Вы находитесь на странице: 1из 11

PENGARUH PENYULUHAN TB PARU TERHADAP PENGETAHUAN,

SIKAP DAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT OAT PADA


PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS CAMPUREJO
KOTA KEDIRI
Silvi Septiyani, Christina DewiI, Sri WahyuniII
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
silviseptiani28@gmail.com

ABSTRAK
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi dan menular yang dapat
menyerang siapa saja dan menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Penyakit TB paru
di mulai dari suatu penyakit infeksi yang disebabkan virus Mycobacterium tuberculosis.
Penularan penyakit TB paru dipengaruhi oleh perilaku penderita terhadap keluarga serta
masyarakat dalam mencegah penularan penyakit TB paru. Perilaku dalam mencegah
penularan penyakit TB paru antara lain, menutup mulut pada waktu batuk dan bersin,
tidak meludah sembarang tempat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penyuluhan TB paru terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku kepatuhan minum OAT di
Puskesmas Campurejo Kota Kediri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini pra-
eksperimental dalam satu kelompok (one pretest posttest design). Populasi dalam
penelitian ini adalah semua pasien TB paru di Puskesmas Campurejo kota Kediri dengan
jumlah 32 pasien. Teknik dalam pengambilan data sempel ini adalah purposive sampling
dengan sempel berjumlah 32 responden. Hasil penelitian menggunakan Uji wilcoxson
menunjukan terdapat peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kepatuhan minum
obat OAT di dapatkan nilai p value 0,000<α=0,05 pada pengetahuan, sikap dan perilaku
kepatuhan minum obat OAT . Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh penyuluhan TB Paru terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku
kepatuhan minum OAT

Kata kunci : TB Paru, Penyuluhan, Pengetahuan, Sikap, Perilaku kepatuhan


minum obat OAT

1
The Influence Of Pulmonary Couseling On Knowledge, Attitudes,
And Behaviors Of Adherence To Taking OAT Medicines
In Tuberculosis Patients In The Campurejo
Healthcenter In Kediri

Silvi Septiyani, Christina DewiI, Sri WahyuniII


S1 Nursing Study Program Faculty of Health Sciences
Bhakti Wiyata Institute of Health Sciences Kediri
silviseptiani28@gmail.com

ABSTRACT
Tuberculosis (TBC) is infectious diseases and contagious which can attack
everyone and it can be a health problem in society. Pulmonary tuberculosis is
started from infectious disease which is caused by virus Mycobacterium
tuberculosis. Pulmonary tuberculosis disease transmission is affected by the
behavior of disease sufferer to the family up to people in preventing pulmonary
tuberculosis disease transmission. In preventing the pulmonary tuberculosis
disease transmission can be done by doing something, such as; closing mouth
when coughing and sneezing, and not to spit everywhere. This research is aimed
to know the influence of counseling pulmonary tuberculosis to patients’
awareness, the attitude, and behavior of being obedient in consuming OAT in
Public Health Centre at Campurejo of Kediri. The method which is used in this
research is using one pretest posttest design. The population in this research is all
of the pulmonary tuberculosis patients in Public Health Centre at Campurejo of
Kediri with 32 samples of patients. Afterwards, the data are collected in this
sample is purposive sampling with 32 respondents. The result of this research uses
Wilcoxson test, which shows that it is found some increasing of some aspects,
such as; become aware, behavior becomes obedient in consuming OAT medicine,
and it is done on p value 0,000<α=0,05. It can be concluded that counseling
pulmonary tuberculosis disease affects to the awareness, attitude and behavior of
being obedient of consuming OAT.

Keywords : Pulmonary Tuberculosis, Counseling, Awareness, Attitude,


Behavior in consuming OAT medicine

2
PENDAHULUAN pronvisi tersebut sebesar 44% dari
jumlah seluruh kasus baru di
Tuberkulosis (TBC) merupakan Indonesia (Kemenkes, 2014).
penyakit infeksi dan menular yang Menurut Riskesdas pravelensi di jawa
dapat menyerang siapa saja dan timur sebesar 0,2% (Riskesdas, 2013).
menjadi masalah kesehatan di Dari data Dinkes Kota Kediri pada
masyarakat. Penyakit TB paru di tanggal 3 februari 2018 diperoleh
mulai dari suatu penyakit infeksi yang data TB paru sebanyak 35 penderita
disebabkan virus Mycobacterium TB paru yang berobat di Puskesmas
tuberculosis (WHO, 2015). Campurejo Kota Kediri. Berdasarkan
Penularan penyakit TB paru observasi peneliti penderita TB paru
dipengaruhi oleh perilaku penderita di Puskesmas Campurejo Kota Kediri
terhadap keluarga serta masyarakat adalah penderita tidak menutup
dalam mencegah penularan penyakit mulut saat batuk dan bersin, ada
TB paru. Perilaku dalam mencegah bebarapa penderita tidak memakai
penularan penyakit TB paru antara masker. Hasil wawancara petugas
lain, menutup mulut pada waktu Puskesmas kepatuhan minum obat
batuk dan bersin, tidak meludah pada penderita TB paru di Puskesmas
sembarang tempat (Kemenkes, 2011). Campurejo Kota Kediri beberapa
Penyakit TB Paru menyebabkan penderita tidak patuh dalam
jutaan orang sakit setiap tahun nya pengobatan penderita terkadang lupa
sekitar 1,5 juta meninggal karena mengambil obat tidak sesuai dengan
penyakit TB paru pada tahun 2014. jadwal pengambilan obat. TB paru
Penyakit TB paru juga menempati merupakan salah satu penyakit yang
urutan bersama HIV sebagai membahayakan di Indonesia.
pembunuh terbanyak di seluruh dunia Penyakit TB paru sangat mudah
(WHO, 2015) Pada tahun 2015 menyebar, satu orang penderita TB
diperkirakan terdapat 10,4 juta kasus paru dapat menularkan kuman
baru tuberkolosis atau 142/100.000 tersebut kepada 15 orang lainnya,
populasi, dengan 480.000 kasus 10% darinya akan berkembang dan
multidrug-resistant. Indonesia menderita penyakit TB Paru. Daya
merupakan negara dengan jumlah penularan seorang penderita TB Paru
kasus baru terbanyak kedua di dunia ditentukan oleh banyaknya kuman TB
setelah india (WHO, Global paru yang dikeluarkan dari parunya
Tuberkolosis Report, 2016). Menurut ketika batuk (Cahyono, 2010).
Global Tuberculosis Report WHO Pencegahan penyakit merupakan
(2016), diperkirakan insiden penyakit komponen dalam pelayanan
TB Paru di indonesia pada tahun 2015 kesehatan. Upaya pencegahan
sebesar 395 kasus/100.000 penduduk penyakit TB Paru dilakukan untuk
dan angka kematian sebesar menurunkan angka kematian yang
40/100.000 penduduk dan disebabkan oleh penyakit TB Paru.
10/100.000 penduduk pada penderita Upaya pencegahan tersebut terdiri
HIV dengan tuberculosis (Kemenkes, darimengkomsumsi nutrisi yang baik,
2014). Jumlah kasus tertinggi yang perumahan yang tidak terlalu padat,
dilaporkan terdapat di pronvisi sanitasi yang adekuat, dan lingkungan
dengan jumlah penduduk yang besar disekitar rumah yang baik merupakan
yaitu jawa barat, jawa timur, dan jawa tindakan yang efektif dalam
tengah. Kasus tuberkolosis di tiga pencegahan TB Paru (Francis, 2011).

3
Penelitian yang dilakukan oleh Menurut Bagiada dkk ada beberapa
Wahyuni (2013) didapatkan hasil faktor yang dapat mempengaruhi
bahwa faktor yang berpengaruh tingakat kepatuhan seorang untuk
terhadap perilaku pencegahan minum obat, yaitu antara lain usia,
penularan penyakit TB Paru di pekerjaan, waktu luang, pengawasan
masyarakat adalah pengetahuan, minum obat (PMO), jenis obat, dosis
sikap, tingkat pendidikan, kepadatan obat, dan penyuluhan dari petugas
hunian rumah dan luas ventilasi kesehatan. Pengetahuan dan sikap
rumah. Sedangkan faktor yang paling menjadi faktor kepatuhan dengan
besar pengaruhnya adalah tingkat seorang minum obat ( Bagiada, 2010).
pendidikan, pengetahuan dan Menurut penelitian Erawaty (2009)
kepadatan hunian rumah. TB Paru faktor yang menyebabkan penderita
merupakan penyakit dengan resiko ketidakpatuhan dalam menjalani
penularan yang tinggi. Salah satu pengobatan karena penderita merasa
penentu keberhasilan penatalaksanaan bosan, merasa kondisinya sudah lebih
terapi TB Paru adalah kepatuhan baik sebelum enam bulan, dan
pasien terhadap terapi. kurangnya pemberian edukasi
Ketidakpatuhan berobat akan kesehatan dari petugas kesehatan.
menyebabkan kegagalan dan Untuk mengatasi masalah putus obat
kekambuhan, sehingga muncul Edukasi kesehatan merupakan salah
resintensi dan penularan secara terus satu cara yang baik dalam
menerus. Hal ini dapat meningkatkan penanganan masalah putus obat selain
resiko morbiditas, mortalitas dan motivasi pengetahuan pasien
resitensi obat baik pada pasien dan (Goujali, 2011). Penyuluhan
masyarakat luas. Konsekuensi kesehatan merupakan salah satu cara
ketidakpatuhan berobat jangka untuk menambah pengetahuan dan
panjang adalah memburuknya kemampuan individu atau kelompok
kesehatan dan meningkatnya biaya melalui pembelajaran (Kemenkes,
keperawatan (WHO, 2013). 2011). Tujuanya untuk meningkatkan
Kepatuhan minum obat termasuk pengetahuan penderita TB paru dan
dalam perilaku kesehatan. keberhasilan pengobatan dapat
Pengendalian penyakit TB Paru menjadi strategi yang penting untuk
memakai strategi Directly Observed menumbuhkan kesadaran penderita
Treatment Shortcourse (DOTS) yaitu TB paru.
pengobatan jangka pendek dengan
pengawasan langsung oleh Pengawas METODE PENELITIN
Minum Obat (PMO). Dengan Desain penelitian ini
program ini berusaha mencapai target menggunakan rancangan pra-
penemuan perkiraan TB Paru BTA eksperimental one grup pre-post test
(Bakteri Tahan Asam) positif kasus design (Nursalam, 2013). Teknik
baru dengan tingkat kesembuhan pengambilan sampel dengan
Sebesar 85%. Dukungan keluarga nonprobability sampling dengan
sangat berperan dalam rangka menggunakan teknik accidental
meninkatkan kepatuhan minum obat sampling / convenience sampling
OAT. Keluarga adalah unit terdekat yaitu Subjek dijadikan sampel karena
dengan penderita dan merupakan kebetulan dijumpai ditempat dan
motivator terbesar dalam perilaku waktu secara bersamaan pada
berobat pada penderita TB paru. pengumpulan data (Nursalam, 2013).

4
Pekerjaan Frekuensi Persentase
(%) dan 16 (50%) responden yang lain
Buruh Pabrik 7 21,9 berjenis kelamin perempuan.
Pelajar 13 40,6 Tabel 2 Distribusi Frekuensi
Wiraswasta 12 37,5 Usia Frekuensi Persentase
Total 32 100 (%)
Penelitian akan dilakukan 21-40 tahun 26 81,3
Puskesmas Campurejo Kota Kediri. 41-50 tahun 6 18,8
Populasi dalam penelitian ini adalah Total 32 100
pasien TB Paru di Campurejo Kota Karakteristik Responden Berdasarkan
Kediri. Sampel yang diambil Usia Pasien TB Paru yang Periksa Di
penelitian semuanya memenuhi syarat Puskesmas Campurejo Kota Kediri
inklusi sebanyak 32 responden.
Prosedur pelaksanaan Berdasarkan Tabel 2 dapat
penelitian dilakukan dengan beberapa dijelaskan bahwa dari 32 responden,
tahapan yaitu : Mendapat ijin 26 (81,3%) responden berusia 21-40
penelitian dari Puskesmas Campurejo tahun dan 6 (18,8%) responden yang
Kota Kediri, Menjelaskan kepada lain berusia 41-50 tahun.
kepala Puskesmas Campurejo Kota Tabel 3 Distribusi Frekuensi
Kediri, selanjutnya memilih dan
Pendidikan Frekuensi Persentase
menawarkan kepada responden untuk (%)
bersedia menjadi responden, setelah SMP 3 9,4
itu emberikan penyuluhan kepada SMA 23 71,9
Responden. S1 6 18,8
Analisa yang digunakan Total 32 100
adalah analisa univariat dan bivariat. Karakteristik Responden Berdasarkan
Analisa bivariat digunakan untuk Pendidikan Pasien TB Paru yang
mengetahui pengaruh penyuluhan Periksa Di Puskesmas Campurejo
penyakit TB paru terhadap Kota Kediri
pengetahuan, sikap dan perilaku Berdasarkan Tabel 3 dapat
kepatuhan kepatuhan minum obat dijelaskan bahwa dari 32 responden, 3
(OAT) di Puskesmas Campurejo Kota (9,4%) responden memiliki
Kediri. . Data hasil analisis pendidikan terkhir SMP, 23 (71,9%)
ditampilkan dalam bentuk tabel serta responden memiliki pendidikan
narasi. terkhir SMA dan 6 (18,8%) responden
yang lain memiliki pendidikan
HASIL PENELITIAN terakhir S1.
Penelitian dilakukan 23 April Tabel 4 Distribusi Frekuensi
– 23 Mei 2018 dengan jumlah 32 Karakteristik Responden Berdasarkan
responden disapatkan hasil sebagai Pekerjaan Pasien TB Paru yang
berikut Periksa Di Puskesmas Campurejo
Table 1 Distribusi Frekuensi Kota Kediri.
Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin Pasien TB Paru yang
Periksa Di Puskesmas Campurejo
Kota Kediri.
Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan Berdasarkan Tabel 4 dapat
bahwa dari 32 responden, 16 (50%) dijelaskan bahwa dari 32 responden, 7
responden berjenis kelamin laki-laki (21,9%) responden memiliki

5
pekerjaan sebagai buruh pabrik, 13 yang Periksa Di Puskesmas
(40,6%) responden memiliki tidak Campurejo Kota Kediri
bekerja atau masih bersetatus sebagai Wilcoxon signed rank test
pelajar dan 12 (37,5%) responden p = 0.000
yang lain pekerjaan sebagai Sumber : data primer pada bulan
wiraswasta. april-juni 2018
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Pada sikap dapat dijelaskan
Karakteristik Responden Berdasarkan bahwa dari hasil Output dapat
Informasi TB yang Pernah di Peroleh diketahui nilai signifikan (ρ) sebesar
Pasien TB Paru yang Periksa Di 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
Puskesmas Campurejo Kota Kediri. nilai ρ < α, α = 0,05 yang berarti H0
ditolak dan H1 diterima sehingga ada
Informasi TB Frekuensi Persentase
pengaruh penyuluhan tentang
(%)
Pernah 16 50
penyakit TB paru terhadap di
Tidak Pernah 16 50 Puskesmas Campurejo Kota Kediri.
Total 32 100
Berdasarkan Tabel V.5 dapat Tabel V.8 DistribusiHasil Uji Statistik
dijelaskan bahwa dari 32 responden, Kepatuhan Sebelum dan Sesudah
16 (50%) responden pernah Penyuluhan TB Paru Pasien TB Paru
memperoleh informasi TB, dan 16 yang Periksa Di Puskesmas
(50%) responden yang lain tidak Campurejo Kota Kediri
pernah memperoleh informasi TB. Wilcoxon signed rank test
p = 0.000
Tabel 6 Distribusi Hasil Uji Statistik Sumber : data primer pada bulan
Pengetahuan Sebelum dan Sesudah april-juni 2018
Penyuluhan TB Paru Pasien TB Paru Pada kapatuhan minum obat
yang Periksa Di Puskesmas OAT dapat dijelaskan bahwa dari
Campurejo Kota Kediri. hasil Output dapat diketahui nilai
Wilcoxon signed rank test signifikan (ρ) sebesar 0,000. Hal ini
p = 0.000 menunjukkan bahwa nilai ρ < α, α =
Sumber : data primer pada bulan 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1
april-juni 2018 diterima sehingga ada pengaruh
Berdasarkan uji statistik dengan penyuluhan tentang penyakit TB paru
menggunakan uji Wilcoxon pada terhadap kapatuahan minum obat
pengetahuan dapat dijelaskan bahwa (OAT) di Puskesmas Campurejo Kota
dari hasil Output dapat diketahui nilai Kediri.
signifikan (ρ) sebesar 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai ρ < α, α = PEMBAHASAN
0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1 Pendidikan yang tinggi diharapkan
diterima sehingga ad ada pengaruh akan memiliki pengetahuan yang baik
penyuluhan tentang penyakit TB paru semakin tinggi tingkat pendidikan
terhadap pengetahuan di Puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa
Campurejo Kota Kediri. pengetahuan responden menjadi baik
(Bambang, 2010).
Kurangnya pengetahuan responden
Tabel V.7 Distribusi Hasil Uji dalam mencegah penyakit TB paru
Statistik Sikap Sebelum dan Sesudah merupakan salah satu penyebab
Penyuluhan TB Paru Pasien TB Paru penyakit TB paru masih menjadi

6
penyakit yang sulit untuk dicegah. membuang dahak TB paru secara
Hal tersebut akibat kurangnya benar. Kebanyakan pengetahuan
pendidikan responden. Mayoritas responden hanya terpaku dalam
responden TB paru terakhir hanya pencegahanya dan tidak
tamatan SMA berjumlah 23 memperhatikan gaya hidup yang
responden. Menurut (Wahyuni, 2013) sehat serta lingkungan rumah juga
didapatkan hasil bahwa faktor yang cukup penting dalam mencegah TB
berpengaruh terhadap perilaku paru. Menurut (Mayang, 2016)
pencegahan penularan penyakit TB faktor-faktor yang mempengaruhi
paru adalah pengetahuan, sikap, keberhasilan penyembuhan TB paru
tingkat pendidikan dan kepadatan karena persediaan obat, faktor petugas
hunian rumah serta ventilasi rumah. kesehatan, pengetahuan penderita,
Pasien TB paru dipuskesmas makanan yang bergizi, istirahat
Campurejo Kota Kediri beranggapan cukup, tidak merokok, tidak minum
jika gejala TB paru dan cara alkohol, menjaga kebersihann diri dan
pencegahan TB paru secara dini tidak limgkungan.
begitu penting dan tidak tahu Dari pelaksanaan penelitian di
bagaimana cara mencegah penularan Puskemas Campurejo Kota Kediri
penyakit TB paru tersebut terjadi.. peneliti mengatamati kelebihan
Peran tenaga kesehatan disini metode penyuluhan menggunakan
membantu pasien TB paru untuk booklet yaitu memudahkan responden
memahami bagaimana cara mencegah mengggunakan setiap saat jika
agar tidak menularkan ke orang lain membutuhkan materi TB paru
atau lingkungan sekitar. kelebihan lain dari metode booklet ini
Dari tabel 6 hasil analisi didapatkan adalah dapat mengatasi keterbatasan
terjadi peningkatan setelah pasien TB paru dalam membuka
penyuluhan pengetahuan responden informasi media lain. Pasien TB paru
menjadi baik sebanyak 28 (87,5%). di Puskemas Campurejo Kota Kediri
Penyuluhan menggunakan media menganggap booklet yang dibuat oleh
booklet memegang peranan sangat peneliti atau buku saku sebagai
penting dalam penatalaksanaan TB pedoman untuk mengontrol penyakit
paru karena pemberian penyuluhan TB paru.
menggunakan booklet kepada pasien Dalam menentukan sikap yang utuh
dapat meruba perilaku melakukan pengetahuan, pikiran, keyakinan dan
pengelolan TB paru secara mandiri. emosi memegang peranan penting.
Pemberian penyuluhan TB paru di Seperti halnya pengetahuan sikap
Puskemas Campurejo Kota Kediri juga mempunyai tingkat-tingkat
dengan memberikan booklet yaitu berdasarkan intensitasnya sebagai
suatu media untuk menyampaikan berikut mau menerima stimulus yang
pesan atau informasi dalam bentuk diberikan, memberikan jawaban atau
buku yang berisi tulisan dan gambar, tanggapan terhadap pertanyaan atau
media booklet ini mempermudah objek yang di tanggapi, memberikan
responden dan bisa menangkap materi nilai yang positif terhadap objekatau
dengan cepat (Aditama, 2010). stimulus bahkah menajak atau
Beberapa responden sangat antusias mempengaruhi atau menganjurkan
dalam memberikan penyuluhan orang lain untuk merespon sikap
tersebut beberapa tetapi beberapa paling tinggi tingkatanya adalah
responden baru mengetahui cara betanggung jawab terhadap apa yang

7
telah diyakininya. (Notoadmojo, Dalam hal kepatuhan Carpenit (2010)
2012). Bebarapa sikap responden bahwa faktor-faktor yang
sikap saat responden terkena TB paru mempengaruhi tingkat kepatuhan
responden tidak memakai masker dan adalah segala sesuatu yang dapat
tidak menutup mulut saat batuk berpengaruh positif sehingga
padahal mereka sudah mengetahui penderita tidak mampu
terkena TB paru. Kurangnya faktor mempertahankan kepatuhanya sampai
interaksi responden dengan sekitar menjadi kurang patuh dan tidak
lingkungan antara lain karena patuh. Adapun faktor faktor yang
beberapa responden ada yang sibuk mempengaruhi kepatuhan adalah di
bekerja sehingga responden tidak antarnya adalah pemahaman intruksi,
memperhatikan kesehatanya Menurut tingkat pendidikan, kesakitan dan
(Syukra dan Riani, 2015) kesehatan pengobatan , keyakinan, sikap dan
adalah hak asasi manusia yang keprbadian, dukungan keluarga,
dilindungi dan diperhatikan menurut tingkat ekonomi, dukungan sosial,
Dari pernyataan diatas dan hasil perilaku sehat, dukungan profesi
penelitian yang disimpulkan bahwa keperawatan atau
salah satu upaya meningkatkan sikap kesehatan( Suprayanto, 2010).
responden menjadi positif adalah Beberapa responden dalam
dengan penyuluhan menggunakan mengkonsumsi obat OAT tidak
media booklet, booklet ini berisi memiliki PMO disekitar
contoh sikap responden yang benar lingkungannya sehingga responden
contohnya saat batuk dan membuang mengabaikan jadwal pengobatan yang
dahak dengan benar. telah ditentukan oleh pihak
Kelanjutan berobat pada pasien TB puskesmas.
paru diperlukan pengawasan minum Pada uji wilcoxon yang menentukan
obat (PMO) . PMO sangat diperlukan adanya pengaruh penyuluhan
dalam pengobatan (Gendhis, 2010). terhadap pengetahuan, sikap dan
PMO bisa berasal dari non keluarga perilaku kepatuhan minum obat
dan keluarga. PMO keluarga didapatkan p value 0.000 (<0,05)
mempunyai ikatan emosional dan maka didapatkan kesimpulan ada
tanggung jawab lebih besar daripada pengaruh penyuluhan terhadap
yang bukan keluarga. Keraturan pengetahuan,sikap dan perilaku
kontrol responden dapat diatasi kepatuhan minum obat OAT di
dengan adanya PMO terutama puskesmas campurejo Kediri.
keluarga yang memberikan dukungan
dan bimbingan kepada pasien. Dari KESIMPULAN
data responden yang paling banyak 1. Hasil uji pada Pengetahuan
adalah pekerjaan responden pelajar sebelum dan sessudah diberikan
yaitu berjumlah 13 responden dari intervensi diperoleh nilai Output
data tersebut kebanyakan responden dapat diketahui nilai signifikan
tinggal dalam 1 kamar berjumlah 30 (ρ) sebesar 0,000. Hal ini
orang kebanyakan mereka tidak menunjukkan bahwa nilai ρ < α,
memiliki PMO sehingga responden α = 0,05 yang berarti H0 ditolak
sebelum diberikan penyuluhan dan H1 diterima sehingga ada
banyak responden yang tidak patuh pengaruh penyuluhan tentang
dalam pengobatan TB paru. penyakit TB paru terhadap

8
pengetahuan di Puskesmas menerapkan penyuluhan TB
Campurejo Kota Kediri. paru dengan menggunakan
2. Hasil uji pada sikap sebelum dan booklet kepada penderita TB
sesudah intervensi diperole nilai paru
output dapat diketahui nilai 4. Bagi Responden
signifikan (ρ) sebesar 0,000. Hal Untuk responden sebaiknya
ini menunjukan bahwa nilai ρ < meninkatkan gaya hidup yang
α, α = 0,05 yang berarti H0 lebih sehat dan dapat mencegah
ditolak dan H1 diterima sehingga penularan penyakit TB paru ke
ada pengaruh penyuluhan tentang masyarakat lain dengan cara
penyakit TB paru terhadap sikap menutup mulut saat batuk dan
di Puskesmas Campurejo Kota tidak membuang sampah
Kediri. sembarangan serta responden
3. Hasil uji pada perilaku kepatuhan patuh dalam minum obat OAT
minum obat OAT sebelum dan serta TB paru bisa
sesudah penyuluhan diperoleh disembuhkan.
nilai hasil Output dapat diketahui 5. Bagi peneliti selanjutnya
nilai signifikan (ρ)sebesar 0,000. Untuk peneliti selanjutnya dapat
Hal ini menunjukkan bahwa nilai meneliti bagaimana bisa
ρ < α, α = 0,05 yang berarti H0 meneliti kepatuhan minum Obat
ditolak dan H1 diterima sehingga OAT di area pondok.
ada pengaruh penyuluhan tentang
penyakit TB paru terhadap DAFTAR PUSTAKA
kapatuahan minum obat (OAT) di Aditama.2010. Hubungan
Puskesmas Campurejo Kota Pengetahuan dan Motivasi
Kediri. Pasien TBC dengan
Kepatuhan Minum Berobat
SARAN Pasien TBC yang Berobatdi
1. Bagi institusi keperawatan UPT Puskemas Mantup
Penelitian ini diharapkan dapat Kabupaten Lamongan. Surya
dijadikan masukan untuk Vol.02, No 10
mengembangkan ilmu Agustina, Safli. 2017. Pengetahuan
keperawatan serta memberikan Dan Tindakan Pencegahan
informasi untuk bahan Penularan Penyakit
penelitian Tuberkulosa Paru Pada
2. Bagi profesi keperawatan Keluarga Kontak Serumah.
Penelitian ini diharapkan dapat Jurnal Kesehatan, Vol 5 No
digunakan oleh petugas 1
kesehatan khususnya perawat di Agustina, Yohana. 2017. Health
puskesmas Campurejo Kota Coaching Berbasis Health
Kediri untuk menerapkan Promotion Model Terhadap
penyuluhan kepada pasien TB Peningkatan Efikasi Diri
paru dengan menggunakan Dan Perilaku Pencegahan
booklet PenularanPada Pasien TB
3. Bagi peneliti Paru,Jurnal Kesehatan, Vol
Untuk pengembangan ilmu dan 8 No. 4
menambah wawasan serta Andri,Ndaru, 2017. Metode Pre-Test
pengetahuan peneliti dalam Dan Sebagai Salah Satu Alat

9
Ukur Keberhasilan Kegiatan Rawat Jalan diJakarta
Penyuluhan Kesehatan Tahun 2014, jurnal
Tentang Tuberkulosis Di kesehatan,Vol. 26 No. 4
Kelurahan Utan Panjang, Dinkes Kediri. (2017). Jumlah
Jakarta Pusat, Jurnal Penderita TB paru Tahun
Kesehatan, Vol 3 No.1 2017 Di Kota Kediri.
Ardiyansah, M. 2012. Medikal Bedah Diambil tanggal 8 Januari
Untuk Mahasisawa, 2018
Jogjakarta : Diva Press
Djitowiyoto, 2010. Faktor-Faktor
Azwar, S. 2013 Sikap Manusia Yang Memengaruhi
( Teori dan Pengukuranya). Kepatuhan,Jurnal
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Keperawatan. Vol. 42 No. 1
Bagiada IM, Primasari NLP. 2010. Francis, C. 2011. Perawatan
Faktor-faktor Yang Respirasi, Jakarta: Erlangga
Mempengaruhi Tingkat
Ketidakpatuhan Penderita Friskarini, kenti. 2013 Pengetahuan
Tuberculosis Dalam Berobat Dan Sikap Tentang Penyakit
di Poliklinik DOTSRSUP Tb Paru Pada Remaja Di
Sanglah Denpasar. Jurnal Kabupaten Tangerang Tahun
Penyakit Dalam. Vol 40 No 1 2009, Jurnal Kesehatan,
Vol. 42 No. 1
Bambang, Sukana.2010. Pengaruh
Penyuluhan Terhadap Gendhis, 2010. Hubungan Antara
Pemgetahuan TB Paru di Pengetahuan, Sikap, Pasien
Kabupatan Tanggerang dan Dukungan Keluarga
.Jurnal Penyakit Dalam.Vol dengan Kepatuhan Minum
41 No 1 Obat pada Pasien TB paru di
Bertin,2011. Faktor-Faktor Yang BKPM Pati. Jurnal
Mempengaruhi Keberhasilan Penelitian. Semarang.
Pengobatan Pada Pasien
Tuberkulosis Dengan Kemenkes RI. 2014. Pusat Data dan
Resitensi Obat Tuberkulosis lnformasi Kementerian
Di Wilayah Jawa Kesehatan Rl. Diakses pada
Tengah.Jurnal Penyakit tanggal 20 November 2017
Dalam. Vol 40 No 1
Budiman, Agus Riyanto. 2013. Liria, 2017.Hubungan Pengetahuan
Kapita selekta kuesioner Penderita Tuberkulosis Paru
pengetahuan dan sikap Dengan Tingkat Kepatuhan
dalam penelitian kesehatan. Dalam Program Pengobatan
Jakarta: Salemba Medika Tuberkulosis Paru Di
Puskesmas Bahu Kecamatan
Carpenito, 2010. Buku Saku Malalayang Manado, Jurnal
Keperawatan. Jakarta :EGC Ilmiah Farmasi, Vol. 6 No. 4
Diana Ida. 2017. Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Naga, S,S. 2012. Buku Lengkap
dengan Kepatuhan Berobat Penyakit Dalam. Jogjakarta:
pada Pasien TB Paru yang DIVA Press,

10
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi
Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S.2010. Promosi
Kesehatan Dan Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam, 2016.Metodologi
Penelitian Ilmu
Keperawatan Pendekatan
Praktis Edisi 3. Jakarta:
Salemba Medika
Sugiyono, 2011.Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif,
Bandung, alfabeta
Supriyanto, 2010. Pengaruh
Penyuluhan Kesehatan
Terhadap Pengetahuan Remaja
Tentang TB Paru. Jurnal
Kesehatan, Vol. 42 No. 1
Smeltzer, SC. Buku Ajar
Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & suddarth,
Jakarta : EGC, 2011
Wahyuni, 2013.Determinan Perilaku
Masyarakat Dalam
Pencegahan, Penularan
Penyakit TBC di wilayah
Kerja Puskesmas Bendosari,
Jurnal Keperawatan Vol 3
No 1
WHO, 2015. Global Tuberculosis
Report. Diakses pada tanggal
06 Mei 2016

11

Вам также может понравиться

  • Antibiotik
    Antibiotik
    Документ2 страницы
    Antibiotik
    silvi
    Оценок пока нет
  • Askep HNP
    Askep HNP
    Документ20 страниц
    Askep HNP
    Noor Arief Ayahx Nayra
    Оценок пока нет
  • SAP Kejang Demam
    SAP Kejang Demam
    Документ8 страниц
    SAP Kejang Demam
    silvi
    Оценок пока нет
  • SAP Kejang Demam
    SAP Kejang Demam
    Документ8 страниц
    SAP Kejang Demam
    silvi
    Оценок пока нет
  • Plan of Action
    Plan of Action
    Документ5 страниц
    Plan of Action
    silvi
    Оценок пока нет
  • Plan of Action
    Plan of Action
    Документ11 страниц
    Plan of Action
    silvi
    Оценок пока нет
  • Plan of Action
    Plan of Action
    Документ5 страниц
    Plan of Action
    silvi
    Оценок пока нет
  • SAP Kejang Demam
    SAP Kejang Demam
    Документ8 страниц
    SAP Kejang Demam
    silvi
    Оценок пока нет
  • Analisis Swot Dsim Akhir TGL 19
    Analisis Swot Dsim Akhir TGL 19
    Документ11 страниц
    Analisis Swot Dsim Akhir TGL 19
    silvi
    Оценок пока нет
  • Jadi
    Jadi
    Документ9 страниц
    Jadi
    silvi
    Оценок пока нет
  • KEHIDUPAN
    KEHIDUPAN
    Документ1 страница
    KEHIDUPAN
    silvi
    Оценок пока нет
  • Gizi
    Gizi
    Документ5 страниц
    Gizi
    silvi
    Оценок пока нет
  • PIMOSIS
    PIMOSIS
    Документ10 страниц
    PIMOSIS
    Reny DearD'viLcienthacliquers
    Оценок пока нет