Вы находитесь на странице: 1из 4

24

BAB III

PROSES MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

PENYAKIT (P2P) DI PUSKESMAS LIMUSNUNGGAL

A. Profil Puskesmas Limusnunggal


1. Gambaran Umum Puskesmas Limusnunggal
Puskesmas Limusnunggal yang mulai berdiri sejak bulan April tahun

2000 merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dibentuk

pemerintah untuk melayani masyarakat di wilayah Kelurahan Limusnunggal,

Sindangpalay dan sekitarnya.


Puskesmas Limusnunggal pada saat ini memberikan pelayanan

kesehatan yang mengutamakan kegiatan promotif dan preventif yang

sebaagian besar dilakukan kegiatan di luar gedung yang terkait dengan

program kesehatan seperti pembinaan dan Pelayanan Posyandu, KIA-KB,

Pelaksanaan Imunisasi, Perbaikan Gizi Balita, dan masyarakat, Surveilan

Penyakit, Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan dan lain-lain.


Untuk pelayanan kegiatan di dalam gedung atau pelayanan kuratif

dilakukan melalui Poli Umum, Poli Gigi, Pelayanan KIA, dilengkapi dengan

fasilitas laboraorium sederhana. Pelayanan konseling seputar masalah

kesehatan seperti konseling penyakit, baik penyakit penular atau tidak

menular, penyakit berbasis lingkungan, konseling masalah gizi, konseling

kesehatan lingkungan, pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan

olah raga, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan pelayanan

kesehatan dalam gedung lainnya.


Puskesmas Limusnunggal terletak di Jalan Rawa Belut No. 05

Kelurahan Limusnunggal Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi, dengan


25

wilayah kerja meliputi 2 Kelurahan yaitu Limusnunggal dan Sindangpalay.

Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Limusnunggal.


a. Sebelah Timur : Kelurahan Babakan dan Desa Sasagran Kabupaten

Sukabumi
b. Sebelah Selatan : Kelurahan Baros
c. Sebelah Barat : Kelurahan Nanggeleng
d. Sebelah Utara : Kelurahan Babakan dan Kelurahan Cibeureum Hilir

2. Visi dan Misi Puskesmas Limusnunggal Kota Sukabumi


Visi Puskesmas Limusnunggal yaitu “Terwujudnya Masyarakat yang

Sehat dan Mandiri” dengan Misi sebagai berikut:


a. Memberikan pelayanan kesehatan secara optimal
b. Mewujudkan lingkungan sehat berbasis masyarakat
c. Mengembangkan program kesehatan melalui kerjasama lintas sektor

d. Menyelenggarakan manajemen yang bermutu dan berkesinambungan.

B. Gambaran Pelayanan P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) di

Puskesmas Limusnunggal
Upaya Puskesmas dalam kesehatan masyarakat diantaranya UKP dan

UKM. Upaya Kesehatan Masyarakat meliputi upaya kesehatan masyarakat

pengembangan dan upaya esensial. P2P (Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit) merupakan salah satu upaya kesehatan masyarakat esensial yang harus

diselenggarakan oleh setiap Puskesmas termasuk Puskesmas Limusnunggal.

Pelayanan P2P di Puskesmas Limusnunggal terdiri dari beberapa program

diantaranya P2ISPA-Diare, P2BB, Pengendalian PTM, Kusta, HIV, Hepatitis,

Skabies, dan P2TB.


Beberapa program yang tercakup dalam P2P, masih ada yang belum

mencapai target, seperti pada Program ISPA. Jumlah kasus ISPA sepanjang

tahun 2017 yaitu sebesar 51,26% (4600 orang). Hal ini disebabkan karena

kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan yang masih rendah


26

Para pemegang program belum optimal dengan program yang

dipegangnya. Hal ini disebabkan karena pegawai Puskesmas selalu di rolling

tempat kerja sehingga diharapkan memiliki pengalaman dan kemampuan yang

beragam, serta sumber daya manusia untuk pelaksanaan program P2P dirasakan

kurang, karena pemegang program juga memegang beberapa program lainnya,

sehingga kurang dapat fokus dalam menjalankan programnya.

C. Kajian Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, Threats)


1. Man
a. Jumlah pemegang program P2P terdiri dari 1 orang.
b. Beban ganda pemegang program P2ISPA-Diare dalam pelaksanaan

kegiatan dan pengelolaan program lain seperti P2P+HIV, Surveilan dan

Kusta.
c. Tingkat pendidikan pengelola program P2P adalah Diploma III dan

SPK yang telah mendapat pelatihan.


d. Ada kader di setiap RW di wilayah kerja
e. Adanya program beasiswa melanjutkan pendidikan dari Pemerintah
2. Money
a. Dinas Kesehatan Kota Sukabumi memberikan anggaran dana Biaya

Operasional Kesehatan (BOK) untuk program P2P


b. Dana BOP untuk operasional ATK, dll
3. Material
a. Ada standar pelaksanaan P2P pada setiap program
b. Terdapat Pustu di luar gedung puskesmas.
c. Terdapat 25 Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Limusnunggal
d. Kurangnya media soasialisasi seperti poster yang dapat ditempel di

setiap posyandu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap

bahaya penyakit menular.


4. Methode
a. Terdapat 5 program pokok dan 7 program pengembangan
b. Program P2P sudah terintegrasi dengan Perkesmas
c. Penyuluhan tentang penyakit menular sudah terjadwal hanya di dalam

gedung saja
d. Pelaksanaan kegiatan program di luar gedung belum terlihat
27

e. Kegiatan program kunjungan kerumah masyarakat dalam pelaksanaan

promotif bidang P2 ISPA masih sebagian kecil wilayah dan belum

menyeluruh
f. Logistik obat selalu tersedia.
g. Sistem pelaporan sudah baku.
h. Ada monitoring evaluasi.
i. Ada laporan bulanan, mingguan dari tiap program
5. Machine
a. Ada ambulan puskesmas untuk rujukan
b. Ada motor dinas untuk memantau kegiatan di lapangan
6. Market
a. Wilayah binaan terlalu luas
b. Belum optimalnya kerjasama antar lintas program antara P2P dengan

program .
c. Daya jangkau program P2P masih belum bisa menyeluruh pada seluruh

masyarakat binaan Puskesmas

Вам также может понравиться