Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Daftar Pustaka
1. Clase CM, Norman GL, Beecroft ML, Churchill DN. Albumin‐corrected calcium and
ionized calcium in stable haemodialysis patients. Nephrology Dialysis Transplantation.
2000;15:1841–6.
2. Lian IA, Åsberg A. Should total calcium be adjusted for albumin? A retrospective
observational study of laboratory data from central Norway. BMJ Open.2018;8:e017703.
3. Goldberg D. Calcium, Ionized. 2004. Tersedia di https://emedicine.medscape.com/article/
2087469-overview.
4. Besarab A, Caro JF. Increased absolute calcium binding to albumin in hypoalbuminaemia.
J Clin Pathol. 1981;34(12):1368-74.
CORRECTED NATRIUM
Konsentrasi natrium serum dan osmolaritas serum dipertahankan di bawah kontrol homeostasis,
antara lain stimulasi haus, sekresi hormon antidiuretik, dan pengaturan ginjal terhadap filtrasi
natrium. Efek samping yang mengancam nyawa dapat terjadi bila terdapat penurunan atau
peningkatan mendadak dari kadar natrium.1,2 Terdapat beberapa jenis hiponatremia:1
1. Hiponatremia hipovolemik: terjadi penurunan total body water (TBW), terjadi penurunan
total body sodium dan penurunan cairan ekstraseluler.
2. Hiponatremia euvolemik: TBW meningkat sementara natrium total normal, volume cairan
ekstraseluler meningkat minimal-sedang tanpa klinis edema.
3. Hiponatremia hipervolemik: terjadi peningkatan TBW dan kadar natrium total, volume
cairan ekstraseluler meningkat dengan klinis edema.
4. Hiponatremia redistributif: perpindahan cairan dari intraseluler ke ekstraseluler, sehingga
terjadi dilusi natrium.TBW dan kadar natrium total tidak berubah. Kondisi ini terjadi pada
hiperglikemia dan penggunaan manitol.
5. Pseudohiponatremia: fase aqueous terdilusi oleh protein dan lipid yang berlebihan, TBW
dan kadar natrium total tidak berubah. Kondisi ini terjadi pada hipertrigliserida dan multiple
myeloma.
Glukosa merupakan substansi yang bersifat osmotically active. Pada keadaan
hiperglikemia, glukosa yang tidak dapat masuk ke intraseluler (akibat penurunan insulin atau
resistensi insulin), menyebabkan peningkatan osmolaritas, sehingga terjadi perpindahan cairan
dari intraseluler ke ekstraseluler. Perpindahan cairan tersebut menyebabkan dilusi sehingga
menyebabkan penurunan relatif dari kadar natrium. Konsentrasi natrium serum akan
mengalami penurunan sebanyak 1,6 mEq/L setiap peningkatan konsentrasi glukosa sebanyak
100 mg/dL (5,55 mmol/L) di atas normal; faktor koreksi 2,4 mmol/L digunakan apabila
konsentrasi glukosa serum meningkat di atas 400 mg/dL (22,2 mmol/L). Kondisi ini disebut
hiponatremia translasional karena tidak terjadi perubahan pada TBW. Tidak ada indikasi
dilakukannya terapi spesifik, karena konsentrasi natrium akan kembali ke normal apabila
konsentrasi glukosa plasma menjadi normal.2,3,4
Daftar Pustaka
1. Shah K. Hyponatremia in emergency medicine. 2018. Tersedia di https://emedicine.
medscape.com/article/767624-overview
2. Katz MA.. Hyperglycemia-Induced Hyponatremia-Calculation of Expected Serum Sodium
Depression. New England Journal of Medicine. 1973;289(16):843-4.
3. Penne EL., Thijssen S, Raimann JG, Levin NW, Kotanko P. Correction of Serum Sodium
for Glucose Concentration in Hemodialysis Patients With Poor Glucose Control. Diabetes
Care. 2010;33(7):e91-2.
4. Kashyap AS. Hyperglycemia-induced hyponatremia: is it time to correct the correction
factor? Arch Intern Med. 1999;159(22):2745-6.