Вы находитесь на странице: 1из 3

Sistem kardiovaskuler.

Lakukan inspeksi ada /tidaknya parut bekas luka, operasi jantung sebelumnya akan
menimbulkan bekas parut pada dinding dada, lokasi dari parut memberi petunjuk mengenai
lesi katub yang telah dioperasi, kebanyakan pembedahan katub memerlukan cardiopulmunary
bypass yang berarti akan dilakukan sternotomi medial (irisan pada bagian medial sternum).

Pemeriksaan tekanan darah praoperatif dilakukan untuk menilai adanya peningkatan


tekanan darah diatas normal (hipertensi) yang berpengaruh pada kondisi hemodinamik
intraoperatif dan pascaoperatif. Apabila pasien mempunyai penyakit jantung, maka perawat
harus mengkaji karakter denyut jantung apikal. Setelah pembedahan, perawat harus
membandingkan frekuensi dan irama nadi dengan data yang diperoleh sebelum operasi. Obat
– obatan anastesi, perubahan dalam keseimbangan cairan, dan stimulasi respon stress akibat
pembedahan dapat menyebabkan distritmia jantung.

Perawat mengkaji nadi perifer, waktu pengisian kapiler, dan warna serta suhu
ekstermitas untuk menentukan status sirkulasi pasien. Waktu pengisian kapiler dikaji untuk
menilai kemampuan perfusi perifer. Pengukuran pasien kapiler penting dilakukan pada pasien
yang menjalani pembedahan faskular atau pasien yang ekstremitasnya dipasang gips ketat.

Keseimbangan caira dan elektrolit.

Pembedahan akan direspons oleh tubuh sebagai sebuah trauma. Akibat respons sters
adrenokortikal, reaksi hormonal akan menyebabkan retensi air dan natrium serta kehilngan
kalium dalam 2-5 hari pertama setelah pembedahan. Banyaknya protein yang pecah akan
menimbulkankeseimbangan nitrogen yang negatif. Beratnya respon stres memengaruhi
tingkat ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Semakin luas pembedahan, maka semakin
berat pula stres akibat kehilangan cairan dan elektrolit intraoperatif.

Pasien yang mengalami hipovolemik atau perubahan elektrolit praoperatif yang serius
mempunyai resiko yang signifikan selama dan setelah pembedahan. Misalnya, kelebihan dan
kekurangan kalium akan meningkatkan peluang terjadinya disritmia. Apabila pasien
sebelumnya telah mempunyai gangguan pada ginjal, gastrointestinal, atau kardiovaskuler,
maka resiko terjadinya perubahan cairan dan elektrolit akan semakin besar.

Pengkajian Tulang Belakang.

Pemeriksaan sekilas dalam inspeksi tulang belakang yang penting adalah penilaian
karvatura atau lengkung dari tulang belakang. kurvatura tulang belakang yang normal
biasanya konveks pada bagian dada dan konkaf sepanjang leher dan pinggang. Jika dilihat
dari samping, lengkungan kolumna vertabralis memperhatikan empat kurva atau lengkung
anterior-posterior, yaitu : lengkung vertikal pada daerah leher melengkung ke depan, daerah
torakal melengkung ke belakang, daerah lumbal melengkung kedepan, dan daerah pelvis
melengkung kebelakang. Pengetahuan perawat yang benar tentang pengenalan kurvatura
tulang belakang akan memudahkan perawat dalm mengenal adanya deformitas pada setiap
segmen dari tulang belakang.
Deformitas tulang belakang yang perlu diperhatikan pada pemeriksaan praoperatif
meliputi skoliosis, yaitu pembengkokan pada tulang belakang kearah lateral, dan kifosis yaitu
kenaikan kurfatura tulang belakang bagian dada yang akan menurunkan kemampuan
pengembangan paru secara maksimal sehingga menambah resiko pembedahan.

Abdomen dan panggul.

Survei Abdomen dan Panggul

Perawat mengkaji ukuran, bentuk, kesimetrisan, dan distensi abdomen.apabila pasien


akan menjalani bedah abdomen,maka perawat harus sering melakukan pengkajian
pascaoperatif pada insisi abdomen dan membandingkan hasilnya dengan data yang diperoleh
pada fase praoperatif. Distensi menunjukkan adanya perubahan fungsi gastrointestinal pada
fase pascaoperatif. Perawat harus mengetahui apakah abdomen pasien menonjol atau
mengalami distensi setelah pembedahan.

Hepar berperan penting dalam biotranformasi senyawa- senyawa anestesi.oleh karena


itu, segala bentuk kelainan hepar berefek pada bagaimana anestesi tersebut dimetabolisme.
Karena penyakit hepar akut berkaitan dengan mortalitas bedah yang tinggi, maka perbaikan
fungsi hepar pada fase praoperatif sangat diperlukan. Pengkajian yang cermat dilakukan
dengan berbagai pemeriksaan fungsi hepar.

Sistem Pencernaan

Pengkajian bising usus pada fase praoperatif berguna sebagai data besar. Perawat juga
menentukan apakah pergerakan usus pasien teratur. Apabila pembedahan memerlukan
manipulasi saluran gastrointestinal atau pasien diberikan anestesi umum, maka peristaltik
tidak akan kembali normal dan bising usus akan hilang atau berkurang selama beberapa hari
setelah operasi.

Sistem Perkemihan

Ginjal terlibat dalam ekskresi obat- obat anestesi dan metabolitnya. Status asam basa
dan metabolisme merupakan pertimbangan penting dalam pemberian anestsipembedahan
dikontraindikasikan bila pasien menderita nefritis akut,insufisiensi renal akut dengan liguri
atau anuri, atau masalah – masalah renal akut lainnya, kecuali kalau pembedahan merupakan
suatu tindakan penyelamat hidup atau amat penting untuk memperbaiki fungsi urinari, seperti
pada obstruksi uropati.

Integumen dan muskuloskeletal

Sistem Integumen.

Perawat menginspeksi kulit di seluruh permukaan tubuh secara teliti. Perhatian utama
ditunjukan pada daerah tonjolan tulang seperti siku, sakrum dan spakula. Selama
pembedahan, pasien harus berbaring dalam satu posisi tertentu dan biasanya sampai beberapa
jam. Dengan demikian pasien rentan mengalami ulkus tekan atau dekubitus terutama jika
kulit pasien tipis, kering,dan turgor kulitnya buruk.kondisi dikeselurahan kulit juga
menunjukan kadar dehidrasi pasien. Lansia beresiko mengalami gangguan integritas kulit
akibat posisi dan pergeseran diatas meja ruang operasi yang dapat menyebabkan kulit lecet
dan tertekan. Lakukan palpasi dengan mencubit kulit untuk menentukan tingkat hidrasi
tubuh.

Kaji kondisi jari untuk menilai adanya tanda sianosis perifer. Perawat juga perlu
mengkaji adanya jari tabu (clubbing finger) pada kuku jari tangan pasien, yang
mengidikasikan adanya penyakit paru dan mungkin dapat menimbulkan kesulitan setelah
pasien diberikan anestesi.

Sistem Muskuloskeletal.

Periksa adanya deformitan atau kelainan bentuk pada seluruh ekstremitas, meliputi
adanya benjolan, ketidak sejajaran pada seluruh fungsi skeletal dan kemampun dalam
melakukan rentang gerak sendi, periksa adanya kondisi kelemahan atau kelumpuhan dari
fungsi seluruh ekstremitas. Ditemukannya kelainan akan memberikan data dasar untuk
pemenuhan informasi pasca bedah terutama dalam melakukan latihan pergerakan sendi pasca
bedah.

Pemeriksaan Diagnostik

Sebelum pasien menjalani pembedahan, dokter bedh akan meminta pasien untuk
menjalani pemeriksaan dignostik guna memeriksa adanya kondisi yang tidak normal, banyak
pemeriksaan laboratorium dan diagnostik seperti EKG dan foto dada tidak lagi dilakukan
secara rutin untuk pasien yang menjalani bedah sehari karena biaya yang harus dikeluarkan
untuk pemeriksaan tersebut tidak efektif jika pasien sehat dan tidak menunjukan gejala yang
normal (rochrock,2000). Pemeriksaan screening rutin terdiri dari pemeriksaan darah lengkap,
analisis elektrolit serum, koagulasi, kretinit serum,urinalisis. Apabila pemeriksaan diagnostik
menunjukan masalah yang berat, maka ahli bedah dapat membatalkan pembedahan sampai
kondisi pasien stabil.

Perawat bertanggung jawab mempersiapkan dalam klien untuk menjalani


pemeriksaan diagnostik dan mengatur agar pasien menjalani pemeriksaan yang lengkap
perawat juga harus mengkaji kembali hasil pemeriksaan diagnostik yang perlu diketahui
dokter untuk membantu merencanakn terapi yang tepat.

Pemeriksaan Screning tambahan

Apabila pasien berusia lebih dari 40 tahun atau mempunyai penyakit jantung, maka
dokter mungkin akan meminta pasien untuk menjalani pemeriksaan sinar-X dada atau EKG.
Pada beberapa prosedur bedah tertentu seperti bedah saraf, jantung dan urologi, diperlukan
pemeriksaan canggih untuk menegakkan diagnosa prabedah, misal : MRI, CT Scen,USG
DOPLER, IPV, Echocardiography, dan lainnya sesuai dengan kebutuhan diagosis prabedah.

Вам также может понравиться

  • Terapi Nutrisi
    Terapi Nutrisi
    Документ12 страниц
    Terapi Nutrisi
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Nutrisi - Zat Gizi
    Nutrisi - Zat Gizi
    Документ9 страниц
    Nutrisi - Zat Gizi
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Keb - Eliminasi Fekal
    Keb - Eliminasi Fekal
    Документ32 страницы
    Keb - Eliminasi Fekal
    Ayu
    Оценок пока нет
  • Ra - Noviana - Kel.2 - Angkatan 136
    Ra - Noviana - Kel.2 - Angkatan 136
    Документ58 страниц
    Ra - Noviana - Kel.2 - Angkatan 136
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Tugas Makalah Bahasa Indonesia
    Tugas Makalah Bahasa Indonesia
    Документ8 страниц
    Tugas Makalah Bahasa Indonesia
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Buku Petunjuk Teknis Pelayanan TB Bagi Peserta JKN 2015 JKN 2
    Buku Petunjuk Teknis Pelayanan TB Bagi Peserta JKN 2015 JKN 2
    Документ56 страниц
    Buku Petunjuk Teknis Pelayanan TB Bagi Peserta JKN 2015 JKN 2
    Riza Evantina
    Оценок пока нет
  • Bidang Studi
    Bidang Studi
    Документ9 страниц
    Bidang Studi
    fikar26
    Оценок пока нет
  • Terapi Nutrisi
    Terapi Nutrisi
    Документ12 страниц
    Terapi Nutrisi
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Mater Kritis
    Mater Kritis
    Документ2 страницы
    Mater Kritis
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Документ15 страниц
    Kelompok 1
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Materi Leaflet Pil KB
    Materi Leaflet Pil KB
    Документ2 страницы
    Materi Leaflet Pil KB
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Sap Pil KB
    Sap Pil KB
    Документ4 страницы
    Sap Pil KB
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Nefritis Syndrom
    Nefritis Syndrom
    Документ3 страницы
    Nefritis Syndrom
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Pengertian KB
    Pengertian KB
    Документ11 страниц
    Pengertian KB
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • KATA PENGANTAR Ketik Ketik Manja
    KATA PENGANTAR Ketik Ketik Manja
    Документ1 страница
    KATA PENGANTAR Ketik Ketik Manja
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Kritis Sistem Endokrin
    Pengkajian Kritis Sistem Endokrin
    Документ6 страниц
    Pengkajian Kritis Sistem Endokrin
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Makalah Bahasa Indonesia Sevi
    Makalah Bahasa Indonesia Sevi
    Документ10 страниц
    Makalah Bahasa Indonesia Sevi
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Tuberculosis
    Tuberculosis
    Документ1 страница
    Tuberculosis
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Komplikasi Transfusi
    Komplikasi Transfusi
    Документ3 страницы
    Komplikasi Transfusi
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Ketik Ketik Manja Bab 1
    Ketik Ketik Manja Bab 1
    Документ5 страниц
    Ketik Ketik Manja Bab 1
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Komplikasi Transfusi
    Komplikasi Transfusi
    Документ3 страницы
    Komplikasi Transfusi
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Keperawatan Jiwa Hal 98 - 99
    Keperawatan Jiwa Hal 98 - 99
    Документ2 страницы
    Keperawatan Jiwa Hal 98 - 99
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Keperawatan Jiwa Hal 98 - 99
    Keperawatan Jiwa Hal 98 - 99
    Документ2 страницы
    Keperawatan Jiwa Hal 98 - 99
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Fraktur Terbuka
    Fraktur Terbuka
    Документ3 страницы
    Fraktur Terbuka
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Cara Mencegah Down Syndrome
    Cara Mencegah Down Syndrome
    Документ2 страницы
    Cara Mencegah Down Syndrome
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Leukimia
    Leukimia
    Документ11 страниц
    Leukimia
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Cara Mencegah Down Syndrome
    Cara Mencegah Down Syndrome
    Документ23 страницы
    Cara Mencegah Down Syndrome
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет
  • Bab 1 PDF
    Bab 1 PDF
    Документ4 страницы
    Bab 1 PDF
    Novalina
    Оценок пока нет
  • Atresia Usopagus
    Atresia Usopagus
    Документ21 страница
    Atresia Usopagus
    Dewi Noviana
    Оценок пока нет