Вы находитесь на странице: 1из 23

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN
INSTALASI LABORATORIUM

RUMAH SAKIT UMUM AN – NISAA


TALUN – BLITAR
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ............................................. 2

BAB III VISI, MISI, MOTTO, NILAI-NILAI DASAR, DAN FILOSOFI


RUMAH SAKIT BANYUMANIK SEMARANG .............................. 4

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BANYUMANIK


SEMARANG....................................................................................... 5

BAB V VISI, MISI INSTALASI LABORATORIUM...................................... 7

BAB VI STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM ......... 8

BAB VII URAIAN JABATAN ........................................................................... 10

BAB VIII TATA HUBUNGAN KERJA ............................................................... 19

BAB IX POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ................ 21

BAB X KEGIATAN ORIENTASI .................................................................... 22

BAB XI PERTEMUAN/RAPAT ........................................................................ 24

BAB XII PENCATATAN DAN PELAPORAN ................................................. 25

BAB XIII PENUTUP ............................................................................................ 28


BAB I
PENDAHULUAN

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

I. GAMBARAN UMUM
Rumah Sakit Umum An – Nisaa Blitar merupakan salah satu rumah sakit
swastadi Kabupaten Blitar. Rumah Sakit ini beroperasi pertama kali pada bulan Maret
2006. Rumah Sakit Umum An – Nisa dalam kategori kelas Rumah Sakit Umum Swasta
Kelas D, berdiri diatas tanah seluas 1.890 m2dan luas bangunan 1.560 m2. Pada awal
berdirinya hingga saat ini, Rumah Sakit Umum An – Nisaa’ berlokasi di jalan Suparyono
Timur No 01Kelurahan Bajang, Kecamatan Talun Kota Blitar.

Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum An – Nisaa’


Alamat : Jl. Suparyono Timur No.01 Blitar
Status Kepemilikan : PT. An – Nisaa’ Husada
Akte Pendirian : Nomor -1- tanggal 01 Oktober 2001
Kelas :D
Perijinan : Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
YM.02.04.3.5.1757
Akreditasi : Status Akreditasi Penuh Tingkat Dasar Nomor :
YM.00.03.2.2.132 tanggal 22 Januari2003
Lokasi : Kecamatan Talun Blitar
Wilayah Pelayanan : Kecamatan Talun, Kecamatan Wlingi, Kecamatan
Gandusari, Kecamatan Selopuro dan sekitarnya
Rumah Sakit Lain terdekat : Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi
1 Km
Rumah Sakit Aulia 10 Km
Rumah Sakit Budi Mulya 15 Km
Rumah Sakit Rujukan : Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi
Rumah Sakit Umum Daerah Mardi Waluyo Blitar
Rumah Sakit Aminah Blitar
Rumah Sakit Budi Rahayu Blitar
Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar Malang
Rumah Sakit Suhada Haji
Sarana Transportasi : a. Ambulance : 1 unit
b. Sepeda Motor : 1 unit
Sarana Komunikasi : Telepon Dua nomor, Telepon seluler satu nomor.
Mulai Operasional : 13 Maret 2006
Kapasitas TT tahun 2009 : 40 tempat tidur dewasa
9 Tempat tidur bayi
Luas Tanah : 2.000 M2
Luas Bangunan : 1.560 M2
Direktur : dr. Devvy Megawati
BAB II1
VISI, MISI, MOTTO, NILAI-NILAI DASAR, DAN FILOSOFI RUMAH
SAKIT UMUM AN – NISAA TALUN BLITAR
Visi :
Menjadi Rumah Sakit Swasta yang Terbaik dalam Pelayanan di Kabupaten Blitar

Misi :
1. Cepat, tepat dan cermat dalam memberikan pelayanan kepada pasien
2. Tenaga yang professional dan kompeten
3. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
Motto :
Sahabat Terdekat Menuju Sehat
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM AN – NISAA’
BLITAR

I. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT


Susunan organisasi Rumah Sakit Umum An – Nisaa terdiri dari :
a. Direktur
b. Bidang Pelayanan
c. Bidang Umum
d. Bidang Keuangan dan Program
e. Seksi Akuntan dan Perpajakan
f. Seksi Perbendaharaan dan Verifikasi
g. Seksi Keperawatan
h. Seksi Pelayanan Medis
i. Seksi Penunjang Medis
j. Seksi RT dan IPSRS
k. Seksi Personalia
l. Seksi Pemasaran Dan Humas
m. Seksi Rekam Medis
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM AN – NISAA’
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM

A. Struktur Organisasi
1. Secara struktur organisasi, instalasi laboratorium berada dibawah seksi penunjang.
Dalam hal yang berkaitan dalam SDM keperawatan dan sarana prasarana rawat inap
akan berkoordinasi dengan seksi keperawatan rawat Inap.
2. Instalasi laboratorium adalah unit pelyanan yang dipimpin oleh seorang kepala
instalasi yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan penunjang medis pemeriksaan
laboratorium.
3. Struktur organisasi Instalasi laboratorium sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM AN - NISAA

Direktur
dr. Devvy Megawati

Seksi Penunjang Medis


D
dr. Nur Arofah

Ka. Ruang Laboratorium


Amin Faisha Khoirunnisa.
A.Md.AK

Analis Pelaksana Analis Pelaksana


Fajar Zuniaris .A.Md Hery Nugroho
AK
BAB VI
URAIAN JABATAN

Uraian Jabatan
Berikut ini dipaparkan Daftar Nama Jabatan dan Uraian Tugas Tenaga di Laboratorium
Klinik Rumah Sakit Umum An – Nisaa Blitar :
1. Nama : Amin Faisha Khoirun Nisa .A.Md.AK
NIK : 00.017
Pangkat Jabatan : Kepala Ruang Laboratorium
Tugas :
1. Mengatur jadwal Rotasi tugas analis.
2. Membantu kerja analis.
3. Melakukan pengecekan berkala terhadap persediaan reagen, alat habis
pakai.
4. Melakukan pemesanan Reagen dibuku permintaan untuk pengajuan
pembuatan surat permintaan (SP) dan alat habis pakai ke bagian pemesanan.
5. Memantau penyimpanan dan penggunaan alat serta reagen laboratorium.
Menghubungi rekanan kalau ada alat yang trobel.
6. Memantau rekanan alat untuk maintenen rutin.
7. Mengawasi penampilan kerja pelaksana laboratorium.
8. Mengikuti rapat setiap ada undangan rapat di SMF.
9. Membuat laporan bulanan jumlah pemeriksaan laboratorium dan
pendapatan Laboratorium untuk dilaporkan ke bagian keuangan.
10. Melaporkan semua kegiatan kepada Manajer Penunjang Klinik
11. Bertanggung jawab atas pengamanan harta dan peralatan dilaboratorium.
Wewenang :
1. Memberi teguran secara lisan.
2. Menggantikan pekerjaan analis yang berhalangan
3. Mengatur jadwal dinas pelaksana Laboratorium.
4. Melaporkan kepada Ka.Instalasi bila dijumpai kesulitan-kesulitan yang
dialami analis dalam pekerjaannya dan mencari jalan keluarnya
2. Nama : Fajar Zuniaris Khoiriyati. A.Md.AK
NIK : 11.135
Jabatan : Pelaksana Laboratorium
Tugas :

1. Melakukan pemeriksaan sesuai jadwal rotasi


2. Menginput identitas pasien dan permintaan pemeriksaan sesuai Formulir
Permintaan Pemeriksan Laboratorium (FPPL).
3. Melakukan pengambilan specimen sesuai permintaan pemeriksaan
laboratorium rawat jalan dan rawat jalan.
4. Menginput identitas pasien dan permintaan pemeriksaan sesuai FPP/ buku
permintaan pemeriksaan laboratorium dan membuat tarif pemeriksaan.
5. Mengecek dan menyiapkan reagen yang harus disediakan / yang hampir
habis.
6. Melakukan perawatan harian, mingguan, dan bulanan alat ACCU-CHECK
sesuai dengan petunjuk manual alat.
7. Melakukan kalibrasi terhadap alat dan pemeriksaan kontrol sebelum
melakukan pemeriksaan terhadap sampel pasien setiap harinya
8. Membuat rekapitulasi jumlah pemeriksaan laboratorium harian,
bulanan,tahunan (hematologi, kimia klinik, urinnologi, faeces)
9. Menginput hasil pemeriksaan kimia klinik dan mencetak hasil pemeriksaan.
10. Mengarsip hasil pemeriksaan laboratorium yang telah dicetak
11. Melakukan perbaikan alat apabila ada trobel sebelum teknisi datang.
12. Melakukan pemeriksaan PME.
13. Melakukan perendaman, pencucian, pembilasan dan mensterilkan
alkes/tabung reaksi.
14. Melaksanakan dan mentaati peraturan dan prosedur yang ditetapkan.
15. Melaporkan adanya kesalahan, kekeliruan dalam melaksanakan tugas
kepada Ka.Instalasi.
16. Membersihkan dan merapikan tempat pemeriksaan dan lingkungan kerja
17. Turut bertanggungjawab atas pengamanan harta dan peralatan di
laboratorium.
18. Melakukan tugas / fungsinya secara profesional sesuai kode etik profesi.
3. Nama : Hery Nugroho
NIK : 12.144
Jabatan : Pelaksana Laboratorium
Tugas :
1. Melakukan pemeriksaan sesuai jadwal rotasi
2. Menginput identitas pasien dan permintaan pemeriksaan sesuai Formulir
permintaan pemeriksan laboratorium (FPPL)
3. Melakukan pengambilan specimen sesuai permintaan pemeriksaan
laboratorium rawat jalan dan rawat jalan
4. Menginput identitas pasien dan permintaan pemeriksaan sesuai FPP/ buku
permintaan pemeriksaan laboratorium dan membuat tariff pemeriksaan.
5. Mengecek, membuat menyiapkan reagen yang digunakan untuk
pemeriksaan.
6. Melakukan perawatan harian, mingguan, dan bulanan alat Caretium
Elektrolit sesuai dengan petunjuk manual alat.
7. Melakukan kalibrasi terhadap alat dan pemeriksaan control sebelum
melakukan pemeriksaan terhadap sampel pasien setiap harinya.
8. Membuat rekapitulasi jumlah pasien harian,, bulanan, tahunan berdasarkan
kelas baik rawat ianp maupun rawat jalan
9. Menginput hasil pemeriksaan laboratorium dan mencetak hasil pemeriksaan
10. Mengarsip hasil pemeriksaan laboratorium yang telah dicetak
11. Melakukan perbaikan alat apabila ada trobel sebelum teknisi datang
12. Melakukan pemeriksaan PME
13. Melakukan perendaman, pencucian, pembilasan dan mensterilkan
alkes/tabung reaksi
14. Melaksanakan dan mentaati peraturan dan prosedur yang ditetapkan.
15. Melaporkan adanya kesalahan, kekeliruan dalam melaksanakan tugas
kepada Ka.Instalasi.
16. Membersihkan dan merapikan tempat pemeriksaan dan lingkungan kerja
17. Turut bertanggung jawab untuk pengamanan harta dan peralatan di
laboratorium
18. Melakukan tugas / fungsinya secara professional sesuai kode etik profesi.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA UNIT LABORATORIUM

1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)


a. Jika ada pasien IGD yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium, maka
perawat IGD akan mengambil specimen yang dibutuhkan oleh laboratorium
kemudian mengantarkannya ke laboratorium dengan formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium (FPPL) untuk kemudian diperiksa.
b. Hasil Laboratorium yang sudah jadi, kemudian diantar oleh analis jaga
laboratorium ke IGD untuk kemudian diserahkan kepada dokter jaga.

2. Instalasi Rawat Jalan


a. Jika ada pasien rawat jalan yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,
maka perawat akan mengantar pasien ke laboratorium dengan FPPL yang telah
didisi lengkap identitas dan pemeriksaan yang akan dilakukan.
b. Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diberikan kepada perawat rawat
jalan untuk kemudian dibrikan kepada dokter dan pasien pada saat pulang.

3. Instalasi Rawat Inap


a. Jika ada pasien rawat inap yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,
maka perawat rawat inap mengantarkan FPPL ke laboratorium.
b. Pengambilan specimen dilakukan sesuai jam sampling laboratorium.
c. Apabila pasien cito, maka perawat mengantarkan FPPL beserta dengan specimen
yang ingin di periksa ke ruang laboratorium.
d. Untuk specimen urine,faeces,sputum, tiap shift analis jaga mengambil ke ruang
pasien.
e. Hasil laboratorium yang sudah jadi, Analis jaga menyerahkan ke ruang perawat
untuk kemudian dilaporkan kepada dokter penanjung jawab pelayanan (DPJP)

4. Ruang Kebidanan
a. Jika ada pasien kebidanan yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,
maka perawat rawat inap mengantarkan FPPL ke laboratorium.
b. Pengambilan specimen dilakukan oleh perawat jaga sift, petugas Laboratorium
mengambil keruangan kebidanan sesuai FPPL.
c. Apabila pasien cito, maka perawat mengantarkan FPPL beserta dengan specimen
yang ingin di periksa ke ruang laboratorium.
d. Hasil laboratorium yang sudah jadi, Analis jaga menyerahkan ke ruang
kebidanan untuk kemudian dilaporkan kepada dokter penanjung jawab
pelayanan (DPJP)
5. Ruang Operasi
a. Jika ada jaringan dari tindakan operasi, maka jaringan tersebut akan diantar oleh
perawat kamar operasi beserta formulir permintaan patologi anatomi yang sudah
diisi lengkap beserta tanda tangan dokter.
b. Analis jaga laboratorium mengirim jaringan patologi anatomi ke laboratorium
yang telah ditunjuk.
c. Hasil laboratorium patologi anatomi yang sudah jadi diserahkan ke unit terkait
dengan ekspedisi hasil laboratorium.

6. High Care Unit (HCU)


a. Jika ada pasien HCU yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium, maka
perawat rawat inap melakukan pengambilan specimen petugas Laboratoriium
mengambil sampel sesuai FPPL dan di bawa ke laboratorium untuk segera
diperiksa.
b. Hasil laboratorium yang sudah jadi, Analis jaga menyerahkan ke ruang perawat
untuk kemudian dilaporkan kepada dokter penanjung jawab pelayanan (DPJP)

7. Rumah Sakit / Laboratorium lain


a. Pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dikerjakan di laboratorium Rumah sakit
Umum An - Nisaa akan di rujuk ke laboratorium rekanan.
b. Apabila ada pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dilakukan di Rumah Sakit
Umum An - Nisaa, tetapi pemeriksaan bersifat cito, maka petugas laboratorium
mencari kurir untuk kemudian di rujuk ke rumah sakit terdekat yang dapat
melayani pemeriksaan tersebut.

Instalasi Rawat
Inap/HCU

Instalasi Rawat Laboratorium Ruang Kebidanan


Jalan

Ruang Operasi Instalasi Gawat


Darurat

RS Lain
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

I. Definisi
Adalah Ketentuan yang mengatur jumlah kebutuhantenaga analis laboratorium di
unit laboratorium dengan mempertimbangkan jumlah tenaga dan kualifikasi yang
diharapkan.

II. Tujuan
1. Menentukan jumlah dan komposisi tenaga di ruang laboratorium berdasarkan
kualifikasi.
2. Melakukan perhitungan agar sesuai kebutuhan.
3. Mengatur agar penyediaan ketenagaan tetap efektif dan efisien

III. Jumlah, komposisi dan kualifikasi tenaga di ruang laboratorium


Berdasarkan data kepegawaian per januari 2016 maka jumlah petugas diruang
laboratorium ada 3 orang.Komposisi dan kualifikasi tenaga yang bekerja di ruang
laboratorium adalah :
Komposisi
No Jumlah Kualifikasi
Tenaga

1. Kepala Ruang 1 D III Analais Medis

2 Analis Pelaksana 1 D III Analis Kesehatan

3. Analis Pelaksana 1 SMAK (Masa penyetaraan D III AK)

IV. Perhitungan Ketenagaan


Kualifikasi sumber daya manusia di instalasi laboratorium terdiri dari :
1. Kepala ruang laboratorium
Dalam perhitungan ketenagaan maka, kepala ruang laboratorium dihitung sebagai
tenaga analis laboratorium

2. Analis Pelaksana
Dinas harian analis terdiri dari 2 shift yaitu pagi dan siang
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

I. PENDAHULUAN

Program orientasi merupakan salah satu kegiatan di instalasi laboratorium bekerja


sama dengan bagian personalia dalam rangka memberikan pengarahan dan bimbingan serta
mempersiapkan analis baru agar dapat bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya.
Analis baru umumnya adalah analis yang sudah lulus dari pendidikan yang belum
mengenai lingkungan kerja serta peraturan atau kebijakan yang ada di Rumah Sakit Umum
An - Nisaa. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diadakan program orientasi bagi
analis baru untuk kelancaran dalam bekerja.

II. LATAR BELAKANG

Seiring dengan upaya Rumah Sakit Umum An – Nisaa’ untuk menjalankan visinya
yaitu menjadi rumah sakit swasta terbaik dalam pelayanan di kabupaten Blitar, maka
supaya sumber daya manuasia bisa memberikan pelayanan professional dan
berpengalaman. Dengan bertambahnya kebutuhan akan tenaga analis, maka Rumah Sakit
Banyumanik perlu melakukan pengenalan pada tenaga analis baru untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.

III. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan gambaran tentang laboratorium Rumah Sakit Umum
An – Nisaa’ Blitar.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalis dalam lingkungan kerja.


b. Meningkatkan pengetahuan tentang visi, misi, motto dan tata nilai Rumah
Sakit Umum An – Nisaa’ Blitar.
c. Meningkatkan ketrampilan dalam pelayanan kesehatan di Laboratorium
Rumah Sakit Umum An – Nisaa’ Blitar.

IV. KEGIATAN POKOK


Kegiatan pokok : mengadakan orientasi analis baru di laboratorium Rumah Sakit
Umum An – Nisaa’ Blitar
Rincian kegiatan :

1. Menyusun kegiatan tentang program orientasi analis baru di Rumah Sakit


Umum An – Nisaa Blitar.
2. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa dan tindak lanjut dari
program orientasi analis baru di Rumah sakit Umum An – Nisaa Blitar.
3. Menyelenggarakan orientasi analis baru di Rumah sakit Umum An – Nisaa
Blitar

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Membuat permohonan penambahan analis baru ke manajemen Rumah sakit Umum


An – Nisaa Blitar.
2. Menyusun program orientasi analis baru
3. Melakukan perekrutan analis baru Rumah sakit Umum An – Nisaa Blitar meliputi :

a. Perekrutan analis baru meliputi tes tertulis, praktek dan wawancara


b. Orientasi atau pengenalan Rumah sakit Umum An – Nisaa’ Blitar
c. Penempatan analis baru di laboratorium
d. Orientasi ruang laboratorium
e. Orientasi reagen laboratorium
f. Orientasi administrasi laboratorium
g. Melakukan sampling di laboratorium dank e ruang perawatan pasien
4. Rapat koordinasi

VI. SASARAN
Sasaran orientasi adalah karyawan baru di Laboratorium Rumah Sakit Umum an _
Nisaa’ Blitar

VII. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Unit kerja wajib mencatat, dan melaporkan kegiatan ke bagian personalia


2. Bagian personalia menganalisa hasil kegiatan ke direktur
3. Evaluasi kegiatan program orientasi dilaksanakan setiap unit dari rumah sakit
BAB X
PERTEMUAN RAPAT

Dalam lingkup Rumah Sakit Umum An – Nisaa Blitar selalu dilakukan rapat.
Pertemuan Rapat ini sangat bermanfaat untuk masing-masing unit guna memberikan
informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan peningkatan pelayanan rumah sakit.
Kegiatan rapat ini bias dilakukan hanya dalam unit laboratorium sendiri atau bias juga
dilakukan rapat antar unit lainnya. Kegiatan rapat ini biasanya dihadiri oleh seluruh staf
laboratorium.
Kegiatan yang dibahas meliputi banyak kegiatan baik dari pelaporan kerja,
kebutuhan sarana dan prasarana dilapangan, maupun berbagai hal yang menyangkut
kelangsungan dan kelancaran laboratorium.Sehingga dengan dilakukan rapat rutin ini dapat
dilakukan tindak lanjut untuk kendala yang dihadapi dilapangan maupun yang dihadapi di
unit internal itu sendiri. Dalam kegiatan rapat ini dibuat undangan, daftar hadir dan notulen
hasil rapat yang nantinya dilaporkan kepada kepala bagian penunjang medik Rumah Sakit
Banyumanik Semarang..
BAB XI
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium diperlukan dalam perencanaan,


pemantauan, dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk peningkatan pelayanan
laboratorium. Untuk itu kegiatan ini harus dilakukan secara cermat dan teliti, karena
kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam
menetapkan suatu tindakan.

A. PENCATATAN
Pencatatan kegiatan laboratorium dilakukan sesuai dengan jenis
kegiatannya.Ada 5 Jenis pencatatan yaitu :

1) Pencatatan kegiatan pelayanan


2) Pencatatan keuangan
3) Pencatatan logistik
4) Pencatatan kepegawaian
5) Pencatatan kegiatan lainnya, seperti pemantapan mutu internal,
keamanan laboratorium.

Dalam bab ini hanya akan dibahas pencatatan kegiatan pelayanan saja.
Pencatatan kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan membuat buku sebagai
berikut :
1) Buku registrasi pasien yang berisi data-data secara lengkap baik
rawat inap, rawat jalan, macam pemeriksaan, biaya pemeriksaan, serta
staus pembayaran (umum/asuransi).
2) Buku bantu arsip pemeriksaan (hematologi, kimia klinik,
imunologi, dll)
3) Buku ekspedisi pengambilan hasil pemeriksaan rawat inap dan
rawat jalan.
4) Buku administrasi rujukan pemeriksaan.
5) Formulir komunikasi pertukaran petugas jaga (Shift)
6) Formulir pencatatan control harian

B. PELAPORAN
Pelaporan kegiatan pelayanan laboratorium terdiri dari :
1. Laporan kegiatan rutin harian
Laporan harian ini dilakukan setiap hari.Kegiatan pelaporan
harian ini dilakukan oleh kepala unit laboratorium atau petugas
laboratorium baik secara lisan maupun tulisan. Pelaporan harian ini
seperti laporan mengenai jumlah petugas laboratorium yang dinas
dengan jumlah pasien yang ditangani dan kendala yang dihadapi
setiap harinya, pelaporan keluhan pasien atau pegawai yang
berhubungan dengan pengambilan specimen, hasil pemeriksaan
laboratorium, dan pelaporan tentang kebutuhan sarana dan prasarana
unit laboratorium baik pengadaan bahan reagen ataupun peralatan.
Pelaporan harian ini biasanya disampaikan kepada kepala unit atau
bidang terkait.

2. Laporan kegiatan rutin bulanan


Laporan bulanan dilakukan setiap bulan sebagai tindak lanjut
dari laporan kejadian setiap hari dalam kegiatan pelayanan
laboratorium.Pelaporan ini biasanya menyangkut kegiatan program
kerja yang dilakukan unit laboratorium dalam kurun waktu setahun.
Laporan ini dapat berupa : laporan rapat bulanan intern, laporan
inventaris pemeliharaan barang instalasi laboratorium, laporan
penilaian karyawan, lapran indicator mutu, laporan evauluasi program
kerja instalasi laboratorium, laporan kebutuhan karyawan, laporan
kejadian K3RS, dll.

3. Laporan tahunan
Laporan tahunan biasanya dilakukan setiap akhir tahun. Tujuan
laporan tahunan ini untuk mengevaluasi seluruh laporan harian dan
bulanan sehingga dapat dilihat total kegiatan yang berlangsung dalam
pelayanan laboratorium sehingga dapat dilakukan tindak lanjut dari
evaluasi laporan tahun ini. Laporan tahunan kegiatan pelayanan dapat
berupa rekapitulasi total pasien yang melakukan pemeriksaan
hematologi, kimia klinik, urinalisa, faeces, bakteriologi, elektrolit dll,
rekapitulasi laporan total keluhan pasien, rekapitulasi indikator mutu,
dll

4. Laporan pemeriksaan
a) Tanggung jawab manajemen untuk membuat format hasil :
Manajemen laboratorium harus membuat format laporan
hasil pemeriksaan. Format laporan dan cara
mengkomunikasikanya kepada pemakai harus ditentukan
dengan mendiskusikanya dengan pengguna jasa laboratorium.
b) Penyerahan hasi tepat waktu
Manajemen laboratorium ikut bertanggung jawab atas
diterimanya hasil pemeriksaan kepada orang yang sesuai dalam
waktu yang disepakati.
c) Komponen laporan hasil pemeriksaan
Hasil harus dapat dibaca tanpa kesalahan dalam
tulisan, dan dilaporkan kepada orang yang diberi wewenang
untuk menerima dan menggunakan informasi medis. Laporan
setidaknya harus mencakup hal - hal berikut :
 Identifikasi dari pemeriksaan yang jelas dan tidak
ragu – ragu, termasuk prosedur pengukuran bila perlu
 Identifikasi laboratorium yang menerbitkan laporan
 Identifikasi khas dan bila mungkin lokasi pasien serta
tujuan dari laporan
 Nama atau identitas khas lain dari pemohon dan
alamat pemohon
 Tanggal dan waktu pengumpulan sampel primer,
apabila tersedia dan relevan dengan pelayanan pasien,
sertta waktu penerimaan oleh laboratorium
 Tanggal dan waktu penerbitan laporan. Jika tidak
tercantum pada laporan, tanggal dan waktu penerbitan
laporan harus dapat diperoleh dengan segera bila
diperlukan
 Sumber dan system organ sampel primer. Misalnya :
darah vena,pus
 Bila dapat digunakan, hasil pemeriksaaan dilaporkan
dalam unit Standar Internasional atau telusur hingga
unit Standar Internasional
 Interval acuan biologis, apabila dapat digunakan
 Interpretasi hasil, apabila sesuai
 Identifiasi dari petugas yang diberi wewenang
mengeluarkan hasil
 Jika relevan, hasil asli dan hasil yang diperbaiki
 Apabila mungkin, tandatangan atau otorisasi dari
petugas yang memeriksa atau menerbitkan laporan.
BAB XII
PENUTUP

Peran Rumah Sakit Umum An -Nisaa sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan kemampuan pelayanan pengelolaan rawat
inap agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan terpadu. Koordinasi
internal dan eksternal Rumah Sakit perlu selalu dilakukan dalam upaya peningkatan kegiatan
pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Banyumanik Semarang

Direktur diharapkan selalu memperhatikan dan mendorong peningkatan pelayanan


kesehatan masyarakat di Rumah Sakit, serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam rangka
meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya, melalui monitoring, pembinaan dan
dukungan dana agar terwujud peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat

Rumah Sakit Umum An - Nisaa


Direktur

dr. Devvy Megawati


NIK. 11.137

Вам также может понравиться