Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ANALISA SITUASI
jalan Palang Merah Indonesia, Kecamatan Samarinda Ulu. Rumah Sakit Umum
Daerah Abdul Wahab Sjahranie sebagai Top Referal dan sebagai rumah sakit kelas A
satu-satunya di Kalimantan Timur terhitung mulai bulan Januari 2014. Rumah Sakit
Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda saat ini sebagai wahana
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS I) Bedah, selain itu berbagai institusi pendidikan
baik pemerintah maupun swasta juga bekerja sama dengan Perguruan tinggi
kesehatan yang ada di Kalimantan Timur. Gambaran visi dan misi Rumah Sakit Umum
a. Visi
(B)ersih
(A)man
(K)ualitas
(T)ertib
(I)novatif
d. Falsafah
Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dalam pelayanan kesehatan,
e. Tujuan
1) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya di rumah
sakit.
f. Budaya Kerja
kandungan, poli penyakit dalam, poli anak, poli bedah umum, poli bedah
tulang, poli bedah syaraf, poli bedah urologi, poli syaraf, poli penyakit kulit
dan kelamin, poli paru, poli THT, poli mata, poli jantung, poli laktasi, poli
di Juliana atau Emma Straat (sekarang jalan Gurami). Sesuai dengan tuntutan
Rumah Sakit Umum sebagai dokter tunggal pada saat-saat akhir penjajahan
pentingnya kesehatan dan juga adanya upaya dari manajemen Rumah Sakit
UmumDaerah Abdul Wahab Sjahranie untuk memperbaiki kualitas
pelayanan terhadap masyarakat. Untuk Pelayanan kesehatan spesialistik,
terdiri dari kelas I,II,III, sampai kelas Eksekutif dimana jumlah tempat tidur
yang digunakan saat ini berjumlah 828 (Delapan Ratus Dua Puluh Delapan)
yang diharapkan dapat menampung masyarakat yang akan menggunakan
fasilitas rawat inap. Instalasi Gawat Darurat sebagai salah satu pintu masuk
dan sebagai ujung tombak pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul
pelayanan di instalasi atau unit lain yang saling terkait baik secara langsung
3) Pelayanan KIA/KB
1) Penyakit Dalam
2) Kesehatan Anak
3) Bedah
1) Radiologi
2) Patologi Klinik
3) Anesitesiologi
4) Rehabilitasi Medik
5) Patologi Anatomi
7) Paru
8) Orthopedi
9) Urologi
10) Bedah Syaraf
2) Konservasi/Endodonsi
3) Orthodonti
4) Prosthodonti
5) Pedodonsi
f. Pelayanan Medik Subspesialis
1) Bedah
2) Penyakit Dalam
3) Penyakit Anak
1) Asuhan Keperawatan
2) Asuhan Kebidanan
h. Pelayanan Penunjang Klinik
1) Perawatan Intensif
2) Pelayanan Darah
3) Gizi
4) Farmasi
5) Sterilisasi Instrumen
6) Rekam Medik
4) Pengelolaan Limbah
5) Gudang
6) Ambulance
7) Komunikasi
8) Kamar Jenazah
9) Pemadam Kebakaran
j. Pelayanan Keperawatan
Instalasi Rawat Inap (IRNA) Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab
seluruh lapisan masyarakat dari pelayanan rawat inap kelas 3 hingga super VIP
2. Ruang Kemoterapi
ruang perawatan intensif (ICU, HCU,ICCU, PICU dan NICU), Instalasi bedah Sentral
yang memiliki 19 kamar operasi elektif, 4 kamar Operasi Emergency dan 4 Kamar,
sehingga jumlah seluruh kamar operasi 27 kamar yang disiapkan khusus untuk
Bedah Tulang, Bedah Syaraf, Bedah Kebidanan, dan Bedah Urolog, Bedah THT,
Gigi Mulut, Mata dan Jantung. Kegiatan operasi yang dikerjakan dari kasus Elektif
dan Cyto, Unit Hemodialysa, Unit Endoscopy, dan Unit Medical Check Up (MCU).
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie juga di dukung oleh
sarana dan prasana peralatan medis pendukung yang memadai antara lain:
1. MRI
2. MSCT 64 Slice
3. CT Scan
6. X – Ray Panoramic
7. X – Mammografi
8. CATHLAB
9. CATHLAB Angiografi
10. USG 4 Dimensi
15. Laparoskopi
16. Anasthesia Mechine
a. Profil ruangan
Ruang Flamboyan merupakan bagian dari instalasi rawat inap Rumah Sakit
Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Ruang Flamboyan
menggunakan metode TIM pada shift pagi sedangkan pada shift sore dan
malam menggunakan penanggung jawab shift, dimana pada shift pagi pasien
yang dirawat inap di kelola oleh dua tim yaitu tim 1 dan tim 2. Ruang Flamboyan
memiliki kapasitas 11 kamar dengan memiliki 49 tempat tidur . Dalam
pembagiannya tim 1 meliputi kamar ISO terdiri dari 2 bad , kamar 2001 terdiri
dari 5 bad , kamar 2002 terdiri dari 5 bad , kamar 2003 terdiri dari 5 bad, kamar
2004 terdiri dari 5 bad , dan kamar 2005 terdiri dari 5 bad, sedangkan pada tim
2 meliputi kamar 3001 terdiri dari 5 bad , kamar 3002 terdiri dari 5 bad , kamar
3003 terdiri dari 5 bad ,kamar 3004 terdiri dari 5 bad , dan kamar 3005 terdiri
dari 2 bad.
b. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk identifikasi masalah adalah :
1) Observasi
Ruang Flamboyan.
3) Studi Dokumentasi
(CCM), Kinerja Karu, Kinerja Katim, Kinerja Perawat Pelaksan serta untuk
mengetahui kepuasan kerja perawat pelaksana dan pada pasien safety.
5) Studi Kepustakaan
Berasal dari literatur yang memiliki materi manajemen keperawatan
mencakup pengolahan sistem manajemen rumah sakit.
B. ANALISA HASIL PENGKAJIAN MANAJEMEN RUANGAN
b. Tenaga Keperawatan
Laki – Laki 7 25
Perempuan 21 75
Total: 28 100
Honorer 16 57,2
Total : 28 100
Tabel. 3.3
Ners 5 17,8
Total: 28 100
Administrasi 2 25
POS 2 25
Cleaning Service 4 50
Total 8 100
Dari tabel 3.4 ditemukan banyaknya tenaga kerja non medis yang
Tabel 3.5
(%)
Minimal 17 56,6
Parsial 9 30
Total 4 13,4
Jumlah 30 100
Tabel 3.6
(%)
Minimal 16 44,4
Parsial 16 44,4
Total 4 11,2
Jumlah 36 100
Dari data diatas didapatkan bahwa pada tanggal 21 Mei 2019 pasien yang
memiliki ketergantungan minimal dan parsial memiliki jumlah pasien yang sama
yaitu 16 pasien dengan presentasi 44,4 %.
Tabel.3.7
Jumlah tingkat ketergantungan pasien
(%)
Minimal 14 41,2
Parsial 16 47
Total 4 11,8
Jumlah 34 100
staff keperawatan dasar adalah jumlah minimal dari tenaga keperawatan setiap
unit atau bangsal, sesuai dengan kebijakan rumah sakit yang menentukan :
(1) Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun – jumlah hari kerja non efektif
dalam 1 tahun = 366 – 83 = 283 hari
(3) Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun = 40 minggu x 40 jam = 1.600
jam
d) Data Rekam Medik 2018
52 + 14 + 17
𝑥 49,09 = 14,39 orang
283
Faktor koreksi 20%
Rumus :
13963
= x 100%
52 x 366
13963
= x100%
19032
=0,73x100% = 73%(Ideal)
Dari hasil perhitungan data 1 tahun didapatkan nilai BOR sebanyak 73%
pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai ALOS yang ideal antara
13963
= (1347)
= 10,36 = 10 hari
Dari hasil perhitungan data dalam 1 tahun didapatkan bahwa nilai ALOS
2019.
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur
tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini
Rumus TOI :
(jumlah tempat tidur x periode) − hari perawatan
(jumlah pasien keluar(hidup + mati))
19032−13963
=
1347
5069
=
1347
=3,76 hari
Dari hasil perhitungan data 1 tahun didapatkan nilai TOI 3,76 hari
sehingga, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati telah sesuai standar ideal yaitu dikisaran 1-3 hari.
Rumus :
jumlah pasien di rawat (hidup + mati)
(jumlahtempattidur)
13963
= 268,51 kali
52
SjahranieSamarinda.
TIM 1 TIM 2
tidur
Tabel. 3.9
Daftar Fasilitas Untuk Pasien Di ruang Flamboyan
KETERANGAN
NO NAMA ALAT JUMLAH KONDISI ALAT
BAIK RUSAK
1 AC 22 21 1 Rusak
2 Bunga - - -
3 Bel - - -
4 Bantal 30 30 -
5 Cermin 2 2 -
6 Dorongan O2 Kecil 4 4 -
7 Ember Besar 2 2 -
9 Gayung 6 6 -
10 Jam Dinding 1 1 -
11 Kipas angin dinding 2 2 -
13 Kursi pasien 37 37 -
17 Keset 10 10 -
18 Komputer 2 2 -
19 Lemari Arsip 5 5 -
20 Lemari Obat 2 2 -
21 Lemari Kelontongan 1 1 -
22 Lemari Pasien 50 50 -
23 Lemari Tenun 1 1 -
24 Lemari Instrumen 1 1 -
25 Lemari Loker 3 3 -
26 Lampu emergensi - - -
27 Lampu Sorot - - -
28 Meja Tulis 1 1 -
29 Meja Konter 2 2 -
30 Matras Dewasa 3 3 -
31 Papan WB 4 4 -
33 Sampiran kain - - -
35 Televisi - - -
36 Telepone 2 2 -
40 Troli Balut 2 2 -
41 Troli Suntik 1 1 -
43 Troli Seka 3 3 -
44 Waskom Seka 4 4 -
Table 3.10
1 Ambubag Dewasa 1 1 -
3 Bengkok 2 2 -
7 Bak Kaca - - -
8 Buli-buli Panas 6 6 -
10 Brangkar 2 2 -
11 Blood Warmer 1 1 -
12 Escap 2 2 -
13 E K G/Monitor Bed 1/- 1/- -
14 Gunting Verban - - -
15 Gunting Jaringan - - -
16 Gunting up heating - - -
17 Irigator 1 1 -
19 Korentang + Tempat - - -
23 Meteran 2 2 -
24 Martil 1 1 -
25 Nebulezer 1 1 -
26 Pispot stenlis 5 5 -
28 Pingset sirurgis B / K - - -
29 Regulator tabung 5 5 -
30 Regulator dinding 15 15 -
31 Refleks Harmer 1 1 -
33 Stetoscop 4 4 -
34 Standar Infus 44 40 4
35 Suction Portable 1 1 -
36 Strilisator - - -
40 Termometer Digital - - -
41 Tromol Besar / Kecil / Sedang - - -
42 Timbangan BB - - -
43 Timbangan BB + TB 1 1 -
44 Tabung O2 Kecil 5 5 -
45 Tang Spatel 4 4 -
46 Urinal Plastik 3 3 -
47 Urinal Stanles 11 11 -
48 Lampu Baca RO 1 1 -
49 USG 1 1 -
50 Pulse Oximetri 1 1 -
Tabel 3.11
alat sudah berjalan maksimal. Dalam pemilahan sampah medis dan sampah
dan 2005.
dengan pantry.
konsultasi dokter.
ruangan.
d) Kamar dilengkapi dengan satu buah AC dan lampu.
e) Kamar dilengkapi dengan 1 botol hand rub. Namun kadang
kosong.
Masalah :
2 meliputi kamar 3001, kamar 3002, kamar 3003, kamar 3004, kamar
dan misi Rumah Sakit. Tindakan dan asuhan keperawatan yang diberikan
oleh kepala ruangan. Untuk ketua tim ditetapkan secara periode oleh
kepala ruangan.
1) Timbang Terima
selanjutnya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam timbang terima (Nursalam, 2013)
dinas.
d) Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis
kerahasiaan pasien.
2) Ronde keperawatan
3) Supervisi Keperawatan
Dari hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan dan
CCM dari tanggal 20 Mei – 22 Mei 2019, didapatkan bahwa data
CCM.
Saran :