Вы находитесь на странице: 1из 3

Perancangan Lingkungan 5 (IPAL)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia; tanpa
air tidak akan ada kehidupan di bumi. Tubuh manusia 65%-nya terdiri atas air. Bumi
mengandung sejumlah besar air, lebih kurang 1,4 x 109 km3, yang terdiri atas samudera,
laut, sungai, danau, gunung es, dan sebagainya. Namun dari sekian banyak air yang
terkandung di bumi hanya 3 % yang berupa air tawar yang terdapat dalam sungai, danau,
dan air tanah.
Pesatnya pembangunan daerah perkotaan, ternyata menimbulkan banyak masalah,
salah satunya adalah aspek yang terkait dengan penyaluran air buangan. Tidak adanya
sistem penyaluran air buangan ataupun pelaksanaan sistem yang salah dapat menimbulkan
kerugian-kerugian yang disebabkan oleh air buangan tersebut. Dengan bertambahnya
jumlah penduduk masalah penyaluran air buangan menjadi sangat kompleks. Adanya air
buangan tersebut menimbulkan efek yang negatif bagi kehidupan manusia dan kelestarian
lingkungan jika tidak ditangani dengan baik. Untuk mencegah terjadinya efek yang
merugikan tersebut maka perlu adanya penanganan yang tuntas terhadap air buangan mulai
dari sistem pengumpulan, sistem penyaluran, sampai pada sistem pengolahannya.
Pada awalnya, kualitas air buangan yang masuk ke instalasi pengolahan yang terletak
di hilir dianggap sama dengan kualitas air buangan yang masuk melalui struktur inlet di
hulu. Akan tetapi, ada beberapa penemuan yang berhasil membuktikan bahwa pandangan
tersebut sudah tidak berlaku lagi. Proses yang terjadi di saluran air buangan ini tidak bisa
lagi diabaikan dan membutuhkan pembelajaran lebih lanjut. Contohnya adalah proses
korosi yang ditimbulkan oleh sulfida, yang terbentuk akibat adanya kondisi anaerob di
saluran air buangan. Contoh lainnya adalah terbentuknya substrat yang lebih mudah
terdegradasi di akhir saluran apabila saluran air buangan berada dalam kondisi aerob. Oleh
karena itu, saluran air buangan tidak hanya merupakan sebuah sistem pengumpulan dan
penyaluran tapi juga merupakan sebuah sistem proses yang perlu dipertimbangkan sebagai
bagian dari sistem pengelolaan air buangan domestik secara menyeluruh. Berdasarkan
penelitian-penelitian sebelumnya, transformasi materi organik dipelajari untuk mereduksi
BOD dan COD yang terdapat di air buangan. Tujuannya adalah untuk mengoptimasi
saluran air buangan untuk terjadinya penyisihan materi organik agar dapat mengurangi
beban pengolahan.

Febian Mahendra D ( 09.2015.1.00510) 1


Perancangan Lingkungan 5 (IPAL)

Proses yang terjadi di saluran air buangan tersebut membuktikan bahwa sewerage bisa
dianggap sebagai sebuah reaktor biologis, kimia dan fisika untuk kemudian meningkatkan
kualitas air buangan. Proses degradasi di sewerage dapat mengurangi beban pengolahan di
IPAL dan juga badan air penerima di daerah perkotaan, khususnya untuk daerah yang belum
terlayani oleh sistem pengolahan terpusat (off-site system). Meski literatur tentang proses
biologis dan kimia yang terjadi di sistem sewerage sudah banyak ditemukan, tapi perlu
diingat bahwa karakteristik air buangan dan saluran pembuangannya bersifat spesifik untuk
setiap lokasi, sehingga memerlukan pengkajian secara mendalam mengenai proses yang
terjadi di dalamnya dan parameter yang mempengaruhinya. Tingkat efisiensi penyisihan
yang terjadi di dalam jaringan sewerage dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya waktu
kontak, panjang jaringan pipa, kekasaran pipa, kecepatan aliran, kemiringan pipa, bentuk
pipa, jenis pipa dan diameter dari pipa (Djumali & Suryani, 1994).

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan dari Perancangan Lingkungan 5 (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
adalah :

1. Mampu memahami dan merencanakan sistem pengolahan air limbah.


2. Merancang unit bangunan pengolahan air limbah yang sesuai dengan karakteristik
pengolahan air limbah.
3. Menentukan alteratif pengolahan berdasarkan karakteristik air limbah sehingga kualitas
efluen dapat memenuhi baku mutu yang tertera pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
4. Mampu menghitung detail unit pengolahan air limbah.
5. Mampu menghitung nilai BOQ (Bill Of Quantity) dan RAB ( Rencana Anggaran Biaya)
yang digunakan untuk merencanakan bangunan pengolahan air limbah.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang Lingkup dari perancangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) meliputi :
1. Proyeksi jumlah penduduk dan fasilitas umum pada 10 tahun mendatang.
2. Proyeksi air limbah
3. Perencanaan awal bangunan pengolahan air limbah dan alternatif pengolahan
4. Perencanaan diagram alir proses pengolahan
5. Perencanaan dan perhitungan dimensi tiap unit bangunan

Febian Mahendra D ( 09.2015.1.00510) 2


Perancangan Lingkungan 5 (IPAL)

6. Perencanaan detail alternatif yang dipilih


7. Bill Of Quantity (BOQ) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
8. Gambar-gambar pendukung seperti:
a. Layout unit bangunan pengolah air limbah
b. Diagram alir dan profil hidrolis pengolah air limbah
c. Gambar denah bangunan pengolah air limbah
d. Gambar potongan bangunan pengolah air limbah
e. Gambar detail bangunan pengolah air limbah

Febian Mahendra D ( 09.2015.1.00510) 3

Вам также может понравиться