Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji dan syukur kami panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Direktorat Pelayanan
Kefarmasian Tahun 2017 ini dapat diselesaikan dengan baik.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja
instansi, LAK Direktorat Pelayanan Kefarmasian Tahun 2017 ini adalah media
pertanggungjawaban yang menggambarkan pencapaian kinerja atas pelaksanaan
tugas dan fungsi Direktorat Pelayanan Kefarmasian selama tahun 2017 dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran sesuai target yang telah dituangkan dalam Rencana
Strategis Kementerian KesehatanTahun 2015 – 2019 dan sejalan dengan perubahan
yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2017-2019.
Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas di lingkungan Direktorat Pelayanan
Kefarmasian adalah hasil kerja keras dan peran serta seluruh pegawai, dan
kerjasama lintas program dan lintas sektor di lingkungan Kementerian Kesehatan
serta dukungan dari Provinsi maupun Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia dan para
stakeholder. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada
semua pihak atas dukungan, peran serta dan kerjasama yang telah terjalin dengan
baik.
Kami menyadari LAK Direktorat Pelayanan Kefarmasian Tahun 2017 ini masih jauh
dari sempurna. Namun demikian, masukan berupa saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan LAK ini di masa
mendatang.
Akhir kata, semoga LAK Direktorat Pelayanan Kefarmasian Tahun 2017 ini dapat
memberikan informasi dan manfaat dalam penyusunan kebijakan dan perencanaan
program dan kegiatan khususnya di lingkungan Direktorat Pelayanan Kefarmasian,
maupun bagi para stakeholders terkait.
ttd
i
DAFTAR ISI
Tahun 2017
Sasaran No Indikator Kinerja Persentase
Target Realisasi
Capaian
Puskesmas dan Rumah 1 Persentase 50% 50,01% 100,02 %
Sakit yang Puskesmas yang
melaksanakan melaksanakan
pelayanan kefarmasian pelayanan
sesuai standar kefarmasian sesuai
standar
2 Persentase Rumah 55% 57,4% 104,36 %
Sakit yang
melaksanakan
pelayanan
kefarmasian sesuai
standar
Tahun 2017
Sasaran No Indikator Kinerja Persentase
Target Realisasi
Capaian
Penggunaan obat 3 Persentase 30% 30,35% 101,17 %
rasional di puskesmas Kabupaten/Kota
yang menerapkan
penggunaan obat
rasional di
puskesmas
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Pelayanan Kefarmasian
didukung oleh anggaran yang dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) tahun 2017 dengan alokasi sebesar Rp.19.705.281.000,- (Sembilan belas
milyar tujuh ratus lima juta dua ratus delapan puluh satu ribu rupiah). Selama
pelaksanaan kegiatan tahun 2017, anggaran Direktorat Pelayanan Kefarmasian
mengalami beberapa kali perubahan, baik perubahan dikarenakan oleh perpindahan
anggaran antar Satuan Kerja maupun efisiensi/penghematan. Dalam pelaksanaan
anggaran tahun 2017, anggaran Direktorat Pelayanan Kefarmasian mengalami satu
kali efisiensi/penghematan.
Persentase
No. Alokasi Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Realisasi
1 DIPA Awal 19.705.281.000 82,74%
16.023.632.810
2 Inpres No.4 Tahun 2016 16.304.583.000 98,28%
Direktorat Pelayanan Kefarmasian juga memiliki upaya terobosan dan prestasi dalam
hal peningkatan pelayanan kefarmasian dan penggerakan obat rasional dengan
melibatkan berbagai stakeholder yang telah dicapai pada tahun 2017 sebagai berikut:
D. Sistematika
Ikhtisar Eksekutif
Bab I Pendahuluan
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran kantor pusat dan
dana dekonsentrasi yang digunakan dan yang telah digunakan
untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen
Perjanjian Kinerja.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi
serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi
untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
A. PERENCANAAN KINERJA
Target
Indikator
Definisi Operasional
Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase Puskesmas yang 40% 45% 50% 55% 60%
Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan
melaksanakan Kefarmasian sesuai standar
pelayanan adalah Puskesmas yang
kefarmasian melaksanakan Pemberian
sesuai standar Informasi Obat dan/atau
Konseling
Persentase Rumah Sakit yang - - 55% 60% 65%
Rumah Sakit melaksanakan Pelayanan
yang Kefarmasian sesuai standar
melaksanakan adalah Instalasi Farmasi
pelayanan Rumah Sakit yang
kefarmasian melaksanakan Pelayanan
sesuai standar Informasi Obat dan
Konseling
Persentase Kabupaten/Kota yang telah - - 30% 35% 40%
Kabupaten/Kota menerapkan Penggunaan
yang Obat Rasional di Puskesmas
menerapkan adalah Kabupaten/Kota
Penggunaan dengan minimal 20%
Obat Rasional di puskemas di wilayahnya
Puskesmas. memperoleh nilai
penggunaan obat rasional di
Puskesmas minimal 60%
Cara perhitungan Indikator Kinerja Kegiatan Peningkatan Pelayanan
Kefarmasian sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 6. Cara Perhitungan Indikator Kinerja Kegiatan Peningkatan Pelayanan
Kefarmasian pada Renstra Sebelum Perubahan
Indikator Kinerja Cara Perhitungan
Persentase
Puskesmas yang
melaksanakan
pelayanan
kefarmasian
sesuai standar
Persentase
Penggunaan Obat
Rasional di
Puskesmas
Tabel 7. Cara perhitungan indikator kinerja kegiatan peningkatan pelayanan
kefarmasian pada renstra setelah perubahan
1. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja memberikan gambaran kepada pihak internal
dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka
mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen
Renstra ataupun Penetapan Kinerja, merupakan proses sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi
instansi pemerintah. Indikator merupakan dokumen perencanaan kinerja
yang diukur dalam pengukuran kinerja yaitu dengan membandingkan
tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target yang
telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui
sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan
oleh Direktorat Pelayanan Kefarmasian.
Dalam rangka menunjang program peningkatan pelayanan
kefarmasian, maka Direktorat Pelayanan Kefarmasian melakukan berbagai
aktivitas/kegiatan yang dapat menunjang pencapaian indikator kinerja
yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra Kementerian Kesehatan
Tahun 2015 - 2019. Berikut ini akan diuraikan penjelasan tolak ukur kinerja
dari Direktorat Pelayanan Kefarmasian berdasarkan definisi operasional
indikator kinerja kegiatan sebagai berikut:
a. Persentase Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian
sesuai standar
Tujuan
%POR
atau
120,00%
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
2015 2016 2017 2018 2019
Target 40,00% 45,00% 50,00% 55,00% 60,00%
Realisasi 40,01% 45,39% 50,01% 0,00% 0,00%
% Capaian 100,02% 100,86% 100,02% 0,00% 0,00%
Persentase
100,02% 100,86% 100,02% - -
Capaian
PERMASALAHAN:
PEMECAHAN MASALAH:
PERMASALAHAN:
1) Pelayanan kefarmasian belum dapat dilakukan secara optimal;
karena sering terjadi masalah kekosongan obat di Rumah Sakit.
PEMECAHAN MASALAH:
1) Diperlukan adanya pedoman perencanaan obat sehingga obat yang
akan digunakan tersedia pada saat dibutuhkan. Penyusunan
pedoman ini akan diajukan sebagai revisi kegiatan yang mendukung
kerangka regulasi nasional pada tahun 2018.
Gambar 13. Grafik Capaian Indikator Persentase Rumah Sakit Yang
Melakukan Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar Pada Tahun 2017
Tabel 10. Capaian Indikator Persentase Rumah Sakit yang Melakukan
Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar pada Tahun 2017
Persentase
- 112,04% 104,36% - -
Capaian
120.00%
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
2015 2016 2017 2018 2019
Target 62.00% 64.00% 66.00% 68.00% 70.00%
Realisasi 70.64% 71.05% 73.41% 0.00% 0.00%
% Capaian 113.94% 111.01% 111.21% 0.00% 0.00%
Tabel 11. Capaian Indikator Persentase Penggunaan Obat Rasional Di
Puskesmas Pada Tahun 2017
Persentase
113,94% 111,01% 111,21% - -
Capaian
120.00%
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
2015 2016 2017 2018 2019
Target 30.00% 35.00% 40.00%
Realisasi 30.35% 0.00% 0.00%
% Capaian 101.17% 0.00% 0.00%
Tabel 12. Capaian Indikator Persentase Kab/Kota Penggunaan Obat
Rasional Di Puskesmas Pada Tahun 2017
Realisasi - - 30,35% - -
Persentase
- - 101,17% - -
Capaian
PERMASALAHAN:
PEMECAHAN MASALAH:
Jumlah Jumlah
Jumlah Total
NO KABUPATEN/KOTA, PROVINSI Apoteker Peserta tanpa
Peserta
AoC AoC
1. Kabupaten Bantul, DIY 21 129 150
2. Kota Balikpapan, Kalimantan Timur 31 119 150
3. Kota Semarang, Jawa Tengah 23 127 150
4. Kota Gorontalo, Grorontalo 25 125 150
5. Kota Palembang, Sumatera Selatan 15 135 150
6. Kota Manado, Sulawesi Utara 29 121 150
7. Kota Tarakan, Kalimantan Utara 18 132 150
8. Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku 14 136 150
9. Kota Ternate, Maluku Utara 22 128 150
10. Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat 8 141 149
11. Kabupaten Belitung, Bangka Belitung 26 124 150
12. Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah 23 127 150
13. Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara 27 118 145
14. Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat 26 274 300
15. Kota Jayapura, Papua 50 100 150
16. Kota Palopo, Sulawesi Selatan 30 120 150
17. Kabupaten Bandung, Jawa Barat 45 255 300
18. Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 25 275 300
19. Kabupaten Lumajang, Jawa Timur 48 135 183
20. Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan 36 264 300
21. Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 38 262 300
22. Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur 21 279 300
23 Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat 33 117 150
24. Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara 17 283 300
25 Kota Tangerang, Banten 25 275 300
Total 676 4.301 4.977
B. REALISASI ANGGARAN
C. SUMBER DAYA
1. Sumber Daya Manusia
Untuk mencapai kinerja Direktorat Pelayanan Kefarmasian diperlukan
dukungan sumber daya manusia. Keadaan pegawai negeri sipil di
lingkungan Direktorat Pelayanan Kefarmasian pada tahun 2017 berjumlah
36 orang PNS dengan rincian sebagaimana yang diuraikan pada tabel
berikut ini:
Jumlah pegawai Direktorat Pelayanan Kefarmasian menurut jabatan
Menurut jabatan : Jumlah
a. Jabatan Struktural = 13 orang
b. Jabatan Fungsional = - orang
c. Adminkes = 16 orang
d. Bendahara = 1 orang
e. Perencana = 2 orang
f. Sekretaris = 1 orang
g. Pengolah data = 2 orang
h. Penata lap. keuangan = 1 orang
Gambar 19. Jumlah Pegawai Direktorat Pelayanan Kefarmasian Menurut
Jabatan
Capaian Rumah sakit yang melalukan pelayanan kefarmasian sesuai standar tahun 2017
Tahun 2017
Triwulan I
488 56,48% 4
Triwulan II
493 56,80% 5
Triwulan III
498 57,11% 5
Triwulan IV
504 57,40% 6