Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Para Pemain:
Rama
Shinta
Laksmana
Rahwana
Anoman
Kakek
Maricha
Brata
Indrajit
Kera (2)
Penari :
o Kijang hitam
o Shinta (2)
o Kahyangan Api (2)
o Dayang (2)
1. Tari Kijang
2. Tari Anoman
3. Tari Shinta
4. Tari Api
5. Tari dayang
Konsep Busana :
Rama : Memakai Jarik dan celana hitam dengan aksesoris seperti Mahkota,
kalung,gelang tangan dan sabuk emas.
Shinta : Memakai jarik, kemben, deker coklat dengan aksesoris seperti
Mahkota, kalung,anting, gelang tangan dan sabuk emas.
Laksmana : Memakai jarik, deker coklat, dengan aksesorisnya seperti
mahkota, kalung,gelang tangan dan sabuk emas.
Rahwana : Memakai jarik, deker coklat, celana hitam, dengan aksesoris
sepertimahkota, kalung, gelang tangan, dan sabuk emas.
Anoman : Memakai jarik, deker putih, celana putih, dengan aksesoris
Mahkota putih,kalung, gelang tangan dan sabuk emas.
Kakek : Baju compang-camping dengan aksesoris Tongkat
Maricha : Memakai jarik, deker coklat, rompi dan celana hitam.
Brata : Memakai jarik, deker coklat, rompi dan celana hitam.
Penari Kijang : Deker hitam, celana hitam, kaos hitam, dengan aksesoris
bando tanduk,tempelan kertas emas, dan sabuk emas.
Penari Shinta : Jarik, kemben, deker coklat dengan aksesorisnya kalung,
gelang tangandan sabuk emas.
Penari Api : Deker hitam, kaos merah, celana hitam, dengan aksesorisnya
sabuk emas,mahkota dan kertas untuk tangan.
Konsep Rias :
Drama ini menceritakan salah satu bagian cerita pewayangan Ramayana karya
legendaris Walmiki yang akan kami suguhkan dengan sedikit sentuhan modern dan
diiringi dengan tari.
Suatu hari Rama diutus oleh Prabu Janaka untuk bertapa di hutan Dandaka yang
kemudian ditemani oleh istrinya yaitu Shinta dan adiknya Laksmana. Kemudian
mereka bersama – sama pergi ke hutan Dandaka untuk melaksanakan amanah dari
Prabu Janaka. Akhirnya setelah menjelang siang mereka sampai juga di hutan
dandaka.
Akhirnya shinta pun tertarik dengan kijang emas tersebut, dan meminta Rama
menangkap kijang emas itu untuknya dan rama pun memburu kijang emas itu
danmenitipkan istrinya shinta kepada adiknya Laksmana. Ketika Rama pergi,
Shinta danLaksmana membereskan barang-barangnya . ketika itu juga Rahwana
dan prajuritnya.
Brata kembali bingung mencari ide bagaimana menyingkirkan laksmana dari sisi
shinta. Akhirnya brata mempunyai ide, dia akan merubah suaranya menjadi suara
Rama dan akan berteriak-teriak minta tolong, pasti laksmana akan pergi menolong
Rama. Karena Rahwana ingin melakukannya sendiri, rahwana pun berteriak minta
tolong seakan – akan Rama yang meminta tolong. Shinta dan Laksmana pun
mendengarteriakan itu akhirnya shinta meminta laksmana pergi menolong Rama.
Laksmana punbersedia tapi sebelumnya Laksmana sudah membuatkan bundaran
sakti agar shintatidak bisa dijamah siapapun. Sebelum laksmana berangkat dia
berpesan kepadaShintauntuk tidak keluar dari bundaran sakti tersebut karena
apabila shinta keluar diatidak akan bisa masuk lagi ke bundaran sakti itu.
Laksmana pergi dan shinta pun sendirian berada di hutan dengan lingkaran sakti
yangmengitari tubuhnya. Di samping itu rahwana dan prajuritnya brata semakin
bingungmemikirkan bagaimana cara mengeluarkan shinta dari lingkaran itu.
AkhirnyaRahwana pun mempunyai ide, dia akan menarik simpati shinta dengan
menjadi sosokkakek yang tua renta. Kemudian rahwana pun merubah dirinya
menjadi kakek yangtua renta dan menghampiri shinta. Kakek tersebut minta makan
pada shinta. Karenamelihat kakek tersebut yang sangat kelaparan, shinta pun
mengambil makanan dengankeluar dari bundaran sakti tersebut. Ketika dia
kembali setelah mengambil makanandia sudah melihat sosok Rahwana yang
menjelma jadi kakek tadi. Sinta pu akhirnya disirep danshinta pun dengan mudah
dibawa oleh rahwana.
Tidak lama kemudian rama pun datang dan bingung mencari istrinya shinta dan
laksmana. Karena rama diperintahklan prabu janaka untuk bertapa di hutan dan
dilarang meninggalkannya. Ia pun menelpon Anoman untuk meminta pertolongan.
Drama ini akan menceritakan salah satu bagian cerita dari cerita pewayangan
Ramayana karya Legendaris Walmiki yang akan kami suguhkan dengan sedikit
sentuhan modern dan diiringi dengan tari.
Suatu hari Rama diutus oleh Prabu Janaka untuk bertapa di hutan Dandaka, yang
kemudian ditemani oleh istrinya yaitu Shinta dan adiknya Laksmana. Mereka
bersama-sama pergi ke hutan Dandaka untuk melaksanakan amanah dari Prabu
Janaka. Akhirnya setelah menjelang siang mereka sampai juga di hutan dandaka.
Skenario:
Shinta : “Kakanda , kakanda pasti cuapek . nich diminum dulu airnya, supaya
capeknyahilang .” ( Sambil mengusap dahi rama dengan selendang )“Adik
Laksmana juga, istirahat dulu ! nanti diteruskan lagi , ini … diminum airnya.”
Laksmana : “Iya .. kak shinta ! sebentar lagi, nanggung … !”( Dijawabnya dengan
semangat )
Rama : “Sudahlah dik … ! benar apa yang dikatakan kakakmu shinta, istirahat dulu
nanti diteruskan !”
Laksmana : “Ya sudaaah … aku istirahat” ( menaruh kerjaannya dan langsung
menghampiri rama dan shinta )
Ketika mereka telah asyik istirahat ternyata tanpa mereka sadari, mereka diintai
oleh Rahwana dan tiga pengikutnya. Rahwana bingung bagaimana cara
menyingkirkan rama dan laksmana dari shinta. Supaya dia bisa mendapatkan
shinta. Wanita yang selama ini dia kejar-kejar karena ia anggap shinta merupakan
jelmaan Dewi Widowati . akhirnya Rahwana mendapatkan ide, dia menunjuk salah
satu pengikutnya.
Kemudian dalam sekejap jadilah maricha seekor kijang emas dan bawahannya
menjadi kijang hitam. Setelah itu kijang-kijang tersebut langsung menampakkan
diri dihadapan Rama, shinta dan lakasmana dengan membawakan tarian kijang
yang sangat indah dan lincah sekali.
Shinta : “Kanda, dik laksmana, lihat ! kijang-kijang itu cantik sekali”( sambil
menunjuk kijang-kijang yang menari )
Rama : “Iya Dinda !”
Laksmana : “Iya Kak, kijang-kijang itu lucu sekali !”
Shinta : “Kanda, lihat ! ada kijang yang bertanduk emas, ku ingin sekali kijang
emas itukanda ! kanda mau kan menangkap kijang itu untukku ?”
Rama : “Apa kamu sangat menginginkannya istriku ?”
Shinta : “iya kanda ! kanda mau kan menangkapnya untukku?”( dengan nada yang
sangat berharap )
Rama : “Baiklah, demi kau istriku yang sangat aku sayangi dan aku cintai, aku
akanmemburu kijang emas itu untukmu” ( sambil menyiapkan perlengkapan untuk
memburu ) “Dan kamu adikku, tolong jaga kakakmu shinta selama kakak pergi
memburu kijang itu. Karena aku takut nanti Rahwana tiba-tiba dating dan
membawapergi kakakmu shinta. Kamu tau sendiri kan kalau selama ini rahwana
terus sajamengejar-ngejar kakakmu shinta kemanapun kakakmu pergi.”
Laksmana : “Iya kak ! saya mengerti , tenang saja kak aku akan menjaga kak
shintasampai titik darah penghabisan.” ( sambil mengepalkan tangan keatas )
Rama : “Waduh adikku! kata-katamu kaya’ orang mau berjuang saja. Baiklah
adikku,aku percaya kepadamu, pokoknya jangan kemana-mana sampai nanti aku
kembali.”
Shinta : “Hati-hati ya kanda .. ! aku yakin kanda pasti akan segera kembali dengan
membawa kijang emas itu untukku” ( sambil mencium tangan rama ).“Kanda, aku
sangat mencintaimu” ( sambil memegangi tangan Rama )
Rama : “aku juga sangat mencintaimu dinda !”( mengusap rambut sinta )“Ya sudah
, aku berangkat sekarang, nanti keburu kijangnya kabur .”Jaga kakakmu yach !” (
sambil menepuk pundak laksmana )
Rahwana : “Tolong … ! Tolong …..!dik laksmana tolong aku .”( teriaknya dengan
suara menyerupai rama ) ( nada upin ipin )
Laksmana : “Kak rama.. Kak rama... ada kak rama teriak....”
Shinta : “Dik laksmana ! apa kamu mendengar sesuatu ?”
Laksmana : “iya kak ! itu kak rama, bahkan teriakan itu memanggil namaku” (
serunyadengan sangat yakin pula ) “aku yakin itu kak rama ! kak rama butuh
bantuan . Akuharus menolongnya” ( ucapnya dengan nada khawatir )
Shinta : “iya dik … ! kamu pergi saja menolong kakanda sekarang biar aku disini
sajamenjaga barang-barang kita”
Laksmana : “Tapi kak ! aku sudah berjanji pada kak rama untuk menjaga kak
shinta”
Shinta : “Tidak apa-apa dik ! sekarang kakanda membutuhkan bantuan dik
laksmana.Dik laksmana tenang saja. Aku disini baik-baik saja !”
Laksmana : “Baik aku akan menolong kak rama. Tapi aku akan membuatkan
perlindungan dulu untuk kak shinta”
Laksmana : “Kak shinta , tolong sekarang kakak masuk dalam bundaran ini !”
Shinta : “Ini apa dik ?”( sambil masuk kedalam bundaran sakti ) “kok dik laksmana
malah ngajak main ?”
Laksmana : “Houm …… !” (membaca mantra) “hap … !Nah sekarang bundaran
ini sudah menjadi bundaran sakti”
Shinta : “Bundaran Sakti ?”
Laksmana : “Iya , bundaran sakti ini tidak bisa ditembus atau dimasuki oleh
siapapun,jadi kak shinta tidak akan bisa disentuh oleh siapapun. Tapi kalau kak
shinta keluar,kak shinta tidak akan bisa masuk lagi kedalam bundaran ini.”
Shinta : “ya sudah kalau begitu ! sekarang kamu sudah bisa tenang kan
meninggalkanaku ?”
Laksmana : “Iya kak, tapi kak shinta harus janji tidak akan keluar dari bundaran
saktiini. Sampai aku dan kak rama kembali !”
Shinta : “Iya dik , kak sinta janji, sekarang kamu berangkat selamatkan kak Rama
ya ?”
Laksmana : “Baik, aku berangkat! Doakan ya kak aku akan segera kembali” (pamit
dengan membawa seperangkat alat memanah )
Setelah laksmana pergi, Rahwana bukannya langsung bisa membawa shinta pergi,
tetapi dia malah bingung memikirkan bagaimana mengeluarkan shinta dari
bundaran sakti itu dan membawa shinta ke istananya. Shinta tetap berada didalam
bundaran sakti dan terus berdoa kepada sang dewa untuk suami dan adiknya .
sementara itu Rahwana semakin bingung memikirkan bagaimana caranya bisa
membawa shinta pergi.
Rahwana : “Aduh …! bagaimana ini ? aku kira setelah laksmana pergi aku
langsung bisamembawa shinta , tapi sekarang aku malah tidak bisa menyentuh
shinta sama sekali” (sambil mondar-mandir dan mengepalkan tangannya )
“Brata, bagaimana ? apa kamu tidak punya ide lagi ?”
Brata : “Wah … baginda, sepertinya kali ini hamba bener-bener tidak tau
bagaimanacaranya mengambil dewi shinta dari bundaran sakti itu, karena hamba
yakin tidaktidak akan mampu menembusnya !”
Rahwahna : “Ah … Gimana sich kamu itu ! katanya ngaku lulusan S-2 Inggris, ada
masalahgini aja bingung .”
Brata : “Podhoo … ! Baginda juga bingungkan?”
Rahwana : “Oh… jadi kamu ngledek aku ?Iya … !” ( bentaknya )
Brata : “Ampun Baginda ! hamba tidak bermaksud seperti itu !”
Rahwana : “Ya sudah sekarang kita mikir lagi !”
Shinta : “kakek , kenapa kakek ada ditengah hutan sendiri? Kakek kan sudah tua,
kenapa tidak di rumah saja ?”
Kakek : “kakek sedang mencari makan cucuku ! sudah satu minggu kakek tidak
makandan tidak minum.”
Karena shinta merasa kasihan kepada kakek itu yang merupakan jelmaan dari
rahwana, akhirnya dia keluar dari bundaran sakti untuk mengambil makanan dan
minuman.
Shinta : “Baik kek …! sekarang kakek tunggu disini dulu. Aku akan
mengambilkanmakanan dan minuman untuk kakek.”
Kakek : “terima kasih cu …. !kamu memang gadis yang baik, semoga Dewa
membalaskebaikanmu.”
Shinta : “terima kasih kek … ! sebentar ya kek … !”
Shinta masuk ke tenda mengambil makan dan minum. Saat sinta kembali dengan
membawa makanan dan minuman yang diminta kakek tadi, dalam sekejap kakek
(rahwana) menyihir dan membuat kesadaran shinta jatuh ke tangan rahwana. Lalu
rahwana membawa shinta menuju kerajaannya.
Brata : “Selamat baginda.. baginda telah berhasil membuat kesadaran dewi shinta
jatuh ke tangan baginda.”
Kakek : “Ha…ha…..ha…..ha…… ! Hanya begini saja mah tidak ada apa-apanya.”
Brata : “Lalu apa rencana selanjutnya baginda”
Kakek : “Rencana apa lagi? Kesadaran shinta telah jatuh ke tanganku, sekarang
bagaimana caranya rama tidak menyelamatkan shinta. Brata..!! Ayo kita pergi dari
sini.”
Brata : “Baik baginda.... (Sambil berjalan) Loh shintanya baginda??”
Kakek : “Oh iya, ayo shinta kita pergi”
Beberapa lama kemudian, Rahwana membawa shinta pergi. Akhirnya Rama pun
datang.
Rama : “Istriku …. ! Dinda ….. ! Kanda datang. Tapi maaf dinda,aku tidak dapat
menangkap kijang emas yang dinda inginkan, dinda tidak marahkan ?”
Rama : “istriku …..! istriku …..! Dinda …. ! kamu dimana ?”( mencari di semua
sudut )
Rama : “Laksmana … ! Laksmana adikku. Kamu juga dimana?”
Rama : “Hem… ! ini pasti ulah Rahwana. Aku harus segera menyelamatkan shinta,
sebelum shinta di apa-apakan oleh rahwana. Tapi …. ! selama aku harus bertapa di
hutan ini, aku tidak boleh keluar dari hutan Dandaka ini. Sekarang aku harus
bagaimana ?”( bingung dan mondar-mandir ) “Nah aku tau …! Anoman, ya…
anoman pasti bisa membantuku .”
Rama langsung bertapa dan memanggil anoman lewat telepati. Tidak lama
kemudian anoman pun datang dengan tarian khasnya.
Anoman : “Hai pren ! ada apa ? kenapa wajahmu kelihatan bingung sekali ? terus
kanapa kamu bisa berada dihutan ini sendiri ?”
Rama : “ceritanya sangat panjang, nanti saja aku ceritakan. Sekarang tolong rebut
shinta dari tangan Rahwana. Shinta diculiknya, dan aku diperintahkan prabu janaka
tidak boleh meninggalkan hutan ini. Jadi hanya kamu satu-satunya orang yang bisa
membantuku. Kakang mau kan membantuku ?”
Anoman : “Tenanglah sahabatku ! aku pasti akan membantumu” ( sambil menepuk
pundak Rama )
Rama : “terima kasih kang…. !” ( menjabat tangan anoman )
Anoman : “Ya sudah, sekarang aku berangkat untuk mengintai kerajaan rahwana,
kamu berdoa saja semoga aku bisa merebut shinta dari tangan Rahwana sialan itu
!”
Rama : “Iya kang, sekali aku sangat berharap kepadamu Anoman !”
Anoman : “Ya aku pergi dulu .”
(Tari dayang)
Rahwana : “Shinta apakah kamu suka tinggal disini?” (Sambil memegang tangan
sinta)
Sinta : “Jangan pegang-pegang. Aku sama sekali tidak suka tinggal disini.”
Rahwana : “Loh... apa sih kurangnya aku? Aku sakti, aku tampan, aku yang punya
kerajaan ini.”
Sinta : “Yang jelas aku tidak suka tinggal disini.”
Rahwana : “Ayolah sinta, kalau kamu mau jadi istriku. Kerajaan ini akan jadi
milikmu.” (Sambil mendekat ke Sinta)
Sinta : “Jangan dekat-dekat. Kamu gila ya, aku ini sudah punya suami, Suamiku itu
rama gak ada yang lain.”
Dibalik pembicaraan Sinta dan Rahwana, ternyata ada Anoman yang sedang
mengintai.
Anoman : “Hah.. itu dewi sinta, aku harus cepat-cepat mengabari rama kalau dewi
sinta disini.”
Indrajit monolog
Indrajit : “hah.. itu anoman, sepertinya dia tau keberadaan shinta disini. Aku harus
memberitahu ke raja rahwana.”
Setelah kepergian Anoman. Indrajit menemui Rahwana yang masih bersama Sinta
untuk melaporkan kejadian tadi.
Anoman : “Hai pren rama, aku ada kabar baik dan juga kabar buruk.”
Rama : “Maksudnya kabar baik dan kabar buruk bagaimana kakang anoman?”
Anoman : “Begini, kabar baiknya aku sudah menemukan keberadaan sinta. Dan
kabar buruknya, sinta berada dikerajaan rahwana. Dan tadi aku mendengar bahwa
rahwana akan menjadikan sinta sebagai istrinya.”
Rama : “Kakang anoman, bantulah sahabatmu ini, selamatkanlah sinta dari
rahwana. Kakang taukan, aku tidak bisa apa-apa sebelum tugas bertapaku selesai.
Aku dilarang keluar dari hutan dandaka ini.”
Anoman : “Tenang saja sahabatku, aku akan membantumu menyelamatkan sinta.”
Rama : “Terimakasih kang, tapi bawalah anak buahmu itu untuk membantumu
menyelematkan sinta.”
Anoman : “Untuk apa? Aku kan anoman, aku jauh lebih kuat dari rahwana.”
(Dengan wajah sombongnya)
Rama : “Tidak ada salahnya kan untuk berjaga-jaga, aku ini sedang
mengkhawatirkan kakang.”
Anoman : “Hahaha baiklah, aku akan mengikuti saranmu itu. Aku pergi dulu yah..
dahhh..”
Anoman pergi meninggalkan hutan dandaka untuk menyelamatkan sinta. Dia pergi
menemui anak buahnya untuk membantunya sesuai dengan saran dari rama.
Kera 1 : “Heh heh, kamu ini niat membantuku nyari kutu atau mau nyari masalah
denganku!!!”
Kera 2 : “Kamu sudah mending ku tolong, makanya mandi teratur biar tidak ada
kutunya.”
Kera 1 : “Sudah bosan makan pisang ya.” (Dengan raut wajah menggeram seperti
ingin membunuh)
Kera 2 : “Hahahaha... aku hanya bercanda kawanku.”
Kera 1 : “Dasar kera.”
Kera 2 : “Lah, kau sendiri apa. Sudah banyak kutunya, tak ada otak lagi.” (Sambil
berlari menjauh)
Kera 1 : “Hoy sini kau!!!!”
Anoman : “Hey ada apa ini kok ribut sendiri, sini kalian. Ada yang ingin aku
sampaikan.”
Kera : “Ada apa tuan.”
Anoman : “Aku ada tugas untuk kalian.”
Kera : “Tugas apa tuan.”
Anoman : “Dewi sinta istri dari sahabatku rama diculik oleh rahwana. Kalian akan
membantuku untuk menyelamatkan dewi sinta dan melawan rahwana.”
Kera : “Baik tuan, kami siap membantu tuan.”
Anoman : “Ayo kita berangkat.”
Indrajit : “Maaf baginda, sepertinya anoman dan anak buahnya sudah sampai,
sekarang mereka berada di depan kerajaan.”
Rahwana : “Waduhh.. Indrajit panggil brata untuk membantu kita melawan
anoman, kau dan brata lawanlah anak buahnya. Aku ingin menghabisi anoman
dengan tanganku sendiri, dan usahakan para prajurit tidak ikut campur dalam
pertarungan, suruh mereka semua menjaga calon istriku di dalam kerajaan, berani-
beraninya dia datang kesini dan ingin menyelamatkan sinta calon istriku.”
Indrajit : “Baik baginda.”
(Kembali ke hutan)
Rama : “Oh sang Dewa !tolong selamatkan istriku shinta, jangan sampai dia di
nodai oleh Rahwana. Aku sangat mencintainya !”
Tidak lama kemudian akhirnya Anoman pun datang dengan tariannya yang khas.
Shinta masuk dengan wajahnya ditutupi oleh kain dan diikuti oleh tiga penari
kemudian mereka menari di depan Rama dan Anoman. Setelah tariannya selesai,
ketiga penarinya keluar kemudian shinta mendekati Rama.
Shinta : “Kakanda … ! apa benar kamu sudah tidak mau menerimaku lagi”
Rama : “Lho… itu kan suara ….”
Shinta pun membuka kain yang menutupi wajahnya
Rama : “Oh… dinda ! akhirnya kau kembali.”“Terima kasih kakang anoman, aku
sangat berhutang budi padamu. Akupun tidak tauharus dengan apa aku membalas
kebaikanmu ?”
Anoman : “Ah… tidak usah sungkan begitu pren … !aku juga senang kok bisa
bantukamu.”
Rama : “Tapi sebentar kang, apa tadi kakang tidak melihat dik laksmana di sana ?”
Anoman : “Tidak … ! aku sama sekali tidak melihat laksmana”
Shinta : “Oh tidak kakanda , dik laksmana tidak ikut di sekap oleh Rahwana, dik
laksmana tadi pergi mencari kakanda, karena tadi kita mendengar kakanda
berteriakminta tolong.”
Rama : “berteriak ? aku yakin itu pasti ulah Rahwana. Ya sudah, pasti nanti dik
laksmana akan segera kembali.”
Anoman : “Apa masih butuh bantuanku ?”
Rama : “oh tidak kakang ! terima kasih banyak atas bantuannya”
Anoman : “iya sama – sama pren ! aku kembali dulu ya ?”
Rama : “iya kang, sekali lagi aku ucapkan terima kasih atas bantuannya.”
Shinta : “terima kasih kakang Anoman” ( sambil melambaikan tangan )
Akhirnya anoman pun pergi meninggalkan rama dan sinta dengan tariannya yang
khas. Tiba-tiba Rama diam saja, dengan memasang muka sedih.
Shinta : “kakanda ! kenapa kakanda diam saja? Apa kakanda tidak senang melihat
dinda kembali ?”
Rama : “aku senang dinda kembali, tapi pasti kamu kembali dengan keadaan yang
sudah ternodai oleh Rahwana”
Shinta : “ya ampun kanda ! kenapa kanda mempunyai pikiran seperti itu ? walau
dalam keadaan apapun, dinda akan tetap dan selalu menjaga kesucian dinda untuk
kanda.”
Rama : “aku percaya padamu istriku, tapi apa kamu tau kalau rahwana tadi telah
menyentuhmu ketika kamu tidak sadarkan diri ?”
Shinta : “tapi aku yakin kanda, Rahwana belum mengapa-apakan aku, aku yakin
sekalikanda !”
Rama : “baik dinda, apa dinda mau membuktikannya ?”
Shinta : “iya kanda, dengan apa dinda harus membuktikannya ?”
Rama : “baik, ……!”“Houww……..”( rama membuat api )“Sekarang aku minta
kamu berjalan di atas kobaran api ini, jika kamu terbakar berartikamu telah
ternoda. Tetapi jika kamu tidak terbakar, berarti kamu masih suci !”“Apa dinda
mau melakukannya ?”
Shinta : “Baik kanda, demi cintaku padamu, aku akan melakukannya !”
Setelah shinta berjalan di atas kobaran api itu, ternyata shinta tidak terbakar. Akan
tetapi wajah shinta menjadi lebih cantik. Akhirnya rama tau kalau shinta masih
sucidan menerima Shinta kembali.
Rama : “ Dinda, ternyata dinda masih suci. Maafkan kanda istriku, kanda telah
menuduh dinda yang aneh-aneh. Aku sayang sekali sama dinda !”
Shinta : “ kanda percayakan kepada dinda ? aku juga sangat mencintai kanda !”
SELESAI