Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DI SUSUN OLEH :
HUSNUL KHOTIMAH
NIM: 2016.01.008
MALANG
2019
1
2
LEMBAR PENGESAHAN
disahkan pada :
Hari/ tanggal :
Mahasiswa
HUSNUL KHOTIMAH
2016.01.008
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )
3
menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah)
filtrasi glomerulus (LFG) yang berada dibawah batas normal selama > 3
ginjal yang progresif dan ireversibel ditandai oleh penurunan laju filtrasi
2017).
c. Etiologi
4
1) Pre Renal
a) Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan suatau penyakit kelainan metabolik
respon imunologik.
b) Gangguan kongenital dan
herediter
c) Nefropati toksik
Misalnya : penyalahgunaan analgesik, nefropati timah.
3) Post Renal
a) Nefropati obstruktif
Misalnya : traktus urinarius bagian atas (adanya batu, neoplasma
(Riyadi, 2015)
d. Patofisiologi
inflamasi interstisial dan fibrosis adalah ciri khas CKD dan menyebabkan
Pada tahap awal, saat nefron hilang , nefron fungsional yang masih
meningkat dalam nefron ini dan lebih banyak pertikel zat terlarut disaring
penyebab cedera tubulus. Proses hilangnya nefron yang kontiunu ini terus
al., 2016).
mengkompensasi nefron yang hilang. GFR sedikit turun dan pada pasien
penyakit berkembang dan GFR turun lebih lanjut, hipertensi dan beberapa
kemih) dapat menurunkan fungsi dan dapat memicu awitan gagal ginjal
atau uremia nyata lebih lanjut. Kadar serum kratinin dan BUN naik secara
tajam, pasien menjadi Oliguria, dan manifestasi uremia muncul. Pada End
Stage Renal Disease (ESRD), tahap akhir CKD, GFR kurang dari 10%
f. Manifestasi Klinis
Manifestasi yang terjadi pada CKD antara lain terjadi pada system
adalah :
1) Kardiovaskuler :
a) Hipertensi
Tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal
konstipasi.
4) Neuromuskuler
7
cukup.
7) Psiko-sosial
Terjadinya penurunan tingkat kepercayaan diri sampai pada harga diri
asam basa, disebabkan oleh kondisi yang berbeda. Pada gagal ginjal
ginjal.
10) Penurunan Hormon Eriprotein
kondisi anemia.
h. Pemeriksaan Diagnostik
1) Laboratorium :
pelviokalisisdan ureter.
9
elektrolit (hiperkalemia).
(Johnson, 2010)
i. Penatalaksanaan
dalam tubuh.
3) Diet rendah kalium
Hiperkalemia biasanya merupakan masalah pada gagal ginjal lanjut.
mEq/hari.
4) Diet rendah natrium
Diet Na yang dianjurkan adalah 40-90 mEq/hari (1-2 g Na). Asupan
pada klien. Cairan yang diminum penderita gagal ginjal tahap lanjut
selain data asupan dan pengeluaran cairan yang dicatat dengan tepat
10
2010).
dengan penyakit ginjal stadium akhir atau end stage renal disease
yang toksik dari dalam darah dan mengeluarkan air yang berlebihan
2) Dialisis merupakan suatu proses yang digunakan untuk
lain adalah:
a. Pengkajian
1. Identitas klien
Penderita Chronic Kidney Disease (CKD) kebanyakan berusia
tidak sehat.
2. Keluhan utama
Keluhan utama yang didapat pada pasien Chronic Kidney Disease
mulut terasa kering, rasa lelah, nafas berbau (ureum) dan gatal pada
kulit.
3. Riwayat Penyakit sekarang
Pengkajian ditujukan sesuai dengan predisposisi etiologi penyakit
diare, muntah berat, luka bakar meluas, cedera luka bakar, setelah
obat-obatan masa lalu dan adanya riwayat alergi terhadap jenis obat
dan dokumentasikan.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Mengkaji ada atau tidaknya salah satu keluarga yang mengalami
penyakit yang berat akan memberikan dampak rasa cemas dan koping
dan ganti baju. Pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) tidak
tidur pasien malam hari dengan nyenyak atau tidak, selama berapa
jam dan bangun pada pukul berapa. Pada pasien Chronic Kidney
pada malam hari karena nyeri pada kaki, merasa tidak nyaman atau
b. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
a. Keadaan umum : pasien tampak lemah, dan ekspresi
tidak.
b. Hidung
c. Telinga
d. Mata
tidak.
tidak.
Mulut
Gigi
tidak.
Lidah
tidak.
16
atau tidak.
h. Jantung
tidak.
i. Abdomen
tidak.
timpani (usus).
j. Ekstremitas
pada sendi.
Nilai 2 : Bila ada gerakan pada sendi tetapi tidak bisa melawan
gravitasi.
Nilai 3 : Bila dapat melawan grafitasi tetapi tidak dapat
kekuatanya berkurang.
Nilai 5 : Bila dapat melawan tekanan pemeriksaan dengan
keluatan penuh.
k. Genetalia dan anus
b. Diagnosa Keperawatan
paru
19
terhadap penyakit
( Nanda, 2015 -2017 )
c. Rencana Keperawatan
paru
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan 2 x 24 jam
mekanisme regulasi.
a) Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2 x 24 jam
d. Implementasi
e. Evaluasi
yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
DAFTAR PUSTAKA
DI SUSUN OLEH :
HUSNUL KHOTIMAH
NIM: 2016.01.008
MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
29
disahkan pada :
Hari/ tanggal :
Mahasiswa
HUSNUL KHOTIMAH
2016.01.008
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )
DI SUSUN OLEH :
HUSNUL KHOTIMAH
NIM: 2016.01.008
MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
31
Hari/ tanggal :
Mahasiswa
HUSNUL KHOTIMAH
2016.01.008
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )