Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
a. Base (dudukan)
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor atau kaki dari
mesin bor. Base terletak paling bawah menempel pada lantai biasanya dibaut.
(pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan
pengeboran akibat dari getaran yang terjadi)
b. Column (Tiang)
Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang
digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang
mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja
c. Table (Meja)
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja
dapat digerakkan sesuai arah spindel mata bor
d. Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam yang memegang mata bor
yang nantinya akan berputar
e. Gear Shaf
Merupakan penerus daya yang berasal dari motor yang selanjutnya akan
diteruskan ke gera sha!t kemudian akan menggerakkan spindel
f. Drill Feed Handle
handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda
kerja untuk proses pemakanan
g. Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya
mulai darikabel power dan kabel penghubung fuse, sekring lampu indikator
saklar on dan off
2.4 PRINSIP KERJA & JENIS GAYA PADA KOMPONEN
a. Base (dudukan)
Prinsip kerja bagian ini adalah menopang beban dari tubuh mesin bor dan
meredam segala bentuk gerakan dari mesin bor duduk agar tidak mengalami
goncangan pada saat pengeboran, sedangkan gaya yang dialaminya adalah
gaya tekan kebawah.
b. Column (Tiang)
Prinsip kerja bagian ini untuk menyangga bagian-bagian lain yang berada
diatasnya seperti drill feed handle, spindle head, gear shaf, dan spindle putar
mata bor. Sedangkan gaya yang dialaminya adalah gaya tekan kebawah atau
gravitasi.
c. Table (Meja)
Prinsip kerja bagian ini sebagai tempat menempelnya benda kerja yang akan
dilakukan proses pengeboran dengan bantuan ragum untuk mencekam benda
tersebut. Sedangkan gaya yang dialaminya adalah gaya tekan kebawah
dikarenakan dorongan bor yang berputar menembus benda kerja.
d. Spindle
Prinsip kerja bagian ini adalah mencekam mata bor yang berputar untuk proses
pengeboran atau pemakanan benda kerja. Sedangkan gaya yang dialaminya
adalah gaya putar yang tinggi disaat mesin beroprasi dan juga gaya gesek antara
mata bor dengan dengan cekam spindel.
e. Gear Shaf
Prinsip kerja dari bagian ini adalah sebagai penerus gerakan dari motor untuk
selanjutnya menggerakkan spindel putar. Sedangkan gaya yang dialaminya
adalah gaya gesek anatar gigi untuk penggerak spindel putar dan juga gaya
putar yang tinggi yang ditermia dari putaran mesin penggerak.
f. Drill Feed Handle
Prinsip kerja dari bagian ini adalah sebagai penggerak naik turun spindel
terhadap benda kerja disaat pemakanan. Sedangkan gaya yang dialaminya
adalah gaya gesek antara gear yang menggerakkan naik dan turun spindel.
HSS reguler. Mata bor ini cocok untuk penggunaan sehari-hari atas
material kayu, plastik dan logam.
HSS Titanium Nitride. Ini adalah mata bor HSS yang
diberi coating Titanium Nitride sehingga usia pakainya lebih panjang
daripada mata bor HSS reguler. Mata bor ini sesuai untuk pengerjaan
material kayu, plastic dan logam.
HSS Cobalt. Ini adalah mata bor berbahan dasar logam campuran antara
High Speed Steel dengan cobalt. Mata bor ini lebih tahan temperatur
tinggi dan sesuai untuk pekerjaan atas material stainless steel, high
tensile steel, besi tuang, kuningan dan sambungan las.
2. Mata Bor Kayu (Brad Point/Spur Bits)
Mata bor ini juga disebut Spur Bits karena memiliki ujung yang
runcing. Mata bor ini digunakan untuk pengerjaan material kayu. Ujung
runcing ini berfungsi untuk mempertahankan posisi mata bor tetap lurus
terhadap permukaan kayu sehingga lubang yang dihasilkan cukup halus dan
presisi.
3. Mata Bor Kipas (Spade Bits)
Mata bor ini memiliki bentuk melebar dengan ujung runcing tipikal
mata bor untuk pengerjaan kayu. Lubang yang dihasilkan lebih lebar
diameternya dibandingkan mata bor kayu spur bits.
4. Mata Bor Auger (Auger Bits)
Mata bor jenis ini memiliki alur yang dapat mendorong mesin bor
untuk maju sambil mengebor, sehingga mesin bor tidak perlu didorong
terlalu kuat. Mata bor ini untuk membuat lubang berdiameter besar pada
material kayu yang tebal dan keras.
5. Mata Bor Beton (Masonry Bits)
Mata bor ini memiliki ujung yang dilapisi tungsten carbide yang
keras sehingga cocok untuk pengerjaan material batu bata, semen, beton dan
batu. Mata bor ini untuk digunakan pada mesin bor impact.
6. Mata Bor Multifungsi (Multi-Purpose Bits)
Mata bor multifungsi ini memiliki ujung yang sangat keras sehingga
dapat digunakan untuk pengerjaan material kayu, plastik, hampir segala
jenis logam, dan juga beton/batu. Dapat digunakan pada mesin
bor impact, baik dalam mode drill ataupun hammer. Walaupun begitu tetap
direkomendasikan untuk menggunakan mata bor yang sesuai dengan jenis
pekerjaannya sehingga hasilnya dapat optimal.
7. Mata Bor Kaca (Spear Point Bits)
Mata bor ini memiliki ujung seperti ujung mata tombak sehingga
dijuluki spear point bits. Mata bor ini memiliki ujung dari tungsten carbide
yang keras sehingga cocok untuk pengerjaan material kaca, keramik dan
porselen. Mata bor ini harus menggunakan putaran mesin yang rendah dan
perlu dilumasi dengan air, terpentin atau minyak tanah supaya temperatur
kerja tetap rendah. Hal ini perlu untuk memperpanjang usia pakainya
i. Over Houl
Pada suatu proses manufaktur di setiap alat yang di gunakan pasti memerlukan
pembongkaran, perawatan dan pengecekan pada komponen komponen mesin
secara keseluruhan atau bisa disebut dengan Overhoul. di dalam mesin bor
perlu diberikan perawatan overhoul juga meskipun hanya pembersihan dan
pengecekan saja. Overhaul tidak hanya sebatas pada mesin saja, tetapi over
haul juga ada pada komponen lainnya seperti Transmisi, Vanbelt, Poros, Puli,
Hidrolis, Cekam, Table (meja), Gear Shaft, Column (tiang), Spindle, dan lain
sebagainya
Dalam overhoul ketika komponen yang kemungkinan diganti seperti
Vanbelt/V-belt maka harus di gantu, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
putaran pada sepindel atau putaran dari bor itu sendiri, jika lebih baik
komponen maka semakin maksimal juga performa mesin.
Overhoul dilakukan dalam jangka waktu yang lama, mungkin sebulan sekali
dua bulan sekali bahkan satu tahun sekali, tetapi juga apat dilakukan ketika
mendadak terjadi error terhadap mesin secara tiba-tiba.
2.6 Tabel Indikasi Kerusakan
Personal
NO Indikator Kerusakan Penyebab Langkah Perbaikan
maintenence
6
2.7 Kartu Perawatan Mesin
ORDER INSPEKSI
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
Nama Aalat : Mesin Bor
Spindel
Table (meja)
Base (Dudukan)
Column (tiang)
Drill feed handle
Gear shaft
Kelistrikan
Tgl. Inspeksi :
Di inspeksi oleh :
B - Baik = Tidak perlu perbaikan C - Cukup = Perlu Inspeksi K - Kurang = Perlu berbaikan segera
2.8 Simpulan
Mesin bor merupakan salah satu mesin produksi yang sering sekali digunakan
pada proses manufacturing industri kecil maupun besar, pada umumnya mesin bor
ditinjau dari segi bentuknya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu mesin bor tangan dan
mesin bor duduk. Kedua mesin ini memiliki komponen yang sama hanya saja pada
mesin bor duduk lebih spesifik. Pada setiap komponen mesin bor memiliki prinsip
kerja yang berbeda-beda dan juga penenerimaan gaya saat proses pengeboran yang
berbeda pula, maka dari itu perawatan pada setiap komponen harus dibedakan
melihat dari banyaknya komponen tersebut menerima gaya dari proses pemakanan
benda kerja, dengan begitu kita bisa membuat tabel jangka waktu perawatan. Kita
juga bisa menentukan kapan harus dilaksanakan perawatan pada komponen-
komponen mesin bor dengan cara melihat indikasi kerusakan pada saat proses
pengeboran atau pemakanan benda kerja berlangsung.
2.9 Daftar Rujukan
eportism.blogspot.com/2016/04/bagian-bagian-mesin-drilling-atau-bor.html
Krar, S. F, Oswald, J.W & Amand, J. E. ST. 1977. Technology of machine tools.
USA: McGraw-Hill, Inc
Oberg, E. 1992. Machinery's handbook : a reference book for the mechanical
engineer, designer, manufacturing engineer, draftsman, toolmaker, and
machinist. Edisi ke – 24. New York: Industrial Press 1992
www.academia.edu/12016848/perawatan_dan_perbaikan_mesin_bor