Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit : Desember 2018
SOP Halaman : ½
UPT
ALINURSYIAH, S.ST
PUSKESMAS
NIP. 197106121992032003
SIKUCUR
1. Pengertian Penurunan kadar Hemoglobin yang menyebabkan penurunan kadar
oksigen yang didistribusikan ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan
berbagai keluhan (sindrom anemia).
2. Tujuan Meningkatkan pelayanan dalam diagnosis dan tatalaksana terhadap
kasus anemia defisiensi besi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sikucur Nomor : tentang
Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Sikucur
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Primer.
5. Prosedur / Hasil Anamnesis (Subjective)
Langkah - Keluhan
langkah lemah, lesu, letih, lelah, penglihatan berkunang-kunang, pusing,
telinga berdenging dan penurunan konsentrasi.
Faktor Risiko
a. Ibu hamil
b. Remaja putri
c. Pemakaian obat cephalosporin, chloramphenicol jangka panjang
d. Status gizi kurang
e. Faktor ekonomi kurang
Tanda dan gejala lain dapat dijumpai sesuai dengan penyebab dari
anemia tersebut, yaitu:
a. Mata: dapat mencerminkan adanya manifestasi dari suatu
anemia tertentu (misal : perdarahan pada anemia aplastik)
b. Gastrointestinal : ulkus oral dapat menandakan suatu
imunodefisiensi (anemia aplastik, leukemia), colok dubur
c. Urogenital (inspekulo) : massa pada organ genitalia wanita
d. Abdomen : hepatomegali, splenomegali, massa
e. Status gizi kurang
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah: Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), leukosit,
trombosit, jumlah eritrosit, morfologi darah tepi (apusan darah tepi),
MCV, MCH, MCHC, retikulosit
Penatalaksanaan
anemia defisiensi besi:
a. Anemia dikoreksi peroral: 3 – 4x sehari dengan besi elemental 50 –
65 mg
1. Sulfas ferrosus 3 x 1 tab (325 mg mengandung 65 mg besi
elemental, 195; 39).
2. Ferrous fumarat 3 x 1 tab (325; 107 dan 195; 64).
3. Ferrous glukonat 3 x 1 tab (325; 39).
b. Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat: mual, muntah,
heartburn, konstipasi, diare, BAB kehitaman.
c. Jika tidak dapat mentoleransi koreksi peroral atau kondisi akut
maka dilakukan koreksi parenteral segera