Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sepenggal ilmu yang aku dapatkan dikampus yang mungkin dapat bermanfaat
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
BAB 1 :
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1.Latar Belakang.........................................................................................................1
BAB 2 :
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A.Perjalanan hidup manusia dari alam ruh hingga alam akhirat....................................2
B.Ragam orientasi kehidupan islam...............................................................................3
C.Tujuan dan fungsi penciptaan manusia......................................................................3
D.Hidup sukses dalam pandangan alqur’an...................................................................9
BAB 3 :
PENUTUP................................................................................................................................12
KESIMPULAN............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A.Perjalanan Hidup Manusia Dari Alam Ruh Hingga Alam Akhirat
1.Alam ROH
Manusia terdiri dari 2 kepribadian, yaitu pribadi spirit/roh dan pribadi duniawi/jasad, oleh
karena itu secara teoritis dia bisa hidup dalam dua alam, yaitu alam roh dan alam duniawi. Pada
awalnya sebelum kita terlahir di Dunia yang penuh dengan kisah, cerita susah atau senang
dimana dunia penuh dengan hiasan, godaan dan ujian bagi setiap manusia.
2.Alam RAHIM
Alam rahim adalah masa perpindahan sejak pertama dalam tulang sulbi para ayah dan rahim
para ibu sebelum dilahirkan dimana masa kehidupan manusia sejak dalam tulang sulbi ayah
dan rahim ibu sebelum dilahirkan. Ketika Allah SWT menciptakan Adam a.s. Dia
menyimpankan zurriyat di tulang punggungnya yaitu kaum “ahli kanan” (ahlulyamin) dan
kaum ahli kiri (ahlul-syimal). Allah SWT pernah mengeluarkan semua zurriyat ini dari tulang
punggung Adam a.s. pada hari mitsaaq (hari pengambilan janji manusia untuk mengakui
keesaan dan ketuhanan Allah SWT di Na'man, sebuah lembah yang dekat padang Arafah).
Mengenai hal ini Allah swt berfirman dalam surah al-A’raf ayat 172:
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah
Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Benar (Engkau adalah Tuhan kami), kami menjadi
saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
"Sesungguhnya kami (anak-anak Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(keesaan Tuhan)".
3.Alam DUNIA
Alam Dunia adalah Masa kehidupan di dunia sejak dilahirkan dan diwafatkan oleh Allah
SWT, dimana proses perpindahan dari Alam Rahim ke Alam Dunia bukanlah hal yang
gampang. Selama sembilan bulan di alam rahim itu, janin tumbuh dan membentuk diri
sehingga menjadi bentuk yang sempurna.
2
Dengan izin Allah SWT kita terlahir ke dunia ini dengan perjuangan ibu yang melahirkan kita
antara hidup dan mati. Al-Quran menyebut perjuangan itu dengan istilah “wahnan ‘ala wahnin”
(kelemahan di atas kelemahan), saking sakitnya proses melahirkan itu. Hanya karena izin Allah
SWT kita bisa selamat terlahir ke dunia hingga hidup seperti sekarang ini.
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari (sari) tanah. Kemudian Kami
jadikan (sari tanah) itu air mani yang tersimpan dalam tempat yang kukuh (rahim). Lalu Kami
jadikan air mani itu segumpal darah, lalu gumpalan darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan Kami jadikan gumpalan daging itu tulang belulang, lalu Kami lapisi tulang belulang itu
dengan daging. Kemudian Kami bentuk ia jadi mahluk yang lain. Maha Suci Allah, sebaik-
baik Pencipta." (QS: Al-Mu’minun: 12-14.)
4.Alam BARZAH/KUBUR
Alam kubur disebut juga dengan alam Barzakh. Ketika manusia meninggal, mereka akan
menempati alam ini sampai hari kiamat tiba. Alam barzah adalah suatu dunia lain yang
dimasuki seseorang setelah meninggal dunia untuk menunggu datangnya kebangkitan kembali
pada hari kiamat. Pada alam kubur akan datang malaikat mungkar dan nakir untuk memberikan
pertanyaan seputar keimanan dan amal perbuatan kita. Jika kita beriman dan termasuk orang
baik, maka di dalam kubur akan mendapatkan nikmat kubur yang sangat menyenangkan
daripada nikmat duniawi, sedangkan sebaliknya bagi orang yang tidak beriman kepada Allah
SWT, siksa kubur praneraka yang pedih sudah menanti di depan mata.
Alam Barzah adalah kurun waktu (periode) di antara saat kematian manusia di dunia ini
dengan saat pembangkitan (dihidupkannya kembali) manusia di Hari Pembalasan. Kita tidak
mengetahui apa yang terjadi di dalam periode ini. Namun demikian, kita dapat menyimak dari
berbagai ayat didalam kitab suci Al-Qur-an dan Hadits Nabi Muhammad SAW mengenai
periode ini. Sebagai contoh, Allah SWT berfirman dalam Surat Al-An’aam Ayat 93
“Jika saja kamu dapat melihat betapa dahsyatnya saat orang-orang zalim didalam sakaratul
maut, Para malaikat memukul dengan tangan mereka (seraya berkata), “Keluarkanlah
nyawamu! Di hari ini kamu akan dibalas dengan siksa yang menghinakan; karena perkataan-
perkataanmu yang selama ini kamu ucapkan perihal Allah yang tidak benar, dan kamu selalu
sombong terhadap petunjuk (ayat-ayat)-Nya.”
3
Jelaslah dari ayat ini bahwa manusia bisa mendapatkan hukuman diwaktu kematian mereka.
Dan dalam sebuah hadits Asma bin Abu Bakar RA meriwayatkan bahwa pada suatu hari Nabi
Muhammad SAW menasehati umat dan menjelaskan perihal siksa kubur. Ketika beliau
menjelaskan hal ini, semua orang beriman mulai menangis dengan kerasnya, sehingga
terciptalah suasana seperti berbaurnya beraneka-ragam ratap-tangis. Bahwasanya Utsman bin
Affan ra. menangis ketika berdiri di atas kubur. Seseorang bertanya padanya, "Mengapa Anda
menangis karena kubur?
Ketika menerangkan mengenai surga dan neraka Anda tidak menangis." Jawabnya,
"Rasulullah saw bersabda: Kubur adalah tempat awal bagi akhirat. Jika seseorang selamat
dalam kubur maka harapan baik baginya. Karena sesudah itu ringan baginya. Tetapi jika
seseorang celaka dalam kubur maka pertanda buruk. Karena sesudah itu sangat berat baginya."
5.Alam AKHIRAT
Alam akhirat adalah Masa kehidupan di alam yang kekal dalam kenikmatan syurga atau dalam
kepedihan neraka. Seseorang tidak mungkin memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai
persoalan-persoalan yang belum ia alami atau belum mengetahuinya secara hudhuri, atau
belum ia sentuh dengan indranya. Berangkat dari kenyataan ini, kita tidak dapat meyakini
hakikat alam akhirat dan keadaan-keadaannya secara detail dan sempurna, kita juga tidak dapat
menyingkap hakikat-hakikatnya. Meski begitu, kita bisa mengetahui sifat-sifat akhirat melalui
akal atau wahyu. Adapun sarana untuk mengetahui sifat-sifat tersebut kita dapat mengenalnya
melalui ciri-ciri dari alam akhirat, yaitu :
1. Alam akhirat bersifat kekal dan abadi
2. Alam akhirat merupakan wadah yang pasti untuk terealisasinya kenikmatan dan kasih sayang
yang seutuhnya, tanpa ada kesusahan dan kelelahan di dalamnya, sehingga orang-orang yang
telah mencapai tingkat kesempurnaan insaninya dapat menikmati kebahagiaan itu. Alam
tersebut tidak dicemari oleh maksiat dan penyelewengan apapun. Berbeda dengan dunia yang
di dalamnya kebahagiaan yang seutuhnya tidak mungkin terwujud. Yang hanya terwujd di
dunia adalah kebahagiaan semu dan bercampur dengan berbagai kesulitan dan kesengsaraan.
4
3. Alam akhirat setidaknya meliputi dua bagian yang terpisah, yang pertama adalah rahmat,
dan yang kedua adalah siksa, sehingga dapat dibedakan orang-orang yang baik dari orang-
orang yang jahat, dan masing-masing mendapatkan balasan perbuatannya.Kedua bagian ini
biasa dikenal dalam syariat dengan istilah surga dan neraka.
4. Alam akhirat itu luas sehingga bisa menampung pahala dan siksa bagi seluruh umat manusia
atas segala apa yang mereka lakukan, berupa amal baik dan amal buruk. Misalnya, ketika
seseorang melakukan pembunuhan atas jutaan manusia yang tidak bersalah, hukuman siksa
terhadapnya semestinya bisa terjadi di alam itu. Begitu pula sebaliknya, jika seseorang
menyelamatkan nyawa jutaan umat manusia, ia dapat menerima pahala setimpal yang terdapat
di alam tersebut.
5. Alam akhirat itu merupakan tempat pembalasan, bukan tempat pembebanan tugas dan
tanggung jawab.
1. Yaumul Barzah, adalah hari penantian seluruh umat manusia yang telah meninggal. Yaitu
nanti masa dibangkitkan manusia dari alam kubur untuk menhadap kepada Allah guna
mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatan ketika di dunia.
2. Yaumul Ba'as, adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur.
3. Yaumul Mahsyar, adalah hari dikumpulkannya manusia setelah dibangkitkan dari alam
kubur, untuk menunggu pengadilan dari Allah SWT.
4.Yaumul Hisab, adalah hari perhitungan amal perbuatan manusia selama selama hidup di
dunia.
5.Yaumul Mizan, adalah penimbangan amal perbuatan manusia setelah diperhitungkan baik
buruknya selama hidup di dunia.
6. Sirat, adalah jalur atau jalan penentu dari masing-masing manusia stelah dihisab dan
ditimbang amal baik buruknya. Pada tahap ini manuisa akan ditentukan msuk neraka atau
masuk surga . Hal ini tergantung amal baik dan amal buruk.
7. Syafaat, adalah pertolongan yang diperoleh umat manusia yang beriman, Islam dan ihsan.
Pertolongan tersebut berasal dari amal perbuatan yang baik ketika di dunia.
5
Bagi orang beriman dan beramal saleh kelak pada hari Kiamat akan mendapat syafaat
berupa kemudahan dan keringanan dari berbagai kesulitan yang dihadapi.
8.Surga dan Neraka, adalah tempat terakhir pembalasan manusia. Bagi yang beramal baik akan
masuk surga dan sebaliknya orang yang beramal buruk akan masuk neraka.
6
9. Yaumud hid atau hari pertanggungjawaban agama, maksudnya pada hari kiamat nanti setiap
manusia akan mempertanggungjawabkankebenaran agama yang dianutnya.
7
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang sesat. Karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut
(syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah) dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus.
Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”
Adapun jaminan Allah yang diberikan kepada orang-orang yang mengikuti jalan yang benar
maka ia akan dipermudah ketika menghadapi kesulitan, urusannya dijadikan mudah oleh Allah,
dihapus kesalahannya, disediakan surga yang luas seluas langut dan bumi, Allah senantiasa
bersama orang-orang yang taqwa, akan mendapat berkah dari langit dan dari bumi, hidupnya
tidak akan merasa takut dan sedih, hidupnya tidak akan celaka dan tersesat, Allah akan
menjadikan hidupnya di dunia dengan kebaikan dan memberinya pahalayang besar di akhirat.
8
Karena tanggung jawab yang berat inilah, eksistensi (keberadaan) manusia sebagai
khalifah Alloh, sempat diragukan malaikat. Malaikat malah mempunyai anggapan yang
berbeda tentang eksistensi manusia. Mereka beranggapan bahwa manusia tidaklah pantas
untuk menyandang gelar khalifah, karena manusia dalam pandangan malaikat adalah makhluk
yang pekerjaannya hanya membunuh dan membuat kerusakan di muka bumi.
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini."
Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman:
"Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit
dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?"
(QS. Al-Baqarah:31-33)
Kecerdasan manusia terletak pada otaknya. Semua saraf, pikiran dan kecerdasan
manusia bersumber dari otaknya (akalnya). Dengan kecerdasan akalnya, manusia mampu
menciptakan sesuatu demi kemudahan hidupnya dengan teknologi-teknologi terbaru. Itu semua
merupakan anugerah dari Alloh yang diberikan kepada manusia berupa akal pikiran, sehingga
manusia dengan mudah mampu menyerap berbagai ilmu pengetahuan dan
mengembangkannya.
Anggapan malaikat yang menyatakan bahwa manusia tidak akan bisa menjalankan
tugas kekhalifahannya, bahkan hanya bisa menumpahkan darah dan berbuat kerusakan di bumi,
akan terjadi manakala tidak ada keseimbangan antara seluruh jenis kecerdasan yang telah
dikaruniakan oleh Alloh kepada manusia.
Manusia bukanlah sebangsa malaikat atau iblis. Dia tidak pasti atau tidak selalu taat,
tunduk dan patuh, tetapi juga tidak selalu jahat, membangkang dan sesat. Dia adalah makhluk
yang hidupnya senantiasa berada di antara dua kekuatan malaikat dan iblis. Dia bisa terdorong
untuk melakukan kemaksiatan, tapi karena dia adalah makhluk yang memiliki kesadaran
memilih, dia juga berpotensi untuk menjadi makhluk yang taat seperti malaikat. Kelebihan
karena manusia mahkluk yang diberi kesadaran dan kebebasan memilih inilah yang
menyebabkan status sebagai khalifah di bumi jatuh ke tangan manusia.
Kelebihan lain yang dimiliki manusia yang tidak dimiliki oleh malaikat sekalipun,
bahwa manusia adalah makhluk yang disiapkan untuk berpengetahuan. Alloh SWT mengajari
Nabi Adam as. dengan nama-nama di mana hal ini tidak pernah diajarkan sebelumnya kepada
para malaikat, merupaka proses awal dari sejarah dipersiapkannya manusia sebagai makhluk
yang berpengetahuan.
9
Dari kelebihan ini dapat dipahami bahwa sesungguhnya ilmu lebih penting daripada ibadah,
dan ilmu merupakan syarat yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menjalankan
kekhalifahan di muka bumi ini. Apabila ibadah lebih penting dan yang menjadi syarat untuk
menjalankan kekhalifahan, tentu malaikat yang akan dipilih Alloh SWT sebagai khalifah,
karena jauh sebelum Adam diciptakan, malaikat sudah menjadi makhluk yang taat beribadah
kepada Alloh SWT.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam sejarah terdapat khalifah-khalifah yang berlaku
sewenang-wenang dengan alasan bahwa mereka adalah wakil Tuhan di bumi. Namun dalam
hal ini mereka sangat keliru dalam memahami dan mempraktekkan kekhalifahan itu.
Hubungan antara manusia dengan alam atau hubungan manusia dengan sesamanya,
bukan merupakan hubungan antara penakluk dan yang ditaklukkan, atau antara tuan dengan
hambanya, tetapi hubungan kebersamaan dalam ketundukkan kepada Alloh SWT. Karena
walaupun manusia mampu mengelola (menguasai), namun hal tersebut bukan akibat kekuatan
yang dimilikinya, tetapi akibat Alloh SWT menundukkannya untuk manusia.
Dengan demikian, kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan
sesamanya dan manusia dengan alam sesuai petunjuk-petunjuk Alloh yang tertera dalam
wahyu-wahyu-Nya.Semua itu harus ditemukan kandungannya oleh manusia sambil
memperhatikan perkembangan situasi lingkungannya.
Untuk bisa menjalankan fungsi khalifah, manusia harus menegakkan nilai-nilai
kebenaran dan keadilan serta menyiarkan kebaikan kemaslahatan.Ini merupakan perkara yang
sangat mendasar untuk diterapkan.Tanpa kebenaran dan keadilan serta kebaikan dan
kemaslahatan, tidak mungkin tatanan kehidupan umat manusia bisa diwujudkan, karenanya ini
menjadi persyaratan utama bagi manusia untuk menjalankan fungsi khalifah pada dirinya.
Penggunaan istilah khalifah dalam bentuk mufrad (tunggal) yang berarti penguasa
politik untuk mengelola wilayah territorial tertentu hanya digunakan pada zaman nabi, dan
tidak digunakan untuk manusia pada umumnya.Sedangkan untuk manusia pada umumnya
biasa digunakan istilah “Khala’if” yang menyandang arti luas, yaitu bukan hanya sebagai
penguasa politik tetapi juga penguasa dalam berbagai bidang kehidupan.
Selain sebagai khalifah di muka bumi, Alloh SWT menciptakan manusia supaya
mereka beribadah dan menyembah kepada Alloh
10
Ibadah dibagi menjadi ibadah hati, lisan dan anggota badan.Rasa khauf (takut), raja’
(mengaharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah (senang), dan rahbah
(takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati.
Sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid, dan syukur dengan lisan dan hati adalah ibadah
lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati). Sedangkan sholat, zakat, haji dan jihad adalah ibadah
badaniyah qalbiyah (fisik dan hati)
Alloh memberitahukan bahwa hikmah penciptaan jin dan manusia adalah agar mereka
melaksanakn ibadah hanya kepada Alloh. Dan Alloh Mahakaya, tidak membutuhkan ibadah
mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkannya karena ketergantungannya kepada
Alloh SWT.
Maka barangsiapa yang menolak beribadah kepada Alloh, ia adalah sombong.
Siapa yang beribadah kepada-Nya tetapi dengan selain apa yang disyari’atkan-Nya maka dia
adalah mubtadi’ (pelaku bid’ah). Dan barangsiapa yang beribadah kepada-Nya hanya dengan
apa yang disyari’atkan-Nya, maka dia adalah muwahhid (yang mengesakan Alloh).
Untuk bisa menjalankan fungsi khalifah, manusia harus menegakkan nilai-nilai
kebenaran dan keadilan serta menyiarkan kebaikan dan kemaslahatan, ini merupakan perkara
yang sangat mendasar untuk bisa diterapkan.Tanpa kebenaran dan keadilan serta kebaikan dan
kemaslahatan tidak mungkin tatanan kehidupan umat manusia bisa diwujudkan. Karenanya ini
menjadi persyaratan utama bagi manusia unutk menjalankan fungsi khalifah pada dirinys