Вы находитесь на странице: 1из 11

Biodata Ir.

Soekarno

Nama Lengkap : Dr. Ir. H. Soekarno

Nama Kecil : Koesno Sosrodihardjo

Nama Panggilan : Bung Karno, Soekarno, Pak Karno

Lahir : Surabaya, 6 Juni 1901

Wafat : Jakarta, 21 Juni 1970

Orang Tua : Soekemi Sosrodihardjo (Ayah), Ida Ayu Nyoman Rai (Ibu),

Istri : Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Kartini Manopo, Ratna Sari Dewi,
Haryati, Yurike Sanger, Heldy Djafar

Anak : Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri,


Sukmawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, Taufan Soekarnoputra, Bayu
Soekarnoputra, Totok Suryawan Soekarnoputra, Karina Kartika Sari Dewi Soekarno,
Ayu Gembirowati

Biografi Soekarno

Ir Soekarno dilahirkan di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama
asli bernama Koesno Sosrodihardjo, karena sering sakit yang mungkin disebabkan
karena namanya tidak sesuai maka ia kemudian berganti nama menjadi Soekarno.
Ayah beliau bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibu bernama Ida Ayu Nyoman
Rai. Orang tuanya bertemu di Bali ketika ayahnya menjadi guru di Bali dan ibunya
merupakan bangsawan di Bali. Soekarno diketahui memiliki saudara atau kakak
kandung perempuan bernama Sukarmini.

Masa Kecil

Biografi Soekarno - Profil Proklamator dan Presiden Pertama Indonesia

Mengenai kisah hidup Presiden Soekarno, semasa kecilnya ia tidak tinggal bersama
dengan orang tuanya yang berada di Blitar. Ia tinggal bersama kakeknya yang bernama
Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.

Soekarno bahkan sempat bersekolah disana walaupun tidak sampai selesai ikut
bersama dengan orang tuanya pindahh ke Mojokerto.

Di Mojokerto, Soekarno kemudian di sekolahkan di Eerste Inlandse School dimana


ayahnya juga bekerja disitu sebagai guru. Namun ia dipindahkan tahun 1911 ke ELS
(Europeesche Lagere School) yang setingkat sekolah dasar untuk dipersiapkan masuk
di HBS (Hogere Burger School) di Surabaya.

Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno kemudian tinggal di rumah
Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau H.O.S Cokroaminoto yang merupakan kawan dari
ayah Soekarno.

Masa Remaja Soekarno

H.O.S Cokroaminoto dikenal sebagai pendiri dari Serikat Islam (SI). Di rumah
Cokroaminoto lah Soekarno berkenalan dengan para pemimpin Sarekat Islam (SI)
seperti Haji Agus Salim dan Abdul Muis.

Dalam Biografi Soekarno yang banyak ditulis, disebutkan bahwa Soekarno akrab
dengan Muso, Alimin, Darsono dan Semaun yang kelak dikenal sebagai tokoh
berhaluan kiri.

Serta Kartosuwiryo yang kelak mendirikan Darul Islam dan memimpin pemberontakan
melawan Soekarno, meskipun pada akhirnya Soekarno sendiri yang menandatangani
persetujuan eksekusi mati terhadap Kartosuwiryo yang menjadi sahabatnya ketika
masih muda.

Mereka bersama-sama tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto untuk menimba ilmu dan
belajar berorganisasi melalui Sarekat Islam (SI). Disini jiwa nasionalismenya akan
bangsa Indonesia menjadi sangat besar.
Soekarno juga sempat ikut dalam organisasi pemuda tahun 1918 yang bernama Tri
Koro Darmo yang kemudian berubah nama menjadi Jong Java. Soekarno bahkan aktif
sebagai penulis di koran harian bernama Oetoesan Hindia yang dikelola oleh
Cokroaminoto.

Di rumah Cokroaminoto, Soekarno muda mulai belajar berpolitik dan juga belajar
berpidato meskipun cenderung ia lakukan sendiri di depan cermin di kamarnya. Di
sekolahnya yaitu Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno mendapat banyak ilmu
pengetahuan

Pada tahun 1921 setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno muda
kemudian pindah ke Bandung dan tinggal dirumah Haji Sanusi, disini Soekarno
kemudian akrab dengan Douwes Dekker, Tjiptomangunkusumo, dan Ki Hajar
Dewantara.

Soekarno kemudian masuk ke Technische Hoogeschool (THS) jurusan teknik sipil.


Technische Hoogeschool (THS) kelak berubah menjadi ITB (Institut Teknologi Bandung)
seperti sekarang. Di tahun yang sama yakni 1921, Soekarno menikah dengan Siti
Oetari anak sulung dari H.O.S Cokroaminoto.

Soekarno sempat berhenti kuliah setelah dua bulan masuk di THS namun di tahun
1922 ia mendaftar lagi dan kemudian mulai kuliah dan kemudian lulus pada tanggal 25
Mei 1926 dengan gelar Ir (Insinyur).

Tamat dari THS, Soekarno mendirikan Biro Insinyur tahun 1926 bersama Ir. Anwari
yang mengerjakan desain dan rancang bangunan. Ia juga bekerja sama dengan Ir.
Rooseno merancang dan membangun rumah.

Selama di Bandung, Soekarno mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) yang


kemudian menjadi cikal bakal dari Partai Nasional Indonesia yang berdiri pada tanggal
4 Juli 1927.

Disini Soekarno kemudian mulai mengamalkan ajaran Marhaenisme. Tujuan dari


pembentukan partai Nasional Indonesia adalah agar bangsa Indonesia bisa merdeka
dan terlepas dari Jajahan Belanda.Dipenjara Oleh Pemerintah Kolonial

Dari keberanian Soekarno ini kemudian pemerintah kolonial Belanda menangkapnya di


Yogyakarta dan memasukkannya ke penjara Banceuy di Bandung. Kemudian tahun
1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Suka Miskin.

Dalam penjara ini kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya yang setia
menemaninya yaitu Inggit Ganarsih yang menikah dengan Soekarno pada tahun 1923
yang sebelumnya Soekarno telah menceraikan Siti Oetari secara baik-baik pada saat
masih di Bandung Soekarno dan Inggit Ganarsih

Inggit yang juga dibantu oleh kakak Soekarno bernama Sukarmini sering membawakan
makanan kepada Soekarno di penjara Suka Miskin, hal itulah yang kemudian membuat
pengawasan di penjara Suka Miskin makin diperketat.

Menurut Biografi Presiden Soekarno dari beberapa sumber, ia dikenal belanda sebagai
seorang tahanan yang mampu menghasut orang lain agar berpikir untuk merdeka
sehingga ia kemudian dianggap cukup berbahaya.

Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit tujuannya agar tidak bisa mendapatkan
informasi yang berasal dari luar penjara. Tahanan elit ini sebagian besar merupakan
warga Belanda yang mempunyai kasus seperti penggelapan, korupsi dan juga
penyelewengan.

Inilah yang menjadi tujuan Belanda agar topik pembicaraan mengenai bagaimana
caranya untuk memerdekakan Indonesia tidak sesuai karena rata-rata tahanan elit yang
bersama Soekarno adalah orang Belanda.

Topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting seperti soal makanan dalam
penjara dan juga cuaca. Selama berbulan-bulan di Suka Miskin menngakibatkan
Soekarno putus komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya, namun itu
bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapatkan informasi dari luar.

Akhirnya Soekarno menemukan ide baru, dimana ia menggunakan telur sebagai media
untuk berkomunikasi dengan istrinya.

Jika teman Soekarno mengalami musibah atau mendapat kabar buruk maka telur yang
dibawa oleh istrinya adalah telur asin, itupun beliau hanya dapat menduga-duga sebab
ia tidak tahu secara pasti apa yang terjadi diluar sana.

Untuk berbicara dengan Inggit, Soekarno diawasi secara ketat dan juga barang bawaan
yang dibawa oleh inggit dari luar penjara selalu diperiksa secara teliti.Kemudian
Soekarno dan inggit akhirnya menemukan cara yang dianggapnya paling mudah dalam
berkomunikasi agar tidak diketahui oleh Belanda yakni dengan media yang sama
sebelumnya yaitu Telur dimana cara yang digunakan sedikit berbeda yaitu dengan
menusuk jarum ke telur.

Jika satu tusukan pada telur berarti kabar baik, jika tusukan sebanyak dua kali pada
telur artinya seorang teman Soekarno tertangkap namun jika terdapat tiga tusukan
berarti aktivis kemerdekaan yang ditangkap cukup besar.
Selama berada dipenjara, orang tuanya tidak pernah sekalipun mengunjungi Soekarno
alasannya adalah orang tua Soekarno tidak sanggup melihat Soekarno dipenjara, Ia
kurus dan hitam selama berada di penjara karena itulah yang menurut ibu Wardoyo
sehingga orang tua soekarno tidak mau menjenguk Soekarno.

Agar orang tuanya tidak panik Soekarno sering beralasan bahwa ia sering bekerja
dibawah teriknya sinar matahari sehingga kulit-kulitnya menghitam selain itu dalam
penjara ia ingin memanaskan tulang-tulangnya karena dalam penjara, ruangannya
sangat gelap, lembab dan juga dingin karena sinar matahari tidak ada.

Soekarno dan Pembelaan “Indonesia Menggugat”

Dalam sejarah presiden Soekarno, diketahui bahwa kasusnya disidangkan oleh


Belanda melalui pengadilan Landraad di Bandung, ketika sudah delapan bulan berlalu
yaitu pada tanggal 18 Desember 1930.

Soekarno di Pengadilan Belanda

Soekarno dalam pembelaanya membuat judul bernama “Indonesia Menggugat” yang


terkenal. Dimana ia mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang
serakah yang telah menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Dari pembelaannya itu kemudian sehingga membuat Belanda semakin marah sehingga
PNI bentukan Soekarno dibubarkan pada bulan Juli 1930.

Setelah keluar dari penjara bulan desember 1931, Soekarno kemudian bergabung
dengan Partindo tahun 1932 karena ia sudah tidak memiliki partai lagi dan ia kemudian
didaulat sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali ditangkap oleh Belanda dan
kemudian diasingkan ke Flores.

Dalam Biografi Soekarno diketahui bahwa tahun 1938, ia kemudian dibuang ke


Bengkulu, disini Soekarno bertemu dengan Mohammad Hatta yang akan menjadi
teman seperjuangannya yang kemudian keduanya akan memproklamasikan
Kemerdekaan bangsa Indonesia.

Di Bengkulu juga Soekarno kemudian berkenalan dengan Fatmawati yang kelak


menjadi istri Soekarno dan ibu negara pertama. Fatmawati merupakan putri dari
Hassan Din yang mengajak Soekarno untuk mengajar di Sekolah Muhammadiyah di
Bengkulu.

Tahun 1942, kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir setelah Jepang masuk


menyerbu Indonesia. Soekarno yang sempat akan dipindahkan oleh Belanda ke
Australia namun gagal setelah dicegat oleh Jepang.
Soekarno kemudian kembali ke Jakarta. Jepang kemudian memanfaatkan Soekarno
berserta pemimpin Indonesia lainnya untuk menarik hati penduduk Indonesia.

Dalam Biografi Soekarno diketahui bahwa Jepang bahkan menunjuk Soekarno untuk
memimpin tim persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu BPUPKI dan PPKI
setelah berjanji memberikan kemerdekaan bagi Indonesia. Soekarno bahkan sempat
terbang ke Jepang untuk bertemu dengan Kaisar Hirohito.

Soekarno terus menerus melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Jepang


dengan tujuan agar Indonesia segera diberi kemerdekaan. Segala persiapan untuk
kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Soekarno seperti merumuskan Pancasila dan
UUD 45 sebagai ideologi dan dasar negara serta perumusan teks proklamasi
kemerdekaan bersama Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo.

Sebelum mengumumkan kemerdekaan Indonesia pada bulan agustus 1945, Soekarno


bersama Mohammad Hatta bersama pemimpin Indonesia yang lainnya terbang ke
Dalat, Vietnam untuk menemui pimpinan tertinggi kekaisaran Jepang di Asia Tenggara
yaitu Marsekal Terauchi. Menjelang proklamasi kemerdekaan, terdapat perbedaan
pandangan antara golongan tua dan golongan tua.

Peristiwa Rengasdengklok

Golongan Tua menghendaki agar kemerdekaan Indonesia dipersiapkan secara matang


dan golongan muda menghendaki agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan
secepatnya.

Hal inilah yang kemudian membuat golongan muda melakukan penculikan terhadap
Soekarno dan Mohammad Hatta pada tanggal 16 agustus 1945.

Keduanya kemudian dibawa ke daerah Rengasdengklok dengan tujuan agar segera


memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menjauhkannya dari pengaruh Jepang.
Peristiwa penculikan ini kemudian dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok.

Mengetahui Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke Rengasdengklok membuat


Ahmad Soebardjo kemudian menjemput Soekarno dan Mohammad Hatta.

Sutan Syahrir yang dikenal sering berseberangan pendapat dengan Soekarno marah
mendengar para golongan muda menculik Soekarno dan Hatta dan menyuruh mereka
membwanya kembali ke Jakarta.

Tiba di Jakarta, Soekarno dan Muhammad Hatta beserta pemimpin lainnya bertemu
dengan Laksamana Maeda di rumahnya di Jl. Imam Bonjol.
Laksamana Maeda kemudian menjamin keselamatan Soekarno dan para pemimpin lain
dan mempersilahkan Soerkarno dan Muhammad untuk merumuskan teks proklamasi
kemerdekaan.

Bersama dengan Ahmad Soebardjo mereka bertiga merumuskan teks proklamasi


kemerdekaan yang kemudian diketik ulang oleh Sayuti Melik.

Presiden Pertama Indonesia

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal tersebut juga
diperingati sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia dimana pancasila kemudian
dibentuk oleh Soekarno sebagai dasar dari negara Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir. Soekarno bersama


dengan Mohammad Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Pertama
Republik Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia.

Diluar sosoknya sebagai Bapak bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu jika
Soekarno pernah menikah sebanyak sembilan kali, kharisma yang luar biasa dimiliki
oleh Soekarno melalui penuturan orang-orang yang dekat dengannya.

Itulah mengapa wanita-wanita cantik dapat dengan mudah terpikat dengannya dan
dijadikan isterinya. Beliau tertarik dengan wanita yang sederhana dan juga berpakaian
sopan.

Istrinya yaitu Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno mengenai wanita
yang berpenampilan seksi namun beliau menjawab bahwa wanita dengan penampilan
yang sopan dan sederhana dan juga tampil apa adanya lebih menarik untuk disukai
sebab kecantikan seorang wanita terlihat dari keaslian atau kesederhanaannya.

Soekarno tak menyukai wanita yang berpenampilan seksi seperti memakai rok pendek
yang ketat dan memakai lipstik seperti orang yang modern pada umumnya, percaya
atau tidak artis Amerika Marylin Monroe sangat menyukai kharisma dari seorang
Presiden Soekarno.

Wanita idaman Soekarno yaitu wanita yang setia, konservatif dan juga bisa
menjaganya. Beliau sangat senang ketika wanita itu bisa melayaninya dan menjaganya.
Pandangannya tentang wanita-wanita Amerika yang menyuruh suaminya mencuci
piring membuat fatmawati menjadi terkesima dan juga terpesona akan kesederhanaan
dari seorang Soekarno sehingga fatmawati rela menemaninya hingga akhir hayatnya.

Indonesia Dalam Pemerintahan Presiden Soekarno

Selama pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia sebagai negara baru ketika itu
bertahan dari berbagai permasalahan yang kerap menggoyahkan stabilitas negara
Indonesia. Pertama kali dengan agresi militer yang dilakukan oleh Belanda yang
kembali menjajah Indonesia setelah Jepang menyerah.

Kemudian muncul pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso (kawan lama
Soekarno) dan Amir Syarifudin, Pemberontakan Permesta, Pemberontakan Republik
Maluku, Pemberontakan APRA oleh Westeling, dan pemberontakan Darul Islam atau
DI/TII oleh Kartosuwiryo yang merupakan kawannya sendiri ketika Soekarno masih
muda.

Meskipun banyak dilanda masalah pada awal-awal lahirnya negara, dibawah


pemerintahan Soekarno, Indonesia mulai terkenal di mata Internasinal.

Banyak pemimpin dunia seperti John F. Kennedy yang merupakan presiden Amerika
ketika itu dan Fidel Castro yaitu presiden Kuba dan pemimpin negara lain menaruh
hormat pada Presiden Soekarno.

Indonesia ketika itu dikenal sebagai negara non blok, dan sempat berhubungan erat
dengan Rusia dan ditandai dengan pembelian senjata untuk pertahanan secara besar-
besaran dari Rusia dan juga untuk melawan Belanda ketika sedang melakukan upaya
pembebasan Irian Barat.

Selain itu Indonesia melalui presiden Soekarno membentuk poros Jakarta-Beijing-


Moskow yang membuat konfrontasi dengan blok barat semakin tinggi.

Hal ini juga membuat Indonesia semakin berhaluan kiri ditandai dengan semakin
berkembangnya komunis ketika itu dimana muncul istilah ‘NASAKOM’ yang dicetuskan
oleh Presiden Soekarno.

Indonesia bahkan sempat berganti sistem pemerintahan dari sistem parlementer


menjadi presidensil dari tahun 1945 hingga 1960an.

Dan pada tahun 1960an pergolakan politik yang amat hebat terjadi di Indonesia,
penyebab utamanya adalah adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis
Indonesia) yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian
membuat akhir cerita dari pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde lama
berakhir.
Hal ini ditandai dengan adanya “Supersemar” atau Surat Perintah Sebelas Maret di
tahun 1966 yang terkenal dan masih menjadi kontroversi sejarah sebab naskah aslinya
tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang.

Supersemar dikeluarkan oleh Presiden Soekarno dan berisi himbauan dari Presiden
Soekarno ke Soeharto agar bisa mengendalikan Keamanan dan juga ketertiban negara
yang ketika itu sedang kacau dan juga berisi mandat pemindahan kekuasaan dari
Soekarno ke Soeharto yang kelak menjadikan Soeharto sebagai Presiden yang baru
bagi bangsa Indonesia.

Akhir Jabatan Soekarno Sebagai Presiden

Diketahui dalam biografi Soekarno, Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir


ditandai dengan diangkatnya Soeharto sebagai Presiden, Ir Soekarno kemudian banyak
menghabiskan waktunya di istana Bogor.

Lama-kelamaan kesehatannya terus menerus menurun sehingga ia mendapat


perawatan oleh tim dokter kepresidenan hingga tepatnya pada tanggal 21 Juni 1970
Presiden Soekarno atau Bung Karno menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD
Gatot Subroto, Jakarta.

Kepergian sang Proklamator sekaligus Bapak Bangsa Indonesia ke pangkuan Yang


Maha Kuasa menyisakan luka yang dalam bagi rakyat Indonesia pada waktu itu.
Jenazah dari bung Karno kemudian dibawa di Wisma Yaso, Jakarta setelah itu
jenazahnya kemudian dibawa ke Blitar, Jawa Timur untuk dikebumikan dekat dengan
makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.

Gelar “Pahlawan Proklamasi” diberikan oleh pemerintah karena jasa-jasanya kepada


bangsa Indonesia. Kisah perjuangan Bung Karno kemudian diangkat ke dalam layar
lebar yang berjudul “Soekarno : Indonesia Merdeka” yang digarap oleh sutradara
terkenal Hanung Bramantio dimana Ario Bayu berperan sebagai Tokoh Soekarno, Inggit
yang diperankan oleh Maudy Koesnaedi dan Fatmawati yang diperankan oleh Tika
Bravani.

Akhir Tragis Kematian Soekarno

Di Wisma Yaso di Jln gatot Subroto ia ditahan sehingga ketika sakit ia tidak bisa
kemana-mana sehingga penahanan inilah yang kemudian membuat ia menderita lahir
dan batin, keluarganya pun tidak diperbolehkan secara bebas untuk menjenguk
Soekarno.
Ketika sakit, banyak resep obat yang tidak dapat ditukar dengan obat dimana resep itu
diberikan oleh dr. Mahar Mardjono yang memimpin tim dokter ketika itu. Sehingga
banyak tumpukan resep ketika itu di meja penahanan Ir. Soekarno. resep tersebut
dibiarkan saja dan tidak pernah ditukarkan dengan obat.

Banyak yang mengatakan penguasa yang baru memang sengaja membiarkan


soekarno sakit dan makin parah sehingga mempercepat kematiannya. Alat-alat
kesehatan yang berasal dari Cina untuk menyembuhkan Soekarno ditolak oleh
Presiden Soeharto ketika itu. Rachmawati Soekarnoputri menuturkan bahkan sekedar
menebus obat sakit gigi pun harus seizin presiden Soeharto.

Sosok Soekarno di Bangkok

Anda hobi traveling dan sedang berada di Bangkok, Thailand, cobalah untuk
berkunjung ke Museum Madame Tussauds disana terdapat Patung lilin Soekarno.
Patung yang terbuat dari lilin tersebut dibuat menyerupai sosok Presiden Soekarno.

Patung ini dibuat sebagai salah satu bentuk penghormatan oleh mus Madame
Tussauds kepada Presiden Soekarno sebagai salah satu Proklamator dan sebagai
Bapak Bangsa Indonesia dan juga peranan Soekarno bagi dunia internasional selama
menjabat sebagai Presiden Soekarno.

Kutipan Kata Kata Bijak Ir Soekarno

Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan
minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu
! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak. [Pidato
HUT Proklamasi, 1963]

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari
Pahlawan 10 Nop.1961)

Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih
sulit karena melawan bangsamu sendiri.

Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun
ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan
diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu
kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan
kemajuan selangkah pun.
Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat
berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.

……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan
persaudaraan……

Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama
masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus
dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.

Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1
pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia

Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari
Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya

Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah
berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.

Itulah artikel singkat mengenai Profil atau Biografi Presiden Soekarno semoga kisah
perjalanan hidup dari Ir. Soekarno ini bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Portal informasi mengenai biografi dan profil para tokoh terkenal di Indonesia dan di
dunia yang di himpun dari berbagai sumber yang terpercaya dan akurat.

Вам также может понравиться