Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
Oleh
Oleh:
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Illahi Rabi yang telah mengizinkan
dan memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Hasil Hutan Bukan Kayu”. Tak lupa
shalawat dan salam kami curahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad
SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
“Perlindungan Hutan” Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan
dari berbagai pihak, penulisan karya tulis ini tidak akan terselesaikan dengan
baik. Sehingga dalam kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat:
1. Dosen mata kuliah Ibu Muthmainnah, S.Hut.,M,Si
2. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan serta doanya dan
terselesaikannya makalah ini.
3. Rekan-rekan kelas KHT C serta sahabat-sahabat kami yang telah bersedia
memberikan dukungan serta pengorbanan demi terselesaikannya makalah ini.
4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini
yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya dalam memajukan pendidikan. Semoga
Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL .....................................................................................................
I. BAB I (PENDAHULUAN)
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
utuh), juga telah menuntut diversifikasi hasil hutan selain kayu. Hasil Hutan
Bukan Kayu (HHBK) berasal dari bagian pohon atau tumbuh-tumbuhan yang
memiliki sifat khusus yang dapat menjadi suatu barang yang diperlukan oleh
masyarakat, dijual sebagai komoditi ekspor atau sebagai bahan baku untuk suatu
dan memanfaatkan HHBK baik di dalam hutan produksi maupun hutan lindung,
kecuali di dalam kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam (Departemen
Kehutanan 1990). Oleh karena itu, selain menjadi sumber devisa bagi negara,
HHBK seperti rotan, daging binatang, madu, damar, gaharu, getah, berbagai
bakar dan lainnya, maupun secara produktif (dipasarkan untuk memperoleh uang)
seperti rotan, damar, gaharu, madu, minyak astiri, dan lainnya. Tulisan ini akan
Pohon aren memiliki potensi ekonomi yang tinggi karena hampir semua
kaling yang digemari oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Daunnya dapat
digunakan sebagai bahan kerajinan tangan dan bisa juga sebagai atap, sedangkan
akarnya dapat dijadikan bahan obat-obatan. Dari batangnya dapat diperoleh ijuk
dan lidi yang memiliki nilai ekonomis. Selain itu, batang usia muda dapat diambil
sagunya, sedangkan pada usia tua dapat dipakai sebagai bahan furnitur. Namun
dari semua produk aren, nira aren yang berasal dari lengan bunga jantan sebagai
bahan untuk produksi gula aren adalah yang paling besar nilai ekonomisnya.
Dalam gambar pohon industri, berikut adalah beberapa produk turunan dari aren
Dari latar belakang di atas maka dapat di rumuskan beberapa masalah yaitu:
a) Tanaman Aren
kelapa. Dengan masa tanam hingga berbuah selama 8-10 tahun, pada setiap
pohon aren jantan dapat menghasilkan nira sebanyak 15 liter, dimana 10 liternya
bisa menjadi 1 kg gula aren. Tidak berhenti sampai disitu, sebagaimana tanaman
singkong, sorgum, ubi jalar, jagung, dan jarak pagar, nira aren dapat menjadi 1.3
liter bioethanol. Tentu kita tahu bahwa bioethanol adalah salah satu jenis bahan
bakar /sumber energi terbarukan. Pohon Aren selain gunanya sebagai bahan
bakar, kandungan gizi gula aren ternyata juga cukup baik. Dibandingkan gula
tebu, gula aren memiliki nilai indeks glikemik yang lebih rendah yaitu sebesar 35
Sebagai informasi, Indeks Glisemik (Glychemic Index) adalah skala atau angka
tersebut meningkatkan kadar gula darahnya, skala yang digunakan adalah 0-100.
Indeks glikemik disebut rendah jika berada di skala kurang dari 50, indeks
glikemik sedang jika nilainya 50-70 dan indeks glikemik tinggi jika angkanya di
atas 70.
Para ahli mengungkapkan nilai indeks glikemik yang lebih rendah ini membuat
gula aren lebih aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan lonjakan kadar gula
Selain kandungan gulanya yang lebih sedikit, gula aren juga diketahui
asam askorbat, protein dan juga vitamin C. Bahkan ada yang menjamin bahwa
tanaman aren dapat mengobati batu ginjal, sariawan, dan ruam kulit. Adapun
komposisi senyawa-senyawa tsb dalam setiap 100 gram gula aren, saya belum
menemukannya di artikel yang saya baca. Lain kali, tulisan ini akan saya perbarui
merupakan salah satu desa penghasil gula merah terbanyak, tengkulak gula merah
dari berbagai daerah seperti ciawi, pagerageung, pamoyanan, dan lainnya semua
Disini saya akan sedikit menerangkan bagaimana cara membuat gula merah ala
desa nanggewer. sebelum kita memulai membuat gula merah, kita harus mengerti
istilah-istilah dan alat yang akan di gunakan dalam membuat gula merah ala desa
b) Kebuk (Alat yang terbuat dari kayu untuk mengaduk gula merah).
c) Etok-etok (Alat yang terbuat dari batok kelapa untuk menuangkan gula
Semua peralatan dan istilah-istilah sudah di mengerti dan sudah tersedia, semua
peralatan dan bahan sekarang baru mulai proses membuat gula merah ala desa
nanggewer.
a) Nyalakan dulu kayu bakar, kalo sudah nyala diamkan saja dulu.
e) Setelah semengka bahan gula merah itu di kasih ampas kelapa,kalo tidak
itu matang.
Sajeng yang sudah matang dan bisa di turunkan dari pawon ciri cirinya :
a) Gelembung gelembung sajeng mulai sedikit/jarang.
d) Setelah sajeng itu matang,di aduk terus dan di kitit,sambil di kitit tepi wajan
di kasih gula pasir sedikit,gunanya untuk tular supaya gulanya cepat kering.
e) Setelah itu baru gula itu di cetak menggunakan cetakan,cetakan ini biasanya
seperti mangkok,tapi kalo yang ini harus di dasari dengan plasti supaya dalam
f) Setelah gula sudah di cetak di diamkan beberapa menit,kalo gula itu sudah
2.3 Proses Pembuatan Gula Merah ala Desa Nanggewer Sudah Selesai
Perlu di ingat beberapa hal untuk menghasilkan gula merah yang bagus :
a) Sajeng/nira jangan yang sudah basi,ciri cirinya :warna sajeng sudah berubah
c) Pemakaian bahan pengawet sesuai dengan label yang tertera pada bungkus
3.1 Kesimpulan
melakukan budidaya air bersih. Tanpa disadari ternyata ada cara sederhana untuk
mengatasi kelangkaan air bersih yaitu dengan cara penanaman pohon aren.
Penanaman pohon aren di sekitar gunung selain dapat mengatasi kelangkaan air
bersih ternyata memiliki banyak manfaat lainnya yaitu sebagai penyerap CO2 dan
setelah ditelusuri begitu banyak manfaat dari pohon aren untuk alam dan juga
3.2 Saran
masalah kecil, karena kebanyakan orang beranggap kelangkaan air bersih adalah
hal biasa dan tidak serius (menurut pandangan orang yang tidak merasakan),
air tersebut. Memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia
Berfikir realistis dalam bertindak, melihat dampak positif dan negative yang
timbul, dan menjadi generasi penerus yang peduli lingkungan sekitar walau dari
http://bukanpriaromantis.blogspot.com/2011/01/kenapa-gula-aren-lebih-sehat-
http://hqsa.blogspot.com/2012/04/contoh-makalah-pembuatan-gula-
http://khairul-anas.blogspot.com/2012/05/makalah-pembuatan-gula-
http://forester-untad.blogspot.com/2012/11/makalah-jenis-dan-peranan-hasil-