Вы находитесь на странице: 1из 1

18-07-2019 1/1 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Artikel ini diambil dari : www.kemkes.go.id

PENTINGNYA PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT 6 BULAN SEKALI


Tanggal Publikasi : FRI, 23 DEC 2016 00:00:00, Dibaca : 16.947 Kali

Sakit gigi sangat jarang menyebabkan kematian. Namun pernah ada penelitian bahwa sakit gigi mempengaruhi tingkat kerja seseorang, kesadaran pemeriksaan
dan pemeliharaan gigi masih rendah, rata-rata mereka datang ke Rumah Sakit (RS) dalam kondisi gigi sudah bermasalah, seperti gigi berlubang dan gusi
bengkak.

Bila kontrolnya dalam keadaan sudah bermasalah sebenarnya sudah agak terlambat, sebaiknya kontrol dalam keadaan gigi masih bagus, setiap enam bulan
sekali agar tidak terjadi infeksi. Selain melakukan kontrol gigi enam bulan sekali, untuk menjaga kesehatan gigi juga diharuskan menyikat gigi minimal dua kali
sehari, setelah makan pagi dan malam sebelum tidur.

Penyakit yang paling membahayakan akibat kurangnya memelihara kesehatan gigi dan mulut yaitu penyakit kanker rongga mulut. Untuk mengetahui terkena
penyakit tersebut harus dilakukan pemeriksaan Laboratorium, karena gejalanya tidak terlihat.

Membuat jadwal kunjungan ke dokter gigi untuk cek kesehatan gigi adalah agenda penting, inilah perlunya Anda rutin memeriksakan gigi minimal 6 bulan sekali:

1. Cek gigi secara rutin memungkinkan pendeteksian masalah gigi dan gusi dalam tahap awal. Artinya, jika terindikasi misalnya gigi muncul lubang kecil, dokter
gigi bisa segera melakukan penambalan agar gigi tidak sampai keropos. Penanganan dini justru akan menghemat biaya pengobatan dibanding pada saat
kondisi gigi sudah parah.
2. Pemeriksaan rutin ke dokter gigi juga berfungsi sebagai deteksi dini untuk mengamati kemungkinan munculnya penyakit serius lain pada rongga mulut,
termasuk kanker. Dokter gigi bisa memberikan saran pada pasien untuk menemui dokter spesialis lain jika diperlukan pemeriksaan lanjutan.
3. Melatih diri untuk tidak trauma dengan penanganan masalah gigi. Saat ini teknologi dalam kedokteran gigi berkembang pesat. Salah satunya yaitu efek trauma
yang dialami oleh pasien bisa dikurangi. Pasien tidak lagi merasakan rasa sakit berlebihan pada saat misalnya penanganan saluran akar gigi maupun
perawatan gigi secara keseluruhan. Semua bisa dilakukan dengan nyaman.

Вам также может понравиться