Вы находитесь на странице: 1из 47

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE CORRELATION OF VOLUME, SPEED AND


DENSITY
( ROAD ZAINAL ABIDIN PAGAR ALAM BANDAR LAMPUNG)

By

DIANA NUR’ AFNI

The highway has a function that as the infrastructure to connect one place to
another in a safe, convenient, fast, and economical. the increasing volume of
traffic it will cause changes in traffic behavior on roads. The higher density of
traffic, there will be a decrease in speed and effect on travel time. Losses incurred
in the form of loss of travel time is longer and also loss of loading material costs
because of fuel used.

Research carried out in the form of a survey of traffic volume (LHR) to see the
level of vehicle density, vehicle speed and then survey traffic density survey to
look at the CORRELATION of volume, speed and density on the roads Zainal
Abidin Pagar Alam Bandar Lampung. calculation method used is the Linear
Method Greenshield.

Based on the calculation, obtained traffic volume average of the direction of Cape
Coral toward Rajabasa sebesara 2144.59 pcu / h, is smaller than the capacity of
the road Zainal Abidin Pagar Alam which amounted to 3454,391 pcu / hour.
From the direction toward Cape Coral Rajabasa at 2133.62 pcu / h is also
smaller than the capacity of the road. Zainal Abidin so Pagar Alam road is still
able to pass the vehicle which crossed the road. Weekly average speed from the
direction of Cape Coral toward Rajabasa is 29.51 km / h. While the average
speed of the direction toward Cape Coral Rajabasa of 29.6 km / h. Level of
service (level of service) path is E.

Keywords: CORRELATION of volume, speed and density.


ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN VOLUME, KECEPATAN DAN KERAPATAN


LALU LINTAS
(Studi Kasus di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam Bandar Lampung)

Oleh

DIANA NUR’ AFNI

Jalan raya memiliki fungsi yaitu sebagai prasarana untuk menghubungkan suatu
tempat ke tempat yang lain secara aman, nyaman, cepat, dan ekonomis.
meningkatnya volume lalu lintas maka akan menyebabkan berubahnya perilaku
lalu lintas pada ruas jalan. Semakin tinggi kepadatan lalu lintas maka akan terjadi
penurunan kecepatan dan berpengaruh pada waktu tempuh perjalanan. Kerugian
yang timbul berupa kerugian waktu tempuh yang lebih lama dan juga kerugian
materi karna pembebanan biaya bahan bakar yang digunakan.

Penelitian yang dilakukan yaitu berupa survei volume lalu lintas (LHR) untuk
melihat tingkat kepadatan kendaraan, kemudian survei kecepatan kendaraan dan
survey kerapatan lalu lintas untuk melihat hubungan volume, kecepatan dan
kerapatan di ruas jalan jalan Zainal Abidin Pagar Alam Bandar Lampung. metode
perhitungan yang digunakan adalah Metode Linier Greenshield.

Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan volume lalu lintas rata-rata dari arah
Tanjung Karang menuju Rajabasa sebesara 2144.59 smp/jam, lebih kecil dari
kapasitas jalan Zainal Abidin Pagar Alam yakni sebesar 3454.391 smp/jam. Dari
arah Rajabasa menuju Tanjung Karang sebesar 2133.62 smp/jam juga lebih kecil
dari kapasitas jalan. Sehingga jalan Zainal Abidin Pagar Alam masih mampu
dilewati kendaraan yang melintas jalan tersebut. Kecepatan rata-rata Mingguan
dari arah Tanjung Karang menuju Rajabasa adalah 29,51 km/jam. Sedangkan
kecepatan rata-rata dari arah rajabasa menuju Tanjung Karang sebesar 29,6
km/jam. Tingkat pelayanan (level of service) jalan adalah E.

Kata kunci : hubungan volume, kecepatan dan kerapatan.


RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bandar Lampung 2 Januari 1991. Penulis


adalah anak ketiga dari pasangan Bapak Partono S.E dan Ibu
Dra. Nur Aini M.E. Penulis memulai jenjang pendidikan dari
Taman Kanak-Kanak Darmawanita Natar pada tahun 1996.
Penulis menyenyam pendidikan di SD Negeri 1 Merak Batin
Natar, Lampung Selatan pada tahun 1997-2003. Penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Natar pada tahun 2003-
2006 dan SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan pada tahun
2006-2009.

Penulis terdaftrar sebagai mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil,


Universitas Lampung melalui jalur SPMB pada tahun 2010. Selama menjadi
mahasiswa penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil
Universitas Lampung (HIMATEKS UNILA) 2010 sebagai Bendahara Umum
HIMATEKS.

Pada Juli 2013, penulis melakukan Kerja Praktik di Proyek Perbaikan Dermaga
Panjang Bandar Lampung selama 3 bulan. Kemudian pada Februari 2014 penulis
melakukan Kuliah Kerja Nyata di Desa Sukorahayu, Kecamatan Labuan
Meringgai, Kabupaten Lampung Timur.
Kupersembahkan Skrpsi Karyaku Ini Untuk

Allah SWT penguasa alam, yang selalu memberikan ridho dan barokahnya
kepada penulis. Nabi Muhammad SAW, uswatun hasanah kaum
muslimin, yang membawa peradapan kearah yang lebih baik melalui suri
teladannya.

Ayah Partono S.E dan Ibu Dra.Nur Aini M.E tercinta,terbaik dan
terikhlas yang dengan sabar membimbing dan menyayangi dengan penuh
pengorbanan dan selalu mendoakan yang terbaik untuk penulis.

Kakak yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada penulis


Wahyudi Pramono S.T., M.T dan Rudhi Hartono S.kom. Mbak,
Adik dan Keponakan tercinta Mbak Ning, Mbak Indri, Naoura, Tati,
Arkhan, Hafiz, Raffa, Kayla.

Teman, sahabat, bahkan keluarga : Anas Khoir Prikurnia, Rosma, Mala,


Okta,Susan, Vera, Ica, Selvi, Pompi, Lidya,Dela,Ulin,Devi, Oris,
Ade, Detty, Keluargaku Angkatan 2010 dan Almamater Tercinta.

Dosen-dosen yang telah membagi ilmu pengetahuan kepada penulis. Semoga


Allah selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin ..
“Barang siapa menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki Ilmu, dan
barang siapa baginya menghendaki kehidupan akhirat, maka wajib baginya memiliki
ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu.”

(HR. Turmudzi)
SAN WACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia serta ridho-Nya

sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Analisis Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan Lalu

Lintas (Studi Kasus Sungai Jalan Zainal Abidin Pagar Alam Bandar Lampung)”

adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Universitas

Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof.DR. Suharno, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas

Lampung;

2. Ir. Idharmahadi Adha, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lampung;

3. Bapak Ir. Syukur Sebayang M.T., selaku Dosen Pembimbing I dan juga Bapak

Ir. Hadi Ali, M.T., selaku Dosen Pembimbing II, atas kesediaan waktunya

memberikan bimbingan, pengarahan, serta ilmu yang sangat berharga dalam

proses penyelesaian skripsi ini;

4. Bapak Ir. Dwi Heriyanto M.T., selaku Dosen Penguji skripsi, terimakasih atas

saran-saran yang diberikan;


5. Ibu Dra. Sumi Harni, S.T., M.T., selaku pembimbing akademik;

6. Bapak dan Ibu Staf Administrasi dan semua pegawai Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Lampung, yang telah banyak membantu dalam

persiapan pelaksanaan seminar dan penyelesaian skripsi;

7. Ayah Partono S.E, Ibu, Dra. Nur Aini M.E., Kakak Wahyudi S.T.,M.T., Rudhi

Hartono S.Kom. dan juga Mbak Ning, Mbak Indri, Nora, Tari, Arkhan, Hafiz,

Rafa, Kayla yang tak hentinya mendoakan dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan perkuliahan di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Universitas Lampung.

8. Teman seperjuangan yang telah bersama-sama berjuang dalam menyelesaikan

studi di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lampung, Rosma,

Kemala, Okta, Susan, Selvi, Devi, Ulin, Pompi, Lidia, Dela, Vera.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan

tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat.

Bandar Lampung, Oktober 2014

Penulis

Diana Nur’ Afni


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................ i

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ iv

DAFTAR TABEL .................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Tujuan Masalah ............................................................................... 3

C. Batasan Masalah.............................................................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lalu Lintas ...................................................................................... 4

2.2 Variabel Lalu Lintas ........................................................................ 5

2.3 Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan .............................. 8

2.4 Kapasitas Jalan ................................................................................ 10

2.5 Klasifikasi Kendaraan ..................................................................... 11

2.6 Jalan Perkotaan ................................................................................ 13

2.7 Kecepatan Arus Bebas..................................................................... 16

2.8 Geometrik Jalan ............................................................................... 17

2.9 Prilaku Lalu Lintas .......................................................................... 17

2.10 Kapasitas Ruas Jalan ..................................................................... 18

2.10 Tingkat Pelayanan Jalan ................................................................ 19


2.11 Metode Perhitungan ..................................................................... 20

2.12 Studi atau Literatur Penunjang Penelitian Sebelumnya ............... 20

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian............................................................................ 21

3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................. 21

3.3 Waktu Survei................................................................................... 23

3.4 Pengumpulan Data .......................................................................... 23

3.5 Peralatan Penelitian ......................................................................... 25

3.6 Pengolahan Data.............................................................................. 26

3.7 Analisis Data ................................................................................... 26

3.8 Bagan Alir (Flow Chart) ................................................................. 27

IV. PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Ruas Jalan .......................................................................... 28

4.2 Pengumpulan Data Geometrik Jalan ............................................... 28

4.3 Pengumpulan Data Volume Lalu Lintas ......................................... 29

4.4 Kecepatan ........................................................................................ 30

4.5 Komposisi Lalu Lintas (Tanjung Karang-Rajabasa)....................... 31

4.6 Komposisi Lalu Lintas (Rajabasa- Tanjung Karang)...................... 33

4.7 Volume Lalu Lintas ( Rajabasa – Tanjung Karang ) ..................... 35

4.8 Volume Lalu Lintas (Tanjung Karang-Rajabasa) ........................... 37

4.9 Kerapatan Lalu Lintas ..................................................................... 38

4.10 Hasil dan Perhitunga ..................................................................... 38


V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 62

5.2 Saran ................................................................................................ 63


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Grafik Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan .......... 9

Gambar 3.1. Lokasi Survey Ruas Jalan Zainal Abidin Pagar Alam .......... 22

Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian ............................................................ 27

Gambar 4.1. Komposisi Lalu Lintas Hari Senin Tanjung Karang-

Rajabasa ................................................................................. 31

Gambar 4.2. Komposisi Lalu Lintas Hari Sabtu Tanjung Karang-

Rajabasa ................................................................................. 32

Gambar 4.3. Komposisi Lalu Lintas Hari Minggu Tanjung Karang-

Rajabasa ................................................................................. 32

Gambar 4.4. Komposisi Lalu Lintas Hari Senin Rajabasa-

Tanjung Karang .................................................................... 33

Gambar 4.5. Komposisi Lalu Lintas Hari Sabtu Rajabasa-

Tanjung Karang ..................................................................... 34

Gambar 4.6. Komposisi Lalu Lintas Hari Minggu Rajabasa-

Tanjung Karang .................................................................... 34

Gambar 4.7. Grafik Fluktuasi Lalu Lintas Harian Rajabasa-

Tanjung Karang .................................................................... 36

Gambar 4.8. Grafik Fluktuasi Lalu Lintas Harian Tanjung Karang-

Rajabasa ............................................................................... 34
Gambar 4.9. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan

Hari Senin Arah Tanjung Karang-Rajabasa ........................ 40

Gambar 4.10. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan

Hari Sabtu Arah Tanjung Karang-Rajabasa ........................ 43

Gambar 4.11. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan

Hari Minggu Arah Tanjung Karang-Rajabasa .................... 46

Gambar 4.12. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan

Hari Senin Arah Rajabasa-Tanjung Karang ....................... 49

Gambar 4.13. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan

Hari Sabtu Arah Rajabasa-Tanjung Karang ....................... 52

Gambar 4.14. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan

Hari Minggu Arah Rajabasa-Tanjung Karang .................... 55

Gambar 4.15. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan

Rata-rata Arah Tanjung Karang-Rajabasa .......................... 58

Gambar 4.16. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan

Rata-rata Arah Rajabasa-Tanjung Karang .......................... 61


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi Kendaraan .............................................................. 11

Tabel 2.2 Emp Jalan Perkotaan Terbagi dan Satu Arah............................ 12

Tabel 2.3. Emp Jalan Perkotaan Tak Terbagi .......................................... 13

Tabel 2.4. Klassifikasi Jalan ..................................................................... 15

Tabel 2.5. Lebar Lajur Lalu Lintas ........................................................... 18

Tabel 2.5. Tingkat Pelayanan Jalan........................................................... 19

Tabel 4.1. Data Jumlah Volume Per Hari dan LHR .................................. 35

Tabel 4.2 Data Jumlah Volume Per Hari dan LHR (Tanjung Karang -

Rajabasa .................................................................................. 37
1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bandar Lampung merupakan kabupaten kota di Provinsi Lampung yang

jumlah kepadatannya cukup tinggi, memiliki luas wilayah daratan 169,21 km²

dengan populasi penduduk 902.885 jiwa berdasarkan sensus 2013). Fasilitas

jalan, rambu dan marka jalan di Bandar Lampung sudah dapat dikatagorikan

baik. Namun sebagai kabupaten kota yang menjadi pusat perekonomian di

Provinsi Lampung jumlah kepadatan lalu lintas tentunya akan meningkat

dikarenakan penduduk dari wilayah perbatasan sekitar Bandar Lampung akan

melakukan perjalanan untuk beraktifitas ke Kota Bandar Lampung di pagi hari

dan akan melakukan perjalanan meninggalkan Kota Bandar Lampung disore

hari.

Jalan raya menjadi prasarana transportasi darat yang berperan penting dalam

menunjang perkembangan suatu wilayah. Jalan raya memiliki fungsi yaitu

sebagai prasarana untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat yang lain

secara aman, nyaman, cepat, dan ekonomis.


2

Menurut Binarto Kota merupakan suatu sistem jaringan kehidupan yang

ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan starata

ekonomi yang hetergen dan bercorak materialitis dibandingkan dengan daerah

di sekitarnya. Sedangkan dalam UU No. 22/1999 tentang otonomi daerah

mendeskripsikan kawasan perkotaan yakni kawasan yang mempunyai kegiatan

utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat

pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi . Dengan

meningkatnya perekonomian di Kota Bandar Lampung tentunya

mengakibatkan permasalahan lalu lintas, jalan Zainal Abidin Pagar Alam –

Bandar Lampung yang merupakan kawasan pendidikan tidak luput dari

permasalahan kemacetan.

Dengan meningkatnya volume lalu lintas maka akan menyebabkan berubahnya

perilaku lalu lintas pada ruas jalan. Semakin tinggi kepadatan lalu lintas maka

akan terjadi penurunan kecepatan dan berpengaruh pada waktu tempuh

perjalanan. Kerugian yang timbul berupa kerugian waktu tempuh yang lebih

lama dan juga kerugian materi karna pembebanan biaya bahan bakar yang

digunakan. Oleh karenanya hal itu menjadi pertimbangan dilakukannya studi

kasus mengenai arus lalu lintas dan kapasitas Jalan Zainal Abidin Pagar Alam

Bandar Lampung untuk menganalisis permasalahan kemacetan sehingga dapat

menjadi pertimbangan pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan yang

ada.
3

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian adalah :

1. Mengetahui hubungan volume, kecepatan dan kerapatan lalu lintas harian

pada jalan Zainal Abidin Pagar Alam – Bandar Lampung.

2. Mengetahui kapasitas jalan di jalan Zainal Abidin Pagar Alam – Bandar

Lampung dengan membandingkan kapasitas jalan secara teoritis.

3. Mengetahui persentase sepeda motor dan mobil terhadap penggunaan jalan

raya di jalan Zainal Abidin Pagar Alam – Bandar Lampung .

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitan dilakukan di jalan Zainal Abidin Pagar Alam – Bandar Lampung.

2. Penelitian mengkaji tentang volume, kecepatan dan kerapatan lalu lintas di

jalan Zainal Abidin Pagar Alam – Bandar Lampung.

3. Data-data yang dikelola adalah hasil survei kecepatan dan survei volume lalu

lintas di jalan Zainal Abidin Pagar Alam – Bandar Lampung.

4. Dalam penelitian ini dilakukan survei selama 3 hari yaitu pada hari Senin,

Sabtu dan Minggu.

5. Menganalisis perhitungan dengan menggunakan model matematis yaitu

Metode Linier Greenshield


4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lalu lintas

Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai

gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan, sedang yang dimaksud

dengan ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak

pindah kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa jalan dan fasilitas

pendukung.

Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan

jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, teratur, nyaman dan efisien

melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.

Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan

menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas,

jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan.

Bagian-bagian jalan meliputi:

a. Ruang manfaat jalan

Meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya.


5

b. Ruang milik jalan

Meliputi ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu diluar ruang manfaat

jalan.

c. Ruang pengawasan jalan

Merupakan ruang tertentu diluar ruang milik jalan yang ada dibawah

pengawasan penyelenggara jalan.

2.2 Variabel Lalu Lintas

2.2.1 Volume

Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik

tinjau pada suatu ruas jalan tertentu dalam satuan waktu (jam).

Volume Lalu Lintas = Juml. Lalu Lintas Pengamatan …(kend/jam)(2.1)


Lamanya Pengamatan

2.2.2 Kecepatan / Speed

Kecepatan adalah jarak yang ditempuh kendaraan dari suatu titik ke titik

tertentu per satuan waktu.

Menurut Hobbs, kecepatan didevinisikan sebagai laju perjalanan yang

besarnya dinyatakan dalam kilometer per jam (km/jam) dan pada

umumnya dibagi atas tiga jenis,yaitu :


6

1. Kecepatan setempat (Spot Speed)

Kecepatan setempat (Spot Speed) adalah kecepatan kendaraan

diukur pada suatu saat dan pada suatu tempat yang ditentukan.

2. Kecepatan bergerak (Running Speed)

Kecepatan bergerak (Running Speed) adalah kecepatan kendaraan

rata - rata pada suatu jalur pada saat kendaraan bergerak dan didapat

dengan membagi panjang jalur dengan lama waktu kendaraan

bergerak menempuri jalur tersebut. Atau kecepatan gerak

merupakan banyaknya waktu yang diperhitungkan dalam

menempuh suatu perjalanan dari A ke B, dimana waktu yang

diperhitungkan adalah waktu pada saat kendaraan bergerak saja.

Jadi kalau misalnya selama perjalanan dari A ke B ada hambatan

(kemacetan), maka waktu saat berhenti itu tidak diperhitungkan.

Kecepatan bergerak = Jauh Pengamatan …..(Km/jam)(2.2)


Waktu Tempuh – Waktu Berhenti

3. Kecepatan perjalanan (Journey Speed)

Kecepatan perjalanan (Journey Speed) adalah kecepatan efektif

kendaraan yang sedang dalam perjalanan antara dua tempat, dan

merupakan jarak antara dua tempat dibagi dengan lama waktu bagi

kendaraan untuk menyelesaikan perjalanan antara dua tempat


7

tersebut, dengan lama waktu mencakup setiap waktu berhenti yang

ditimbulkan oleh hambatan (penundaan) lalu lintas.

Kecepatan perjalanan = Jauh Perjalanan …(km/jam)(2.3)


Waktu Tempuh

4. Kecepatan yang akan digunakan sebagai ukuran utama segmen

jalan adalah kecepatan tempuh, karena mudah dimengerti dan

diukur serta merupakan masukan yang penting untuk biaya pemakai

jalan dalam analisa ekonomi. Kecepatan tempuh adalah kecepatan

rata rata ruang dari kendaraan sepanjang segmen jalan.

V = L/TT ……… (km/jam)(2.4)

dimana :

V = Kecepatan sesaat (km/jam)


L = Panjang segmen (km)
TT = Waktu tempuh rata - rata sepanjang segmen jalan (jam)

2.2.3 Kerapatan (density) = k

Kepadatan adalah jumlah rata-rata kendaraan yang menempati satu mil

atau satu kilometer dari ruang jalan, dinyatakan dalam kendaraan per mil

atau per kilometer. Kepadatan berpengaruh kepada kerapatan, semakin

tinggi kerapatan menunjukkan jarak antar kendaraan cukup dekat,

kerapatan rendah berarti jarak antar kendaraan cukup jauh. Kepadatan

didefinisikan sebagai :
8

k = n/l .............. (Kend/km) (2.5)

dimana :

k = kepadatan kendaraan pada jalan yang panjangnga l


n = jumlah kendaraan di jalan
l = panjang jalan

2.3 Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan

Penjabaran hubungan volume, kecepatan dan kerapatan ada pun hubungan yang

dapat dijelaskandiantaranya adalah :

Pada Gambar 2.1 (a) menggambarkan hubungan antara kecepatan dan

kepadatan. Kecepatan akan berkurang bila kepadatan lalu lintas bertambah.

Kecepatan arus bebas (free flow speed) akan terjadi pada saat kepadatan

mendekati nol. Dan pada saat kepadatan mencapai dj yaitu kepadatan pada saat

lalu lintas tidak bergerak sama sekali atau kecepatan sama dengan nol dimana

kendaraan sudah saling mengunci.

Hubungan antara kecepatan dan arus seperti terlihat pada Gambar 2.1(b)

dengan bertambahnya arus lalu lintas maka kecepatan akan berkurang, sampai

arus maksimum tercapai dan kemudian berkurang sampai nol. Jika kepadatan

terus bertambah maka baik kecepatan dan arus akan berkurang. Jadi kurva ini

menggambarkan dua kondisi yang berbeda, bagian atas untuk kondisi arus yang

stabil yaitu pada level kecepatan yang diinginkan sedangkan bagian bawah

menunjukkan kondisi arus padat dimana kecepatan rendah.


9

Untuk hubungan antara arus dan dan kepadatan seperti terlihat pada Gambar

2.1(c). Arus akan bertambah apabila kepadatannya juga bertambah. Arus

maksimum (qm) terjadi pada saat kepadatan mencapai titik dm(kapasitas jalur

jalan sudah tercapai). Setelah mencapai titik ini arus akan kembali menurun dan

pada saat arus bernilai nol maka kepadatannya bertambah dan mencapai titik d,

(jam density) dimana terjadi kemacetan.

a. Kecepatan – Kepadatan b. Kecepatan - Arus

c. Arus/Volume – Kepadatan

Gambar 2.1 Grafik hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan.


10

2.4 Kapasitas Jalan

Kapasitas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk menampung arus atau

volume lalu lintas yang ideal dalam satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam

jumlah kendaraan yang melewati potongan jalan tertentu dalam satu jam

(kend/jam), atau dengan mempertimbangan berbagai jenis kendaraan yang

melalui suatu jalan digunakan satuan mobil penumpang sebagai satuan kendaraan

dalam perhitungan kapasitas maka kapasitas menggunakan satuan satuan mobil

penumpang per jam atau (smp)/jam.

Faktor yang memengaruhi kapasitas jalan kota adalah lebar jalur atau lajur, ada

tidaknya pemisah/median jalan, hambatan bahu/kerb jalan, gradient jalan,

didaerah perkotaan atau luar kota, ukuran kota. Rumus di wilayah perkotaan

ditunjukkan berikut ini:

C = Co x FCW x FCSP x FCSF x FCCS …………………… (2.6)

Dimana:

C = Kapasitas (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar (smp/jam), biasanya digunakan angka 2300 smp/jam
FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya utk jalan tak terbagi)
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb
FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
11

2.5 Klasifikasi Kendaraan

Pada Tabel 2.1 menggambarkan kasifikasi kendaraan yang melintas pada suatu

ruas jalan berdasarkan beban kendaraaan..

Jalan Jalan Antar Kota Keterangan


Kota

Kendaraan Ringan Kend.bermotor roda 4 jarak gandar 2-3 m


meliputi kendaraan penumpang, angkot,
busway, pick up dan truk mikro

Kend. Medium heavy Kend.bermotor jarak gandar 3,5-5 m,


Berat (KB) (MHV) meliputi bus kecil, truk 2 gandarberoda 6

Truk Besar Truk 3 gandar dan truk gandeng jarak gandar


(TB) pertama ke gandar ke 2 < 3,5 m

Bus Besar Bus 2 atau 3 gandar, jarak antar gandar 5-6


(BB) meter

Sepeda Motor (SM) Beroda 2 atau 3 meliputi sepeda motor

Kendaraan Tidak Bermotor Kendaraan beroda bertenaga manusia atau


hewan
Sumber : MKJI 1997

Satuan Mobil Penumpang adalah ukuran yang menunjukkan ruang jalan yang

dipergunakan oleh satu jenis kendaraan. Besarnya ekivalen untuk masing-

maasing jenis kendaraan (EMP) akan berbeda . Tabel 2.2 dan 2.3 menjelaskan

nilai emp menurut MKJI 1997.


12

Tabel 2.2 Emp jalan perkotaan terbagi dan satu arah


Jenis Jalan : Arus Lalu EMP
Jalan 1 arah Lintas Total 2
Jalan Terbagi Arah KB SM
(Kend./Jam) Lebar Jalur
Wc (m)

<6 >6

2 lajur-1 arah < 1050 1,30 0,50 0,40


(2/1) ___
4 lajur–2 arah > 1050 1,20 0,30 0,25
terbagi (4/2 D)

3 lajur – 1 arah < 1100 1,30 0,40


(3/1) dan 6 lajur_
2 arah terbagi
> 1100 1,20 0,25
(6/2 D)
Sumber : MKJI (1997)

Pada Table 2.2 menggambarkan nilai masing-masing Emp pada setiap jenis jalan

terbagi sesuai jumlah lajur dan jumlah arah ruas jalan. Jenis jalan juga

dipengaruhi oleh arus lalu lintas (kend./jam) yang memiliki nilai Emp yang

berbeda sesuai lebar lajur jalan. Nilai Emp pada kendaraan akan berbeda-beda

pada setiap jenis jalan yang kemudian akan berpengaruh pada nilai koefisien

pengali pada nilai kendaraan. Pada arus lalu lintas total menggambarkan nilai

maksimum perlajur yang dapat dilewati kendaraan kendaraan agar dapat berjalan

secara normal atau sesuai kecepatan rencana. Secara jelas kecepatan rencana di

gambarkan pada Table 2.4 PP No. 26 tahun 1985. Pada table 2.3

menggambarakan jenis dan nilai Emp untuk jenis jalan tak terbagi sesuai dengan

jenis pada suatu ruas jalan seperti penjelasan Tabel 2.2.


13

Tabel 2.3 Emp jalan perkotaan tak terbagi


Jenis Jalan : Arus Lalu EMP
Jalan Tak Terbagi Lintas Total
2 Arah KB SM
(Kend./Jam)
Lebar Jalur

<6 >6

2 lajur-2 arah tak < 1800 1,30 0,50 0,40


terbagi (2/2 UD)
> 1800 1,20 0,35 0,25

2 lajur – 2 arah tak < 3700 1,30 0,40


terbagi (2/2 UD)
> 3700 1,20 0,25

Sumber : MKJI (1997)

2.6 Jalan Perkotaan

Jalan perkotaan adalah jalan yang terdapat perkembangan secara permanen dan

menerus di sepanjang atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan,

baik berupa perkembangan lahan atau bukan. Yang termasuk dalam kelompok

jalan perkotaan adalah jalan yang berada didekat pusat perkotaan dengan

jumlah penduduk lebih dari 100.000 jiwa. Jalan di daerah perkotaan dengan

jumlah penduduk yang kurang dari 100.000 juga dapat digolongkan pada

kelompok ini jika perkembangan samping jalan tersebut bersifat permanen dan

terus menerus.

Jalan dapat dikelompokkan sesuai fungsinya sebagai berikut :


14

a. Jalan Arteri

jalan yang melayani lalu lintas khususnya melayani angkutan jarak jauh

dengan kecepatan rata-rata tinggi serta jumlah akses yang dibatasi.

b. Jalan Kolektor

jalan yang melayani lalu lintas terutama terutama melayani angkutan jarak

sedang dengan kecepatan rata-rata sedang serta jumlah akses yang masih

dibatasi.

c. Jalan Lokal

jalan yang melayani angkutan setempat terutama angkutan jarak pendek dan

kecepatan rata-rata rendah serta akses yang tidak dibatasi.

Klasifikasi jalan menggambarkan kapasitas jalan sesuai kecepatan yang

dapat dilalui kendaraan secara normal sesuai fungsi jalan. Lebar jalan juga

mempengaruhi kecepatan rencana, semakin lebar ruas jalan maka kecepatan

kendaraan akan semakin tinggi.


15

Tabel 2.4 Klasifikasi Jalan


Sistem
jaringan klasifikasi jalan Peranan Jalan Kecepatan Lebar Akses Ket
jalan
jalan
Menghubungkan kota Dibatasi
tidak
jenjang kesatuan yang dari lalin
> 50 terputus
Primer Arteri Primer terletak > 9m dan
km/jam walau
berdampingan/dengan kegiatan
masuk
kota jenjang kedua lokal
kota
jalan
Dibatasi
Menghubungkan kota tidak
dari lalin
Kolektor jenjang kedua dengan > 40 terputus
> 7m dan
primer jenjang kota km/jam walau
kegiatan
kedua/keiga masuk
lokal
kota
jalan
Menghubungkan kota tidak
Minimal
jenjang kedua dengan > 20 terputus
Lokal primer > 6m kendaraan
kota jenjang km/jam walau
beroda 3
ketiga/dibawahnya masuk
desa
Lalin
Menghubungkan Dibatasi cepat
kawasan primer dari lalin tidak
Arteri > 30
Sekunder dengan kawasan > 8m dan boleh
sekunder km/jam
sekunder, kegiatan terganggu
kesatu/kedua lokal oleh lalin
lambat
Menghubungkan Dibatasi
kawasan sekunder dari lalin
Kolektor > 20
dengan kawasan > 6m dan
sekunder km/jam
sekunder, kegiatan
kedua/ketiga lokal
Menghubungkan
kawasan sekunder
dengan perumahan
atau kawasan
>10 Minimal
Lokal sekunder sekunder kedua >6m
km/jam kendaraan
dengan kawasan
beroda 3
sekunder ketiga dan
seterusnya sampai
perumahan

Sumber : PP No. 26 Tahun 1985.


16

2.7 Kecepatan Arus Bebas

Kecepatan arus bebas (FV) didefnisikan sebagai kecepatan pada tingkat arus

nol, yaitu kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika mengendarai kendaraan

bermotor tanpa dipengaruhi oleh kendaraan bermotor lain di jalan.

Kecepatan arus bebas telah diamati melalui pengumpulan data lapangan,

dimana hubungan antara kecepatan arus bebas dengan kondisi geometrik dan

lingkungan telah ditentukan dengan metode regresi. Kecepatan arus bebas

kendaraan ringan telah dipilih sebagai kriteria dasar untuk kinerja segmen jalan

pada arus = 0. Kecepatan arus bebas untuk kendaraan berat dan sepeda motor

juga diberikan sebagai referensi. Kecepatan arus bebas untuk mobil

penumpang biasanya 10-15% lebih tinggi dari tipe kendaraan ringan lain.

Persamaan untuk penentuan kecepatan arus bebas mempunyai bentuk umum

berikut:

FV = ( FVo + FVw ) x FFVsF x FFV cs … (2.7)

dimana:

FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi lapangan


(km/jam)
FVo = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan yang
diamati
FVw = Penyesuaian kecepatan untuk lebar jalan (km/jam)
FFVSF = Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu
atau jarak kereb penghalang
FFVCS = Faktor penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota
17

2.8 Geometrik Jalan

Geometrik suatu jalan terdiri dari beberapa unsur fisik jalan sebagai berikut :

a. Lebar Jalur

Yang dimaksut lebar jalur lalu lintas adalah lebar jalur gerak tanpa bahu.

Lebar jalur akan mempengaruhi peningkatan kecepatan arus bebas dan

kapasitas jalur.

b. Bahu / Kerb

Kecepatan dan kapasitas jalan akan meningkat bila lebar bahu semakin

lebar. Kerb sangat berpengaruh terhadap dampak hambatan samping jalan.

c. Median

Median merupakan daerah yang memisahkan segmen jalan, median yang

direncanakan dengan baik meningkatkan kapasitas.

d. Alinyemen Jalan

Lengkung horizontal dengan jari-jari kecil dan tanjakan mengurangi

kecepatan arus bebas.

2.9 Prilaku Lalu Lintas

Yaitu ukuran kualitatif yang menerangkan kondisi operasional fasilitas lalu

lintas seperti yang dinilai oleh pembina jalan. Pada umumnya dinyatakan dalam

kapasitas, derajat, kejenuhan, kecepatan rata-rata, waktu tempuh, tundaan,

peluang antrian, panjang antrian atau rasio kendaraan berhenti.


18

2.10 Kapasitas Ruas Jalan

Kapasitas didefinisikan sebagai volume maksimum perjam dari kendaraan yang

melalui potongan melintang jalan (untuk 2 lajur) atau perlajur (untuk multi

lajur). Besarnya kapasitas dasar didefinisikan dengan tipe jalan dan lebar jalan.

(Yuniarti, 2000)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas dasar tersebut adalah:

a. Lebar Lajur

Lebar lajur sangat mempengaruhi kapasitas suatu jalan. Semakin lebar suatu

lajur maka kapasitas yang dapat ditampung akan semakin besar. Lebar lajur

yang ideal untuk berbagai klasifikasi jalan dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Lebar Lajur Lalu Lintas


Kelas Perencanaan Lebar Lajur (m)

Tipe I Kelas 1 3,5 : 3,75

Kelas 2 3,5

Tipe Kelas 1 3,5

II Kelas 2 3,25

Kelas 3 3,25 : 3,0

Sumber: “Standar perencanaan geometrik jalan”. Direktorat Jenderal Bina

Marga tahun 1992.

b. Kebebasan samping.
c. Tingkat Gangguan dari Sisi Jalan.

d. Truk dan Bus.


19

2.11 Tingkat Pelayanan Jalan

Tingkat Pelayanan (level of service) adalah kinerja arus jalan atau simpang

jalan yang dihitung berdasarkan tingkat pelayanan jalan, kecepatan,kepadatan

dan hambatan.

LOS = V/ C ……. ………………….(smp/jam) (2.8)

Dimana:
LOS = level of service
V = Volume lalu lintas (smp)
C = Kapasitas jalan (smp/jam)

Tabel 2.6 Tingkat pelayanan jalan


Tingkat
Pelayanan Rasio V/C Karakteristik
Arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi,
pengemudi dapat memilih kecepatan yang
A <0,60
dikehendaki.

Arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu


lintas,
0,60 < V/C <
B pengemudi masih dapat bebas dalam memilih
0.70
kecepatan.

Arus stabil, kecepatan dapat dikontrol oleh lalu


0,70 < V/C <
C lintas.
0,80
Arus mulai tidak stabil, kecepatan rendahdan
0,8 < V/C < berbeda-
D
0,90 beda, volume mendekati kapasitas.

Arus tidak stabil, kecepatan rendah dan berbeda-


beda,
E 0,90 < V/C <1
volume mendekati kapasitas.

Arus yang terhambat, kecepatan rendah, volume


F >1 diatas kapasitas, terjadi kemacetan pada waktu
lama.
20

2.12 Metode Perhitungan

Metode Linier Greenshield

Greenshield mampu mengembangkan model arus lalu lintas terganggu yang

memprediksi dan menjelaskan tren yang diamati dalam arus lalu lintas yang

real. Model Greenshield cukup akurat dan relatif sederhana. Hubungan antara

volume dan kecepatan adalah :

dimana :

q = Volume lalu lintas


kj = Kepadatan pada saat macet
us = Kecepatan rata-rata
uf = kecepatan pada arus bebas ( free flow speed )

2.13 Studi atau Literatur Penunjang Penelitian Sebelumnya

Studi Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan Lalu Lintas di Bandar

Lampung berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2004 studi kasus

di jalan Ahmad Yani Bandar Lampug dengan metode linieer Greenshields.

Pada survei dan perhitungan didapatkan sepeda motor kelompok kendaraan

yang paling banyak yaitu 42,272 % mobil pribadi 38,047 % dan angkutan

umum 13,523 %. Kepadatan maksimum terjadi pada 166 smp/km kecepatan

pada volume puncak 23,672 km/jam sedangkan kemacetan akan terjadi pada

kepadatan 331 smp tiap kilometer (Azizah, 2004).


21

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus

dilaukuan dalam penelitian ini sehingga mempermudah dalam pengumpulan

data dan pengolahan data yang dibutuhkan, mulai dari persiapan, pengumpulan

literatur hingga di dapat data. Metodologi yang dipakai pada penelitian ini

adalah dengan cara melakukan pengolahan data primer hasil survei lapangan

serta mengumpulkan beberapa informasi yang dibutuhkan sebagai data

sekunder.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di jalan Zainal Abidin Pagar Alam Bandar Lampung.

Pengambilan data dibatasi sepanjang ruas mulai dari jembatan penyebrangan

Universitas Bnadar Lampung hingga di titik depan jalan Pelita I . Pengukuran

panjang jalan, lebar jalan dan lebar trotoar dilakukan untuk mempermudah

survei.
22

Gambar 3.1. Lokasi Survei Ruas Jalan Zainal Abidin Pagar Alam
23

3.3 Waktu Survei

Survei dilakukan pada hari Senin, Sabtu dan Minggu tanggal 2, 7 dan 8 Juni

2014. Survei dilakukan pada pagi hari jam 06.30 - 08.30 mewakili jam sibuk

pagi. Jam 11.30 – 13.30 wib mewakili jam sibuk siang dan jam 16.00 -18.00

wib mewakili jam sibuk sore.

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Data Sekunder

Data sekunder berupa jumlah penduduk, luas wilayah dan gambaran

umum Provinsi Bandar Lampung.

3.4.2 Data Primer

Data Primer didapat dengan melakukan survei lapangan berupa :

a. Survei Volume

Pengambilan data jumlah kendaraan dilakukan tiap interval 15 menit,

kendaraan yang diamati adalah sepeda motor, mobil pribadi,

mikrolet, pick up, bus, dan truk. Arus lalu lintas direkam selama 2

jam pagi, 2 jam siang dan 2 jam sore menggunakan camera perekam,

tiap kelompok kendaraan dicatat pada blanko yang tersedia dan


24

penjumlahan jenis kendaraan disetarakan dalam satuan mobil

penumpang (smp). Kendaraan yang dicatat disesuaikan berdasarkan

jenisnya yaitu kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (HV), sepeda

motor (MC) dan kendaraan tidak bermotor (UM). Pencatatan

kendaraan juga dilakukan di titik depan restoran siap saji KFC jalan

Zainal Abidin Pagar alam untuk mencatatan kendaraan yang

melakukan balik arah untuk kedua ruas jalan.

b. Survei Kecepatan

Pencatatan waktu tempuh kendaraan dilakukan dengan menelusuri

jalan dengan kendaraan sepanjang segmen jalan yang sering terjadi

antrian kendaraan, mulai dari jembatan penyebrangan jalan Zainal

Abidin Pagar alam sampai dengan jalan Pelita I . Kecepatan

kendaraan akan didapat Data dari speedometer kendaraan.

c. Survei Kerapatan

Survei kerapatan dilakukan dengan melakukan perekaman

menggunakan alat perekam, dalam penelitian ini dibatasi pada satu

segmen jalan 100 meter sebelah kiri dan 100 meter sebelah kanan.

Perekamnan dilakukan diatas jembatan penyebrangan jalan Zainal

Abidin Pagar alam.


25

d. Data Geometrik

Data berupa lebar jalur, panjang jalur yang diamati akan di dapat

dengan melakukan pengukuran secara langsung di lapangan. Dalam

pengumpulan data ini digunakan meteran sebagai alat bantu ukur.

3.5 Peralatan Penelitian

Peralatan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini meliputi :

a. Alat tulis yang berfungsi untuk mencatat semua hasil penelitian.

b. Pencatat waktu (Stop Watch) untuk mengukur periode pengamatan kendaraan.

c. Meteran standar yang digunakan untuk mengukur lebar dan panjangnya jalan

yang diamati kemudia menjadijan zona fokus pengamatan.

d. Petugas pengamat, sebagai tenaga pengamat dan pencatat arus lalu lintas, 2

Surveior sebagai perekam sekaligus pencatat volume dan kerapatan , 1

Surveior sebagai pengamat waktu tempuh kendaraan, 2 Surveior sebagai

pencatat kendaraan berbalik arah.

e. Jam tangan sebagai penunjuk waktu selama pelaksanaan survei.

f. Traffic counter.

g. Camera perekam arus lalu lintas.

h. Komputer sebagai alat untuk menghitung dan mengolah data.

i. Kendaraan roda empat sebagai penghitung kecepatan kendaraan

(speedometer).
26

3.6 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan memperhitungkan data yang didapat dari

survei lapangan yang dilakukan dan mengolah data Hubungan Volume,

Kecepatan dan Kerapatan Lalu Lintas dengan metode Linier Greenshield. Dari

hasil tersebut didapat perbandingkan secara teoritis presentase kendaraan roda

empat dan kendaraan roda dua di jalan Zainal Abidin Pagar Alam sehingga

didapat kapasitas jalan yang seharusnya.

3.7 Analisis Data

Untuk penganalisaan data dan pembahasan dilakukan untuk :

a. Mengetahui Volume ruas jalan pengamatan.

b. Mengetahui kecepatan ruas jalan pengamatan

c. Mengetaui kerapatan ruas jalan pengamatan.

d. Mengetaui hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan ruas jalan

pengamatan.

e. Mengetahui persentase sepeda motor dan mobil terhadap penggunaan jalan

raya.
27

3.8 Bagan Alir (Flow Chart)

Adapun langkah-langkah pengolahan dan proses penelitian ini dapat dilihat

pada Bagan Alir berikut ini :

MULAI

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Sekunder Data Primer

Data Jumlah Penduduk


Kinerja Lalu Lintas Volume, Kecepatan dan
Bandar Lampung
Geometrik Jalan Kerapatan :

Karakteristik kendaraan
Volume kendaraan yang lewat
Kecepatan kendaraan
Kerapatan kendaraan

Pengolahan data

Analisa dan Pembahasan


Volume, Kecepatan dan Kerapatan Kendaraan
Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan
Analisi hasil Data Survei dan Data Teoritis

Kesimpulan dan Saran

SELESAI

Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian


63

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan perhitungan pada jalan Zainal Abidin Pagar Alam

Bandar Lampung didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Kondisi lalu lintas yang dapat dilalui kendaraan tanpa terjadi macet dari

arah Tanjung Karang menuju Rajabasa kecepatan adalah 27,96 km/jam

dengan kerapatan maksimum 24 smp/km. kerapatan lalu lintas akan

macet pada 48 smp/km. Dari arah Rajabasa menuju Tanjung Karang

dengan kecepatan 27,09 km/jam dan kerapatan maksimum sebesar 22.35

smp/km, sedangkan lalu lintas akan macet pada kerapatan 44.7 smp/km.

2. Volume lalu lintas rata-rata dari arah Tanjung Karang menuju Rajabasa

sebesara 2144.59 smp/jam, lebih kecil dari kapasitas jalan Zainal Abidin

Pagar Alam yakni sebesar 3454.391 smp/jam. Dari arah Rajabasa

menuju Tanjung Karang sebesar 2133.62 smp/jam juga lebih kecil dari

kapasitas jalan. Sehingga jalan Zainal Abidin Pagar Alam masih mampu

dilewati kendaraan yang melintas jalan tersebut.


64

3. Tingkat pelayanan (level of service) jalan adalah B dimana karakteristik

jalan dengan arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas,

pengemudi masih dapat bebas dalam memilih kecepatan.

5.2 Saran

1. Kesadaran masyarakat khusunya mahasiswa UBL dan pelajar Yayasan

Muhamadiah untuk menyeberang di jembatan penyeberangan sehingga

tidak menggangu lalu lintas.

2. Larangan untuk tidak parkir di badan jalan Zainal Abidin Pagar Alam

Bandar Lampung.

3. Peningkatan fasilitas umum seperti BRT agar minat menggunakan

kendaraan umum diminati masyarakat.

4. Perlunya ketegasan pemerintah daerah Provinsi Lampung tentang

penataan ruang kota (land use) , antara kawasan pendidikan dan

kawasan komersial yang dapat menggangu sistem transportasi.


DAFTAR PUSTAKA

Azizah, 2004. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan Lalu Lintas. Skripsi.
Universitas Lampung. Bandar Lampung

Gunawan, Hendra. Ir.M.T. Purnawan Ir.M.T. 1998. Hunungan Parameter


Keceatan, Volume dan Kepadatan Lalu Lintas di Kotamadya Padang.
Prosiding Simposium I FSTPT, ITB. Bandung.

Herianto, Dwi. 2001. Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kecepatan Jalan.


Edisi Ketujuh, Jurnal Rekayasa Fakultas Teknik. Universitas Lampung.
Bandar Lampung.

Morlok, Edward.K. 1985. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Penerbit


Erlangga. Jakarta.

Ofrial, Siti Anugrah Putri. 2013. Analisis Pengaruh Hambatan Samping Terhadap
kinerja Lalu lintas Di Jalan Raden Inten Bandar Lampung. Universitas
Lampung. Lampung.

Paquette, R. J. 1982. Transportation Engineering : Planning and Design. John Wilwy


& Sons Inc. New York.

Silvia Sukirman. 1994. Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung.

Sudjana, 1992. Metode Statistika. Edisi Kelima. PenerbitTaristo. Bandung.

Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan Dan Pemodelan Transportasi. Penerbit ITB.


Bandung.

_______. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum.

_______. 1998. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Lampung


University Press. Bandar Lampung. 52 hlm.

Вам также может понравиться