Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
By
The highway has a function that as the infrastructure to connect one place to
another in a safe, convenient, fast, and economical. the increasing volume of
traffic it will cause changes in traffic behavior on roads. The higher density of
traffic, there will be a decrease in speed and effect on travel time. Losses incurred
in the form of loss of travel time is longer and also loss of loading material costs
because of fuel used.
Research carried out in the form of a survey of traffic volume (LHR) to see the
level of vehicle density, vehicle speed and then survey traffic density survey to
look at the CORRELATION of volume, speed and density on the roads Zainal
Abidin Pagar Alam Bandar Lampung. calculation method used is the Linear
Method Greenshield.
Based on the calculation, obtained traffic volume average of the direction of Cape
Coral toward Rajabasa sebesara 2144.59 pcu / h, is smaller than the capacity of
the road Zainal Abidin Pagar Alam which amounted to 3454,391 pcu / hour.
From the direction toward Cape Coral Rajabasa at 2133.62 pcu / h is also
smaller than the capacity of the road. Zainal Abidin so Pagar Alam road is still
able to pass the vehicle which crossed the road. Weekly average speed from the
direction of Cape Coral toward Rajabasa is 29.51 km / h. While the average
speed of the direction toward Cape Coral Rajabasa of 29.6 km / h. Level of
service (level of service) path is E.
Oleh
Jalan raya memiliki fungsi yaitu sebagai prasarana untuk menghubungkan suatu
tempat ke tempat yang lain secara aman, nyaman, cepat, dan ekonomis.
meningkatnya volume lalu lintas maka akan menyebabkan berubahnya perilaku
lalu lintas pada ruas jalan. Semakin tinggi kepadatan lalu lintas maka akan terjadi
penurunan kecepatan dan berpengaruh pada waktu tempuh perjalanan. Kerugian
yang timbul berupa kerugian waktu tempuh yang lebih lama dan juga kerugian
materi karna pembebanan biaya bahan bakar yang digunakan.
Penelitian yang dilakukan yaitu berupa survei volume lalu lintas (LHR) untuk
melihat tingkat kepadatan kendaraan, kemudian survei kecepatan kendaraan dan
survey kerapatan lalu lintas untuk melihat hubungan volume, kecepatan dan
kerapatan di ruas jalan jalan Zainal Abidin Pagar Alam Bandar Lampung. metode
perhitungan yang digunakan adalah Metode Linier Greenshield.
Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan volume lalu lintas rata-rata dari arah
Tanjung Karang menuju Rajabasa sebesara 2144.59 smp/jam, lebih kecil dari
kapasitas jalan Zainal Abidin Pagar Alam yakni sebesar 3454.391 smp/jam. Dari
arah Rajabasa menuju Tanjung Karang sebesar 2133.62 smp/jam juga lebih kecil
dari kapasitas jalan. Sehingga jalan Zainal Abidin Pagar Alam masih mampu
dilewati kendaraan yang melintas jalan tersebut. Kecepatan rata-rata Mingguan
dari arah Tanjung Karang menuju Rajabasa adalah 29,51 km/jam. Sedangkan
kecepatan rata-rata dari arah rajabasa menuju Tanjung Karang sebesar 29,6
km/jam. Tingkat pelayanan (level of service) jalan adalah E.
Pada Juli 2013, penulis melakukan Kerja Praktik di Proyek Perbaikan Dermaga
Panjang Bandar Lampung selama 3 bulan. Kemudian pada Februari 2014 penulis
melakukan Kuliah Kerja Nyata di Desa Sukorahayu, Kecamatan Labuan
Meringgai, Kabupaten Lampung Timur.
Kupersembahkan Skrpsi Karyaku Ini Untuk
Allah SWT penguasa alam, yang selalu memberikan ridho dan barokahnya
kepada penulis. Nabi Muhammad SAW, uswatun hasanah kaum
muslimin, yang membawa peradapan kearah yang lebih baik melalui suri
teladannya.
Ayah Partono S.E dan Ibu Dra.Nur Aini M.E tercinta,terbaik dan
terikhlas yang dengan sabar membimbing dan menyayangi dengan penuh
pengorbanan dan selalu mendoakan yang terbaik untuk penulis.
(HR. Turmudzi)
SAN WACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia serta ridho-Nya
Skripsi dengan judul “Analisis Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan Lalu
Lintas (Studi Kasus Sungai Jalan Zainal Abidin Pagar Alam Bandar Lampung)”
adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Universitas
Lampung.
Lampung;
2. Ir. Idharmahadi Adha, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lampung;
3. Bapak Ir. Syukur Sebayang M.T., selaku Dosen Pembimbing I dan juga Bapak
Ir. Hadi Ali, M.T., selaku Dosen Pembimbing II, atas kesediaan waktunya
4. Bapak Ir. Dwi Heriyanto M.T., selaku Dosen Penguji skripsi, terimakasih atas
6. Bapak dan Ibu Staf Administrasi dan semua pegawai Jurusan Teknik Sipil
7. Ayah Partono S.E, Ibu, Dra. Nur Aini M.E., Kakak Wahyudi S.T.,M.T., Rudhi
Hartono S.Kom. dan juga Mbak Ning, Mbak Indri, Nora, Tari, Arkhan, Hafiz,
Rafa, Kayla yang tak hentinya mendoakan dan memberikan dukungan dalam
Universitas Lampung.
Kemala, Okta, Susan, Selvi, Devi, Ulin, Pompi, Lidia, Dela, Vera.
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan
tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat.
Penulis
I. PENDAHULUAN
C. Batasan Masalah.............................................................................. 3
IV. PEMBAHASAN
Gambar 3.1. Lokasi Survey Ruas Jalan Zainal Abidin Pagar Alam .......... 22
Rajabasa ................................................................................. 31
Rajabasa ................................................................................. 32
Rajabasa ................................................................................. 32
Rajabasa ............................................................................... 34
Gambar 4.9. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan
Tabel 4.1. Data Jumlah Volume Per Hari dan LHR .................................. 35
Tabel 4.2 Data Jumlah Volume Per Hari dan LHR (Tanjung Karang -
Rajabasa .................................................................................. 37
1
I. PENDAHULUAN
jumlah kepadatannya cukup tinggi, memiliki luas wilayah daratan 169,21 km²
jalan, rambu dan marka jalan di Bandar Lampung sudah dapat dikatagorikan
hari.
Jalan raya menjadi prasarana transportasi darat yang berperan penting dalam
ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan starata
permasalahan kemacetan.
perilaku lalu lintas pada ruas jalan. Semakin tinggi kepadatan lalu lintas maka
perjalanan. Kerugian yang timbul berupa kerugian waktu tempuh yang lebih
lama dan juga kerugian materi karna pembebanan biaya bahan bakar yang
kasus mengenai arus lalu lintas dan kapasitas Jalan Zainal Abidin Pagar Alam
ada.
3
3. Data-data yang dikelola adalah hasil survei kecepatan dan survei volume lalu
4. Dalam penelitian ini dilakukan survei selama 3 hari yaitu pada hari Senin,
gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan, sedang yang dimaksud
dengan ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak
pindah kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa jalan dan fasilitas
pendukung.
jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, teratur, nyaman dan efisien
menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas,
Meliputi ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu diluar ruang manfaat
jalan.
Merupakan ruang tertentu diluar ruang milik jalan yang ada dibawah
2.2.1 Volume
Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik
tinjau pada suatu ruas jalan tertentu dalam satuan waktu (jam).
Kecepatan adalah jarak yang ditempuh kendaraan dari suatu titik ke titik
diukur pada suatu saat dan pada suatu tempat yang ditentukan.
rata - rata pada suatu jalur pada saat kendaraan bergerak dan didapat
merupakan jarak antara dua tempat dibagi dengan lama waktu bagi
dimana :
atau satu kilometer dari ruang jalan, dinyatakan dalam kendaraan per mil
didefinisikan sebagai :
8
dimana :
Penjabaran hubungan volume, kecepatan dan kerapatan ada pun hubungan yang
Kecepatan arus bebas (free flow speed) akan terjadi pada saat kepadatan
mendekati nol. Dan pada saat kepadatan mencapai dj yaitu kepadatan pada saat
lalu lintas tidak bergerak sama sekali atau kecepatan sama dengan nol dimana
Hubungan antara kecepatan dan arus seperti terlihat pada Gambar 2.1(b)
dengan bertambahnya arus lalu lintas maka kecepatan akan berkurang, sampai
arus maksimum tercapai dan kemudian berkurang sampai nol. Jika kepadatan
terus bertambah maka baik kecepatan dan arus akan berkurang. Jadi kurva ini
menggambarkan dua kondisi yang berbeda, bagian atas untuk kondisi arus yang
stabil yaitu pada level kecepatan yang diinginkan sedangkan bagian bawah
Untuk hubungan antara arus dan dan kepadatan seperti terlihat pada Gambar
maksimum (qm) terjadi pada saat kepadatan mencapai titik dm(kapasitas jalur
jalan sudah tercapai). Setelah mencapai titik ini arus akan kembali menurun dan
pada saat arus bernilai nol maka kepadatannya bertambah dan mencapai titik d,
c. Arus/Volume – Kepadatan
Kapasitas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk menampung arus atau
volume lalu lintas yang ideal dalam satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam
jumlah kendaraan yang melewati potongan jalan tertentu dalam satu jam
melalui suatu jalan digunakan satuan mobil penumpang sebagai satuan kendaraan
Faktor yang memengaruhi kapasitas jalan kota adalah lebar jalur atau lajur, ada
didaerah perkotaan atau luar kota, ukuran kota. Rumus di wilayah perkotaan
Dimana:
C = Kapasitas (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar (smp/jam), biasanya digunakan angka 2300 smp/jam
FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya utk jalan tak terbagi)
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb
FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
11
Pada Tabel 2.1 menggambarkan kasifikasi kendaraan yang melintas pada suatu
Satuan Mobil Penumpang adalah ukuran yang menunjukkan ruang jalan yang
maasing jenis kendaraan (EMP) akan berbeda . Tabel 2.2 dan 2.3 menjelaskan
<6 >6
Pada Table 2.2 menggambarkan nilai masing-masing Emp pada setiap jenis jalan
terbagi sesuai jumlah lajur dan jumlah arah ruas jalan. Jenis jalan juga
dipengaruhi oleh arus lalu lintas (kend./jam) yang memiliki nilai Emp yang
berbeda sesuai lebar lajur jalan. Nilai Emp pada kendaraan akan berbeda-beda
pada setiap jenis jalan yang kemudian akan berpengaruh pada nilai koefisien
pengali pada nilai kendaraan. Pada arus lalu lintas total menggambarkan nilai
maksimum perlajur yang dapat dilewati kendaraan kendaraan agar dapat berjalan
secara normal atau sesuai kecepatan rencana. Secara jelas kecepatan rencana di
gambarkan pada Table 2.4 PP No. 26 tahun 1985. Pada table 2.3
menggambarakan jenis dan nilai Emp untuk jenis jalan tak terbagi sesuai dengan
<6 >6
Jalan perkotaan adalah jalan yang terdapat perkembangan secara permanen dan
menerus di sepanjang atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan,
baik berupa perkembangan lahan atau bukan. Yang termasuk dalam kelompok
jalan perkotaan adalah jalan yang berada didekat pusat perkotaan dengan
jumlah penduduk lebih dari 100.000 jiwa. Jalan di daerah perkotaan dengan
jumlah penduduk yang kurang dari 100.000 juga dapat digolongkan pada
kelompok ini jika perkembangan samping jalan tersebut bersifat permanen dan
terus menerus.
a. Jalan Arteri
jalan yang melayani lalu lintas khususnya melayani angkutan jarak jauh
b. Jalan Kolektor
jalan yang melayani lalu lintas terutama terutama melayani angkutan jarak
sedang dengan kecepatan rata-rata sedang serta jumlah akses yang masih
dibatasi.
c. Jalan Lokal
jalan yang melayani angkutan setempat terutama angkutan jarak pendek dan
dapat dilalui kendaraan secara normal sesuai fungsi jalan. Lebar jalan juga
Kecepatan arus bebas (FV) didefnisikan sebagai kecepatan pada tingkat arus
nol, yaitu kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika mengendarai kendaraan
dimana hubungan antara kecepatan arus bebas dengan kondisi geometrik dan
kendaraan ringan telah dipilih sebagai kriteria dasar untuk kinerja segmen jalan
pada arus = 0. Kecepatan arus bebas untuk kendaraan berat dan sepeda motor
penumpang biasanya 10-15% lebih tinggi dari tipe kendaraan ringan lain.
berikut:
dimana:
Geometrik suatu jalan terdiri dari beberapa unsur fisik jalan sebagai berikut :
a. Lebar Jalur
Yang dimaksut lebar jalur lalu lintas adalah lebar jalur gerak tanpa bahu.
kapasitas jalur.
b. Bahu / Kerb
Kecepatan dan kapasitas jalan akan meningkat bila lebar bahu semakin
c. Median
d. Alinyemen Jalan
lintas seperti yang dinilai oleh pembina jalan. Pada umumnya dinyatakan dalam
melalui potongan melintang jalan (untuk 2 lajur) atau perlajur (untuk multi
lajur). Besarnya kapasitas dasar didefinisikan dengan tipe jalan dan lebar jalan.
(Yuniarti, 2000)
a. Lebar Lajur
Lebar lajur sangat mempengaruhi kapasitas suatu jalan. Semakin lebar suatu
lajur maka kapasitas yang dapat ditampung akan semakin besar. Lebar lajur
yang ideal untuk berbagai klasifikasi jalan dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Kelas 2 3,5
II Kelas 2 3,25
b. Kebebasan samping.
c. Tingkat Gangguan dari Sisi Jalan.
Tingkat Pelayanan (level of service) adalah kinerja arus jalan atau simpang
dan hambatan.
Dimana:
LOS = level of service
V = Volume lalu lintas (smp)
C = Kapasitas jalan (smp/jam)
memprediksi dan menjelaskan tren yang diamati dalam arus lalu lintas yang
real. Model Greenshield cukup akurat dan relatif sederhana. Hubungan antara
dimana :
Lampung berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2004 studi kasus
yang paling banyak yaitu 42,272 % mobil pribadi 38,047 % dan angkutan
pada volume puncak 23,672 km/jam sedangkan kemacetan akan terjadi pada
data dan pengolahan data yang dibutuhkan, mulai dari persiapan, pengumpulan
literatur hingga di dapat data. Metodologi yang dipakai pada penelitian ini
adalah dengan cara melakukan pengolahan data primer hasil survei lapangan
sekunder.
Penelitian ini dilakukan di jalan Zainal Abidin Pagar Alam Bandar Lampung.
panjang jalan, lebar jalan dan lebar trotoar dilakukan untuk mempermudah
survei.
22
Gambar 3.1. Lokasi Survei Ruas Jalan Zainal Abidin Pagar Alam
23
Survei dilakukan pada hari Senin, Sabtu dan Minggu tanggal 2, 7 dan 8 Juni
2014. Survei dilakukan pada pagi hari jam 06.30 - 08.30 mewakili jam sibuk
pagi. Jam 11.30 – 13.30 wib mewakili jam sibuk siang dan jam 16.00 -18.00
a. Survei Volume
mikrolet, pick up, bus, dan truk. Arus lalu lintas direkam selama 2
jam pagi, 2 jam siang dan 2 jam sore menggunakan camera perekam,
kendaraan juga dilakukan di titik depan restoran siap saji KFC jalan
b. Survei Kecepatan
c. Survei Kerapatan
segmen jalan 100 meter sebelah kiri dan 100 meter sebelah kanan.
d. Data Geometrik
Data berupa lebar jalur, panjang jalur yang diamati akan di dapat
c. Meteran standar yang digunakan untuk mengukur lebar dan panjangnya jalan
d. Petugas pengamat, sebagai tenaga pengamat dan pencatat arus lalu lintas, 2
f. Traffic counter.
(speedometer).
26
Kecepatan dan Kerapatan Lalu Lintas dengan metode Linier Greenshield. Dari
empat dan kendaraan roda dua di jalan Zainal Abidin Pagar Alam sehingga
pengamatan.
raya.
27
MULAI
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Karakteristik kendaraan
Volume kendaraan yang lewat
Kecepatan kendaraan
Kerapatan kendaraan
Pengolahan data
SELESAI
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan perhitungan pada jalan Zainal Abidin Pagar Alam
1. Kondisi lalu lintas yang dapat dilalui kendaraan tanpa terjadi macet dari
smp/km, sedangkan lalu lintas akan macet pada kerapatan 44.7 smp/km.
2. Volume lalu lintas rata-rata dari arah Tanjung Karang menuju Rajabasa
sebesara 2144.59 smp/jam, lebih kecil dari kapasitas jalan Zainal Abidin
menuju Tanjung Karang sebesar 2133.62 smp/jam juga lebih kecil dari
kapasitas jalan. Sehingga jalan Zainal Abidin Pagar Alam masih mampu
jalan dengan arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas,
5.2 Saran
2. Larangan untuk tidak parkir di badan jalan Zainal Abidin Pagar Alam
Bandar Lampung.
Azizah, 2004. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan Lalu Lintas. Skripsi.
Universitas Lampung. Bandar Lampung
Ofrial, Siti Anugrah Putri. 2013. Analisis Pengaruh Hambatan Samping Terhadap
kinerja Lalu lintas Di Jalan Raden Inten Bandar Lampung. Universitas
Lampung. Lampung.