Вы находитесь на странице: 1из 3

Cara Unsur Hara Diserap Oleh Tanaman

 Intersepsi Akar

Akar tanaman tumbuh memasuki ruangan-ruangan pori tanah yang ditempati unsur hara,
sehingga antara akar dan unsur hara terjadi kontak yang sangat dekat (kontak langsung), yang
selanjutnya terjadi proses pertukaran ion. Ion-ion yang terdapat pada permukaan akar bertukaran
dengan ion-ion pada permukaan komplek jerapan tanah. Jadi absorpsi unsur hara (ion) langsung
dari permukaan padatan partikel tanah. Jumlah unsur hara yang dapat diserap melalui cara
intersepsi akar dipengaruhi oleh sistim perakaran dan konsentrasi unsur hara dalam daerah
perakaran. Hampir semua unsur hara dapat diserap melalui intersepsi akar, terutama Ca, Mg,
Mn, dan Zn.
 Aliran Masa

Air mengalir ke arah akar atau melalui akar itu sendiri. Sebagian lagi mengalir dari daerah
sekitarnya akibat transpirasi maupun perbedaan potensial air dalam tanah. Gerakan air ini dapat
secara horinsontal maupun vertical. Air tanah yang mengalir ini mengandung ion unsur hara.
Jadi unsur hara mendekati permukaan akar tanaman karena terbawa oleh gerakan air tsb atau
disebut aliran masa, yang selanjutnya diserap tanaman. Penyerapan melalui aliran masaa
dipengaruhi oleh: (1) konsentrasi unsur hara dalam larutan tanah, (2) jumlah air yang
ditanspirasikan (3) volume air efektif yang mengalir karena perbedaan potensial dan berkontak
dengan akar. Aliran masa dapat menjadi kontribusi utama untuk unsur Ca, Mg, Zn, Cu, B, Fe.
Unsur K juga dapat diserap melalui aliran masa, meskipun tidak terlalu besar.
 Difusi
Proses penyerapan berlangsung akibat adanya perbedaan tegangan antara tanaman dan tanah
karena perbedaan konsentrasi unsur hara. Faktor yang mempengaruhi difusi adalah konsentrasi
unsur hara pada titik tertentu, jarak antara permukaan akar dengan titik tertentu, kadar air tanah,
volume akar tanaman. Pada tanah bertekstur halus difusi akan berlangsung lebih cepat daripada
tanah yang bertekstur kasar. Difusi meningkat jika konsentrasi hara di permukaan akar
rendah/menurun atau konsentrasi hara di larutan tanah tinggi/meningkat. Unsur P dan K diserap
tanaman terutama melalui difusi.

Perlu dipahami tentang penyerapan Phosphor (P)


1. Diserap dalam bentuk ion H2PO4- (kondisi asam), dan HPO4= (kondisi basa)
2. Penyerapan P terjadi terutama dalam larutan tanah, kondisi kering mengurangi
penyerapan P
3. Konsentrasi P dlm larutan tanah lebih rendah dibanding P dalam tanaman, penyerapannya
secara aktif, memerlukan energi dari hasil respirasi akar. Kondisi tanah basah/dingin
mempengaruhi aktivitas metabolisme akar, mengurangi penyerapan P
4. Penyerapan ion P lebih besar pada ujung akar yg aktif tumbuh
5. Penyerapan nutrisi dipengaruhi oleh keseimbangan kation dan anion dalam tanah.
Keberadaan ion NH4+ meningkatkan penyerapan P, khususnya pupuk starter.
6. Konsentrasi ion ortophosphat dalam larutan penting dlm penyerapan P
7. Phosphor bergerak sangat lambat dalam larutan tanah, dan akar harus sangat dekat
dengan P dlm tanah, agar dapat menyerap P.
8. Sumber pupuk P terbaik adalah asam phosphat (H3PO4) kandungan P2O5 sebesar 54 %,
dan 100 % tersedia bagi tanaman.

UREA setelah diaplikasikan dalam tanah (N)

Urea adalah pupuk berbasis NH2 (amina) . Hidrolisis urea dalam tanah :

(NH2)2CO + 2H2O ------> (NH4)2CO3


(NH4)2CO3 + 2H+ -------> 2NH4+ + CO2 + H2O

Pada kondisi tanah dengan pH tinggi, suhu dan kelembaban tanah tinggi, sebagian besar N-
amonium (NH4+), yang terbentuk, diubah menjadi amonia (NH3):

NH4 + OH ---> NH3 + H2O

Ammonia adalah gas yang mudah menguap. Konsentrasi amonia yang tinggi beracun bagi akar,
khususnya tanaman muda. Pada kondisi yg disebutkan diatas, N yang diaplikasikan dalam
bentuk Urea, hilang ke atmosfer, sementara konsentrasi amonia yg tinggi di zona perakaran
mencapai tingkat toksik.
Selama hidrolisi urea, terbentuk bikarbonat (HCO3-), meningkatkan pH setempat. Pada tanaman
muda, hal ini bisa menyebabkan defisiensi Fe.

Kalium (K), Perannya terhadap tanaman.

Lambang : K

Diserap dlm bentuk ion K+

Sumber : KCl, KNO3,MKP,DKP,ZK, DLL

1. Meningkatkan hasil panen


2. Meningkatkan kualitas buah.
3. Meningkatkan kadar kemanisan buah.
4. Meningkatkan ketahanan penyakit
5. Meningkatkan ketahanan stress
6. Meningkatkan daya simpan buah
7. Mengurangi retak buah, jeruk, melon

Peran fisiologi

1. Meningkatkan fotosintesis
2. Meningkatkan transportasi hasil fotosintesis ke tempat penyimpanan, seperti buah, biji, umbi.
3. Mengkonversi fotosintat menjadi pati, protein, vitamin.

Вам также может понравиться