Вы находитесь на странице: 1из 45
BEBERAPA DIMENSI AKUNTANSI : MENURUT ALQUR’AN, ILAHIYAH, SEJARAH ISLAM DAN KINI Sofyan Syafri Haraha| Fakultas Ekonomi Universitas *Prisakti Abstract Islamic Accounting is a new phenomenon. The emerging educated people from Islamic society produces a new machine to revisit Islamic heredity in social, political, economics and business knowledge. The domination of capitalist accounting has influenced our social, political, economics as well as our accounting systam. The discussion of Islamic Accounting has been started either by Non-Muslim scholar or ‘Muslim Scholar. Atleast there are three views explaining the form of Islamic Accounting: Islamic accounting based on Alquran, based on Islamic history applied by “daulah Islamiyal” (Musim goverment) andbasad on reconstruction from capitalist accounting system. Those three views willbe discussed in this paper. Hai orang orang yang beriman masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan dan jangan kamu turut langkah langkah syaitan. Sesungguhnya syetan itu muswh nyata bagtmu (Albagarah 208) Weare like a big fish that has been pulled from the water and is flopping wildly to find its way back in (Lester Thurow, 1996 The Future of Capitalism) nv 58 Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 2, No. 2 Agustus 2002 : 57 - 101 PENGANTAR Artikel ini pertama kali menjelaskan terlebih dahulu pengertian yang, akan dipakai dalam judul tersebut. Pemilihan pengertian yang jelas ini perlu untuk menetapkan jalan pemikiran yang ditempuh untuk membahasnya. Perbedaan pengertian terhadap istilah ini dapat memberikan perbedaan analisis dan domain yang akan dibahas nantinya. Kalau yang kita maksud akuntansi adalah akuntansi kapitalis kontemporer (konvensional) yang berlaku sekarang maka pembahasannya akan lain dibanding dengan kaiau yang dimaksud itu adalah akuntansi Islam. Perbedaan ideologi kapitalis dan Islam itu cukup mendasar sehingga bangun teori maupun praktek dari akuntansi dalam dua kutub ideologi ini juga akan memiliki berbagai perbedaan yang sangat besar. Dalam tulisan ini akan penulis coba untuk membahas beberapa Dimensi Akuntansi menurut Alquran, Ilahiyah dan Sejarah Islam sehingga mencakup juga sistem akuntansi Ilahiyah, sejarah dan perkembangan Akuntansi Islam saat ini. Dalam membahas Akuntansi dalam Alguran ada dua kemungkinan pengertian yaitu Akuntansi seperti yang kita kenal saat ini (akuntansi konvensional) dalam Alquran dan signal signal atau petunjuk (ayat ayat atau tanda tanda) yang relevan dengan domain Akuntansi bukan hanya dalam arti konvensional tetapi dalam berbagai bentuknya yang tertera dalam Alquran maupun dari sejarah kebudayaan Islam. Topik pertama Akuntansi Konvensional dalam Alquran juga mengandung beberapa kemungkinan pengertian sebagai informasi atau sebagai pertanggungjawaban tetapi kita akan memilih pengertian “main stream” yang berlaku saatini yaitu sebagai sistem informasi keuangan. Untuk kemungkinan yang kedua juga lebih kompleks karena Akuntansi Islam itu juga masih belum jelas bentuknya, Dalam hal ini ada tiga kemungkinan : - Apakah Akuntansi Islam yang berdasarkan nilai nilai normatif yang ada dalam ideologi Islam (via Alquran dan Hadist) atau - Akuntansi Islam yang dipraktekkan oleh pemerintahan (kedaulatan) Islam zaman kerajaan Islam dahulu. - Akuntansi Islam berdasarkan pemikiran para intelektual Islam yang hidup pada era hegemoni sivilisasi Barat (Occident) seperti sekarang ini. Beberapa Oimensi Akuntansi : Menurut Alquran, llahiyah, Sejarah Islam den Kini = 59. Paper ini akan membahas tentang kemungkinan pertama: Akuntansi (konvensional, mainstream) dalam Alquran dan kemungkinan kedua poin pertama Akuntansi Islam berdasarkan nilainormatifnya dalam Alquran, Namwn paper ini juga akan menyinggung Akuntansi yang dipraktekkan Allah sesuai yang dapat diterjemahkan dari Alquran, akuntansi dalam sejarah serta perkembangan akuntansi Islam. Untuk membahas kemungkinan kedua poin 2 dan3 bisa dibaca dalam buku Harahap (1999, 2001) Akuntansi Islam, Triyuwono (2000), dan lain lain, Dengan demikian paper ini akan dimulai dari pembahasan tentang imej akuntansi konvensional kenwudian dilanjutkan dengan pembahasan akuntansi konvensional dalam Alquran. Setelah itu akan dibahas aspek aspek kegiatan yang memerlukan akuntansi. Sistem Akuntansi Iahiyah dicoba dibahas berdasarkan nash nash Alquran, kemudian dilanjutkan dengan beberapa sistem dan fungsi akuntan (uhtasib) pada zaman dahulu kala. Perkembangan mengenai Akuntansi Islam akan dising gung sebelum diakhiri dengan bab penutup. IMEJ AKUNTANSI Akuntansi konvensional atau “accounting based capitalist ideology" ini telah berkembang sejak abad pertengahan sampai sekarang ini. Ia berkembang secara terus menerus dan terus beradaptasi dengan lingkungan sosial kapitalisme yang dijalankan berdasarkan ideologi rasionalisme dan materialsime yang terus berkembang dan berubah. Pengertian akuntansi konvensional menurut Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4 (Belkaoui, 1985) adalah sebagai berikut : “ Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih di antara beberapa alternatif”. Untuk menggambarkan berbagai sisi akuntansi, Belkaoui (1985) dalam ‘buku teori akuntansinya disebutkan beberapa image yang menggambarkan sifat- sifat akuntansi sebagai berikut : 1. Akuntansi sebagai suatu ideologi. 2. Akuntansi sebagai suatu bahasa. 3, Akuntansi sebagai suatu catatan historis.

Вам также может понравиться