Вы находитесь на странице: 1из 40

1

DAFTAR ISI
Persiapan panel Pengecatan………………………………………………………………… 4
Tujuan utama persiapan panel……………………………………………………………… 4
Persiapan Panel Meliputi……………………………………………………………………. 4
A. Melindungi Panel Baru…………………………………………………………........ 4
B. Melepas Assesoris………………………………………………………… 5
C. Mengeluarkan Cat Lama……………………………………………………………... 5
1. Mengelupas cat lama dengan cara mekanis…………………………………..... 5
a. Dibakar (Burning Off)…………………………………………………………. 6
b. Mesin Sander…………………………………………………………………… 6
c. Pembersihan dengan Pasir abrasive………………………………………... 6
d. Cara konvensional…………………………………………………………...... 7
2. Cairan Pengelupas…………………………………………………………………. 7
a. Pengelupas cat yang tajam (caustic base strippes)……………………….. 7
b. Solvent base stipprs………………………………………………………. 7
D. Metode Persiapan Panel/ Permukaan……………………………………………... 8
1. Mendeteksi Kerusakan Bodi…………………………………………………...….. 8
1.1. Menentukan luasan kerusakan……………………………….......…. 8
1.1.1. Menilai Secara Visual............................................................................... 9
1.1.2. Menentukan kerusakan dengan sentuhan………………………………………….. 9
1.1.3. Menilai dengan Pengaris…………………………………………………………………….. 10
1.1.4. Featheredging…………………………………………………………………………………….. 10
2. Menentukan Metode Reparasi atau Perbaikan............................................. 11

2.1. Reperasi Panel dengan Vacumm cup……………………………………………………………….. 11


2.2. Reperasi Panel Dengan alat Hidrolik………………………………………………………….. 11
2.3. Reparasi Panel dengan Palu Dolly………………………………………………………… 12
2.4. Reparasi Panel dengan washer walder…………………………………………………. 12
2.5. Reparasi Panel dengan Pengerutan (Shrikingking)……………………………….. 13
3. Persiapan untuk Top-Coating………………………………………………………………………………….. 13
3.1. Membersihkan Spray Booth (ruang penyemprotan cat)………………………. 14
3.2. Meniupkan Udara Pada Kendaraan……………………………………………………… 14
3.3. Meniupkan Udara Pada Pakaian Kerja Painter…………………………………….. 14
3.4. Menghilangkan Grease (Degreasing)…………………………………………………… 14
3.5. Aplikasi Primer……………………………………………………………………………………. 15
3.6. Mecampur Hardener…………………………………………………………………………… 15
3.7. Mencampur Thinner…………………………………………………………………………… 15
E. Material Persiapan Permukaan Panel………………………………………………………………………. 16
1. Primer……………………………………………………………………………………………………….. 16
2. Putty…………………………………………………………………………………………………………… 17
3. Surfacer……………………………………………………………………………………………………… 18
Peralatan Pendukung Pengecatan………………………………………………………………………………………. 21
1. Air brush kit……………………………………………………………………………………………………………………….. 21
2. Blok Tangan……………………………………………………………………………………………………………………….. 21
3. Sander……………………………………………………………………………………………………………………………….. 22
4. Batang pengaduk…………………………………………………………………………………………………………….. 22
5. Pengaduk/Paddle………………………………………………………………………………………………………………. 23
6. patula (Kape)……………………………………………………………………………………………………………………… 23
7. Pistol Udara……………………………………………………………………………………………………………………….. 24
8. Papan Pencampur……………………………………………………………………………………………………………… 24
9. Kertas Masking………………………………………………………………………………………………………………….. 24

2
10. Masker Pernafasan…………………………………………………………………………………………………………….. 25
Melaksanakan prosedur Persiapan Panel………………………………………………………………………………. 28
a. Mengampelas dan Mengecat Ulang Bagian yang Berkarat……………………………………........ 29
b. Menggunakan "Filler Patches" (Dempul)………………………………………………………………………. 34
Evaluasi…………………………………………………………………………………………………………………………………. 38
Refrensi………….…………………………………………………………………………………………………………………………. 40

3
PERSIAPAN PANEL PENGECATAN
Persiapan panel adalah persyaratan umum di datam pekerjaan otomotif, baik panel
baru maupun panel lama. Pekerjaan persiapan panel adalah semua kegiatan yang
dilakukan meliputi perlakuan sebelum pengecatan untuk panel baru dan untuk
pemulihan suatu kerusakan atau penggantian panel lama. Pekerjaan persiapan
panel sangat penting karena pekerjaan ini berbagai suatu pekerjaan dasar untuk
mendapatkan hasil akhir yang lebih baik pada top coating (tapisan akhir suatu
pengecatan kendaraan). Persiapan panel yang benar kemudian ditanjutkan
dengan sistem pengecatan yang batik pula, jelas akan menjamin daya lekat cat.
Jika hal ini yang terjadi maka maka pengecatan akan tahan terhadap embun, dan
dapat mencegah terjadi timbutnya karat dikemudian hari.

Tujuan utama persiapan panel adalah berbagai berikut:


1. Untuk mengembalikan permukaan yang penyok ke posisi semula
2. Untuk metindungi metal dasar dari karat
3. Untuk memperbaiki daya lekat dengan pertakuan Lapisan bahan-
bahan cat berikutnya.
4. Merapatkan permukaan yang akan di cat untuk mencegah penyerapan material
cat, sehingga kilapan (Gloss) dari cat akan tahan lama.

Persiapan panel meliputi:

A. Melindungi panel baru.

Panel baru yang dimaksudkan di sini bukanlah panel yang baru dibuat secara
keseluruhan seperti di industri-industri otomotif. Panel baru yang dimaksudkan
adalah plat-plat baru yang dipakai berbagai pengganti dari bagian-bagian kendaraan
yang mengalami kerusakan. Kerusakan ini seperti penggantian spatbor (mudgard)
batik sebagian atau penggantian secara keseluruhan dengan model yang sudah jadi
tinggal menggantikan spatbor yang telah rusak. Kerusakan lain misalnya pintu, kap
mesin dan lain sebagainya.

Panel yang baru ini sebelum dipasang karena lamanya pekerjaan yang lain,
maka untuk mencagah karat perlu dilapisi dengan tapisan yang bercampur dengan
asam phosphoric can lanonine. Minyak lanonine diperoleh dari wool biri-biri. Larutan
ini hanya untuk mencegah karat sementara terutama jika jangka waktu persiapan
agak lama baru melakukan pengecatan. Jika phosphoric dan lanonine tidak tersedia,
maka panel dapat dilapisi dengan oli bekas. Selama persiapan panel tersebut tidak
akan berkarat, akan tetapi panel tersebut harus dibersihkan dengan dioxidine
sebelum diprimer.

Jika dioxidine tidak tersedia maka panel barn tersebut dapat dicuci dengan
bensin atau thinner A (thinner drom) untuk menghilangkan lapisan pelindungnya.
Setelah itu diamplas dengan kertas amplas train atau amplas kering dengan kertas
amplas halus nomor 0 atau nomor 1/2. Sesudah itu cuci kembali dengan bensin lalu
dilap kering dengan menggunakan majun yang bersih. Panel yang baru ini tidak
boleh sekali-kali disentuh lagi dengan tangan telanjang, karena pada tangan

4
terdapat keringat yang mengandung asam atau zat garam yang dapat menyebabkan
plat berkarat. Selanjutnya sesudah dilap bersih dicat dengan cat primer yang
pertama.

B. Melepas assesoris.

Sebuah kendaraan mempunyai banyak assesoris yang tidak boleh dikenai


cat ketika mobil tersebut akan dicat kembati. Oteh karena itu assesoris inj perlu
dilepas dengan hati-hati sebetum ditakukan pengecatan. Tidak semua assesoris
kendaraan dilepas pada saat kendaraan tersebut akan dicat. Untuk melepas suatu
assesoris pertu perhitungan can pertimbangan beberapa hat antara lain berat
ringannya kerusakan bodi kendaraan tersebut, jenis dari kendaraan tersebut mewah
atau sedang atau biasa, biaya perbaikan can lain sebagainya. berbagai contoh kaca
depan, jika disekitar les kaca tidak ada kebocoran yang berat yang perlu perbaikan
serius, maka sebaiknya kaca depan tidak pertu dibuka. Untuk menghindari karet
kaca dan kaca itu sendiri dari semprotan cat, maka karet dan kaca dapat ditutup
dengan kertas penutup dan plester cat. Assesoris-assesoris yang perlu dilepas
adalah sebagai berikut:

- Kaca spion
- Bamper
- Lampu-lampu
- Kaca-kaca
- Karet-karet pintu
- Plat nomer
- Wiper (penghapus Kaca)
- Accu/baterai

C. Mengeluarkan cat lama

Sebelum menyemprotkan cat barn di alas tapisan cat sebaiknya diadakan


perneriksaan terhadap panel dengan saksama jangan samapai masih ada
kerusakan-kerusakannya. Jika suatu kendaraan baru pertama kali dicat ulang
(pengecatan kedua kalinya), maka cat kendaraan tersebut masih tipis dan
kemungkinan retak-retak kept. kendaraan yang demikian cat tuanya tidak perlu
diikeluarkan cukup diamplas dengan kertras amplas halus nomor 500 atau 600
kemudian diberi cat dasar (primer surfacer). Akan tetapi jika suatu kendaraan yang
sudah beberapa kali dicat ulang maka cat dan dempulnya sudah berlapis-lapis
sehingga lapisan catnya sudah tebal. Suatultapisan cat yang tebal akan mudah retak
sebab itu untuk mendapatkan hasil pengecatan ulang yang baik, maka mau tidak
mal cat lama harus dikupas atau dihilangkan.

5
Untuk mengeluarkan atau mengelupas cat lama dapat dilakukan dengan
beberapa cara:

1. Mengelupas cat lama dengan cara mekanis:


a. Dibakar (Burning Off)

Mengupas cat lama dengan membakar adalah suatu cara yang efektif untuk
mengeluarkan cat lama dari permukaan panel. Cara mekanik inj
menggunakan kompor gas kemudian cat itu dibakat step by step dan
sementara itu diskrap dengan menggunakan pisau dempul (putty knife). Nyala
api diarahkan ke permukaan cat sehingga cat tersebut mudah dikupas dengan
pisau dempul.
Mengupas cat lama dengan menggunakan kompor gas pertu hati-hati, karena
pemanasan yang berlebihan akan menyebabkan plat mobil dapat
bergelombang. Jika hal ini sampai terjadi maka pekerjaan akan bertambah
berat, bertambah lama dan biaya bertambah. jika karena suatu keteledoran
sehingga pamanasan berlebihan yang menyebabkan plat bergelombang,
maka segeralah menyiram air plat tersebut semasih pangs atau ambit majun
yang tetah dibasahi dengan air lalu tempelkan ke plat yang masih panas, maka
plat besar kemungkinan akan kembali pada posisi semula.
Panaskanlah plat secara pecan-pecan kemudian kupas tagi talu panaskan lagi
kupas lagi begitu terns sambit mernperhatikan apakah plat kendaraan tidal
berubah (tidal bergelombang akibat pandas). Kompor gas inj tidal boleh
cligunakan di atas permukaan panel seperti hainya pada waktu membakar
logam, untuk menghilangkan tapisan-tapisan pengisi dari seketiting
sambungan. Hati-hati melakukan pembakaran pada plat yang berdekatan
dengan tangki bahan baker atau sebaiknya tepas dulu tangki bensin sebetum
melakukan pembakaran.

b. Mesin sander.

Mengupas atau menghilangkan cat lama dapat jugs dilakukan dengan


menggunakan mesin sander. Pekerjaan ini adalah suatu cara untuk mengupas
cat dengan menggunakan kertas amplas kasar nomor 24-36 pada mesin
sander. Mengupas cat dengan menggunakan mesin sander adalah suatu
pekerjaan yang lambat. Hal ini disebabkan oleh tertutupnya lubang-lubang
kertas amplas dengan bekas-bekas cat yang terlepas. Jika kertas amplas
tertutup oleh debu cat, maka harus berhenti sejenak untuk membersihkan
kertas amplas dengan sikat baru dimulai lagi mengamplas. Selain itu kertas
amplas cepat aus sehingga harus diganti lagi

c. Pembersihan dengan pasir (Abrasive Blast Cleaning)


Pekerjaan ini adalah suatu cara untuk mengupas cat yang pada umumnya
diketahui seperti Sand Blasting (mengupas dengan ledakan). Pembersihan
dengan pasir ini yaitu dengan ledakan iij sedikit menyesatkan. Akan tetapi
sebenarnya ada cukup banyak partikel-partikel pengamplas/penggosok untuk
dipilih. Beberapa diantaranya yang dapat dipilih seperti pasir dan pecahan-
pecahan kaca. Mengamplas dengan ledakan terutama sekali digunakan untuk
membersihkan kerusakan yang disebabkan oleh api dan karat.

6
d. Cara konvensional

Mengupas cat lama secara konvensional adalah dengan menggunakan


pahat, betel, ring seher bekas. Caranya adalah dengan mengeruk secara
pelan-pelan atau step bay step. Cara ini adalah suatu cara mengupas cat
lama yang paling lama dan membosankan.

2. Cairan pengelupas.

Bermacam-macam pengupas cat yang tersedia datam dunia perdagangan tapi


dapat diklasifikasikan datam dua kelompok :

a. Pengelupas cat yang tajam (caustic base strippers).

Jenis pengupas cat ini adalah paling baik untuk mengupas lapisan cat. Larutan
ini berisi bensol, soda api, wax dan bahan tambahan lainnya. Pengupas cat
secara kimia ini di pasaran dikenal dengan soda api. Cairan ini dipakai dengan
menggunakan kuas besar dengan cara mengulaskan di atas permukaan cat.
Dengan lapisan agak tebal dan yakinkan bahwa semua permukaan sudah
dipoles dengan rata. Sesudah dua atau tiga jam bahan inj akan meresap ke
datam lapisan cat. semalam pada permukaan cat. Keesokan harinya baru
disemprot dengan menggunakan air. Untuk memperoleh penekanan yang
penuh ke dalam plat maka dilakukan dengan semprotan air yang kuat dan
dapat menembus celah dan bagian-bagian yang retak sehingga semua
kotoran¬kotoran dan zat yang melekat pada permukaan plat dapat menjadi
bersih. Soda api yang melekat tentu lama pada plat dapat merusak plat
bahkan mudah berkarat. Sebab itu setelah semua cat terkelupas cucilah
permukaan plat atau kendaraan dengan menggunakan deterjen (sabun)
kemudian bersihkan dengan air bersih.

b. Solvent base stripper (scrape off)

Pengupas cat jenis ini terbuat dari sejumlah Larutan, antara lain adalah
Methytine Chloride dan Wax yang dapat larut dalam air. Larutan ini terdapat
digunakan pada semua cat tetapi lebih efektif panda cat enamel.
Penggunaannya adalah dengan mengulaskan cairan ini pada permukaan
panel dengan luas yang kecil. Cairan diulaskan di alas permukaan agak tebal,
sesudah itu Larutan akan masuk ke dalam pori-pori cat. Sekitar 10 menit
kemudian cat mulai mengkerut can pada saat itu harus segera dikupas dengan
menggunakan skrap atau pisau dempul. Jika kerutan sudah mengering maka
cat tersebut biasanya sulit lagi untuk dikupas dengan menggunakan pisau
dempul. Ketika larutan base stripper inj cligunakan pada cat enamel, maka cat
akan condong mengkerut. Lapisan cat yang mengerut akan mudah sekali
dikupas dengan menggunakan pisau dempul. Sesudah bagian permukaan
panel yang tidak terlalu luas itu bersih, kemudian dilanjutkan dengan
permukaan selanjutnya dengan cara yang sama. Demikian seterusnya sampai
semua cat Lama pada bodi kendaraan dikupas secara keseturuhan. Solvent
base (scrapper off) tidak meninggalkan bekas (solvent berisi tarutan wax yang
dicuci dengan air) dan ideal untuk mengupas cat pada permukaan logam

7
rnaupun pada permukaan kayu. Air adalah suatu zat yang biasa untuk
menetralkan pengupas. Semua hiasan-hiasan, molding sebaiknya dilepas
sebelum pengelupasan cat dimulai.

D. Metode Persiapan Permukaan

Dalam proses perbaikan bodi dan pengecatan metode persiapan permukaan


merupakan salah satu kunci keberhasilan perbaikan bodi dan pengecatan kembali.
Persiapan permukaan pada dasarnya merupakan suatu proses mempersiapkan
permukaan bodi sebelum dilakukan proses pengecatan, yang meliputi kerataan
permukaan, kehalusan permukaan, kebersihan permukaan. Untuk melakukan proses
perataan sebelumnya dilakukan proses pendeteksian bagian bodi yang mana yang
mengalami kerusakan sehingga harus dilakukan perbaikan. Tujuan Persiapan
Permukaan adalah sebagai berikut: (1) Melindungi plat/panel dan mencegahnya dari
karat, (2) Memberikan daya lekat (adhesi) antar lapisan cat sehingga cat tidak mudah
mengelupas, (3) Mengembalikan panel penyok ke bentuk awal, (4) Merapatkan
permukaan yang akan di cat untuk mencegah penyerapan material cat, sehingga kilapan
(Gloss) dari cat akan tahan lama. Berikut ini akan dibahas langkah demi langkah
perbaikan bodi dalam rangka persiapan permukaan bodi sebelum dilakukan proses
pengecatan.

8
1. Mendeteksi Kerusakan Bodi
Bodi kendaraan biasanya terbuat dari plat besi yang ketebalannya berkisar antara
0,9 mm sampai dengan 1,2 mm. Ketebalan plat bodi pada kendaraan tergantung pada
jenis kendaraan. Untuk kendaraan umum dan kendaraan niaga biasanya
menggunakan plat besi yang lebih tebal dibandingkan dengan bodi kendaraan pada
kendaraan jenis penumpang.
Kerusakan bodi kendaraan dapat terjadi pada plat besi karena aus, berkarat, atau
karena lekuk ke dalam (”penyok”), sobek sebagai akibat benturan dengan bodi
kendaraan lain atau benda keras lainnya. Tetapi kerusakan pada bodi kendaraan juga
dapat terjadi pada lapisan luar pelindung bodi, yaitu pada dempul atau cat. Kerusakan
pada dempul atau cat dapat terjadi karena dempul retak-retak, pecah, cat mengelupas
atau berubah warna (buram). Kerusakan yang terjadi pada bodi kendaraan tersebut
dapat dilakukan perbaikan-perbaikan jika kerusakan bodinya tidak fatal. Oleh karena
itu sebelum dilakukan perbaikan perlu dilakukan penilaian kerusakan atau
pendeteksian terhadap kerusakan bodi kendaraan tersebut. Pendeteksian kerusakan
dilakukan terhadap plat bodi kendaraan atau pada lapisan luar bodi (cat dan dempul).
Kerusakan pada plat bodi dapat dideteksi dengan cara visual atau dengan sentuhan,
sedangkan kerusakan pada cat dapat diketahui melalui visual dengan bantuan sinar
lampu pijar. Jika diketahui kerusakan pada cat warna, maka cat harus dilakukan
perbaikan. Jika kerusakan terjadi pada tempat tertentu maka perbaikan cukup
dilakukan ditempat kerusakan itu (spot painting), tetapi jika kerusakan cat menyeluruh
artinya pada hampir seluruh bodi kendaraan warna catnya sudah berubah dari warna
aslinya, maka perlu dilakukan pengecatan pada semua permukaan bodi kendaraan
tersebut.
Jika perbaikan cat hanya dilakukan pada tempat tertentu (spot painting), maka
perlu dilakukan identifikasi jenis dan warna cat yang digunakan (cat lama), agar cat
baru yang akan digunakan untuk pengecatan ulang tidak merusak atau sesuai dengan
cat lama. Berikut akan dibicarakan prosedur mendeteksi kerusakan pada bodi
kendaraan dan cara mengidentifikasi jenis cat yang digunakan pada bodi kendaraan.

1.1. Menentukan luasan kerusakan


Sebelum memulai pengecatan (top coating), terlebih dahulu
menentukan kerusakan dan baru kemudian tentukan metode reparasi yang akan
dilakukan, ada tiga metode untuk menentukan luasan kerusakan:
1.1.1. Menilai Secara Visual
Perhatikan pantulan dari lampu neon pada panel untuk menentukan
besarnya kerusakan dan tingkat perubahan bentuk. Hal ini sangatlah
penting untuk memeriksa area kerusakan dan part-part disekelilingnya,

9
karena akan menjadi sulit untuk menentukan kerusakan secara akurat
bila reparasi telah dimulai. Bila reparasi telah dimulai pada kondisi ini,
kemungkinan akan mempengaruhi terhadap permukaan cat
1.1.2. Menentukan Kerusakan dengan Sentuhan
Sentuhlah/rabalah area yang mengalami kerusakan dari segala
arah, tanpa menggunakan tekanan dan konsentrasikan perasaan
anda pada tangan anda. Untuk dapat merasakan lekukan kecil,
gerakan tangan anda pada area yang lebih luas termasuk area yang
tidak mengalami kerusak

1.1.3. Menilai kerusakan dengan sentuhanMenilai dengan penggaris


Tempatkan penggaris pada area yang tidak mengalami
kerusakan dan periksa celah antara panel dengan
penggaris.Kemudian, tempatkan penggaris pada area yang
mengalami kerusakan dan tentukan perbedaan celah antara
area yang tidak mengalami kerusakan dengan area yang
mengalami kerusakan.

Gambar. Menilai Kerusakan dengan Penggaris

1.1.4. Featheredging
Tekan keseluruh pada panel, atau angkat salah satu sisi
dan berikan tekanan hanya pada area yang diberi tanda pada

10
panel, dan gerakan sanoar disepanjang garis batas.
Hubungkan antara garis batas dan sander harus tetap konstan.
Apa bila sander dijauhkan dari penyok dan digerakan ke area
yang dicat, maka hal ini hanya akan memotong cat, jadi bukan
hanya membuat featheredge lebih luas, melainkan hanya
mengakibatkan melebarnya area bare meta

Gambar . Featheredging

2. Menentukan Metode Reparasi atau Perbaikan

Metode reparasi adalah tahapan metode selanjutnya setelah melakukan


beberapa tahapan kerja dari tiga tahap menentukan besarnya kerusakan
dan Featheredging. Metode reparasi mempunya banyak fariasi tergatung
kerusakan dan penyokan dari sebuah panel tersebut, dibawah ini metode
reparasi yang sering digunakan untuk perbaikan bodi diantaranya sebagai
berikut:

2.1. Reparasi Panel dengan Vacuum Cup


Apabila terjadi kerusakan plat bodi kendaraan akibat benturan
yang menyebabkan mulurnya plat bodi, namun tidak melebihi batas
elastisitas, dapat diperbaiki dengan menggunakan vacuum cup.
Namun apabila pada plat bodi mengalami kerusakan melebihi batas
elastisitasnya (misalnya plat bodi mengalami kerusakan membentuk
sudut-sudut dan lainnya) kemungkinan perbaikan dengan vacuum
cup sulit untuk mencapai hasil yang maksimal

11
Gambar . Reparasi Panel dengan Vacuum Cup

2.2. Reparasi Panel dengan Alat Hidrolik


Adalah perbaikan bodi kendaraan dengan memanfaatkan
alat bantu tekanan hidrolik. Jadi teknik ini dengan cara plat atau
panel yang penyok langsung ditarik dengan alat hidrolik,
sehingga tenaga yang kita keluarkan untuk reparasi ini menjadi
lebih ringan. Untuk kelemahan dengan alat ini apabila kerusakan
kecil alat ini tidak bisa digunakan harus menggunakan dengan
penarikan yang lain.

Gambar . Reparasi Panel dengan Alat Hidrolik

2.3. Reparasi Panel dengan Palu Dolly


Reparasi panel dengan menggunakan palu dolly ini
menghandalkan ketelitian dan ketelatenan seorang tekniknisi
karena dengan menggunakan reparasi palu dolly bila
pengerjaan secara buru-buru hasil yang didapat tidak sempurna
seperti

Gambar .Palu-on-dolly

menggunakan tekni reprasi yang lain. Reparasi panel dengan


palu dolly dibagi menjadi dua teknik dasar, yaitu teknik on dolly
dan off dolly. Yang membedakan teknik palu-on-dolly dan off
dolly yaitu pada teknik pemukulannya, teknik on dolly dipukul
pada panel dimana bagian bawah panel yang terdapat dollynya.

Sedangkan untuk teknik palu-off-dolly, teknik ini yang


dipalu dengan menggunakan palu pada bagian disekeliling dari
dolly yang ditempatkan pada pusat plat yang penyok.

12
Gambar .Palu-off-dolly

2.4. Reparasi Panel dengan washer walder


Reparasi panel dengan washer welder adalah metode
reparasi dimana washer welder dilas kebagian daerah yang
rendah pada panel. Washer ini kemudian ditarik keluar sehingga
bagian yang penyok dapat diperbaiki
direparasi. Cara kerja washer walder Yaitu sama dengan Type
pengelasan tahanan listrik. Washer yang dipegang dengan
electrode akan menempel pada lembaran metal. Arus yang
besar dialirkan pada daerah tersebut sehingga timbulan panas
disebabkan adanya tahanan listrik dan akan melelehkan bagian
yang bersinggungan.

Gambar . Reparasi Panel dengan Washer Walder

2.5. Reparasi Panel dengan Pengerutan (Shrikingking)


Pengerutan (Shrikingking) adalah teknik dimana
lembaran metal dipanaskan dan kemudian didinginkan secara
tiba-tiba untuk mengerutkan panel yang mulur. Bila lembaran
metal masih mulur, panel tidak akan dapat mempertahankan
kekakuan yang cukup dan akan mudah melentur bila ditekan
dengan tangan meskipun penghalusan permukaan dengan
palu dan dolly telah dilakukan dengan baik.

13
Gambar . Reparasi Panel dengan Pengerutan (Shrinking)

3. Persiapan untuk Top-Coating

persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum melakukan top-coat.


Persiapan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua group: persiapan
kendaraan yang akan di cat dan persiapan cat yang akan diaplikasikan.

3.1. Membersihkan Spray Booth (ruang penyemprotan cat)


Gunakan air duster gun untuk meniup debu dan kotoran dari
interior spray booth, (termasuk langit-langit), sebelum memasuki
kedalam spray booth. Disamping itu siram lantai dengan air, untuk
menghalangi debu
berterbangan, sehingga dengan demikian mencegah terjadinya
problem misalnya timbulnya seeds (bintik) pada permukaan yang
dicat.

Gambar . Membersihkan Spray Booth

3.2. Meniupkan Udara Pada Kendaraan


Menggunakan air duster gun, tiupkan udara bertekanan pada
permukaan dan area yang berdekatan untuk menjamin bahwa area
tersebut benar-benar bebas dari debu., kotoran dan kelembaban
sepenuhnya. Pastikan pula untuk meniup debu secara teliti pada
celah antara hood, trunk lid atau fender.

14
Gambar . Meniupkan Udara Pada Kendaraan

3.3. Meniupkan Udara Pada Pakaian Kerja Painter


Untuk menghindari berpindahnya debu dan kotoran pada
kendaraan, painter harus mengenakan pakaian painter. Painter juga
harus menggunakan air duster gun pada dirinya sendiri, untuk
menghilangkan debu atau kotoran sebelum memulai painting (
Toyota: 2000)

3.4. Menghilangkan Grease (Degreasing)


Menggunakan kain lap bersih dibasahi dengan degresing agent,
hapuslah permukaan panel untuk melembabkan area. Gunakanlah
kain lap yang bersih dan kering untuk menghapus sisa-sisa oli yang
terangkat, sebelum mengering.

Gambar . Membersihkan Kotoran dengan Kain Lap

3.5. Aplikasi Primer


Setelah panel dibersihkan dan dikeringkan dengan
menggunakan kain lap yang bersih baru diberikan cat dasar yang
dipakai pada permukaan logam untuk mencegah karat dan
menghilangkan sifat rekat dari dempul.

15
Gambar . Pelapisan dengan Cat Primer

3.6. Mecampur Hardener


Prosedur mencampur hardener sebelum mencampur pastikan
untuk membaca petunjuk dari pabrik pembuat cat, untuk mendapat
rasio menurut berat maupun menurut volume. Apabila menurut
berat, gunakan weighting scale (timbangan). Apabila menurut
volume, gunakanlah measuing cup (gelas ukuran) atau exclusive
mixing stick. (Toyota: 2000)

3.7. Mencampur Thinner


Vikositas cat pada keadaan aslinya adalah terlampau tinggi untuk aplikasi
spray gun. Oleh sebab itu, cat harus dilarutkan dengan thinner sampai pada
tingkat vikositas yang dapat disemprotkan. Untuk melarutkan cat, gunakan
tipe thinner seperti yang diajurkan oleh pabrik pembuat

16
E. Material Persiapan Permukaan Panel

Pemilihan materil yang tepat akan berdampak terhadap keberhasilan dan


kaulitas suatu pengecatan. Material yang disiapkan haruslah sesuai dengan
spesifikasi baik peralatan maupun media yang akan dicat. Pada bab ini akan
dibahas tentang penerapan material pengecatan yang tepat dalam sebuah
proses pengecatan yang proses penentuannya meliputi mempersiapkan meterial
untuk pengecetan permukaan benda, pemahaman standar umum pengecatan
dan standar standar pengecatan yang tepat untuk mengecat otomotif.

Tipe material persiapan permukaan adalah seperti dibawah ini. Pada


umumnya material ini dikombinasikan dengan tipe dan kondisi metal dasar.

17
1. Primer

Tipe lapisan primer digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:

a Wash Primer
Pengecatan primer yang digunakan langsung pada metal dan dan
membentuk lapisan konversi kimia permukaan metal yang mempunyai untuk
mencegah karat/adhesi dan cepat kering.

b Laquer Primer
Merupakan pengecatan primer yang digunakan langsung pada metal
yang mempunyai kemampuan cepat mengering dan mudah penggunaannya
namun kemampuan untuk mencegah karat/adhesi tidak sekuat prmer tipe
dua komponen.

c Uretane Primer
Merupakan primer tipe dua komponen yang menggunakan
polysocyanate sebagai hardener. Uretane primer memberikan ketahanan
karat dan karakteristik adhesi yang sangat baik.

d Epoxy Primer
Merupakan primer tipe dua komponen yang menggunakan amine
sebagai hardener. Epoxy primer memberikan ketahanan karat dan
karakteristik adhesi yang sangat baik.

Berikut tabel yang mengambarkan karakteristik dari masing-masing


lapisang primer :

18
2. Putty

Ada beberapa tipe dempul (putty) yang berbeda-beda tergantung pada


kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan akan digunakan,
antara lain:

a Polyaster Putty
Merupakan putty dua komponen yang menggunakan organik
peroxide sebagai hardener. Berbagai tipe putty, tergantung pada
penggunaan. Pada umumnya, putty ini mengandung extender pigmen dan
dapat digunakan untuk membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah
mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur yang kasar.

b Epoxy Putty
Merupakan tipe putty dengan dua komponen yang menggunakan
amine sebagai hardener. Oleh karena sangat baik ketahanan karat dan
adhesi terhadap berbagai material dasar, maka epoxi putty sering
digunakan untuk memperbaiki resin parts. Dalam hal kemampuan

19
pengeringan, pembentukan, pengamplasan, material ini lebih buruk dari
pada polyester putty.

c Lacquer Putty
Putty ini adalah satu komponen yang terutama terbuat dari
nitrocellullose dan alkyd atau acrylic resin. Terutama digunakan untuk
mengisi goresan, lubang kecil (pin hole), atau penyok kecil yang masih
tertinggal setelah penggunaan surfacer.

3. Surfacer

Surfacer memiliki sifat mengisi penyok kecil, mencegah penyerapan


top coat dan meratakan adesi diantara under coat dan top coat.

Surfacer terdiri dari :

1. lacquer surfacer yang terbuat dari nitrocellulose dan alkyd atau acrylic
resin, mudah digunakan dan cepat kering,
2. urethane surfacer terbuat dari polyster, acrylic, dan alkyd resin,
merupakan surfacer tipe dua komponen yang menggunakan
polyisocyanate sebagai hardener. Pengeringannya lambat memerlukan
pengeringan paksa dengan temperatur kira-kira 600 C (1400 F)
3. thermosetting amino alkyd surfacer, surfacer tipe dua komponen terbuat
dari melamine dan alkyd resin, yang digunakan seagai primer sebelum
penggunaan pengecatan bake finish (pengecatan akhir). Memerlukan
pemanasan hingga temperatur 90 sampai 1200 C (190 sampai 2400 F).

20
Standar Umum Pengecatan (Spraying)

Standar Spraying untuk otomotif


a. Paint Circulation
1). Tekanan Angin : 5.0 - 6.0 kg/cm2
2). Tekanan Cat : 1.5 - 2.0 kg/cm2

21
3). Fluid delivery : 400 – 500 cc/menit
b. Operation
1). Jarak : 25 - 30 cm
2). Pattern/penyebaran cat : 25 - 30 cm
3). Arah : tegak lurus/ 90o
4). Kecepatan ayun spray gun : 1 m/detik
5). Over lapping : 1/3 – ½
6). Flash off time : minimal 2 menit (disesuaikan dengan thinner)
c. Cat dan Thinner
1). viscositas : tergantung jenis cat dan solvent yang digunakan
2). Sifat flow : visual, tidak terlalu lama
3). Kebersihan : Disaring dengan nylon filter # 300 mesh

PERALATAN PENDUKUNG PENGECATAN

1. Air Brush Pen Kit


Air brush pen mempunyai fungsi yang sama dengan spray gun tetapi
volumenya lebih kecil seukuran dengan bulpen untuk menggambar, air brush
biasa digunakan untuk mengecat permukaan benda yang sempit dan warna
yang detil, atau untuk menggambar bentuk-bentuk tertentu. Dipergunakan para
seniman airbrush untuk menuangkan imajinasinya dengan media bodi mobil atau
media lainnya.

Gambar . Pen Brush Kit

22
2. Blok Tangan
Blok tangan/hand block adalah blok dimana amplas ditempelkan dan
digunakan untuk pengamplasan manual supaya hasilnya rata pada seluruh
permukaan. Ada yang berbentuk datar dan ada pula yang mempunyai siku atau
sudut tertentu.

Gambar . blok tangan

3. Sander

Gambar Sanders Tipe Elektrik

Sander adalah alat pengikis yang diberi power dimana amplas dipasang
dan digunakan untuk mengamplas lapisan cat, putty/surfacer.

Menurut tipe power yang digunakan. Sander dapat dibagi menjadi : Tipe
elektrik yaitu yang menggunakan tenaga listrik dan Tipe pneumatik yaitu
menggunakan udara bertekanan.

23
Gambar Tipe Pneumatic

4. Batang pengaduk
Agitating Rod digunakan untuk mencampur putty atau surfacer, untuk
membentuk suatu kekentalan yang merata dan juga untuk membantu
mengeluarkannya dari kaleng. Bahan ini terbuat dari metal atau plastik, dan
beberapa diantaranya memiliki skala untuk mengukur hardener dan thinner.

Gambar Batang pengaduk


5. Pengaduk/Paddle
Pengaduk digunakan untuk mencampur putty/surfacer supaya
membentuk kekentalan yang merata dan juga membantu mengeluarkan cat atau
surfacer dari kaleng ke wadah pencampur. Bahan ini terbuat dari metal kayu atau
plastik, dan beberapa diantaranya memiliki skala untuk mengukur campuran
hardener dan thinner.

24
Gambar 4.6. Batang pengaduk/paddle

6. Spatula (Kape)
Spatula digunakan untuk mencampur dempul atau aplikasi pada
permukaan benda kerja. Bahan ini terbuat dari plastik, kayu dan karet. Setelah
digunakan spatula harus dibersihkan secara menyeluruh sebelum mengering.
Apabila masih ada dempul yang tertinggal dan mengering pada spatula, maka
dempul akan mengeras dan membuat spatula tidak dapat digunakan kembali.

Gambar 4.7. Spatula/pisau dempul/kape

7. Pistol Udara
Pistol udara atau air duster gun digunakan untuk membersihkan
permukaan kerja dari debu atau kotoran lainnya dengan cara meniupkan udara
bertekanan.

25
Gambar Pistol Udara/Duster berbahan dari logam

8. Papan Pencampur
Papan pencampur atau mixing plate dipergunakan untuk mencampur
dempul atau surfacer dengan hardenernya supaya lebih mudah dan merata. Alat
ini terbuat dari metal, kayu, atau plastik.

Gambar. Mixing Plate

9. Kertas Masking
Kertas masking atau masking paper adalah kertas yang digunakan untuk
menutup area yang tidak boleh terkena cat saat melakukan pengecatan
sebagian. Misalnya kaca atau mengecat permukaan dengan warna berbeda.

Gambar. Kertas Masking dan Mesin Pemotongnya

26
10. Masker Pernafasan
Masker sangat diperlukan saat kita melakukan pengecatan karena zat-
zat kimia yang terkandung dalam cat akan mudah terhirup paru-paru, dan
sangat berbahaya bagi kesehatan baik jangka panjang maupun jangka
pendek. Masker merupakan alat keamanan yang wajib dipakai saat
melakukan proses ampelas, sanding, pengecatan dan sejenisnya.

Gambar. Masker Pernafasan

Masker bisa terbuat dari lembaran kain khusus atau dibentuk khusus
dari plastik yang dilengkapi busa penyaring yang dapat dibersihkan atau
diganti.

27
MELAKSANAKAN PROSEDUR PERSIAPAN PANEL

Metode 1

a. Mengampelas dan Mengecat Ulang Bagian yang Berkarat

1. Lakukan langkah-langkah pencegahan dasar. Metode ini melibatkan


penggunaan sander (mesin pengampelas) dan grinder (mesin pengasah),
yaitu alat-alat elektrik yang mampu menyingkirkan karat dan cat ke udara.
Untuk melindungi diri dan mencegah cedera akibat partikel-partikel karat
dan cat yang mengapung di udara, kenakan sarung tangan, kacamata
pengaman, dan terutama masker debu supaya partikel karat dan cat tidak
masuk paru-paru.
Untuk pekerjaan berat, kenakanlah respirator alih-alih masker debu.

2. Tutupi semua bagian yang tidak ingin terkena debu. Seperti yang
disebutkan sebelumnya, partikel-partikel karat dan cat akan mengapung di
udara. Kalau tidak hati-hati, partikel ini dapat melekat di mobil Anda
sehingga terlihat kotor dan sulit dibersihkan. Untuk mencegahnya, tutupi
bagian mobil yang tidak dikerjakan (gunakan plester dan kertas penutup).
Pakailah terpal yang direkatkan dengan selotip painter di bawah mobil
untuk menentukan area kerja Anda dan melindungi lantai.

28
Tutupi mobil Anda dengan teliti. Jangan gunakan kertas koran karena
dapat ditembus cat dan meninggalkan titik-titik noda. Pakailah kertas penutup
asli, yang tidak terlalu berpori dan antitembus. Selain itu, pastikan Anda
memplester setiap tepi kertas penutup. Jangan sekadar menempelkan sedikit
plester di setiap sudut kertas. Cat mobil dapat merembes dari pinggiran yang
longgar.

3. Usahakan menutupi sepanjang batas-batas panel. Secara umum,


sebaiknya penutupan tidak berhenti di tengah panel untuk mencegah
munculnya garis tajam yang membuat perbedaan cat lama dan baru tampak
mencolok. Garis ini tidak akan hilang tanpa pengampelasan atau
tambahan clear coat (cat bening). Oleh karenanya, tutupi mobil dengan baik
sedari awal sampai pada batas panel di sekitar bagian berkarat dan jangan
masuk lebih jauh ke dalam.

Jika Anda sudah berpengalaman dalam mengecat mobil, Anda bisa mencoba
menutupi mobil hanya sampai beberapa panel sebelum bagian berkarat. Kalau Anda
mengetahuinya, cobalah terapkan taktik pembauran cat secara bertahap supaya
tidak ada perbedaan warna yang drastis antara satu panel dengan yang lain.

4. Hilangkan cat di sekitar karat menggunakan sander dual action (DA).


Sander DA memungkinkan Anda mengontrol kecepatan sander saat
menghilangkan cat. Mulailah dari grit (kekasaran) 80 dan naikkan secara bertahap
sampai 150. Gunakan sander DA dengan grit 80-150 untuk melepaskan primer dan
cat mobil, serta karat-karat ringan yang belum menyatu dengan logam. Ratakan
permukaan antara permukaan yang dicat dengan yang tidak dicat.

29
Setelah selesai, raba dengan tangan Anda (jangan lepaskan sarung tangan).
Seharusnya, permukaan mobil sekarang terasa halus.

5. Beralihlah ke grinding wheel logam.


Berikutnya, gunakan grinder logam untuk menyingkirkan endapan karat yang tebal
dan lubang yang tampak. Gunakan grinding wheel secara perlahan karena alat ini
dapat menimbulkan kerusakan besar pada mobil jika digunakan dengan ceroboh.
Setelah selesai, berikan asam pembersih karat pada area yang dikerjakan untuk
menghilangkan partikel karat miksroskopis yang masih tertinggal.

Biasanya, asam fosfat paling sesuai untuk pekerjaan ini. Anda bisa membelinya di
toko otomotif.
Kalau mau, gunakan hole spot filler atau body filler seperti Bondo untuk meratakan
penyok dan mengisi ruang yang catnya sudah hilang. Selesaikan
pemberian fillerdengan kertas ampelas (gunakan kertas grit 120) untuk
menghaluskan permukaan logam. Bacalah informasi lebih lanjut perihal
penggunaan filler di bawah.

6. Siapkan bagian yang akan diberikan primer.

30
Beli primer yang ideal untuk pengecatan logam dan cat mobil yang sesuai dengan
warna mobil Anda. Kedua perlengkapan ini dapat dibeli di toko otomotif. Primer yang
tersedia mungkin beragam. Jadi, bacalah panduan penggunaan primer atau
konsultasikan dengan ahli di toko otomotif. Biasanya, persiapannya adalah sebagai
berikut:

Usap area dengan mineral spirit atau tiner cat.


Tempelkan kertas koran dengan selotip di semua area sekeliling sampai sejauh 1
meter.

7. Semprotkan primer dengan tipis dan merata. Semprotkan tiga lapis primer, dan
tunggu beberapa menit di antara setiap lapisan supaya kering. Jangan terlalu
banyak menyemprotkan primer supaya tidak mengalir dan menetes.
Untuk kebanyakan primer, biasanya Anda perlu menunggu semalaman (minimal 12
jam) supaya primer kering dengan baik.

8. Gosok dengan kertas ampelas basah grit 400. Kertas ini khusus dibuat untuk
mengampelas antara lapisan cat supaya halus dan tidak mengilap sehingga cat

31
bisa menempel dengan baik. Sediakan seember air untuk membilas kertas
ampelas berkali-kali supaya tidak dikotori cat. Setelah itu, cuci area yang dicat
dengan air sabun ringan.

9. Semprotkan satu lapis cat dengan tipis. Semprotkan selapis tipis cat pada
mobil, dan “diamkan” selama 1-2 menit sebelum menyemprotkan lapisan
berikutnya sembari menjaga tidak ada cat yang mengalir atau menetes. Berikan
cat di atas primer untuk memperoleh warna dan tampilan yang cantik.
Biarkan cat mengering selama 24 jam sebelum melepaskan plester di mobil.
Bersabarlah. Jika cat masih terasa lengket, tunggulah kembali. .

10. Gosok pinggiran cat baru sehingga membaur dengan cat lama. Jika
diperlukan, berikan clear coat untuk menyamakan lapisan penutup di seluruh mobil.
Terakhir, biarkan cat mengeras selama 48 jam
.

32
11. Cuci dan poles mobil Anda.
Sekarang, mobil Anda sudah bebas karat dan siap dikendarai.
Untuk berjaga-jaga, jangan pernah melilinkan/wax mobil selama 30 hari setelah
dicat. Gerakan menggosok akan mengikis cat baru mobil Anda.

33
Metode 2
b. Menggunakan "Filler Patches" (Dempul)
1. Asah bagian mobil yang berkarat.
Cara ini agak berbeda dengan di atas, tetapi prisipnya sama saja dan
efektif untuk karat yang sudah melubangi mobil. Pertama-tama,
gunakan grinder logam untuk menyingkirkan semua karat. Sebaiknya
Anda mengasah sampai ke bagian tanpa cacat di sekitar karat meskipun
mobil Anda menjadi berlubang.

Anda harus menyingkirkan semua karat. Jika terlewat bahkan sedikit saja,
logam di balik cat baru akan terkorosi dan menimbulkan karat baru.
Jangan lupa, oleh karena Anda menggunakan grinder logam, langkah-
langkah pencegahan di atas turut berlaku untuk metode ini. Anda harus
mengenakan sarung tangan, kacamata pengaman, dan terutama masker
debu untuk mencegah partikel karat dan cat masuk paru-paru.

2. Tutupi lubang dengan filler antikarat. Berikutnya, oleskan filler ke


bagian yang berkarat. Anda dapat membeli filler komersial (seperti Bondo)
di toko otomotif dengan harga murah. Namun, Anda harus berimprovisasi
saat mengerjakan lubang yang besar. Dalam kasus ini, Anda
membutuhkan benda yang datar dan kuat sehingga cat dapat menempel
dan tidak berkarat. Tempelkan benda tersebut pada mobil dengan
selapis fillerdan tunggu sampai kering.
 Anda bisa menggunakan potongan kaleng soda atau bir untuk menambal
lubang. Kaleng biasanya dibuat dari aluminium yang antikorosi dan
dilengkapi lapisan pelindung. Anda juga bisa menggunakan lembar plastik
keras tipis.

34
3. Gunakan kertas ampelas untuk meratakan tambalan. Berikutnya,
pakailah kertas ampelas untuk menghaluskan dan meratakan permukaan
tambalan dengan badan mobil Anda. Proses ini akan berlangsung lama dan
berat karena kemungkinan Anda perlu menambahkan filler dan
menunggunya kering sembari mengampelas filler yang sudah mengeras.
Dengan demikian, Anda akan terus mengulang pemberian filler dan
pengampelasan sampai selesai.
Awali pengampelasan dengan kertas ampelas kasar (grit rendah) untuk
menghaluskan tonjolan besar. Setelah itu, ganti dengan kertas ampelas
sedang, dan akhiri dengan kertas ampelas halus untuk memperoleh hasil
yang sangat mulus.
Haluskan tambalan dengan gerakan pelan dan mantap. Pengampelasan
dengan mesin dapat merusak tambalan Anda.

4. Tutupi sekeliling area kerja.


Berikutnya, Anda perlu menyemprotkan primer dan cat baru ke bagian yang
ditambal. Oleh karenanya, Anda perlu menutupi mobil untuk melindunginya
dari primer dan partikel cat yang mengapung di udara. Jangan lupa
menutupi jendela dan ban mobil.

35
Sebaiknya, luruskan pinggiran bahan penutup Anda dengan pinggiran badan mobil
untuk menutupi perbedaan kecil antara cat baru dengan lama (kecuali Anda sudah
berpengalaman dan dapat membaurkan keduanya sehingga tidak kentara).

5. Berikan primer dan lanjutkan dengan cat mobil.


Semprotkan selapis tipis primerdan diamkan selama 1-2 menit sebelum
menambahkan lapisan berikutnya. Biarkan primer semalaman hingga kering.
Setelah berselang 12 jam, haluskan dengan kertas ampelas basah grit 400
sehingga cat dapat menempel dengan baik. Setelah selesai, semprotkan cat mobil
dengan metode yang sama dengan penyemprotan primer.
Sebaiknya Anda menggosok pinggiran cat dan/atau menutupinya dengan clear
coatsehingga warnanya membaur dengan cat lama mobil.
Tentunya, Anda harus memilih cat yang sewarna dengan cat lama mobil. Ada kode
warna khusus untuk setiap mobil yang dapat dilihat di stiker yang ditempelkan di
mobil Anda. Anda membutuhkan kode ini untuk mendapatkan warna cat yang
sama dengan cat lama mobil Anda. Biasanya, bengkel pengecatan mobil dapat
membantu Anda menemukannya. Namun, jangan lupa bahwa cat lama mobil
sudah memudar seiring

36
waktu sehingga meskipun kodenya sama, warna cat baru tidak akan 100% sama
dengan cat lama

37
Evaluasi
1. Jelaskan tujuan dari persiapan permukaan dalam pengecatan ulang bodi
kendaraan!
2. Sebutkan langkah – langkah dalam persiapan permukaan dalam pengecatan
ulang bodi kendaraan!
3. Sebutkan bahan – bahan yang digunakan untuk persiapan permukaan dalam
pengecatan ulang bodi kendaraan!
4. Sebutkan peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk persiapan
permukaan dalam pengecatan ulang bodi kendaraan!
5. Jelaskan Tindakan Pada Lapisan Bawah Substrate Treatment pada proses
persiapan permukaan dalam pengecatan ulang bodi kendaraan 91 !

Kunci Jawaban
1. TUJUAN DAN METODE PERSIAPAN PERMUKAAN
Tujuan utama dari persiapan permukaan adalah sebagai berikut:
a. Melindungi metal dasar untuk pencegahan timbulnya karat dan bintik – bintik.
b. Memperbaiki daya lekat Adesi untuk meratakan daya lekat Adesi antar
lapisan
c. Memulihkan bentuk menjadi seperti bentuk aslinya, dengan mengisi bagian
yang berkara tkorosi, penyok dan goresan
d. Merapatkan permukaan untuk pencegahan terhadap penyerapan material cat
yang digunakan pada pengecatan akhir
2. LANGKAH – LANGKAH DALAM PERSIAPAN PERMUKAAN
a. Mengupas Lapisan Cat dan pengamplasan permukaan panel yang rusak
b. Menggunakan Cat Primer Pencegahan Karat Adesi
c. Menggunakan Dempul Mengisi Bagian Penyok
d. Mengamplas Dempul Memulihkan Bentuk
e. Menggunakan Surfacer Mencegah Penyerapan, Adesi
f. Mengamplas Surfacer Adesi Dan Memulihkan Bentuk
g. Menggunakan Body Sealer Mencegah Resapan Air
h. Lanjutkan Langkah Pengecatan Akhir
3. BAHAN BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PERSIAPAN PERMUKAAN
a. CAT DASAR PRIMER Macam – macam cat dasar primer adalah sebagai
berikut: 1. Wash Primer 2. Lacquer Primer 3. Urethane Primer 4. Epoxy
Primer

38
b. Dempul Putty a. Dempul dapat digolongkan menjadi tiga macam menurut
penggunaannya, yaitu : Polyester Putty, 92 b.Epoxy Putty, c. Lacquer Putty,
c. Surfacer Surface berfungsi sebagai :
 Pengisi bagian penyok kecil atau goresan kertas

 Pencegah penyerapan pengecatan akhir top coat


 Meratakan daya lekat diantara cat lapisan dasar under coat dengan
pengecatan akhir top coat.
Macam – macam surface adalah sebagai berikut:
*. Lacquer Surfacer
* Urethane Surfacer
* Thermosetting Amino Alkyd Surfacer
4. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
a. Amplas Sandpaper
b. Blok Tangan Hand Block
c. Sander
d. Air Duster Gun
e. Air Spray Gun
f. Agitating Rod
g. Mixing Plate
h. Spatula
5. Tindakan Pada Lapisan Bawah Substrate Treatment Tindakan pada lapisan
bawah merupakan proses persiapan permukaan yang dilakukan sebelum
penggunaan dempul. Berikut langkah – langkah dalam proses tindakan pada
lapisan bawah:
a. Mengidentifikasi Cat
b. Memperbaiki Tonjolan Pada Panel
c. Mengupas Cat
d. Featheredging
e. Membersihkan Dan Menghilangkan Grease
f . Aplikasi Primer 93

39
Refrensi

. Anonim. (1995). Step 1 Pedoman Pelatihan Pengecatan. Jakarta : PT Toyota


– Astra Motor.
https://id.wikihow.com/Menghilangkan-Karat-pada-Mobil (10 Juli 2019)
Gunadi, Teknik Bodi Otomotif Jilid 1 dan 2, Buku BSE
Penta Prima Pain Coating. (2012) BUKU PANDUAN PROSES PENGECATAN MOBIL
dan PROBLEM SOLVING. Tangerang. PT. Bina Adidaya

40

Вам также может понравиться