Вы находитесь на странице: 1из 14

1.

METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

GIS/SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan pengelolaan data geografis yang


didasarkan pada kerja computer (mesin). Secara umum proses SIG terdiri atas tiga bagian
(subsistem), yaitu masukan data (input data), manipulasi dan analisis data, menyajikan data
(output data).
Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan Pemetaan Destinasi Wisata Sulawesi Tenggara
maka dilakukan beberapa tahap kegiatan yaitu :

1.1 PENGORGANISASIAN

Organisasi pelaksana pekerjaan di bentuk untuk memperlancar jalannya pekerjaan baik


hubungannya dengan pemilik proyek maupun antar pelaksana sehingga ada kejelasan
tanggung jawab pada masing-masing personil yang ditunjuk. Dengan demikian semua
personil yang terlibat dapat bekerjasama dengan baik dalam menyelesaikan pekerjaannya.

1.2 PERSIAPAN PERALATAN

Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan Pemetaan Destinasi Wisata Sulawesi Tenggara
ini antara lain :
1. Laptop (Notebook), dengan spesifikasi sebagai berikut :
 Processor : Intel Core i7 4800MQ 2,7 Ghz
 RAM : 8,00 Gygabyte
 Hard Disk : SSD 240 Gygabyte
2. Hard Disk External 500 GB untuk penyimpanan data secara berkala
3. GPS Handheld (Garmin eTrex 10)
4. Software, yang digunakan adalah sebagai berikut :
 Map Source, untuk Pengolahan Data GPS
 ArcMap/ArcView Ver. 10.5, Untuk Editing dan Finishing
 Global Mapper Ver. 17, Untuk Konversi Data
 SASPlanet dan Terra Incognito, Untuk Mendownload Citra Satelit
 MS World / MS Excel / MS Access, untuk olah data hasil survey dan pelaporan
5. Kamera Digital, untuk pengambilan Dokumentasi
6. Drone DJI Phantom 4 , untuk pengambilan gambar mode Landscape

1.3 PENGADAAN PETA DAN DATA

PETA DASAR

Peta merupakan kunci pada GIS. Proses untuk membuat (menggambar) peta dengan
GIS jauh lebih fleksible, bahkan dibanding dengan menggambar peta secara manual,
atau dengan pendekatan kartografi yang serba otomatis. Dimulai dengan membuat
database, gambar peta yang sudah ada bisa digambar dengan digitizer, dan informasi
tertentu kemudian bisa diterjemakan kedalam GIS.
Peta dasar yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah Peta Provinsi Sulawesi
Tenggara dalam format digital yang merupakan hasil pembaharuan (updating) terbaru,
diantaranya :
1. Peta Rupa Bumi Indonesia keluaran dari BIG ( Badan Informasi Geospasial)
Republik Indoinesia Skala 1 : 50000 dan terdiri dari beberapa layer :

a. Jaringan Jalan
b. Bangunan
c. Tataguna Lahan
d. Batas Administrasi
e. Toponimi
2. Peta Dasar Open Source dari OpenStreetMap dengan ketelitian Skala lebih
detail dari Data BIG dimana disini kita bias mendapatkan Data Digitasi
Bangunan
3. Peta Raster (Citra Satelit) yang diunduh mengunakan program SASPlanet atau
Terra Incognito

DATA DESTINASI WISATA

Data Destinasi Wisata diperoleh dari hasil pekerjaan lapangan yaitu dengan melakukan
survey lapangan. Survey lapangan adalah survey langsung dilapangan untuk
mendapatkan informasi yang lebih nyata, sekaligus merupakan cek fisik atas informasi
atau data dari objek yang dikaji. Database yang diperlukan dari pekerjaan Pemetaan
Destinasi Wisata Sulawesi Tenggara meliputi :

a. Destinasi Wisata Bahari


 Pantai
 Mangrove
 Spot Dive
b. Destinasi Wisata Alam
 Arung Jeram
 Air Panas
 Air Terjun
 Wisata Pegunungan / Puncak
 Wisata Pemandian
 Danau
 Gua
 Agroforesty
 Wisata Alam/Sungai
c. Destinasi Wisata Budaya dan Buatan
 Cagar Budaya / Sejarah
 Benteng
 Situs Sejarah
 Pemancingan
 Wisata Religi
 Wisata Buatan
 Pokdarwis di Desa Wisata
 Dan lain-lain.

Data hasil survey destinasi wisata meliputi 3 (tiga) jenis data, yaitu :

1. Data Atribut
Data atribut yang dimaksud adalah data tektual mengenai objek yang dikaji :
 Nomor / Kode Destinasi Wisata
 Nama Destinasi Wisata
 Jenis Destinasi Wisata
 Lokasi Destinasi Wisata (Desa/Kel, Kecamatan, dan Kabupaten)
 Kondisi Secara Umum Destinasi Wisata
 Foto / Video

2. Data Koordinat
Data Koordinat diperoleh dengan menggunakan alat GPS Hanheld (GPS
Tangan), posisi objek yang dihasilkan adalah data koordinat UTM Datum WGS
1984 Zona 51 Southern, sama dengan posisi Provinsi Sulawesi Tenggara.

3. Data Visualisasi
Data Visual yang dihasilkan terdiri dari :
 Foto/Gambar dengan Format JPEG (Joint Photographic Expert Group)
dengan resolusi 300 DPI
 Foto Udara untuk pengambilan Objek Wisata Secara Landscape
menggunakan Drone DJI Phantom 4+ atau Obisidian.
Data-data tersebut disusun dalam suatu bentuk tabulasi data yang dapat dikoneksikan
dengan peta GIS.

DATA AKSEBILITAS

Data Aksebilitas Lokasi Wisata diperoleh dari hasil pekerjaan lapangan yaitu dengan
melakukan survey lapangan dan dengan menggunakan Data Spasial yang telah
disediakan oleh Peta Dasar ( BIG dan OpenStreetMap). Database yang diperlukan
untuk Data Aksebilitas Lokasi Pariwisata meliputi :

1. Bandara
2. Pelabuhan Laut
3. Terminal

Data Aksebilitas destinasi wisata meliputi 3 (tiga) jenis data, yaitu :

1. Data Atribut
Data atribut yang dimaksud adalah data tektual mengenai objek yang dikaji :
 Nomor / Kode
 Nama
 Lokasi (Desa/Kel, Kecamatan, dan Kabupaten)
 Kondisi Secara Umum
 Foto

2. Data Koordinat
Data Koordinat diperoleh dengan menggunakan alat GPS Hanheld (GPS
Tangan), posisi objek yang dihasilkan adalah data koordinat UTM Datum WGS
1984 Zona 51 Southern, sama dengan posisi Provinsi Sulawesi Tenggara.

3. Data Visualisasi
Data Visual yang dihasilkan berupa Foto/Gambar dengan Format JPEG (Joint
Photographic Expert Group) dengan resolusi 300 DPI
Data-data tersebut disusun dalam suatu bentuk tabulasi data yang dapat dikoneksikan
dengan peta GIS.

DATA AMENITAS

Data Amenitas diperoleh dari hasil pekerjaan lapangan yaitu dengan melakukan survey
lapangan dan dengan menggunakan Data Spasial yang telah disediakan oleh Peta
Dasar ( BIG dan OpenStreetMap). Database yang diperlukan untuk Data Amenitas
meliputi :

1. Tourisme Information Center (TIC) / Kantor Dinas Pariwisata


2. Akomodasi (Hotel, Penginapan, Homestay)
3. Sarana Ibadah
4. Kantor Polisi / SAR
5. Sarana Kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik dsb)
6. Dive Center / Dive Operator
7. Rumah Makan / Restoran / Warung Kopi / SPA / Refleksi / Karaoke
8. Toko Souvenir
9. Mall / Pusat Perbelanjaan / Pasar Tradisional

Data Amenitas meliputi 3 (tiga) jenis data, yaitu :

1. Data Atribut
Data atribut yang dimaksud adalah data tektual mengenai objek yang dikaji :
 Nomor / Kode
 Nama
 Lokasi (Desa/Kel, Kecamatan, dan Kabupaten)
 Foto

2. Data Koordinat
Data Koordinat diperoleh dengan menggunakan alat GPS Hanheld (GPS
Tangan), posisi objek yang dihasilkan adalah data koordinat UTM Datum WGS
1984 Zona 51 Southern, sama dengan posisi Provinsi Sulawesi Tenggara.

3. Data Visualisasi
Data Visual yang dihasilkan berupa Foto/Gambar dengan Format JPEG (Joint
Photographic Expert Group) dengan resolusi 300 DPI
Data-data tersebut disusun dalam suatu bentuk tabulasi data yang dapat dikoneksikan
dengan peta GIS.

1.4 PENGOLAHAN DATA DASAR

Setelah proses pengadaan data, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan
data, meliputi :

PENGOLAHAN PETA

1. Digitasi
Digitasi adalah pengumpulan data kartografis (detail planimetrik) dari foto udara
atau dari peta analog yang telah melaui proses scanning terlebih dahulu dengan
cara pendigitasian titik-titik dan penarikan garis/ batas yang mewakili obyek/ detail.
Proses digitasi ini dilakukan secara onscreen / heads-up digitizing.

Citra Bing.com
Sebelum Digitasi

Proses Pemutakhiran
Digitasi OnScreen

Hasil Digitasi Berupa


Peta Garis (Titik dan
Polygon)

Gambar 1-1 Proses Digitasi Citra Satelit Bing.com Imagery


Proses Digitasi dengan menggunakan software ArcMap Versi 10.5, karena
prosesing lebih fleksibel dan bisa melanjutkan mengolah data meskipun semua
data belum terkumpul.

Unsur geografi digambar dalam bentuk yang sebenarnya dengan simbol-simbol


yang sudah ditetapkan. Hasil data berbentuk Model Data Vektor yang berisi,
informasi posisi point, garis dan polygon disimpan dalam bentuk x,y koordinat.
Suatu lokasi point dideskripsikan melalui sepasang koordinat x,y. Bentuk garis,
seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan dari koordinat-
koordinat point. Bentuk poligon, seperti zona project disimpan sebagai
pengulangan koordinat yang tertutup.

Lingkup digitasi peta meliputi :

a. Garis batas administrasi pemerintahan yaitu batas propinsi, kabupaten,


kecamatan dan kelurahan/desa diidentifikasi dan dikonfirmasi ke instansi-
instansi pemerintah terkait daerah setempat.
b. Area Permukiman dilengkapi dengan data yang menyangkut fungsi area
(penggunaan) dan namanya, antara lain meliputi :
c. Bangunan perkantoran, baik pemerintah maupun swasta
d. Bangunan pendidikan seperti SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
(Akademi, Universitas dll)
e. Bangunan pelayanan masyarakat seperti Kantor pos dan giro, Rumah sakit,
Kantor Kelurahan/ Desa, Kantor Kecamatan, Pasar, Hotel, Pertokoan, Pompa
Bensin dll.
f. Bangunan tempat ibadah seperti Mesjid, Gereja, Klenteng, Vihara dll
g. Bangunan perumahan seperti BTN dll.
h. Nama dan type jalan, baik jalan yg diperkeras atau yang tidak (jalan tanah)
i. Area perairan yang penting diidentifikasi nama dan arah alirannya, yaitu
sungai, saluran besar. Sedangkan saluran kecil atau selokan cukup
diidentifikasi arah alirannya.
j. Area perkebunan yakni kebun-kebun homogen yang besar (satu macam
tanaman) yang diusahakan baik oleh pemerintah, swasta, atau masyarakat.
k. Areal kuburan perlu diidentifikasi jenis kuburannya.
l. Tugu-tugu Titik Dasar Teknik harus diidentifikasi, ditandai letaknya, dicatat
nomor dan kodenya.
2. Editing
Pengeditan adalah pekerjaan perbaikan gambar hasil digital plotting secara
menyeluruh yang meliputi pekerjaan sebagai berikut:
a. Pemotongan dan atau penggabungan sesuai dengan koordinat lembar
peta.
b. Perbaikan atas kesalahan under atau overshoots.
c. Perbaikan simbol, type garis, layer, warna dari data digital.
d. Edge matching antar lembar/ model digital.
e. Pembuatan format lembar peta dan informasi tepinya.

PENGOLAHAN DATA GPS

1. Proses download data dari GPS


Titik-titik koordinat ground survey hasil
pengukuran dengan GPS yang meliputi Way
Point, Track dan Rute patok-patok ditransfer
kedalam perangkat komputer dengan
menggunakan perangkat lunak MapSource
Ver. 3.02.

Gambar 1-2 Data WayPoint GPS

2. Proses Pendefinisian Posisi


Pendefinisian atau penentuan posisi/zona dilakukan dengan cara menselect jenis
format posisi yang dipakai, dalam hal ini format posisi yang dipakai adalah UTM
(Universal Tranfer Mercator). Sedangkan zona yang digunakan adalah WGS84.
Langkah pendefinisian koodinat dengan Mapsource lebih jelas seperti tergambar
dibawah.

Gambar 1-3 Pendefinisian Posisi dengan Mapsource Ver 3.02


3. Transformasi Data GPS ke format GIS
Data Hasil Transfer GPS disimpan dalam format *.KML (Keyhole Markup
Language) atau *.KMZ agar dapat dibaca oleh program ArcMap 10.5.

1.5 PENYUSUNAN DATA GIS / SIG

Tahap selanjutnya yaitu Penyusunan Peta menggunakan Program ArcMap / ArcGIS versi
10.5. Dalam Tahap ini semua data dasar yang telah diproses sebelumnya kemudian akan
dikumpulkan dalam satu kesatuan data.

INPUT DATA

Subsistem masukan data (Input Data) bertugas untuk mengumpulkan dan


mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini juga
bertanggungjawab dalam mengkonversi atau mentranspormasikan format-format data
asli ke format atau bentuk yang dapat diterima dan dapat dipakai dalam SIG.
Masukan data tersebut perlu untuk dikontrol kualitasnya karena masukan tersebut
sangat menentukan kualitas hasil yang diperoleh. Di dalam SIG, cara pemasukan data
dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu: (a) Penyiaman, (b) Digitasi, dan (c) Tabulasi.
Masing-masing cara tersebut memberikan data dengan struktur dan karakteristik yang
berbeda.
1. Penyiaman: yaitu proses pengubahan data grafis kontinue menjadi data grafis
diskrit yang terdiri atas sel-sel penyusun gambar/piksel (penyiaman dapat dari
sensor atau penyiaman data grafos analog/peta). Ciri hasil penyiaman berupa
struktur data raster, informasi bersifat implisit (setiap warna/rona yang berbeda
diwakili oleh nilai piksel yang berbeda).
2. Digitasi: yaitu proses pengubahan data grafis analog menjadi data grafis digital.
Dari proses digitasi ini dihasilkan struktur data vektor, data disimpan dalam bentuk
titik (point), garis atau segmen (line) dan bidang (area, polygon)
3. Tabulasi: yaitu pemasukan data atribut (semua informasi non grafis yang dirujukan
pada posisi geografis) melalui pembuatan tabel.
Dalam Pemetaan Destinasi Wisata Sulawesi Tenggara ini yang termasuk dalam data
input antara lain :
1. Peta Dasar, terdiri dari
 Peta Dasar Rupa Bumi Indonesia (BIG) format Vektor
 Data Vektor OpenstreetMap, dan
 Citra Satelit (Google Satelit, Bing Satelit, ESRI Imagery dll) format Raster
2. Data Hasil Survey, terdiri dari
 Data Vektor (Point) Lokasi Koordinat Destinasi Wisata
 Data Vektor (Point) Titik Aksebilitas Destinasi Wisata
 Data Vektor (Point) Titik Amenitas Destinasi Wisata

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Subsistem pengelolaan data pada dasarnya dapat dimanfaatkan untuk menimbun dan
menarik kembali dari arsip data dasar. Pengorganisasian data dalam bentuk arsip
dapat dimanfaatkan dalam subsistem pengelolaan data. Fungsi dari sistem
pengelolaan data adalah untuk pengorganisasian data keruangan, pengambilan dan
analisis data. Masukan data dalam SIG, selanjutnya disimpan di dalam basis data
(data base) pada memori komputer. Jika diperlukan, data yang tersimpan dapat
dipanggil, dikoreksi, dilakukan klasifikasi, pengharkatan, manipulasi dengan data lain
atau diproses dengan formula tertentu, sehingga diperoleh keluaran baru.
Subsistem ini juga menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG
dan berfungsi untuk membedakan data yang akan diproses dalam SIG. Subsistem ini
dapat digunakan untuk merubah format data, mendapatkan parameter dan melalui
proses dalam pengelolaan data dapat pula diketahui hambatan yang timbul. Salah
satu kelebihan SIG adalah pada stimulasi dan menghasilkan informasi baru
berdasarkan data yang ada.
Adapun Tahapan Analisis dan Pengolahan Data pada pekerjaan Pemetaan Destinasi
Wisata Sulawesi Tenggara ini adalah:
1. Data Input dikelompokkan Menjadi 3 (Tiga) Kelompok :
 Data Destinasi Wisata
 Data Aksebilitas
 Data Amenitas
2. Kemudian Dilakukan proses pengisian Atribut untuk masing-masing kelompok
data Sesuai SUB BAB 1.3

OUTPUT

Tahapan selanjutnya adalah tahapan pengeluaran data. Tahapan pengeluaran data


berarti termasuk ke dalam output proses tersebut. Data yang telah diolah kemudian
dikeluarkan, kemudian ditampilkan atau disajikan. Suatu skala peta sering ditentukan
berdasarkan kebutuhan pengguna peta dan juga media cetak peta. Dalam tahapan ini
terdapat beberapa proses yang harus dilakukan, antara lain sebagai berikut:
1. Transformasi skala
2. Generalisasi
3. Tampilan perspektif.
Data yang telah melalui proses analisa oleh sistem informasi geografis akan
memberikan informasi pada pengguna data sehingga dapat dipakai untuk berbagai
kepentingan seperti pengambilan keputusan. Bentuk output atau keluaran dari sistem
informasi geografis ini dapat berbentuk peta cetakan atau hard copy, rekaman atau
soft copy dan juga tayangan atau display.
Adapun Output dari pekerjaan Pemetaan Destinasi Wisata Sulawesi Tenggara ini
adalah:
1. Buku Destinasi Wisata berbasis Spasial
2. Data SIG shapefile shp lengkap dengan aribut dan citra satelit pendukungnya
3. Peta Destinasi Wisata Sultra ukuran A0
4. Album Peta A3, terdiri dari
 Peta Aksebilitas Wisata Sultra
 Peta Amenitas Wisata Sultra
 Peta Destinasi Wisata Bahari
 Peta Destinasi Wisata Alam
 Peta Destinasi Wisata Budaya dan Buatan
 Peta Aksebilitas, Amenitas dan Atraksi 5 Kawasan Pengembangan Pariwisata
Provinsi KPP Sultra

2. PROGRAM KERJA

1.1 Bagan Alir Rencana Pelaksanaan Pekerjaan

Persiapan
Pemilihan data

Survey GPS Data Dasar - Peta RBI,


Openstreetmap, dan Citra Satelit

Input Data Koordinat


Digitasi

Data Base Spasial Data Atribut


(Proyeksi UTM)

SIG

Visualisasi Analisis

Gambar 2-1 : Bagan Alir Rencana Pelaksanaan Pekerjaan


1.2 Tahapan Pekerjaan

Tahap persiapan

Meliputi konsolidasi tim dan penyamaan persepsi tentang sistem yang akan dibangun.

Tahap pelaksanaan

Tahapan Pelaksanaan meliputi :


1) Kegiatan pengumpulan data, meliputi :

a. Data Primer
Survey Lapangan dilakukan untuk mendapatkan data terkini mengenai
keadaan dari kondisi real yang sebenarnya dari sebaran lokasi pendidikan dan
kesehatan. Survey dilaksanakan dengan menggunakan metode GPS,
sehingga akan memudahkan dalam input datanya serta untuk pengecekan
kembali dikemudian hari apabila akan mencari obyek yang dimaksud. Setiap
pengambilan data GPS yang maka dilakukan pula pengambilan data gambar
(foto) dari obyek yang di survey tersebut. Dari data foto tersebut kondisi real
dilapangan dapat langsung di cek dan akan menunjang dalam melakukan
pengecekan lapangan.

b. Data Sekunder
Kegiatan ini dimaksudkan untuk membuat inventarisasi peta dan data
sekunder lainnya yang ada pada Dinas/Instansi terkait, laporan-laporan
maupun data pendukung lainnya. Kegiatan pengumpulan data dikelompokkan
dalam tiga bagian besar yaitu :

• Inventarisasi peta dasar


• Pengumpulan peta dasar
• Pengumpulan data sekunder (peta/tabel dari dinas/instansi
terkait)
Kegiatan pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh jumlah dan jenis
peta/tabel yang tersedia dan yang akan digunakan pada kegiatan ini. Apabila
di kantor Dinas terdapat lebih dari beberapa jenis peta yang digunakan, peta
tersebut harus dikonversi ke dalam satu sistem proyeksi peta yang sama
sehingga akan mempunyai peta dasar yang seragam dan baku. Untuk data
dalam bentuk di konversikan ke dalam bentuk database.
2) Kegiatan pemasukan dan pengolahan data dengan berpedoman kepada norma,
pedoman, petunjuk, standar dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dan
berlaku secara nasional maupun internasional dibidang survey dan pemetaan
sampai dihasilkan produk-produk data, peta dan sistem informasi geografis
sebagaimana dimaksud.
3) Pembuatan atau pendigitasian, Editing dan Transformasi peta
4) Pemrosesan data Atribut
Penyusunan basis data atribut yang dilakukan bertujuan untuk menyusun data
dalam struktur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan sistem yang akan
dibangun. Sesuai dengan tujuan dan manfaat sistem yang diharapkan maka
dalam implementasi pengembangan sistem basisdata diarahkan untuk dapat
dikembangkan lebih lanjut, baik untuk keperluan pengembangan sistem
informasinya maupun untuk diintegrasikan dengan sistem yang telah ada. Oleh
karena dalam mengembangkan sistem basisdata dilakukan dengan pertimbangan
seperti berikut :

 Sistem yang dikembangkan dibuat fleksibel dan dapat dibangun secara


bertahap serta dapat dikembangkan untuk menampung data makro maupun
mikro.
 Sistem dapat menghasilkan informasi makro untuk dukungan informasi internal
dan informasi mikro untuk memberikan layanan eksternal.
 Kegiatan pemrosesan data atribut ini meliputi :
 Klasifikasi Jenis Data
 Penyusunan Tabel Relasional Data
 Penyusunan Data Flow Diagram
 Konversi dan Penyesuaian format data
 Kontrol Kualitas data
5) Pembuatan modul pelatihan disertai kegiatan pelatihan SDM untuk menghasilkan
personil / staf yang nantinya diharapkan mampu melakukan pemutakhiran
data/informasi sesuai dengan kebutuhan instansi Bappeda Kota Cirebon.
6) Tahap Pembuatan laporan pendahuluan, laporan Antara dan Laporan Akhir
mengenai pelaksanaan pekerjaan Pemetaan Destinasi Wisata Sulawesi Tenggara
Tahun 2019.

1.3 Sistim Pelaporan Dan Pembahasan Hasil Pekerjaan

Sistem pelaporan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah terdiri dari :


1) Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan Pendahuluan pada yang berisi rencana pelaksanaan pekerjaan, baik metoda
maupun rencana waktu pelaksanaan. Secara rinci pada laporan ini akan berisi mengenai;
metoda pelaksanaan, rencana kegiatan Konsultan, rancangan modul sistem, rencana dan
jadwal kegiatan dan penugasan tenaga ahli.

2) Laporan Antara (Interim report)


Laporan Antara pada intinya akan berisi sejauh mana pekerjaan sudah dilaksanakan oleh
pelaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan yang telah dibuat pada Laporan
Pendahuluan. Secara rinci pada laporan ini akan berisi :
 Kemajuan pelaksanaan pekerjaan pembuatan peta spasial dan data basenya.
 Kemajuan pekerjaan survey lapangan dan kendala yang dihadapi serta perkiraan
penyelesaian pekerjaan.
 Kemajuan pekerjaan kompilasi, konversi dan integrasi data ke sistem SIG.
 Sistem perancangan Sistem Informasi Geografis.
 Kendala yang ditemukan, rencana solusi serta perkiraan penyelesaian pekerjaan.
3) Laporan Akhir (Final report)
Laporan Akhir berisi rangkuman laporan keseluruhan pelaksanaan pekerjaan, beserta
hasil-hasil pekerjaannya. Pada intinya Laporan akhir ini berisi materi penyempurnaan
Laporan Antara yang dilengkapi dengan hasil-hasil pekerjaan. Berdasarkan pengalaman
selama melaksanakan pada bagian ini diharapkan juga dapat disampaikan rekomendasi
kegiatan selanjutnya untuk penyempurnaannya. Laporan Akhir sekurang-kurangnya
berisikan :
1. Buku Destinasi Wisata berbasis Spasial
2. Data SIG shapefile shp lengkap dengan aribut dan citra satelit pendukungnya
3. Peta Destinasi Wisata Sultra ukuran A0
4. Album Peta A3, terdiri dari
 Peta Aksebilitas Wisata Sultra
 Peta Amenitas Wisata Sultra
 Peta Destinasi Wisata Bahari
 Peta Destinasi Wisata Alam
 Peta Destinasi Wisata Budaya dan Buatan
 Peta Aksebilitas, Amenitas dan Atraksi 5 Kawasan Pengembangan Pariwisata
Provinsi KPP Sultra

1.4 Tahapan Pelatihan

Pelatihan merupakan salah satu kegiatan yang akan dilakukan oleh pihak konsultan untuk
operasi pelaksanaan penggunaan Software SIG yang telah disusun sedemikian rupa akan
diinstal kedalam perangkat hardware komputer yang telah dipersiapkan oleh Pihak Dinas.
Pelatihan akan diberikan kepada tenaga teknis operator komputer dilingkungan dinas yang
telah ditentukan oleh Pimpinan Dinas, sebagai bagian dari alih teknologi (transfer knowledge).

1.5 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Waktu pelaksanaan kegiatan Pemetaan Destinasi Wisata Sulawesi Tenggara Tahun 2019
adalah 180 (seratus dua puluh) hari kalendar, terhitung sejak ditetapkannya Surat Perintah
Kerja (SPK).

3. Organisasi dan Personil

Вам также может понравиться