Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
4.1 Hasil
RSUD Ciamis ialah salah satu Rumah Sakit milik Pemkab Ciamis yang
Kab Ciamis, Jawa Barat 46211. Diurus oleh Pemda Kabupaten dan
4.1.2.1 Pengkajian
1. Identitas
IDENTITAS KLIEN Klien 1 Klien 2
Nama An.R An.A
Umur 16 Tahun 14 Tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMK SLTP
Pekerjaan Pelajar Pelajar
Status Perkawinan Belum Kawin Belum Kawin
Suku/Bangsa Sunda/Indonesia Sunda/Indonesia
Tanggal Masuk RS 27 Januari 2019 28 Januari 2019
Tanggal Pengkajian 01 Februari 2019 01 Februari 2019
No. Medrec 524011xxx 524474xxx
Diagnosa Medis Dengue Hemoragic Dengue Hemoragic
Fever(DHF) Fever(DHF)
Alamat Baregbek, Ciamis Mancogeh, RT/RW 01/07,
Kota Tasikmalaya
2. Riwayat kesehatan
RIWAYAT PENYAKIT Klien 1 Klien 2
Keluhan utama Demam Demam
2. BAK
Frekuensi 2-4 kali/hari 2-4 kali/hari 3-4 kali/hari 3-4 kali/hari
Jumlah ±800cc ±800cc ±800cc ±800cc
Warna Kuning jernih Kuning jernih Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Istirahat tidur
1. Siang 1-2 jam 1 jam 1-2 jam 1 jam
2. Malam 6-8 jam 6-7 jam 7-8 jam 6-7 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Personal hygiene
1. Mandi 2x/hari Belum 2 x/hari Belum
2. Gosok gigi 2 x/hari 1x/hari 2 x/hari 1x/hari
3. Keremas 2x seminggu Belum 2 x seminggu Belum
4. Gunting 1x seminggu Belum 1 x seminggu 1 kali/hari
kuku
5. Ganti 2 x/hari 2 x/hari 2 x/hari 2 x/hari
pakaian
Aktifitas Klien beraktivas Klien tampak Klien Klien tampak
bersekolah sedikit lemah dan beraktivitas sedikit lemah dan
mandiri bersekolah mandiri
4. Pemeriksaan fisik
Observasi Klien 1 Klien 2
1. Keadaan umum
Penampilan Lemah Lemah
Kesadaran Composmentis Composmentis
Tekanan darah 110/70 mmHg 100/70 mmHg
Nadi 85x/menit 80x/menit
Respirasi 20x/menit 20x/menit
Suhu 38,4º C 38,0º C
BB 47 kg 74 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Sistem pernafasan Hidung simetris, terdapat bulu Hidung simetris, terdapat bulu
hidung, tidak ada hidung, tidak ada
pembengkakan konka,tidak pembengkakan konka,tidak
ada polif, tidak ada lesi, ada polif, tidak ada lesi,
mukosa hidung lembab, thorax mukosa hidung lembab, thorax
simetris, suara paru vesikuler simetris, suara paru vesikuler
kanan kiri, tidak ada ronchi kanan kiri, tidak ada ronchi
dan wheezing, perkusi paru dan wheezing, perkusi paru
resonan. resonan
b. Sistem Bunyi jantung S1 dan S2 Bunyi jantung S1 dan S2
kardiovaskuler reguler, tidak ada suara mur- reguler, tidak ada suara mur-
mur, konjungtiva tidak mur, konjungtiva tidak
anemis, JVP tidak meningkat < anemis, JVP tidak meningkat <
5 cm, CRT < 3 detik, akral 5 cm, CRT < 3 detik, akral
hangat. hangat.
c. Sistem pencernaan Bentuk mulut simetris, tidak Bentuk mulut simetris, tidak
ada lesi,gusi berdarah, mukosa ada lesi,gusi berdarah, mukosa
kering, warna gigi putih, kering, warna gigi putih,
jumlah gigi tidak lengkap, jumlah gigi lengkap, posisi
posisi lidah ditengan, tidak ada lidah ditengan, tidak ada lesi.
lesi. Tidak ada stomatitis, Tidak ada stomatitis, reflek
reflek menelan baik, bising menelan baik, bising usus
usus 12x/menit, permukaan 13x/menit, permukaan
abdomen datar, hepar tidak abdomen datar, hepar tidak
teraba. teraba.
d. Sistem genitourinaria Vesika urinaria klien kosong, Tidak ada distensi kandung
ginjal tidak teraba, tidak ada kemih, tidak teraba adanya
pembesaran ginjal, warna urin pembengkakan pada ginjal,
kuning jernih, penyempitan genetalia tidak terkaji.
arteri renalis tidak ada, bruit
sistol (-) dan tidak ada nyeri
tekan pada ginjal, kebersihan
genetelia baik bersih, tidak
terpasang drain cateter.
e. Sistem endokrin Bentuk leher simetris, tidak Bentuk leher simetris, tidak
terdapat pembengkakan terdapat pembengkakan
kelenjar tiroid dan kelenjar kelenjar tiroid dan kelenjar
getah bening. getah bening.
f. Sistem persyarafan 1) Tes fungsi cerebral 1) Tes fungsi cerebral
Kesadaran composmentis Kesadaran composmentis
PCS 15 (E4 M6 V5). Klien PCS 15 (E4 M6 V5). Klien
mampu merespon terhadap mampu merespon terhadap
rangsangan verbal dan visual, rangsangan verbal dan visual,
klien tidak ada gangguan klien tidak ada gangguan
orientasi waktu, tempat dan orientasi waktu, tempat dan
orang, terbukti klien dapat orang, terbukti klien dapat
mengingat perawat dan mengingat perawat dan
keluarga, klien mampu keluarga, klien mampu
mengingat alasannya masuk mengingat alasannya masuk
rumah sakit dan mengingat rumah sakit dan mengingat
tempat keberadaan klien tempat keberadaan klien
sekarang yaitu rumah sakit. sekarang yaitu rumah sakit.
2) Tes fungsi nervus 2) Tes fungsi nervus
a. Nervus olfactorius (I) a. Nervus olfactorius (I)
Klien dapat membedakan Klien dapat membedakan
beda minyak kayu putih beda minyak kayu putih
dan bau kopi. dan bau kopi.
b. Nervus optikus (II) b. Nervus optikus (II)
Klien dapat membaca Klien dapat membaca
papan nama perawat papan nama perawat
dengan jarak 30 cm tanpa dengan jarak 30 cm tanpa
bantuan kacamata. bantuan kacamata.
c. Nervus okulomotorius c. Nervus okulomotorius (III),
(III), trochlear(IV), trochlear(IV), abdusen(VI)
abdusen(VI) Reflek kedua pupil isokor
Reflek kedua pupil isokor ketika terkena cahaya, klien
ketika terkena cahaya, klien bissa menggerakan bola
bissa menggerakan bola mata dengan baik ke segala
mata dengan baik ke segala arah dan klien dapat
arah dan klien dapat melihat kanan kiri tanpa
melihat kanan kiri tanpa menengok.
menengok. d. Nervus trigeminus(V)
d. Nervus trigeminus(V) Klien dapat menggerakan
Klien dapat menggerakan rahangnya tanpa ada rasa
rahangnya tanpa ada rasa nyeri, klien dapat merakan
nyeri, klien dapat merakan sentuhan kapas pada
sentuhan kapas pada pipinya.
pipinya. e. Nervus facialis (VII)
e. Nervus facialis (VII) Klien dapat mengangkat
Klien dapat mengangkat alis, mengerutkan dahi,
alis, mengerutkan dahi, menutup mata dengan
menutup mata dengan rapat, memperlihatkan gigi
rapat, memperlihatkan gigi dan tersenyum.
dan tersenyum. f. Nervus auditorius (VIII)
f. Nervus auditorius Pendengaran klien baik,
(VIII) klien mau berkomunikasi
Pendengaran klien baik, dengan perawat dan orang
klien mau berkomunikasi sekitarnya.
dengan perawat dan orang g. Nervus glosofaringeus (IX)
sekitarnya. Klien dapat menelan
g. Nervus dengan baik tanpa
glosofaringeus gangguan dan klien dapat
(IX) membedakan rasa pahitnya
Klien dapat menelan kopi, manisnya gula dan
dengan baik tanpa asinnya garam.
gangguan dan klien dapat h. Nervus vagus (X)
membedakan rasa pahitnya Uvula terdapat ditengah
kopi, manisnya gula dan dan bergetar saat
asinnya garam. mengucapkan “aah”.
h. Nervus vagus (X) i. Nervus asesorius(XI)
Uvula terdapat ditengah Klien dapat menggerakan
dan bergetar saat bahu dan kepala dengan
mengucapkan “aah”. baik tanpa rasa nyeri.
i. Nervus asesorius(XI) j. Nervus hipoglosus (XII)
Klien dapat menggerakan Klien bisa menjulurkan
bahu dan kepala dengan lidah dan bisa
baik tanpa rasa nyeri. menggerakannya ke arah
j. Nervus hipoglosus kanan dan kiri.
(XII)
Klien bisa menjulurkan
lidah dan bisa
menggerakannya ke arah
kanan dan kiri.
g. Sistem integumen Rambut hitam, kulit kepala Rambut hitam, kulit kepala
bersih. Kulit teraba hangat, bersih. Kulit teraba hangat,
warna kulit sawo matang, warna kulit hitam, tidak
tidak bersisik, dan turgor kulit bersisik, dan turgor kulit
kembali <2 detik, kuku klien kembali <2 detik, kuku klien
tampak bersih dan pendek. tampak bersih dan pendek.
h. Sistem a. Ekstermitas atas a. Ekstermitas atas
muskuloskeletal Bentuk simetris antara Bentuk simetris antara tangan
tangan kiri dan kanan, kiri dan kanan, terpasang infus
terpasang infus RL 500cc RL 500cc 20 tetes permenit di
20 tetes permenit di tangan tangan kanan, jumlah jari kiri
kanan, jumlah jari kiri dan dan kanan lengkap, tangan
kanan lengkap, tangan kiri kanan dapat digerakan secara
dapat digerakan secara bebas kesegala arah, tangan
bebas kesegala arah, tangan kanan tidak dapat karena
kanan tidak dapat karena terpasang infus. Reflek biceps
terpasang infus. Reflek triceps +/+ dan kekuatan otot
biceps triceps +/+ dan 5│5.
kekuatan otot 5│5.
b. Ekstermitas bawah b. Ekstermitas bawah
Pada saat diinspeksi bentuk Pada saat diinspeksi bentuk
kaki kanan dan kiri kaki kanan dan kiri simetris,
simetris, tidak ada nyeri, tidak ada nyeri, tidak terdapat
tidak terdapat kontaktur, kontaktur, tidak terdapat udem,
tidak terdapat udem, reflek reflek patela positif dan
patela positif dan kekuatan kekuatan otot 5│5.
otot 5│5.
i. Sistem penglihatan Pada saat diinspeksi kedua Pada saat diinspeksi kedua
mata simetris, konjungtiva mata simetris, konjungtiva
anemis, sklera berwarna putih, anemis, sklera berwarna putih,
reflek terhadap cahaya positif, reflek terhadap cahaya positif,
Fungsi penglihatan baik Fungsi penglihatan baik
terbukti klien dapat membaca terbukti klien dapat membaca
papan nama perawat dengan papan nama perawat dengan
jarak 30cm. jarak 30cm.
j. Sistem wicara dan Klien tidak tuna wicara, Klien tidak tuna wicara,
THT bentuk telinga simetris, fungsi bentuk telinga simetris, fungsi
pendengaran baik, telinga pendengaran baik, telinga
tampak bersih. Bentuk hidung tampak bersih. Bentuk hidung
simetris, tidak terdapat lesi, simetris, tidak terdapat lesi,
tidak terdapat secret, fungsi tidak terdapat secret, fungsi
menelan baik tanpa ada rasa menelan baik tanpa ada rasa
sakit. sakit.
5. Pemeriksaan psikologi
Observasi Klien 1 Klien 2
Data psikologi 1. Status emosi 1. Status emosi
Emosi klien stabil, klien sedih Emosi klien stabil, klien sedih
dan ingin pulang ke rumah. dan ingin pulang ke rumah.
2. Kecemasan 2. Kecemasan
Klien merasa cemas dengan Klien merasa cemas dengan
keadaannya sekarang tetapi keadaannya sekarang tetapi
klien selalu berdoa dan pasrah klien selalu berdoa dan pasrah
kepada Allah SWT terhadap kepada Allah SWT terhadap
penyakit yang dideritanya. penyakit yang dideritanya.
3. Pola koping 3. Pola koping
Koping individu baik, klien Koping individu baik, klien
masih mempertahankan diri masih mempertahankan diri
terhadap masalah yang terhadap masalah yang
menimpanya dan selalu menimpanya dan selalu berdoa
berdoa untuk kesembuhannya. untuk kesembuhannya.
4. Gaya komunikasi 4. Gaya komunikasi
Klien kooperatif terbukti klien Klien kooperatif terbukti klien
mampu menjawab semua mampu menjawab semua
pertanyaan perawat, klien pertanyaan perawat, klien
mampu berkomunikasi mampu berkomunikasi dengan
dengan perawat maupun perawat maupun tenaga
tenaga kesehatan lainnya. kesehatan lainnya. klien
klien menggunakan bahasa menggunakan bahasa Indonesia
Indonesia dan sunda. dan sunda.
5. Konsep diri 5. Konsep diri
a. Gambaran diri a. Gambaran diri
Klien tidak merasa malu Klien tidak merasa malu
dengan keadaannya sekarang, dengan keadaannya sekarang,
tidak ada bagian tubuh yang tidak ada bagian tubuh yang
dikeluhkan, klien bersyukur dikeluhkan, klien bersyukur
atas pemberian Allah SWT. atas pemberian Allah SWT.
b. Ideal diri b. Ideal diri
Klien berharap ingin cepat Klien berharap ingin cepat
sembuh dan berkumpul sembuh dan berkumpul
dengan keluarga dan teman- dengan keluarga dan teman-
teman. teman.
c. Harga diri c. Harga diri
Klien dapat bersosialisasi Klien dapat bersosialisasi
dengan baik dan mengatakan dengan baik dan mengatakan
ingin cepat sembuh agar bisa ingin cepat sembuh agar bisa
beraktifitas seperti sediakala. beraktifitas seperti sediakala.
d. Peran d. Peran
Klien berperan sebagai anak Klien berperan anak tunggal.
kedua dari 3 bersodara. e. Identitas diri
e. Identitas diri Klien merasa bersyukur
Klien merasa bersyukur karena dirinya adalah seorang
karena dirinya adalah laki-laki.
seorang perempuan.
Data sosial Hubungan klien dengan keluarga Hubungan klien dengan keluarga
baik, terbukti di rumah sakit klien baik, terbukti di rumah sakit klien
ditunggu oleh sang Ibu serta ditunggu oleh sang Ibu dan ayah
keluarganya yang lain secara serta keluarganya yang lain secara
bergantian. Hubungan klien bergantian. Hubungan klien dengan
dengan dokter, perawat dan dokter, perawat dan tenaga medis
tenaga medis lainnya sangat baik, lainnya sangat baik, terbukti klien
terbukti klien mau mengikuti mau mengikuti aturan terapi dan
aturan terapi dan perawatan, perawatan, hubungan klien dengan
hubungan klien dengan klien klien lainnya baik terbukti klien
lainnya baik terbukti klien dapat dapat bersosialisasi dengan baik.
bersosialisasi dengan baik.
Data spiritual Klien mengaku seorang beragama Klien mengaku seorang beragama
islam, saat sakit klien mengakui islam, saat sakit klien mengakui
tidak dapat menjalankan ibadah tidak dapat menjalankan ibadah
secara maksimal sebagais seorang secara maksimal sebagais seorang
muslim, klien selalu berdoa akan muslim, klien selalu berdoa akan
kesembuhannya. kesembuhannya.
3. Analisa data
Analisa data Etiologi Masalah
Kasus 1
Data subjektif: Gagal jantung Ketidakefektifan pola nafas
- Kien mengeluh sesak ↓
- Klien mengatakan sulit Gagal pompa ventrikel kanan
bernafas ↓
Data objekif: tekanan diastole ↑
- Klien bernafas dengan ↓
cuping hidung Bendungan atrium kanan
- Retraksi dinding dada ↓
- Klien tampak bernafas Bendungan vena sistemik
dengan cepat ↓
- Respirasi rate dengan Lien & spenomegali
nasal kanul 28x/menit ↓
- Respirasi rate tanpa nasal Mendesak diagfragma
kanul 30x/menit ↓
Pola nafas tidak efektif
muntah
4.1.2.4 Implementasi
Pelaksanaan Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
26 januari 2019 27 januari 2019 28 januari 2019
Klien 1 Jam implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
14.00 1. Mengkaji tanda-tanda vital 09.00 1. Mengkaji tanda-tanda vital 09.00 1. Mengkaji tanda-tanda vital
Hasil: Hasil: Hasil:
TD: 150/90 mmHg TD:140/70 mmHg TD:150/80 mmHg
N: 78x/menit N: 80x/menit N: 78x/menit
R: 28x/menit R: 26x/menit R: 26x/menit
S: 36,1 C S: 36,4 C S: 36,2 C
14.15 2. Memonitor irama, kedalaman 09.15 2. Memonitor irama, kedalaman 09.15 2. Memonitor irama, kedalaman
dan frekuensi pernafasan dan frekuensi pernafasan dan frekuensi pernafasan
Hasil: Hasil: Hasil:
- Klien bernafas dengan alat - Klien bernafas dengan alat - Klien bernafas dengan alat
bantu dan irama nafas bantu dan irama nafas bantu dan irama nafas
teratur teratur teratur
- Klien terlihat sesekali - Klien terlihat sesekali - Klien terlihat sesekali
menarik nafas dalam menarik nafas dalam menarik nafas dalam
- RR: 28x/menit - RR: 26x/menit - RR: 26x/menit
14.30 3. Memposisikan semifowler dan 09.30 3. Memposisikan semifowler dan 09.30 3. Memposisikan semifowler dan
mengajarkan deep breathing mengajarkan deep breathing mengajarkan deep breathing
Hasil: Hasil: Hasil:
- Klien masih mengeluh sesak - Klien masih mengeluh sesak - Klien masih mengeluh sesak
- Klien masih tampak sesak - Klien masih tampak sesak dan semakin berkurang
- Masih menggunakan - Masih menggunakan - Klien masih tampak sesak
pernafasan cuping hidung pernafasan cuping hidung - Sudah tidak tampak
- RR: 28x/menit - RR: 26x/menit menggunakan pernafasan
cuping hidung
- RR: 26x/menit
4. Kolaborasi pemberian ADH 4. Kolaborasi pemberian ADH 4. Kolaborasi pemberian ADH
(lasix) (lasix) (lasix)
5. Mengajarkan deep breathing 12.00 5. Mengajarkan deep breathing 12.15 5. Mengajarkan deep breathing
16.00 Hasil: Hasil: Hasil:
- Klien masih mengeluh - Klien masih mengeluh - Klien masih mengeluh
sesak sesak dan sedikit sesak dan semakin
- Klien masih tampak sesak berkurang berkurang
- Masih menggunakan - Klien masih tampak sesak - Klien masih tampak sesak
pernafasan cuping hidung - Masih menggunakan - Tidak tampak pernafasan
- RR: 28x/menit pernafasan cuping hidung cuping hidung
- RR: 25x/menit - RR: 24x/menit
6. Mengajarkan deep breathing 15.00 6. Mengajarkan deep breathing 16.00 6. Mengajarkan deep breathing
Hasil: Hasil: Hasil:
20.00
- Klien masih mengeluh - Klien masih mengeluh - Klien masih mengeluh
sesak sesak dan sedikit sesak dan semakin
- Klien masih tampak sesak berkkurang berkurang
Masih menggunakan - Klien masih tampak sesak - Klien masih tampak sesak
pernafasan cuping hidung - Masih menggunakan - Tidak tampak pernafasan
- RR: 28x/menit pernafasan cuping hidung cuping hidung
- RR: 26x/menit -RR: 24x/menit
27 januari 2019 28 januari 2019 30 januari 2019
Klien 2 Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
09.00 1. Mengkaji tanda-tanda vital 09.00 1. Mengkaji tanda-tanda vital 11.00 1. Mengkaji tanda-tanda vital
Hasil: Hasil: Hasil:
TD: 110/80 mmHg TD: 120/80 mmHg TD: 120/80 mmHg
N: 78x/menit N: 72x/menit N: 74x/menit
RR: 24x/menit RR: 24x/menit RR: 22x/menit
S: 36,3 C S: 36,1 C S: 36,3 C
09.15 2. Memonitor irama, kedalaman 09.15 2. Memonitor irama, kedalaman 11.15 2. Memonitor irama, kedalaman
dan frekuensi pernafasan dan frekuensi pernafasan dan frekuensi pernafasan
Hasil: Hasil: Hasil:
- Klien bernafas dengan alat - Klien bernafas dengan alat - Klien bernafas dengan alat
bantu dan irama nafas teratur bantu dan irama nafas teratur bantu dan irama nafas teratur
- Klien terlihat sesekali - Klien terlihat sesekali - Klien terlihat sesekali
menarik nafas dalam menarik nafas dalam menarik nafas dalam
- RR: 24x/menit - RR: 22x/menit - RR: 22x/menit
09.30 3. Memposisikan semifowler dan 09.30 3. Memposisikan semifowler dan 11.30 3. Memposisikan semifowler dan
mengajarkan deep breathing mengajarkan deep breathing mengajarkan deep breathing
Hasil: Hasil: Hasil:
- Klien masih mengeluh - Klien masih mengeluh sesak - Klien masih mengeluh sesak
sesak dan tampak berkurang dan semakin berkurang
- Klien masih tampak sesak - Klien masih tampak sesak - Klien masih tampak sesak
- RR: 24x/menit - RR: 22x/menit - RR: 22x/menit
12.00 5. Mengajarkan deep breathing 12.30 5. Mengajarkan deep breathing 13.00 5. Mengajarkan deep breathing
Hasil: Hasil: Hasil:
- Klien masih mengeluh sesak - Klien masih mengeluh sesak - Klien masih mengeluh sesak
dan sedikit berkurang dan sedikit berkurang dan semakin berkurang
- Klien masih tampak sesak - Klien masih tampak sesak - Klien masih tampak sesak
- RR: 22x/menit - RR: 24x/menit - RR: 20x/menit
15.00 6. Mengajarkan deep breathing 6. Mengajarkan deep breathing 6. Mengajarkan deep breathing
Hasil: 16.00 Hasil: 17.00 Hasil:
- Klien masih mengeluh sesak - Klien masih mengeluh sesak - Klien sudah tidak mengeluh
dan sedikit berkurang dan semakin berkurang sesak
- Klien masih tampak sesak - Klien masih tampak sesak - Klien masih tampak sesak
- RR: 23x/menit - RR: 22x/menit - RR: 20x/menit
4.1.2.5 Evaluasi
Heart Failure (CHF) dengan masalah keperawatan gangguan pola nafas tidak
2019 sampai dengan tanggal 28 Januari 2019 dan pada klien 2 dilaksanakan
pada tanggal 27 Januari 2019 sampai dengan tanggal 30 Januari 2019. Penulis
4.2.1 Pengkajian
Tanda dan gejala yang muncul pada klien Congestive Heart Failure
Dari hasil pemeriksaan fisik terdapat data pengkajian yang sama yaitu
dyspnea atau sesak nafas yang sama-sama dirasakan oleh klien 1 dan klien
dan tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan. Terdapat pernafasan
respirasi rate saat terpasang nasal kanul 28x/menit dan ketika dilepas nasal
kanul 30x/menit. Sesak dirasakan saat klien melakukan aktifitas bahkan
tertimpa beban berat, respirasi rate saat terpasang nasal kanul 24x/menit
dan ketika dilepas nasal kanul 26/menit. Sesak dirasakan saat klien
sesak nafas dengan respirasi rate 28x/menit pada klien 1 dan 24x/menit
pada klien 2, Sesak akan berkurang apabila klien beristirahat. Sesak sangat
4.2.3 Intervensi
lihat adanya sianosis, tinggikan kepala tempat tidur, letakan pada posisi
duduk tinggi atau semi fowler, dorong pasien dalam latihan nafas dalam,
dan batuk sesuai indikasi, berikan oksigen tambahan dengan kanula atau
kondisi klien saat itu dan didukung dengan jurnal penelitian yang sesuai
dengan fokus masalah keperawatan yang terjadi pada klien 1 dan 2 yaitu
tempat tidur, letakan pada posisi duduk tinggi, dorang klien melakukan
2008).
4.2.4 Implementasi
terdiri dari 5 kali nafas dalam dengan jeda 2 detik setiap 1 kali nafas),
4.2.5 Evaluasi
(CHF).
dan klien 2 selama tiga hari yaitu didapatkan pada hari ke 1 klien masih
mengeluh sesak nafas dan pada hari ke 2 dan ke 3 sesak nafas semakin
pada klien 2 didapatkan hasil sudah tidak mengeluh sesak yang berarti
intervnesi dihentikan.