Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
EDUCATION
2015 Graduated Doctoral in Medicine, Medical Faculty University of Indonesia, Jakarta
2001 Graduated as MARS (Magister of Hospital Administration), University of Indonesia, Jakarta
1991 Graduated as Clinical Pathologist, Medical Faculty University of Indonesia, Jakarta
1987 Crash Program doctor type C hospital laboratory, Medical Faculty University of Indonesia, Jakarta
1985 Graduated as Medical Doctor, Medical Faculty University of Indonesia, Jakarta
PROFESSIONAL EXPERIENCE
1992 - present Clinical Pathology Consultant in Laboratory Medicine, Metropolitan Medical Centre Hospital,
Jakarta
2002 – present Clinical Pathology Consultant in Laboratory Medicine, Hermina Jatinegara Hospital, Jakarta
2011 – present Clinical Pathology Consultant in Laboratory Medicine, Sioam Semanggi, MRCCC Hospital, Jakarta
Pendahuluan
Sepsis: penyebab utama mortalitas
Insidensi meningkat:
• Usia harapan hidup yang meningkat,
• Perkembangan prosedur yang semakin invasif
• Terus berkembangnya mikroorganisme yang resisten antibiotik.
Setiap jam antibiotik tertunda, mortalitas7,6%
Diagnosis dan terapi secepatnya
→ Menurunkan kematian
– Satuan %
– Hasil: semakin ↑bersihan laktat → mortalitas ↓
• Positif → ↑ bersihan laktat
• Negatif → ↓ bersihan laktat
Follow up laktat?
Kegunaan laktat
• Diagnosis
• Prognosis dan prediksi mortalitas
Laktat: Diagnosis
• Peranannya terbatas
Syok Sepsis:
• Hipotensi persisten setelah resusitasi cairan dan
membutuhkan vasopressor untuk • Dahulu cut off Latat
mempertahankan MAP > 65 mmHg adalah 4 mmol/L
• Laktat serum >2 mmol/L • Setelah diturunkan
menjadi 2 mmol/L→
menjadi lebih sensitif
Shankar-Hari M, et al. JAMA. 2016 Feb 23;315(8):775-87
Laktat: Prognosis
Jansen et al, 348 Arteri serial mortalitas 3 Reduksi laktat <2 mmol/L tidak
2010 tiap 2 jam mempunyai outcome yg lebih baik
Kliegel et al, 394 Arteri serial mortalitas 2 Prediksi mortalitas laktat >2 mmol/L sejak
2004 tiap 4-8 jam dirawat sampai 48 jam dg spesifitas 86%
Nguyen et al, 111 Arteri serial Mortalitas 60 - Bersihan laktat < 10% dalam 6 jam
2004 tiap 6 jam hari berhubungan dengan mortalitas 60 hari
dibanding dengan >10% (p=0,007)
sensitifitas 44,7% dan spesifitas 84,4%
• Pemeriksaan laktat tunggal
– Kelemahannya: kapan mulai di cek? Saat masuk IGD atau saat
masuk ICU?
– Namun pemeriksaan laktat tunggal dapat digunakan untuk
seleksi pasien yg membutuhkan pemeriksaan laktat serial
– Hiperlaktatemia yang persisten → mortalitas tinggi → sehingga
pemeriksaan laktat serial bermanfaat pada pasien dengan sakit
berat (pasien ICU)
• Tidak ada panduan pasti interval optimal pemeriksaan
laktat serial
– Jansen et al → penurunan laktat 20% per 2 jam → mortalitas
menurun secara bermakna
– Kruse et al → berdasarkan review dari 33 studi →2-6 jam
– SSC → rekomendasi tiap 2-4 jam
• Pemeriksaan Laktat serial paling baik dalam
memprediksi kematian di ICU
• Cut off lactate clearance prediksi mortalitas
dini
Sampel Pemeriksaan Laktat
Penelitian Sampel Komparasi Cut off Penemuan
(mmol/L)
Lavery et al, 231 arteri VS 2 Tidak ada perbedaan bermakna
2000 vena Korelasi r=0,95
Bold et al, 40 Arteri VS 2 Korelasi r =0,80
2001 kapiler Bland altman bias 0,59 mmol/L POCT
(POCT) lebih tinggi
Shapiro et al, 699 Vena POCT - Korelasi r= 0,97
2010 VS vena ROC POCT 0,72 dalam memprediksi
alat di Lab kematian
Bland altman bias 0,32 mmol/L
dengan POCT lebih rendah
Arteri VS Vena
Kesimpulan