Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dari jenis sediaan obat yang ada, tablet dan jenis – jenis modifikasinya
merupakan sediaan yang populer. Dewasa ini paling tidak 40% dari seluruh obat diracik dalam
bentuk tablet. Bentuk sediaan tablet terbukti sangat menguntungkan, karena harganya murah,
takarannya tepat, dikemas secara baik, praktis transportasi dan penyimpanannya (stabilitas
obatnya terjaga dalam sediaannya) serta mudah ditelan (Voigt, 1995: 165).
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi (Ditjen POM, 1995). Tablet dapat dibuat dengan berbagai ukuran, bentuk, berat,
kekerasan, ketebalan, waktu hancurnya dan dalam aspek lainnya tergantung pada cara
pemakaian tablet dan metode pembuatannya (Ansel, 1989).
Tablet digolongkan berdasarkan cara pemberian atau fungsinya,system
penyampaian obat yang disesuaikan dengan cara pemberian tersebut, dan bentuk serta
metode pembuatannya. Hampir 90% tablet yang dibuat saat ini penggunaannya melalui mulut.
Contoh tablet yang digunakan dalam rongga mulut yaitu: tablet buccal, tablet
sublingual, troche atau lozenges (tablet Isap) dan dental cones (Gilbert S. Banker dan Neil R.
Anderson).
Troches atau lozenges (tablet hisap) merupakan bentuk sediaan yang digunakan
untuk memberi efek lokal pada mulut atau kerongkongan. Bentuk tablet ini umumnya digunakan
untuk mengobati sakit tenggorokan atau untuk mengurangi batuk pada influenza. Kedua
bentuk ini mungkin mengandung anastetik lokal, berbagai antiseptik dan antibakteri,
demulsen, astringen, dan antitusif. (Gilbert S. Banker dan Neil R. Anderson).

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan tablet hisap ?
b. Bagaimana cara pembuatan tablet hisap ?
c. Apa saja bahan tambahan pada pembuatan tablet hisap ?
d. Apa saja keuntungan menggunakan tablet hisap ?
e. Apa saja kerugian menggunakan tablet hisap ?
f. Apa contoh tablet hisap ?
C. TUJUAN
a. Mengetahui pengertian tablet hisap
1
b. Mengetahui cara pembuatan serta bahan pembuatan tablet hisap
c. Mengetahui bahan tambahan pada pembuatan tablet hisap
d. Mengetahui keuntungan penggunaan tablet hisap
e. Mengetahui kerugian penggunaan tablet hisap
f. Mengetahui contoh dari tablet hisap

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TABLET HISAP


Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih zat aktif, umumnya
dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur
perlahan lahan dalam mulut (FI, 1995). Tablet hisap biasanya mengandung satu atau lebih
kombinasi kategori berikut, yaitu antiseptik, anastesi lokal, antibiotik, antihistamin, antitusif,
analgesik atau dekongestan (Siregar dan Wikarsa, 2010).
Tablet hisap akan rusak atau berjamur bila disimpan pada kondisi yang lembab, sehingga
harus disimpan pada wadah kedap air dan kering. Penyimpanan pada tempat yang sejuk
diperlukan untuk tablet hisap yang kandungan zat aktifnya adalah zat yang mudah menguap
(Cooper dan Gunn, 1975).
Tablet hisap mempunyai kekerasan yang lebih tinggi daripada tablet biasa,yaitu 7-14 kg
(Cooper and Gunn’s, 1975). Untuk memperoleh kekerasan itu, maka diperlukan bahan pengikat
yang sesuai, bahan pengikat yang digunakan pada penelitian ini adalah Polivinil Pirolidon
(PVP). Polivinil Pirolidon berwarna putih, tidak berasa, serbuk yang higroskopis, dapat berfungsi
sebagai disintegrant, membantu disolusi dan sebagai pengikat tablet (Kibbe, 2005).
Polivinil Pirolidon sebagai bahan pengikat dengan keuntungan sebagai perekat yang baik
dalam pelarut air atau alkohol, Polivinil Pirolidon juga mempunyai kemampuan sebagai pengikat
kering (Banker dan Anderson, 1986). Menurut Muktamar (2007), PVP bagus untuk
penggranulan, hasil granul cepat kering, memiliki sifat alir yang baik, sudut diam minimum dan
menghasilkan daya kompaktibilitas lebih baik.
B. METODE PEMBUATAN TABLET HISAP
Pembuatan tablet hisap hampir sama dengan tablet biasa. Dalam pembuatannya
dibutuhkan tekanan tinggi dan bahan pengikat yang lebih banyak. Tablet hisap jenis ini dibentuk
dengan jalan peleburan atau molded. Bahan-bahan tablet yang akan dibentuk dipanaskan dan
mencair seperti sirup gula yang padat. Cairan bahan penyusun tablet dibiarkan sampai mengeras
kemudian dipotong dengan ukuran dan ketebalan yang pas. Tablet hisap diharapkan dapat
melarut perlahan dalam mulut sehingga kekerasan tablet ini harus lebih besar dari tablet biasa.

Proses pembuatan untuk tablet hisap jenis ini sama seperti pembuatan tablet biasa yaitu
dibuat dengan metode granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung.

B.1 Granulasi Basah

3
Metode ini paling banyak digunakan dalam produksi tablet, walaupun melalui proses
yang panjang. Granul dibentuk dengan jalan mengikat serbuk dengan suatu pengikat yang
tergantung kelarutan dan komponen campuran. Untuk menentukan titik akhir adalah dengan
menekan massa pada telapak tangan, bila remuk dengan tekanan sedang maka diteruskan
pengayakan basah untuk mengubah massa lembab menjadi kasar. Dalam hal ini digunakan
pengayak yang berlubang besar agar granul lebih berkonsolidasi, meningkatkan banyaknya
tempat kontak partikel, dan meningkatkan luas permukaan sehingga memudahkan pengeringan.
Proses pengeringan dimaksudkan untuk menghilangkan pelarut dan megurangi kelembaban
sampai pada tingkat yang optimum. Yang memegang peranan penting adalah ikatan antara
partikel. Setelah pengeringan granul diayak kembali.

Keuntungan granulasi basah:

1. Meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas serbuk sehingga diharapkan tablet


yang dibuat dengan mengempa sejumlah granul pada tekanan kompresi tertentu akan
menghasilkan bentuk tablet yang bagus, keras dan tidak rapuh.
2. Zat aktif yang kompaktibilitasnya rendah dalam dosis yang tinggi dibuat dengan
metode granulasi basah, karena jika digunakan metode cetak langsung memerlukan
banyak eksipien sehingga berat tablet terlalu besar.
3. Zat aktif yang larut dalam dosis kecil, maka distribusi dan keseragaman zat aktif akan
lebih baik kalau dicampurkan dengan larutan bahan pengikat (Sheth, dkk, 1980).

Kerugian dari metode ini adalah perlu waktu dan biaya yang cukup besar termasuk para pekerja,
perolahan, energi dan ruangan. Pada saat granulasi terjadi perubahan patikel bahan baku menjadi
granul dengan ukuran lebih besar dan lebih seragam sehingga fluiditas dan kompresibilitas
serbuk lebih baik.

B.2. Garnulasi kering Granulasi kering,

juga dinyatakan sebagai briketasi atau kompaktasi, yang sering digunakan dalam industri.
Cara ini membutuhkan lebih sedikit waktu dan lebih ekonomis daripada pembutiran lembab.
Cara ini sangat tepat untuk tabletasi zat-zat peka suhu atau bahan obat yang tidak stabil dengan
adanya air (Voigt, 1984).

Pada metode granulasi kering, granul dibentuk oleh pelembaban bahan pengikat kedalam
campuran serbuk obat tetapi dengan cara memadatkan massa yang jumlahnya besar dari
campuran serbuk, dan setelah itu memecahkannya dan menjadikan pecahan-pecahan kedalam
granul yang lebih kecil.

4
Dengan metode ini, baik bahan aktif maupun pengisi harus memiliki sifat kohesif supaya
massa yang jumlahnya besar dapat dibentuk. Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang
tidak dapat diolah dengan metode granulasi basah, karena kepekaanya terhadap uap air atau
karena untuk mengeringkannya diperlukan temperatur yang dinaikkan (Ansel, 1981).

B.3. Kempa Langsung

Metode kempa langsung yaitu pencetakan bahan obat dan bahan tambahan yang
berbentuk serbuk tanpa proses pengolahan awal atau granulasi, kempa langsung membangkitkan
gaya ikatan diantara partikel sehingga tablet memiliki kekompakan yang cukup (Voigt, 1984).

Metode ini digunakan untuk bahan yang memiliki sifat mudah mengalir sebagaimana
juga sifat-sifat kohesifnya yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dalam mesin tablet
tanpa memerlukan granulasi basah atau kering (Ansel, 1981).

Parameter Sifat Fisik Granul

Granul adalah gumpalan dari partikel-partikel yang kecil. Umumnya granul dibuat
dengan cara melembabkan serbuk atau campuran serbuk yang digiling dan melewatkan adonan
yang sudah lembab pada celah ayakan dengan ukuran lubang ayakan yang sesuai dengan granul
yang diinginkan.

Pemeriksaan-pemeriksaan kualitas granul sangat bermanfaat, karena sifatsifat granul


tidak hanya mempengaruhi peristiwa pentabletan saja, tetapi juga kualitas tabletnya sendiri.

Parameter kualitas granul meliputi:

1). Distribusi ukuran partikel Diameter rata-rata dari suatu populasi dapat diketahui dengan
beberapa cara diantaranya dengan metode pengayakan, metode mikroskopi,
pengendapan, absorpsi, dan lain-lain. Distribusi ukuran granul dipengaruhi oleh metode
granulasi, banyaknya larutan pengikat, waktu pemrosesan (Fonner et al, 1990). Metode
sederhananya untuk menghitung ukuran rata-rata partikel dengan menggunakan ayakan
standar yang telah diketahui ukurannya yaitu mesh yang menandakan banyaknya lubang
perinchi (Parrott, 1971).

2). Waktu alir Waktu alir adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir
dalam suatu alat. Sifat ini dapat dipakai untuk menilai efektifitas bahan pelicin, dimana
adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu granul (Voigt, 1984). Mudah
tidaknya aliran granul dapat dipengaruhi oleh bentuk granul, bobot jenis, keadaan

5
permukaan dan kelembapannya. Kecepatan alir granul sangat penting karena
berpengaruh pada keseragaman pengisian ruang kompresi dan keseragaman bobot tablet
(Sheth, 1980).

3). Sudut diam Sudut diam yaitu sudut yang terjadi antara timbunan partikel bentuk kerucut
dengan bidang horizontal. Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh bentuk, ukuran
dan kelembapan granul (Wedke and Jacobson, 1989).

Uji sudut diam menggambarkan sifat alir serbuk pada waktu mengalami proses
penabletan. Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh gaya tarik dan gaya gesek antar
partikel, jika gaya tarik dan gaya gesek kecil maka akan lebih cepat dan lebih mudah
mengalir (Fonner, dkk, 1981). Semakin datar kerucut yang dihasilkan, maka sudut
kemiringan semakin kecil dan semakin baik sifat aliran serbuk (Voigt, 1984). Bila sudut
diam lebih kecil atau sama dengan 30o biasanya menunjukkan bahwa bahan dapat
mengalir bebas, bila sudutnya lebih besar atau sama dengan 40o biasanya daya
mengalirnya kurang baik (Banker dan Anderson, 1986).

4). Kompaktibilitas Uji kompaktibilitas dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan zat


untuk saling berikatan menjadi massa yang kompak, digunakan mesin tablet single punch
dengan berbagai tekanan dari yang rendah ke yang tinggi. Dengan mengatur kedalaman
punch atas turun ke ruang die, kompaktibilitas yang digambarkan oleh kekerasan tablet
yang dihasilkan (Paronen and Ilka,1996).

Simplex Lattice Design (SLD)


Metode Simplex Lattice Design merupakan suatu metode untuk menentukan formula optimum
dari sejumlah komposisi bahan, dalam desainnya jumlah total bagian komponen campuran
dibuat tetap yaitu sama dengan satu bagian (Bolton, 1997). Persamaan pada simplex lattice
design untuk 2 campuran yang berbeda (A dan B), yaitu:
Y = a(A) + b(B) + ab(A)(B)..........................................................................(1)
Dimana: Y = respon atau efek yang dihasilkan
a, b, ab = koefisien yang dapat dihitung dari percobaan
(A) dan (B) = fraksi komponen, dengan jumlah (A) + (B) harus
satu bagian
Hasil persamaan yang didapat dari hasil percobaan merupakan suatu persamaan empiris yang
dapat menggambarkan pola respon dalam suatu ruang simplex (Bolton dan Bon, 2004).

6
Parameter Kualitas Tablet Hisap

Pemeriksaan-pemeriksaan kualitas tablet perlu dilakukan untuk mengetahui apakah tablet


hisap memenuhi persyaratan sebagai tablet hisap yang baik.

Parameter kualitas tablet hisap meliputi:

1). Keseragaman Bobot Tablet Hisap

Untuk tablet yang tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang
ditetapkan sebagai berikut: timbang 20 tablet, dihitung bobot rata-rata tiap tablet, jika
ditimbang satu persatu tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan
tidak satupun tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga
yang ditetapkan kolom B. Keseragaman bobot tablet ditentukan berdasarkan banyaknya
penyimpangan bobot tiap tablet terhadap bobot rata-rata dari semua tablet sesuai syarat
yang ditentukan dalam Farmakope Indonesia edisi III.

2). Kekerasan

Kekerasan tablet mempengaruhi kerapuhan dan waktu larut tablet, semakin tinggi
kekerasan tablet akan semakin rendah presentase kerapuhan dan akan semakin lama
waktu larutnya. Kekerasan tablet juga berpengaruh pada pelepasan zat aktifnya. Pada
umumnya semakin keras tablet pelepasan zat aktif akan semakin lama. Tablet hisap yang
baik memiliki harga kekerasan 7-14 kg (Cooper and Gunn’s, 1975)

3). Kerapuhan

Uji kerapuhan menggambarkan kekuatan tablet hisap yang berhubungan dengan kekuatan
partikel pada bagian tepi atau permukaan tablet hisap. Kerapuhan tablet memenuhi syarat
bila lebih kecil dari 0,5% sampai 1% (Lachman dkk, 1986). Tablet yang mempunyai
kerapuhan lebih dari 1% dianggap kurang baik (Banker dan Anderson, 1986).

4). Waktu Melarut

Uji waktu melarut tablet bertujuan untuk mengetahui tablet hancur atau melarut perlahan
dalam mulut. Semakin banyak bahan pengikat yang digunakan, maka tablet hisap akan
semakin keras, sehingga waktu melarut tablet juga akan semakin lama. Berdasarkan teori
tablet hisap melarut dalam waktu 30 menit atau kurang (Banker and Anderson, 1986).
7
5). Tanggapan Rasa

Tanggapan rasa sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan suatu formulasi tablet
hisap. Tablet hisap mengalami kontak pertama kali di dalam mulut dan mengalami proses
penghancuran secara mekanis juga di dalam mulut. Tablet hisap harus mempunyai rasa
enak agar dapat diterima dan disukai oleh pasien (Lachman dkk, 1986).

C. BAHAN TAMBAHAN PADA PEMBUATAN TABLET HISAP


Dalam suatu sediaan farmasi, selain zat aktif juga dibutuhkan zat tambahan/eksipien.
Eksipien dalam sediaan tablet dapat diklasifikasikan berdasarkan peranannya dalam produksi
tablet. Biasanya pada tablet hisap tidak digunakan zat penghancur, dan zat yang digunakan
sebagian besar adalah zat-zat yang larut air. Adapun zat-zat tambahan dalam sediaan tablet hisap
meliputi:
a. Zat Pengisi (dilluent)
Zat pengisi dimaksudkan untuk memperbesar volume tablet. Fungsi lain dari zat pengisi
adalah untuk memperbaiki kompresibilitas dan sifat alir bahan yang sulit dikempa serta
memperbaiki daya kohesi, sehingga dapat dikempa langsung. Bahan pengisi harus memenuhi
criteria yaitu, harus non toksis, harus tersedia dalam jumlah yang cukup, harganya harus cukup
murah, tidak boleh saling berkontraindikasi, secara fisiologis harus inert/netral, harus stabil
dalam sifat fisik dan kimia, tidak boleh mengganggu bioavaobilitas obat, harus bebas dari segala
jenis mikroba dan harus color compatible (Banker dan Anderson, 1994). Untuk tablet hisap, rasa
dan kenyamanan dimulut menjadi parameter dalam seleksi bahan pengisi (Lachman et al, 1994).

b. Zat Pengikat (binder)


Zat pengikat adalah parameter yang cukup penting dalam tablet hisap. Zat pengikat
diperlukan dengan maksud untuk meningkatkan kohesivitas antar partikel serbuk sehingga
memberikan kekompakan dan daya tablet (Voigt, 1984). Bahan pengikat ditambahkan dalam
bentuk kering atau cairan selama granulasi basah untuk membentuk granul atau menaikkan
kekompakan kohesi bagi tablet yang tidak dicetak langsung (Banker dan Anderson, 1994).

c. Zat pelicin (lubricant)


Zat ini digunakan untuk memacu aliran serbuk atau granul dengan jalan mengurangi
gesekan diantara partikel–partikel (Lachman et al., 1994). Jumlah pelicin yang dipakai pada

8
pembuatan tablet 0,1% sampai 0,5% berat granul (Ansel, 1989). Zat pelicin yang biasa
digunakan adalah talk, mg stearat atau campuran keduanya (Gunsel dan Kanig, 1976).

d. Zat Pemanis Rasa


Zat pemanis rasa sangat penting dalam pembuatan tablet hisap. Apa yang dirasa mulut
saat menghisap talet sangat terkait dengan penerimaan konsumen nantinya dan berarti juga
sangat berpengaruh terhadap kualitas produk sehingga salah satu solusinya adalah
ditambahkannya bahan pemanis.
Dalam formulasi tablet hisap, bahan perasa yang digunakan biasanya juga merupakan
bahan pengisi tablet hisap tersebut (Peters, 1980). Tablet hisap cenderung menggunakan banyak
pemanis sekitar 50% atau lebih dari berat tablet keseluruhan seperti laktosa,manitol, sorbitol, dan
sebagainya.

D. KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN TABLET HISAP


1. Proses produksi mudah
2. Praktis dalam hasilpengemasan, penyimpanan, dan transportasi
3. Adanya jaminan ketetapan dosis, pemakaian mudah dan relative lebih stabil
disbanding sediaan cair
4. Dapat mengatasi kekurangan yang dimiliki sediaan tablet pada umumnya, seperti
kesukaran menelan padan anak kecil dan orang - orang tertentu, penggunaan obat
hisap praktis karena tidak perlu ditelan, cukup dihisap dalam mulut

E. CONTOH TABLET HISAP

FG TROCHES

FG Troches adalah obat untuk mengatasi berbagai jenis peradangan. Mulai dari radang

mulut (stomatitis), radang gusi (gingivitis), radang tenggorokan, bronkitis, radang amandel

(tonsilitis), periodontitis (infeksi gusi), dan berbagai peradangan lain akibat infeksi. Misalnya

infeksi setelah operasi cabut gigi atau operasi gigi dan mulut yang sejenis.

Namun, obat ini hanya mempan untuk mengatasi infeksi atau radang yang disebabkan

oleh bakteri tertentu. Di antaranya adalah Straphylococci, Streptococci, Propionibacterium acnes,

Bacteroides, serta Fusobacterium spp.

9
KOMPOSISI FG TROCHES

1. Fradiomycin sulfate.

Fradiomycin sulfate disebut juga Neomycin Sulfate yang merupakan antibiotik golongan
aminoglikosida. Antibiotik golongan ini bersifat bakterisida (bersifat menghambat pertumbuhan
serta membunuh bakteri) dengan menghambat sintesa protein yang diperlukan bakteri untuk
tumbuh. Fradiomycin tidak dapat membunuh virus, bakteri anaerob, dan jamur/fungi. Efek
samping pada Fradiomycin berpotensi menyebabkan nursing infant sehingga antibiotik folongan
Aminoglikosida termasuk salah satunya Fradiomycin, sebaiknya tidak digunakan pada ibu
menyusui.

2. Gramicidin-S HCl.

Gramicidin-S merupakan antibiotik yang bersifat lokal. Yang dapat secara aktif melawan
bakteri gram positif, negatif dan jamur.

Radang tenggorokan merupakan salah satu penyerta dari penyakit influenza yang
kebanyakan disebabkan oleh virus. Sehingga jika menderita radang tenggorokan yang
disebabkan oleh virus penggunaan obat FG Troches menjadi tidak rasional. Karena salah satu
kandungan obat FG Troches, yakni Fradiomicyn tidak dapat untuk menghambat dan membunuh
virus.

F.I Aturan pakai FG Troches

FG Troches harus dilarutkan dalam mulut atau di bawah lidah, dengan cara diisap sampai
habis.

F.2 Cara menyimpan FG Troches

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan
tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat
ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada
kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan
anak-anak dan hewan peliharaan.

10
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila
diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak
diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal
mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

F.3 Dosis

F.3.1 Dosis FG Troches untuk dewasa

Dalam satu hari, orang dewasa minum satu sampai dua tablet troches, diminum setiap
empat sampai lima jam sekali.

F.3.1 Dosis FG Troches untuk anak-anak

Dalam satu hari, anak minum satu tablet troches, diminum setiap empat sampai lima jam
sekali.

F.4 Dosis dan sediaan FG Troches

Setiap tablet FG Troches mengandung 2,5 miligram (mg) fradiomycin sulfate dan 1
miligram gramicidin.

FG Troches umumnya dijual dalam bentuk tablet isap, berbentuk seperti donat dengan
lubang di tengahnya untuk mencegah risiko tersedak.

F.5 Efek Samping

Belum ada efek samping atau kontraindikasi FG Troches yang telah dilaporkan. Namun,
obat ini kurang efektif untuk mengobati infeksi bakteri yang tidak peka terhadap kandungan
fradiomycin dan gramicidin.

Dalam kasus serius yang langka atau jarang sekali terjadi, FG Troches bisa menimbulkan
reaksi parah seperti:

 Anoreksia (gangguan pola makan)

 Mual

 Gangguan pencernaan

11
Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga
ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran
mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

F.6 Pencegahan & Peringatan

Apakah FG Troches aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Karena FG Troches mengandung gramicidin, yaitu obat golongan antibiotik, sebaiknya


ibu hamil dan menyusui tidak mengonsumsi obat ini tanpa anjuran atau pengawasan dokter.
Pasalnya, antibiotik tertentu tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.

Selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apa
pun, jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.

F.7 Interaksi Obat

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping
yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan
daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk
herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau
mengganti dosis FG Troches tanpa persetujuan dokter.

F.8 Makanan dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi saat menggunakan FG
Troches

Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan
tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-
obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan FG Troches
dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter Anda.

F.9 Overdosis

FG Troches mengandung fradiomycin. Overdosis fradiomycin mungkin menimbulkan


perubahan dalam pola buang air kecil. Misalnya jadi lebih sering atau jarang. Bisa juga air
kencing jadi lebih banyak atau sedikit.

F.11 Yang harus dilakukan dalam keadaan darurat atau overdosis

Pada situasi gawat darurat atau overdosis, hubungi 119 atau segera larikan ke rumah sakit
terdekat.
12
F.12 Yang harus dilakukan jika lupa minum obat atau lupa pakai obat

Jika Anda melewatkan satu dosis, segera minum sesegera mungkin saat Anda ingat.
Namun, jika Anda baru ingat setelah sudah waktunya untuk dosis selanjutnya, abaikan saja dosis
yang terlupa, dan lanjutkan pemakaian sesuai jadwal. Jangan gunakan obat ini dengan dosis
dobel.

13
KESIMPULAN

Tablet hisap adalah bentuk lain dari tablet untuk pemakaian dalam rogga mulut. Tablet ini
digunakan dengan tujuan memberikan efek local pada mulut atau kerongkongan untuk
mengurangi batuk pada influenza, atau dapat pula mengandung anastesi local, berbagai antiseptic
dan anti bakteri, demulsen, astringen dan antitusif.

Jenis tablet ini dirancang agar tidak hancur dalam rongga mulut tetapi melarut atau
terkikis secara perlahan – lahan dalam waktu 30 menit atau kurang.bahan tambahan yang
digunakan untuk pembuatan tablet hisap meliputi bahan pembawa, bahan pengikat, bahan
pelican, zat warna dan pemberi rasa.

Metode yang sering digunakan dalam pembuatan tablet hisap adalah metode evaluasi
granul dan evaluasi tablet. Evaluasi granul meliputi uji kadar lembab, uji kopresibilitas, distribusi
ukuran partikel dan sifat air. Sedangkan evaluasi tablet meliputi pemeriksaan organoleptik,
keseragaman bobot, keseragaman ukuran, friabilitas dan kekerasan

Pada contoh obat hisap yang kita ambil adalah FG Troches yang merupakan obat untuk
mengatasi berbagai jenis peradangan. Mulai dari radang mulut (stomatitis), radang gusi
(gingivitis), radang tenggorokan, bronkitis, radang amandel (tonsilitis), periodontitis (infeksi
gusi), dan berbagai peradangan lain akibat infeksi. Dosis penggunaan FG troches pada orang
dewasa dan anak anak berbeda, oleh karena itu kita wajib untuk berhati hati dan membaca secara
teliti aturan pakai dan aturan minumnya.

14
Daftar pustaka

Anonim, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI : Jakarta

15

Вам также может понравиться