Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lansia atau yang sering di kenal dengan sebutan lanjut usia yang berarti
seseorang yang memiliki umur lebih dari 60 tahun keatas. Menurut WHO
pengelompokan usia dibagi menjadi 4 golongan atara lain yaitu lansia dengan
umur 45-60 tahun (middle age), umur 50-75 tahun (elderly), umur 75-90
tahun (old), umur diatas 90 tahun (very old) (Setiawan, Wungouw, &
Pangemanan, 2013). Pada lanjut usia akan mengalami suatu perubahan dari
biologis, fisik, kejiwaan dan sosial (Rahmah, 2015).
Musik adalah segala sesuatu yang menyenangkan, mendatangkan
keceriaan, mempunyai irama (ritme), melody, timbre (tone colour) tertentu
untuk membantu tubuh dan pikiran saling bekerja sama (Fauzi, 2006). Musik
memberi nuansa yang bersifat menghibur, menumbuhkan suasana yang
menenangkan dan menyenangkan seseorang, sehingga musik tidak hanya
berpengaruh terhadap kecerdasan berfikir saja tetapi juga kecerdasan emosi
(Sari, 2004).
Terapi musik adalah materi yang mampu mempengaruhi kondisi seseorang
baik fisik maupun mental. Musik memberi rangsangan pertumbuhan fungsi-
fungsi otak seperti fungsi ingatan, belajar, mendengar, berbicara, serta analisis
intelek dan fungsi kesadaran (Satiadarma, 2004).
Terapi musik merupakan suatu disiplin ilmu yang rasional yang memberi
nilai tambah pada musik sebagai dimensi baru secara bersama dapat
mempersatukan seni, ilmu pengetahuan dan emosi (Widodo, 2000).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi terapi musik ?
2. Apa jenis-jenis terapi musik ?
3. Apa manfaat terapi musik ?
4. Bagaimana cara pelaksanaan terapi musik ?
5. Bagaimana penerapan terapi musik terhadap lansia ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi terapi musik
2. Untuk mengetahui jenis-jenis terapi musik
3. Untuk mengetahui manfaat terapi musik
4. Untuk mengetahui cara pelaksanaan terapi musik
5. Untuk mengertahui penerapan terapi musik terhadap lansia

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Terapi Musik

2
Musik merupakan salah satu hobi yang menyenangkan yang dapat
dijadikan sebagai suatu terapi untuk kesehatan yang lebih dikenal dengan terapi
musik. Terapi musik adalah penggunaan musik sebagai alat terapi untuk
memperbaiki, memelihara, meningkatkan keadaan mental, fisik, dan emosi. Bagi
penderita hipertensi, terapi musik dapat dijadikan sebagai terapi yang efektif
untuk menurunkan tekanan darah. Karena musik dapat mempengaruhi denyut
jantung sehingga menimbulkan ketenangan karena musik dengan irama lembut
yang didengarkan melalui telinga akan langsung masuk ke otak dan langsung
diolah sehingga menghasilkan efek yang sangat baik terhadap kesehatan
seseorang (Compbell, 2002).

Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan
rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan
gaya diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk
kesehatan fisik dan mental. Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi, musik
dapat meningkatkan, memulihkan dan memelihara kesehatan fisik, mental,
emosional dan spiritual. Musik memiliki beberapa kelebihan yaitu karena musik
bersifat nyaman, menenangkan, membuat rileks, berstruktur dan universal.
(Rasyid, 2010)

2.2 Jenis-jenis Terapi Musik

Menurut Salampessy, W,.2004 terapi musik ada dua jenis, yaitu :

1. Terapi Musik Aktif

Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main


menggunakan alat musik, menirukan nada-nada, bahkan membuat
lagu singkat. Dengan kata lainpasien bertinteraksi aktif dengan
dunia musik.

2. Terapi Musik Pasif

Terapi musik yang mudah dan efektif. Pasien tinggal


mendengarkan dan menghayati suatu alunan musik tertentu yang
disesuaikan dengan masalahnya. Hal terpenting dalam terapi musik

3
pasif adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan
pasien.

2.3 Manfaat Terapi Musik

Menurut Anthony S, 2003 manfaat terapi musik antara lain :

a. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran

Terapi musik memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran


untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi istirahat,
seluruh sel dalam tubuh akan mengalami reproduksi, penyembuhan alami
berlangsung, produkai hormon diseimbangkan dan pikiran mengalami
penyegaran.

b. Meningkatkan Kecerdasan

Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia


seseorang disebut Efek Mozart.

c. Meningkatkan Kemampuan Mengingat

Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah


kepikunan. Hal ini terjadi karena bagian otak yang memproses musik
terletak berdekatan dengan memori, sehingga ketika seseorang melatih
otak dengan terapi musik, maka secara otomatis memorinya juga terlatih.

d. Kesehatan Jiwa

Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950 M) dalam bukunya


“Grat Book About Musik”, mengatakan bahwa musik membuat rasa
tenang, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi, pengembangan
spiritual, menyembuhkan gangguan psikologis.

e. Mengurangi Rasa Sakit

Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf
yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan

4
fungsi otak yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian,
kedua sistem tersebut beraksi sensitif terhadap musik.

f. Meningkatkan Motivasi

Motivasi adalah hal yang bisa dilahirkan dengan perasaan dan


mood tertentu. Apabila ada motivasi, semangat akan muncul dan segala
kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu
maka semangat menjadi luruh, lemas, tidak bertenaga untuk beraktivitas.

g. Pengembangan Diri

Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri


seseorang. Musik yang kita dengarkan menentukan kualitas pribadi kita.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang punya masalah perasaan,
biasanya cenderung mendengarkan musik yang sesuai dengan
perasaannya.

2.4 Cara Pelaksanaan Terapi Musik

Terapi musik dapat dilakukan di rumah, disaat santai dan dimana saja,
jaraknya sekitar setengah meter (50 cm) dari tape dapat juga menggunakan
walkman. Usahakan suara (volume) tidak terlalu keras atau lemah, intinya volume
tersebut dapat membuat ibu merasa nyaman dan membuat ibu berkonsentrasi
penuh. Jika mempunyai hearphone, sesekali dapat menempelkanya ke perut ibu
agar janin bisa mendengarkan lebih jelas, ibu boleh berdendang mengikuti melodi
atau lirik lagu yang di dengarnya. Waktu yang digunakan sekitar 30 menit yang
dibagi menjadi relaksasi dan stimulus. Stimulus sekitar 15 sampai 20 menit,
relaksasi sekitar 10 sampai 15 menit (Satiadarma, 2004) .

2.5 Penerapan Terapi Musik terhadap Lansia

5
BAB III

PENUTUP

6
3.1 Kesimpulan

Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental


dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk
dan gaya diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat
untuk kesehatan fisik dan mental. Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi,
musik dapat meningkatkan, memulihkan dan memelihara kesehatan fisik, mental,
emosional dan spiritual. Musik memiliki beberapa kelebihan yaitu karena musik
bersifat nyaman, menenangkan, membuat rileks, berstruktur dan universal.
(Rasyid, 2010)

Terdapat dua jenis terapi musik, yaitu terapi musik aktif dan terapi
musik pasif. Manfaat dari terapi musik antara lain dapat digunakan sebagai
relaksasi, meningkatkan daya ingat, meningkatkan kecerdasan dan motivasi,
mengurangi rasa sakit dan sebagai pengembangan diri.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan


mahasiswi keperawatan untuk menambah pengetahuan tentang penggunaan
terapi musik , dan saya berharap makalah ini mendapatkan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

7
DAFTAR RUJUKAN

Suidah, H. 2016. “Intervensi Terapi Musik Klasik Sebagai Penanganan Depresi Pada
Lansia”. (https://jurnalkeperawatan.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/article/view/29)
diakses pada 24 Juli 2019

Rahmadhani, A. 2014. “Analisis Jurnal Terapi Musik Kelompok Bagi Lansia”.


(https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.academia.edu/6750598/ANALIS_JURNAL_TER
API_MUSIK_KELOMPOK_BAGI_LANSIA&ved=2ahUKEwjwr7PdwczjAhUUfSsKHcsg
DFYQFjAAegQIAxAB&usg=AOvVaw3Zhb1OHEgq9o6UdU34KaDL) diakses pada 24 Juli
2019

Merlianti, A. 2014. “Pengaruh Terapi Musik Terhadap Kualitas Tidur Penderita Insomnia
Pada Lanjut Usia (Lansia) di Panti Jompo Graha Kasih Bapa Kabupaten Kubu Raya”.
(https://scholar.google.co.id/scholar?
q=jurnal+nasional+tentang+terapi+musik+pada+lansia&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scho
lart#d=gs_qabs&u=%23p%3DC9T9LUQTJRsJ) diakses pada 24 Juli 2019

Вам также может понравиться