Вы находитесь на странице: 1из 6

Indonesian Journal for Health Sciences

Vol.02, No.01, Maret 2018, Hal 58-64


ISSN 2549-2721 (Print), ISSN 2549-2748 (Online) 58

PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA


DI DAERAH PEDESAAN
Hery Ernawati1
1
Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Kata kunci: ABSTRAK


Abstract Cases around adolescent reproductive now increased, due to
Pengetahuan, ignorance of teens on various aspects relating to the reproduction itself.
Kesehatan Reproduksi In rural areas still think that talking about reproduction with adolescent
Remaja, Pedesaan still considered taboo. This study aims to determine the knowledge of
adolescent reproductive healt in rural area. This study was held by
descriptive approach that describe knowledge of adolescent reproductive
health in rural areas. The instrument used was questionnaire to
determine the general data of respondents and question about adolescent
reproductive health.. The location of this study in one of the villages in
Ponorogo, with 60 respondents fixed through purposive sampling.
Sampling criteria were 1) the teenage sechool level was junior high and
high school, 2) stay with parents in the same house. Respondents who fit
the criteria will be explained in advance about the purpose of research,
and if the charge sheet is willing informed consent. Data was analysed
by univariat analysi.Research results from the get good knowledge as
much as 37 respondents, poor knowledge of 23 respondents. By using
Chi Square got three factors that influence adolescent reproductive
health knowledge, namely gender, the amount of resources adolescent
reproductive health.Knowledge of adolescent reproductive health in
rural areas of 60 respondents, mostly good knowledge (37 respondents).
Parents, teachers and health authorities are expected to conduct
activities such as cou seling so as to improve knowledge of adolescents in
rural areas of reproductive health.

Abstrak Kasus seputar reproduksi remaja sekarang semakin meningkat,


disebabkan ketidakpahaman remaja terhadap berbagai aspek reproduksi
yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Di daerah pedesaan masih
menganggap bahwa membicarakan mengenai reproduksi dengan remaja
masih di anggap tabu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di daerah pedesaan. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif. Instrumen yang digunakan berupa
kuesioner untuk mengetahui data umum responden serta pertanyaan
tentang kesehatan reproduksi remaja. Lokasi penelitian di salah satu desa
di Kabupaten Ponorogo dengan jumlah sampel yang diambil yaitu
sebanyak 60 responden. Responden yang di ambil secara purposive
sampling, dengan kriteria sampel :1) remaja yang sekolah ditingkat SMP
dan SMA, 2) tinggal satu rumah dengan orang tua. Responden yang
sesuai kriteria akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai tujuan penelitian
dan jika bersedia maka mengisi lembar informed consent. Rencana
analisis data dengan analisis univariat,dan bivariat. Hasil penelitian di
dapatkan pengetahuan baik sebanyak 37 responden, pengetahuan buruk
23 responden. Dengan menggunakan Chi Square didapatkan 3
faktoryang mempengaruhi pengetahuan kesehatan reproduksi remaja,
yaitu jenis kelamin, jumlah sumber informasi dan pemanfaatan orang tua
sebagai sumber informasi kesehatan reproduksi remaja. Pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi remaja di daerah pedesaan dari 60
responden , sebagian besar berpengetahuan baik (37 responden). Orang
tua, guru maupun dinas kesehatan diharapkan mampu mengadakan
kegiatan seperti penyuluhan sehingga bisa meningkatkan pengetahuan
remaja di daerah pedesaan mengenai kesehatan reproduksi.

Copyright © 2018 Indonesian Journal for Health Sciences,


http://journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS/, All rights reserved.
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.02, No.01, Maret 2018, Hal 58-64

Penulis korenpondensi: Cara Mengutip:


Hery Ernawati Ernawati Hery. Pengetahuan Kesehatan
Program Studi S1 Keperawatan Reproduksi Remaja Di Daerah Pedesaan.
Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Indones. J. Heal. Sci., vol. 2, no.1, pp.58-64,
Email: heryernawati@gmail.com 2018

PENDAHULUAN
Kasus seputar reproduksi remaja kebenaran informasi yang didapat oleh
sekarang semakin meningkat, remaja. Pada penelitian lain disebutkan
disebabkan ketidakpahaman remaja bahwa ada beda pengetahuan tentang
terhadap berbagai aspek reproduksi yang kesehatan reproduksi pada siswa SMU
berhubungan dengan dirinya sendiri. yang berasal dari pedesaan dan
Peningkatan kualitas kesehatan perkotaan. hal ini dikarenakan pada
reproduksi remaja dapat dilakukan perbedaan jumlah sumber informasi,
dengan memperhatikan masalah status sosial ekonomi dan pendidikan
komunikasi kesehatan. Permasalahan orang tua (7).
remaja mengenai seksualitas dan Remaja yang berasal dari daerah
kesehatan reproduksi kian lama pedesaan perlu untuk diberian informasi
dirasakan kian komplek dan tentang kesehatan reproduksi, selain agar
(8)
memprihatinkan . Masalah yang terjadi remaja mendapatkan kejelasan mengenai
pada kesehatan reproduksi remaja bisa alat reproduksinya dengan benar, juga
berupa hubungan seks sebelum menikah, dapat membantu mereka mengenal
putus sekolah karena hamil, pasangan dirinya sendiri, sehingga remaja bisa
tidak bertanggung jawab, penggunaan lebih bertanggung jawab pada kesehatan
alat kontrasepsi, aborsi, terinfeksi reproduksinya.
HIV/AIDS, penyakit menular seksual
dan penggunaan obat-obat terlarang. METODE PENELITIAN
Masa remaja merupakan masa Penelitian ini merupakan
transisi antara masa kanak-kanak dengan penelitian deskriptif karena bertujuan
dewasa. Remaja pada tahap ini belum untuk menggambarkan pengetahuan
mencapai kematangan mental dan sosial kesehatan reproduksi remaja di daerah
sehingga remaja harus menghadapi pedesaan.Variabel pada penelitian ini
banyak tekanan emosi dan sosial yang adalah pengetahuan kesehatan
saling bertentangan (3). Remaja akan reproduksi remaja di desa Sidoharjo
mengalami perubahan fisik yang cepat Kecamatan Pulung. Definisi
ketika remaja memasuki masa puber. operasionalnya adalah hasil tahu remaja
Slah satu dari perubahan fisik tersebut mengenai kesehatan reproduksi, yang
adalah kemampuan untuk melakukan dikategorikan menjadi 2 yaitu
proses reproduksi. Tetapi banyak pengetahuan baik dan buruk, dengan
fenomena memperlihatkan sebagian menggunakan rumus Mean (rerata).
remaja belum mengetahui dan Populasi penelitian ini adalah seluruh
memahami tentang kesehatan remaja yang berada di Desa Sidoarjo
reproduksi, misalnya tentang menstruasi Kecamatan Pulung sejumlah 200 remaja.
dan terjadinya kehamilan (8). Adapun kriteria inklusi pada penelitian
Orang tua di daerah pedesaan ini adalah : 1. Remaja yang sekolah pada
masih menganggap bahwa tingkatan SMP/MTs dan
membicarakan mengenai reproduksi SMA/MA/SMK.
dengan remaja masih di anggap tabu, hal Tehnik sampling yang digunakan
ini di dukung oleh penelitian Ernawati (2) adalah purposif sampling karena
bahwa orang tua bukan menjadi sumber penentuan sampel disesuaikan dengan
informasi kesehatan reproduksi remaja keinginan peneliti. Besar sampel diambil
di desa Sidoharjo Kecamatan Pulung, 30% dari populasi, yaitu sebesar 60
sehingga akan berdampak mengenai responden. Instrumen yang digunakan

60
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.02, No.01, Maret 2018, Hal 58-64

untuk pengumpulan data adalah tujuan yang akan dicapai pada penelitian.
kuesioner, yang dikembangkan dari Pada jenis penelitian deskriptif maka digunakan
kuesioner SKRRI 2007, yang meliputi Analisis Univariat pada proses analisis datanya.
Analisis univariat digunakan untuk menganalisis
biodata, informasi umum tentang secara deskriptif karakteristik masing-masing
kesehatan reproduksi remaja serta variabel dengan distribusi frekuensi yang akan
sumber informasi yang digunakan ditampilkan dalam bentuk narasi dan tabel.
remaja untuk mendapatkan informasi Sedangkan analisis bivariat dan multivariat
tentang kesehatan reproduksi remaja. untuk melihat keterkaitan dengan faktor lain
yang bisa mempengaruhi pengetahuan kesehatan
Analisis data dilakukan secara reproduksi remaja.
kuantitatif dan disesuaikan dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Karakteristik Responden
Responden yang digunakan (tabel 1). Karakteristik responden
pada penelitian ini adalah remaja pada penelitian ini meliputi jenis
kelas VII sampai XII yang tinggal di kelamin, usia, pemanfaatan orang
Desa Sidoharjo Kecamatan Pulung tua sebagai sumber informasi
dengan jumlah 60 responden, kesehatan reproduksi dan jumlah
dengan rincian 24 responden laki- sumber informasi yang digunakan
laki dan 36 responden perempuan oleh remaja.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Desa Sidoharjo Tahun 2016


No Karakteristik n, mean±SD f %
1 Jenis Kelamin:
a. Laki-Laki 24 40
b. Perempuan 36 60
2 Usia:
a. Laki-Laki 24, 15.6±1.42
B. Perempuan 36, 14.7±1.63
3 Sumber Informasi:
a. Ayah 8 13,3
b. Ibu 43 71,7
c. Tidak Semua 9 15
4 Pemanfaatan Orang Tua Sebagai
Sumber Informasi kespro:
a. Positif 38 63,3
b. Negatif 22 36,7
5 Jumlah Sumber Informasi: 60, 2.2±1,40
a. Sedikit 37 61,7
b. Banyak 23 38,3

2. Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja di daerah Pedesaan


Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di Desa Sidoharjo Tahun
2016
No Pengetahuan Frekuensi Prosentase
1 Baik 37 61,7
2 Buruk 23 38,3
Jumlah 60 100

Pada Tabel 2 didapatkan bahwa perempuan memiliki perbedaan


pengetahuan tentang kesehatan yang bermakna (nilai p-value 0,00).
reproduksi remaja di desa Sidoharjo Sehingga Jenis Kelamin dapat
sebagian besar memiliki dikatakan merupakan salah satu
pengetahuan baik. Pada tabel 3 faktor yang mempengaruhi
didapatkan bahwa rerata nilai pengetahuan kesehatan reproduksi
pengetahuan tentang kesehatan remaja di desa Sidoharjo.
reproduksi pada remaja laki-laki dan
61
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.02, No.01, Maret 2018, Hal 58-64

Pada penelitian ini di dapatkan nama organ reproduksi. Bagian


hasil bahwa pengetahuan tentang tersebut diatas merupakan
kesehatan reproduksi remaja di pengetahuan yang sering di
daerah pedesaan sebagian besar informasikan baik melalui media
(61,7%) dalam kategori baik. massa atau cetak serta melalui guru.
Keadaan ini bertentangan dengan Seringnya remaja terpapar dengan
(5)
penelitian Prajitno yang informasi akan mengakibatkan
menyatakan bahwa pengetahuan pengetahuannya mengenai
kesehatan reproduksi remaja di desa kesehatan reproduksi remaja akan
Mojotrisno lebih banyak pada baik. Kondisi ini juga sama dengan
kategori kurang. Di desa Sidoharjo penelitian sebelumnya bahwa antara
Kecamatan Pulung remaja banyak laki-laki dan perempuan masih
mendapatkan kemudahan untuk kurang mengetahui dalam hal fungsi
mengakses informasi melalui organ reproduksi, alat kontrasepsi
internet, dikarenakan sudah banyak dan pernikahan dini (1).
warung internet (warnet) dengan Dampak dari pengetahuan yang
harga yang terjangkau oleh remaja baik akan membuat sikap serta
berdiri di daerah tersebut, selain itu perilaku remaja dalam menjaga
juga kecanggihan handphone remaja kesehatan reproduksinya akan
yang bisa dipergunakan untuk positif, sehingga remaja akan
mengakses informasi dengan terhindar dari penularan penyakit
koneksi internet. seksual, kehamilan diluar nikah,
Pengetahuan yang sudah baik penyalit sistem reproduksi serta
meliputi pubertas, perubahan terganggunya pendidikan dan
psikologis remaja, nutrisi remaja pekerjaan (6).
putri, penyakit menular seksual serta

3. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja di


daerah Pedesaan
Faktor yang mempengaruhi kelamin, jumlah sumber informasi
pengetahuan tentang Kesehatan dan pemanfaatan orang tua sebagai
Reproduksi Remaja di Desa sumber informasi, dengan tingkat
Sidoharjo ada 3 faktor, yaitu jenis keeratan dari 0,26 sampai 0,43.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Perbedaan Mean Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja berdasarkan
jenis kelamin di Desa Sidoharjo Tahun 2016

No Pengetahuan n, mean±SD Frekuensi Prosentase p-Value


1 Laki-Laki: 24, 29.1±4.9 0,00
a. Baik 8 13,3
b. Buruk 16 26,7
2 Perempuan: 36, 33.0±3.5
a. Baik 29 48,3
b. Buruk 7 11,7
Jumlah 60 100

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Faktor yang mempengaruhi pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi
Remaja di Desa Sidoharjo Tahun 2016

No Variabel Independent P-Value


1 Jenis Kelamin 0,00 (KK=0,43)
2 Jumlah Sumber Informasi 0,037 (KK=0,26)
3 Pemanfaatan Orang Tua sebagai sumber Informasi 0,00 (KK=0,42)

Pada penelitian di dapatkan 3 Reproduksi Remaja di Desa


faktor yang mempengaruhi Sidoharjo, yaitu jenis kelamin,
pengetahuan tentang Kesehatan jumlah sumber informasi dan

62
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.02, No.01, Maret 2018, Hal 58-64

pemanfaatan orang tua sebagai kesehatan reproduksi maka semakin


sumber informasi, dengan tingkat tinggi pengetahuan remaja (11,4,10,9).
keeratan dari 0,26 sampai 0,43. Uji Rerata jumlah sumber informasi
statistika yang dipergunakan untuk yang digunakan pada penelitian
menguji ketiga faktor tersebut adalah 2-3 sumber. Adapun ukuran
dengan Uji Chi Square, dikarenakan keeratan hubungan adalah sebesar
semua data dalam kategori nominal. 0,26.
Jika dilihat dari jenis kelamin, Faktor ketiga adalah
maka pengetahuan tentang pemanfaatan orang tua sebagai
kesehatan reproduksi remaja lebih sumber informasi kesehatan
tinggi pada remaja perempuan. Hal reproduksi remaja. Orang tua yang
ini bisa dibandingkan dari nilai memiliki pendidikan tinggi akan
rerata yang didapat, dan dari memiliki pengetahuan yang bagus
penghitungan dengan uji statistik T- tentang kesehatan reproduksi,
Test di dapatkan ada perbedaan sehingga sejak dini orang tua sudah
bermakna dari nilai rerata tersebut menyampaikan hal tersebut kepada
(p-value 0,00). Dari beberapa anaknya. Begitu juga orang tua yang
penelitian sebelumnya memang memiliki kemampuan
pengetahuan tentang kesehatan berkomunikasi yang baik, akan
reproduksi remaja pada remaja laki- membuat remaja lebih merasa puas,
laki lebih rendah dibandingkan nyaman saat berbincang dengan
dengan remaja perempuan. hal ini orang tuanya. Walaupun secara
disebabkan oleh banyaknya sumber statistik menyebutkan bahwa
informasi yang digunakan (1). sumber informasi (ayah/ibu) tidak
Adapun ukuran keeratan hubungan berhubungan dengan pengetahuan,
adalah sebesar 0,43. tetapi ada kecenderungan bahwa
Berdasarkan hasil analisis anak akan memilih orang tua yang
bivariat antara jumlah sumber sama jenis kelaminnya saat
informasi dengan pengetahuan berkomunikasi tentang kesehatan
kesehatan reproduksi menunjukkan reproduksi (2). Adapun ukuran
adanya hubungan diantara kedua keeratan hubungan antara
variabel. Semakin banyak jumlah pengetahuan dengan pemanfaatan
sumber informasi yang bisa orang tua sebagai sumber informasi
dipergunakan remaja untuk kesehatan reproduksi remaja sebesar
mendapatkan informasi tentang 0,42.
. Remaja diharapkan mampu
KESIMPULAN menggunakan fasilitas sumber
Hasil dari penelitian ini dapat informasi dengan bijak sehingga
disimpulkan bahwa sebagian besar bisa mendapatkan informasi tentang
(61,7%) responden memiliki kesehatan reproduksi dengan baik.
pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi remaja di desa Sidoharjo
dalam kategori baik. Adapun faktor DAFTAR PUSTAKA
yang mempengaruhi pengetahuan 1. Ernawati, Hery (2014). Hubungan
pada penelitian ini adalah jenis Penggunaan Sistem Informasi
kelamin, jumlah sumber informasi Berbasis Website dengan
dan pemanfaatan orang tua sebagai Pengetahuan Kesehatan
sumber informasi. Reproduksi Remaja di Kabupaten
Saran bagi Orang Tua Ponorogo. Jurnal Ners Edisi
diharapkan lebih mendekatkan diri Oktober.
dengan remaja sehingga mampu 2. Ernawati, Hery (2015).
menjadi sumber informasi dominan, Pemanfaatan Orang Tua Sebagai
dan mampu memberikan informasi Sumber Informasi Kesehatan
tentang kesehatan reproduksi. Reproduksi Remaja di Daerah

63
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.02, No.01, Maret 2018, Hal 58-64

Pedesaan. Prosiding Poltekkes 8. Setianti, Y dan Komala, L (2013).


Kemenkes Surabaya. Komunikasi Kesehatan
3. Hurlock, E.B (2009). Psikologi Reproduksi Remaja di Pedesaan.
Perkembangan Suatu Pendekatan Edutech, Tahun 12, Bol. 1, No. 3,
Sepanjang Rentang Kehidupan. Oktober.
Edisi 5. Jakarta : Erlangga. 9. Shiferaw, K., Getahun, F.,
4. Kusmirah, E (2012). Kesehatan Getahun, A (2014). Assessment of
Reproduksi Remaja dan Wanita. Adolescents' Communication on
Jakarta : Salemba Medika. Sexual And Reproductive Health
5. Prajitno, Subur, dkk (2011). Matters With Parents And
Peningkatan pengetahuan Associated Factors Among
Kesehatan reproduksi Remaja di Secondary And Preparatory
desa Mojotrisno, Kecamatan Schools' Students In Debremarkos
Mojoagung, Kabupaten jombang. Town, North West Ethiopia.
Universitas Airlangga: tidak Reproductive Health 11:2.
dipublikasikan. 10. Wahyuni, S (2012). Hubungan
6. Pratama, Yoga (2013). Hubungan Antara Pengetahuan Remaja
Antara Pengetahuan Tentang Tentang Penyakit Menular Seksual
Kesehatan reproduksi Dengan (PMS) Dengan Jenis Kelamin Dan
Sikap Seksual Pranikah Remaja Di Sumber Informasi di SMAN
Kelurahan Danguran Kabupaten Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Stikes
Klaten. Universitas U'Budiyah Vol. 1, No. 2, Maret.
Muhammadiyah Surakarta: Skripsi 11. Widyastari, D.A., Shaluhiyah, Z.,
tidak dipublikasikan. Widjanarko, B (2011). Urinating
7. Purwanto, E; Soejoenoes, A; After Sexual Intercourse Prevents
Binarso, A (2010). Perbandingan Pregnancy: Adolescents'
Tingkat Pengetahuan Kesehatan Misconceptions of Reproductive
Reproduksi Siswi Sekolah Health Knowledge. Jurnal
Menengah Umum Di Pedesaan Kesehatan Reproduksi Vol. 1 No.
dan Perkotaan. Universitas 2, April 2011 : 102-112
Diponegoro: Tesis tidak
dipublikasikan.

64

Вам также может понравиться