Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstract: The urban development can give rise to several problems in the urban development. The
development of urban settlement is the increasing number of people each year so that the need for
infrastructure increases one of which is a modern trade center because demand of commodity and service
is increase. But this situation is not followed by infrastructure such as modern trade center. In the
beginning of Solo Baru has built, there is no modern trade center. In progress, in 2001 there is trade
center in Solo Baru. Then increased again in 2013 and 2014. In this development there are indications of
changes in shopping trips of public. Based on these problems, this study aims to determine changes in
shopping trip distribution of public after the establishment of modern trade center in Solo Baru in terms of
spatial and aspasial trip distribution. In this study, the method used is quantitative method with 4
analytical techniques. Descriptive analysis of narrative will see how the development and characteristics
of modern trade center as well as the shopping trips distribution of public in 2000 and 2015. Analysis of
paired sample t test saw trip distribution changes that occurred in public spending Solo Baru in 2000 and
2015. The descriptive analysis explanatif to prove that changes in trips distribution expenditures were the
result of the development of modern trade centers are supported by the deciding factor to determine the
relationship of the movement, the characteristics of the trade center with the trips distribution of public.
The results show that after the establishment of modern trade center in Solo there is a change ina spatial
and spatial trips distribution and spatial. The trip distribution of public happens is people tend to look for
a trading center strategically located in the sense that it is more accessible location with a shorter
distance, with a strategic location or cause consumers will take time, and expense..
11
Ardita Putri Usandy, Galing Yudana, Erma Fitria Rini, Perubahan Pola….
Teknik pengumpulan data terbagi menjadi 3.4 Analisis Perubahan Pola Pergerakan
teknik pengumpulan data primer berupa Belanja sebagai akibat dari Perkembangan
observasi dan kuesioner, serta pengumpulan Pusat Perdagangan Modern
data sekunder berupa studi dokumen untuk Analisis perubahan pola pergerakan belanja
mengetahui perkembangan pusat perdagangan sebagai akibat dari perkembangan pusat
modern tahun 2000. perdagangan modern dilakukan secara deskripsi
Populasi yang dijadikan sebagai sasaran eksplanasi untuk membuktikan bahwa
penelitian ini yaitu masyarakat Solo Baru perubahan pola pergerakan belanja yang terjadi
dengan rincian sampel seperti yang dijelaskan merupakan akibat dari adanya perkembangan
pada Tabel 2. pusat perdagangan modern. Selain itu, juga
dilakukan analisis korelasi untuk mengetahui
Tabel 2. Sampel Pelaku Pergerakan hubungan antara faktor penentu pergerakan,
No Desa Jumlah KK karakteristik pusat perdagangan dengan pola
1 Madegondo 2414 pergerakan belanja masyarakat.
2 Kwarasan 623
3 Gedangan 2039
4. HASIL PENELITIAN
4 Langenharjo 1368
Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, pusat
Total 6444
perdagangan di Solo Baru mengalami
perkembangan seperti pada Gambar 1.
Dalam penelitian ini teknik analisis yang
digunakan antara lain:
3.1 Analisis Perkembangan dan Perkembangan Jumlah Pusat
Perdagangan Modern di Solo Baru
Karakteristik Pusat Perdagangan 6
Analisis perkembangan dan karakteristik pusat
perdagangan dilakukan dengan deskriptif naratif 4 Jumlah
yang mana analisis ini menggambarkan Pusat
2 Perdagangan
bagaimana perkembangan kondisi dan pola Modern
keruangan pusat perdagangan modern di Solo 0
Baru tahun 2000 dan 2015. 2000 2001 2013 2014 2015
12
Ardita Putri Usandy, Galing Yudana, Erma Fitria Rini, Perubahan Pola….
The Park Pinggir Super
jalan Lebih regional
cenderung meningkatkan jumlah dan jenis
2% 80% 18% 100% 100%
kolektor mahal shopping pergerakan belanja masyarakat.
center
Hartono Super 3. Hubungan Hasil Pola Pergerakan Aspasial
Mall Lebih regional
6% 80% 14% 100% 100%
mahal shopping dengan Faktor Penentu Pergerakan. Adanya
center
Carrefour Regional suatu pergerakan merupakan akibat adanya
Standa
50% 25% 25% 100% 100% shopping
r
center
faktor penentu pergerakan, semakin besar
Hartono Community kelas penghasilan maka waktu pergerakan
Lebih
Trade 2% 96% 2% 100% 2% 36% 62% shopping
Murah
Center center atau perjalanan yang digunakan semakin
Sentra Community
Lebih
Niaga 9% 89% 2% 100% 2% 28% 70%
Murah
shopping singkat, moda yang digunakan yaitu
center
kendaraan pribadi, serta jumlah dan jenis
pergerakannya semakin multiple purpose
Pola pergerakan, terbagi menjadi pola
trips. Hal ini terjadi baik untuk motif
pergerakan aspasial dan pola pergerakan spasial.
convenience goods, shopping goods, dan
Untuk perubahan pola pergerakan aspasial
speciality goods. Akan tetapi jika
meliputi:
dikorelasikan secara statistik, faktor penentu
1. Waktu yang Digunakan
pergerakan yang kemudian dijelaskan
Waktu pergerakan pada tahun 2000 dan
melalui kelas penghasilan, tidak memiliki
2015 mengalami perubahan bahwa pada
hubungan dengan pergerakan aspasial,
tahun 2000 masih terdapat waktu pergerakan
kecuali berupa moda yang digunakan. Hal
selama 30 menit sampai satu jam, akan
ini berlaku untuk ketiga motif pergerakan.
tetapi pada tahun 2015, seluruh waktu
Pergerakan aspasial berupa waktu dan moda
pergerakan baik convenience goods,
yang digunakan berubah setelah adanya pusat
shopping goods, maupun speciality goods
perdaangan modern di Solo Baru, sedangkan
hanya selama 0-30 menit.
jumlah dan jenis pergerakan ditinjau dari hasil
2. Jumlah dan Jenis Pergerakan
uji statistik tidak berubah setelah adanya pusat
Dalam pemenuhan convenience goods
perdagangan modern yang ada di Solo Baru.
masyarakat cenderung melakukan jenis
Namun terdapat fenomena bahwa adanya pusat
pergerakan single purpose trips. Untuk
kegiatan yaitu pusat perdagangan modern di
pergerakan dalam pemenuhan shopping
Solo Baru cenderung meningkatkan jumlah dan
goods dan speciality goods, masyarakat
jenis pergerakan belanja masyarakat sehingga
cenderung melakukan jenis pergerakan
dapat disimpulkan bahwa pergerakan aspasial
multiple purpose trips. Sedangkan combined
masyarakat Solo Baru sesuai dengan teori yang
purpose trips jarang dilakukan masyarakat.
sebelumnya bahwa adanya perkembangan pusat
Dalam analisis paired sample t test
perdagangan (variasi tempat belanja) maka
didapatkan hasil bahwa jumlah dan jenis
lama waktu pergerakan serta jumlah dan jenis
pergerakan belanja masyarakat pada masing-
tujuannya berubah.
masing barang pada tahun 2000 dan 2015
Sedangkan untuk pergerakan spasial
adalah identik (tidak mengalami perubahan),
meliputi:
dan hasil pemetaan menunjukkan perubahan
1. Perubahan Pola Pergerakan Spasial
tempat pusat perdagangan modern yang
Pergerakan belanja masyarakat untuk motif
dituju, akan tetapi terdapat fenomena bahwa
convenience goods dan shopping goods
pada tahun 2015 terjadi penurunan single
terdapat perubahan yang cukup signifikan
purpose trips dan terjadi kenaikan pada
pasca dibangun pusat perdagangan modern
multiple purpose trips. Hal ini disebabkan
di Solo Baru sebagai alternatif pusat
adanya peningkatan jumlah pusat kegiatan
perdagangan modern yang lebih dekat.
khususnya di Solo Baru yaitu dibangun
Sedangkan pergerakan untuk motif specialty
pusat perdagangan modern di Solo Baru.
goods terdapat perubahan pergerakan ke
Dapat disimpulkan bahwa adanya pusat
Solo Baru namun masih banyak masyarakat
kegiatan yaitu pusat perdagangan modern
yang ke Kota Surakarta.
13
Ardita Putri Usandy, Galing Yudana, Erma Fitria Rini, Perubahan Pola….
2. Perubahan Zona Asal Tujuan Pergerakan perdagangan yang lokasinya strategis dalam
Spasial artian bahwa lokasi tersebut lebih mudah
Pada tahun 2000 zona tujuan pergerakan dijangkau dengan jarak yang lebih dekat, dengan
belanja masyarakat Solo Baru adalah Kota lokasi yang strategis atau menyebabkan
Surakarta yaitu zona 1 berada di Gading, konsumen akan membutuhkan waktu,dan biaya
zona 2 berada di Singosaren, dan zona 3 di yang sedikit untuk sampai ke pusat perdagangan
Jalan Slamet Riyadi yang saat itu hanya tersebut.
Sami Luwes yang baru dibangun. Peta zona
asal tujuan pergerakan spasial tahun 2000 5. KESIMPULAN DAN SARAN
dapat dilihat pada Lampiran 1. Sedangkan Kesimpulan yang dapat diambil dalam
pada tahun 2015 yaitu setelah pusat penelitian ini antara lain:
perdagangan modern di Solo Baru dibangun, 1. Pasca dibangun pusat perdagangan modern
zona tujuannya berkembang lebih banyak di Solo Baru, pergerakan aspasial untuk
yaitu: melakukan pergerakan belanja mengalami
a. Luwes Gading perubahan antara lain waktu pergerakan,
b. Matahari Singosaren moda yang digunakan, serta jumlah dan
c. Sami Luwes jenis pergerakan.
d. Lottemart Tipes 2. Adanya fenomena terkait faktor penentu
e. Solo Paragon pergerakan yang kemudian dikelompokkan
f. Solo Grand Mall menjadi kelas penghasilan dengan
g. Zona A yaitu Pusat Grosir Solo, Beteng pergerakan aspasial bahwa semakin tinggi
Trade Center, dan Luwes Loji Wetan penghasilan, maka waktu pergerakan
h. Zona B yaitu The Park, Hartono Mall, semakin singkat, moda yang digunakan
Hartono Trade Center, dan Sentra Niaga semakin pribadi, serta jumlah dan jenis
i. Carrefour Solo Baru pergerakan belanja semakin multiple
Peta zona asal tujuan pergerakan spasial purpose trips
tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 2. 3. Pasca dibangun pusat perdagangan modern
di Solo Baru, terjadi perubahan pergerakan
3. Hubungan Hasil Pola Pergerakan Spasial spasial dalam melakukan pergerakan belanja
Berdasarkan karakteristik pusat perdagangan masyarakat Solo Baru. Semula pada tahun
modern di Solo Baru 2000 zona tujuan belanja masyarakat adalah
Hasil analisis korelasi karakteristik pusat Kota Surakarta, namun pada tahun 2015
perdagangan modern dengan pola sebagian besar masyarakat melakukan
pergerakan spasial menunjukkan bahwa pergerakan belanja ke Solo Baru sehingga
pergerakan masyarakat yang memilih pusat zona tujuan belanja
perdagangan modern di Solo baru memiliki 4. masyarakat adalah Surakarta dan Solo Baru.
hubungan erat dengan karakteristik pusat 5. Berdasarkan hasil uji statistik, karakteristik
perdagangan modern di Solo Baru berupa pusat perdagangan berupa skala pelayanan
harga dan skala pelayanan. Dengan dan harga komoditas yang tersedia memiliki
demikian harga komoditas dan skala hubungan dengan pergerakan spasial
pelayanan pusat perdagangan di Solo Baru masyarakat.
berpengaruh pada pergerakan spasial belanja 6. Pola pergerakan belanja masyarakat yang
masyarakat Solo baru. terjadi adalah masyarakat cenderung
mencari pusat perdagangan yang lokasinya
Pola pergerakan belanja masyarakat Solo strategis dalam artian bahwa lokasi tersebut
Baru dilihat dari pergerakan spasial mengalami lebih mudah dijangkau dengan jarak yang
perubahan dan sesuai dengan teori yang lebih dekat sehingga konsumen akan
dikemukakan oleh Asri (1991) bahwa membutuhkan waktu dan biaya yang sedikit.
masyarakat cenderung mencari pusat
14
Ardita Putri Usandy, Galing Yudana, Erma Fitria Rini, Perubahan Pola….
15
Arsitektura, Vol. 15, No.1, April 2017: 10-16
LAMPIRAN
16
Ardita Putri Usandy, Galing Yudana, Erma Fitria Rini, Perubahan Pola….
17