Вы находитесь на странице: 1из 8

PERUBAHAN POLA PERGERAKAN BELANJA MASYARAKAT PASCA

DIBANGUN PUSAT PERDAGANGAN MODERN DI SOLO BARU

Ardita Putri Usandy, Galing Yudana, Erma Fitria Rini


Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
email: arditaputriusandy@gmail.com

Abstract: The urban development can give rise to several problems in the urban development. The
development of urban settlement is the increasing number of people each year so that the need for
infrastructure increases one of which is a modern trade center because demand of commodity and service
is increase. But this situation is not followed by infrastructure such as modern trade center. In the
beginning of Solo Baru has built, there is no modern trade center. In progress, in 2001 there is trade
center in Solo Baru. Then increased again in 2013 and 2014. In this development there are indications of
changes in shopping trips of public. Based on these problems, this study aims to determine changes in
shopping trip distribution of public after the establishment of modern trade center in Solo Baru in terms of
spatial and aspasial trip distribution. In this study, the method used is quantitative method with 4
analytical techniques. Descriptive analysis of narrative will see how the development and characteristics
of modern trade center as well as the shopping trips distribution of public in 2000 and 2015. Analysis of
paired sample t test saw trip distribution changes that occurred in public spending Solo Baru in 2000 and
2015. The descriptive analysis explanatif to prove that changes in trips distribution expenditures were the
result of the development of modern trade centers are supported by the deciding factor to determine the
relationship of the movement, the characteristics of the trade center with the trips distribution of public.
The results show that after the establishment of modern trade center in Solo there is a change ina spatial
and spatial trips distribution and spatial. The trip distribution of public happens is people tend to look for
a trading center strategically located in the sense that it is more accessible location with a shorter
distance, with a strategic location or cause consumers will take time, and expense..

Keywords: trips distribution, shopping trip, urban development

1. PENDAHULUAN terjadi menyebabkan kebutuhan akan sarana


Kedudukan Kota Surakarta sebagai pusat prasarana meningkat salah satunya yaitu pusat
pelayanan Kawasan Andalan Surakarta Boyolali perdagangan.
Sukoharjo Wonogiri Sragen Klaten dalam Pusat perbelanjaan, sebagai salah satu tata
peningkatan ekonomi masyarakat kota guna lahan, mempunyai intensitas yang cukup
menimbulkan pertumbuhan Kota Surakarta tinggi dalam menarik pergerakan, mengingat
sangat pesat (RTRW Kota Surakarta 2012- pola hidup masyarakat yang tidak bisa terlepas
2032). Sektor-sektor kegiatan yang memiliki dari gaya hidup berbelanja untuk memenuhi
kekuatan ekonomi yang besar terkonsentrasi di kebutuhannya. Pada tahun 1990 pusat
Kota Surakarta. Dari perkembangan Kota perdagangan jasa terdekat adalah Kota Surakarta
Surakarta yang pesat ini lah muncul kota satelit karena di Solo Baru belum terdapat pusat
Kawasan Solo Baru yaitu terletak di Kecamatan perdagangan dan jasa. Tahun awal
Grogol. Pada tahun 1990 yang merupakan tahun pengembangan kawasan, Kawasan Solo Baru
awal dibangun Solo Baru, jumlah penduduk belum memiliki pusat perdagangan modern.
Kecamatan Grogol sebesar 75.134 jiwa dengan Oleh karena itu masyarakat masih melakukan
luas 30,00 km2. Pada tahun 2014, jumlah pergerakan belanja ke Kota Surakarta. Baru
penduduk Kecamatan Grogol 108.645 jiwa kemudian pada tahun 2001, 2013, dan 2014
(Kecamatan Grogol Dalam Angka tahun 1991 muncul pusat perdagangan modern.
dan 2015). Peningkatan jumlah penduduk yang
Ardita Putri Usandy, Galing Yudana, Erma Fitria Rini, Perubahan Pola….

Penelitian ini bermaksud mengidentifikasi 2.2 Pola Pergerakan Belanja


perubahan pola pergerakan masyarakat Solo Pergerakan terbentuk akibat adanya kegiatan
Baru untuk pemenuhan 3 jenis barang yaitu yang dilakukan bukan di tempat tinggalnya
convenience goods, shopping goods, dan dalam artian keterkaitan antar wilayah ruang
speciality goods pasca dibangun pusat sangat berperan dalam menciptakan perjalanan
perdagangan modern di Solo Baru dengan dan pola sebaran tata guna lahan sangat
rentang waktu yang digunakan adalah 2000 dan mempengaruhi pola perjalanan orang (Tamin,
tahun 2015. Oleh karena pusat perdagangan jasa 2000). Dalam aspek pola pergerakan belanja hal-
baru yang pertama ada yaitu Alfa Toko Gudang hal yang ditinjau antara lain:
Rabat (berubah menjadi Carrefour) yang 1. Faktor penentu pergerakan yang terdiri dari
dibangun tahun 2001, sehingga tahun awal jumlah penghasilan dan kendaraan yang
perencanaan penelitian ini merupakan tahun dimiliki (Martin dalam Warpani, 1990: 111-
2000 yaitu tahun sebelum perdagangan jasa baru 113)
yang pertama dibangun dan tahun terbaru yaitu 2. Pergerakan aspasial yang terdiri dari motif
tahun 2015. Tujuan penelitian adalah pergerakan, waktu pergerakan, moda yang
mengidentifikasi kondisi dan karakteristik pusat digunakan (Tamin, 2000) serta jumlah dan
perdagangan modern di Solo Baru pada tahun jenis pergerakan (Hartshorn, 1992)
2000 dan tahun 2015, mengidentifikasi pola 3. Pergerakan spasial yang berisi tentang
pergerakan belanja penduduk Solo Baru pada zona asal tujuan (Tamin, 2000)
tahun 2000 dan 2015, dan menganalisis
perubahan pola pergerakan belanja masyarakat 3. METODE PENELITIAN
Kawasan Solo Baru setelah adanya pusat Penelitian ini menggunakan pendekatan
perdagangan modern baru. Perubahan pola deduktif karena ingin menguji suatu teori terkait
pergerakan ini penting karena munculnya perubahan pola pergerakan belanja masyarakat
alternatif pusat perdagangan sebagai fasilitas setelah adanya pusat perdagangan modern di
umum dan kebutuhan masyarakat yang ada di Solo Baru. Sedangkan metode yang digunakan
dalamnya akan berpengaruh pada struktur dan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif
pola ruang wilayah Solo Baru dan dengan dimana metode kuantitatif merupakan salah satu
diketahui ada tidaknya perubahan pola jenis penelitian yang memiliki spesifikasi yang
pergerakan pasca dibangun pusat perdagangan di sistematis, terencana, dan terstruktur dengan
Solo Baru merupakan salah satu indikator atau jelas sejak awal hingga pembuatan desain
tolok ukur keberhasilan Solo Baru sebagai kota penelitiannya. Variabel dalam penelitian ini
baru berupa kota mandiri. dapat dilihat dalam Tabel 1.

2. TINJAUAN PUSTAKA Tabel 1. Variabel Penelitian


2.1 Pusat Perdagangan Modern Aspek Variabel Sub Variabel
Pusat perdagangan modern adalah pusat Pusat Klasifikasi pusat Variasi Komoditas
Perdagangan perdagangan Cara Pelayanan
perdagangan yang dikelola dengan manajemen Modern modern Cara Pembelian
modern, umumnya terdapat di perkotaan, Skala Pelayanan
sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu Lokasi
Karakteristik Harga
dan pelayanan yang baik kepada konsumen komoditas Distribusi
(Sinaga, 2006). Aspek pusat perdagangan Frekuensi Pembelian
modern ditinjau dari skala pelayanan Perubahan pusat Perkembangan jumlah dan
perdagangan distribusi pusat perdagangan
(ICSC,1957; ULI,1977; Hartshorn,1992), lokasi
Pola Faktor Penentu Kepemilikan kendaraan
(ICSC, 1957; Hartshorn, 1992), komoditas Pergerakan Pergerakan Penghasilan
(ICSC, 1957; ULI, 1977; Hartshorn, 1992; Perda Pergerakan spasial Zona asal-tujuan
Pergerakan aspasial Motif perjalanan
Kab. Sukoharjo No 13 tahun 2011; Perwira dan
Waktu yang digunakan
Imansyah dalam Hondry, 1999) Moda yang digunakan
Jumlah dan jenis pergerakan

11
Ardita Putri Usandy, Galing Yudana, Erma Fitria Rini, Perubahan Pola….

Teknik pengumpulan data terbagi menjadi 3.4 Analisis Perubahan Pola Pergerakan
teknik pengumpulan data primer berupa Belanja sebagai akibat dari Perkembangan
observasi dan kuesioner, serta pengumpulan Pusat Perdagangan Modern
data sekunder berupa studi dokumen untuk Analisis perubahan pola pergerakan belanja
mengetahui perkembangan pusat perdagangan sebagai akibat dari perkembangan pusat
modern tahun 2000. perdagangan modern dilakukan secara deskripsi
Populasi yang dijadikan sebagai sasaran eksplanasi untuk membuktikan bahwa
penelitian ini yaitu masyarakat Solo Baru perubahan pola pergerakan belanja yang terjadi
dengan rincian sampel seperti yang dijelaskan merupakan akibat dari adanya perkembangan
pada Tabel 2. pusat perdagangan modern. Selain itu, juga
dilakukan analisis korelasi untuk mengetahui
Tabel 2. Sampel Pelaku Pergerakan hubungan antara faktor penentu pergerakan,
No Desa Jumlah KK karakteristik pusat perdagangan dengan pola
1 Madegondo 2414 pergerakan belanja masyarakat.
2 Kwarasan 623
3 Gedangan 2039
4. HASIL PENELITIAN
4 Langenharjo 1368
Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, pusat
Total 6444
perdagangan di Solo Baru mengalami
perkembangan seperti pada Gambar 1.
Dalam penelitian ini teknik analisis yang
digunakan antara lain:
3.1 Analisis Perkembangan dan Perkembangan Jumlah Pusat
Perdagangan Modern di Solo Baru
Karakteristik Pusat Perdagangan 6
Analisis perkembangan dan karakteristik pusat
perdagangan dilakukan dengan deskriptif naratif 4 Jumlah
yang mana analisis ini menggambarkan Pusat
2 Perdagangan
bagaimana perkembangan kondisi dan pola Modern
keruangan pusat perdagangan modern di Solo 0
Baru tahun 2000 dan 2015. 2000 2001 2013 2014 2015

Gambar 1. Grafik Perkembangan Jumlah Pusat


3.2 Analisis Identifikasi Karakteristik
Perdagangan Modern di Solo Baru
Pola Pergerakan Belanja
Analisis identifikasi karakteristik pola
Pusat perdagangan modern di Solo Baru
pergerakan belanja bertujuan untuk mengetahui
yang awalnya hanya Alfa Toko Gudang Rabat /
bagaimana karakteristik pola pergerakan belanja
Carrefour yang dibangun di tahun 2001
masyarakat Solo Baru dan dilakukan dengan
kemudian berkembang sehingga pada tahun
analisis deskriptif naratif.
2013 bertambah Hartono Mall, pada tahun 2014
dibangun The Park, serta pada tahun 2015
3.3 Analisis Perubahan Pola Pergerakan dibangun Hartono Trade Center dan Sentra
Analisis perubahan pola pergerakan dilakukan
Niaga.
dengan cara analisis paired sample t test dan
Masing-masing pusat perdagangan modern
overlay peta untuk mengetahui bagaimana
di Solo Baru memiliki karakteristik yang
perubahan pola pergerakan ekonomi masyarakat
berbeda, seperti terlihat pada Tabel 2.
Solo Baru pada saat sebelum bermunculannya
pusat perdagangan modern dan setelah Tabel 3. Karakteristik Pusat Perdagangan Modern di
berkembangnya pusat perdagangan modern di Solo Baru
Solo Baru. Pusat
Variasi Komoditas Cara Pelayanan Cara Pembelian
Convenie Shoppi Speciality Konvensi Mandiri Grosir eceran Grosir Skala
Perdagang Lokasi Harga
nce ng Goods onal /eceran Pelayanan
an Modern
Goods Goods

12
Ardita Putri Usandy, Galing Yudana, Erma Fitria Rini, Perubahan Pola….
The Park Pinggir Super
jalan Lebih regional
cenderung meningkatkan jumlah dan jenis
2% 80% 18% 100% 100%
kolektor mahal shopping pergerakan belanja masyarakat.
center
Hartono Super 3. Hubungan Hasil Pola Pergerakan Aspasial
Mall Lebih regional
6% 80% 14% 100% 100%
mahal shopping dengan Faktor Penentu Pergerakan. Adanya
center
Carrefour Regional suatu pergerakan merupakan akibat adanya
Standa
50% 25% 25% 100% 100% shopping
r
center
faktor penentu pergerakan, semakin besar
Hartono Community kelas penghasilan maka waktu pergerakan
Lebih
Trade 2% 96% 2% 100% 2% 36% 62% shopping
Murah
Center center atau perjalanan yang digunakan semakin
Sentra Community
Lebih
Niaga 9% 89% 2% 100% 2% 28% 70%
Murah
shopping singkat, moda yang digunakan yaitu
center
kendaraan pribadi, serta jumlah dan jenis
pergerakannya semakin multiple purpose
Pola pergerakan, terbagi menjadi pola
trips. Hal ini terjadi baik untuk motif
pergerakan aspasial dan pola pergerakan spasial.
convenience goods, shopping goods, dan
Untuk perubahan pola pergerakan aspasial
speciality goods. Akan tetapi jika
meliputi:
dikorelasikan secara statistik, faktor penentu
1. Waktu yang Digunakan
pergerakan yang kemudian dijelaskan
Waktu pergerakan pada tahun 2000 dan
melalui kelas penghasilan, tidak memiliki
2015 mengalami perubahan bahwa pada
hubungan dengan pergerakan aspasial,
tahun 2000 masih terdapat waktu pergerakan
kecuali berupa moda yang digunakan. Hal
selama 30 menit sampai satu jam, akan
ini berlaku untuk ketiga motif pergerakan.
tetapi pada tahun 2015, seluruh waktu
Pergerakan aspasial berupa waktu dan moda
pergerakan baik convenience goods,
yang digunakan berubah setelah adanya pusat
shopping goods, maupun speciality goods
perdaangan modern di Solo Baru, sedangkan
hanya selama 0-30 menit.
jumlah dan jenis pergerakan ditinjau dari hasil
2. Jumlah dan Jenis Pergerakan
uji statistik tidak berubah setelah adanya pusat
Dalam pemenuhan convenience goods
perdagangan modern yang ada di Solo Baru.
masyarakat cenderung melakukan jenis
Namun terdapat fenomena bahwa adanya pusat
pergerakan single purpose trips. Untuk
kegiatan yaitu pusat perdagangan modern di
pergerakan dalam pemenuhan shopping
Solo Baru cenderung meningkatkan jumlah dan
goods dan speciality goods, masyarakat
jenis pergerakan belanja masyarakat sehingga
cenderung melakukan jenis pergerakan
dapat disimpulkan bahwa pergerakan aspasial
multiple purpose trips. Sedangkan combined
masyarakat Solo Baru sesuai dengan teori yang
purpose trips jarang dilakukan masyarakat.
sebelumnya bahwa adanya perkembangan pusat
Dalam analisis paired sample t test
perdagangan (variasi tempat belanja) maka
didapatkan hasil bahwa jumlah dan jenis
lama waktu pergerakan serta jumlah dan jenis
pergerakan belanja masyarakat pada masing-
tujuannya berubah.
masing barang pada tahun 2000 dan 2015
Sedangkan untuk pergerakan spasial
adalah identik (tidak mengalami perubahan),
meliputi:
dan hasil pemetaan menunjukkan perubahan
1. Perubahan Pola Pergerakan Spasial
tempat pusat perdagangan modern yang
Pergerakan belanja masyarakat untuk motif
dituju, akan tetapi terdapat fenomena bahwa
convenience goods dan shopping goods
pada tahun 2015 terjadi penurunan single
terdapat perubahan yang cukup signifikan
purpose trips dan terjadi kenaikan pada
pasca dibangun pusat perdagangan modern
multiple purpose trips. Hal ini disebabkan
di Solo Baru sebagai alternatif pusat
adanya peningkatan jumlah pusat kegiatan
perdagangan modern yang lebih dekat.
khususnya di Solo Baru yaitu dibangun
Sedangkan pergerakan untuk motif specialty
pusat perdagangan modern di Solo Baru.
goods terdapat perubahan pergerakan ke
Dapat disimpulkan bahwa adanya pusat
Solo Baru namun masih banyak masyarakat
kegiatan yaitu pusat perdagangan modern
yang ke Kota Surakarta.

13
Ardita Putri Usandy, Galing Yudana, Erma Fitria Rini, Perubahan Pola….

2. Perubahan Zona Asal Tujuan Pergerakan perdagangan yang lokasinya strategis dalam
Spasial artian bahwa lokasi tersebut lebih mudah
Pada tahun 2000 zona tujuan pergerakan dijangkau dengan jarak yang lebih dekat, dengan
belanja masyarakat Solo Baru adalah Kota lokasi yang strategis atau menyebabkan
Surakarta yaitu zona 1 berada di Gading, konsumen akan membutuhkan waktu,dan biaya
zona 2 berada di Singosaren, dan zona 3 di yang sedikit untuk sampai ke pusat perdagangan
Jalan Slamet Riyadi yang saat itu hanya tersebut.
Sami Luwes yang baru dibangun. Peta zona
asal tujuan pergerakan spasial tahun 2000 5. KESIMPULAN DAN SARAN
dapat dilihat pada Lampiran 1. Sedangkan Kesimpulan yang dapat diambil dalam
pada tahun 2015 yaitu setelah pusat penelitian ini antara lain:
perdagangan modern di Solo Baru dibangun, 1. Pasca dibangun pusat perdagangan modern
zona tujuannya berkembang lebih banyak di Solo Baru, pergerakan aspasial untuk
yaitu: melakukan pergerakan belanja mengalami
a. Luwes Gading perubahan antara lain waktu pergerakan,
b. Matahari Singosaren moda yang digunakan, serta jumlah dan
c. Sami Luwes jenis pergerakan.
d. Lottemart Tipes 2. Adanya fenomena terkait faktor penentu
e. Solo Paragon pergerakan yang kemudian dikelompokkan
f. Solo Grand Mall menjadi kelas penghasilan dengan
g. Zona A yaitu Pusat Grosir Solo, Beteng pergerakan aspasial bahwa semakin tinggi
Trade Center, dan Luwes Loji Wetan penghasilan, maka waktu pergerakan
h. Zona B yaitu The Park, Hartono Mall, semakin singkat, moda yang digunakan
Hartono Trade Center, dan Sentra Niaga semakin pribadi, serta jumlah dan jenis
i. Carrefour Solo Baru pergerakan belanja semakin multiple
Peta zona asal tujuan pergerakan spasial purpose trips
tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 2. 3. Pasca dibangun pusat perdagangan modern
di Solo Baru, terjadi perubahan pergerakan
3. Hubungan Hasil Pola Pergerakan Spasial spasial dalam melakukan pergerakan belanja
Berdasarkan karakteristik pusat perdagangan masyarakat Solo Baru. Semula pada tahun
modern di Solo Baru 2000 zona tujuan belanja masyarakat adalah
Hasil analisis korelasi karakteristik pusat Kota Surakarta, namun pada tahun 2015
perdagangan modern dengan pola sebagian besar masyarakat melakukan
pergerakan spasial menunjukkan bahwa pergerakan belanja ke Solo Baru sehingga
pergerakan masyarakat yang memilih pusat zona tujuan belanja
perdagangan modern di Solo baru memiliki 4. masyarakat adalah Surakarta dan Solo Baru.
hubungan erat dengan karakteristik pusat 5. Berdasarkan hasil uji statistik, karakteristik
perdagangan modern di Solo Baru berupa pusat perdagangan berupa skala pelayanan
harga dan skala pelayanan. Dengan dan harga komoditas yang tersedia memiliki
demikian harga komoditas dan skala hubungan dengan pergerakan spasial
pelayanan pusat perdagangan di Solo Baru masyarakat.
berpengaruh pada pergerakan spasial belanja 6. Pola pergerakan belanja masyarakat yang
masyarakat Solo baru. terjadi adalah masyarakat cenderung
mencari pusat perdagangan yang lokasinya
Pola pergerakan belanja masyarakat Solo strategis dalam artian bahwa lokasi tersebut
Baru dilihat dari pergerakan spasial mengalami lebih mudah dijangkau dengan jarak yang
perubahan dan sesuai dengan teori yang lebih dekat sehingga konsumen akan
dikemukakan oleh Asri (1991) bahwa membutuhkan waktu dan biaya yang sedikit.
masyarakat cenderung mencari pusat

14
Ardita Putri Usandy, Galing Yudana, Erma Fitria Rini, Perubahan Pola….

Dengan demikian, perlu adanya ral/US_CENTER_CLASSIFICATION.pd


pengembangan pusat perdagangan modern di f diaksespada 13 November, 2015
Solo Baru agar pergerakan untuk motif Kecamatan Grogol dalam Angka tahun 2000
speciality goods juga dominan di Solo Baru Kecamatan Grogol dalam Angka tahun 2015
sehingga tujuan adanya Solo Baru sebagai kota Perda Kabupaten Sukoharjo No 13 Tahun 2011
baru berupa kota mandiri tercapai. Selain itu tentang Penataan dan Pembinaan Pasar
perlu adanya pengembangan pusat perdagangan Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko
modern skala regional di kawasan pusat kota di Modern
Kabupaten Sukoharjo agar di masa yang akan RTRW Kota Surakarta tahun 2012-2032
datang kebutuhan akan pusat perdagangan Sinaga, Pariaman. 2006. Penelitian Dampak
modern tercukupi mengingat pusat perdagangan Keberadaan Pasar Modern (Supermarket
modern skala regional di Kabupaten Sukoharjo dan Hypermarket) Terhadap Usaha Ritel
saat ini terdapat di Solo Baru. Koperasi / Waserda dan Pasar
Tradisional. Jurnal Pengkajian Koperasi
REFERENSI dan UKM: nomor 1 tahun 2006. Jakarta:
Asri, Marwan. 1991. Marketing, Edisi 2. Kementrian Koperasi dan UKM
Yogyakarta : AMP YKPN Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan
Hartshorn, Truman. 1992.Interpreting the city, PemodelanTransportasi, Edisikedua.
an urban geography. New York: John Bandung: InstitutTeknologi Bandung
Wiley and Sons (ITB)
International Council Of Shopping Centers. ULI-The Urban Land Institute. 1977. Shopping
1957. US. Shopping-Center Classification Centre Development Handbook.
and Characteristics. Washington DC : ULI.
http://www.icsc.org/uploads/research/gene
Warpani, S. 1990. Merencanakan Sistem
Perangkutan. Bandung : ITB Bandung

15
Arsitektura, Vol. 15, No.1, April 2017: 10-16

LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Zona Asal Tujuan Pergerakan Spasial Tahun 2000


(Survey Primer, 2016)

16
Ardita Putri Usandy, Galing Yudana, Erma Fitria Rini, Perubahan Pola….

Lampiran 2. Peta Zona Asal Tujuan Pergerakan Spasial Tahun 2015


(Survey Primer, 2016)

17

Вам также может понравиться