Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem perkemihan merupakan organ vital dalam melakukan ekskresi dan
melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolisma tubuh.
Pengkajian keperawatan pada system perkemihan adalah salah satu dari
komponen dari proses keperawatan yang merupakan suatau usaha yang dilakukan
oleh perawat dalam menggali permasalahan dari klien meliputi usaha
pengumpulan data, membuktikan data tentang status kesehatan seorang klien.
Keahlian dalam melakukan observasi komunikasi, wawancara, dan pemeriksaan
fisik sangat penting untuk mewujudkan fase proses keperawatan.
Tumor ginjal merupakan tumor urogenitalia nomor tiga terbanyak setelah
tumor prostat dan tumor kandung kemih. Semakin meluasnya penggunaan
ultrasonografi abdomen sebagai salah satu pemeriksaan screening (penyaring) di
klinik-klinik rawat jalan, makin banyak diketemukan kasus-kasus tumor ginjal
yang masih dalam stadium awal.
Karsinoma sel renal adalah jenis kanker ginjal yang banyak ditemukan
pada orang dewasa. Wilms tumor atau nephroblastoma adalah jenis tumor yang
sering terjadi pada anak-anak di bawah umur 10 tahun, jarang ditemukan pada
orang dewasa. Kira-kira 500 kasus terdiagnosa tiap tahun di Amerika Serikat.
75% ditemukan pada anak-anak yang normal ; 25% nya terjadi dengan kelainan
pertumbuhan pada anak. Tumor ini responsive dalam terapinya, 90% pasien
bertahan hidup hingga 5 tahun.
Di Amerika Serikat kanker ginjal meliputi 3% dari semua kanker, dengan
rata-rata kematian 12.000 akibat kanker ginjal pertahun. Kanker ginjal sedikit
lebih banyak terjadi pada laki-laki dibanding wanita (2:1) dan umumnya
terdiagnosa pada usia antara 50 – 70 tahun, tapi dapat terjadi pada usia berapa saja
juga. Tumor Wilms merupakan sekitar 10% keganasan pada anak. Paling sering
dijumpai pada usia 3 tahun dan 10% nya merupakan lesi bilateral.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tumor ginjal?
2. Apa klasifikasi tumor ginjal?

1
3. Apa etiologi dari tumor ginjal?

4. Bagaimana patofisiologi tumor ginjal?

5. Bagaimana tanda dan gejala tumor ginjal?

6. Apa komplikasi tumor ginjal?

7. Bagaimana pemriksaan penunjang tumor ginjal?

8. Bagaimana penatalaksanaan medik tumor ginjal?

9. Bagaimana konsep asuhan keperawatan tumor ginjal?


C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian tumor ginjal.
2. Dapat mengetahui klasifikasi tumor ginjal.

3. Dapat mengetahui etiologi dari tumor ginjal.

4. Dapat mengetahui patofisiologi tumor ginjal.

5. Dapat mengetahui tanda dan gejala tumor ginjal.

6. Dapat mengetahui komplikasi tumor ginjal.

7. Dapat mengetahui pemriksaan penunjang tumor ginjal.

8. Dapat mengetahui penatalaksanaan medik tumor ginjal.

9. Dapat mengetahui konsep asuhan keperawatan tumor ginjal.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Tumor ginjal adalah massa abnormal yang berkembang di ginjal. ginjal
adalah organ berbentuk kacang yang berfungsi sebagai bagian dari sistem kemih
seseorang. Ini membantu untuk menyaring limbah dan cairan ekstra dari aliran
darah, membuat urin, yang pindah ke kandung kemih dan keluar dari tubuh.
Manusia dilahirkan dengan dua ginjal. Tumor Ginja terbentuk ketika sel tumbuh
terlalu cepat dalam ginjal. Biasanya, sel yang lebih tua mati dan diganti oleh sel
baru. Ketika proses ini berjalan kacau, sel-sel tua tidak mati, dan sel-sel baru
tumbuh ketika mereka tidak dibutuhkan, membuat tumor. Ketika tumor ginjal
jinak, tidak kanker dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Namun, kadang-
kadang tumor dapat mengganggu fungsi organ, sehingga mereka bisa diangkat
melalui pembedahan.
Jauh lebih serius adalah tumor ganas ginjal, yang kanker dan dapat
menyebar ke area lain di tubuh seseorang. Jenis tumor ginjal berpotensi
mengancam kehidupan. ginjal sel karsinoma , karsinoma sel transisional , dan
‘tumor Wilms adalah tumor sering didiagnosis kanker ginjal yang paling. Pada
orang dewasa, karsinoma sel ginjal berkembang paling sering. Anak-anak lebih
mungkin untuk mengembangkan ‘tumor Wilms kanker .
Bila seseorang memiliki karsinoma sel ginjal, tumor ginjal berkembang
dalam sel unit penyaringan ginjal itu, yang disebut nefron. Sering kali, sel-sel
kanker di daerah ini berkembang sebagai salah satu massa dalam satu ginjal.
Namun, dimungkinkan untuk lebih dari satu tumor ginjal untuk mengembangkan
hanya pada satu ginjal, dan kedua ginjal dapat dipengaruhi oleh tumor pada saat
yang sama.

3
Karsinoma sel Transisi berkembang di lapisan pelvis ginjal , yang
merupakan bagian dari organ yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan
pengeringan limbah cair. Kadang-kadang tumor ini juga terbentuk dalam ureter,
yang tabung sempit yang mengarah ke kandung kemih. Dalam beberapa kasus,
mereka bahkan mengembangkan di kandung kemih itu sendiri.
Tumor Wilms terbentuk dalam ginjal dan dapat menyebar ke limfe node
yang dekat ginjal. Mereka juga bisa menyebar ke hati dan paru-paru. Sayangnya,
jenis ini biasanya mempengaruhi tumor ginjal anak-anak yang kurang dari lima
tahun.
Meskipun setiap orang dapat mengembangkan karsinoma sel ginjal, risiko
meningkat dengan usia, dan mereka yang paling umum pada mereka yang 60 dan
di atas. Pria lebih berisiko daripada wanita, dan merokok dan obesitas juga
menjadi faktor risiko. Mereka yang terkena asbes , kadmium , dan tichlorothylene
mungkin lebih beresiko, sebagai orang-orang yang telah dirawat karena gagal
ginjal di masa lalu. Untuk alasan yang tidak sepenuhnya dipahami, mereka yang
tinggi tekanan darah juga lebih beresiko.
Merokok juga merupakan faktor risiko untuk mengembangkan karsinoma
sel transisional. Seseorang juga lebih berisiko untuk mengembangkan jenis tumor
ginjal ketika ia bekerja dengan bahan kimia karsinogenik di tempat kerja. Sebuah
obat phenacetin disebut, yang tidak lagi di pasar di Amerika Serikat, telah
dikaitkan dengan jenis tumor ini juga.
Dalam keadaan normal, manusia memiliki 2 ginjal. setiap ginjal memiliki
sebuah ureter, yang mengalirkan air kemih dari pelvis renalis (bagian ginjal yang
merupakan pusat pengumpulan air kemih) ke dalam kandung kemih. Dari
kandung kemih, air kemih mengalir melalui uretra, meninggalkan tubuh melalui
penis (pria) dan vulva (wanita).
B. Klasifikasi
1. Hemartoma
Hemartoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor ginjal yang terdiri
atas komponen lemak, pembuluh darah dan otot polos.Lesi ini bukan
merupakan tumor sejati, tetapi paling cocok disebut sebagai hamartoma. Tumor
jinak ini biasanya bulat atau lonjong dan menyebabkan terangkatnya simpai

4
ginjal. Kadang tumor ini ditemukan juga pada lokasi ektrarenal karena
pertumbuhan yang multisentrik (De Jong, 2000).

2. Fibroma Renalis
Fibroma renalis berupa benjolan massa yang kenyal keras, dengan
diameter kurang dari 10 mm yang terletak dalam medula atau papilla. Tumor
tersusun atas sel spindel dengan kecenderungan mengelilingi tubulus di
dekatnya.
3. Adenoma Korteks Benigna
Adenoma koreteks benigna merupakan tumor berbentuk nodulus berwarna
kuning kelabu dengan diameter biasanya kurang dari 20 mm, yang terletak
dalam korteks ginjal.
4. Onkositoma
Onkositoma merupakan subtipe dari adenoma yang sitoplasma
granulernya (tanda terhadap adanya mitokondria yang cukup besar dan
mengalami distorsi) banyak ditemukan. Onkositoma kadang-kadang dapat
begitu besar sehingga mudah dikacaukan dengan karsinoma sel renalis.
5. Tumor Jinak Lainnya
Tumor jinak dapat timbul dari jenis sel apapun dari dalam ginjal. Beberapa
menyebabkan masalah klinis, seperti hemangioma yang dapat menyebabkan
terjadinya perdarahan, sehingga memberikan rasa nyeri atau merupakan
predisposisi kehilangan darah yang banyak sewaktu terjadi trauma.Tumor yang
jarang ditemukan ialah tumor sel jukstaglomerulor yang memproduksi renin
yang merupakan penyebab terjadinya hipertensi (Underwood, 2000). Jenis
tumor lain yang pernah ditemui adalah lipoma dan leiomioma (De Jong, 2000).
6. Tumor ganas
Tumor ginjal yang ganas biasanya berupa tumor padat yang berasal dari
urotelium, yaitu karsinoma sel transisional atau berasal dari sel epitel ginjal
atau adenokarsinoma, yaitu tumor Grawitz atau dari sel nefroblas, yaitu tumor
Wilms.

5
C. Etiologi
Menurut Muttaqin dan Sari (2011) penyebab pasti masih belum diketahui,
tetapi ada beberapa faktor lingkungan dan genetik yg menjadi predisposisi
terbetuknya karsinoma sel ginjal, meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Merokok
2. Obesitas. Menjadi faktor risiko, terutama pada wanita, berat badan yang
meningkat memiliki hubungan liner dengan meningkat kan risiko

3. Penyakit kritis ginjal pada pasien yang menjalani dialisis ginjal gangka
panjang. Hal inipredisposisi untuk kanker sel ginjal

4. Transplantasi ginjal. Predisposisi pada penerima transplantasi ginjal

5. Penyakit sindrom von Hippel-Lindau (VHL) merupakan penyakit bawaan


terkait dengan karsinoma ginjal
D. Patofisiologi
Tumor ini berasal dari sel tubulus ginjal yang dapat dimulai dari korteks
maupun daerah medulla. Tumor dari daerah korteks cenderung meluas kedarah
sekitar ginjal. Tumor ini mempunyai pseudo kapsul yang terdiri dari jaringan
parenkim yang tertekan serta jaringan fibrous dan sel-sel inflamasi. Infiltrasi
tumor ke daerah luar menyebabkan tonjolan yang dapat digunakan sebagai tanda
diagnostik pada pemeriksaan USG atau CT scan.
Ukuran sangat bervariasi mulai dari yang berukuran kecil sampai ukuran 8-9 cm.
Secara makroskopik akan terlihat pewarnaan kekuningan atau orange oleh karena
mengandung banyak lemak. Permukaan tumor yang lebih kecil tampak homogen
sedang yang besar biasanya disertai kista sekunder di dalamnya dengan daerah
perdarahan dan daerah nekrosis serta kadang ditemukan kalsifikasi didaerah
perifer. (Afif, 2011)
Salah satu penyebab utama tumor ginjal adalah merokok, karena didalam
rokok terdapat zat karsinogen. Karsinogen itu akan menyebabkan kerusakan pada
DNA atau bahasa kerennya mutasi DNA yang ada pada inti sel. Unit fungsional
DNA disebut gen yang terkenal sebagai pembawa sifat keturunan. Sebenarnya
fungsi DNA ini adalah pengatur semua kehidupan sel. DNA yang menentukan
struktur dan fungsi sel juga pembelahannya. Kerusakan-kerusakan pada DNA

6
akan diperbaiki oleh yang namanya DNA repair mechanism, bila repair ini gagal
maka sel akan mengalami Apoptosis. Apoptosis ini adalah kematian sel dengan
cara bunuh diri akibat terpapar asap rokok. (Erna. 2008)
Mutasi ini dapat mengaktivasi gen-gen yang diberi nama oncogenes
(dinamakan demikian karena aktivasi berlebihan dari gen ini menyebabkan sel
akan terus membelah dan menjadi kanker) seperti gen RAS atau menginkativasi
tumoursuppressor genes (gen yang menekan timbulnya tumor jadi kerjanya
berlawanan dengan oncogene). Nah banyak bukti telah didapatkan bahwa
carcinogen dapat secara langsung bereaksi dan menyebabkan perubahan pada
RAS. (Erna. 2008)
Karena oncogen seperti RAS teraktivasi akhirnya sel-sel jadi membelah
gak karu-karuan, dan membentuk sel-sel dengan struktur yang lebih primitif,
semaunya sendiri (otonom), tidak mematuhi aturan-aturan yang berlaku secara
alami, bahkan dengan gampang terlepas. Sel-sel yang terlepas paling sering
masuk aliran limfe dalam pembuluh limfe, juga darah dan kemudian bila dia
berhenti pada suatu tempat dia akan berkembang biak disitu menimbulkan yang
disebut dengan anak sebar (metastases). (Erna. 2008)

7
E. WOC

8
F. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejalanya menurut Nursalam, 2008 yaitu:
1. Saat melakukan palpasi ditemukan massa di daerah abdomen.
2. Nyeri pinggang.

a. Hematuria :intermitten atau terus – menerus pada pemeriksaan


mikroskopis dan kasat mata.

b. Nyeri pinggul : distensi kapsul ginjal dan invasi sekitar struktur ginjal.
G. Komplikasi
1. Lemah, anemia, BB menurun, dan demam akibat efek sistemik kanker
ginjal.
2. Classical triad (gejala lambat).
Metastase yang luas ke berbagai organ (Nursalam, 2008).
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Ultrasound abdominal
Terdapat massa padat pada perut ( retrperitoneal ) sebelah atas.
2. CT scan
Dapat memberikan gambaran pembesaran ginjal dan sekaligus menunjukkan
pembesaran kelenjar regional atau infiltrasi tumor ke jaringan sekitarnya.
3. Foto Toraks
Karena tingginya insiden metastase tumor ke paru-paru,maka setiap pasien
dengan Tumor Wilm’s harus di lakukan pemeriksaan foto toraks.
4. Pemeriksaan darah dan urine
Untuk menilai fungsi ginjal dan hati.
5. Biopsi
Di lakukan untuk mengambil contoh jaringan dan pemeriksaan
mikroskopik.Biopsi tumor ini untuk mengevaluasi sel dan diagnosis.

9
6. MRI Perut.
7. CBC,BUN,dan Kreatinin.

8. PIV dan Nefroktom


I. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan tumor Wilms adalah mengusahakan penyembuhan
dengan komplikasi dan morbiditas serendah mungkin. Biasanya dianjurkan
kombinasi pembedahan, radioterapi dan kemoterapi.
Dengan terapi kombinasi ini dapat diharapkan hasil yang memuaskan.Jika
secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal disebelah kontra
lateral normal, dilakukan nefrektomi radikal.
1. Pembedahan
Nefroktomi radikal di lakukan bila tumor belum melewati garis tengah dan
belum menginfiltrasi jaringan lain. Pengeluaran kelenjar limfe retroperitoneall
total tidak perlu dilakukan tetapi biopsi kelenjar di daerah hilus dan paraaorta
sebaiknya dilakukan. Pada pembedahan perlu diperhatikan ginjal kontralateral
karena kemungkinan lesi bilateral cukup tinggi. Apabila ditemukan penjalaran
tumor ke vena kava, tumor tersebut harus diangkat.
2. Radioterapi
Tumor renal di kenal sebagai tumor yang radiosensitif, tapi radioterapi
dapat mengganggu pertumbuhan anak dan menimbulkan penyulit jantung, hati
dan paru.Karena itu radioterapi hanya diberikan pada penderita dengan tumor
yang termasuk golongan patologi prognosis buruk atau stadium III dan IV. Jika
ada sisa tumor pasca bedah juga di berikan radioterapi.Radioterapi dapat juga
di gunakan untuk metastase ke paru, otak, hepar serta tulang.
3. Kemoterapi
Tumor renal termasuk tumor yang paling peka terhadap obat kemoterapi.
Prinsip dasar kemoterpai adalah suatu cara penggunaan obat sitostatika yang
berkhasiat sitotoksik tinggi terhadap sel ganas dan mempunyai efek samping
yang rendah terhadap sel yang normal.Terapi sitostatika dapat diberikan pra
maupun pasca bedah didasarkan penelitian sekitar 16-32% dari tumor yang
mudah ruptur. Biasanya, jika diberikan prabedah selama 4 – 8 minggu. Jadi,

10
tujuan pemberian terapi adalah untuk menurunkan resiko rupture intraoperatif
dan mengecilkan massa tumor sehingga lebih mudah di reseksi total.
Ada lima macam obat sitostatika yang terbukti efektif dalam pengobatan
tumor, yaitu : Aktinomisin D, Vinkristin, Adriamisin, Cisplatin dan
Siklofosfamid. Mekanisme kerja obat tersebut adalah menghambat sintesa
DNA sehingga pembentukan protein tidak terjadi akibat tidak terbentuknya
sintesa RNA di sitoplasma kanker, sehingga pembelahan sel-sel kanker tidak
terjadi.
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR GINJAL


A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
2. Identitas klien / pasien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan,
agama, suku, alamat, tanggal MRS, no. register dan ruangan, serta orang yang
bertanggung jawab.
3. Keluhan Utama
Pada pasien tumor ginjal biasanya akan mengalami nyeri pinggang dan massa
di daerah ginjal secara bersama-sama atau terpisah.
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Pada pasien tumor ginjal biasanya akan terdapat gejala seperti massa di
ginjal.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Umumnya pasien dengan tumor ginjal mempunyai riwayat penyakit nyeri
pinggang.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Pada pasien tumor ginjal tidak terpengaruh pada riwayat penyakit keluarga.
5. Pola kebiasaan dan pemeliharaan kesehatan
a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat

11
Pada umumnya pasien tumor ginjal dapat meneuhi sebagian besar di
tata laksana kesehatannya karena tumor ginjal tak mengganggu persepsi dan
tata laksana hidup sehat.
b. Pola nutri dan metabolisme
Terdapat gangguan dan penurunan absorbi lemak menyebabkan pasien
tumor ginjal mengalami gastroentestinal ringan seperti perasaan mual,
kadang-kadang muntah.
c. Pola eliminasi
Pada umumnya pasien tumor paru ginjal mengalami gangguan
eliminasi seperti hematuria, retensi urine dll.
d. Pola istirahat dan tidur
Akibat dari nyeri pinggang yang tiba-tiba muncul dapat menganggu
pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.
e. Pola aktifitas dan latihan
Akibat dari nyeri, massa di ginjal, demam, dapat mengganggu aktivitas
dan latihan pasien karena butuh istirahat.
f. Pola persepsi dan konsep diri
Pada umumnya akan terjadi kecemasan terhadap keadaan penyakitnta
baik oleh pasien itu sendiri maupun keluarga pasien.
g. Pola hubungan peran
Pada umumnya peran pasien terhadap keluarga ataupun respon terhadap
keadaan penyakitnya pasien tidak ada gangguan.
h. Pola reproduksi seksual
Pada umumnya pola reproduksi seksual berpengaruh karena keadaan
penyakit pasien.
i. Pola penanggulangan stress
Pada umumnya pasien tumor ginjal cemas terhadap penyakitnya
keadaan penyakitnya.
j. Pola sensori dan kognitif
Pada umumnya pasien dengan tumor ginjal tidak terdapat gangguan
sensori dan kognitif.
k. Pola tata nilai dan kepercayaan
Menggambarkan tentang agama dan kepercayaan yang dianut pasien
tentang norma dan aturan yang dijalankan.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Didapatkan saat klien waktu pengkajian kreteria umum lemah, suhu
tubuh tinggi (jika ada infeksi) dan nyeri pinggang.
b. Pemeriksaan tanda vital
1) Suhu tubuh
2) Denyut nasi

12
3) Tingkat kesadaran
4) Tekanan darah

c. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan foto pilus abdomen
2) Ultrasonografi (USG)

3) CT Scanning

4) Angiografi girgal
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d spasme otot punggung dan abdomen, peregangan dari terminal
saraf skunder dari infasi tumor kedalam organ lain, sumbatan aliran urine,
massa tumor yang menyebabkan peregangan kapsula fibrosa ginjal, bekuan
darah massal sel tumor bergerak turun melaui ureter. (Muttaqin, 2011)

2. Hipertermi b.d peningkatan laju metabolisme sekunder dari respons


sistemik metastasis kanker ginjal ke organ lain. (Muttaqin, 2011)

3. Gangguan pemenuhan eliminasi urine b.d retensi urine, efek sekunder dari
obstruksi saluran kemih dari tumor ginjal. (Muttaqin, 2011)

4. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan


peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.
C. Rencana Keperawatan
1. Nyeri b.d spasme otot punggung dan abdomen, peregangan
dari terminal saraf skunder dari infasi tumor kedalam organ lain, sumbatan
aliran urine, massa tumor yang menyebabkan peregangan kapsula fibrosa
ginjal, bekuan darah massal sel tumor bergerak turun melaui ureter. (Muttaqin,
2011)
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri dapat teratasi.
Intervensi Rasional
1. Tentukan lokasi, karakteristik, 1. Petunjuk nonverbal ini dapat
kualitas, dan derajat nyeri. mengindikasikan adanya derajat
nyeri yang dialami.
2. Anjurkan pasien untuk
memonitor nyeri sendiri. 2. Menurunkan gerakan yang dapat

13
meningkatkan nyeri.
3. Anjurkan penggunaan
3. Memungkinkan pasien untuk
keterampilan manajemen nyeri
berpartisipasi secara aktif dan
(misal: teknik relaksasi, dan
meningkatkan rasa kontrol.
bimbingan imajinasi)
4. Informasi memberikan data dasar
4. Berikan informasi, seperti:
untuk mengevaluasi kebutuhan atau
penyebab, berapa lama terjadi,
keefektifan intervensi.
dan tingkatan pencegahan.
5. Obat analgetik dapat membantu
5. Kolaborasi dengan tim dokter
menurunkan perasaan nyeri
dalam pemberian analgetik

2. Hipertermi b.d peningkatan laju metabolisme sekunder dari


respons sistemik metastasis kanker ginjal ke organ lain. (Muttaqin, 2011)
NOC: Thermolegulation
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan suhu tubuh, nadi dan
RRnormal.
Intervensi Rasional
1. Berikan kompres pada pasien. 1. Dapat membantu mengurangi
demam.
2. Tingkatkan sirkulasi udara.
2. Suhu ruangan/jumlah selimut
3. Kolaborasi dengan tim dokter
harus diubah untuk
dalam pemberian obat antipiretik.
mempertahankan suhu mendekati
normal.

3. Digunakan untuk mengurangi


demam umumnya lebih besar
dari 39,5 – 40 derajat celcius.
3. Gangguan pemenuhan eliminasi urine b.d retensi urine, efek sekunder dari
obstruksi saluran kemih dari tumor ginjal. (Muttaqin, 2011)
Tujuan:Setelah dilakukan tindakan keperawatan pengeluaran urine normal.

14
Intervensi Rasional
1. Observasi dan catat
jumlah/frekuensi berkemih.

2. Lakukan palpasi terhadap 1. Menentukan apakah kantung kemih


adanya distensi kandung dikosongkan dan saat kapan
kemih. intrvensi itu diperlukan.

3. Tingkatkan pemberian cairan. 2. Dapat menandakan adanya retensi


urine.
4. Berikan stimulasi terhadap
pengosongan urine dengan 3. Mempertahankan fungsi ginjal.
mengalirkan air, letakkan air
4. Meningkatkan proses perkemihan
hangat dan dingin secara
dengan merelaksasikan sfingter
bergantian pada daerah
urine.
suprapubis, letakkan tangan
dalam air hangat sesuai
kebutuhan.
4. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.
Tujuan : Kebutuhan Nutrisi tubuh terpenuhi

Intervensi Rasional
1. Catat intake dan output makanan
1. Monitoring asupan nutrisi bagi
secara akurat
tubuh
2. Kaji adanya tanda-tanda
2. Gangguan nutrisi dapat terjadi
perubahannutrisi : Anoreksi,
secara berlahan.
Letargi, hipoproteinemia.
3. Mencegah status nutrisi menjadi
3. Beri makanan dalam porsi kecil
lebih buruk
tapi sering

4. Membantu dalam proses


4. Beri suplemen vitamin dan besi
metabolisme.
sesuai instruksi

15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumor ginjal adalah massa abnormal yang berkembang di ginjal. ginjal
adalah organ berbentuk kacang yang berfungsi sebagai bagian dari sistem
kemih seseorang. Ini membantu untuk menyaring limbah dan cairan ekstra dari
aliran darah, membuat urin, yang pindah ke kandung kemih dan keluar dari
tubuh. Manusia dilahirkan dengan dua ginjal.
B. Saran
Setelah mengetahui dan memahami bagaimana asuhan keperawatan pada
tumor ginjal, mahasiswa keperawatan sebaiknya mampu menerapkan dalam
praktik lapangan. Hasil diskusi kelompok tentunya masih banyak memiliki
kekurangan, oleh karena itu kami memohon kritik dan saran sehingga dapat
membangun kesempurnaan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ryahh.2010.Askep Tumor Ginjal.http://id.scribd.com/doc/152594650/Askep-


Tumor-Ginjal-Ryahh.diakses tanggal 1 April 014

Upik.2012.Askep Tumor Ginjal.http://heldaupik.blogspot.com/2012/02/askep-


tumor-ginjal.html.diakses tanggal 1 April 2014

Bintang.2011.Tumor Ginjal.http://bkp2011.blogspot.com/2011/04/tumor-
ginjal.html. diakses tanggal 1 April 2014

Afif.2011.Tumor Ginjal.http://afifsurg.wordpress.com/2011/04/17/tumor-ginjal/.
diakses tanggal 14 Maret 2014

17

Вам также может понравиться