Вы находитесь на странице: 1из 9

Universitas Bung Karno Jakarta

Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Sipil

Tugas Perencanaan Irigasi Dan Bangunan Air 2


Lembar soal

Nama :
NIM :
Daerah Irigasi :

Tugas :
1. Design Fload
2. Perhitungan Bendung
3. Selidiki Stabilitas Bendung

Jakarta, .......................................

Dosen Irigasi dan Bangunan Air 2

Ir. Sarjono Puro, MT

Tugas Perencanaan Irigasi Dan Bangunan Air 2 - 2018 1


A. Ketentuan-ketentuan umum tugas Irigasian Dan Bangunan Air

1. A s i s t e n s i k e p a d a a s i s t e n p e r e n c a n a a n m i n i m a l 1 k a l i / m i n g g u .
2. Laporan diketik pada kertas HVS ukuran A4 dengan spasi 1,5
3. Pengerjaan tugas sesuai dengan kerangka tugas dan schedule pelaksanaan
4. ACC tugas oleh dosen untuk di jilid adalah 1 minggu sebelum ujian
5. Unsur yang dinilai adalah,
a. keaktifan asistensi dan presensi kuliah,
b. ketepatanpenyelesaian tugas,
c. laporan dan penggambaran,
d. penguasaan materi
6. Hal-hal lainnya yang belum ditentukan akan ditentukan kemudia n

B. Format laporan Perencanaan irigasi dan Bangunan Air

 Lembar ACC
 Lembaran Soal
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Daftar Tabel
 Daftar Gambar
 Bab I Pendahuluan
 Bab II Desain Fload
 Bab III Perhitungan Bendung
 Bab IV Kontrol Sifat Aliran
 Bab V Desain Pintu Pengambilan dan Pintu Penguras
 Bab V I Analisa Stabilitas Bendung
 Bab VI Penutup
 Daftar Pustaka
 Lampiran dan Gambar Desain

Tugas Perencanaan Irigasi Dan Bangunan Air 2 - 2018 2


C. Langkah-langkah Perencanaan Bendung
1. Penetapan Lokasi Bendung :
Penetapan lokasi bendung dalam tugas ini di berikan oleh asisten tugas.
2. Menghitung Desain Flood :
Desain flood adalah perencanaan debit yang di rencanakan untuk melewati
bendung, dalam tugas ini di pakai metode ;
 Melchior
 Haspers
 Rasional
Dari ketiga metode ini di cari nilai yang terbesar.
3. Perhitungan Bendung :
 Penetapan dimensi bendung
 Tinggi bendung , jarak antara lantai muka bendung sampai puncak bendung
 Menghitung kemiringan sungai
 Menentukan tinggi muka air maximum di sungai
 Menentukan lebar bangunan
 Menentukan lebar efektif bendung
 Menghitung tinggi muka air di atas bendung
4. Kontrol Sifat Aliran
Lantai Muka Bendung :
Dipakai cara Lane dan Bligh untuk menentukan panjang lantai muka bendung
5. Mendesain Pintu Pengambilan dan Pintu Penguras
6. Analisa Stabilitas Bendung :
 Gaya-gaya yang bekerja pada bendung
 Kontrol Stabilitas Bendung

Tugas Perencanaan Irigasi Dan Bangunan Air 2 - 2018 3


DATA PERENCANAAN :

1. Debit yang diperlukan di intake berdasarkan besarnya kebutuhan air irigasi :


a. 1,4 m3/det b. 1,45 m3/det c. 1,5 m3/det
2. Debit yang diperlukan untuk perencanaan Cover Dam adalah Q10 sebesar ............m3/det
3. Debit banjir rancangan dengan kala ulang 20 tahunan sebesar : .................m3/det
4. Jenis Mercu bendung :
a. Type ogee I B. Type ogee II c. Type ogee III
5. Berdasarkan peta topografi yang ada, alternatif kedudukan bendung pada alternatif :.....
6. Karakteristik fisik material tanah di lokasi bendung :
a. Sudut geser dalam (ϴ) : 28, 0 29,0 30,0
b. Spesifik gravity (Gs) : 2,61 2,67 2,70
c. Void ratio (e) : 26 % 28 % 30 %
d. Koefisien kohesi : 1,82 1,86 1,91
7. Perencanaan kantong lumpur :
a. Selang waktu pembilasan : 2 minggu sekali 4 minggu sekali
b. Diameter butiran partikel : 0,06 mm 0,07 mm 0,08 mm
8. Ukuran :

Apabila dalam perhitungan perencanaan terdapat data-data yang belum diketahui, maka
data diasumsikan sendiri sejauh batas toleransi dan sesuai dengan ketentuan Kriteria
Perencanaan.

Tugas Perencanaan Irigasi Dan Bangunan Air 2 - 2018 4


LAMPIRAN

NO PATOK JARAK ELEVASI

1 P.1
2 P.2
3 P.3
4 P.4
5 P.5
6 P.6
7 P.7
8 P.8
9 P.9 .........
10 P.10 ..........
11 P.11 ..........
12 P.12 ...........
13 P.13 ...........
14 P.14 ...........
15 P.15 ..........
16 P.16
17 P.17
18 P.18
19 P.19
20 P.20
21 P.21
22 P.22
23 P.23
24 P.24
25 P.25

Tugas Perencanaan Irigasi Dan Bangunan Air 2 - 2018 5


GAMBARAN KEADAAN WILAYAH PERENCANAAN

1.1 Kondisi Topografi


Dari peta topografi terlihat bahwa daerah perencanaan (sungai yang akan dibendung)
pada umumnya memiliki kemiringan yang landai. Ini dapat terlihat dari contour yang
dilalui oleh aliran sungai. Namun secara keseluruhan daerah perencanaan merupakan
daerah pengunungan dengan kemiringan yang curam (pada daerah hulu), hal tersebut
terlihat dari jarak garis contour yang begitu rapat dan pada daerah – daerah hilir
(terdapat pusat penduduk) memiliki kemiringan yang lebih landai.
Tutupan Lahan Pada daerah perencanaan terdapat beberapa utupan lahan (daerah
perencanaan merupakan sungai yang ditinjau), antara lain: adanya kebun kelapa,
daerah pemukiman warga (dusun), dan adanya jalan untuk kendaraan

1.2 LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN


A. Penetapan Lokasi Bendung
Penetapan lokasi bendung untuk tugas perencanaan ini dilakukan oleh dosen
asisten tugas, namun dalam perencanaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan
untuk menetapkan lokasi bendung, antara lain:
 Kondisi topografi dari rencana daerah irigasi.
 Kondisi topografi dari lokasi bendung.
 Kondisi hidraulik dan morfologi sungai di lokasi bendung, termasuk angkutan
sedimen.
 Kondisi tanah pondasi, bendung harus ditempatkan pada lokasi di mana tanah
pondasinya cukup baik hingga bangunan akan stabil.
 Faktor-faktor lain yang mempengaruhi, seperti : penggunaan lahan di sekitar
bendung, kemungkinan pengembangan daerah di sekitar bendung, perubahan
morfologi sungai, daerah genangan yang tidak terlalu luas, dan ketinggian
tanggul banjir.
 Biaya pelaksanaan

Tugas Perencanaan Irigasi Dan Bangunan Air 2 - 2018 6


B. Penggambaran Catchment Area (Daerah Aliran Sungai)
Catchment area digambar dengan memperhatikan posisi contour di sekitar sungai
yang direncanakan. Melalui posisi contour akan ditarik batasan areal, dimana
diasumsikan aliran air yang jatuh pada lahan akan turun menuju sungai dengan
daerah tegak lurus contour. Batasan daerah tangkapan dibuat mengelilingi sungai
sehingga akan diperoleh sebuah areal yang disebut Daerah Aliran Sungai (catchment
area).
C. Menghitung Curah Hujan Rerata DAS atau Analisa Hidrologi
Analisa hidrologi dilakukan untuk menentukan curah hujan mksimum yang nntinya
akn dipakai sebagai curah hujan rencana. Data curah hujan didapat dari stasiun
terdekat yang ada. Tetapi untuk tugas perencanaan ini dipakai data dari contoh
tugas yang lain dengan menambah +5 pada setiap nilai curah hujan maksimum.
Dalam analisis digunakan Metode Metode Gumbel dengan minimal data yang
dimiliki yaitu 10 tahun.

Rumus Metode Gumbel :

X_t= X _̅ a+ K .S_x
Dimana :
Xt = Curah Hujan maksimum pada Return Period
X a̅ = Curah Hujan Rerata maksimum tiap stasiun
K = (y_t- y_n)/s_n , yt = Reduce Variabel
Yn = Reduce Mean
Sn = Standar Deviator

D. Menghitung Desain Flood


Desain Flood merupakan design yang dipakai untuk menentukan besarnya debit
yang direncanakan untuk melewati bendung. Adapun metode yang digunakan untuk
melakukan design ini, yaitu :
Metode Meichior dan Gumbel (kombinasi).
Qmax= ∝ .F .q . Rmax/200
Dimana:
α = Koefisien Pengaliran
F = Luas Catchment Area

Tugas Perencanaan Irigasi Dan Bangunan Air 2 - 2018 7


q = Debit pengaliran maksimum pada tiap – tiap km2 pada curah hujan
terbesar setempat dalam 24 jam (m3/det/km2).
Rmax = Curah Hujan Harian Maksimum rata – rata dari stasiun – stasiun yang
Memenuhi.

1.3 Perhitungan Bendung


Langkah – langkah untuk perhitungan Bendung, antara lain
A. Penetapan dimensi Mercu (Peil Mercu)
Penetapan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga akan diperoleh dimesi
bendung yang diperlukan. Tinggi Bendung Tinggi bendung merupakan tinggi pada
bendung yang diukur dari jarak antara lantai muka bendung sampai puncak
bendung.
B. Menghitung Kemiringan Sungai Perhitungan ini dilakukan dengan meninjau daerah
sejauh 2 km ke arah hilir dan hulu bendung
Penampang Sungai Rata – rata Bentuk penampang diasumsikan sebagai trapezium,
dengan cara trial and error akan diperoleh tinggi muka air maksimum yang sesuai
dengn Q design.
C. Menentukan Lebar Bangunan Dalam menentukan design lebar bangunan/bendung,
sebaiknya diambil sama dengan lebar sungai Normal (Bn)
Hal ini untuk mencegah agar tidak terlalu mengganggu aliran sungai yang mestinya
akan melewati bangunan bendung ini. Lebar Efektif Bendung Merupakan lebar
untuk melewatkan debit yang dihasilkan oleh catchment area pada bendung yang
direncanakan. Hal ini terjadi, kemungkinan karena adanya pilar – pilar dan pintu
penguras di sekitar bendung, sehingga lebar efektif diharuskan lebih kecil daripada
lebar bendung.

D. Menghitung Tinggi Air Maksimum di atas Mercu


Menghitung Tinggi Air Maksimum di atas Mercu Yang dimaksud muka air di atas
mercu adalah muka air sedikit di muka mercu sebelum air berubah bentuknya
menjadi melengkung ke bawah, dianggap pengaliran sempurna.

Tugas Perencanaan Irigasi Dan Bangunan Air 2 - 2018 8


E. Kontrol Sifat Aliran
Control ini dibutuhkan untuk mengetahui aliran yang terjadi pada bendung. Control
ini akan menghasilkan jenis aliran yaitu Aliran sempurna atau Aliran tidak sempurna
F. Lantai Muka Bendung
Lantai muka bendung, berfungsi untuk mengurangi tekanan air ke atas pada bidang
kontak pondasi bangunan dengan dasar pondasi dan juga memperpanjang jalan
aliran. Untuk menentukan panjang muka bendung digunakan TEORI BLEIGH dan
TEORI LANE.
1.4 Mendimensi Pintu Pengambilan (intake) dan Pintu Penguras
A. Bangunan Intake
Bangunan intake merupakan suatu bangunan pada bendung yang berfungsi sebagai
penyadap aliran sungai, pengatur pemasukkan air dan sedimen serta
menghindarkan sedimen dasar sungai masuk ke intake. Bangunan Pengambilan /
Penguras Bangunan ini dekat dan menjadi satu kesatuan dengan Intake, yang
berfungsi untuk menghindarkan angkutan muatan sedimen dasar dan mengurangi
angkutan muatan layang masuk ke Intake. Bangunan ini dirancang pada bendung
dengan volume angkutan muatan sedimen dasar relative besar.

B. Analisa Stabilitas Bendung


Analisa Stabilitas Bendung Analisa ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat
keamanan bendung, yaitu harus stabil terhadap geser, guling, dan penurunan,
sehingga perlu untuk menghitung gaya – gaya pada bangunan, antara lain :
 Berat sendiri bangunan
 Gaya gempa
 Tekanan lumpur
 Gaya up lift (tekanan air di bawah bendung)
 Gaya hidrostatis
Kontrol Stabilitas Bendung Dari control yang dilakukan akan diperoleh suatu
kepastian kondisi dari bendung terhadap faktor–faktor alam yang ada dan gaya–
gaya yang terjadi.

Tugas Perencanaan Irigasi Dan Bangunan Air 2 - 2018 9

Вам также может понравиться