BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Hipergilkemia Hiperkolesterolemia Metabolisme basal

Asam asetat

Ekstrak bawang putih :

4,4-dimethylzymosterol
Diallil disulfida
Diallil trisulfida
Zymosterol Allil merkaptan

Kolesterol

LDL

Infiltrasi LDL

Oksidasi LDL

Sel busa (Foam Cell)

Plak aterosklerosis
(ateroma)

Perbesaran plak
aterosklerosis

Penyempitan
pembuluh darah

Hipoksia sel otak

Sel pyramidal edema

dan astrocyte swelling

43
 44

Keterangan :

: Hal yang diteliti

: Menghambat

: Menjadi

: Teori

Hiperglikemia, Hiperkolesterolemia, dan penurunan metabolisme basal

akan meningkatan sintesis asam asetat yang merupakan bahan dasar pembentukan

kolesterol. Sesuai dengan cholesterolgenic pathway, asam asetat diubah menjadi

HMG-CoA, kemudian HMG-CoA diubah menjadi mevalonat dengan bantuan

enzim HMG-CoA reductase. Mevalonat diubah menjadi 2,3-Oxidosqualene

dengan bantuan enzim squalene monooxygenase. 2,3-Oxidosqualene diubah

menjadi lanosterol dengan bantuan enzim oxydosqualene cyclase. Lanosterol

dengan bantuan enzim lanosterol dimethylase diubah menjadi 4,4-

dimethylzymosterol. 4,4-dimethylzymosterol diubah menjadi zymosterol dengan

bantuan enzim sterol 4 α-methyl oxydase selanjutnya zymosterol diubah menjadi

kolesterol. Peningkatkan kolesterol akan memicu terjadinya kelainan metabolisme

lipid yang ditandai dengan peningkatan TG, penurunan HDL, dan peningkatan

LDL. Peningkatan LDL pada plasma memicu pembentukan jejas endotel sehingga

mengaktivasi terjadinya disfungsi endotel. Disfungsi endotel menyebabkan LDL

dapat infiltrasi ke subendotelial space. LDL yang berada pada subendotelial space

mengalami proses oksidasi kemudian difagositosis oleh makrofag yang

merupakan hasil diferensiasi dari monosit, sehingga terbentuk sel busa (foam

cell). Seiring dengan banyaknya LDL yang menginfiltrasi endotel, foam cell akan

terus berkembang secara progresif hingga menjadi plak aterosklerosis (ateroma).

 45

Pembesaran ateroma menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah.

Penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak menyebabkan penurunan

suplai oksigen sehingga terjadi hipoksia seluler. Hipoksia seluler menyebabkan

terjadinya perubahan reversibel pada sel-sel otak yaitu terbentuknya sel pyramidal

edema dan astrocyte swelling.

Senyawa-senyawa kimia terutama Diallil disulfida, Diallil trisulfida, dan

Allil merkaptan yang terdapat pada bawang putih (Allium sativum) merupakan

inhibitor poten terhadap biosintesis kolesterol (Zhang, 2002). Senyawa-senyawa

tersebut menghambat biosintesis kolesterol melalui inhibisi enzim sterol 4 α-

methyl oxydase pada cholesterolgenic pathway. Penghambatan pada enzim

tersebut menyebabkan 4,4-dimethylzymosterol tidak dapat berubah bentuk

menjadi tahapan selanjutnya sesuai dengan urutan cholesterolgenic pathway,

sehingga terjadi pengurangan jumlah kolesterol yang disintesis. 4,4-

dimethylzymosterol yang tidak dapat berubah bentuk akan menyebabkan

akumulasi. Akumulasi 4,4-dimethylzymosterol akan memicu rangsangan

mekanisme umpan balik negatif (negative feedback) yang berkerja spesifik

menekan aktivitas enzim HMG-CoA reduktase (Singh & Porter, 2006).

Mekanisme tersebut menyebabkan pembatasan terhadap aktivitas enzim HMG-

CoA reduktase, sehingga hanya sedikit HMG-CoA yang dapat dikatalis menjadi

mevalonat dan seterusnya sesuai dengan urutan cholesterolgenic pathway, hingga

pada akhirnya akan semakin mengurangi jumlah kolesterol yang disintesis.

Pengurangan jumlah sintesis kolesterol menyebabkan penurunan kadar LDL

plasma, sehingga mengurangi infiltrasi dan oksidasi LDL pada subendotelial

space. Pengurangan infiltrasi dan oksidasi LDL, mencegah terjadinya adesi

 46

monosit ke subendotelial space, sehingga menurunkan pembentukan foam cell.

Oleh sebab itu, diharapkan dengan pemberian ekstrak bawang putih (Allium

sativum) yang mengandung senyawa Diallil disulfida (DADS), Diallil trisulfida

(DATS), dan Allil merkaptan dapat mencegah pembentukan dan perkembangan

aterosklerosis sehingga dapat mencegah terjadinya perubahan reversibel pada sel-

sel otak yang ditandai dengan pengurangan jumlah sel pyramidal edema dan

astrocyte swelling.

3.2 Hipotesis

Ekstrak bawang putih (Alium sativum) yang mengandung senyawa Diallil

disulfida (DADS), Diallil trisulfida (DATS), dan Allil merkaptan dapat mencegah

terjadinya sel pyramidal edema dan astrocyte swelling pada tikus putih jantan

(Rattus norvegicus strain wistar) model aterosklerosis.