Вы находитесь на странице: 1из 9

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

DIAGNOSA
KEHAMILAN

 TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN


 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN

Resna Litasari, SST


DIAGNOSA KEHAMILAN
2015

MATA KULIAH : Asuhan Kebidanan Kehamilan


TOPIK : Melakukan Diagnosa Kehamilan
SUB TOPIK : - Diagnosa Kehamilan :
 Tanda dan gejala kehamilan
 Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan

WAKTU : 3 x 50 menit
DOSEN : Resna Litasari, SST

Objektif Perilaku Siswa

Setelah perkuliahan selesai mahasiswa dapat mengemukakan dan menjelaskan kembali


tentang :
1. Tanda dan gejala kehamilan
2. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan

Sumber Pustaka

1. Maternity Dainty, dkk, 2014, Asuhan Kebidanan Kehamilan, Binarupa Aksara


Publisher, Tangerang.
2. Novaria dan Budi PT, 2009, Buku Pintar Kehamilan persiapan hamil sampai menyusui,
Oryza, Jakarta.
3. Yuni kusmianti, puji heni wahyuningsih, 2009, perawatan ibu hamil (asuhan ibu hamil,
fitramaya, yogyakarta.

Resna Litasari, SST

1
DIAGNOSA KEHAMILAN
2015

Uraian Materi

DIAGNOSA KEHAMILAN

A. TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN

Diagnosis kehamilan ditegakkan atas dasar :

a. Riwayat amenorae

b. Pembesaran uterus

c. Tes kehamilan positif

Keluhan subjektif lain yang mungkin terjadi selama kehamilan adalah mual dan muntah

serta rasa erat pada payudara.

Manifestasi kehamkilan dapat dibagi menjadi :

a. Dugaan kehamilan (presumptive)

b. Kemungkinan kehamilan (probable)

c. Diagnosis kehamilan (positive).

(Manuaba, 1998)

a. DUGAAN KEHAMILAN (PRESUMPTIVE)

 Gejala

1) Amenorae

 Berhentinya menstruasi disebabkan oleh kenaikan kadar estrogen dan

progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum.

 Mempunyai arti penting dalam dugaan kehamilan hanya bila siklus

menstruasi sebelumnya berlangsung secara teratur dan spontan.

 Selain kehamilan, amenorae juga dapat terjadi akibat ketegangan

emosional, penyakit menahun, obat-obatan, penyakit endokrin dan tumor

ginekologi tertentu.

2) Mual dan Muntah

 50% diderita oleh ibu hamil, mencapai puncak pada 8-12 minggu.

 Keluhan semakin berat pada pagi hari (morning sickness).

 Derajat keluhan dipengaruhi oleh ketegangan emosi.

 Hiperemesis gravidarum, mual muntah disertai dengan dehidrasi dan

ketonuria sehingga menganggu aktivitas keseharian pasien. Keadaan ini

memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

 Terapi emesis gravidarum sedang :

Resna Litasari, SST

2
DIAGNOSA KEHAMILAN
2015

- Makan sedikit dan sering

- Dukungan emosional

- Vitamin B6 dosis tinggi dan vitamin pre-natal

- Anti muntah diberikan sebagai pilihan akhir

 Keluhan mual disebabkan oleh kanaikan kadar hCG dimana pada trimester

I kadar hCG dapat mencapai 100 mIU/mL.

3) Perubahan pada payudara

 Mastodinia (rasa tegang pada payudara).

 Pembesaran pada kelenjar sebasea sirkumlakteal (montgomery tubercle)

pada kehamilan 6-8 minggu akibat stimulasi hormonal.

 Sekresi kolostrum setelah kehamilan 16 minggu.

4) Quickening (Persepsi gerakan janin pertama kali)

 Persepsi gerakan janin pertama kali

 Multi gravida: 14-16 minggu

 Primigravida : 18-20 minggu

5) Perubahan pada traktur urinarius

 Iritabilititas visika urinaria, sering berkemih dan nokturia.

 Infeksi traktus urinarius.

 Tanda

a. Kenaikan suhu basal – kenaikan suhu basal persisten selama 3 minggu

b. Perubahan pada kulit

- Chloasma gravidarum

Setelah kehamilan 16 minggu kulit di daerah muka menjadi gelap dan menjadi

semakin gelap bila terkena sinar matahari.

- Linea nigra

Warna putting susu dan linea alba menjadi gelap akibat adanya rangsangan

oleh malanophore akibat peningkatan kadar stimulating hormone.

- Striae gravidarum

Striae pada payudara dan abdomen akibat separasi jaringan kolagen yg

terlihat sebagai jaringan parut ireguler oleh karena pengaruh hormon

adrenocortikosteroid, nampak pd kehamilan lanjut.

- Spider telengangiectasis

Bintik merah terang yang hilang dengan penekanan. oleh karena estrogen

tinggi

Resna Litasari, SST

3
DIAGNOSA KEHAMILAN
2015

b. KEMUNGKINAN KEHAMILAN (PROBABLE DIAGNOSIS)

 Gejala

Gejala sama dengan dugaan kehamilan

 Tanda

1) Pada organ panggul

Terjadi sejumlah perubahan organ panggul dapat dirasakan oleh dokter pada

saat pemeriksaan vagina.

- Tanda chadwick

Kongesti pembuluh darah yang menyebabkan perubahan warna servick dan

vagina yang kebiruan.

- Leukorea

Peningkatan sekresi vagina yang terdiri dari sel epitel dan peningkatan

sekresi lendir serviks akibat rangsangan hormon. Lendir serviks yang

disapukan pada kaca objek dan dibiarkan mengering tidak memperlihatkan

gambaran “daun pakis” tetapi gambaran “granular”

- Tanda Ladin

Pada minggu ke-6 terjadi pelunakan uterus dibagian mid line anterior

sepanjang uteroservikal junction.

- Tanda Hegar

Meluasnya daerah isthimus yang menjadi lunak, sehingga pada

pemeriksaan vaginal korpus uterus seolah “terpisah” dari bagian serviks.

Keadaan ini dijumpai pada kehamilan.

- Tanda Von Fernwald

Perlunakan fundus uteri yang iregular di atas lokasi implantasi pada

kehamilan 4-5 minggu. Bila kejadian ini terjadi pada bagian kornu (tanda

piskacek) maka harus dibedakan dengan adanya leiomioma uteri atau

kelainan uterus lain. Pada kehamilan 10 minggu, uterus menjadi simetris

dan berukuran dua kali lipat (Winjosastro, Hanifa, 2002).

2) Perubahan pada tulang dan Ligamen Panggul.

Selama kehamilan tulang panggul dan struktur ligamen mengalami sedikit

perubahan. Terjadi relaksasi ringan pada sandi simfisis pubis.

3) Pembesaran Abdomen

Resna Litasari, SST

4
DIAGNOSA KEHAMILAN
2015

Terjadi pembesaran abdomen secara progresif dari kehamilan 7 sampai 28

minggu. Pada minggu 16-22, pertumbuhan terjadi secara cepat dimana uterus

keluar panggul dan mengisi rongga abdomen.

4) Kontraksi uterus

Oleh karena uterus membesar, bentuk uterus menjadi globular dan sering

mengalami dekstro-rotasi. Kontraksi uterus tanpa rasa sakit (kontraksi

braxton hicks) mulai muncul pada kehamilan 28 minggu dan biasanya

menghilang bila dibawa berjalan-jalan. Kontraksi uterus tersebut menjadi

semakin kuat mendekati saat persalinan.

5) Ballotement

Pada kehamilan 16-20 minggu, dengan pemeriksaan bimanual dapat terasa

adanya benda yang melenting dalam uterus (tubuh janin). Bila segmen bawah

rahim atau serviks ditepuk dengan jari-jari pemeriksa dan jari dibiarkan

disana, fetus melayang keatas, tenggelam kembali kemudian terasa lantunan

pd jari. Bukan pemeriksaan diagnostik karena dapat juga terjadi bila ada

asites atau kista ovarium

(Manuaba, 1998)

Resna Litasari, SST

5
DIAGNOSA KEHAMILAN
2015

c. PASTI HAMIL

Diagnosis kehamilan pasti didasarkan pada temuan objektif yang tidak selalu dapat

ditemukan pada trimester pertama.

1) Detak jantung janin

o Detak jantung janin dapat terdengar dengan menggunakan fetoskop pada ibu

hamil pada kehamilan 17-18 minggu

o Dengan teknik doppler, detak jantung janin dapat terdengar pada kehamilan

10 minggu.

2) Palpasi bagian janin

o Bentuk tubuh janin sering dapat diperiksa melalui palpasi abdomen pada

kehamilan lebih dari 28 minggu.

o Gerakan janin dapat dirasakan setelah kehamilan 18 minggu.

3) Ultrasonografi

o Teknik ini sangat bermanfaat bagi pemantauan viabilitas janin

o Teknik jantung dapat dilihat pada kehamilan 5-6 minggu.

o Ekstremitas janin terlihat pada kehamilan 7-8 minggu.

o Gerakan jari tangan terlihat pada kehamilan 9-10 minggu.

(Manuaba, 1998)

B. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN

 Terdapat reaksi silang antara LH dengan  submit hCG pada tes kehamilan
 hCG dihasilkan oleh sinsitiotrofoblas hari ke-8 pasca fertilisasi dan terdekteksi
pada hari ke-9
 Puncak kadar hCG urine adalah pada sekitar hari ke-90
 Waktu paruh hCG 1,5 hari
 Kadar hCG serum dan urine pada situasi normal kebali ke nilai sebelum hamil
(Maryati, Ali, 1998).

1. Test Imunologi

 Tes imunologi dilakukan atas dasar sifat antigen dari polipeptida protein hCG

Resna Litasari, SST

6
DIAGNOSA KEHAMILAN
2015

 “testing time” 2 menit sampai dengan 2 jam, dan sensitivitas bervariasi antara
250-3500 mIUmL tergantung pada pabrik pembutan.
 Sebagian besar test, menunjukkan hasil 4-7 hari pasca amenorae.
Ketepatan berubah oleh karena :
 Proteinuria, yang menyebabkan inaktivasi aglitunasi anti hCG
 Penyakit imunologi, yang menyebabkan rekasi positif falsu akibat adanya
interaksi antara IgM dan reagen
 Kadar LH tinggi (rangsangan pada hipofisi anterior atau penggunaan obat
penenang) menyebabkan reaksi positif falsu.
 Pasca ooforektomi, menopause, hipotiroidisme atau gagal ginjal dapat
menunjukkan hasil positif falsu.

Tabel pemeriksaan kehamilan secara imunologis

Metode Bahan Hasil Pemeriksaan


Koagulasi langsung Partikel lateks yang dilapisi Koagulasi bila terdapat hCG
oleh anti hCG+ serum atau (kehamilan+)
urine
Inhibisi koagulasi Anti hCG+ serum atau urine Koagulasi bila terdapat hCG
ditambah eritrosit yang (kehamilan-), inhibisi
sudah disensitisasi atau terjadi bila terdapat hCG
partikel lateks yang dilapisi (kehamilan+)
Hcg

2. Pemeriksaan Radioimunoassay hCG

 Radioimunoassasy untuk hCG merupakan test spesifik dan sensitif.

 Tidak terdapat reaksi silang dengan LH. Secara laboratoris, tes ini dapat

mendeteksi kadar serum antara 2-4 mIU/mL.

3. Homey Prognancy Test

 Merupakan tes imunologi sehingga juga memiliki masalah dalam interpretasi.

 hCG dideteksi melalui urine pertama pada pagi hari. Test positif ditunjukkan

melalui adanya perubahan warna. Bila test menunjukkan hasil negatf. Diulang 2

minggu kemudian atau dilakukan pemeriksaan radioimunoassasy

(Sacher, Ronald A, 2004).

Resna Litasari, SST

7
DIAGNOSA KEHAMILAN
2015

Resna Litasari, SST

Вам также может понравиться