Вы находитесь на странице: 1из 10

METODE PELAKSANAAN

A). PENJELASAN UMUM

I. PENDAHULUAN

Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkar Pulau Nunukan Ruas Jalan Mamolo - Seimangkadu- Sei. Banjar merupakan proyek
dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Dan Kawasan Permukiman Prov Kalimantan Utara. Proyek ini
berlokasi di Nunukan dan dibiayai dari APBD-P Kaltara Tahun Anggaran 2018). Masa pelaksanaan pekerjaan ini adalah 60 hari
kalender

II. URAIAN PEKERJAAN


Rincian item pekerjaan sesuai Rencana Anggaran Biaya adalah sebagai berikut:
I. Divisi 1. Umum
1) Mobilisasi 1 Ls

III. Divisi 3. Pekerjaan Tanah


1) Galian biasa 5.140,97 M3
2) Tanah Timbunan 4.673,61 M3
3) Persiapan Badan Jalan 7.000,00 M3
4) Pemberihan Dan Pengupasan Lahan 2.570,48 M2

IV. Divisi 5. Perkerasan Berbutir


1) Lapis Pondasi Agregat Kelas B 1.120,00 M3

III. RENCANA FASILITAS LAPANGAN (SITE FACILITIES PLAN)

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan dibuat “Rencana Fasilitas Lapangan atau “Site Facilities Plan” untuk
pengaturan lokasi pekerjaan, termasuk pengaturan penempatan alat, stok material dan sarana penunjang lainnya yang
akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, antara lain kantor direksi keet, gudang, barak kerja, posisi
peralatan, dan fungsi lainnya.
Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di halaman terbuka akan
diatur sedemikian rupa sehingga :
• Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan.
• Memudahkan pemeriksaan dan pengecekan.
• Mudah pengambilannya
• Memudahkan pelaksanaan pekerjaan lanjutannya.
• Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
• Terjamin kebersihannya.
Site Facilities Plan dibuat berdasarkan kebutuhan per periode waktu pekerjaan, dimana site facilities plan seyogyanya
dibuat ideal untuk jangka waktu yang efektif sehingga tidak terlalu banyak merevisi site facilities plan.

Lalu lintas keluar masuk kendaraan proyek atau jalan kerja akan diproteksi / dibatasi dengan menggunakan barikade
dan rambu-rambu sehingga memperkecil kemungkinan terhadap kecelakaan lalu lintas, gangguan keamanan,
ketertiban maupun gangguan yang lain.
Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan lagi untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan sesegera
mungkin akan dikeluarkan dari site.
Fasilitas Lapangan
Kantor lapangan untuk Direksi keet, Kontraktor, Barak Pekerja, Gudang, dan Workshop akan ditempatkan di lokasi
yang berdekatan dan atau terjangkau sehingga dapat membantu efektivitas pelayanan kerja konstruksi.

IV. MANAJEMEN PROYEK


Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani oleh tenaga-tenaga terampil CV.PRAKARSA yang
sudah berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dapat
terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak. Disamping itu, tenaga-tenaga kerja yang akan
diikutsertakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini merupakan tenaga- tenaga yang telah dibina kemampuan dan
produktivitasnya dalam pelaksanaan proyek-proyek sejenis.
1. Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek, dibantu oleh beberapa
tenaga staf dan beberapa tenaga Pelaksana Lapangan beserta pembantu-pembantunya. Struktur organisasi
dan personil dapat dilihat di lampiran lain sebagai persyaratan tender.

2. Koordinasi
Dalam pelaksanaan proyek akan terjadi interaksi antara perusahaan dengan pihak lain antara lain owner,
pengawas, suplier dan pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek. Dalam interaksi tersebut diperlukan
adanya koordinasi antar pihak dalam menyelesaikan persoalan yang muncul dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kepala proyek akan mewakili perusahaan dalam koordinasi dengan pihak lain.
Kepala proyek akan memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang administrasi, teknik dan lain-lain.
- Untuk masalah teknik engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh Bagian teknik beserta
stafnya.
- Dalam proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kepala Proyek dibantu oleh Pelaksana-Pelaksana yang
berkompeten.
- Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian personalia dan keuangan beserta
stafnya.
- Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.
Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung kepada CV.PRAKARSA yang
bertindak sebagai pengelola operasional Perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada Ketua
CV.PRAKARSA
Kepala Proyek mempunyai tanggung jawab dan diberi kewenangan penuh dalam pengelolaan proyek, dan
mempunyai wewenang bertindak atas nama perusahaan dalam proyek ini. Dengan sistim organisasi seperti
tersebut, maka pelaksanaan proyek diharapkan akan berjalan dengan lancar, dan penyelesaian pekerjaan akan
dapat tercapai dalam waktu yang ditentukan dengan mutu yang diharapkan. Hal tersebut benar-benar menjadi
perhatian dan semboyan kami, sebab apabila terjadi keterlambatan di dalam penyelesaian proyek ini akan
mengakibatkan kerugian moril maupun material, dan citra negatif bagi CV.PRAKARSA sebagai Pelaksana.

V. METODE PENCAPAIAN SASARAN

Untuk menjamin sistem manajemen dapat berlangsung dengan baik, CV.PRAKARSA telah mengeluarkan Kebijakan ,
sesuai Sistem Manajemen K3, Lingkungan dan Mutu yang dijalankan . Sistim manajemen tersebut di atas, dalam
pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lain, berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali,
dan perangkat keras (hardware) berupa peralatan- peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.

1. Sistem Pengendalian Proyek


Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar-daftar isian (formulir-formulir) pengendalian,
yang mengacu pada jadwal pelaksanaan pekerjaan yang berupa barchart.
Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, di lapangan dijabarkan lagi secara lebih terinci.
Dibuat program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar-daftar isian (formulir-formulir) laporan
kegiatan pekerjaan.
Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dibuat metoda kerja yang rinciannya dilengkapi dengan
gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) yang mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat
di dalam pelaksanaan pekerjaan. Dengan sarana-sarana tersebut, maka sasaran kerja akan dicapai seperti yang
diharapkan.
Pengendalian Proyek diterapkan dengan :
a. Pengendalian Waktu
- Perencanaan dan Monitoring Master Schedule, Schedule Bahan, Schedule Alat.
- Perencanaan dan Monitoring Schedule Detail dan Schedule Mingguan. b.
Pengendalian Mutu
- Perencanaan dan penerapan
- Perencanaan dan pengendalian gambar
- Pelaksanaan Inspeksi dan Test dan penanganannya
- Pelaksanaan Audit Mutu Internal c.
Pengendalian Biaya
- Perencanaan design yang mantap.
- Bekerja sekali jadi, tidak ada rework.
- Pembuatan data administrasi yang tertib dan tepat.
2. Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi
lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni Biaya Hemat, Mutu Akurat dan Waktu
Tepat. Kebutuhan peralatan minimum yang ditentukan akan dicukupi dengan alat milik sendiri, namun jika dalam
pelaksanaannya terjadi kekurangan alat, maka akan kami penuhi dari sumber alat yang banyak terdapat di
Nunukan.

3. Material
Beberapa material inti yang dipergunakan dalam proyek ini akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan
pengujian, dan pada produk tertentu pabrikan diminta menunjukkan sertifikat uji test yang pernah dilakukan yang
masih berlaku untuk menjamin persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Material utama yang
dipakai pada proyek ini adalah : agregat kelas A dan B, aspal, beton Concrite Mixer, dan besi beton.
Material harus sudah didatangkan sebelum jadwal pemakaian, sehingga tidak terjadi keterlambatan pekerjaan
hanya karena material belum datang.
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas:
• Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.
• Tenaga operasional lapangan, pelaksana, pengawas, mekanik & operator.
• Pekerja diusahakan mengambil tenaga lokal yang banyak terdapat di daerah sekitar lokasi proyek, untuk
pekerja yang trampil dan terlatih akan didatangkan dari daerah lain.
Tenaga inti yang digunakan merupakan tenaga pilihan yang sering menangani proyek-proyek besar dan pekerjaan-
pekerjaan yang sejenis.
5. Pengamanan (Security)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, CV.PRAKARSA akan menyediakan tenaga keamanan dan
keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas untuk :
a. Pengawasan terhadap para pekerja.
b. Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.
c. Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan melarang para pekerja membuat
api untuk keperluan apapun, dan menyediakan tabung pemadam kebakaran yang mudah dicapai, baik
di tempat pekerjaan maupun di kantor proyek.
d. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti helm kerja, sabuk
pengaman, sepatu, dan sarung tangan jika dipersyaratkan.
e. Melakukan pengawasan dan menyiapkan pagar-pagar pengaman di tempat-tempat yang
berbahaya maupun yang sifatnya mengganggu kegiatan proyek.
f. Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
g. Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan / ancaman dari pihak luar, serta mencegah
kemungkinan terjadinya keributan di lingkungan proyek.
Sebagai sarana komuniksi di proyek, digunakan handy talky (HT), baik oleh para petugas keamanan, para
pelaksana (supervisor) dan petugas-petugas lain yang memerlukan hubungan secara menerus.
6. Schedule Pekerjaan
Schedule kerja dibuat berdasarkan asumsi, logika yang benar dan berdasarkan data-data yang sangat terbatas
pada saat ini. Schedule dan urutan kerja dalam bentuk barchart dan network planning.

B). METODE PELAKSANAAN

Dalam melaksanakan proyek ini, perlu dibuat metoda pelaksanaan proyek yang secara garis besar dapat diuraikan
sebagai berikut, yaitu pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan perkerasan, dll.

I. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan ini meliputi :
Site Planning
Pengaturan lapangan proyek diperlukan untuk mengakomodasikan hal-hal sbb :
- Traffic Management
- Stock Yard
- Work Shop
- Gudang Material
2. Pembuatan Pagar Pengaman
Pagar pengaman dibuat dengan cara yang mudah untuk dipindahkan dan dapat melindungi areal pekerjaan dari
arus kendaraan dan manusia, dimana pada tahap awal dibuatkan pagar untuk melindungi pekerjaan pada
daerah yang akan dilaksanakan pekerjaan galian, untuk selanjutnya dipindahkan untuk melindungi areal bagi
pekerjaan perkerasan.
3. Mobilisasi peralatan
Mobilisasi akan dilaksanakan setelah kontrak ditandatangani. Mobilisasi alat akan diawali untuk alat yang
diperlukan pada pekerjaan pembersihan. Peralatan yang dimobilisasi pertama kali adalah Excavator dan Dump
truck untuk pekerjaan bongkaran dan galian tanah.
Peralatan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mampu melayani / mendukung pelaksanaan pekerjaan.
Peralatan laboratorium ringan seperti CBR, sand cone test, dan peralatan laborat untuk pengambilan sample
harus sudah ada di lapangan sebelum pekerjaan pokok dimulai.
Pekerjaan ini membutuhkan waktu 2 minggu dan 1 minggu untuk waktu Demobilisasi.
4. Pengukuran / Setting Out
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan lapangan, terlebih dahulu harus dilakukan pengukuran ulang dan harus
dibersihkan / diamankan dari bangunan-bangunan dan fasilitas yang mengganggu. Lapangan selalu dijaga tetap
bersih dan rata. Lokasi pembangunan dilengkapi dengan keterangan- keterangan mengenai peil ketinggian
tanah, letak pohon, serta letak batas-batas tanah dengan alat- alat yang sudah ditera kebenarannya.
Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya segera
dilaporkan kepada Perencana / Pengawas untuk diminta keputusannya.
Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat water pass / theodolith atau Total
Station yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.

5. Direksi Keet
Kantor Kontraktor, Konsultan, Ware House, Work Shop, dan Barak Pekerja lengkap dengan furniture dan isi
bangunan yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang akan dipersiapkan bersamaan dengan pekerjaan setting
out. Direksi keet tersebut akan ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan. Dalam pembuatan kantor tersebut,
fasilitas di sekitarnya akan selalu dijaga dan dirawat, sedangkan untuk kantor Kepala proyek dan staff akan
ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan pihak Kepala proyek.
Kantor yang akan dibangun dilengkapi dengan peralatan dan persyaratan yang dinyatakan dalam dokumen
lelang. Pekerjaan ini membutuhkan waktu 2 minggu dan 1 minggu untuk waktu Demobilisasi.
6. Persiapan Quality
Pengujian material yang akan dipakai (seperti agregat kelas A dan B) serta pembuatan job mix yang diperlukan
dan yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan di proyek ini, seperti job mix aspal dan beton dan lain-lain.
7. Listrik
Pengadaan listrik proyek untuk pelaksanaan pekerjaan diadakan dari genset yang ditempatkan pada lokasi yang
bebas dari penyebab gangguan kebisingan.
8. Air
Pengadaan air kerja akan diadakan dari sumber mata air di lokasi proyek dan telah lulus uji laboratorium atau
pompa sumur dalam dan didistribusikan melalui Water Tank Truck.
9. Pembuatan Shop Drawing / As Built Drawing
Pembuatan shop drawing dimulai setelah kontraktor memperoleh ijin dari Pemilik Proyek untuk memasuki
lapangan. As built drawing dapat dimulai proses pembuatannya sejak diperoleh kepastian mengenai data detail
hasil pelaksanaan pekerjaan.
Selain itu, yang termasuk dalam lingkup pekerjaan persiapan dan dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan sebelum penyerahan pekerjaan antara lain :
• Pembuatan foto-foto dan laporan pelaksanaan harian, mingguan dan bulanan.
• Kebersihan, keleluasaan lapangan, keselamatan dan kesehatan kerja (K-3).
• Penyimpanan barang-barang, material dan barang contoh (sample).
• Pengujian mutu hasil uji campuran, uji pemadatan, baik dengan fasilitas laboratorium lapangan
maupun laboratorium lain yang ditunjuk oleh konsultan Pengawas.
• Pekerjaan pembersihan sebelum pekerjaan diserahkan kepada Pemilik Proyek. Termasuk di
dalamnya pembongkaran kantor lapangan, los kerja, gudang dan fasilitas lainnya yang tidak dipakai
lagi.
10. Traffic Management
Pengaturan lalu lintas dan rambu-rambu dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan ketertiban jalur lalu
lintas kendaraan proyek dan tidak mengganggu operasional pelabuhan.
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Traffic Management :
- Pemasangan rambu-rambu yang diperlukan sebelum memasuki lokasi pekerjaan sampai dengan rambu-
rambu saat berada di lokasi pekerjaan, seperti rambu perhatian untuk berhati-hati, sampai dengan rambu
pembatasan dan larangan yang diperlukan.
- Pengaturan areal dan waktu untuk kendaraan dan peralatan proyek keluar dan memasuki areal kerja
dengan meminimalkan terjadinya kemacetan/ gangguan akibat hal tersebut.
- Pemasangan pagar pengaman yang dipakai untuk membatasi lokasi proyek dengan masyarakat umum
dan pejalan kaki.
- Melaksanakan koordinasi yang diperlukan dengan dinas atau instansi terkait selama pelaksanaan pekerjaan.

Pada saat pekerjaan pelebaran/penambahan lajur jalan dilaksanakan, tidak diperlukan


pengalihan/penutupan lajur jalan sehingga diharapkan lalu lintas tidak terganggu.

SAAT PELAKSANAAN
PEKERJAAN PADA LOKASI
DIBAGIAN TENGAH JALAN

Rambu lalu lintas dapat dipakai rubber cone, rambu-rambu arah, petunjuk jalan dan bendera- bendera. Pagar
sementara akan dipasang pada daerah konstruksi bangunan pelengkap dan akan dipasangkan lampu-lampu
sehingga akan terlihat pada waktu malam hari bilamana dilaksanakan pekerjaan lembur.

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dikoordinasi oleh bagian tertentu dalam organisasi kontraktor yang
bertanggung jawab terhadap Safety, Health dan Environment, yang secara kontinue akan memonitor dan
mengevaluasi bagian pekerjaan ini.
Pelaksanaan traffic management akan dikonfirmasikan dengan pihak yang berwenang. Kontraktor akan
memelihara jalan yang berpengaruh kepada area operasional dengan kondisi yang baik.
Tumpahan tanah dan material akan disingkirkan dan kondisi jalan dikembalikan ke posisi semula.
Fasilitas pengatur lalu-lintas sepanjang area pekerjaan diperlukan antara lain sbb :
- Rambu-rambu
- Lampu-lampu
- Rubber Cone
- Arah dan Petunjuk Jalan
- Pagar penghalang sementara
- Bendera-bendera,dll

PEKERJAAN TANAH
Galian Biasa
Tahapan dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
- Persiapan berupa pekerjaan pengukuran dan pembuatan acuan sementara dari papan sebagai pedoman
pelaksanaan di lapangan.
- Dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, pekerjaan galian dilakukan setelah pekerjaan
pembongkaran dan pembersihan tempat kerja selesai dilakukan pada areal tertentu.
- Bila pada suatu area diperlukan jalan akses, harus disiapkan terlebih dahulu.
- Selama pekerjaan galian berlangsung, jika ditemukan adanya sumber air maka di area yang rawan genangan
air dibuatkan saluran pembuang, agar lokasi pekerjaan tetap kering.
- Pekerjaan galian dilaksanakan hingga mencapai level rencana sesuai gambar kerja yang telah disetujui.
- Pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara excavator untuk menggali dan
memindahkan tanah hasil galian serta dump truck untuk transportasi tanah ke lokasi pembuangan (disposal
area).
- Volume Pekerjaan Galian Biasa ini 5,140,97,15 M3,
- Dengan kemampuan alat yang ada ( Excavator ) dalam sejam didapatkan pekerjaan 0.0075 M3
sehingga dalam sehari didapatkan volume pekerjaan 134.01 M3, Karena dalam pelaksanaan pekerjaan ini
Excavator yang digunakan sebanyak 1 unit, berarti total galian 268.02 M3. Peralatan yang digunakan
dalam pekerjaan ini adalah excavator dan Dump Truck.
Mengingat pekerjaan ini tergantung kapasitas Dump Truck yang hanya 3.5 M3 perjam sehingga dalam
sehari hasil galian 7.68 M3 per Dump Truck, Karena dalam pelaksanaan pekerjaan ini Dump Truck yang
digunakan sebanyak 4 unit, berarti total galian yang terangkut 38.4 M3 /hari, sehingga waktu yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan ini adalah 21 hari kerja. Mengingat faktor curah hujan di lokasi
pekerjaan mungkin akan terjadi sehingga ada hambatan beberapa hari, Pekerjaan ini akan diselesaikan
dalam waktu 4 minggu
EXCAVATOR DUMP TRUCK

Peralatan yang dipakai sbb :


- Excavator -1
- Dump Truck -4
- Alat Bantu
Tenaga Kerja :
- Pekerja 2 Orang
- Mandor 1 Orang

Timbunan Biasa dari selain Galian Sumber Bahan


Tahapan dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
- Persiapan berupa pekerjaan pengukuran dan pembuatan acuan sementara dari papan sebagai pedoman
pelaksanaan di lapangan.
- Dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, pekerjaan Timbunan Biasa dari sumber selain galian
sumber bahan dilakukan setelah pekerjaan pembongkaran dan pembersihan tempat kerja selesai dilakukan
pada areal tertentu.
- Bila pada suatu area diperlukan jalan akses, harus disiapkan terlebih dahulu.
- Selama pekerjaan galian berlangsung, jika ditemukan adanya sumber air maka di area yang rawan genangan
air dibuatkan saluran pembuang, agar lokasi pekerjaan tetap kering.
- Pekerjaan Timbunan biasa dari selain galian sumber bahan dilaksanakan hingga mencapai level rencana
sesuai gambar kerja yang telah disetujui.
- Pekerjaan timbunan biasa dari selain galian sumber bahan dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara
excavator untuk menggali dan memuat kedalam Dump Truck. Serta Dump Truck mengankut kelapangan
dengan jarak quari ke lapangan . Materaial diratakan dengan menggunakan Motor Grader . selanjutnya Material
dipadatkan Vibratory Roller selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan level
permukaan dengan mengunakan alat bantu.
- Volume Pekerjaan Timbuan Biasa dari selain Galian Sumber Bahan ini 4,673,61 M3,
- Dengan kemampuan alat yang ada ( Excavator ) dalam sejam didapatkan pekerjaan 0.0075 M3
sehingga dalam sehari didapatkan volume pekerjaan 134.01 M3, Karena dalam pelaksana an pekerjaan ini
Excavator yang digunakan sebanyak 1 unit, berarti total 268.02 M3.
- Mengingat kapasitas Dump Truck yang hanya 0.0595 M3 perjam sehingga dalam sehari hasil Timbunan
16.81 M3 per Dump Truck, Karena dalam pelaksanaan pekerjaan ini Dump Truck yang digunakan sebanyak
5 unit, berarti total Timbunan yang terangkut 38.4 M3 /hari, Dengan kemampuan alat yang digunakan (
Motor Grader 0.1190 M3 /jam sehingga didapat 8.4 M3.
Vibrator Roller dapat melaksanakan pekerjaan 0.0109 M3 /jam sehingga dalam sehari didapat
92.13 M3 /hari, berarti pekerjaan ini dapat diselesaikan dalam waktu 30 hari kerja
Mengingat faktor curah hujan di lokasi pekerjaan mungkin akan terjadi sehingga ada hambatan beberapa hari,
Pekerjaan ini akan diselesaikan dalam waktu 4 minggu

Penyiapan Badan Jalan


Lingkup dari pekerjaan ini adalah sbb :
1. Persiapan berupa pekerjaan pengukuran dan pembuatan acuan sementara dari papan sebagai pedoman
pelaksanaan di lapangan.
2. Dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, pekerjaan penyiapan badan jalan meliputi galian minor atau
penggarukan serta pekerjaan timbunan minor yang diikuti dengan pembentukan, pemadatan dan
pemeliharaan permukaan sampai bahan perkerasan atau timbunan ditempatkan di atasnya pada areal
tertentu.
3. Bila pada suatu area diperlukan jalan akses, harus disiapkan terlebih dahulu.
4. Selama pekerjaan penyiapan badan jalan berlangsung, jika ditemukan adanya sumber air maka di area yang
rawan genangan air dibuatkan saluran pembuang, agar lokasi pekerjaan tetap kering.
5. Motor Grader meratakan permukaan hasil galian, Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah
dipotong/diratakan oleh Motor Grader.
6. Pekerjaan Penyiapan badan jalan dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara motor grader, Vibro
Roller dan Truck Tangki. Sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan dengan alat
bantu.
7. Jumlah volume dalam pekerjaan ini 45.000,00 M2,
Dengan kemampuan alat yang digunakan ( Motor Grader ) 3,257.14 M2 /jam sehingga didapat
0.00003 M2 /hari, total waktu yang dibutuhkan melaksanakan pekerjaan ini 14 hari,
Vibrator Roller dapat melaksanakan pekerjaan 614,20 M2 /jam sehingga dalam sehari didapat
0.0016 M2 /hari. Mengingat faktor curah hujan di lokasi pekerjaan cukup tinggi maka pekerjaan ini akan
diselesaikan dalam waktu 2 minggu.

Peralatan yang dipakai sbb :


- Motor Grader -1
- Vibro Roller -1
- Dump Truck/water Tank -4
- Alat Bantu
Tenaga Kerja :
- Pekerja 4 Orang
- Mandor 1 Orang
-

PERKERASAN BERBUTIR

II.4 Lapis Pondasi Agregat Kelas

Pengerukan &
START Penentuan Quarry Persetujuan Transport ke
Crusher

Tdk
Crushing di Stone
Crusher
Ya
Transport ke Proyek Persetujuan Gradation Test

Tdk

Penghamparan Pemadatan FINISH

T
d
k
Bagan Alir Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat

Quarry/sumber bahan
Aggregate sub grade material akan diseleksi dari sumber yang disetujui dan sesuai dengan spesifikasi.
Crushing pada stonecrusher
Material yang telah disetujui, dikirim ke stone crusher untuk proses pemecahan. Pekerjaan pengerukan dan
pengangkutan menggunakan Excavator dan Dump Truck.
Pencampuran
Mixing akan dilakukan menggunakan excavator pada lokasi stone crusher. Seluruh aggregate harus bersih dari
material organic, kotoran, lumpur, ataupun material lain yang mengganggu pencapaian gradasi seperti yang
ditunjuk dalam spesifikasi.
Transportasi
Batu pecah yang telah selesai dicampur di angkut ke lokasi pekerjaan menggunakan Dump Truck.
Penghamparan
Material Kelas B dihamparkan dengan layer yang sama sehingga ketebalan setelah pemadatan per layer tidak
lebih dari 20 cm. Penghamparan menggunakan motor grader.
Pemadatan
Segera setelah pekerjaan penghamparan dan perataan, setiap layer akan dipadatkan hingga mencapai
kepadatan yang disyaratkan menggunakan Alat Pemadat. Rolling akan dimulai dari titik rendah ke titik tinggi
Cross Section, paralel dengan center line jalan, dan harus diulang sehingga seluruh bagian permukaan dilalui
Vibro Roller.
Apabila ditemukan ketidak ratataan, akan dikoreksi dengan mengurangi material sehingga permukaan
dapat halus dan seragam. Untuk area yang tidak dapat dilalui Roller, material akan dipadatkan dengan
menggunakan Hand Stamper atau Baby Roller.

Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Lapis pondasi agregat kelas B digunakan sebagai lapis pondasi bawah. Permukaan lapis pondasi agregat kelas
B, Wheel Loader/Excavator memuat Agregat campuran ke dalam Dump Truck di Base Camp atau Quari.
Dump Truck mengangkut Agregat kelas B ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader, Hamparan
Agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Vibrator Roller. Selama pemadatan,
sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan Alat Bantu.
Lapis pondasi agregat kelas B digunakan sebagai lapis pondasi bawah.
Pemadatan oleh vibro roller harus overlapping selebar 15 cm antar area pemadatan. Untuk menjaga kekurangan
kadar air Aggregat, dilakukan dengan cara penyiraman air dari truck water Tank.
Volume dari pekerjaan ini adalah 2.500,00 M3,
Dengan kemampuan alat yang ada ( Wheel Loader ) dalam sejam didapatkan Volume pekerjaan
117.71 M3 sehingga dalam sehari didapatkan volume pekerjaan 823.99 M3. Peralatan yang digunakan dalam
pekerjaan ini adalah wheel loader dan Dump Truck.
Mengingat kapasitas produksi Dump Truck yang hanya 5.30 M3 perjam sehingga dalam sehari hasil yang
didapat 37.08 M3 per Dump Truck, Karena dalam pelaksanaan pekerjaan ini Dump Truck yang digunakan
sebanyak 7 unit, berarti total Agregat B yang terangkut 259.53 M3 /hari waktu yang dibutuhkan untuk
mengangkut keseluruhan Agregat B adalah 12,33 hari kerja, Motor Grader dapat menyelesaikan pekerjaan
256.11 M3/jam sehinnga produksi rata2 dalam sehari 1,792.80 M3/hari.
Tandem Roller/Vibro dengan kapasitas produksi 56.03 M3 /jam sehingga dapat menyelesaikan
392.18 M3 /hari.
Water Tanker dengan kemampuan mengangkut air seberat 4 Ton/M3, dengan kap. produksi 71.14
M3 sehingga dapat menyiram Agregat B sebanyak 498.00 M3 dalam sehari, dalam menyelesaikan pekerjaan
penyiraman Agregat B diperlukan waktu 1 minggu .
Mengingat pekerjaan ini tidak dapat dilaksanakan secara bersamaan serta faktor curah hujan dan lain hal (
Misal : Kerusakan Peralatan, Kondisi Jalan, Dll ) di lokasi pekerjaan maka pekerjaan ini Lapis Pondasi Bawah
Kelas B akan diselesaikan dalam waktu 3 minggu.
Peralatan yang dipakai sbb :
- Motor Grader -1
- Wheel Loader / Excavator -1
- Vibrator Roller -1
- Dump Truck -4
- Water Tank -1
- Alat Bantu
Tenaga Kerja :
- Pekerja 4 Orang
- Mandor 1 Orang

Masa Pemeliharaan

Masa Pemeliharaan dilaksanakan setelah pekerjaan selesai 100 % yang tertuang dalam berita acara Serah Terima Pertama
( PHO ). Tenaga Pelaksana, Peralatan dan Pekerja Khusus untuk masa pemeliharaan ditempatkan dilokasi sampai dengan
masa pemeliharaan telah selesai.

Selama masa Pemeliharaan tenaga pelaksana tersebut mengontrol hasil pekrjaan yang telah selesai dan apabila terjadi
kerusakan atau kekurangan-kekurangan maka tenaga pelaksana memerintahkan untuk melaksanakan
pemeliharaan/perbaikan dari pekerjaan tersebut dengan menggunakan peralatan yang telah disediakan. Dalam
melaksanakan perbaikan diadakan pengukuran dan dokumentasi pemeliharaan sebagai dasar / bukti dilaksanakannya
pemeliharaan, Hal ini dilakukan sampai dengan masa pemeliharaan selesai dan akan dibuatkan Berita Acara Serah
Terima Kedua ( FHO )

PENUT UP

Demikian metode pelaksanaan secara garis besar, selanjutnya dalam pelaksanaan nanti kami akan membuat metode
yang lebih detail untuk setiap pekerjaan.
Mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

Tanjung Selor,3 November 2018


CV.PRAKARSA

AHMAD FAUZI
Direktur

Вам также может понравиться