Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KEDOKTERAN OKUPASI
Disusun oleh:
Kelompok 20
Preseptor:
Nurul Romadhona, dr., MMRS
Tatun Nurfiatun, dr.
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
sebesarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ieva B. Akbar, dr., AIF selaku Dekan Fakultas Kedokteran
UNISBA
Puskesmas Cilengkrang
6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF
Industri kerupuk ranginang Ibu Eti ini dimulai sejak tahun 2011, bertempat
di sebelah rumah Ibu Eti dengan modal awal Rp.1.000.000,00. Industri ini dirintis
oleh Ibu Eti sendiri yang sebelumnya memiliki bisnis sapi, namun karena seiring
bertambahnya usia, Ibu Eti mencoba bisnis baru membuat kerupuk ranginang.
Industri kerupuk ranginang Ibu Eti juga membuat beberapa macam kerupuk
lainnya seperti opak, kerupuk tahu, dan yang menjadi produk andalannya adalah
kerupuk bintang.
Provinsi Jawa Barat. Luas lahan kerja industri kerupuk ranginang ini blabla m2.
Sumber daya manusia berjumlah 6 orang yang merupakan anggota keluarga Ibu
Eti, dengan rentang usia para pekerja antara 31 sampai 56 tahun. Pembagian tugas
dari industri kerupuk ranginang Ibu Eti adalah blabla pekerja bertugas blablabla,
Pekerja mulai bekerja dari pukul 04.30 WIB untuk membuat ketan
dikeringkan dan pukul 08.00 WIB untuk proses pencetakkan kerupuk. Total jam
kerjanya adalah 6 jam. Industri ini memiliki 1 ruangan di sebelah rumah pemilik
blabla. Bangunan berukurang blabla m2. Kondisi bangunan tempat produksi ini
untuk 1 kali adonan dan didapatkan hasil sebanyak 2 kg kerupuk bintang. Yang
pertama adalah pembuatan adonan yang terdiri mencampurkan tepung rose brand
yang sudah dikukus dengan bawang putih dan penyedap rasa yang sudah
dipotong untuk alas pencetakkan adonan oleh pekerja yang lain, setelah adonan
menggunakan piring kaca, setelah adonan dicetak lalu dimasukan ke panci kukus
kembali untuk dikukus, kemudian setelah 10 menit adonan diangkat dan plastik
yang membungkus adonan dilepaskan satu persatu dan diletakkan di atas triplek
yang sudah dimodifikasi dengan plastik dan dibawa ke halaman rumah untuk
dijemur dibawah sinar matahari agar kering, untuk mendapatkan hasil yang bagus
biasanya kerupuk bintang di jemur hingga sekitar 2 hari, setelah kerupuk kering,
Industri kerupuk ranginang Ibu Eti ini dimulai sejak tahun 2011, bertempat
di sebelah rumah Ibu Eti dengan modal awal Rp.1.000.000,00. Industri ini dirintis
oleh Ibu Eti sendiri yang sebelumnya memiliki bisnis sapi, namun karena seiring
bertambahnya usia, Ibu Eti mencoba bisnis baru membuat kerupuk ranginang.
Selain karena faktor usia, tetangga Ibu Eti juga meminta untuk membuat kerupuk
ranginang.
ketika menjelang lebaran. Industri kerupuk ranginang Ibu Eti juga membuat
beberapa macam kerupuk lainnya seperti opak, kerupuk tahu, dan yang menjadi
per bulannya adalah Rp.4.000.000,00. Kerupuk Ibu Eti juga telah dijual hingga ke
Barat. Luas lahan kerja industri kerupuk ini 4x8 m2 dengan jarak tempuh ke
puskesmas sekitar ±7 km. Akses menuju industri kerupuk ranginang Ibu Eti ini
dengan menggunakan mobil hingga depan rumahnya. Letak industri ini berada di
keluarga Ibu Eti. Tidak terdapat pekerja laki-laki dan pekerja perempuan
Tidak ada pembagian tugas secara jelas pada industri kerupuk Ibu Eti,
Jam kerja industry kerupuk Ibu Eti tidak menentu, seringnya pekerjaan
dimulai dari pukul 08.30 WIB hingga pukul 11.30 WIB. Total jam kerjanya
adalah 3 jam.
2.1.5 Sarana dan Prasarana
berukurang 4x8 m2. Kondisi bangunan tempat produksi ini tidak berlantaikan
dari seng dan memiliki 5 ventilasi kecil yang terletak di atas 5 jendela tertutup.
Ruangan berisi alat-alat produksi dan pengolahan yang terdiri dari meja
kayu, meja bambu, kompor, panci kukus, baskom, timbangan, blender, piring, dan
papan triplek yang dimodifikasi . Sumber air pada industri ini berasal dari mata air
yang digunakan oleh pemilik untuk mengolah bahan yang akan diproduksi.
2.1.6 Alat dan Bahan Produksi
Gas LPG 3 kg
Blender Miyako
Centong kayu
Spatula elastis
Plastik ukuran 12 X 24 cm
B. Bahan-bahan profuksi:
Aci kiloan
Bawang putih
Masako
Dua pekerja sudah memiliki asuransi kesehatan berupa BPJS. Jika ada
pekerja yang mengalami kecelakaan akibat kerja, pekerja tersebut akan segera
dibawa ke dokter. Kotak P3K dan prosedur kesehatan keselamatan kerja tidak
2,5 kg untuk 1 kali adonan dan didapatkan hasil sebanyak 2 kg kerupuk bintang.
Pembuatan adonan
- Menyiapkan air diambil dari keran dengan posisi keran ±50 cm dari
±10 L
ketinggian ±40 cm dan meletakkan panci kukus lalu diisi air yang
kukus yang diberi alas lap kain dan ditutup dengan keadaan pekerja
selama 15 menit
- Tepung disiram dengan sedikit air panas, bumbu yang telah diblender,
pewarna makanan 1 sendok teh, dan tepung aci 1,5 kg lalu diaduk
tangan
Gambar 2.7 Memasukan Saringan Kukusan
atas triplek yang dilapisi plastik dengan posisi pekeja jongkok dan
mengangkang
membungkuk
2.2 Identifikasi Bahaya dan Resiko
Hazard Risiko
Peluang Keparahan
Tidak ada Cedera Kehilangan Cacat, Kematian,
cedera, ringan, waktu kerugian kerugian
kerugian kerugian kerja, materi materi yang
materi kecil materi kerugian besar tidak
1 sedang materi 4 terhitung
2 cukup 5
besar
3
Hampir pasti 5 10 15 20 25
akan terjadi
(5)
Cenderung Myalgia (4) 8 LBP (12) 16 20
untuk terjadi
(4)
Mungkin 3 Vulnus 9 12 15
dapat terjadi (6)
(3)
Kecil 2 4 6 8 10
kemungkinan
terjadi
(2)
Jarang terjadi 1 CTS (2) 3 4 5
(1)
Keterangan:
yang telah terjadi pada pasien adalah Low Back Pain (LBP) yang merupakan
significant risk.
2.4 Upaya intervensi Reduksi Hazard Industri
lurus
yang ergonomis
produksi
Nama : Ny. N
Usia : 34 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pasien mengeluhkan nyeri pada tangan kanan sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan dirasakan ketika selesai bekerja dan membaik ketika diobati. Pasien
sering mengeluhkan hal yang sama namun keluhan biasanya muncul ketika
lalu. Keluhan dirasakan ketika selesai bekerja dan membaik setelah diberi koyo.
maupun nyeri pada punggung dengan membeli obat sendiri dan koyo ke warung.
Pasien sering mengalami hal yang sama sejak 3 tahun yang lalu. Pada saat
pasien berusia 20 tahun, pasien pernah mengeluhkan terasa kebas pada kaki,
ternyata setelah berobat ke dokter diketahui bahwa pasien memiliki kadar asam
sehari-hari pasien:
Olahraga : Jarang
Kebiasaan : Paseien meminum kopi dan teh manis 1 gelas perhari dan
1. Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali bekerja sampai
jam perhari. Pasien bertugas menyortit benang yang terdapat pada kancing dengan
adonan dan pencetak kerupuk dengan lama kerja 3 jam perhari. Setengah jam
melakukan gerakan berulang pada bagian tangan. Setelah adonan selesai dibuat
3. Bahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada
lingkungan kerja
Tabel 3.2 Identifikasi Bahaya dan Risiko Kecelakaan Kerja
Hazard Risiko
Proses Bahaya Bahaya Bahaya Bahaya
Bahaya fisik PAK/PAHK KAK
kimia biologis ergonomis psikososial
Posisi Low Back
membungkuk Pain (LBP),
saat membuat Radiculopathy
adonan Lumbar
Pembuatan
Gerakan Carpal Tunnel
adonan
berulang pada Syndrome
pergelangan (CTS),
tangan Myalgia
Duduk Myalgia at
mengangangkang regio thigh
Tumpu beban
pada pergelangan CTS, Myalgia
Pencetakkan
tangan
kerupuk
Low Back
bintang
Posisi Pain (LBP),
membungkuk Radiculopathy
Lumbar
Posisi
menekan
Vulnus
piring dengan
laceratum
menggunakan
tangan
Bahaya potensial: Nyeri pada tangan akibat gerakan berulang dan tumpuan
beban pada tangan. Nyeri pada punggung karena posisi duduk yang tidak
ergonomis
pasien terus menerus melakukan gerakan berulang pada bagian tangannya dan
posisi duduk pasien yang membungkuk di kursi kayu yang tidak memiliki
Kesan Umum
Tanda Vital
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,7 oC
Berat badan : 48 kg
BMI : 21,3
Status Generalisata
ikterik (-/-)
batas normal
batas normal
Motorik
Reflex Fisiologis
Biceps : +/+
Triceps : +/+
Patella : +/+
Achilles :+/+
sejak 2 hari yang lalu. Pasien bekerja mengolah adonan dan mencetak kerupuk
Acute Myalgia
1. Muscle Spasm
Langkah 1
Dasarnya:
tahun
Langkah 2
permasalahan kesehatan!
Dasarnya pajanan:
Fisik :-
Kimia :-
Biologi :-
Psikososial :-
Perilaku :-
Langkah 3
sering dialami oleh masyarakat. Myalgia dapat terjadi saat istirahat, selama, atau
aktivitas pada otot tersebut tidak sebanding dengan oksigen yang diterima dari
pembuluh darah sehingga terjadi penumpukan asam laktat pada otot dan terjadilah
Pasien bekerja setiap hari membuat adonan dengan gerakan berulang pada
Langkah 4
Cukup
setiap harinya selama 7 tahun merupakan faktor resiko terjadinya nyeri pada
tangan
Langkah 5
diagnosis klinis.
Langkah 6
tempat kerja?
Terpajan melakukan gerakan berulang pada tangan ketika menyapu,
Langkah 7
melakukan gerakan berulang pada bagian tangannya tidak hanya saat bekerja
mengulek makanan.
a. Kesehatan baik
3.1.12 Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Ad funtionam : ad bonam
3.1.13 Permasalahan Pasien dan Rencana Penatalaksanaan
adonan setiap
hari
jadwal mencetak
pencetakan kerupuk
kerupuk setiap
harinya
adonan
mencetak kerupuk
3. Engineering -
5. APD -
3.2 Laporan Kasus Okupasi II
Nama : Ny. E
Usia : 31 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
pegal terasa lebih buruk ketika sebelum tidur terutama pada malam hari. Pasien
mengeluhkan pegal pada bagian punggung bawah akan menjadi nyeri pada saat
produksi banyak.
mengobati pegal, pasien meminum oskadon yang di beli dari warung dan
menempelkan koyo pada semua bagian punggung sebelum tidur. Pasien merasa
keluhan menjadi tidak terasa pada pagi hari. Namun akan muncul kembali setelah
Pasien mengalami hal yang sama sejak bekerja di pabrik tekstil pada tahun
2002. Pasien mengeluhkan sering duduk dengan posisi membungkuk dalam waktu
±6 jam selama hari kerja. Pasien berhenti bekerja di pabrik tekstil pada tahun
2012.
setiap hari
Kebiasaan : Paseien meminum teh manis 3-4 gelas perhari dan sering
1. Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali bekerja sampai
Pasien bertugas sebagai pembuat bordir di pabrik tekstil dengan lama kerja 6
jam perhari. Pasien bekerja menggunakan kedua tangan dan dalam posisi duduk
Pasien bertugas sebagai pembuat adonan untuk produksi rangginang dan opak.
Saat produksi kerupuk bintang, pasien bertugas sebagai pemotong plastik dan
adonan dengan lama kerja 3 jam perhari. Selama 20 menit dihabiskan untuk
Setelah adonan selesai dibuat, pasien mengambil adonan dan membentuk adonan
menjadi tabung dengan tangan dan posisi duduk yang membungkuk selama 2 jam.
3. Bahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada
lingkungan kerja
Tabel 3.6 Identifikasi Bahaya dan Risiko Kecelakaan Kerja
Hazard Risiko
Proses Bahaya Bahaya Bahaya Bahaya
Bahaya fisik PAK/PAHK KAK
kimia biologis ergonomis psikososial
Posisi Low Back
membungkuk Pain (LBP),
saat membuat Radiculopathy
Menggunting menggunting Lumbar
plastik Duduk Myalgia at
pembungkus mengangangkang regio thigh
Posisi saat
menggunting Vulnus
dengan scissum
tangan kanan
Tumpu beban
pada pergelangan CTS, Myalgia
Pemotongan tangan kanan
adonan Low Back
Posisi Pain (LBP),
membungkuk Radiculopathy
Lumbar
Bahaya potensial: Pegal pada punggung bagian bawah akibat duduk
selama 2 jam posisi duduk tidak ada sandaran sehingga pasien membungkuk.
Kursi dan meja yang rendah tingginya membuat pasien terpaksa duduk
Kesan Umum
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 18x/menit
Suhu : 37,5 oC
Berat badan : 47 kg
BMI : 20,3
Status Generalisata
ikterik (-/-)
batas normal
batas normal
Motorik
Reflex Fisiologis
Biceps : +/+
Triceps : +/+
Patella : +/+
Achilles :+/+
Pada punggung
dengan posisi duduk membungkuk selama 2 jam setiap harinya selama 6 tahun.
1. Muscle spasm
Langkah 1
Dasarnya:
permasalahan kesehatan!
Dasarnya pajanan:
Kimia :-
Biologi :-
Psikososial :-
Perilaku :-
Langkah 3
sering dialami oleh masyarakat. Myalgia dapat terjadi saat istirahat, selama, atau
aktivitas pada otot tersebut tidak sebanding dengan oksigen yang diterima dari
pembuluh darah sehingga terjadi penumpukan asam laktat pada otot dan terjadilah
posisi duduk membungkuk selama 2 jam dan dengan rentang waktu 6 tahun. Hal
Langkah 4
Cukup
setiap harinya selama 6 tahun merupakan faktor resiko pegal pada punggung.
Langkah 5
diagnosis klinis.
Langkah 6
tempat kerja?
Langkah 7
Diagnosis pasien merupakan penyakit akibat hubungan kerja karena pasien
melakukan gerakan berulang pada bagian tangannya tidak hanya saat bekerja
mengulek makanan.
a. Kesehatan baik
3.2.12 Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Ad funtionam : ad bonam
Nama : Ny. S
Usia : 53 tahun
Bandung
Agama : Islam
Suku : Jawa
Keluhan nyeri bahu dan pergelangan tangan kanan yang dirasakan terus
pertama kali merintis bisnis ini, yaitu 7 tahun yang lalu, tetapi keluhan semakin
parah dirasakan sejak bulan Juli tahun 2018. Keluhan dirasakan lebih berat saat
pesanan banyak seperti pada hari-hari raya atau pesanan untuk acara-acara, dan
anti nyeri dan obat pegal. Keluhan dirasakan membaik sementara dengan obat
Pasien mengalami hal yang sama sejak 7 tahun yang lalu sejak memulai
Kebiasaan : Pada saat awal merintis produksi kerupuk ini pasien mengerjakan
mengemasnya tanpa memakai alat pelindung diri dan sebagian besar pekerjaan
yang dilakukannya tidak ergonomis, tetapi sejak tahun 2012 pekerjaan pembuatan
industri kerupuk ini dibantu oleh anak-anaknya apabila anaknya memiliki waktu
1. Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali bekerja sampai
Pasien sudah bekerja di industri pembuatan kerupuk ini sejak tahun 2011 dan
pembuatan kerupuk pada tahun pertama, dengan total jam pengerjaannya adalah
sekitar 3 jam, pengerjaan dilakukan dari pukul 8.30 sampai jam 11.30, tetapi
apabila pesanan banyak pengerjaan dari pukul 03.00 sampai malam hari,
kemudian pada tahun kedua sampai sekarang proses pembuatan dibantu oleh
bekerja, dengan peran pasien sebagai pemegang peran utama dari industri
pembuatan kerupuk ini dan tidak adanya pembagian tugas kerja yang tetap di
setiap produksi, karena produksi kerupuk pasien memiliki berbagai macam jenis
dan setiap jenis kerupuknya memiliki proses, bahan dan alat yang berbeda.
Saat pasien membuat bumbu untuk adonan, pasien tidak memakai alat
pelindung diri, duduk diatas kursi yang tidak ergnomis tanpa sandaran dengan
posisi membungkuk. Saat pasien bertugas sebagai pembuat adonan, setengah jam
duduk diatas kursi yang tidak ergonomis dan melakukan gerakan berulang pada
bagian tangan. Pasien mencetak kerupuk yang dilakukan selama 2 jam dengan
posisi duduk membungkuk dengan duduk diatas kursi yang tidak ergonomis dan
gerakan menekan dengan tumpuan beban pada tangan. Pasien mengukus adonan
tanpa menggunakan alat pelindung diri saat membuka dan menutup tutup panci
pengukus dan meletakkan adonan di atas saringan yang dimodifikasi dengan tali
rapia yang mudah putus tanpa alat pelindung diri. Saat pasien mengangkat adonan
dan di letakkan diatas triplek yang sudah dimodifikasi dengan plastik dengan
posisi jongkok tanpa kursi dan tanpa alat pelindung diri, kemudian
diri. Saat pasien mengemas kerupuk, posisi pasien dengan duduk membungkuk
dan adanya gerakan yang berulang pada tangan saat menggunakan steples tanpa
3. Bahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada
lingkungan kerja
Tabel 3.10 Identifikasi Bahaya dan Risiko Kecelakaan Kerja
Hazard Risiko
Bahay Bahaya
Proses Bahaya Bahaya
Bahaya fisik a psikososia PAK/PAHK KAK
biologis ergonomis
kimia l
adonan y Lumbar
Gerakan Carpal
pergelangan (CTS),
tangan Myalgia
Duduk
Myalgia at
mengangang
regio thigh
kang
Tumpuan
Pencetakka
beban pada CTS,
n kerupuk
pergelangan Myalgia
bintang
tangan
Radiculopath
y Lumbar
Posisi
menekan
Vulnus
piring dengan
laceratum
menggunakan
tangan
Low Back
Pengukusa
Posisi Pain (LBP),
n kerupuk
membungkuk Radiculopath
bintang
y Lumbar
Posisi
jongkok saat
menyimpan
dan
melepaskan Myalgia at
pembungkus
dan
meletakkan
di atas triplek
Membuka Burn
plastik
pembungkus
dalam
keadaan panas
Posisi
LBP,
Pengeringa membungkuk
Radiculopath
n kerupuk saat
y at region
bintang mengangkat
lumbar
triplek
Mengangkat
beban berat
Myalgia at
secara repetitif Terjatuh
region arm
dengan jarak
±10 m
Terpap
ar sinar
matahar
Melanoma,
i saat
burn injury
menje-
gradi I e.c.
mur
sun burning
dan
tidak
mema-
kai
APD
Pembungku
bintang
Carpal
Tunnel
Penggunaan
Syndrome
staples saat
(CTS) at Terluka
mengemas
region carpal
secara repetitif
dextra,
myalgia
Bahaya potensial: Nyeri pada bahu dan pergelangan tangan kanan akibat
berat secara repetitif dengan jarak ±10 m, dan penggunaan staples secara
dan terluka
pasien terus menerus melakukan gerakan berulang pada bagian tangannya dan
posisi duduk pasien yang membungkuk di kursi kayu yang tidak ergonomis dan
tidak memiliki sandaran. Setelah selesai selama 30 menit membuat adonan,
yang dipegang dan beban tertumpu pada pergelangan tangan. Saat proses
pengeringan, pasien mengangkat beban berat secara repetitif dengan jarak ±10 m
Kesan Umum
Tanda Vital
Nadi : 88x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 35,7 oC
Berat badan : 57 kg
BMI : 26,02
Status Generalisata
ikterik (-/-)
batas normal
batas normal
Motorik
Reflex Fisiologis
Biceps : +/+
Triceps : +/+
Patella : +/+
Achilles :+/+
tangan kanan sejak 7 tahun yang lalu, tetapi keluhan semakin parah dirasakan
sejak bulan Juli 2018. Pasien mengeluhkan nyeri pada bahu dan pergelangan
tangannya ini sejak awal merintis produksi kerupuk ini, sejak saat itu pasien
sekitar 3 jam, pengerjaan dilakukan dari pukul 8.30 sampai jam 11.30, apabila
pesanan banyak, pengerjaan dari pukul 03.00 sampai malam hari, tetapi sejak
tahun 2012 pasien dibantu oleh anak-anaknya apabila anaknya memiliki waktu
Acute Myalgia
1. Muscle Spasm
2. Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Langkah 1
Dasarnya:
tahun
Langkah 2
permasalahan kesehatan!
Dasarnya pajanan:
Kimia :-
Biologi :-
Ergonomi : Gerakan berulang pada tangan selama 3 jam
Psikososial :-
Perilaku :-
Langkah 3
sering dialami oleh masyarakat. Myalgia dapat terjadi saat istirahat, selama, atau
aktivitas pada otot tersebut tidak sebanding dengan oksigen yang diterima dari
pembuluh darah sehingga terjadi penumpukan asam laktat pada otot dan terjadilah
mengangkat beban berat secara repetitif dengan jarak ±10 m, dan penggunaan
staples saat mengemas secara repetitif selama 7 tahun menjadikan hal tersebut
Langkah 4
beban berat secara repetitif dengan jarak ±10 m, dan penggunaan staples saat
Langkah 5
diagnosis klinis.
Langkah 6
tempat kerja?
Langkah 7
melakukan gerakan berulang pada bahu dan pergelangan tangannya tidak hanya
saat bekerja namun saat melakukan aktifitas sehari-hari seperti memeasak,
a. Kesehatan baik
3.3.12 Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Ad funtionam : ad bonam
berulang
alat bantu adonan
jadwal pembuat
adonan setiap
hari
jadwal mencetak
pencetakan kerupuk
kerupuk setiap
harinya
dengan untuk
tempat
pengeringan
repetitif pengemasan
mengemas harinya
.
3.3.14 Upaya Intervensi Reduksi Hazard Industri
membuat adonan
mencetak kerupuk
tempat penjemuran
3. Engineering -
5. APD -
BAB IV
4.1 Simpulan
Dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan di lapangan yang berada
4.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka saran yang dapat
1. Puskesmas
Para pekerja melakukan olehraga bersama seperti senam minimal seminggu sekali