Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstract—The application of the enterprise architecture aims to create an alignment between business
and technology of information to the needs of the organization, implementation of the enterprise
architecture influences of how an organization plans and designs the enterprise architecture. A wide
variety of frame works and methods can be used in designing the enterprise architecture, including the
Zachman Framework, TOGAF Framework, and other enterprise architectures. In this case, will be
discussed about how to use TOGAF frame work in making a planning of the enterprise architecture, so
the clarity of the original concepts of the enterprise architecture planning can all be described to get a
good enterprise architecture and capable of being used by organizations and to achieve the strategic
goals owned. TOGAF has four main components: business architecture, data architecture, technology
architecture, and application architecture. Information system in the hospital is one of media services
owned by the hospital. Objects that are involved in the planning of the development of this architecture,in
which the role of the system play a huge role in services and made it the main business of the information
system in the hospital. the big role services are inpatient, outpatient, logistics, medical records and
emergency unit. It can be concluded that hospital system of information plays very active role when there
is changes of the architecture of information system, such as in RSUD Majalengka. The result of this
research is blueprint of the technology of information based on TOGAF roadmap that have been create
so that produce an enterprise architecture that includes the applications of inpatient, outpatient, logistics,
medical records, and emergency unit.
34
Infotech Journal ISSN : 2460-1861
sehingga memiliki sistem informasi terintegrasi informasi secara mudah dan dapat
yang mendukung tujuan perusahaan. Keberadaan diintegrasikan. Oleh karena itu sistem informasi
arsitektur teknologi informasi tercakup dalam merupakan komponen yang saling bekerja sama
arsitektur enterprise. untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan
serta menyebarkan informasi demi mendukung
2. BATASAN MASALAH sebuah pengambilan keputusan,
Perancangan arsitektur sistem informasi ini koordinasi, pengendalian, analisis masalah dan
difokuskan pada RSUD Majalengka meliputi: visualisasi dalam sebuah organisasi (Laudon,
1. Pelayanan rawat inap, rawat jalan, logistik, 2010:34).
rekam medis, dan gawat darurat Arsitektur dalam konteks sistem informasi
2. Perancangan Arsitektur Sistem Informasi adalah gambaran sebuah struktur
yang dilakukan dengan menggunakan perusahaan/lembaga/institusi yang terdiri dari
metode TOGAF ADM; berbagai macam komponen pendukung dan
3. Beberapa tahapan Phase TOGAF yang relasi antar komponen tersebut. Disamping itu
digunakan dalam penelitian ini mengkaji arsitektur mengandung prinsip dan petunjuk
Phase Preliminary, Phase A Architecture yang dapat digunakan untuk bagaimana
Vision, Phase B Architecture Business, mengevolusikan baik merubah atau memperbaiki
Phase C Architecture Information System, struktur itu sendiri. Arsitektur dalam sistem
Phase D Architecture Tecnology, Phase E informasi biasanya terdiri dari gambaran kondisi
Opportunities and Solution hingga Phase F saat ini, blueprint atau visi ke depan, dan
Migration Planning. roadmap perancangan untuk pencapaian visi
4. Fokus penelitian ini adalah aktivitas (Hadiana, 2013).
pelayanan rumah sakit terhadap pasien dan Enterprise adalah suatu organisasi yang
pelaku administrasi terhadap proses bisnis. memiliki ruang lingkup bisnis tertentu, memiliki
visi dan misi yang telah ditetapkan serta
3. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DAN memiliki berbagai sumber daya potensial seperti
ARSITEKTUR ENTERPRISE manusia, teknologi, maupun organisasi itu
sendiri. Suatu enterprise dapat mengandung
Terdapat berbagai macam pengertian sistem makna korporasi secara keseluruhan, divisi dari
informasi menurut beberapa ahli, salah satunya suatu korporasi bisa juga berbentuk perusahaan
sebagai berikut : yang berorientasi profit (PT, CV, PD, dll) dan
Sistem informasi adalah suatu sistem bisa juga berupa institusi pemerintahan
didalam suatu organisasi yang mempertemukan (pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang maupun kota, kementrian, rumah sakit, dll) atau
mendukung fungsi operasi organisasi yang juga bisa berupa jaringan organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari terpisah secara geografis tetapi memiliki tujuan
suatu organisasi untuk dapat menyediakan tertentu yang sama (Hadiana, 2013).
kepada pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan. [Tata Sutabri 2012]. 4. METODOLOGI PENELITIAN
Sistem informasi adalah suatu sistem yang
berada di suatu organisasi yang 4.1 Metode Penelitian
mempertemukan kebutuhan pengolahan TOGAF ADM adalah metode yang
transaksi bisnis harian, mendukung operasional, berada didalam framework TOGAF yang
yang bersifat menejerial dan kegiatan strategi fungsinya untuk melakukan perancangan
dari suatu organisasi yangmenyediakan adalah arsitektur sistem informasi dalam sebuah
pihak luar yang di tentukan dengan memiliki perusahaan atau organisasi. TOGAF memberikan
laporan-laporan yang diperlukan. (Pressman, metode yang detail bagaimana membangun dan
2002). mengelola serta mengimplementasikan sistem
Informasi merupakan hal yang sangat informasi yang disebut dengan ADM. ADM
penting bagi manajemen dalam mengambil merupakan metode generik yang berisikan
keputusan. Informasi tersebut dapat diperoleh sekumpulan aktivitas yang digunakan dalam
dari sebuah sistem informasi yang memberikan memodelkan pengembangan arsitektur sistem
fasilitas-fasilitas agar dapat memberikan informasi.
35
Infotech Journal ISSN : 2460-1861
Metode ini pun bisa digunakan sebagai RSUD Majalengka dan mendeskripsikan
panduan atau alat untuk merencanakan, sistem informasi saat ini.
merancang, mengembangkan dan 2. Perancangan Arsitektur Visi
mengimplementasikan arsitektur sistem Pada tahapan ini dilakukan keseragaman
informasi untuk organisasi atau perusahaan antara visi perusahaan dengan perancangan
(Group, 2009). Seperti ditunjukan pada gambar arsitektur visi yang dilakukan guna mendukung
1, merupakan metode yang fleksibel karena aktifitas bisnis sesuai dengan visi dan misi
dapat mengidentifikasi berbagai macam teknik organisasi yang menghasilkan deskripsi
pemodelan yang digunakan dalam perancangan, keterkaitan perancangan arstitektur visi dengan
karena metode ini dapat disesuaikan dengan visi organisasi.
perubahan dan kebutuhan selama perancangan 3. Perancangan Arsitektur Bisnis
dilakukan. Pada tahapan ini dilakukan analisis terhadap
proses bisnis yang sedang berlangsung saat ini.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada
tahapan ini meliputi :
a. Membuat analisis kesenjangan (Gap
Analysis) proses bisnis, analisis gap
saat ini, analisis penyelesaian dan
target penyelesaiannya;
b. Melakukan analisis definisi terhadap
alur proses-proses bisnis di RSUD
Majalengkayang terkait dengan sistem
utama dan memetakannya dengan
menggunakan value chain;
c. Melakukan perancangan mapping
proses bisnis menggunakan BPMN
(Business Process Modeling Notation)
untuk proses-proses yang terkait
Gambar 1 TOGAF ADM dengan kegiatan pelayanan di RSUD
Majalengka, dengan hasil berupa
working sheet proses bisnis;
4.2 Tahapan TOGAF ADM Dalam d. Analisis hubungan antara proses/fungsi
Pengimplementasian bisnis yang ada dengan unit organisasi
berupa matriks hubungan proses bisnis
1. Identifikasi dengan organisasi.
Identifikasi dilakukan untuk 4. Perancangan Arsitektur Sistem Informasi
mendefinisikan ruang lingkup, visi dan misi, Pada tahapan ini dilakukan pemodelan
juga pemilihan metodologi perancangan yang arsitektur sistem informasi yang direncanakan
diperoleh dari identifikasi komponen-komponen sesuai dengan hasil sebelumnya, meliputi
yang terkait dengan penelitian dengan pemodelan arsitektur data dan pemodelan
melakukan observasi dan studi dokumen yang arsitektur aplikasi. Adapun langkah-langkah
digunakan dalam proses kegiatan yang yang dilakukan pada tahapan ini meliputi :
berhubungan dengan RSUD Majalengka. a. Membuat analisis kesenjangan (Gap
Langkah-langkah dalam tahapan ini meliputi : Analysis) arsitektur sistem informasi,
a. Pengumpulan data-data atau eksplorasi kondisi arsitektur saat ini, analisis
dokumen-dokumen terkait strategi penyelesaian dan target
organisasi, visi dan misi,tujuan, kebijakan penyelesaiannya;
yang diterapkan, dan struktur organisasi b. Melakukan perancangan arsitektur data
RSUD Majalengka; yang meliputi : analisis kelas-kelas
b. Melakukan identifikasi sistem informasi data yang akan digunakan dalam
yang terkait dengan sistem utama pada sistem RSUD Majalengka,
menganalisis hubungan antara
36
Infotech Journal ISSN : 2460-1861
37
Infotech Journal ISSN : 2460-1861
dan beberapa komponen yang ada dalam sistem hardware yang digunakan dapat dilihat pada
aplikasi masih sederhana. tabel 2.
Selain aplikasi yang ada dan memiliki Tabel 2 Pemanfaatan Teknologi Hardware
fungsi dalam membantu proses bisnis ini, RSUD No Kategori Hardware Nama Produk
Majalengka sudah menggunakan teknologi PC (Personal Standar
software untuk kebutuhan sebagai operation 1
Computer) (Compitable)
system (OS), software keamanan (firewall), 2 Laptop Standar (Core i3)
software untuk pengolahan e-mail (electronic 1. Harddrive
mail), software DBMS (Database Menegement 3 Storage 2. Flashdisk
System), software bahasa pemograman dan 3. CD/DVD
software pengolahan kantor lainnya. 1. CD/DVD
Pemanfaatan teknologi software dapat dilihat 2. Mouse
pada tabel 1. 3. Keyboard
Tabel 1 Daftar Pemanfaatan Teknologi Software 4. Scanner
No Kategori Software Nama Produk 5. Printer
1. Ms. 4 Input Output Device
(Laser, Ink
Windows dan Dort
XP Matriks)
1 Sistem Operasi Profesional 6. Sql Server
2. Ms. 2008
Windows 3. Observasi Teknologi Jaringan
2000 Server Identifikasi dan inventarisasi jaringan
Mail Server (Pengelola komputer saat ini diperlukan untuk mendeteksi
2 1. Ms. Outlook
E-mail) kondisi infrastruktur jaringan yang akan
1. SQL Server digunakan dalam perancangan arsitektur sistem
3 DBMS 2000 informasi dimasa mendatang, apakah arsitektur
2. Ms. Access jaringan komputer yang saat ini sudah memadai
1. Borland atau belum. Adapun diagram logis jaringan
4 Bahasa Pemograman
Delphi 7 komputer RSUD Majalengka dapat dilihat pada
1. Ms. Office gambar 3 dan daftar pemanfaatan teknologi
(Word, networking dapat dilihat pada tabel 3. Adapun
Excel, kondisi jaringan tersebut dapat dijelaskan
Power sabagai berikut :
Pengolahan Data
5 Point, 1. Saat ini RSUD Majalengka menggunakan
Office
Visio) teknologi LAN dan WLAN dalam
2. Adobe menghubungkan sistem jaringan komputer
Acrobat data dalam menjalankan kegiatan
Reader operasional;
1. Adobe 2. Jaringan terdiri dari satu golongan server
Photoshop yaitu lantai dua depan;
6 Pengolahan Grafis 2. Corel Draw 3. Jaringan pada lantai dua depan dibagi
3. Adobe menjadi beberapa WLAN, dan terdapat
Flash pula wireless acces point untuk
2. Observasi Teknologi Hardware menyediakan jasa akses nirkabel bagi
Pada tahapan ini dilakukan observasi pada pengguna mobile maupun laptop;
teknologi dan hardware komputer-komputer 4. Wireless acces point yang digunakan
client dan komputer server, untuk proses pada lantai dua dibagi menjadi dua yaitu
pengolahan data pada masing-masing ruangan. pada ruangan keuangan dan aula.
Dari hasil observasi ini didapatkan inventaris Sementara pada lantai satu dibagi menjadi
hardware berupa komputer client dan komputer tiga yaitu pada musola, loket dan ruang
server yang akan dijadikan dasar untuk rencana mawar;
migrasi jangka panjang. Untuk teknologi
38
Infotech Journal ISSN : 2460-1861
39
Infotech Journal ISSN : 2460-1861
40
Infotech Journal ISSN : 2460-1861
41
Infotech Journal ISSN : 2460-1861
keluaran dapat memperbaiki kondisi status jalan yang diberikan tindakan dan
pasien berubah meski tidak signifikan. pemberian resep dokter sebagai syarat
2. Setelah data masukan yang dihasilkan dalam penyembuhan dan pemulihan
oleh pasien dari proses bisnis sebelumnya penyakit atau sesuatu yang diderita pasien
rekam medis adalah salah satu proses dengan memiliki feedback yang baik bagi
bisnis yang memberikan riwayat pihak rumah sakit yaitu pemba
pembayaran jasa
kesehatan pasien dalam bentuk buku yang tindakan, perawatan, obat dan alat
nantinya dapat berpengaruh dalam proses kesehatan serta peningkatan kualitas
bisnis rawat inap, rawat jala jalan maupun pelayanan yang didapat pasien akan
tindakan medis lainnya seperti instalasi memberikan feedback yang sebagai rumah
gawat darurat dan proses bisnis inipun sakit yang menjadi andalan pasien yang
salah satu cakupan dari operation dimana berkunjung.
pasien diberikan pelayanan sesuai dengan
data yang terlampir pada rekam medis 3. Mapping Proses Bisnis
tindakan perawatan tersebut sangat Dari masing-masing
masing proses bisnis yang
berpengaruh dari ari tingkat kebutuhan sudah dikelompokan, selanjutnya dilakukan
perawatan pasien itu sendiri dapat analisis proses bisnis berupa diagram alur proses
diberikan contoh dalam sebuah pelayanan dengan menggunakan BPMN diagram. Tahapan
pasien tersebut digunakan harus memiliki ini diperlukan untuk mengetahui secara aktivitas
perawatan lebih intensif yang pemetaan proses-proses
proses yang diteliti akan
mengharuskan pasien mendapatkan menjadi acuan dalam perancangan arsitektur
layanan perawatan inap. Salah satu contoh berikutnya.
tadi memberikann dampak positif dari
keadaan pasien yang sedang ada tindakan
medis itupun dipengaruhi oleh adanya
rekam medis yang menhasilkan sebuah
layanan pada proses bisnis operation yang
menghasilkan outbound logistic yaitu
hasil pemulihan dari pelayanan pada
proses bisnis operation.
3. Dalam tahapan proses bisnis operation ini
adanya pelayanan yang memberikan
sebuah proses bisnis lainnya yang
mempengaruhi proses pelayanan yaitu
proses bisnis logistik dimana proses ini Gambar 5 BPMN Rawat Inap
sangatlah berperan penting dalam
menjalakan proses operation yaitu
membutuhkan obat, alat kesehatan
maupun barang lainnya sebagai penunjang
kegiatan pelayanan pada proses bisnis
operation ketika ada obat/barang yang
tidak dimiliki oleh pihak rumah sakit
maka dapat dikatakan proses bisnis
logistik gagal dalam
am mendistribusikan dan
pengelolaan logsitik yang daibutuhkan
rumah sakit.
4. Hasil dari semua proses bisnis ini adalah
outbound logistic yang mana kegiatan
utama yang dimiliki adalah memberikan
Gambar 6 BPMN Rawat Jalan
pemulihan bagi pasien yang telah
melakukan perawatan dalam bentuk bentu
perawatan rawat inap, perawatan rawat
42
Infotech Journal ISSN : 2460-1861
Regitrasi IGD
1..*
Sub Instalasi
1..0
Pasien Keluar Kamar
Kondisi Pasien 1..1
Ruangan 1..*
1..1 Kon disi Pulang
1..1 1..1
1..1 1..1
1..* 1..* 1..0 1..1 Pasien IGD Keluar
1..0
1..1 1..1
1..* 1..1
Buku Riwayat Peme riksaan 1..* Instalasi Pasien 1..1
0..* 1..1
1..0 1..*
0..* 0..* Status Keluar Kamar Nomor Kamar 1..*
1..* Dokter Pem akaian Kamar
Pasien Batal Dirawat
0..* Stok Ruangan
0..* 1..0
1..1 0..* 0..* 0..* Pendaftaran Pasien 0..*
0..* Kategori Barang
1..1 0..* 0..* 0..* 1..1 1..1
1..* 1..1 0..* 1..1 1..*
Pasi
Pasien
en Pulang 1..*
Jenis Diagnosa
Penyakit
0..* 1..*
1..* 1..1 0..* 1..*
0..* 1..* 1..1 0..* 0..* Satuan Jumlah Kategori
Kelompok Pasien 1..* Sistem Informasi Rumah Sakit
Registrasi Rawat Jalan
0..1 Satuan Jumlah Barang
1..1 0..*
0..* Data Pegawai Kelas Pelayanan 1..* 1..* 1..*
1..1 1..* 1..*
Regitrasi Rawat Inap 1..* 1..* 1..*
1..1 Master Barang Non Medis 1..*
1..1 1..*
1..* 1..* 0..*
Penjamin 1..*
Stok Barang Non Medis
1..1 1..1 1..*
1..*
1..* Bahan Barang Non Medis Deatil Golongan Barang
1..1
1..* 1..1 Supplier
1..*
0..* 1..*
0..* Type Barang Non Medis
1..* 1..* 1..* Master Data Barang 1..*
0..* 1..*
1..1 0..*
0..* 1..* Deatail Jenis Barang
Jenis Obat
Detail Pemakaian Alkes 1..* Struk Pelayanan Pasie n
0..* 1..1 1..*
1..* 0..*
0..* 1..*
Jenis Barang Merk Barang Non Medis
0..*
1..* 1..*
1..* 1..* 1..*
Asal Barang 1..*
Golongan Barang 1..*
1..* Warna Barang 1..*
1..* Harga Netto Barang Status Barang
1..1
43
Infotech Journal ISSN : 2460-1861
6. IMPLEMENTASI
44
Infotech Journal ISSN : 2460-1861
45
Infotech Journal ISSN : 2460-1861
46
Infotech Journal ISSN : 2460-1861
47
Infotech Journal ISSN : 2460-1861
[10] Jogiyanto, Analisis Dan Design Sistem Informasi, [26] The Open Group, “TOGAF Version 9 The Open
Andi, Yogyakarta. 2008. Group Architecture Framework (TOGAF)”, The Open
[11] Kimmilah Bilqies, Weridianti Melinda, Fadilah, Group. 2009.
Pranadhani Dika, dan Hesti Nur,. Analisis dan [27] Thomas H. Davenport, "Putting Enterprise into the
Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi pada Enterprise System", "Harvard Business Review, Juli-
Fungsional Area di Rumah SakitBerbasis Cloud Agustus. 1998.
Computing: Jurnal Sistem Informasi Vol 2 Universitas [28] Wahjudi Vicky,Iskandar Dwiki dan Fridagusta Alric.
Airlangga, Surabaya. 2013. “Perencanaan Strategi Sistem Dan Teknologi
[12] Krisnanda, M., Masalah-Masalah yang Terdapat informasi pada rumah sakit tni al dr. Mintohardjo:
dalam Pengembangan Enterprise Architecture, Jurnal Jurnal Bina Nusantara University. 2013.
Sistem Informasi Vol.2, No.2. 2007.Laudon, Kenneth [29] Widodo, A., P., Enterprise Architecture Model untuk
C., Laudon, Jane P. Management Information Systems Aplikasi Government, Jurnal Masyarakat
(11th Edition). Pearson Prentice Hall, New Jersey. Informatika,ISSN: 2086-4930. 2010.
2010. [30] Yunis, R. and Surendro, K., “Implementasi Enterprise
[13] Ladjamudin, Al Bahra, “Analisis dan Disain Sistem Architecture Perguruan Tinggi”, Program Studi Teknik
Informasi”, Graha Ilmu, Bandung. 2005. Informatika, STEI ITB. 2010.
[14] Murnawan, “Perancangan Arsitektur Bisnis dengan
menggunakan TOGAF ADM (studi kasus pada
TELKOMRisti), Jurnal, Bandung. 2005.
[15] Nugroho, Adi, “Analisis Dan Pemodelan Berorintasi
Objek”, Informatika Bandung, Bandung. 2005.
[16] Pressman, Roger S, “Rekayasa Perangkat Lunak
Pendekatan Praktisi”, Andi Offset Yogyakarta. 2002.
[17] Ritchi, Hamzah., “Arsitektur Informasi untuk e-
procurement persediaan maintenance, repair and
operation berbasis TOGAF dan Zachman, Jurnal,
Bandung. 2006.
[18] Rosmala, Dewi, Falahah, “Pemodelan Proses Bisnis
B2B dengan BPMN (studi kasus pengadaaan barang
pada divisi logistik)”, Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi, Bandung. 2007.
[19] Rosa, A.S dan Shalahuddin, M. “Modul Pembelajaran
Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek”. Informatika Bandung, Bandung.
2011.
[20] Rufaida, Riffa., “Perancangan Arsitektur Teknologi
Informasi Rumah Sakit dengan TOGAF (The Open
Group Architecture Framework) (Studi Kasus :
RSMB)”, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika,
ITB, Bandung. 2012.
[21] Sabarguna, MARS, Dr. dr. H. Boy S., “Sistem
Informasi Rumah Sakit”, Penerbit Konsorsium Rumah
Sakit Jateng – DIY. 2005.
[22] Sanny, m. Yusuf, A Wahab Sya’roni, Deden, Suryana,
Taryana., ”Enterprise ArchitecturePlanning Sistem
Informasi Puskesmas Pasirkaliki”, Program Studi
Magister Manajemen Konsentrasi Sistem Informas,
Fakultas Pascasarjana – Universitas Komputer
Indonesia, 2010.
[23] Setiawan, Erwin Budi., “Pemilihan EA framework”,
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009
(SNATI 2009), JlTelekomunikasi, Terusan Buah Batu
Bandung,2009.
[24] Somantri, T., K., Pemodelan Arsitektur Enterprise
dengan TOGAF ADM pada Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional SDN Galunggung Kota Tasikmalaya,
Bogor, Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
2011.
[25] Supriyana, Iyan., Perencanaan Model Arsitektur
Bisnis, Arsitektur Sistem Informasi dan Arsitektur
Teknologi Dengan Menggunakan TOGAF: Studi
Kasus Bakosurtanal, Jurnal. 2010.
48