Вы находитесь на странице: 1из 15

Infotech Journal ISSN : 2460-1861

Perancangan Arsitektur Sistem Informasi


Rumah Sakit Kabupaten
(Studi Kasus RSUD Majalengka)
Tri Ferga Prasetyo

Abstract—The application of the enterprise architecture aims to create an alignment between business
and technology of information to the needs of the organization, implementation of the enterprise
architecture influences of how an organization plans and designs the enterprise architecture. A wide
variety of frame works and methods can be used in designing the enterprise architecture, including the
Zachman Framework, TOGAF Framework, and other enterprise architectures. In this case, will be
discussed about how to use TOGAF frame work in making a planning of the enterprise architecture, so
the clarity of the original concepts of the enterprise architecture planning can all be described to get a
good enterprise architecture and capable of being used by organizations and to achieve the strategic
goals owned. TOGAF has four main components: business architecture, data architecture, technology
architecture, and application architecture. Information system in the hospital is one of media services
owned by the hospital. Objects that are involved in the planning of the development of this architecture,in
which the role of the system play a huge role in services and made it the main business of the information
system in the hospital. the big role services are inpatient, outpatient, logistics, medical records and
emergency unit. It can be concluded that hospital system of information plays very active role when there
is changes of the architecture of information system, such as in RSUD Majalengka. The result of this
research is blueprint of the technology of information based on TOGAF roadmap that have been create
so that produce an enterprise architecture that includes the applications of inpatient, outpatient, logistics,
medical records, and emergency unit.

Keywords—Enterprise Architecture, TOGAF, Hospital System of Information, Inpatients, Outpatient,


Logistics, Emergency Units, Medical Records, and Blueprint

lingkupnya terbatas untuk fungsi


1. PENDAHULUAN pemanfaatannya. Hal ini membuat tidak
Perkembangan teknologi informasi dapat efisiennya proses yang melibatkan sistem di
digunakan oleh banyak pihak, baik oleh suatu rumah sakit, serta memunculkan kesadaran akan
instansi ataupun perorangan di bidang kebutuhan sebuah sistem informasi terintegrasi
pemerintahan, kesehatan, pendidikan, dan bisnis. bagi RSUD Majalengka untuk mendukung
Salah satu contoh perusahaan yang sangat kegiatannya.
berpengaruh akan perkembangan teknologi Arsitektur sistem informasi diperlukan
informasi adalah rumah sakit karena kegiatannya untuk pembangunan teknologi informasi dan
sebagian besar adalah pelayanan kepada akan mengarahkan perusahaan sehingga
masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan memiliki sistem informasi terintegrasi yang
pelayanan bagi pasien maupun manajemen. mendukung tujuan perusahaan. Keberadaan
Dalam melaksanakan kegiatan manajemen arsitektur teknologi informasi tercakup dalam
dan pelayanan, sangat dibutuhkan orang-orang arsitektur enterprise.
yang memiliki kemampuan dalam menejerial Dapat disimpulkan bahwa arsitektur muncul
sesuai fungsional pelaku pada perusahaan. karena telah direncanakan dari hasil sebelumnya
Seringkali data yang didapatkan oleh rumah dan ada juga yang terbentuk begitu saja (ad-hoc)
sakit dari pasien-pasien atau dari mitra kerja karena adanya kebutuhan akan sistem informasi.
belum tertata dengan baik dan benar. Salah satu Pembuatan sistem yang tidak didasarkan pada
dari rumah sakit yang memanfaatkan dukungan arsitektur teknologi informasi dapat
sistem informasi diantaranya adalah Rumah menghasilkan sistem pendukung teknologi
Sakit Umum Daerah Majalengka (RSUD informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan
Majalengka). RSUD Majalengka pada saat ini perusahaan.
telah memanfaatkan sistem informasi, tetapi Oleh karena itu, munculnya sebuah
masih memiliki kekurangan seperti, duplikasi arsitektur untuk pembangunan teknologi
data dan kesalahan dalam laporan dan informasi akan mengarahkan perusahaan

34
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

sehingga memiliki sistem informasi terintegrasi informasi secara mudah dan dapat
yang mendukung tujuan perusahaan. Keberadaan diintegrasikan. Oleh karena itu sistem informasi
arsitektur teknologi informasi tercakup dalam merupakan komponen yang saling bekerja sama
arsitektur enterprise. untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan
serta menyebarkan informasi demi mendukung
2. BATASAN MASALAH sebuah pengambilan keputusan,
Perancangan arsitektur sistem informasi ini koordinasi, pengendalian, analisis masalah dan
difokuskan pada RSUD Majalengka meliputi: visualisasi dalam sebuah organisasi (Laudon,
1. Pelayanan rawat inap, rawat jalan, logistik, 2010:34).
rekam medis, dan gawat darurat Arsitektur dalam konteks sistem informasi
2. Perancangan Arsitektur Sistem Informasi adalah gambaran sebuah struktur
yang dilakukan dengan menggunakan perusahaan/lembaga/institusi yang terdiri dari
metode TOGAF ADM; berbagai macam komponen pendukung dan
3. Beberapa tahapan Phase TOGAF yang relasi antar komponen tersebut. Disamping itu
digunakan dalam penelitian ini mengkaji arsitektur mengandung prinsip dan petunjuk
Phase Preliminary, Phase A Architecture yang dapat digunakan untuk bagaimana
Vision, Phase B Architecture Business, mengevolusikan baik merubah atau memperbaiki
Phase C Architecture Information System, struktur itu sendiri. Arsitektur dalam sistem
Phase D Architecture Tecnology, Phase E informasi biasanya terdiri dari gambaran kondisi
Opportunities and Solution hingga Phase F saat ini, blueprint atau visi ke depan, dan
Migration Planning. roadmap perancangan untuk pencapaian visi
4. Fokus penelitian ini adalah aktivitas (Hadiana, 2013).
pelayanan rumah sakit terhadap pasien dan Enterprise adalah suatu organisasi yang
pelaku administrasi terhadap proses bisnis. memiliki ruang lingkup bisnis tertentu, memiliki
visi dan misi yang telah ditetapkan serta
3. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DAN memiliki berbagai sumber daya potensial seperti
ARSITEKTUR ENTERPRISE manusia, teknologi, maupun organisasi itu
sendiri. Suatu enterprise dapat mengandung
Terdapat berbagai macam pengertian sistem makna korporasi secara keseluruhan, divisi dari
informasi menurut beberapa ahli, salah satunya suatu korporasi bisa juga berbentuk perusahaan
sebagai berikut : yang berorientasi profit (PT, CV, PD, dll) dan
Sistem informasi adalah suatu sistem bisa juga berupa institusi pemerintahan
didalam suatu organisasi yang mempertemukan (pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang maupun kota, kementrian, rumah sakit, dll) atau
mendukung fungsi operasi organisasi yang juga bisa berupa jaringan organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari terpisah secara geografis tetapi memiliki tujuan
suatu organisasi untuk dapat menyediakan tertentu yang sama (Hadiana, 2013).
kepada pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan. [Tata Sutabri 2012]. 4. METODOLOGI PENELITIAN
Sistem informasi adalah suatu sistem yang
berada di suatu organisasi yang 4.1 Metode Penelitian
mempertemukan kebutuhan pengolahan TOGAF ADM adalah metode yang
transaksi bisnis harian, mendukung operasional, berada didalam framework TOGAF yang
yang bersifat menejerial dan kegiatan strategi fungsinya untuk melakukan perancangan
dari suatu organisasi yangmenyediakan adalah arsitektur sistem informasi dalam sebuah
pihak luar yang di tentukan dengan memiliki perusahaan atau organisasi. TOGAF memberikan
laporan-laporan yang diperlukan. (Pressman, metode yang detail bagaimana membangun dan
2002). mengelola serta mengimplementasikan sistem
Informasi merupakan hal yang sangat informasi yang disebut dengan ADM. ADM
penting bagi manajemen dalam mengambil merupakan metode generik yang berisikan
keputusan. Informasi tersebut dapat diperoleh sekumpulan aktivitas yang digunakan dalam
dari sebuah sistem informasi yang memberikan memodelkan pengembangan arsitektur sistem
fasilitas-fasilitas agar dapat memberikan informasi.

35
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

Metode ini pun bisa digunakan sebagai RSUD Majalengka dan mendeskripsikan
panduan atau alat untuk merencanakan, sistem informasi saat ini.
merancang, mengembangkan dan 2. Perancangan Arsitektur Visi
mengimplementasikan arsitektur sistem Pada tahapan ini dilakukan keseragaman
informasi untuk organisasi atau perusahaan antara visi perusahaan dengan perancangan
(Group, 2009). Seperti ditunjukan pada gambar arsitektur visi yang dilakukan guna mendukung
1, merupakan metode yang fleksibel karena aktifitas bisnis sesuai dengan visi dan misi
dapat mengidentifikasi berbagai macam teknik organisasi yang menghasilkan deskripsi
pemodelan yang digunakan dalam perancangan, keterkaitan perancangan arstitektur visi dengan
karena metode ini dapat disesuaikan dengan visi organisasi.
perubahan dan kebutuhan selama perancangan 3. Perancangan Arsitektur Bisnis
dilakukan. Pada tahapan ini dilakukan analisis terhadap
proses bisnis yang sedang berlangsung saat ini.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada
tahapan ini meliputi :
a. Membuat analisis kesenjangan (Gap
Analysis) proses bisnis, analisis gap
saat ini, analisis penyelesaian dan
target penyelesaiannya;
b. Melakukan analisis definisi terhadap
alur proses-proses bisnis di RSUD
Majalengkayang terkait dengan sistem
utama dan memetakannya dengan
menggunakan value chain;
c. Melakukan perancangan mapping
proses bisnis menggunakan BPMN
(Business Process Modeling Notation)
untuk proses-proses yang terkait
Gambar 1 TOGAF ADM dengan kegiatan pelayanan di RSUD
Majalengka, dengan hasil berupa
working sheet proses bisnis;
4.2 Tahapan TOGAF ADM Dalam d. Analisis hubungan antara proses/fungsi
Pengimplementasian bisnis yang ada dengan unit organisasi
berupa matriks hubungan proses bisnis
1. Identifikasi dengan organisasi.
Identifikasi dilakukan untuk 4. Perancangan Arsitektur Sistem Informasi
mendefinisikan ruang lingkup, visi dan misi, Pada tahapan ini dilakukan pemodelan
juga pemilihan metodologi perancangan yang arsitektur sistem informasi yang direncanakan
diperoleh dari identifikasi komponen-komponen sesuai dengan hasil sebelumnya, meliputi
yang terkait dengan penelitian dengan pemodelan arsitektur data dan pemodelan
melakukan observasi dan studi dokumen yang arsitektur aplikasi. Adapun langkah-langkah
digunakan dalam proses kegiatan yang yang dilakukan pada tahapan ini meliputi :
berhubungan dengan RSUD Majalengka. a. Membuat analisis kesenjangan (Gap
Langkah-langkah dalam tahapan ini meliputi : Analysis) arsitektur sistem informasi,
a. Pengumpulan data-data atau eksplorasi kondisi arsitektur saat ini, analisis
dokumen-dokumen terkait strategi penyelesaian dan target
organisasi, visi dan misi,tujuan, kebijakan penyelesaiannya;
yang diterapkan, dan struktur organisasi b. Melakukan perancangan arsitektur data
RSUD Majalengka; yang meliputi : analisis kelas-kelas
b. Melakukan identifikasi sistem informasi data yang akan digunakan dalam
yang terkait dengan sistem utama pada sistem RSUD Majalengka,
menganalisis hubungan antara

36
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

fungsi/proses bisnis yang sudah


dianalisis sebelumnya dengan kelas-
kelas data berupa matriks, dan
membuat model relasi antar kelas-kelas
data dengan menggunakan class
diagram;
c. Melakukan perancangan arsitektur
aplikasi yang meliputi analisis dan
pengelompokan sistem informasi dan
calon aplikasi yang dibutuhkan dalam
sistem RSUD Majalengka, hasilnya
merupakan daftar sistem informasi dan
aplikasi. Selanjutnya dibuatkan
perancangan model proses pada sistem
dengang menggunakan use case
diagram dengan kandidat case yang
difungsikan.
5. Perancangan Arsitektur Teknologi
Tahapan ini dilakukan pemodelan arsitektur
teknologi yang akan mendukung arsitektur
RSUD Majalengka dan memungkinkan untuk
keseluruhan proses bisnis di RSUD Majalengka.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada
tahapan ini meliputi :
a. Membuat arsitektur teknologi yang
dibutuhkan organisasi;
b. Pemodelan teknologi software dan
database;
6. Peluang dan Solusi
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini
meliputi peluang-peluang memilih alternatif
untuk menghasilkansolusi dengan hasil list
peluang dan solusi.
7. Perancangan Migrasi Gambar 2. Kerangka Penelitian
Pada tahapan ini dilakukan penyusunan
roadmap untuk perancangan migrasi 5. PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM
perkembangan sistem informasi digunakan INFORMASI
matriks penilaian dan keputusan terhadap
5.1 Preliminary
kebutuhan utama dan pendukung dalam
organisasi terhadap rencana implementasi sistem 1. Observasi Teknologi Software
informasi. Pada saat ini RSUD Majalengka
mempunyai beberapa software dan aplikasi yang
digunakan untuk pengolahan data proses bisnis.
Aplikasi-aplikasi ini ada yang dibangun sendiri
ada juga yang dikembangkan oleh pihak luar
seperti Jasa Medika yang membuat aplikasi ini
dengan nama mediasoft pada tahun 2006. Dari
hasil observasi ini dihasilkan inventaris sistem
aplikasi yang dijadikan dasar pola untuk rencana
migrasi jangka panjang. Saat ini aplikasi ini
belum terintegrasi dan fungsinya hanya untuk
setiap kegiatan saja seolah hanya seperti berbasis
desktop tidak memiliki server penampung data

37
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

dan beberapa komponen yang ada dalam sistem hardware yang digunakan dapat dilihat pada
aplikasi masih sederhana. tabel 2.
Selain aplikasi yang ada dan memiliki Tabel 2 Pemanfaatan Teknologi Hardware
fungsi dalam membantu proses bisnis ini, RSUD No Kategori Hardware Nama Produk
Majalengka sudah menggunakan teknologi PC (Personal Standar
software untuk kebutuhan sebagai operation 1
Computer) (Compitable)
system (OS), software keamanan (firewall), 2 Laptop Standar (Core i3)
software untuk pengolahan e-mail (electronic 1. Harddrive
mail), software DBMS (Database Menegement 3 Storage 2. Flashdisk
System), software bahasa pemograman dan 3. CD/DVD
software pengolahan kantor lainnya. 1. CD/DVD
Pemanfaatan teknologi software dapat dilihat 2. Mouse
pada tabel 1. 3. Keyboard
Tabel 1 Daftar Pemanfaatan Teknologi Software 4. Scanner
No Kategori Software Nama Produk 5. Printer
1. Ms. 4 Input Output Device
(Laser, Ink
Windows dan Dort
XP Matriks)
1 Sistem Operasi Profesional 6. Sql Server
2. Ms. 2008
Windows 3. Observasi Teknologi Jaringan
2000 Server Identifikasi dan inventarisasi jaringan
Mail Server (Pengelola komputer saat ini diperlukan untuk mendeteksi
2 1. Ms. Outlook
E-mail) kondisi infrastruktur jaringan yang akan
1. SQL Server digunakan dalam perancangan arsitektur sistem
3 DBMS 2000 informasi dimasa mendatang, apakah arsitektur
2. Ms. Access jaringan komputer yang saat ini sudah memadai
1. Borland atau belum. Adapun diagram logis jaringan
4 Bahasa Pemograman
Delphi 7 komputer RSUD Majalengka dapat dilihat pada
1. Ms. Office gambar 3 dan daftar pemanfaatan teknologi
(Word, networking dapat dilihat pada tabel 3. Adapun
Excel, kondisi jaringan tersebut dapat dijelaskan
Power sabagai berikut :
Pengolahan Data
5 Point, 1. Saat ini RSUD Majalengka menggunakan
Office
Visio) teknologi LAN dan WLAN dalam
2. Adobe menghubungkan sistem jaringan komputer
Acrobat data dalam menjalankan kegiatan
Reader operasional;
1. Adobe 2. Jaringan terdiri dari satu golongan server
Photoshop yaitu lantai dua depan;
6 Pengolahan Grafis 2. Corel Draw 3. Jaringan pada lantai dua depan dibagi
3. Adobe menjadi beberapa WLAN, dan terdapat
Flash pula wireless acces point untuk
2. Observasi Teknologi Hardware menyediakan jasa akses nirkabel bagi
Pada tahapan ini dilakukan observasi pada pengguna mobile maupun laptop;
teknologi dan hardware komputer-komputer 4. Wireless acces point yang digunakan
client dan komputer server, untuk proses pada lantai dua dibagi menjadi dua yaitu
pengolahan data pada masing-masing ruangan. pada ruangan keuangan dan aula.
Dari hasil observasi ini didapatkan inventaris Sementara pada lantai satu dibagi menjadi
hardware berupa komputer client dan komputer tiga yaitu pada musola, loket dan ruang
server yang akan dijadikan dasar untuk rencana mawar;
migrasi jangka panjang. Untuk teknologi

38
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

5. Sementara untuk menghubungkan setiap dan terstruktur dengan melakukan


PC/Laptop yang ada menggunakan Switch penelitian perancangan arsitektur sistem
dan HUB. Terdiri dari dua belas pada informasi ini.
lantai 1 dan sebelas pada lantai 2. 5.3 Architecture Business
Pada tahapan ini dilakukan perancangan
arsitektur terhadap proses-proses bisnis yang
terkait langsung dengan area pelayanan rawat
inap, rawat jalan, logistik, rekam medis, dan
gawat darurat yang merupakan bisnis utama ada
pada proses bisnis RSUD Majalengka dalam
area pelayanan ini. Dalam proses perancangan
arsitektur bisnis ini menggunakan Business
Process Mapping Notation (BPMN).
1. Gap Analysis Arsitektur Bisnis
Pada perancangan arsitektur bisnis demi
memenuhi target yang diinginkan sebelum
Gambar 3 Arsitektur Teknologi Jaringan RSUD dilakukan proses implementasi penerapannya
Majalengka baik secara menyeluruh maupun secara parsial,
langkah awal dilakukan (Gap Analysis) terhadap
Tabel 3 Pemanfaatan Teknologi Networking proses bisnis dan kebijakan dalam pengelolaan
arsitektur sistem informasi RSUD Majalengka
No Hardware Type
yang berjalan saat ini, menganalisis solusi
1. Intranet penyelesaian dan menerapkan arsitektur bisnis
1 Networking
2. Internet dan kebijakan yang menjadi target utama
1. Switch/Hub pengelolaan arsitektur sistem informasi dimasa
2 Networking Device
2. Acces Point depan sebagai hasil perancangan solusi.
3 Telepon PABX Dengan memberikan perbaikan kebijakan
ini merupakan langkah keberhasilan dalam
5.2 Architecture Vision penerapan arsitektur sistem informasi yang baik
Dalam perancangan arsitektur sistem dan berdampak positif bagi bisnis perusahaan.
informasi RSUD Majalengka ini tidak lepas dari Daftar Gap Analysis mengenai arsitektur bisnis
visi yang menjadi tujuan akhir perancangan ini. dan kebijakan RSUD Majalengka dalam bidang
Visi ini diperoleh dari berbagai masukan seperti sistem informasi, dapat dilihat pada tabel 4.
: masukan dari strategi bisnis, prinsip-prinsip Tabel 4. Hasil Gap Analysis Arsitektur Bisnis
bisnis, tujuan bisnis dan proses bisnis yang ada No Arsitektur Analisis/Usulan Target Arsitektur
pada lingkungan RSUD Majalengka. Dalam Bisnis dan Solusi Bisnis dan
Kebijakan Kebijakan masa
penelitian ini yang menjadi visi dari perancangan Sistem depan
arsitektur ini seperti telah dibahas dari visi Informasi
rumah sakit yaitu, “Menjadi Rumah Sakit saat ini
1 Dalam 1. Ugrade Seluruh proses
Terpercaya Dan Pilihan Utama Di Kabupaten menjalanka bisnis utama dengan
Knowledge
Majalengka Tahun 2018” dari visi tersebut n proses management dukungan sistem
munculah beberapa point misi penunjang bisnis pemahaman informasi sudah
utama, sistem dipahami
terwujudnya sebuah visi organisasi sebuah visi sistem informasi. sepenuhnya oleh
tersebut memunculkan visi arsitektur sistem informasi 2. Melakukan unit organisasi
informasi untuk mewujudkan visi organisasi belum pelatihan terkait yang mampu
sepenuhnya continue mengurangi dampak
yaitu : dipahami resiko kesalahan
tentang
1. Sistem informasi berbasis IT yang handal semua unit sistem human error dan
organisasi memperbaiki
dapat mewujudkan visi yang menjadi terkait.
informasi
knowledge personal
yang
pilihan utama masyarakat dalam mencakup tiap unit.
pelayanan rumah sakit; proses bisnis
2. Sistem informasi yang terintegrasi dapat setiap unit
organisasi
mewujudkan pelayanan yang lebih baik

39
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

No Arsitektur Analisis/Usulan Target Arsitektur manajemen


Bisnis dan Solusi Bisnis dan yang lebih
Kebijakan Kebijakan masa tinggi.
Sistem depan 5 Beberapa 1. Mengadak Memberikan diklat
Informasi pelaku unit an diklat khusus untuk
saat ini pelayanan pengetahua mewujudkan
2 Belum 1. Ugrade Dokumentasi dalam memiliki n profesional kerja
dilakukann Kebijakan pengembangan dan beberapa pengemban dan peningkatan
ya panduan dan strategi penerapan serta kekurangan gan IT. etoskerja dalam
dalam perancangan indikator-indikator dalam 2. Membuat melakukan kegiatan.
perancanga IT untuk terperinci yang melaksanak manual
n dan masa depan. memiliki fungsi- an kegiatan book setiap
pengemban 2. Adanya fungsi sesuai yang aplikasi
gan integrasi perancangan dilakukan untuk unit-
teknologi perubahan pengembangan dalam unit
informasi yang sistem informasi adiministra organisasi.
di RSUD menyeluruh jangka panjang. si
Majalengka demi pelayanan
yang kelancaran 6 Setiap unit 1. Meningkat Tersedianya
mendukung proses bisnis masih kan rekomendasi
sistem utama serta mengandal bimbingan implementasi dan
informasi proses bisnis kan Staf IT akademik sumber daya
yang sesuai penunjang untuk demi manusia dalam
dengan yang memperbai menunjang kegiatannya yang
kondisi meningkatka ki human pengguna memiliki tingkat
perkemban n error sistem profesional kerja.
gan pengurangan setingkat informasi
teknologi resiko ke dasar. yang
saat ini. gagalan data semakin
masukan. berkemban
3 Terdapat Dilakukan Tersedia blueprint g.
suatu perancangan dan perancangan 2. Menambah
keputusan- standarisasi rekomendasi sumber
keputusan teknologi implementasi jangka daya
mendasar Informasi yang panjang. manusia
mengenai dituangkan dalam profesional
teknologi blueprint yang 2. Pendefinisian Alur Proses Bisnis
informasi dibutuhkan
seperti organisasi. Pada struktur organisasi sebuah rumah sakit
platform menunjukan bagian yang mewakili kegiatan
teknologi,
platform
yang dapat ditangani oleh rumah sakit. Sehingga
hardware penentuan struktur organisasi akan sangat
serta menentukan dalam langkah pendefinisian
teknologi
jaringan perancangan proses bisnis. RSUD Majalengka
yang belum sebagai instansi pelayanan kesehatan proses
menyeluruh bisnisnya tidak lepas dari menjalankan
4 Aktivitas 1. Upgrade Membentuk komite
sistem kebijakan IT yang merupakan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang
informasi dan strategi perwakilan tingkat kesehatan, penelitian dan pengabdian kepada
yang perancangan tinggi, yang masyarakat. Sehingga area fungsional utama bisa
melibatkan teknologi tugasnya
berbagai informasi memberikan arahan digambarkan berdasarkan konsep rantai nilai
unit kerja yang jelas. dan pengawsan pada gambar 4 yang secara umum dapat
(yang 2. dalam pengelolaan
biasanya
Komunikasi
kebijakan IT
dikelompokkan ke dalam kegiatan utama dan
antara tingkat
berdampak unit sehingga kominikasi kegiatan pendukung.
signifikan) organisasi yang diinginkan
karena diarahkan lebih terarah dan
hanya oleh terintegrasi selama
mengandal menegemen berhubungan dalam
kan tingkat tinggi kegiatannya.
komunikasi dan adanya
antara unit- koordinasi
unit kerja tingkat
terhadap menengah.
staf IT
tanpa
arahan dan
standarisasi
dari

40
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

kebutuhan, pemantauan dan alokasi


sumber daya manusia khususnya pada
aktivitas operasional medis. Termasuk
didalamnya pengelolaan staf umum, dan
staf medis seperti perawat, dan dokter
serta melakuakan penelitian tentang
kesehatan lingkungan hidup, gizi dan
penelitian Diktat kesehatan.
c. SIMRS (sistem informasi managemen
rumah sakit) dan IPSRS (instalasi
Gambar 4 Value Chain RSUD Majalengka prasarana rumah sakit), adalah aktivitas
1. Aktivitas utama, terdiri atas: pengelolaan teknologi informasi untuk
a. Inbound Logistic: pendaftaran pasien, kegiatan sistem informasi pelayanan
dapat dideskripsikan sebagai kegiatan rumah sakit, media pelayanan teknologi,
yang meliputi proses pendaftaran pasien instalasi listrik, instalasi air dan dan
sampai dengan pendataan pasien. instalasi eletronik lainnya.
b. Operation: penyelenggaraan pelayanan d. Bagian Perlengkapan, Umum dan UP,
kesehatan merupakan proses diagnosa adalah aktivitas pengelolaan sarana dan
pasien, pemberian obat, penanganan prasarana pendukung RSUD
medis, pembuatan rekam medis, dan Majalengka, meliputi penyediaan ruang,
klam asuransi. managemen aset, dan perelengkapan
c. Outbond Logistic: pemuliahan kesehatan kesehatan serta memelihara kebersihan
merupakan aktivitas yang berkaitan lingkungan rumah sakit.
dengan menegemen akhir hasil Dari hasil pemetaan gambar 4 penelitian ini
pelayanan pasien atau proses rehabilitas akan membahas pada proses administrasi
pasien dari rumah sakit menuju rumah. pelayanan rumah sakit dari area fungsional
d. Marketing and Sales: perusahaan utama yang hanya berfokus pada tiga elemen
asuransi, dinas kesehatan dan suplier utama meliputi area inbound logistic, operation,
farmasi merupakan aktivitas pengelolaan dan outbond logistic yaitu proses bisnis rawat
penjaminan asuransi pelayanan, alat dan inap, rawat jalan, instalasi gawat darurat, logistik
obat kesehatan, pendataan fasilitas dan dan rekam medis yang dapat menyatukan proses
kinerja layanan rumah sakit. bisnis yang paling utama dalam fungsi rumah
e. Services: pelayanan kesehatan sakit, setelah didiskusikan dengan pihak rumah
masyarakat merupakan aktivitas sakit yang menginginkan ketiga fungsi bisnis
pelayanan kesehatan diluar pelayanan tersbutlah yang menjadi objek penelitian.
rumah sakit seperti donor darah, Sebagai penjelas proses bisnis utama yang dikaji
pemerikasaan gula darah dan kolesterol, dalam mendukung perancangan arsitektur sistem
pelayanan imunisasi dan sunatan masal informasi RSUD Majalengka, yaitu sebagai
serta pelayanan penyembuhan katarak. berikut :
2. Aktivitas pendukung, terdiri dari: 1. Proses pertama yang dilakukan oleh
a. Pengelolaan keuangan dan Pengelolaan pasien perannya sebagai faktor inbound
Logistik Farmasi, adalah aktivitas yang logistic yang menjalakan proses bisnis
berkaitan dengan usaha untuk utama dengan memberikan masukan
memberikan dukungan manajemen seperti pendaftaran pasien dilakukan
keuangan yang berkisar pada untuk mendapatkan pelayanan dari rumah
perancangan anggaran, investasi serta sakit dimana proses ini melibatkan proses
pemeliharaan infrastruktur, sarana dan bisnis lainnya yaitu pembuatan rekam
prasarana organisasi serta penyediaan medis yang berfungsi untuk mencatat dan
logistik farmasi berupa obat dan alat memberikan hasil diagnosis dan solusi
kesehatan. dari penyakit yang diderita pasien untuk
b. Pengelolaan sumber daya manusia dan nantinya diberikan tindakan oleh dokter
Penelitian dan Pengembangan, adalah dan perawat yang menghasilkan hasil
aktivitas pendukung untuk penentuan

41
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

keluaran dapat memperbaiki kondisi status jalan yang diberikan tindakan dan
pasien berubah meski tidak signifikan. pemberian resep dokter sebagai syarat
2. Setelah data masukan yang dihasilkan dalam penyembuhan dan pemulihan
oleh pasien dari proses bisnis sebelumnya penyakit atau sesuatu yang diderita pasien
rekam medis adalah salah satu proses dengan memiliki feedback yang baik bagi
bisnis yang memberikan riwayat pihak rumah sakit yaitu pemba
pembayaran jasa
kesehatan pasien dalam bentuk buku yang tindakan, perawatan, obat dan alat
nantinya dapat berpengaruh dalam proses kesehatan serta peningkatan kualitas
bisnis rawat inap, rawat jala jalan maupun pelayanan yang didapat pasien akan
tindakan medis lainnya seperti instalasi memberikan feedback yang sebagai rumah
gawat darurat dan proses bisnis inipun sakit yang menjadi andalan pasien yang
salah satu cakupan dari operation dimana berkunjung.
pasien diberikan pelayanan sesuai dengan
data yang terlampir pada rekam medis 3. Mapping Proses Bisnis
tindakan perawatan tersebut sangat Dari masing-masing
masing proses bisnis yang
berpengaruh dari ari tingkat kebutuhan sudah dikelompokan, selanjutnya dilakukan
perawatan pasien itu sendiri dapat analisis proses bisnis berupa diagram alur proses
diberikan contoh dalam sebuah pelayanan dengan menggunakan BPMN diagram. Tahapan
pasien tersebut digunakan harus memiliki ini diperlukan untuk mengetahui secara aktivitas
perawatan lebih intensif yang pemetaan proses-proses
proses yang diteliti akan
mengharuskan pasien mendapatkan menjadi acuan dalam perancangan arsitektur
layanan perawatan inap. Salah satu contoh berikutnya.
tadi memberikann dampak positif dari
keadaan pasien yang sedang ada tindakan
medis itupun dipengaruhi oleh adanya
rekam medis yang menhasilkan sebuah
layanan pada proses bisnis operation yang
menghasilkan outbound logistic yaitu
hasil pemulihan dari pelayanan pada
proses bisnis operation.
3. Dalam tahapan proses bisnis operation ini
adanya pelayanan yang memberikan
sebuah proses bisnis lainnya yang
mempengaruhi proses pelayanan yaitu
proses bisnis logistik dimana proses ini Gambar 5 BPMN Rawat Inap
sangatlah berperan penting dalam
menjalakan proses operation yaitu
membutuhkan obat, alat kesehatan
maupun barang lainnya sebagai penunjang
kegiatan pelayanan pada proses bisnis
operation ketika ada obat/barang yang
tidak dimiliki oleh pihak rumah sakit
maka dapat dikatakan proses bisnis
logistik gagal dalam
am mendistribusikan dan
pengelolaan logsitik yang daibutuhkan
rumah sakit.
4. Hasil dari semua proses bisnis ini adalah
outbound logistic yang mana kegiatan
utama yang dimiliki adalah memberikan
Gambar 6 BPMN Rawat Jalan
pemulihan bagi pasien yang telah
melakukan perawatan dalam bentuk bentu
perawatan rawat inap, perawatan rawat

42
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

Regitrasi IGD
1..*
Sub Instalasi
1..0
Pasien Keluar Kamar
Kondisi Pasien 1..1
Ruangan 1..*
1..1 Kon disi Pulang
1..1 1..1
1..1 1..1
1..* 1..* 1..0 1..1 Pasien IGD Keluar
1..0
1..1 1..1
1..* 1..1
Buku Riwayat Peme riksaan 1..* Instalasi Pasien 1..1
0..* 1..1
1..0 1..*
0..* 0..* Status Keluar Kamar Nomor Kamar 1..*
1..* Dokter Pem akaian Kamar
Pasien Batal Dirawat
0..* Stok Ruangan
0..* 1..0
1..1 0..* 0..* 0..* Pendaftaran Pasien 0..*
0..* Kategori Barang
1..1 0..* 0..* 0..* 1..1 1..1
1..* 1..1 0..* 1..1 1..*
Pasi
Pasien
en Pulang 1..*
Jenis Diagnosa
Penyakit
0..* 1..*
1..* 1..1 0..* 1..*
0..* 1..* 1..1 0..* 0..* Satuan Jumlah Kategori
Kelompok Pasien 1..* Sistem Informasi Rumah Sakit
Registrasi Rawat Jalan
0..1 Satuan Jumlah Barang
1..1 0..*
0..* Data Pegawai Kelas Pelayanan 1..* 1..* 1..*
1..1 1..* 1..*
Regitrasi Rawat Inap 1..* 1..* 1..*
1..1 Master Barang Non Medis 1..*
1..1 1..*
1..* 1..* 0..*
Penjamin 1..*
Stok Barang Non Medis
1..1 1..1 1..*
1..*
1..* Bahan Barang Non Medis Deatil Golongan Barang
1..1
1..* 1..1 Supplier
1..*
0..* 1..*
0..* Type Barang Non Medis
1..* 1..* 1..* Master Data Barang 1..*
0..* 1..*
1..1 0..*
0..* 1..* Deatail Jenis Barang

Jenis Obat
Detail Pemakaian Alkes 1..* Struk Pelayanan Pasie n
0..* 1..1 1..*
1..* 0..*
0..* 1..*
Jenis Barang Merk Barang Non Medis
0..*
1..* 1..*
1..* 1..* 1..*
Asal Barang 1..*
Golongan Barang 1..*
1..* Warna Barang 1..*
1..* Harga Netto Barang Status Barang

1..1

Gambar 10 Keterkaitan Class Diagram


Gambar 7 BPMN Logistik uc Use Case Mode l

Si ste m In fo rm asi RSUD M ajal engka


Rek am M edis
+ Input Data Pasi en
Pe ndaftaran Pasien + Input Data Ri wayat P em eriksaan
+ Inp ut Calon Pasi en + Pem i l i han Dokter
+ Pe mi l i han Kel omp ok Pasi en + Pem i l i han Jeni s Di agnosi s
Logis tik Pema kaia n
+ Pe nce takan Hasi l Pendaftaran + Pem i l i han Jeni s Ob at
+ In put Data Pem akaian Barang
+ Pe nentu an Kel as Pasien + Pem i l i han Kondi si Pasi en
Pe ma kaia n Kama r + In put Data Pem akaian Ob at
+ Pe nentu an Pel aya nan + Pem i l i han Pema kai an Ruangan
+ Pe me rikasaan Data Pem akai an Barang
+ Pe ngecekan Kelengkapan Pasi en + Pengelom pokan Jeni s Pasi en + Input Data Ruangan
+ Pe me rikasaan Data Pem akai an Ob at
+ Pengelom pokan Jeni s Penyaki t + Pem i l ihan Kam ar
+ Pem i l ihan Kelas Pel ayan an
+ Pendata an Nom or Kam ar
+ Pengelol aan Insta l asi

Logis tik G udang

+ Pe mi l i han Jeni s Barang


P egawai + Pe mi l i han Kate gori Barang
+ Pe mi l i han Suppli er Ba rang
+ In put Data Pegawai Pa sien Batal Dira w at
+ Pe ngel omp okan Data Barang
+ Pe m i l i han Hak Akses + In put Ke te rangan
+ Pe nye leksian Data Ba ran g
+ Pe ngelol aan Apl i kasi + Pe ngahapusan Ob at
+ Pe nye leksian Sta tus Baran g
+ Pe nghapuasan T i ndakan Perawatan

Raw at Jala n Logistik Barang

+ Input Di agnosa + Input Data Barang


+ Input O bat & Al kes Logistik Distribus i Ruangan + Penetapan Harga Barang
+ Input Pem akaian Oksige n + Input Data Di strib usi + Periksa Data Stok Barang
+ Input Pol i + Pengi ri m an Ba ran g Anta r Ruangan + Pi l i han Bahan Barang
+ Input Ri way at Ko nsul + Periksa Data Ba ran g + Pi l i han Jeni s Barang
+ Input T i ndakan Raw at Inap + Pi l i han M erk B arang
+ Pencetakan Hasi l T i ndakan + Pi l i han T ype Barang
+ In put Diagnosa
+ Pencetakan P em baya ran Ob at + In put Obat&Al kes
+ Pengecekan Data Pasi en + In put Pe ma kai an O ksi gen Pa sien Keluar
+ In put Riwayat Kon sul
+ In put Data Pasi en Keluar
+ In put T i ndakan
+ Pe mi l i han Kondi si Pulang
+ Pe riksa Data Pasi en
+ Pe mi l i han Ruj ukan
+ Pe mi l i han Sta tu s Keluar
IGD Inap IGD Tidak Inap + Pe ncetakan Hasi l Perawatn
+ Inp ut Regi strasi IGD + In put Regi strasi IGD + Pe nentu an Cara Kel uar
+ Inp ut T i ndakan + In put T i ndakan
+ Pem eriksaan Sta tu s Pasi en + Pe me riksaan Statu s Pasi en
+ Pem i l i han Instal asi Ruangan + Pe mi l i han Kondi si P ulang
+ Pem i l i han Kondisi Pul ang + Pe ncetakan Hasi l T i ndakan Ga wat Darurat
+ Pem i l i han Perawata n + Pe ncetakan Pem bayaran Ob at
+ Pen ceta kan Hasi l T i ndakan G awat Darurt
+ Pen ceta kan Pemb ayaran O bat

Gambar 11 Keterkaitan Package Diagram

5.5 Architecture Tecnology


Perancangan arsitektur teknologi pada sistem
informasi tidak lepas dari teknologi yang diinginkan
Gambar 8 BPMN IGD
dan yang akan digunakan dalam membantu sistem
informasi yang baik dan handal. Dalam tahapan ini in
dapat mempertimbangkan alternatif
alternatif-alternatif yang
diperlukan dalam pemilihan teknologi.

Gambar 9 BPMN Rekam Medis

5.4 Architecture Sistem Informasi


Pada tahapan ini melakukan Gambar 12 Perancangan Asritektur Teknologi
perancangan arsitektur sistem informasi RSUD
Majalengka dengan membagi menjadi dua Dari penggambaran arsitektur jaringan yang
tahapan utama yaitu perancangan arsitektur data diusulkan, maka dapat memunculkan usulan
dan perancangan arsitektur aplikasi. arsitektur sistem bisnis pada RSUD Majalengka.
Kedua arsitektur tersebut ti
tidak Sistem bisnis ini diperoleh dari bisnis utama
bergantung pada urutan perancangan,
perancangan dapat yang diselenggarakan oleh RSUD Majalengka,
dikatakan dalam merencanakan dilakukan mulai dimana dari setiap fungsi bisnis tersebut
dari arsitektur data kemudian dilanjutkan dengan diturunkan hingga menjadi aplikasi, adapun
arsitektur aplikasi ataupun sebaliknya. usulan sistem bisnis untuk RSURSUD Majalengka
seperti gambar 13.

43
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

aplikasi logistik barang, aplikasi logistik


gudang, dan aplikasi rekam medis.
4. Layer Data Management
Komponen area ini adalah pemeliharaan
dan pengontrolan database yang dimiliki
layer satu hingga tiga.

6. IMPLEMENTASI

6.1 PELUANG DAN SOLUSI


Pada tahapan ini dilakukan peluang dan
solusi dari perencanaan arsitektur yang sudah
direncanakan dengan tujuan untuk
Gambar 13 Arsitektur Bisnis dengan Dukungan menghasilkan sistem informasi yang sesuai
Arsitektur Teknologi dengan target dalam perencanaan arsitektur ini.
Peluang dan solusi yang diberikan pada tahapan
Dalam penelitian ini usulan kepada RSUD
ini adalah melakukan perencanaan dan
Majalengka supaya dalam pengembangan sistem
pengembangan aplikasi-aplikasi dan
informasi dengan mengoptimalkan teknlogi menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan.
untuk mereduksi biaya. Arsitektur sistem bisnis
Dalam menunjang proses solusi ini
ini menggunakan konsep layer yaitu lapisan area
diperlukan beberapa satrategi yang harus
pelayanan, area pelayanan support management,
diperhatikan, hal ini untuk memperkecil resiko
area support management dan area data
kegagalan, strategi-strategi ini antara lain:
management.
1. Layer Area Pelayanan
1. Pertimbangan ekonomi/biaya implementasi;
Komponen area pelayanan ini yang
2. Pengembangan SDM (sumberdaya
menangani user interface dan
manusia) yang dibutuhkan saat dan setelah
input/output ke pemakai, layer area
implementasi;
pelayanan yang akan dirancang meliputi
3. Pembuatan rencana implementasi yang
aplikasi pendaftaran, aplikasi rawat inap,
matang dengan berbasis manajeman proyek.
aplikasi rawat jalan, dan aplikasi IGD.
2. Layer Area Pelayanan Support
1. Pertimbangan ekonomi/biaya implementasi
Management
Komponen area pelayanan support Peluang aplikasi-aplikasi dan infrastruktur
management, menangani user Interface IT merupakan faktor ekonomis sangat berperan
lebih lanjut untuk mendapatkan karena perusahaan akan menghitung keuntungan
aktivitas-aktivitas detail dan adanya dan keruginnya apabila suatu sistem akan
keterkaitan aplikasi agar hak akses diterapkan.
berjalan, layer area pelayanan support Pada kasus sistem informasi rumah sakit
management yang akan dirancang faktor ekonomi perusahaan sangat diperlukan
meliputi aplikasi pegawai, aplikasi karena untuk dapat mengimplementasikannya
pemakaian kamar, aplikasi pasien keluar, sistem ini memerlukan biaya yang cukup besar
aplikasi pasien batal dirawat, aplikasi meskipun hanya beberapa sistem utama saja
IGD Inap, dan aplikasi IGD Tidak Inap. yang dikembangkan.
3. Layer Area Support Management Biaya-biaya yang menonjol dari semuanya
Komponen area support management, dari pengadaan sistem yang terlampir dan
menangani kebutuhan-kebutuhan infrastruktur pendukung yang sudah dijelaskan
kegiatan pelayanan yang dapat berjalan sebelumnya. Nilai ekonomis bukan dilihat dari
dengan baik. Layer area support investasi pengembangannya saja tetapi juga
management yang akan dirancang unsur manfaat dan keunggulan kompetitif
meliputi aplikasi logistik distribusi perusahaan.
ruangan, aplikasi logistik pemakaian,

44
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

2. Pengembangan SDM yang Dibutuhkan 3. Area Keuangan : petugas yang terlibat


Saat dan Setelah Implementasi dalam hal ini adalah bidang keuangan
Bagian SIMRS (Sistem Informasi yang beraktivitas pada proses pendanaan
Manajemen Rumah Sakit) yang dikoordinatori yaitu bagian keuangan, seksi
oleh seksi penelitian dan pengembangan. Bagian perbendaharaan dan sebagai penanggung
ini menangani berjalannya sistem informasi jawab seksi anggran akuntansi. Proses
rumah sakit dengan didukung oleh infrastruktur pelayanan langsung kepada pasien staf-
yang sesuai denga kebutuhan saat itu. Terkait staf sesuai dengan bagiannya seperti
dengan peluang arsitektur perencanaan ini kasir, staf pendaftaran. Sebagai
memegan peranan penting untuk menunjang penanggung jawab dalam hal ini adalah
keberhasilan dalam solusi implementasi seksi perencanaan, evaluasi dan
perancagan sistem tersebut. pelaporan.
Dengan demikian bagian tersebut harus 4. Are Logistik : petugas yang terlibat
diperkuat dengan sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah bidang peralatan
handal. Keterlibatan staf IT dan bagianlinnya dan obat serta alkes yang beraktivitas
yang terkait dalam perencanaan sistem informasi pada proses ini adalah sub bagian
yang sudah terencana akan memberi pengaruh peralatan yang membawahi staf logistik,
positif dalam tahapan perancangan selanjutnya. bagaian gudang, dan staflainnya yang
Dengan demikian sumber daya manusia yang berhubungan dengan bagian peralatan.
terlibat dan tidak terlibat langsung harus 5. Area Penjaminan Mutu : yang terlibat
dilakukan pengembangan baik dari pengetahuan dengan penjaminan mutu pelyanan dan
proses bisnisnya operasionallnya. Selain itu biasanya berhubungan dengan
pimpinan yang terlibat langsung dengan sistem management tingkat middle. Seperti
ini. penyeimbang proses bisnis yang
1. Area Pelayanan : petugas yang berjalan. Pelaku yang terlibat adalah
melakukan pekerjaan melayani pasien komite medik, satuan pengawas internal,
dalam bidang administrasi, kepala sub komite keperawatan, kepala instalasi.
bagian kepegawaian sebagai penangung 6. Area IT : dalam hal ini pelaku organisasi
jawab kinerja petugas pelayanan, seksi yang berada di bagian IT yang
penelitian dan pengembangan sebagai merupakan ujung tombak dalam proses
koordinator pelayanan, IT support dan arsitektur teknologi RSUD Majalengka
site operator sebagai staf pemeliharaan yang meliputi:
dan penanganan kesalahan serta Kabag a. Pengelolaan jaringan komputer dan
TU sebagai pimpinan tertinggi dalam kemanan jaringan;
bidang pelayanan selain direktur sebagai b. Pengelolaan sistem server;
pengambil kebijakan. c. Teknisi hadrware;
2. Area Perawatan : petugas yang terlibat d. Teknisi software dan helpdesk.
dalam hal ini adalah operator yang
bekerja langsung pada proses pelayanan 6.2 RENCANA MIGRASI
medis yang memberikan pelayanan Pada tahapan perencanaan migrasi
dalam bidang medis seperti tindakan arsitektur sistem informasi yang dikembangkan,
medis, perawatan medis dan masih terdapat aplikasi-aplikasi yang sudah ada
pemeliharaan pemulihan pasien. Bidang sebelumnya. Pada tahapan ini harus
pelayanan dan keperawatan yang direncanakan mengenai tahapan migrasi dari
bertanggung jawab atas kegiatan ini, sistem lama ke sistem baru, karena ini sangat
dibantu oleh seksi pelayanan dan penting untuk menjaga data yang sudah ada tetap
penunjang medis dan non medis, petugas dapat digunakan pada perencanaan sistem baru
rekam medis, dokter, perawat, petugas ini. Langkah-langkah yang akan dilakukan pada
apotek serta kepala bagian instalasi yang tahapan ini meliputi:
bertanggung jawab atas kegiatan kinerja
petugas.

45
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

1. Melakukan analisis resiko terhadap Tabel 6 Aplikasi Portopolio RSUD Majalengka


proses migrasi yang akan dilakukan Strategic Application High Potencial Application
1. Sistem informasi rawat 1. Sistem informasi
mulai inap; pemakian kamar;
dari resiko keamanan data, validitas 2. Sistem informasi rawat 2. Sistem informasi pasien
data dan lain-lain. jalan; keluar;
3. Sistem informasi IGD 3. Sistem informasi pasien
2. Melakukan identifikasi aplikasi-aplikasi Inap; batal dirawat.
yang mempunyai resiko tinggi apabila 4. Sistem informasi IGD
dilakukan migrasi. Tidak Inap;
5. Sistem informasi
3. Identifikasi database-database yang Rekam Medis.
akan dimigrasi ke database baru, Key Operational Application Support Aplication
1. Sistem informasi 1. Sistem informasi
mengenai karakteristik database pendaftaran pasien; logistik distribusi
tersebut dan kendala migrasinya. 2. Sistem informasi ruangan;
4. Migrasi akan dilakukan secara bertahap pegawai. 2. Sistem informasi
logistik pemakaian;
sesuai dengan tingkatan resiko. 3. Sistem infromasi
5. Dilakukan indentifikasi tipe data yang logistik barang;
ada pada database lama dan disesuaikan 4. Sistem informasi
logistik gudang.
dengan tipe data yang ada pada
Pengelompokan di atas berdasarkan pada:
database baru.
1. Aplikasi-aplikasi yang telah teridentifikasi
6. Melakukan simulasi perancangan di atas didasarkan dari aktivitas utama dan
aplikasi baru dengan menggunakan pendukung yang digambarkan dengan value
teknologi baru. chain;
2. Aplikasi-aplikasi strategis yang dibutuhkan
Kandidat Perencanaan Migrasi Aplikasi
Potropolio
untuk keberhasilan bisnis pada masa
mendatang dimasukkan pada kuadran
Sebelum memunculkan aplikasi portopolio strstegic aplication. Aplikasi-aplikasi yang
maka aplikasi-aplikasi yang terkait dalam mendukung operasional organisasi
penelitian ini dapat di kelompokan sebagai dimasukkan pada kuadran key operational;
berikut : 3. Aplikasi-aplikasi yang sifatnya hanya
Tabel 5 Aplikasi Portopolio RSUD Majalengka mendukung dikelompokkan pada kuadran
No No Aplikasi Nama Aplikasi
1 AP.1.1 Aplikasi Pegawai support application. Aplikasi-aplikasi yang
2 AP.1.2 Aplikasi Pendaftaran Pasien bersifat inovatif yang mungkin dapat
3 AP.1.3 Aplikasi Pemakaian Kamar memperbesar peluang peningkatan
4 AP.1.4 Aplikasi Pasien Keluar
5 AP1.5 Aplikasi Rawat Inap keuntungan dimasa yang akan datang,
6 AP.2.1 Aplikasi Pasien Batal Dirawat namun belum terbukti dimasukkan pada
7 AP.2.2 Aplikasi Rawat Jalan kuadran high potential.
8 AP.3.1 Aplikasi Logistik Distribusi Ruangan
9 AP.3.2 Aplikasi Logistik Barang
10 AP.3.3 Aplikasi Logistik Pemakaian 7. KESIMPULAN
11 AP.3.4 Aplikasi Logistik Gudang
12 AP.4.1 Aplikasi IGD Inap
Berdasrkan hasil pembahasan yang telah
13 AP.4.2 Aplikasi IGD Tidak Inap disampaikan sesuai dengan tahapan penelitian
14 AP.5.1 Aplikasi Rekam Medis pada masing-masing bab sebelumnya, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dengan menggunakan metodologi
TOGAF sebagai kerangka yang
digunakan dalam perencanaan arsitektur
sistem informasi RSUD Majalengka,
menghasilkan analisis proses bisnis yang
terdiri dari rawat inap, rawat jalan, IGD,
logistik, dan rekam medis yang sesuai
dengan visi dan misi perusahaan dan
dapat dirancang di perusahaan;

46
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

2. Perencanaan arsitektur sistem informasi 8. SARAN


RSUD Majalengka menghasilkan Berikut beberapa saran yang disampaikan
arsitektur visi yang menyempurnakan pada perusahaan agar hasil penelitian ini dapat
kemajuan visi organisasi, arsitektur bermanfaat dalam menunjang proses pelayanan
bisnis yang memberikan pola alur bisnis di RSUD Majalengka, adapun saran-saran
yang berjalan pada organisasi untuk tersebut adalah :
memunculkan fokus pengembangan 1. Dalam pelaksanaan perencanaan sistem
sistem informasi memiliki lima BPMN informasi dan teknologi informasi di RSUD
terdiri dari proses bisnis rawat inap, Majalengka, harus ada komitmen dan
proses bisnis rawat jalan, proses bisnis didukung penuh oleh pihak atas seperti
logsitik, proses bisnis IGD dan proses (Direktur, Kasubag TU, Kasubag Umum,
bisnis rekam medis. Arsitektur data Subag Kelangkapan, Keungan dan
menghasilkan klasifikasi data sistem Perencanaan Pengembangan serta Subag
informasi yang berhubungan dengan IT), dengan keberhasilan perencanaan IT
data yang dimiliki dan data yang akan yang akan dirancanga ini, menjadi
dibuat aplikasi terdiri dari sembilan pegangan untuk merancang sistem
kandidat class yaitu, rawat inap, rawat informasi dalam mencapai tujuan organisasi
jalan, logistik distribusi ruangan, logistik dapat tercapai;
barang, logistik pemakaian, logistik 2. Sosialisasi perencanaan sistem informasi
gudang, IGD inap, IGD tidak inap, dan harus dilakukan kepada setiap unit
rekam medis. Arsitektur aplikasi organisasi sehingga memberikan kontribusi
menghasilkan klasifikasi kandidat yang sangat bermanfaat bagi proses
aplikasi terdiri dari empat belas aplikasi, pengembangan berikutnya;
aplikasi pendaftaran pasien, aplikasi 3. Review terhadap pelaksanaan rencana yang
pegawai, aplikasi pemakaian kamar, disepakati serta dilakukan secara
aplikasi pasien keluar, aplikasi rawat berkesinambungan.
inap, aplikasi pasien batal dirawat,
aplikasi rawat jalan, aplikasi logistik DAFTAR PUSTAKA
barang, aplikasi distribusi ruangan,
[1] Anggana Ari, Agung., Perencanaan Arsitektur
aplikasi pemakaian, aplikasi gudang, Enterprise Berbasis Web Dengan Togaf Adm Di Rsud
aplikasi IGD inap, aplikasi IGD tidak Dr.Soegiri Lamongan, Jurusan Teknik Informatika,
inap dan rekam medis. Arsitektur Universitas Trunojoyo, 2011.
teknologi menghasilkan perencanaan [2] Aziz, A., Rancang Bangun Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian Dengan Metode The Open
jaringan dan infrastruktur yang
Group Architecture Framework (TOGAF), Sekolah
mendukung pengembangan sistem Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. 2011.
informasi, adanya peluang dan solusi [3] Azwar, A. Pengantar Administrasi Kesehatan.
yang dimunculkan untuk Binarupa Aksara. Jakarta. 1996.
mengembangan sistem informasi, dan [4] Brianorman, Y., Fiarni, C., Perancangan Enterprise
Architecture Pada Puskesmas Yang Sesuai Untuk
perencanaan migrasi sistem informasi Penerapan Teknologi Cloud Computing, Konfrensi
dengan menawarkan rencana-rencana Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia,
pengembangan; Bandung. 2011.
3. Hasil dari rekomendasi sistem informasi [5] Hadiana, Ana Dr.Eng., Arsitektur Sistem & Teknologi
Enterprise Konsep Dasar & Metodologi, Megatama,
yang diberikan memunculkan kerangka Bandung, 2013.
arsitektur pengembangan sistem [6] Fowler, M., UML Distilled, Panduan Singkat Bahasa
informasi yang berisi roadmap hasil Pemodelan Objek Standar,Andi, Yogyakarta. 2005.
perencanaan untuk perancangan sistem [7] Gemala, HR. Pedoman Manajemen Informasi
Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Penerbit
informasi.
Universitas Indonesia, Jakarta. 2008.
[8] Hariyanto, B., Rekayasa Sistem Berorientasi Objek,
Informatika Bandung, Bandung. 2004.
[9] Imbar, V., R., Handayani, M., R., Analisis dan
Pemodelan Sistem Informasi Telkom Speedy
Menggunakan Zachman Framework, Bandung,
Maranatha University Press, Bandung. 2008.

47
Infotech Journal ISSN : 2460-1861

[10] Jogiyanto, Analisis Dan Design Sistem Informasi, [26] The Open Group, “TOGAF Version 9 The Open
Andi, Yogyakarta. 2008. Group Architecture Framework (TOGAF)”, The Open
[11] Kimmilah Bilqies, Weridianti Melinda, Fadilah, Group. 2009.
Pranadhani Dika, dan Hesti Nur,. Analisis dan [27] Thomas H. Davenport, "Putting Enterprise into the
Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi pada Enterprise System", "Harvard Business Review, Juli-
Fungsional Area di Rumah SakitBerbasis Cloud Agustus. 1998.
Computing: Jurnal Sistem Informasi Vol 2 Universitas [28] Wahjudi Vicky,Iskandar Dwiki dan Fridagusta Alric.
Airlangga, Surabaya. 2013. “Perencanaan Strategi Sistem Dan Teknologi
[12] Krisnanda, M., Masalah-Masalah yang Terdapat informasi pada rumah sakit tni al dr. Mintohardjo:
dalam Pengembangan Enterprise Architecture, Jurnal Jurnal Bina Nusantara University. 2013.
Sistem Informasi Vol.2, No.2. 2007.Laudon, Kenneth [29] Widodo, A., P., Enterprise Architecture Model untuk
C., Laudon, Jane P. Management Information Systems Aplikasi Government, Jurnal Masyarakat
(11th Edition). Pearson Prentice Hall, New Jersey. Informatika,ISSN: 2086-4930. 2010.
2010. [30] Yunis, R. and Surendro, K., “Implementasi Enterprise
[13] Ladjamudin, Al Bahra, “Analisis dan Disain Sistem Architecture Perguruan Tinggi”, Program Studi Teknik
Informasi”, Graha Ilmu, Bandung. 2005. Informatika, STEI ITB. 2010.
[14] Murnawan, “Perancangan Arsitektur Bisnis dengan
menggunakan TOGAF ADM (studi kasus pada
TELKOMRisti), Jurnal, Bandung. 2005.
[15] Nugroho, Adi, “Analisis Dan Pemodelan Berorintasi
Objek”, Informatika Bandung, Bandung. 2005.
[16] Pressman, Roger S, “Rekayasa Perangkat Lunak
Pendekatan Praktisi”, Andi Offset Yogyakarta. 2002.
[17] Ritchi, Hamzah., “Arsitektur Informasi untuk e-
procurement persediaan maintenance, repair and
operation berbasis TOGAF dan Zachman, Jurnal,
Bandung. 2006.
[18] Rosmala, Dewi, Falahah, “Pemodelan Proses Bisnis
B2B dengan BPMN (studi kasus pengadaaan barang
pada divisi logistik)”, Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi, Bandung. 2007.
[19] Rosa, A.S dan Shalahuddin, M. “Modul Pembelajaran
Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek”. Informatika Bandung, Bandung.
2011.
[20] Rufaida, Riffa., “Perancangan Arsitektur Teknologi
Informasi Rumah Sakit dengan TOGAF (The Open
Group Architecture Framework) (Studi Kasus :
RSMB)”, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika,
ITB, Bandung. 2012.
[21] Sabarguna, MARS, Dr. dr. H. Boy S., “Sistem
Informasi Rumah Sakit”, Penerbit Konsorsium Rumah
Sakit Jateng – DIY. 2005.
[22] Sanny, m. Yusuf, A Wahab Sya’roni, Deden, Suryana,
Taryana., ”Enterprise ArchitecturePlanning Sistem
Informasi Puskesmas Pasirkaliki”, Program Studi
Magister Manajemen Konsentrasi Sistem Informas,
Fakultas Pascasarjana – Universitas Komputer
Indonesia, 2010.
[23] Setiawan, Erwin Budi., “Pemilihan EA framework”,
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009
(SNATI 2009), JlTelekomunikasi, Terusan Buah Batu
Bandung,2009.
[24] Somantri, T., K., Pemodelan Arsitektur Enterprise
dengan TOGAF ADM pada Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional SDN Galunggung Kota Tasikmalaya,
Bogor, Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
2011.
[25] Supriyana, Iyan., Perencanaan Model Arsitektur
Bisnis, Arsitektur Sistem Informasi dan Arsitektur
Teknologi Dengan Menggunakan TOGAF: Studi
Kasus Bakosurtanal, Jurnal. 2010.

48

Вам также может понравиться