0 1/11 RSD KALABAHI Standar Tanggal Terbit: Ditetapakan Oleh Prosedur Direktur RSD.Kalabahi Operasional (SPO) dr. Ketut Indradjaja Prasetya NIP.19621019200003 1 002 Pengertian Suatu proses pemecahan masalah pasien yang meliputi proses sebagai berikut : pengkajian, penegakan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil serta pencatatan/dokumentasi asuhan. Tujuan Untuk meningkatkan mutu pelayanan asuhan pasien yang berkualitas, aman, dan efisien dengan menyediakan tingkat kualitas pelayanan asuhan yang seragam pada setiap pasien. Kebijakan - Prosedur A. Tatalaksana Pasien Rawat Jalan Pasien atau keluarga datang dan melakukan pendaftaran. Pasien diantar oleh petugas TPP ke masing-masing poliklinik/dokter sesuai dengan penyakit pasien dengan membawa serta status rekam medisnya. Dokter/Perawat/Bidan melakukan verifikasi identitas pasien sesuai rekam medis. Dokter/Perawat/Bidan melakukan asesmen awal menggunakan SOAP. Melakukan rujukan ke pemeriksaan penunjang jika diperlukan. Dokter menetapkan diagnosis berdasarkan asesmen awal. PEMBERIAN ASUHAN PASIEN SERAGAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSD KALABAHI
Membuat rencana tindakan medis/keperawatan
berdasarkan hasil asesmen awal dan diagnosis. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya (dokter spesialis lain atau ahli gizi). Informasikan semua rencana dan tindakan kepada pasien/keluarga untuk menentukan keputusan yang diambil untuk pelayanan selanjutnya. Melakukan evaluasi hasil pemberian terapi dan tindakan yang telah dilakukan. Menentukan apakah pasien bisa dipulangkan atau perlu rawat inap. Dokter menulis hasil asesmen dilembar status pasien rawat jalan. Apabila pasien perlu di rawat inapkan dengan kondisi tidak gawat dararurat maka perawat/bidan melakukan asesmen awal dan mendokumentasikan dalam rekam medis pasien. Apabila pasien dengan kondisi gawat darurat maka harus dirujuk terlebih dahulu ke instalasi gawat darurat Untuk pengkajian nyeri bila didapatkan skala nyeri maka petugas melakukan intervensi dan implementasi sesuai panduan manajemen nyeri dan didokumentasikan dalam rekam medis. Khusus pasien dengan tindakan pembedahan dan anastesi, maka asesmen awal harus didokumentasikan sebelum dilakukan tindakan. PEMBERIAN ASUHAN PASIEN SERAGAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSD KALABAHI Pasien yang ODC (one day care) dari Tempat Penerimaan Pasien (TPP) langsung ke Instalasi Kamar Operasi dan pengisian asesmen awal dilakukan oleh perawat kamar operasi. Pasien dengan kasus kebidanan/kandungan, asesmen awal sampai dengan riwayat kebidanan. Dokumentasi asesmen awal medis dan keperawatan harus selesai maksimal 1x24 jam setelah pasien masuk rumah sakit bila pasien dirawat inapkan. Asesmen Ulang Pada pasien yang kontrol ulang untuk perawatan lanjutan. pasien dengan pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi) ulangan, diminta kembali ke poliklinik setelah hasil pemeriksaan keluar dirawat inap, tetapi jika dirawat inap maka harus didokumentasikan di lembar edukasi pada rekam medis pasien. Dokter melakukan analisa permasalahan, kemudian merencanakan pemberian pengobatan sesuai dengan kondisi pasien saat itu. Mendokumentasikan asesmen ulang pada rekam medis pasien sebagai follow up status. Bila perlu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter spesialis atau ahli gizi) harus dituliskan dalam status pasien. Menginformasikan kepada pasien atau keluarga bila diperlukan kontrol ulang. PEMBERIAN ASUHAN PASIEN SERAGAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSD KALABAHI B. Tatalaksana Pasien Gawat Darurat Asesmen Awal Pasien/Keluarga/Pengantar menuju instalasi gawat darurat. Petugas IGD melakukan proses skrining Triage dan asesmen awal. Dokter melakukan asesmen medis awal dengan format SOAP dan didokumentasikan dalam rekam medis pasien. Memberikan edukasi kepada pasien/keluarga bila tidak Perawat melakukan asesmen awal keperawatan saat pasien datang dan didokumentasikan dalam rekam medis. Bila pada pengkajian nyeri didapat skala nyeri maka dokter/perawat melakukan intervensi dan implementasi sesuai dengan pedoman manajemen nyeri. Melakukan rujukan ke pemeriksaan lain jika dibutuhkan. Menentukan diagnosis medis berdasarkan asesmen, buat rencana dan tindakan keperawatan/medis berdasarka skala prioritas untuk menentukan pemberian terapi berikutnya. Kolaborasikan dengan tenaga kesehatan lainnya (dokter spesialis atau ahli gizi). Menginformasikan semua rencana terapi dan tindakan kepada pasien/keluarga dan didokumentasikan dalam lembar edukasi. Melakukan evaluasi hasil pemberian terapi dan tindakan untuk menentukan pasien bisa pulang atau rawat inap. PEMBERIAN ASUHAN PASIEN SERAGAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSD KALABAHI
Pasien dengan tindakan pembedahan dan anastesi
untuk asesmen medis awal harus didokukemtasikan di rekam medis sebelum tindakan dilakukan. Bila pasien tidak rawat inap maka berkas rawat inap dikembalikan ke ruangan rekam medis. Bila pasien lanjut rawat inap maka berkas rekam medis tersebut disertakan ke ruang rawat inap. Asesmen Ulang Pasien yang telah dilakukan tindakan medis/keperawatan dilakukan observasi dan evaluasi dengan waktu maksimal >15 menit. Dokumentasikan hasil asesmen ulang dilembar observasi pasien gawat darurat. C. Tatalaksana Pasien Rawat Inap Asesmen Awal Pasien tiba diruangan perawatan. Perawat ruangan melakukan verifikasi identitas pasien dengan mencocokkan status pasien dan gelang identittas pasien. Staf keperawatan dan medis melakukan asesmen awal. Pasien yang berasal dari TPP, perawat mengisi asesmen/pengkajian awal, sedangkan bila pasien dari IGD maka perawat meneruskan asesmen dan didokumentasikan dalam rekam medis disertai tanda tangan dan nama lengkap perawat yang mengkaji. Perawat melakukan asesmen rencana kebutuhan kepulangan pasien yang dikaji sejak pasien MRS, dan didokumentasikan dalam rekam medis. PEMBERIAN ASUHAN PASIEN SERAGAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSD KALABAHI Dokter melakukan asesmen awal pada lembar anamnesis dan pemeriksaan fisik. Bila didapatkan skala nyeri maka dokter/perawat melakukan intervensi dan implementasi sesuai dengan panduan manajemen nyeri. Menentukan diagnosis, membuat rencana tindakan medis/keperawatan, serta berkolaborasi dengan dokter spesialis /tenaga medis lainnya jika diperlukan. Menginformasikan kepada pasien/keluarga untuk pengambilan keputusan tindakan pelayanan selanjutnya. Hasil asesmen medis/keperawatan awal ditulis dalam rekam medis pasien maksimal 24 jam sejak pasien dirawat inapkan. Untuk pasien dengan tindakan pembedahan dan anastesi, asesmen medis awal harus dituliskan terlebih dahulu sebelum tindakan. Catat semua hasil asesmen termasuk perubahan kondisi pasien yang signifikan di status pasien. Asesmen Ulang : Melakukan pengecekan identitas pasien yang akan diasesmen ulang. PPA melakukan observasi langsung pada pasien sesuai dengan bidangnya masing-maasing. PPA mengidentifikasi respon pasien secara periodik maksimal 24 jam setelah pemberian pengobatan bila kondisi akut, dan bila kondisi non akut dokter melakukan asesmen ulang tiap 48 jam. PEMBERIAN ASUHAN PASIEN SERAGAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSD KALABAHI D. Tatalaksana Asuhan Pasien Untuk Kebutuhan Gizi Asesmen dan Penyuluhan Gizi Rawat Inap : Ahli gizi melakukan asesmen dan penyuluhan gizi diruang rawat inap. Materi sesuai dengan keadaan dan kondisi pasien. Setelah konsultasi, ahli gizi memberikan leaflet. Ahli gizi memintaparaf perawat instalasi rawat inap sebagai bukti telah melakukan konsultasi gizi kepada pasien. Penyuluhan Gizi Rawat Jalan : Ahli gizi memberikan penyuluhan dipoliklinik berdasarkan permintaan dari poliklinik. Ahli gizi mencatat materi penyuluhan yang diberikan didalam status pasien rawat jalan dan buku ekspedisi konsultasi gizi. Ahli gizi melaporkan kepada perawat instalasi rawat jalan dan mendapatkan paraf sebagai bukti telah melaksanakan konsultasi gizi. Penyuluhan rawat jalan dapat dilakukan bersama tim edukasi RSD Kalabahi. Konsultasi Gizi Rawat Inap : Ahli gizi memberikan informasi diruang rawat inap apabila ada permintaan konsultasi dari dokter. Ahli gizi mengidentifikasi riwayat penyakit dan diagnosis pasien dari status pasien. Ahli gizi menuliskan materi konseling didalam status pasien sesuai dengan kondisi pasien. PEMBERIAN ASUHAN PASIEN SERAGAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSD KALABAHI
Ahli gizi memberikan konseling gizi kepada pasien dan
memberikan leaflet sebagai catatan diet yang harus dijalankan. Ahli gizi meminta tanda tangan pasien/keluarga pasien sebagai tanda bukti telah memberikan konseling gizi. Ahli gizi mengisi lembar asuhan gizi yang ada didalam status pasien. Ahli gizi mencetak nota biaya konseling yang dilampirkan dalam rekam medis pasien. Ahli gizi mencatat pasien yang mendapatkan konseling didalam buku register konsultasi gizi. Konsultasi Gizi Rawat Jalan : Pasien dari poliklinik mendapat rujukan untuk konseling gizi dari dokter. Pasien diantar oleh perawat ke Instalasi Gizi dengan membawa serta rekam medis pasien. Ahli gizi mengidentifikasi pasien berdasarkan rekam medis yang dibawa. Ahli gizi memberikan konsultasi gizi dengan memperhatikan diagnosis pasien, kondisi fisik, klinis, dan pemeriksaan laboratorium. Ahli gizi mencatat data-data pasien dalam buku register konsultasi. Ahli gizi memberikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan diagnosis penyakit. Ahli gizi memberikan leaflet sebagai catatan kepada pasien. PEMBERIAN ASUHAN PASIEN SERAGAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSD KALABAHI
Ahli gizi memberikan kesempatan kepada pasien untuk
bertanya mengenai diet yang telah dijelaskan. Ahli gizi mencatat hasil konseling dalam rekam medis pasien dengan menggunakan format ADIME. Ahli gizi menuliskan rincian biaya konseling dan diberikan kepada perawat poliklinik. Rekam medis pasien diantar kembali ke ruangan Rekam Medis. E. Tatalaksana Asuhan Pasien Nyeri PPA melakukan asesmen awal nyeri pada pasien berdasarkan riwayat nyeri pasien. PPA dapat menentukan skala nyeri dengan menggunakan beberapa metode. PPA melakukan tindakan penanganan nyeri berdasarkan manajemen nyeri. Pasien dengan pengaruh obat anastesi, asesmen dan penanganan nyeri dilakukan saat pasien menunjukkan respon berupa ekspresi tubuh akan rasa nyeri. PPA melakukan asesmen ulang nyeri pada pasien yang dirawat beberapa jam dan menunjukkan adanya rasa nyeri. PPA melakukan pemeriksaan komprehensif setiap kali melakukan pemeriksaan fisik pasien. Asesmen ulang nyeri dilakukan 1 jam setelah dilakukan tatalaksana nyeri, tiap 4 jam pada pasien sadar, pasien yang mengalami prosedur menyakitkan, sebelum transfer pasien, dan sebelum pasien pulang. PEMBERIAN ASUHAN PASIEN SERAGAM
RSD No. Dokumen No. Revisi Halaman
KALABAHI
Pasien dengan nyeri kardiak dilakukan asesmenulang
tiap 5 menit setelah pemberian obat intravena. Pada pasien nyeri akut/kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit - 1 jam setelah pemberian obat nyeri. F. Tatalaksana Asuhan Pasien Resiko Jatuh Melakukan pengkajian resiko jatuh saat pasien pertama kali masuk rumah sakit. Kriteria pelaksana pengkajian resiko jatuh yang dilakukan oleh perawat/bidan dengan pendidikan S1I/DIV/DIII yang mempunyai STR dan bekerja minimal 6 bulan di RSD Kalabahi. Pasien datang berobat ke IGD yang memerlukan rawat inap, maka pengakjian resiko jatuh dilakukan oleh perawat IGD. Pasien datang berobat ke poliklinik yang memerlukan rawat inap, maka pengkajian resiko dilakukan oleh perawat atau bidan. Pasien kiriman dokter atau bidan luar RSD Kalabahi atau pasien datang sendiri dan langsung rawat inap, maka pengkajian resiko jatuh oleh perawat atau bidan ruangan. Pasien dengan tindakan operasi, pengkajian resiko jatuh dilakukan oleh perawat instalasi bedah sentral. Pasien bayi baru lahir di RSD Kalabahi, pengkajian resiko jatuh dilakukan oleh perawat atau bidan ruangan. Pengkajian awal dilakukan maksimal 24 jam setelah pasien masuk ruang perawatan, serta didokumentasikan dalam rekam medis atas semua tindakan yang sudah dilakukan. PEMBERIAN ASUHAN PASIEN SERAGAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSD KALABAHI Pemasangan gelang pasien resiko jatuh dipasang oleh perawat yang melakukan pengkajian pada pasien. Perawat memasang tanda pasien resiko jatuh Pengkajian ulang dilakukan setiap hari dengan mengisi lembar asesmen ulang pengkajian jatuh di rekam medis pasien. G. Tatalaksana Asuhan Rehabilitasi Medik Asesmen Awal Pelaksana asesmen awal di ruang rawat inap adalah Dokter Spesialis Medis yang mempunyai SIP dan Fisioterapi yang mempunyai STR. Pasien tiba diruang perawatan. PPA melakukan verifikasi identitas pasien dengan mencocokkan status pasien dan gelang identittas yang sudah terpasang. Fisioterapi melakukan asesmen awal. Dokter rehab medik melakukan asesmen awal dilembar anamnesis (SOAP) dan pemeriksaan fisik oleh dokter. Dokter menentukan diagnosis, membuat rencana dan tindakan medis/keperawatan berdasarkan skala prioritas. Apabila diperlukan, dokter akan mengusulkan untuk berkolaborasi dengan dokter spesialis lain/tim medis lainnya. Menginformasikan kepada pasien/keluarga rencana dan tindakan yang akan dilakukan agar pasien/keluarga dapat ikut serta dalam pengambilan keputusan. Catat hasil asesmen rehab di rekam medis pasien. PEMBERIAN ASUHAN PASIEN SERAGAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSD KALABAHI Asesmen Ulang Mengidentifikasi identitas pasien. Dokter rehab dan fisioterapi melakukan observasi atau pemeriksaan langsung pada pasien. PPA mengidentifikasi respon pasien yang telah dilakukan pengobatan atau terapi secara peiodik maksimal 24 jam, bila kondisi non akut maka doter akan melakukan asesmen ulang tiap 48 jam sekali. H. Tatalaksana Asuhan Pasien Tahap Terminal Asesmen Awal Pelaksana asesmen awal diruangan adalah Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) yang memiliki SIP, Perawat, bidan, fisioterapi, dan ahli gizi yang memiliki STR. PPA melakukan asesmen awal khususnya pada pasien dengan tahap terminal. DPJP melakukan asesmen awal pasien tahap terminal pada lembar asesmen dan pemeriksaan fisik menggunakan SOAP. DPJP menetukan diagnosis dan membuat rencana tindakan medis/keperawatan berdasarkan skala proritas, serta berkolaporasi dengan tenaga medis lainnya bila diperlukan. Menginformasikan kepada pasien/keluarga atas rencana tindakan untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan. Libatkan pasien selama pelayanan. Catat hasil asesmen pasien tahap terminal dalam rekam medis pasien. PEMBERIAN ASUHAN PASIEN SERAGAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSD KALABAHI Asesmen Ulang Mengidentifikasi identittas pasien. DPJP dan PPA melakukan observasi atau pemerksaan langsung pada pasien. Mengusulkan pada keluarga jika RSD Kalabahi menyediakan Tim Roaniawan jika membutuhkan. Berikan pelayanan pada pasien yang manusiawi dan tidak membeda-bedakan jenis penyakit, budaya, dan agama. Unit Terkait Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat Inap Instalasi Gawat Darurat