Вы находитесь на странице: 1из 12

PROFIL KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJA

PENYEDIA LISTRIK PT. BINTAN RESORTS CAKRAWALA DI


KABUPATEN BINTAN
Thurain Leo1,*, Novendy2
1
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
2
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Univeritas Tarumanagara
*email: thurain.work@gmail.com

ABSTRACT
Power plants sourced from diesel engines have a lot of work risks. Therefore, it is important that
the skills and behavior of workers to pay attention to the dangers of work in order to avoid work-
related illnesses and accidents. Workers are required to fulfill and comply with all workplace
safety and health requirements set by the company. This is intended to eliminate accidents at
workplaces called zero accidents. The research sample is limited to PT. Bintan Resorts Cakrawala
in Bintan Regency. The purpose of this study was to determine demographic characteristics,
occupation, level of knowledge regarding occupational health and safety, and health of workers.
This study was included in a descriptive study with a method of distributing questionnaires and
measuring health status through a cross-sectional approach, with 59 respondents. The results
showed that the age range of workers was 20-50 years, 96.6% male sex, 86.4% workers were last
educated high school / equivalent. There are eight work units which are divided into
Administrators (3.4%), Cleaning service (5.0%), Distributors (13.6%), Maintenance (8.5%),
Operators (27.1%), Security (10.2%), Technician (28.8%), Transmission (3.4%), which is divided
into three shifts (morning, evening and night). All workers work for 8 hours / day, most workers
have worked in this sector for 10 years. Most workers understand the occupational health and
safety management system. 64.4% of workers did not experience psychopathological disorders,
42.4% of workers had waist complaints, 47.5% of workers had more nutritional status, 30.5% of
workers had 1st degree hypertension, 67.8% of workers had never entered the hospital, and 66.1%
of workers did not previous medical history, 83.1% of workers stated that the source of health
costs came from BPJS. 50.8% of workers have smoking habits, and 55.9% of workers have a
routine of doing physical activity which aims to improve physical fitness. Suggestions for the
company to increase the level of knowledge and maintain a health and safety management system
so that worker productivity can be better.
Keywords: Electricity workers, occupational health, work safety

ABSTRAK
Pembangkit listrik yang bersumber dari mesin diesel memiliki banyak resiko pekerjaan. Maka
dari itu penting adanya keterampilan dan perilaku pekerja yang harus perhatian terhadap bahaya
kerja supaya terhindar dari penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Tenaga kerja diwajibkan
memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan
perusahaan. Hal ini ditujukan untuk meniadakan kecelakaan di tempat kerja yang disebut dengan
Zero Accident. Sampel penelitian terbatas pada PT. Bintan Resorts Cakrawala di Kabupaten
Bintan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui karakteristik demografi, pekerjaan, tingkat
pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, dan kesehatan pekerja. Penelitian ini
termasuk dalam penelitian deskriptif dengan metode penyebaran kuesioner dan pengukuran status
kesehatan melalui pendekatan potong lintang, dengan jumlah responden sebanyak 59 orang. Hasil

Universitas Tarumanagara
penelitian menunjukan rentang usia pekerja adalah 20-50 tahun, 96.6% berjenis kelamin laki-laki,
86.4% pekerja berpendidikan terakhir SMA/ sederajat. Terdapat delapan unit kerja yang terbagi
menjadi Adminstrator (3.4%), Cleaning service (5.0%), Distributor (13.6%), Maintenance (8.5%),
Operator (27.1%), Security (10.2%), Technician (28.8%), Transmission (3.4%), yang tebagi
menjadi tiga shift (pagi, sore dan malam). Seluruh pekerja bekerja selama 8 jam/hari, sebagian
besar pekerja telah bekerja pada sektor ini selama 10 tahun. Sebagian besar pekerja telah
memahami sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. 64.4% pekerja tidak mengalami
gangguan psikopatologi, 42.4% pekerja memiliki keluhan pada bagian pinggang, 47.5% pekerja
memiliki status gizi lebih, 30.5 % pekerja memiliki status hipertensi derajat 1, 67.8% pekerja tidak
pernah masuk ke rumah sakit, dan 66.1% pekerja tidak memiliki riwayat penyakit selama pekerja
bekerja di perusahaan tersebut, 83.1% pekerja menyatakan bahwa sumber biaya kesehatan
terbanyak berasal dari BPJS. 50.8% pekerja memiliki kebiasaan merokok, dan 55.9% pekerja
memiliki rutinitas melakukan aktivitas fisik yang bertujuan sebagai peningkatan kebugaran
jasmani. Saran bagi pihak perusahaan agar lebih meningkatkan tingkat pengetahuan dan
mempertahankan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja agar produktivitas pekerja
bisa menjadi lebih baik.
Kata kunci: Pekerja penyedia listrik, kesehatan kerja, keselamatan kerja

PENDAHULUAN provision. Perusahaan ini juga menyediakan


Indonesia merupakan salah satu negara yang listrik yang bersumber dari pembangkit
mempunyai letak geografis yang strategis, listrik tenaga diesel.2
menjadikan Indonesia sebagai salah satu Pembangkit listrik yang bersumber dari
tujuan pariwisata. Salah satu wilayah mesin diesel memiliki banyak resiko
pariwisata yang ada di Indonesia adalah pekerjaan. Maka dari itu penting adanya
Pulau Bintan. Pulau Bintan atau Kabupaten keterampilan dan perilaku pekerja yang harus
Bintan merupakan salah satu kabupaten dari perhatian terhadap bahaya kerja untuk
Provinsi Kepulauan Riau. Bintan yang menghindari penyakit dan kecelakaan akibat
terletak bersebelahan dengan negara tetangga kerja.3 Menurut Badan Penyelanggara
yaitu Singapura dan Malaysia memiliki Jaminan Sosial (BPJS) ketenegakerjaan
1
banyak pilihan destinasi wisatawan. angka kecelakaan kerja terus meningkat
Salah satu destinasi wisatawan adalah sebanyak 123.041 kasus sepanjang tahun
Bintan Resort. Bintan Resort yang memiliki 2017. 4
luas wilayah 1/3 dari luas wilayah Bintan Berdasarkan Undang-Undang No 1
dikelola dan diatur oleh suatu perusahaan. Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pada
Peran dari perusahaan tersebut adalah estate pasal 12 ayat 3 menyatakan bahwa tenaga
management, community development , kerja diwajibkan memenuhi dan mentaati
operations management dan utilities

Universitas Tarumanagara
semua syarat-syarat keselamatan dan Pengumpulan data penelitian akan dilakukan
kesehatan kerja yang diwajibkan perusahaan. di PT. Bintan Resorts Cakrawala, Kabupaten
Hal ini ditujukan untuk meniadakan Bintan, Provinsi Kepulauan Riau pada bulan
kecelakaan di tempat kerja yang disebut Desember 2018 – Januari 2019. Sampel
dengan Zero Accident. Setiap perusahaan penelitian dalam penelitian ini adalah pekerja
harus terus menerus mencapai Zero Accident penyedia listrik PT. Bintan Resorts
sebagai upaya pencegahan kecelakaan dan Cakrawala di Kabupaten Bintan yang
penyakit akibat kerja.5 memenuhi kriteria inklusi dan tidak
Beberapa hasil penelitian menyatakan memenuhi kriteria eksklusi, dimana sampel
bahwa manusialah yang memegang peran pada penelitian ini diambil menggunakan
penting dalam timbulnya kecelakaan kerja. teknik total population sampling. Metode
Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa pengambilan data dalam penelitian ini adalah
80%-85% kecelakaan kerja disebaban oleh pengisian kuesioner oleh pekerja penyedia
kelalaian dan kesalahan faktor manusia. listrik PT. Bintan Resorts Cakrawala yang
Kecelakaaan industri secara umum memenuhi kriteria inklusi, dan pengecekan
disebabkan oleh 2 hal, yaitu perilaku kerja kesehatan sederhana (status gizi dan tekanan
yang berbahaya (unsafe human act) dan darah) kepada pekerja penyedia listrik PT.
kondisi yang berbahaya (unsafe Bintan Resorts Cakrawala yang memenuhi
condistions).6 kriteria inklusi.
Sejauh ini penelitian mengenai profil
kesehatan dan keselamatan kerja pekerja HASIL DAN PEMBAHASAN
penyedia listrik swasta masih belum banyak Karakteristik Demografi
dilakukan. Mengingat kondisi tersebut, maka Subjek yang digunakan dalam penelitian ini
penelitian jenis ini sangat perlu dilakukan adalah pekerja bagian power plant PT. Bintan
sehingga dapat mengetahui gambaran Resorts Cakrawala yang berjumlah 59
bagaimana kesehatan dan keselamatan kerja pekerja, yang merupakan populasi dan
pada pekerja penyedia listrik swasta. sampel dari penelitian ini. Informasi dari
penelitian dan responden diperoleh dari
METODOLOGI PENELITIAN distribusi kuesioner yang disebar dan
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kemudian diisi oleh responden.
deskriptif dengan pendekatan cross-sectional

Universitas Tarumanagara
Berdasarkan data demografi yang Malang Rayon Ngantang. Sebanyak 93.5%
diperoleh didapatkan mayoritas pekerja pekerja berjenis kelamin laki-laki, sebanyak
berjenis kelamin laki-laki 96.6%, karena 83.9% memiliki tingkat pendidikan SMA/
dilihat dari bidang kerjanya yang sederajat, sebanyak 51.6% pekerja berusia 25
berhubungan langsung dengan hingga 44 tahun.9
ketenagalistrikan, yang mana bidang tersebut Variabel Proporsi Mean; Median
(%) SD (min-
lebih dominan dilakukan oleh laki-laki.7 n = 59 max)
Usia 32.75; 30 (20-
Sebanyak 86.4% pekerja memiliki 9.089 50)
20-29 28 (47.5)
tingkat pendidikan SMA/ sederajat. Hal ini
30-39 16 (27.1)
dikarenakan syarat perekrutan pekerja yang 40-49 11 (18.6)
≥ 50 4 (6.8)
bekerja pada perusahaan ini, disektor
Jenis Kelamin
ketenagalistrikan minimal lulus Laki – laki 57 (96.6)
Perempuan 2 (3.4)
SMA/sederajat, walaupun apabila masuk
perusahaan ini dengan tingkat pendidikan Suku
Banjar 2 (3.4)
yang lebih bisa mempengaruhi percepatan Batak 8 (13.6)
Bugis 1 (1.7)
jenjang karir. Jawa 19 (32.2)
Melayu 19 (32.2)
Pada perusahaan ini pekerja berusia Minang 4 (6.8)
-kabau
20 hingga 50 tahun, hal ini dikarenakan Rote 1 (1.7)
sudah diatur dalam UU ketenagakerjaan Sumbawa 1 (1.7)
Sunda 1 (1.7)
No.13 Tahun 2003 usia minimum yang Tiong Hoa 3 (5.1)

diperbolehkan untuk bekerja adalah 18 tahun. Pend. Terakhir


Tidak Sekolah 1 (1.7)
Sebanyak 32.2% pekerja bersuku Melayu. Sekolah Dasar 0 (0)
SMP/Sederajat 3 (5.1)
Hal ini dikarenakan pada Provinsi Kepulauan SMA/Sederajat 51 (86.4)
Riau di dominasi oleh masyarakat bersuku Diploma 0 (0)
Sarjana 4 (6.8)
Melayu.8
Pada studi yang dilakukan oleh Karakteristik Pekerjaan
Mudhir, Rizqiyatul 'Ilmi El (2014) mengenai Sebanyak 28.8 % pekerja bekerja pada unit
pengaruh keselamatan ketenagalistrikan serta Technician dan 27.1% pekerja bekerja pada
keselamatan dan kesehatan kerja dalam unit operator mesin, hal ini dikarenakan pada
upaya untuk peningkatan produktifitas kerja sektor ketenagalistrikan bekerja dengan
karyawan pada PT.PLN (Persero) Area permesinan maka dari itu mayoritas pekerja

Universitas Tarumanagara
bekerja pada unit teknisi dan operator yang hari bebas/libur. Untuk shift pagi dari pukul
bertugas untuk melakukan pekerjaan 08.00 – 16.00 (8 jam), shift siang dari pukul
perawatan, pengawasan, dan menjalankan 16.00 – 23.00 (7 jam) sedangkan untuk shift
mesin-mesin pembangkit listrik yang malam dari pukul 23.00 – 08.00 (9 jam).11
bertujuan untuk menghasilkan listrik Variabel Proporsi Mean Median
(%) ; SD (min-
keseluruh kawasan. n = 59 max)
Unit Kerja
Masa kerja pekerja rerata adalah Administrator 2 (3.4)
Cleaning- 3 (5.1)
selama 9 hingga 10 tahun, pada suatu studi Service
yang dilakukan di PT. PLN (Persero) Distributor 8 (13.6)
Maintenance 5 (8.5)
Wilayah Sulselrabar sektor pembangkitan Operator 16 (27.1)
Security 6 (10.2)
Kendari unit PLTD Wua-Wua Kota Kendari Technician 17 (28.8)
Transmission 2 (3.4)
tahun 2017 didapatlan sebanyak 57.1%
Pembagian Shift
memiliki masa kerja ≥ 5 tahun.10
Kerja
Menurut undang-undang Pagi (08.00 – 45 (76.3)
16.00)
ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 jika Sore (16.00 – 10 (16.9)
00.00)
pekerja memiliki hari kerja tujuh hari dalam Malam (00.00 – 4 (6.8)
08.00)
seminggu maka jam kerja yang telah
Masa kerja 59 (100) 9.83; 8(1-25)
ditentukan adalah delapan jam per hari
(tahun) 7.605
sehingga pada perusahaan ini seluruh pekerja
bekerja selama delapan jam per hari. Pengetahuan dan Perilaku K3 pada Pekerja
Pembagian shift kerja dibagi menjadi Hasil penelitian menunjukan 94.9%
tiga shift, jadwal kerja terdiri dari shift pagi, pekerja pernah mendengar dan mengetahui
siang dan malam. Untuk shift pagi dari pukul istilah K3 hal ini dikarenakan sebanyak
08.00 - 16.00, shift sore dari pukul 16.00 - 96.6% pekerja mendapatkan informasi
00.00 sedangkat shift malam dari pukul mengenai K3 dari tempat kerja. Sebanyak
00.00-08.00. Pada PLTA sektor Minahasa 93.2% pekerja menerapkan perilaku K3
wilayah Suluttenggo pembagian shift kerja setiap bekerja, 79.7% pekerja mengerti
dibagi dalam 4 regu, tiap regu terdiri dari 3 tanda-tanda/rambu K3, 79.7% pekerja
orang operator salah seorang diantaranya sebelum bekerja membaca, mengenal
merupakan kepala regu. Jadwal kerja terdiri prosedur/proses kerja yang telah ditetapkan
dari dinas pagi, dinas siang, dinas malam dan oleh perusahaan hal ini dikarenakan 81.4%

Universitas Tarumanagara
pekerja pernah mendengar istilah Standar gangguan kesehatan saat bekerja, sejumlah
Operasional Prosedur (SOP), sejumlah 98.3% pekerja pernah melihat APAR di
62.7% pernah mendapatkan pelatihan K3 tempat bekerja dan sejumlah 93.2% pekerja
oleh perusahaan, dan 55.9% pekerja mengetahui arah evakuasi di tempat kerja.
diberikan arahan untuk bertindak dengan Pada penelitian yang dilakukan di PT. PLN
aman saat bekerja oleh petugas kesehatan. wilayah Sulselrabar unit PLTD
Pada penelitian yang dilakukan di Pembangkitan Tello Makassar, sejumlah
PT.PLN (Persero) Sektor Mahakam, 54.7% patuh atau selalu menggunakann APD
didapatkan bahwa mayoritas responden dalam hal ini merupakan alat pelindung
mempunyai pengetahuan kurang sebesar telinga, dan 76.9% pekerja tidak mengalami
55%. Responden menyatakan pedoman gangguan pedengaran.13
pelaksanaan sistem manajemen K3 dapat Sejumlah 93.2% pekerja tidak pernah
dilaksanakan secara mandiri oleh mengalami kecelakaan kerja, hal ini
perusahaan, didalam pembuatan perumusan dikarenakan pekerja memiliki perilaku K3
kebijakan K3 dapat dilaksanakan oleh pihak yang baik. Berdasarkan suatu penelitian
manajemen tanpa keterlibatan tenaga kerja, dikatakan terdapat hubungan antara Perilaku
perencanaan K3 tidak perlu adanya K3 yang baik dengan kejadian kecelakaan
penilaian dan peninjauan awal K3, analisis kerja14.
situasi lingkungan hanya sebatas Variabel Proporsi (%)
n=59
menggugurkan kewajiban tanpa adanya Pernah mendengar dan
mengetahui istilah K3
tindak lanjut dan rencana kerja P2K3 Ya 56 (94.9)
Tidak 3 (5.1)
disamakan saja dengan rencana kerja tahun-
Sumber informasi K3
tahun sebelumnya. Sebanyak 53% responden Tempat kerja 57 (96.6)
Media elektronik 1 (1.7)
mempunyai sikap tentang K3 kurang atau Spanduk 1 (1.7)
Brosur 0 (0)
negatif. Mayoritas responden (60%) kurang Adanya penerapan K3
setiap bekerja
mendapatkan pelatihan K3, dan sebanyak Ya 55 (93.2)
Tidak 4 (6.8)
51% responden menyatakan kurang tentang
Mengerti tanda-
pengawasan K3.12 tanda/rambu K3
Ya 47 (79.7)
Mayoritas pekerja (88.1%) Tidak 12 (20.3)
Pernah mendengar
menggunakan APD pada saat bekerja, istilah SOP
Ya 48 (81.4)
sejumlah 64.4% tidak pernah mengalami Tidak 11 (18.6)

Universitas Tarumanagara
Saat sebelum bekerja PT.PLN (Persero) Area Bintaro diantaranya
membaca, mengenal
prosedur/proses kerja yaitu beban kerja yang cukup banyak serta
yang telah ditetapkan
oleh perusahaan kurangnya adanya apresiasi jenjang karir
Ya 47 (79.7)
TIdak 12 (20.03)
bagi karaywan yang menimbulakan stress
Diberikan arahan untuk kerja, sebanyak 34.63% didapatkan stress
bertindak dengan aman
Ya 33 (55.9) kerja pada pekerja.15
Tidak 26 (44.1)
Pernah mendapat SCL-90 Proporsi Persen
pelatihan K3 perusahaan n=59 (%)
di tempat kerja Psikopatologi 21 35.6
Ya 37 (62.7)
Tidak 22 (37.3) Tidak 38 64.4
Menggunakan Alat Psikopatologi
Pelindung Diri (APD) `
saat bekerja
Ya 52 (88.1) nilai rerata skor SCL-90 pada
Tidak 7 (11.9)
Pernah melihat alat kelompok yang menunjukan gejala
pemadam api ringan
58 (98.3)
psikopatologi adalah 97.95 dan kelompok
tempat kerja
Ya 1 (1.7) yang tidak menunjukan gejala psikopatologi
Tidak
Mengetahui arah adalah 27.68. Hasil uji Mann-Whitney pada
evakuasi di tempat kerja
Ya 55 (93.2) kelompok yang menunjukan gejala
Tidak 4 (6.8)
Pernah mengalami psikopatologi dan tidak, terlihat beda rerata
kecelakaan kerja
Ya 4 (6.8)
yang bermakna (P<0.005) pada subskala
Tidak 55 (93.2) gejala psikopatologi seperti depresi, ansietas,
Pernah mengalami
gangguan kesehatan obesesif kompulsif, fobia, somatisasi,
selama bekerja
Ya 21 (35.6) sensitifitas interpersonal, hostilitas, paranoid,
Tidak 38 (64.4)
psikotik dan gejala tambahan.
Subskala SCL-90 p
Karakteristik Kesehatan Pekerja ≥ 61 <61
Berdasarkan Kuesioner SCL-90 didapatkan Mean Mean
n=21 n=38
64.4% pekerja tidak mengalami gangguan Total 97.95 27.68 0.000
Depresi 47.07 20.57 0.000
psikopatologi. Hal ini dikarenakan faktor Ansietas 46.50 20.88 0.000
Obsesif 47.40 20.38 0.000
pencetus stress kerja dapat diatasi dengan kompulsif
Phobia 42.69 22.99 0.000
baik oleh pekerja. Penelitian yang dilakukan
Somatisasi 45.60 21.38 0.000
di PT. PLN (Persero) Area Bintaro Tangsel, Sensitivitas 46.31 20.99 0.000
interpersonal
didapatkan stress kerja pada karyawan Hostilitas 42.60 23.04 0.000
Paranoid 43.81 22.37 0.000

Universitas Tarumanagara
Psikotik 44.67 21.89 0.000 Tidak 48 (81.3%)
Tambahan 45.02 21.70 0.000 Sakit pada lengan atas kiri
Ya 5 (8.5%)
Tidak 54 (91.5%)
Berdasarkan Kuesioner Nordic Body Sakit di punggung
Ya 20 (33.9%)
Map Keluhan pada bagian pinggang adalah Tidak 39 (66.1%)
sebesar 42.4% dan diikuti oleh keluhan pada Sakit pada lengan atas kanan
Ya 8 (13.6%)
bagian leher bagian atas dan punggung yaitu Tidak 51 (86.4%)
Sakit pada pinggang
masing-masing sejumlah 33.9%, kondisi ini Ya 25 (42.4%)
Tidak 34 (57.6%)
cukup beralasan, karena pekerja selalu Sakit pada bokong
Ya 4 (6.8%)
membungkuk dan berdiri untuk Tidak 55 (93.2%)
menyelesaikan pekerjaan. Pada penelitian Sakit pada pantat
Ya 5 (8.5%)
yang dilakukan di PT. PLN (Persero) Tidak 51 (91.5%)
Sakit pada siku kiri
Pusharlis Unit Workshop III Bandung Jawa Ya 4 (6.8%)
Tidak 55 (93.2%)
Barat didapatkan operator yang melakukan Sakit pada siku kanan
Ya 3 (5.1%)
aktivitas dengan cara posisi duduk memiliki Tidak 56 (94.9%)
resiko sakit otot yang lebih tinggi, karena Sakit pada lengan bawah kiri
Ya 0 (0.0%)
operator yang duduk cenderung Tidak 59 (100.0%)
Sakit pada lengan bawah
membungkuk dan posisi leher terlalu ke kanan 2 (3.4%)
Ya 57 (96.6%)
bawah, sehingga resiko sangat tinggi Tidak
Sakit pada pergelangan tangan
dibandingkan dengan operator yang kiri 4 (6.8%)
berhadapan mesin dengan cara berdiri, Ya 55 (93.2%)
Tidak
karena posisi mereka stabil dan posisi lengan Sakit pada pergelangan tangan
kanan
dan punggung tidak menyebabkan resiko Ya 1 (1.7%)
Tidak 58 (98.3%)
sakit otot.16 Sakit pada tangan kiri
Nordic Body Map Proporsi (%) Ya 4 (6.8%)
n=59 Tidak 55 (93.2%)
Sakit pada tangan kanan
Sakit/kaku di leher bagian atas
Ya 1 (1.7%)
Ya 20 (33.9%)
Tidak 39 (66.1%) Tidak 58 (98.3%)
Sakit/kaku di leher bagian Sakit pada paha kiri
Ya 6 (10.2%)
bawah
Ya 15 (25.4%) Tidak 53 (89.8%)
Tidak 44 (74.6%) Sakit pada paha kanan
Ya 5 (8.5%)
Sakit di bahu kiri
Ya 13 (22.0%) Tidak 54 (91.5%)
Tidak 46 (78.0%) Sakit pada lutut kiri
Ya 7 (11.9%)
Sakit di bahu kanan
Ya 11 (18.7%) Tidak 52 (88.1%)
Sakit pada lutut kanan

Universitas Tarumanagara
Ya 11 (18.7%) kejadian malaria masih terus berlanjut,
Tidak 58 (81.3%)
Sakit pada betis kiri namun pada sebelum akhir tahun 2018 angka
Ya 12 (20.3%)
Tidak 57 (79.7%) kejadian penyakit malaria sudah menurun.
Sakit pada betis kanan
Ya 10 (17.0%)
Sebagian besar pekerja (83.1%)
Tidak 49 (83.0%) menyatakan bahwa sumber biaya kesehatan
Sakit pada pergelangan kaki
kiri berasal dari BPJS. Hal ini didukung oleh data
Ya 7 (11.9%)
Tidak 52 (88.1%) statistik milik BPJS ketenagakerjaan yang
Sakit pada pergelangan kaki
kanan 6 (10.2%) menunjukan jumlah pekerja ada 120 juta
Ya 53 (89.8%)
Tidak orang. Sementara itu, per Desember 2018,
Sakit pada kaki kiri jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan yang
Ya 5 (8.5%)
Tidak 53 (91.5%) terdaftar sebesar 50,5 juta.
Sakit pada kaki kanan
Ya 7 (11.9%) Sejumlah 50.8% pekerja memiliki
Tidak 52 (88.1%)
kebiasaan merokok, sebagian besar jumlah
Hasil pemeriksaan status gizi rokok yang dihabiskan adalah 12 hingga 13
didapatkan 47.5% pekerja memiliki status batang per hari, dan rata-rata telah merokok
gizi normal dan 47.5% pekerja memiliki selama 13 tahun. Pada penelitian yang
status gizi lebih. Sejumlah 30.5% pekerja dilakukan di PT. PLN Sektor Kapuas PLTD
memiliki status prehipertensi dan 30.5% Sungai Raya Pontianak, sejumlah 84%
pekerja memiliki status hipertensi derajat pekerja memiliki kebiasaan merokok, tetapi
satu, hal ini dikarenakan adanya pengaruh tidak diteliti jumlah rokok yang dihabiskan
antara stress kerja yang diak. Pada penelitian dalam sehari dan juga tidak diteliti lama
yang dilakukan di PLTD/G Kota Jambi merokok.18
didapatkan 57.5% pekerja memiliki status Sebanyak 55.9% pekerja memiliki
gizi normal dan 64.6% pekerja memilki kebiasaan melakukan aktivitas fisik, hal ini
status tekanan darah yang normal.17 didukung oleh pihak PT. BRC yang
Sebanyak 67.8% pekerja tidak pernah menyediakan fasilitas olahraga berupa pusat
masuk ke rumah sakit, dan 66.1% pekerja kebugaran atau gym untuk pekerja. Pada
tidak memiliki riwayat penyakit dulu, penelitian yang dilakukan di PLTU X
sebanyak 6.8% pekerja mempunyai riwayat Kabupaten Jepara, didapatakan sebanyak
penyakit malaria. Hal ini dikarenakan 63% pekerja memiliki kebiasaan olahraga.19
menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan

Universitas Tarumanagara
Variabel Proporsi (%) Mean; SD Median (min-max)
KESIMPULAN
n = 59
Indeks Massa Tubuh 59 (100.0) 24.93; Karakterisitk demografi pekerja
24.8 (15.9-36.0)
4.331
Usia rata-rata pekerja adalah 32 tahun dengan
Status gizi
Gizi kurang 3 (5.1) rentang usia 20 tahun hingga 50 tahun. Jenis
Gizi normal 28 (47.5)
Gizi lebih 28 (47.5) kelamin pekerja terbanyak adalah laki-laki
Status Tekanan Darah yaitu sejumlah 96,6%. Suku Jawa dan
Normal 17 (28.8)
Prehipertensi 18 (30.5) Melayu merupakan suku terbanyak yaitu
Hipertensi I 18 (30.5)
Hipertensi II 5 (8.5) sejumlah masing-masing 32,2%. Sebagian
Krisis Hipertensi 1 (1.7)
besar pendidikan terkahir pekerja merupakan
Riwayat Masuk RS
Ya 19 (32.2) Sekolah Menengah Atas/ sederajat sejumlah
Tidak 40 (67.8)
86,4%.
Riwayat Penyakit
Tidak ada 39 (66.1) Karakteristik pekerjaan dari pekerja
Asma 1 (1.7)
Demam berdarah 2 (3.4) Bagian kerja terbanyak adalah bagian
Hipertensi 1 (1.7)
Kolesterol tinggi 1 (1.7) Technician sebanyak 28.8%. Seluruh pekerja
Maag 4 (6.8)
Malaria 4 (6.8)
bekerja delapan jam per hari, yang dibagi
Patah tulang 2 (3.4) menjadi tiga shift. Sebagian besar pekerja
Low back pain 1 (1.7)
Stroke 1 (1.7) telah bekerja di perusahaan ini selama 10
TB paru 1 (1.7)
Tifoid 1 (1.7) tahun.
Vertigo 1 (1.7)
Tingkat pengetahuan K3 dari pekerja
Sumber Biaya
Kesehatan
Rata-rata pekerja mempunyai tingkat
Pribadi 2 (3.4) pengetahuan yang baik.
BPJS 49 (83.1)
Perusahaan 8 (13.6) Karakteristik kesehatan pekerja
Riwayat Merokok 30 (50.8) 35.6% pekerja mengalami gangguan
Ya 29 (49.2)
Tidak psikopatologi, terlihat beda rerata yang
12 (4-24)
Jumlah rokok yang 30 (50.8) 13.13 ;
bermakna (P<0.005) pada setiap subskala.
dihabiskan/hari 5.526 Keluhan muskuloskeletal diperoleh
11(1-35)
Lama merokok (tahun) 30 (50.8) 12.63 ; paling banyak keluhan yang dirasakan adalah
8.181
Rutin Melakukan pada bagian pinggang yaitu sejumlah 42.4%,
Aktivitas Fisik
Ya 26 (44.1) sedangkan bagian tubuh yang paling sedikit
Tidak 33 (55.9)
dirasakan keluhan adalah lengan bawah kiri
yaitu sejumlah 0.0%.

Universitas Tarumanagara
Rerata indeks massa tubuh pekerja lanjut dengan variabel yang lebih banyak
adalah 24.93 kg/m2. Sejumlah 5.1% pekerja sehingga diperoleh informasi yang lebih
mempunyai gizi yang kurang, dan 47.5 % mendalam seputar topik ini.
pekerja mempunyai gizi yang lebih.
Sebanyak 30.5% pekerja menderita
DAFTAR PUSTAKA
prahipertensi dan sebanyak 30.5% juga
1. Pemerintah Kabupaten Bintan.
menderita hipertensi derajat 1. Geografis Bintan. (updated 2015 Jul;
cited 2018 Jul 14). Available from:
Berdasarkan hasil wawancara, 66.1%
http://bintankab.go.id/master/profil/geo
pekerja tidak memiliki rwayat penyakit grafis-bintan/
2. Bintan Resorts. Profil Bintan Resorts.
terdahulu, 32.2% pekerja tidak memiliki
(updated 2018 Feb; cited 2018 Jul 14).
riwayat masuk rumah sakit. BPJS merupakan Available from: https://www.bintan-
resorts.com/
sumber biaya kesehatan terbanyak sejumlah
3. Suma’mur. Higiene perusahaan dan
83.1%. Sejumlah 55.9% pekerja tidak rutin kesehatan kerja (hiperkes). Jakarta:
Sagung Seto; 2014.
melakukan aktivitas fisik. Sejumlah 50.8%
4. BPJS Ketenagakerjaan. Angka
pekerja memiliki riwayat merokok, sebagian Kecelakaan Kerja Cenderung Meningkat,
BPJS Ketenagakerjaan Bayar Santunan
besar pekerja yang memiliki riwayat
Rp1,2 Triliun. (Updated 2019 Jan 16;
merokok menghabiskan 13 batang rokok per cited 2019 Feb 10). Available from:
https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/
hari dan rata-rata telah merokok selama 13
berita/23322/Angka-Kecelakaan-Kerja-
tahun. Cenderung-Meningkat,-BPJS
Ketenagakerjaan-Bayar-Santunan-
Rp1,2-Triliun
SARAN 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
Bagi perusahaan harus lebih meningkatkan 6. Riyadina W. Kecelakaan kerja dan
tingkat pengetahuan dan mempertahankan cedera yang dialami oleh pekerja industri
di kawasan industri pulo gadung Jakarta.
sistem manajemen kesehatan dan Jurnal Kesehatan. 2007;11: 25-31.
keselamatan kerja agar produktivitas pekerja 7. BPS Kabupaten Bintan. Bintan Dalam
Angka 2015. Bintan: BPS Kabupaten
bisa menjadi lebih baik. Bintan; 2015.
Bagi seluruh pekerja wajib mengikuti 8. Pemerintah Kabupaten Bintan. Rencana
Program Investasi Infrastruktur Jangka
peraturan maupun standar operasional dan Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta
prosedur yang berlaku di perusahaan. Karya Kabupaten Bintan Tahun 2016 –
2020. Bintan: Pemerintah Kabupaten
Bagi penilitan selanjutnya perlu Bintan;2015.
dilakukan penelitian lain atau penelitian lebih

Universitas Tarumanagara
9. Mudhir Rizqiyatul 'Ilmi El. Pengaruh Ilmu Kesehatan Universitas
keselamatan ketenagalistrikan (K2) serta Muhammadiyah Surakarta. 2016.
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 15. Sugiarti Endang. Pengaruh Stress Kerja
dalam upaya untuk peningkatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
produktifitas kerja karyawan: Studi pada PLN (PERSERO) Area Bintaro Tangsel.
PT. PLN (Persero) Area Malang Rayon Jurnal Semarak. 2018;1(2):105-114.
Ngantang. Undergraduate thesis, 16. Demaz Adhitya Widharma. Analisis
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Posisi Kerja Dengan Metode Nordic,
Ibrahim.2014. Rula dan Reba di PT. PLN (PERSERO).
10. Liambo Indri Syafitri Dewi, Yasnani, Unikom Repository. 2013.
Munandar Sabril. Faktor Yang 17. Harahap Sahara Putri, Marisdayana
Berhubungan Dengan Perilaku Rara, Zamiati Zumira. Faktor-Faktor
Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Yang Mempengaruhi Tekanan Darah
Pada Tenaga Teknisi Pt Pln (Persero) Pekerja Di PLTD/G. Jounal Endurance.
Wilayah Sulselrabar Sektor 2016;1(3):100-106.
Pembangkitan Kendari Unit Pltd Wua- 18. Fadilah Nisaa Madyan, Yanti Ari Hepi,
Wua Kota Kendari Tahun 2017. Jurnal Rousdy Diah Wulandari. Profil
Imiah Mahasiswa Kesehatan Hematologi Pekerja Operator PT. PLN
Masyarakat.2017;2(6):250-9. Sektor Kapuas PLTD Sungai Raya
11. Tak Nadya R. M., Rumajar Poltje D.. Pontianak. Jurnal Protobiont.
Gambaran Tingkat Ketulian pada Tenaga 2016,5(2):8-17.
Kerja Ruang Mesin PLTA Sektor 19. Simanjuntak Nelly Sri Rahayu,
Minahasa Wilayah Suluttenggo. Jurnal Suwondo Ari, Wahyuni Ida. Hubungan
Kesehatan Masyarakat Sam Ratulangi. Antara Kadar Debu Batubara Total Dan
2012;1(1):36-44. Terhirup Serta Karakteristik Individu
12. Setyowati Lusiana Dina, Pratiwi Diana, Dengan Gangguan Fungsi Paru Pad
Sultan M. Hubungan Pengetahuan, Pekerja Di Lokasi Coal Yard PLTU X
Sikap, Pelatihan, Pengawasan Dengan Jepara. Jurnal Kesehatan Masyarakat FK
Persepsi Tentang Penerapan SMK3. UNDIP. 2013; 2(2):11-26.
Faletehan Health Journal. 2018;5(1):19-
24.
13. S Nurnia St., Saleh Lalu Muhammad,
Rahim Muhammad Rum. Faktor Yang
Berhubungan Dengan Timbulnya
Gangguan Pendengaran Akibat Bising
Pada Tenaga Kerja Di PT. PLN Wilayah
Sulselrabar Unit PLTS Pembangkitan
Tello Makassar. Jurnal Kesehatan
Masayarakat Universitas Hassanuddin
Makassar. 2012.
14. Pertiwi Pujiani. Hubungan Antara
Perilaku Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Dengan Kejadian
Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Di PT.
Aneka Adhilogam Karya Ceper Klaten.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Fakultas

Universitas Tarumanagara

Вам также может понравиться