Вы находитесь на странице: 1из 5

78 | JURNAL ILMU BUDAYA

Volume 7, Nomor 1, Juni 2019 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294

LUNTURNYA KEARIFAN LOKAL PERMAINAN TRADISIONAL PADA


SISWA SMP NEGERI 1 PURWODADI

Azizah Nur Annisa1, Livi Fatma Sari Q.A2, Muhammad Rizqon Fauroni3, Muhammad Syamsul
Bachri4, Rohmah Setiani5.

Program Studi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Malang

azizahnur.anissa25@gmail.com

Abstract
The traditional game is the local wisdom of every region in Indonesia. Indonesia has a diversity
of classic games with different characters in each area. The positive thing that is found in
traditional games is that it can embed the noble values of the nation such as, the virtuous, spirit
of cooperation/togetherness, honesty, and obedience to the rules. The exact amount of traditional
games must continue to be preserved. The biggest challenge in defence is the development of
difficult-to-be-dammed technology. Based on the background, this research wants to apply
various traditional games in SMP Negeri 1 Purwodadi by reviewing the cause of the start-up,
traditional games, students ' responses when traditionally used games, and the benefits that
Acquired traditional games. Research method with a qualitative approach. Data collection
techniques with observations and interviews. The results of this research are the first, and there
are various causes of the traditional game if it is reviewed from the socio-cultural,
environmental, legal, and historical aspects. Secondly, the enthusiastic response of students
depicting that traditional games can also provide the satisfaction of playing during sophisticated
technology. Thirdly, traditional game benefits can instil the sublime value of the nation.

Key words: The traditional game , Noble value of the nation, local wisdom

PENDAHULUAN menjadi hasil proses berkebudayaan


masyarakat. Oleh sebab itu tidaklah boleh
Permainan tradisional merupakan permainan tradisional ini ditinggalkan
kearifan lokal setiap daerah di Indonesia. bahkan dihilangkan dari kehidpan
Seperti yang dikatakan oleh Royana (2017) masyarakat Indonesia.
bahwa permainan tradisional adalah aset Permainan tradisional tidak ada yang
kebudayaan yang memiliki ciri khas suatu tahu pasti kapan mulai diciptakan. Namun,
bangsa. Dalam permainan tradisional pun permainan tradisional dapat dikatakan era-
sarat akan banyak nilai berkehidupan nya siswa zaman dahulu sebab yang
berbangsa dan negara mulai dari budaya, memainkan biasanya lahir di bawah tahun
budi pekerti, gotong royong dan masih 2000an. Meskipun demikian generasi
banyak lagi. Lahirnya permainan tradisional millennial diatas tahun 2000an tetap
tidak ada yang tahu pasti, sebab permainan memainkannya di beberapa daerah meski
tradisional muncul sejak zaman dahulu dan sudah mulai berkurang eksistensinya.
79 | JURNAL ILMU BUDAYA
Volume 7, Nomor 1, Juni 2019 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294

Seiring berkembangnya zaman permainan modern. Menurut Nugroho (2005)


tradisional mulai tidak ada yang menyatakan bahwa kelebihan yang dimiliki
menggemari dan mempertahankan. Setelah oleh permainan tradisional itu sendiri
ditinggalkan siswa-siswa yang muda pada diantaranya siswa dapat diajarkan norma-
zaman dahulu dan sudah menjadi tua di era norma, berkreasi dan mengembangkan
saat ini, jarang ada yang melanjutkan dan kreativitasnya. Sedangkan pada permainan
menurunkan ke siswa cucunya. modern siswa terbatas kemampuannya
Permainan tradisional sangatlah dalam hal melatih ketangkasan dan
banyak macamnya dan cirinya disetiap ketrampilan. Selain itu, permainan modern
daerah berbeda-beda. Misalnya saja di Pulau juga menjadikan siswa bersikap malas dan
Jawa menurut Hikmah (2011) terdapat tidak mau belajar berkreasi atau cenderung
gobag sodor, karambol, beteng-betengan, individualis karena permainan tersebut
engklek, gundu/ kelereng, lompat tali dan hanya bersifat instan.
sejenisnya. Belum lagi daerrah lain yang Sangat banyak manfaat dari
memiliki kebudayaan berbeda dengan di permainan tradisional yang dapat diperoleh
Pulau Jawa jelas berbeda ciri khas siswa. Sangat disayangkan jika siswa tidak
permainan dan namanya. Dengan mengenal permainan yang sebenarnya atau
keaneragaman permainan tradisional yang permainan asli milik bangsa. Mengetahui
dimiliki Indonesia sudah seharusnya dijaga, bahwa permainan tradisional dapat
dipertahankan, dan diwariskan pada siswa mengasah nilai-nilai luhur bangsa, gerak
cucu agar tidak punah ataupun diakui pihak aktif (fisik), bahkan melatih kecerdasan.
asing. Sebab pemainan tradisional Maka dari itu dalam kesempatan kali ini
merupakan kekayaan kebudayaan Indonesia. penulis memilih judul "Lunturnya
Permainan tradisional haruslah terus Kearifan Lokal Permainan Tradisional
dijaga sebab banyak sekali hal positif yang Pada Siswa SMP Negeri 1 Purwodadi"
diperoleh dengan memainkannya. Tantangan dengan penelitian mengkaji penyebab mulai
terbesar dalam mempertahankannya adalah lunturnya permainan tradisonal, respon
perkembangan teknologi yang sulit siswa saat diterapkan permainan tradisional,
dibendung. Seperti yang dikatakan oleh dan manfaat yang diperoleh permainan
Saputra dan Ekawati (2017) bahwa inovasi tradisional.
kecanggihan teknologi dapat menyajikan
berbagai hal yang lebih menarik dan METODE
berguna seperti hiburan, hobi, media berita,
jejaring sosial, dan aplikasi pekerjaan yang Penelitian ini menggunakan
mudah didapatkan melalui gadget seperti pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif
smartphone, tablet, komputer dan alat digunakan untuk memahami fenomena
modern lainnya. Memang kemajuan tentang apa yang dialami oleh subjek
teknologi sangatlah bermanfaat dan penelitian misalnya perilaku, persepsi,
memberikan keefisiensian bagi yang motivasi, tindakan dan lain-lain, secara
menggunakan. Tetapi dalam hal permainan, holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
dapat dikatakan game virtual ataupun online bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
berbeda dengan permainan tradisional. konteks khusus yang alamiah dan dengan
Terdapat kelebihan permainan memanfaatkan berbagai metode ilmiah
tradisional dan kelemahan permainan (Moleong, 2013: 6).
80 | JURNAL ILMU BUDAYA
Volume 7, Nomor 1, Juni 2019 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294

Jenis penelitian yang digunakan lunturnya permainan tradisional karena


dalam penelitian ini adalah penelitian populernya game online. Jika ditinjau lebih
deskriptif (descriptive research). Penelitian lanjut dari aspek sosial budaya, lunturnya
deskriptif bermaksud membuat pemeriaan permainan tradisional terjadi karena zaman
(penyandaran) secara sistematis, faktual, dan sekarang merupakan zaman generasi
akurat mengenai fakta-fakta dan sifat millineal, dimana arus globalisasi begitu
populasi tertentu (Usman & Akbar, 2000: 5). deras dan menyerang berbagai aspek
Menurut Suryabrata (2011: 75), secara termasuk budaya. Setiap siswa dapat
harfiah penelitian deskriptif adalah mengakses informasi tak terkecuali bagi
penelitian yang bermaksud untuk membuat siswa SMP. Saat ini, bermain game online
pencandraan (deskripsi) mengenai situasi- telah menjadi populer dikalangan siswa.
situasi atau kejadian-kejadian. Sehingga ada prestie bahwa bermain game
Penelitian deskriptif digunakan untuk online dikatakan sebagai siswa kekinian dan
menggambarkan fenomena-fenomena yang tidak ketinggalan zaman. Kini bermain
ada, baik fenomena yang bersifat alamiah tradisional dianggap sebagai permainan
ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini yang tidak trendi dan terkesan kuno.
mengkaji bentuk aktifitas, karakteristik, Penyebab lunturnya permainan
perubahan, hubungan, kesamaan dan tradisional ini jika ditinjau dari aspek
perbedaannya dengan fenomena lain. lingkungan, hampir sama dengan aspek
Teknik Pengumpulan data yaitu, sosial budaya. Kepopuleran game online di
Teknik observasi atau teknik pengumpulan zaman millenial menjadikan siswa
data dengan cara melakukan survei langsung mendukung dan mengikuti trand game
ke lokasi melihat kondisi lapangan tanpa online dari pada permainan tradisional yang
mengajukan pertanyaa seperti dalam hal telah dianggap ketinggalan zaman. Selain
wawancara (Soeharto. 2008:69). Survei itu, kurangnya upaya pelestarian permainan
yang dimaksud dalam hal ini adalah tradisional menjadikan permainan
mengamati secara visual parkir sembarangan tradisional dilupakan di zaman millenial.
yang terjadi serta dampak yang ditimbulkan Penyebab lunturnya permainan
dari tindakan tersebut. Teknik wawancara, tradisional jika ditinjau dari aspek hukum
Teknik menggali data dengan cara bertatap adalah bermain game online dan tidak
muka langsung dan memberikan pertanyaan melakukan permainan tradisional bukanlah
secara langsung kepada narasumber, dalam suatu bentuk pelanggaran hokum. Sehingga
merupakan siswa yang berada di SMP siswa gemar bermain game online tanpa
Negeri 1 Purwodadi, Teknik dokumentasi takut terjerat hukum. Pada akhirnya, para
yaitu teknik pengumpulan data dengan cara siswa leluasa untuk bermain game online.
mendokumentasikan subyek penelitian yaitu Penyebab lunturnya permainan
siswa dari sekolah SMP Negeri 1 tradisional jika titinjau dari aspek sejarah
Purwodadi. dapat diketahui bahwa sejak zaman dahulu
hingga sekarang, kehidupan selalu
HASIL DAN PEMBAHASAN mengalami perubahan atau evolusi termasuk
di bidang teknologi, bahkan termasuk
Berdasarkan hasil observasi dan permainan tradisional pun mengalami
wawancara terhadap siswa SMP Negeri 1 perubahan. Kini permainan dapat
Purwodadi diketahui bahwa penyebab dimasukkan ke dalam sebuah ponsel dan
81 | JURNAL ILMU BUDAYA
Volume 7, Nomor 1, Juni 2019 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294

lebih praktis dalam memainkannya. Manfaat dari adanya permainan


Kepraktisan dalam game online dirasakan tradisional yang bersifat sosial yaitu
pemain bahwa tidak harus bertemu mencari pertama, membiasakan kejujuran. Kedua,
lawan bermain, tidak banyak menguras melatih kerjasama atau berinteraksi dengan
tenaga, tidak memerlukan banyak peralatan, kelompok. Ketiga, melahirkan sikap
dan dapat dilakukan kapan pun dan dimana kebersamaan dengan sesama teman.
pun. Hanya dengan game online, siswa telah Keempat, melatih sikap mentaati terhadap
mendapatkan kepuasan dengan berbagai peraturan yang telah dibuat. Kelima, melatih
varian game yang dapat dicoba. Kepraktisan kecerdasan dan kemampuan analisa siswa
tersebut menyebabkan permainan game membuat strategi. Keenam, Hal ini sesuai
online lebih banyak digemari dari pada dengan pendapat Nandang (2009),
permainan tradisional. menyatakan bahwa permainan tradisional
Respon siswa ketika diterapkan dapat menstimulasi siswa dalam
permainan tradisional di SMP Negeri 1 mengembangkan kerjasama, membantu
Purwodadi seperti bantengan, lompat tali, siswa menyesuaikan diri, saling berinteraksi
kelereng, engklek, kuda kelinci dan kuda secara positif, dapat mengkondisikan siswa
buta sangatlah antusias. Hal ini dapat dalam mengontrol diri, mengembangkan
disimpulkan dari ekspresi dan tingkah siswa sikap empati terhadap teman, menaati aturan
saat bermain permainan tradisional. Terlihat serta mengahargai siswa lain.
saat bermain permainan tradisional siswa Permainan tradisional
dapat melepaskan emosinya dengan mengakibatkan terjadinya interaksi secara
berteriak, tertawa, dan bergerak aktif. langsung. Interaksi tersebut mengajarkan
Gerakan dalam permainan tradisional seperti siswa untuk bergaul dengan teman
berlari, melompat, berputar ternyata dapat sebayanya. Interaksi yang dilakukan siswa
membuat kepuasan, keseruan, dan menamkan rasa empati kepada temannya,
membangkitkan rasa antusias memainkan mengenal teman lebih dalam, memahami
permainan tradisional. betapa berartinya menjunjung kebersamaan.
Para siswa merespon permainan
dengan baik, dimana saat permain mereka KESIMPULAN
mentaati aturan permainan, menjunjung
kebersamaan, dan jujur (tidak melakukan Penyebab utama lunturnya
kecurangan). Hal tersebut sesuai dengan permainan tradisional ini karena adanya
nilai luhur bangsa yang dapat ditanamkan teknologi yang telah merubah anggapan
pada siswa untuk memupuk pribadi bangsa siswa mengenai permainan dari berbagai
Indonesia. Respon siswa SMP Negeri 1 aspek. Permainan tradisional seharusnya
Purwodadi cukup menggambarkan bahwa tetap dilestarikan karena bermanfaat dapat
permainan tradisional dapat menanamkan menanamkan nilai luhur bangsa Indonesia,
nilai luhur bangsa Indonesia. Selain itu, seperti nilai kebersamaa, nilai kejujuran dan
adanya respon antusias siswa dapat taat pada aturan. Permainan tradisional
disimpulkan bahwa permainan tradisional sebenarnya juga tetap dapat memberikan
juga menimbulkan kepuasan/ keseruan kepuasan bermain siswa ditengah
dalam bermain, tidak kalah dengan canggihnya teknologi. Hal tersebut terbukti
permainan modern. dari respon siswa yang antusias saat
82 | JURNAL ILMU BUDAYA
Volume 7, Nomor 1, Juni 2019 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294

diterapkan permainan tradisional di SMP Tantangan Ketahanan Nasional


Negeri 1 Purwodadi. Kontemporer FPIPSKR Universitas
Setelah melakukan penelitian ini PGRI Semarang. Dari
diharapkan implementasi solusi untuk http://prosiding.upgris.ac.id/index.php/
mengatasi lunturnya kearifan lokal SEM_INDO2/sem_indo2017/paper/vi
permainan tradisional dilakukan secara ewFile/1530/1485
berkesinambungan dan terus di sebarluaskan Soeharto, Irawan. 2008. Metode Penelitian
agar warisan budaya tetap selalu eksis dan Sosial: Suatu Teknik Penelitian
dapat dinikmati generasi selanjutnya. Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu
Sosial Lainnya. Bandung: PT
DAFTAR PUSTAKA Rosdakarya
Suryabrata. 2011. Metodologi Penelitian.
Hikmah, M. 2011. Perancangan game Jakarta: Raja Grafindo Persada.
tradisional Jawa egrang bambu. Usman, Akbar. 2000. Metodologi Penelitian
Fakultas Sastra Universitas Negeri Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Malang. Dari Yun,Nina.2017. Permainan Tradisional
https://www.google.co.id/url? sebagai upaya meningkatkan
sa=t&source=web&rct=j&url=htp://jur kemampuan dasar siswa. Jurnal
nal- Psikologi. (online). 2(2):49-50.
online.um.ac.id/data/artikel/artikel80F (https://webcache.googleusercontent.
81A2693934F250C2B3E76532B335C com/search?
.pdf&ved=2ahUKEwjm8OvKtu3hAh q=cache:DAfxJJHdgD8J:https://onli
XFpY8KHRdaDNMQFjACegQlAhA ne-
M&usg=AOvVaw3t2fDArasQ48Nk6_ journal.unja.ac.id/jpj/article/view/47
acuAGu. 96+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id)
Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi diakses 26 April 2019.
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Zen, Fadli. 2017. Membentuk karakter siswa
Siswa Rosdakarya. dengan olahraga tradisional. Jurnal
Nandang, R. 2009. Permainan (game & ilmu keolahrgaan. (online). 14(2):50-
Play). Bandung.: Rizqi Press, cet. Pertama. 51.
Nugroho, Agung. 2005. Permainan (https://webcache.googleusercontent.
Tradisional Siswa – Siswa Sebagai com/search?q=cache:44f-
Sumber Ide dalam Penciptaan Karya aqUcFCsJ:https://jurnal.unimed.ac.id
Seni Grafis. Fakultas Sastra Dan Seni /2012/index.php/JIK/article/view/611
Rupa Universitas Sebelas Maret. Dari 4+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id)
https://core.ac.uk/download/pdf/16506 diakses 26 April 2019.
585.pdf
Royana, Ibnu Fatkhu. 2017. PELESTARIAN
KEBUDAYAAN NASIONAL
MELALUI PERMAINAN
TRADISIONAL DALAM
PENDIDIKAN JASMANI. Seminar
Nasional KeIndonesiaan II Tahun
2017: Strategi Kebudayaan dan

Вам также может понравиться