Вы находитесь на странице: 1из 4

KEPERAWATAN MEDIKAK BEDAH 1

“CHECK LIST MENJAHIIT LUKA”

OLEH:

TINGKAT 2 REGULER B KEPERAWATAN

MEGA MAWARNI MULYADI TAUPAN


MUHAMMAD HABIBI NI LUH SUDIARTI
MUHAMMAD HADI IRAWAN NI NENGAH DEVI
SANICIA SARASWATI
MUHAMMAD IMRAN
JAELANI NI WAYAN APRILIA
NINGSIH
MUHAMMAD MULYADI
MUHAMMADA NUR KHOLIQ

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM
JURUSAN D-III KEPERAWATAN
T.A 2010/2011

KETERAMPILAN MENJAHIT LUKA

Nama mahasiswa :

No. Mahasiswa :

Kelas/Kelompok/Tanggal :

Nilai
No. Keterampilan
0 1 2
1. Persiapan Alat
1. Nald voeder/needle holder.
2. Pinset sirurgis
3. Gunting benang
4. Jarum jahit
5. Benang jahit (chromic cat gut)
6. Dock lubang)
7. Benang stelir
8. sarung tangan steril
2. Tahap Kerja
1. Mencuci tangan.
2. Mengenakan sarung tangan.
3. Membersihkan/sterilisasi bagian tubuh yang akan dioperasi dengan
menggunakan larutan antiseptik dengan gerakan dari luar dalam
keluar.
4. Jaringan luka dianastesi lokal.
5. Memakai kain penutup/duk lubang steril.
6. Tepi luka ditarik dengan pinset, ditentukan pertautannya untuk
mendapatkan bentuk yang rapi dan tepat.
7. Memasang jarum jahit yang telah ada benangnya pada nald voeder
kira-kira 1/3 dari ujungnya (bagian yan g runcing), lalu tusukkan pada
sisi tepi luka (kira-kira 3-4 mm dari tepi luka).
8. Sewaktu jarum ditusukkan kekulit, pinset menahan kulit dengan sedikit
dorongan ke arah satu titik temu (arah saling berhadapan). Ini
berguna untuk membantu jarum lebih mudah menembus kulit.
Penusukkan dilakukan 1 cm dari tepi luka ditempat yang dijepit pinset
dengan mengangkat kulit dan kulit detegangkan.
9. Setelah jarum menembus kulitjepitan nal voeder dibuka dan
dipindahkan mendeklati pangkal (bagian jarim tempat benang
dipasangkan), sambil mendorong jarum. Demikian seterusnya hingga
jarum di pindahkan ke ujung jarum.
10. Sambil menahan kulit dan pinset, jarum ditarik keluar. Demikian juga
dilakukan untuk kulit yang sebelah lagi. Pada cara ini kulit dijahit satu
persatu. Bisa juga kedua bagian kulit sekaligus (bila jarum sukar
dicabut, jangan dipaksakan, tetapi ulangi lagi mendorong jarum dari
pangkal).
11. Satelah jarum dicabutkeluar dari kulit, benang ditarik dan ujungnya
disisakan sedikit (biasanya 1-2 cm).
12. Pemegang jarum dilgerakkan sedemikian rupa sambil benang dililitkan
pada nald voeder. Jumlah lilitan disesuaikan menurut kemauan.
Biasa nya digunakan satu lilitan. Dua lilitan bila diinginkan jahitan yang
agak ketat.
13. Setelah benang dilitkan pada nald voeder, maka nald voeder segera
menjepit ujung benang lainnya (yang disisakan 1-2 cm tadi). Ujung
benang pertama ditarik dan ujung yang dijepit dipertahankan.
14. Benang dieratkan denga tarikan dan arah tarikan sejajar dengan arah
luka.
15. Memotong benang dengan menyatukan ujung gunting yang terbuka
pada benang digeser samapi kesimpul diputar miring 45 derajat dan
dikatubkan.
16. Hasil jahitan tidak terlalu ketat dan tepi luka saling bertemu.
17. Simpul diletakkan ditepi luka.
18. Tindakan ini diulangi 1 atau 2 kali lagi. Maka satu jahitan telah selesai.
Lakukan penjahitan hingga luka merapat.
3. Tahap Terminasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah dilakukan tindakan.
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
3. Melakukan kontrak waktu untuk tindakan selanjutnya.
4. Melakukan reinforcemen sesuai dengan kemampuan klien.
5. Mencuci tangan.
4. Dokumentasi.
Total nilai

Keterangan:

0 = tidak dilakukan

1 = dilakukan tetapi tidak sempurna

2 = dilakukan dengan sempurna

Вам также может понравиться