Вы находитесь на странице: 1из 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Keperawatan
Medikal Bedah II: Perawatan Ruang Isolasi meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai tujuan, indikasi, kontraindikasi serta pelaksanaan dalam mengukur
suhu . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya dan
sekiranya dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan mohon kritik dan
saran yang membangun demi perrbaikan makalah ini.

Mataram, 25 Februari 2019

penyusun

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................................ 1
Daftar Isi ................................................................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan ................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 3
1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 3
BAB II Pembahasan ................................................................................................................ 4
2.1 Pengertian ruang isolasi ....................................................................................................... 4
2.2 Tujuan ruang isolasi ............................................................................................................ 4
2.3 Syarat-syarat ruang isolasi ................................................................................................... 4
2.4 Macam-macam isolasi ......................................................................................................... 4
2.5 Prinsip isolasi ....................................................................................................................... 5
2.6 Universal Precaution yang di terapkan di ruang isolasi ....................................................... 6
2.7 Prosedur perawatan di ruang isolasi .................................................................................... 6
BAB III Penutup ...................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ........................................................................................................................... 7
B. Saran ...................................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 8

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ruang isolasi adalah ruangan khusus atau ruangan tertutup yang perlu perlindungan dan
kewaspadaan. Dimana, ruangan tersebut terpisah dari ruangan pasien lain pada umumnya karena
ruangan tersebut digunakaan khusus untuk merawat pasien yang mempunyai kerentanan lebih
besar terhadap infeksi atau carrier mikroorganisme yang dapat dengan mudah ditransmisikan ke
orang lain.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Ruang Isolasi ?


b. Apa tujuan isolasi ?
c. Apa saja syarat-syarat ruang isolasi ?
d. Apa saja macam-macam isolasi ?
e. Apa saja prinsip isolasi ?
f. Apa saja Prosedur Perawatan Ruang Isolasi ?

1.3 Tujuan

a. untuk memberikan pelayanan kepada pasien-pasien tertentu yang membutuhkan


penangganan yang khusus
b. untuk memberikan ketenangan dan rasa nyaman terhadap pasien
c. untuk mengetahui pengertian dari ruang isolasi
d. untuk mengetahui tujuan dari adanya ruang isolasi
e. untukmengetahui syarat-syarat masuk ke dalam ruang isolasi.
f. untuk mengetahui macam-macam isolasi

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ruang Isolasi

Ruang Isolasi adalah ruangan yang disediakan bagi pasien penderita penyakit
menular, ruang isolasi digunakan apabila di Rumah Sakit tertentu terdapat pasien yang
penderita penyakit menular sepertipenyakit yangmengandung Virus HIV, Hepatitis B, TB
Paru, dan bibit penyakit lainnya yang ditularkan melalui darah atau udara.
Dengan adanya ruang isolasi maka dapat mencegah atau mengurangi terjadinya penularan
baik langsung maupun tidak langsung dari pasien yang menderita penyakit menular
kepada orang lain.

2.2 Tujuan Ruang isolasi

Tujuan dari adanya ruang isolasi adalah dapat memberikan observasi kewaspadaan yang
khusus dalam merawat pasien atau klien yang mempunyai kerentanan lebih besar terhadap
infeksi , carrier mikroorganisme atau penyakit yang mudah menular sehingga dapat
mencegah penularan terhadap orang lain .

2.3 Syarat-syarat ruang isolasi

a. Ruangan dan alat-alat kesehatan yang akan digunakan harus steril


b. Ruangan tertutup atau terpisah dari ruangan pasien-pasien yang lainnya
c. Pengaturan Pencahayaan Menurut KepMenKes 1204/Menkes/SK/X/2004, intensitas
cahaya untuk ruang isolasiadalah 0,1 ± 0,5 lux dengan warna cahaya biru.Selain itu
ruang isolasi harus mendapat paparan sinar matahari yang cukup.
d. Pengaturan sirkulasi udara
Pengaturan sirkulasi udara ruang isolasi pada dasarnya menggunakan prinsip tekanan
yaitu tekanan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.

2.4 Macam-macam isolasi

a. Isolasi ketat
Kategori ini dirancang untuk mencegah transmisi dari bibit penyakit yang sangat
virulen yang dapat ditularkan baik melalui udara maupun melalui kontak langsung.
Cirinya adalah selain disediakan ruang perawatan khusus bagi penderita juga bagi
mereka yang keluar masuk ruangan diwajibkan memakai masker, lab jas, sarung
tangan. Ventilasi ruangan tersebut juga dijaga dengan tekanan negatif dalam ruangan.

4
b. Isolasi kontak
Diperlukan untuk penyakit-penyakit yang kurang menular atau infeksi yang kurang
serius, untuk penyakit-penyakit yang terutama ditularkan secara langsung sebagai
tambahan terhadap hal pokok yang dibutuhkan, diperlukan kamar tersendiri, namun
penderita dengan penyakit yang sama boleh dirawat dalam satu kamar, masker
diperlukan bagi mereka yang kontak secara langsung dengan penderita, lab jas
diperlukan jika kemungkinan terjadi kontak dengan tanah atau kotoran dan sarung
tangan diperlukan jika menyentuh bahan-bahan yang infeksius.
c. Isolasi pernafasan;
Dimaksudkan untuk mencegah penularan jarak dekat melalui udara, diperlukan ruangan
bersih untuk merawat penderita, namun mereka yang menderita penyakit yang sama
boleh dirawat dalam ruangan yang sama. Sebagai tambahan terhadap hal-hal pokok
yang diperlukan, pemakaian masker dianjurkan bagi mereka yang kontak dengan
penderita, lab jas dan sarung tangan tidak diperlukan.
d. Isolasi terhadap Tuberculosis (Isolasi BTA)
Ditujukan bagi penderita TBC paru dengan BTA positif atau gambaran radiologisnya
menunjukkan TBC aktif. Spesifikasi kamar yang diperlukan adalah kamar khusus
dengan ventilasi khusus dan pintu tertutup. Sebagai tambahan terhadap hal-hal pokok
yang dibutuhkan masker khusus tipe respirasi dibutuhkan bagi mereka yang masuk ke
ruangan perawatan, lab jas diperlukan untuk mencegah kontaminasi pada pakaian dan
sarung tangan atidak diperlukan.

2.5 Prinsip isolasi

Ruang Perawatan isolasi terdiri dari :


- Ruang ganti umum
- Ruang bersih dalam
- Stasi perawat
- Ruang rawat pasien
- Ruang dekontaminasi
- Kamar mandi petugas

5
2.6 Universal Precaution yang di terapkan di ruang isolasi
Kewaspadaan Universal yaitu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh
tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi .
Secara garis besar, standar kewaspadaan universal di ruang isolasi antara lain :
- Mencuci tangan
- Memakai hand scoon
- Memakai masker
- Memakai baju khusus yang sudah disediakan di ruang isolasi

2.7 Prosedur perawatan di ruang isolasi


Dalam melaksanakan perawatan bagi pasien di ruang isolasi yang harus dilakukan seorang
perawat terlebih dahulu adalah ;
- Mencuci tangan
- Memakai Skort di pegang pada bahu sebelah dalam, kemudian kedua lengan
dimasukkan bersama-sama dan tali di ikatkan, kemudian pakai hand scoon , masker dan
APD (alat proteksi diri ) lainnya.
- Setelah selesai pemeriksaan, Buka tali dan lepaskan skort dengan cara memasukkan jari
tangan kedalam lengan sehingga tidak terkontaminasi
- Jika skort di gantungkan di dalam kamar, lipat kebagian yang kotor atau bagian luar
(terbalik)
- Setelah gantungkan skort, cuci tangan dengan bersih
Kemudian yang harus dilakukan perawat kepada pasien adalah ;
- Senyum , salam , sapa (3 S)
- Memberikan motivasi serta dukungan pada pasien dan bertanya apakah ada keluhan
yang dirasakan pasien.
- Mengecek kesehatan pasien

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di rumah sakit yang disediakan bagi
pasien dengan kondisi medis tertentu seperti penyakit menular ( HIV AIDS, Hepatitis,
TBC). Dengan adanya ruangan isolasi serta perawatan medis yang ketat, maka dapat
mencegah penyebaran penyakit ataupun infeksi kepada orang lain .
Tujuan dari pada di lakukannya “Kewaspadaan Umum” adalah agar para petugas kesehatan
yang merawat pasien terhindar dari penyakit-penyakit yang di tularkan melalui darah yang
dapat menulari mereka melalui tertusuk jarum karena tidak sengaja, lesi kulit, lesi selaput
lendir.
Prosedur perawatan ruang isolasi adalah tata cara kerja atau cara menjalankan perawatan di
ruang isolasi.

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui bagaimana
melaksanakan Prosedur Perawatan di Ruang Isolasi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E,dkk.1999, Rencana Asuhan Keperawatan: untuk Perencanaan dan


Pendokumentasikan Perawatan Pasien.Jakarta: EGC.
Kusyanti,Eni,S.Kep.Ns,dkk.2006.Keterampilan dan Prosedur Labolatorium.Jakarta;EGC
Perry,dkk.2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar .Jakarta;EGC

Вам также может понравиться