Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2443-115X
e-ISSN. 2477-1821
Program Studi S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional, Jalan Yos Sudarso 338,
Surakarta
Email : novena_yl@yahoo.com
ABSTRACT
One of the most developed pharmaceutical preparations for paracetamol is a syrup. An
important additional substance required in the formulation of the syrup is a coloring agent.
Telang flower (Clitoria ternatea) is one of the plants that has been proved to contain
anthocyanins. Anthocyanin is a compound which can be used as a coloring agent. Thus, it is
important to further explore telang flower’s potential as a natural coloring agent in
paracetamol syrup preparation. This research was started with the extraction of the dye or
anthocyanin content in the telang flower. The extraction was performed by ethanol with
maceration method. Paracetamol syrups were prepared in four different formulations (F1, F2,
F3, and F4). F1, F2, and F3 contained three increased concentrations of telang extract of
0.25%, 0.5% and 1.0%, respectively, while F4 was added with the synthetic food coloring
agent, as a control. Each formula was evaluated based on its physical properties parameters
including organoleptic observation, pH, density viscosity, and color stability test using
spectrophotometry. The results of organoleptic, pH, density viscosity, and color stability
parameters showed that telang extract with the concentration of 0.25% and 1% possessed more
stable result than 0,5% concentration in the paracetamol syrup preparations.
Tabel 1. Rancangan formula sirup parasetamol dengan zat warna ekstrak bunga telang
Bahan F1 F2 F3 F4
Parasetamol 1,44 g 1,44 g 1,44 g 1,44 g
Propilenglikol 12,96 g 12,96 g 12,96 g 12,96 g
Saccharum album 38,4 g 38,4 g 38,4 g 38,4 g
Asam sitrat 1% 1% 1% 1%
Na benzoat 0,1% 0,1% 0,1% 0,1%
Ekstrak bunga telang 0,25% 0.5% 1,0% -
Pewarna sintetis - - - 0,5%
Aquadest ad 60 mL ad 60 mL Ad Ad
Kerapatan Jenis(10)
Penentuan kerapatan jenis terhadap Uji Viskositas Sirup(11)
masing-masing formula sirup dilakukan Viskositas masing-masing formula
dengan menggunakan piknometer. Timbang sirup ditentukan dengan menggunakan
piknometer yang bersih dan kering dengan viskosimeter Ostwald. Sirup dimasukkan
seksama. Isi piknometer dengan sirup dalam viskosimeter. Hisap sirup dengan
hingga penuh, lalu rendam dalam air es, pompa sampai diatas batas tanda pipa
sehingga suhunya ± 2ºC di bawah suhu kapiler. Cairan dibiarkan mengalir ke bawah
percobaan (25ºC). Tutup piknometer, pipa dan catat waktu yang diperlukan untuk
kapiler dibiarkan terbuka dan suhu sirup mencapai tanda batas dengan menggunakan
dibiarkan naik sampai mencapai suhu stopwatch. Pengujian dilakukan setiap
percobaan, lalu tutup pipa kapier minggu sampai minggu ke-4, untuk
piknometer. Biarkan suhu piknometer mendapatkan data stabilitas viskositas dari
mencapai suhu kamar, lalu usap sisa-sisa air masing-masing formula sirup.
pada piknometer, kemudian timbang dengan
seksama. Kerapatan jenis sirup dapat Uji Stabilitas Warna Sirup terhadap lama
dihitung dengan menggunakan persamaan : penyimpanan.
Stabilitas warna sirup diamati
menggunakan metode spektrofotometri yang
diadaptasi dari penelitian(12). Sampel sirup
diambil 2 mL kemudian ditambahkan
pelarut aquadest hingga 10 mL kemudian
diukur absorbansinya pada panjang
gelombang maksimum yang telah dilakukan
Dimana :
sebelumnya. Pengujian dilakukan setiap
ρ = kerapatan jenis sirup (gr/mL)
minggu sampai minggu ke-4, untuk
m = berat sirup (gr)
mendapatkan data stabilitas warna sirup dari
Vp = volume piknometer (mL)
masing-masing formula sirup
Pengujian dilakukan setiap minggu
sampai minggu ke-4, untuk mendapatkan Analisis Statistik
Data hasil percobaan sifat fisik dari
data stabilitas kerapatan jenis dari masing-
masing-masing formula sirup dilakukan uji
masing formula sirup
2 F2
1 F3
0 F4
0 1 2 3 4 5
Minggu ke-
1.2450
1.2400 F1
1.2350 F2
1.2300
1.2250 F3
1.2200 F4
0 1 2 3 4 5
Minggu ke-
Gambar 3. Pengaruh waktu penyimpanan terhadap rapat jenis sirup F1, F2, F3 dan F4
40
F1
30
F2
20
10 F3
0 F4
0 1 2 3 4 5
Minggu ke-
0.6
Absorbansi
F1
0.4
F2
0.2 F3
0 F4
0 1 2 3 4 5
Minggu ke-
Gambar 5. Pengaruh lama penyimpanan terhadap stabilitas warna sirup F1, F2, F3 dan F4
3. Winarti, S., Ulya S. dan Dhini A., 10. Shanti, Brigitta, Perbandingan
Ekstraksi dan Stabilitas Warna Ubi Stabilitas Fisis Sirup Perasan Daging
Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Buah Mahkota Dewa (Phaleria
sebagai Pewarna Alami. Jurnal Teknik macrocarpa (Scheff.) Boerl.) yang
Kimia 3(1) : 2008, 207 - 213. Mengandung Sukrosa dan Campuran
4. Cahyadi, W, Analisis dan Aspek Sukrosa Sorbitol sebagai Bahan
Kesehatan : Bahan Tambahan Pemanis, Skirpsi, Universitas Sanata
Pangan, Bumi Aksara, Jakarta. 2008, Dharma Yogyakarta, 2007.
Hal. 61-63. 11. Sutinah, K.S., Firdausi, W., S. Budi,
5. Lestari, P., Wijana, S., Putri, W., Studi Kualitas Minyak Goreng dengan
Ekstraksi Tanin dari Buah Alpukat Parameter Viskositas dan Indeks Bias,
(Persea Americana Mill.) Sebagai Berkala Fisika 11 (2) : 2008, 53-58
Pewarna Alami (Kajian Proporsi 12. Petriana, G., Lestraio, L.N., Martono,
Pelarut Dan Waktu Ekstraksi), 2014. Y., 2013, Pengaruh Intensitas Cahaya
6. Yudiono, Kukuk., Ekstraksi terhadap Degradasi Warna Sirup yang
Antosianin dari Ubi Jalar Ungu diwarnai Umbi Bit Merah (Beta
((Ipomoea Batatas Cv. Vulgaris L., var. rubra L.), Program
AYAMURASAKI), dengan Teknik Studi Kimia Fakultas Sains dan
Ekstraksi Subcritical Water, Jurnal Matematika, Universitas Kristen Satya
Teknologi Pangan, 2011, Vol.2 No.1. Wacana
7. Kazuma, K., Noda, K., Suzuki, M., 13. Anonim, Farmakope Indonesia III,
Flavonoid composition related to petal Departemen Kesehatan RI : Jakarta,
color in different lines of Clitoria 1979.
ternatea, Phytochemistry, 2003, 64 14. Ginting, Erliana., Potensi Ekstrak Ubi
(1133-1139) Jalar Ungu sebagai Bahan Pewarna
8. Hartono, M.A., Pemanfaatan Ekstrak Alami Sirup, Prosiding Seminar Hasil
Bunga Telang (Clitoria ternate l.) Penelitian Tanaman Aneka Kacang
sebagai Pewarna Alami Es Lilin, dan Umbi, 2011,755:767
Fakultas Teknologi Universitas Atma 15. Parley, Anthocyanins and their
Jaya Yogyakarta, chemistry in wine, http:
http;//ejournal.uajy.ac.id, 2013 //www.thewinefly.com/thesis/copigs.do
9. Mukaromah, U., Susetyorini, S.H., c, 2005, (5 Sep 2008).
Aminah, S., Kadar Vitamin C, Mutu 16. United States Pharmacopeial, 2010,
Fisik, pH dan Mutu Organoleptis Sirup USP NF 2010
Rosella (Hibiscus Sabdariffa, L)
Berdasarkan Cara Ekstraksi, Jurnal
Pangan dan Gizi, 2010, Vol. 01 No.01