Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
Surgery or surgery is anmedical treatment invasive that is performed to diagnose or treat disease,
injury , or deformity of the body. Surgery will injure tissue that can cause physiological changes in the body
and affect other organs. Most of the SC usingsurgery. anasteri spinal Spinal anesthesia is regional anesthesia
techniques by means of the injection of local anesthetic into the subarachnoid space, analgesia high specific
dermatomes. Spinal anesthesia effects on intestinal peristalsis paralysis will take place on postoperative SC
up to 12-24 hours so that the patient is not allowed to consume food before recovering peristaltic
characterized by hearing the bowel. This study design using this type of research quasy experiment study
designwithmethod. purposive sampling There are 12 respondents were divided into 2 groups: 6 respondents
to a control group and 6 respondents were given the experimental group intervention chewing gum.test
results IndependentSimple T Test showed that there are differences in the duration of the return of intestinal
peristalsis. it is characterized by significant values (Sig = 0.027). conclusions of this study is there are
differences in the duration of the return of intestinal peristalsis.
ABSTRAK
Operasi atau pembedahan adalah suatu penanganan medis secara invasive yang dilakukan untuk
mendiagnosa atau mengobati penyakit, injuri, atau deformitas tubuh. Tindakan pembedahan akan
mencederai jaringan yang dapat menimbulkan perubahan fisiologis tubuh dan mempengaruhi organ tubuh
lainnya. Sebagian besar operasi SC menggunakan anasteri spinal. Anastesi spinal yaitu teknik anastesi
regional dengan cara penyuntikan obat anastesi local kedalam ruang subaraknoid, analgesia setinggi
dermatom tertentu.Efek anastesi spinal pada kelumpuhan peristaltik usus akan berlangsung pada pasca
operasi SC hingga 12-24 jam sehingga pasien belum diperbolehkan mengkonsumsi makanan sebelum
peristaltik pulih yang ditandai dengan terdengarnya bising usus. Desain penelitian ini menggunakan jenis
penelitian Pre Eksperimen dengan rancangan penelitian metode Purposive Sampling.Terdapat 12 responden
yang dibagi 2 kelompok yaitu 6 responden menjadi kelompok kontrol dan 6 responden menjadi kelompok
eksperimen yang diberikan intervensi mengunyah permen karet. Hasil uji Independen Simple T Test
menunjukkan bahwa ada perbedaan durasi kembalinya peristaltik usus .hal tersebut ditandai dengan nilai
signifikan (Sig=0.027). kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan durasi kembalinya
peristaltik usus.
1
2
(60% ) melewati flatus pertama pada 32 jam Tabel 4.3 : Hasil ObservasiDurasi Kembalinya Peristaltik
setelah operasi perut. Mayoritas sampel di Usus Pada Pasien Post Operasi SC
kedua kelompok, yaitu, 9 (60,0%) mengalami Durasi kembalinya peristaltik usus
No
kembalinya nafsu makan 24 jam post operasi. Kelompok Kelompok
responden
Kontrol Eksperimen
Perbedaan antara hasil penelitian ini sangat 1 11 jam 10 jam
jauh berbeda dalam jenis operasi yang 2 13 jam 12 jam
dilakukan namun sama-sama 3 13 jam 11 jam
menggunakanpermen karet sebagai alternatif 4 12 jam 10 jam
5 14 jam 10 jam
yangdigunakan dan sama-sama memberikan
6 11 jam 11 jam
hasil jika mengunyah permen karet dapat Total 74 jam 64 jam
mempercepat kembalinya peristaltik usus. Rata-rata 12jam 11 jam
Berdasarkan pada hasil dari penelitian
Nilai selisih 1
ini dan juga hasil dari penelitian terdahulu
didapatkan bahwa alternatif mengunyah Sumber : Data Primer Pada Tanggal 20
permen karet mampu mempercepat mei – 17 Juni 2017
kembalinya peristaltik usus dan aman untuk
dilakukan pada pasie post operasi. Berdasarkan tabel 4.1 analisis uji
Berdasarkan teori jika mengunyah beda terhadap durasi kembalinya peristaltik
permenkaretadalah suatu treatment yang usus pada pasien post operasi SC diruang
dipercayamemberikan Flamboyan RSUD Mardi Waluyo Blitar ini
hasildalammenstimulasi memperlihat selisih durasi kembalinya
usushalusuntukkembalibekerjanormalpasca peristaltik usus antara kelompok kontrol dan
pembedahan. Mengunyah permenkaret kelompok eksperimen adalah 1jam dan
adalahsuatuprosessepertimakandimana memperlihatkan durasi kembalinya peristaltik
adamassadidalammulut dan adanyaproses usus kelompok eksperimen lebih cepat
mengunyah sehingga timbulah mekanisme kembali sedangkan pada uji independent
vagalcholinergic (parasimpatis) simple t testdiperoleh nilai p value 0,027 (p
menstimulasi saluranpencernaan sehingga value <0.05) yang berarti ada perbedaan yang
dengan mengunyah permen karet dapat signifikan antara durasi kembalinya
merangsang munculnya gerakan peristaltik peristaltik usus antara kelompok kontrol dan
kembali,halini samadengan prosesmakan kelompok eksperimen.
secaraoral,namunsecarateori, proses inilebih Sejalan dengan penelitian yang
jarang menimbulkan respon muntah pada dilakukan oleh Hardono, et al. (2015) tentang
pasien danmencegahterjadinyaaspirasi[6]. pengaruh mengunyah permen karet terhadap
durasi waktu postoperative ileus pasca bedah
c. Identifikasi perbedaan durasi kembalinya abdomen di RSUD Pringsewu Lampung
peristaltik usus pada kelompok kontrol dan dengan tujuan Mengevaluasi pengaruh
kelompok eksperimen diruang Flamboyan mengunyah permen karet terhadap durasi
RSUD Mardi Waluyo Blitar. waktu postoperative ileus di RSUD
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui Pringsewu Lampung dengan hasil penelitian
bahwa rata – rata kembalinya peristaltik usus ini terdapat perbedaan rerata durasi waktu
pada kelompok kontrol yaitu 12 jam setelah postoperative ileus pada kedua kelompok,
operasi. Pada kelompok eksperimen dimana ditunjukkan dengan angka
diketahui rata-rata kembalinya peristaltik significancy 0,000 dengan perbedaan rerata
usus yaitu 11 jam setelah operasiSC. sebesar 4,5. Intepretasi nilai IK 95% berarti
bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%
Tabel 4.4 : Hasil Uji Independen Simple T Test Dari Hasil diyakini bahwa selisih penurunan durasi
Observasi Kelompok Kontrol Dan Kelompok Eksperimen
waktu postoperative ileus antara responden
Koevisien
korelasi
Mean P Value yang mengunyah permen karet dengan tidak
Kelompok mengunyah permen karet adalah antara 3,17
kontrol
12 sampai 5,90. Karena nilai ρ ˂ 0,005 maka
0.027 dapat diambil kesimpulan terdapat perbedaan
Kelompok
11 rerata durasi waktu postoperative ileus yang
eksperimen
6
REFERENSI