Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
mengakibatkan kematian tercatat sebanyak 2.375 kasus dari total jumlah
kecelakaan kerja. Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PPK dan K3) menyatakan bahwa
kecelakaan kerja dari tahun ke tahun mengalami peningkatan hingga 5%.
Bahkan menurut penelitian World Economic Forum tahun 2006, angka
kematian akibat kecelakaan di Indonesia mencapai 17-18 untuk setiap
100.000 pekerja (Ramli, 2010).
Kecelakaan kerja secara umum disebabkan oleh 2 hal pokok yaitu
perilaku tidak aman (unsafe behavior/unsafe action) dan kondisi tidak aman
(unsafe condition). Suma’mur (2014) memperkirakan bahwa 80%-85%
kecelakaan kerja terjadi karena kontribusi dari perilaku pekerja yang tidak
aman.
Setiap tahun banyak pekerja lapangan bidang industri konstruksi
meninggal atau cedera sebagai dampak bahaya dari pekerjaannya, yang
lainnya menderita sakit, seperti misalnya kanker, sakit kulit, ketulian atau
sakit paru-paru. Bahaya-bahaya tersebut tidak terbatas pada lingkungan kerja
saja. Anak-anak dan anggota masyarakat lainnya juga banyak yang
meninggal atau terluka akibat kegiatan pekerjaan konstruksi yang tidak
dikendalikan dengan baik. pada akhir dasawarsa ini kondisi industri
konstruksi telah berkembang, tetapi angka kematian, cacat, cedera dan sakit
tetap tinggi. Kematian, cedera dan sakit ini disamping mengakibatkan
penderitaan dan kekusahan, juga kerugian biaya. Pada suatu survei tentang
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan diperoleh data bahwa kerugian
akibat kecelakaan mencapai 8,5% dari perhitungan biaya proyek konstruksi,
walaupun tidak terjadi kecelakaan yang serius (Rijanto, 2010).
PT. Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang konstruksi melakukan kegiatan pembangunan memiliki
banyak pekerjaan yang dilakukan hampir secara bersamaan dan memiliki
pekerja yang heterogen, serta berbagai peralatan pendukung pembangunan.
Tentu dengan melihat banyaknya aktivitas yang berlangsung meningkatkan
resiko yang mungkin terjadi seperti kecelakaan akibat alat-alat berat,
kecelakaan ketika bekerja di ketinggian serta kesalahan mengoperasikan
2
peralatan yang digunakan untuk proses pembangunan. Perlu adanya langkah
pengendalian resiko guna mencegah kecelakaan kerja dimana potensi bahaya
terhadap keselamatan pekerja dimungkinkan untuk dikurangi atau bahkan
dihilangkan.
Pencegahan kecelakaan merupakan hal yang mendasar bagi
perusahaan, karena menyangkut jiwa manusia atau tenaga kerjanya dan
lingkungan kerja itu sendiri yang menjadi penyebab timbulnya kecelakaan.
Oleh karena itu mempromosikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dikalangan tenaga kerja, pengusaha, dan masyarakat melalui program safety
talk merupakan hal yang penting bagi perusahaan, guna terciptanya hubungan
industri yang harmonis, dinamis serta berkeadilan yang menjamin ketenangan
usaha, ketenangan kerja dan produktifitas melalui pengembangan budaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
1. Mengetahui Gambaran Pelaksanaan Safety Talk Pada Pekerja di
Proyek Taman Anggrek Residens PT. Pulau Intan Bajaperkasa
Konstruksi Jakarta 2017.
3
5. Mengetahui gambaran output Safety Talk di Proyek Taman
Anggrek PT. Pulau Intan Bajaperkasa Konstruksi Jakarta 2017.