Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Salah satu kelebihan investasi perdagangan forex adalah adanya leverage atau two way
opportuniy, yaitu kesempatan mencetak keuntungan baik dalam kondisi harga sedang naik
maupun sedang menurun.
Dalam kondisi harga sedang naik, strategi yang digunakan adalah perdagangan
konvensional, yaitu membeli dahulu dengan harga murah baru kemudian menjualnya. Inilah
yang dilakukan pada transaksi sektor riil.
Dalam perdagangan forex, jika kondisi harga sedang menurun, investor bisa melakukan
strategi short selling, yaitu melakukan penjualan lebih dulu dengan harga yang masih tinggi baru
membeli ketika harga sudah murah / menurun. Pada investasi forex, short selling menjadi
pengetahuan wajib dan pekerjaan wajib pula. Sebab, justru kondisi inilah yang sering terjadi.
Oleh karena itu investor harus mengetahui seluk beluk short selling ini. Pada prinsipnya, short
selling adalah melakukan penjualan suatu barang atau jasa yang tidak dimiliki oleh penjual.
Mengapa bisa terjadi, seseorang yang tidak memiliki suatu barang atau jasa untuk dijual
dapat melakukan penjualan? Bagaimana seandainya pembeli menuntut penjual untuk segera
menyerahkan barang atau jasanya? Di sinilah perbedaan berinvestasi di sektor riil dengan
berinvestaii di perdagangan forex.
Terlihat dari persamaan diatas bahwa model ini tidak membedakan karakterisitik antarindividu
yang terlihat dari nilai intersepnya yang sama untuk semua individu yaitu . Hal ini menjadi
masalah besar dalam model ini. Karakteristik antarindividu yang dianggap sama akan menutupi
keunikan atau heterogenitas dari masing-masing individu. Keunikan atau heterogenitas tersebut
terdapat atau ditutupi oleh galat . Akibatnya, kemungkinan adanya korelasi antara galat tersebut
dengan variabel penjelas dalam model cukup besar. Jika terjadi korelasi antara galat dengan
variabel penjelas akan menyebabkan persamaan diatas menjadi bias dan tidak konsisten. Ingat
asumsi klasik pada regresi tentang hal ini.
Sebagai contoh, kita misalkan variabel terikat (Y) adalah produksi total perusahaan
dengan dua variabel penjelas dalam model yaitu, jumlah pekerja (X1) dan bahan baku (X2). Jika
kita menggunakan model ini, tentu kita akan menganggap bahwa karakteristik antarperusahaan
adalah sama. Hal ini tentu tidak bisa kita terima, pada kenyataannya tiap perusahaan tentu saja
berbeda, seperti strategi produksi, tingkat pendidikan pekerja, dan jenis perusahaan (swasta atau
negeri). Perbedaan karakteristik tersebut tentu akan berpengaruh terhadap tingkat produksi dari
masing-masing perusahaan. Dengan demikian, jika ingin menggunakan model ini haruslah
sangat berhati-hati.