Вы находитесь на странице: 1из 7

Jejak 8 (1) (2015): 1-88. DOI: 10.15294/jejak.v7i1.

JEJAK
Journal of Economics and Policy
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jejak

STRATEGI PENGEMBANGAN
INDUSTRI KECIL CARICA
Adi Permadi1 

Universitas Negeri Semarang, Indonesia


1

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15294/jejak.v7i1.

Received : 15 Desember 2014; Accepted: 6 january 2015; Published: March 2015

Abstract
The purpose of this study to find out the profiles of carica industries in Wonosobo regency and to determine what is the development
strategy can be used. The variables in this research belongs to human resources, capital, technology, and marketing. Data analysis
method used is descriptive analysis method and SWOT analysis. Based on the results of this study showed that small industrial profiles
carica in Wonosobo regency in 2014 there were 15 business units. There are several priority development strategies did, those are SO
strategy to improve the quality of human resources to improve product quality of carica, utilizing the labor of the surrounding area to
increase carica industry, and optimize strategic industrial location. WO strategy to prepare the inventory in the form of stock products
carica, carica optimize product to meet consumer demand, and optimize the training of relevant agencies. ST strategies to improve
the quality and characteristics of products carica, requires the role of government in terms of anticipating landslides in Dieng, and
carica product innovation to improve consumer tastes. WT strategy to improve the managerial capacity of employers, raise the price of
products carica, and in the dry season production carica replaced with other processed food products act. Based on the research results
can be concluded, the strategy adopted in this condition is to support an aggressive policy.

Keywords: strategy development, small industries, profile, Wonosobo.

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana profil industri kecil carica di Kabupaten Wonosobo serta untuk mengetahui
strategi pengembangan apa yang bisa digunakan. Variabel yang diteliti adalah profil industri yang meliputi sumber daya manusia,
permodalan, teknologi, dan pemasaran. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis SWOT.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa profil industri kecil carica di Kabupaten Wonosobo pada tahun 2014 ada 15 unit
usaha. Ada beberapa prioritas strategi pengembangan yaang dilakukaan yaitu strategi SO dengan meningkatkan kualitas SDM,
memanfaatkan tenaga kerja dari daerah sekitar, dan mengoptimalkan lokasi industri yang strategis. Strategi WO menyiapkan stok
produk carica, mengoptimalkan produk carica, dan mengoptimalkan pelatihan dari dinas terkait. Strategi ST dengan meningkatkan
kualitas ciri khas produk carica,peranan pemerintah dalam hal mengantisipasi bencana longsor di Dieng, dan melakukan inovasi
produk carica. Strategi WT dengan meningkatkan kemampuan manajerial pengusaha, menaikkan harga jual produk carica, dan
pada musim kemarau diganti dengan produk makanan komoditas Kabupaten Wonosobo. Berdasarkan hasil penelitian, strategi yang
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan yang agresif, yaitu industri kecil carica di Kabupaten Wonosobo dapat
bersaing dengan produk olahan makanan jenis lainnya dari berbagai daerah dengan cara menjaga dan meningkatkan kualitas produk
carica yang dihasilkan.

Kata Kunci: strategi pengembangan, industri kecil, profil, Wonosobo.

How to Cite: . (2014). judul. JEJAK Journal of Economics and Policy, 8 (1): 1-88 doi: 10.15294jejak.v7i1.

© 2015 Semarang State University. All rights reserved


Corresponding author : ISSN 1979-715X
Address: Kampus Unnes Sekaran, Semarang 50229
E-mail: permadiadi20@gmail.com
JEJAK Journal of Economics and Policy 8 (1) (2015): 1-88 39

PENDAHULUAN yang tinggi mempunyai hasil bumi yang


beranekaragam. Salah satunya adalah buah
Melihat potensi industri yang sangat
pepaya gunung atau carica. Bedanya jika pe-
baik, tidak berarti dalam proses usahanya
paya biasa lebih dikenal tumbuhan tropis
tidak menghadapi hambatan dan tantan-
yang memerlukan banyak panas dan mata-
gan. Seperti yang dikatakan Anoraga (2002),
hari, maka carica termasuk keluarga pepaya
bahwa usaha kecil menghadapi berbagai
yang hanya bisa tumbuh di tempat tinggi
tantangan dan kendala seperti kualitas
basah, 1.500-3.000 di atas permukaan laut,
sumber daya manusia yang rendah; tingkat
memerlukan temperatur yang cukup din-
produktifitas dan kualitas produk dan jasa
gin, dan banyak hujan.
rendah; kurangnya teknologi dan informasi;
Kondisi tersebut sangat cocok dengan
faktor produksi; sarana; dan prasarana be-
iklim Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten
lum memadai; aspek pendanaan dan pela-
Wonosobo. Selain itu, buah papaya carica
yanan jasa pembiayaan; iklim usaha belum
tak hanya dapat dimanfaatkan buahnya saja
mendukung; dan koordinasi pembinaan
melainkan juga bagian tanaman yang lain
belum baik. Namun demikian ada peluang
seperti biji (Purwaningdyah, et al, 2014). Ter-
yang dapat dimanfaatkan oleh UKM dalam
dapat beberapa kendala yang dihadapi oleh
kegiatan usahanya, seperti: adanya komit-
industri kecil carica, dalam hal permodalan
men pemerintah; ketersediaan sumber daya
para pengusaha mengalami keterbatasan
alam yang beranekaragam dan lain-lain.
modal untuk pengembangan usahanya,
Bustaman (2010) Juga menyatakan
keterbatasan bahan baku dan penggunaan
bahwa permasalahan akses modal yang le-
teknologi untuk proses produksi.
mah, produktivitas rendah, kemampuan
Pembangunan ekonomi daerah ada-
pengelolaan usaha yang masih sederhana,
lah suatu proses dimana pemerintah daerah
akses untuk mendapatkan teknologi mo-
dan masyarakatnya mengelola sumber daya
dern dan beban birokrasi turut memberi-
yang ada dan membentuk suatu pola ke-
kan permasalahan bagi sektor UMKM. Sek-
mitraan antara pemerintah daerah dengan
tor UKM sendiri dibagi ke dalam beebrapa
sektor swasta untuk menciptakan suatu la-
kategori. Berdasarkan karakteristik pemi-
pangan kerja baru dan merangsang perkem-
liknya; berdasarkan organisasi pemiliknya;
bangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan
berdasarkan prioritas strategi; dan berdas-
ekonomi) dalam wilayah tersebut (Lincolin,
arkan skala ekonomi (Kitching & David,
1999). Pada umumnya pembangunan eko-
2012).
nomi yang dilakukan oleh negara-negara
Perkembangan sektor usaha kecil
berkembang mempunyai tujaun antara lain
dan menengah hingga saat ini jumlahnya
untuk menciptakan pembangunan ekonomi
telah menggelembung sedemikian besar
yang hasilnya secara merata dinikmati oleh
bahkan hampir menyamai jumlah mereka
masyarakat, meningkatkan laju pertumbu-
yang bekerja di sektor formal lainnya. Di
han ekonomi, meningkatkan kesempatam
banyak negara-negara miskin dan ber-
kerja, pemerataan pendapatan, mengurangi
kembang, kontribusi yang bisa diberikan
perbedaan kemampuan antar daerah, struk-
oleh pelaku usaha kecil mencapai 30%-
tur perekonomian yang seimbang. Salah
60% dari seluruh penduduk perkotaan.
satu indikator untuk menilai keberhasilan
Sedangkan di wilayah Jawa jumlah pela-
dari pembangunan ekonomi suatu negara
ku sektor ini berkisar antara 37% sampai
adalah dilihat dari kesempatan kerja yang
43%, sementara di luar Jawa lebih bany-
diciptakan dari pembangunan ekonomi
ak lagi berkisar antara 40%-55% (Sriyana,
(Sagir, 2000).
2010).
Setiap daerah banyak tumbuh sent- METODE PENELITIAN
ra-sentra industri kecil yang menjadi anda-
lan masing-masing. Seperti di Kabupaten Penelitian ini menggunakan data
Wonosobo yang mempunyai potensi alam primer. Data primer dikumpulkan langsung
melalui observasi (pengamatan), dengan
40 Adi Permadi, Strategi Pengembangan Industri Kecil Carica

menggunakan kuesioner yang telah di- formasi yang diperoleh diklasifikasikan.


siapkan sebelumnya. Dalam penelitian ini,
Tabel 1. Analisis Faktor Internal dan Ekster-
sumber datanya adalah pemilik industri ke-
nal
cil carica di Kabupaten Wonosobo.
Adapun variabel dalam penelitian ini Faktor-faktor
adalah Profil usaha industri kecil carica di Strategi Bobot x
Bobot Rating
Kabupaten Wonosobo mencakup; SDM Internal dan Rating
(Tenaga Kerja) indikatornya: Jumlah tenaga Eksternal
kerja, tingkat pendidikan, dan usia tenaga Kekuatan
kerja. Permodalan indikatornya modal awal Kelemahan
dan sumber modal, Teknologi indikatornya: Peluang
teknologi yang digunakan, Pemasaran indi- Ancaman
katornya: daerah pemasaran dan promosi
yang dilakukan dan Bahan Baku. Sumber: Freddy Rangkuti, 2006 hal 24-
Analisis data dalam penelitian 25.
menggunakan metode analisis deskriptif. Pemberian bobot masing-masing ska-
Di mana metode ini merupakan cara me- la mulai 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (pa-
rumuskan dan menafsirkan data yang ada ling tidak penting), berdasarkan pengaruh
sehingga memberikan gambaran yang jelas tersebut. Semua bobot tersebut tidak boleh
mengenai profil industri kecil carica dan melebihi skor total 1,00. Pemberian rating
faktor internal dan eksternal industri kecil untuk masing-masing faktor-faktor den-
carica di Kabupaten Wonosobo. gan skala mulai dari empat sampai dengan
Selanjutnya analisis SWOT. Fung- satu, berdasarkan pengaruh faktor terse-
sinya adalah identifikasi berbagai fak- but terhadap kondisi sektor industri kecil
tor secara sistematis untuk merumuskan carica. Pemberian nilai rating untuk faktor
faktor-faktor pendorong dan penghambat kekuatan dan peluang yang bersifat positif
pertumbuhan dan perkembangan sektor semakin besar diberi rating 4, tetapi bila ke-
industri kecil carica. Analisis ini didasarkan cil diberi rating 1. Pemberian nilai rating ke-
pada logika yang dapat memaksimalkan lemahan dan ancaman yang bersifat negatif
kekuatan (strength) dan peluang (opportu- semakin besar diberi rating 1, tetapi bila ke-
nities), namun secara bersamaan dapat me- cil diberi rating 4.
minimalkan kelemahan (weakness) dan an- Langkah selanjutnya setelah dipero-
caman (treats).Berikut ini langkah-langkah leh analisis mengenai kekuatan, kelemahan,
selanjutnya setelah diperoleh analisis men- peluang, dan ancaman pada sektor industri
genai kekuatan, kelemahan, peluang, dan kecil carica adalah dengan matriks internal-
ancaman pada sektor industri kecil carica. ekstrenal.
Identifikasi faktor-faktor internal dan Analisis ini digunakan untuk menga-
eksternal ini diperoleh dengan memanfaat- nalisis strategi pengembangan industri kecil
kan seluruh hasil analisis. Selanjutnya in- carica di Kabupaten Wonosobo yang digu-

Tabel 2. Alternatif Pengembangan SWOT secara Matrik


Faktor Internal
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Faktor Eksternal
Peluang (O) Kekuatan yang ada digunakan Memanfaatkan peluang
untuk mengisis peluang yang yang ada dengan menanggu-
tersedia(SO) langi kelemahannya (WO)
Ancaman (T) Kekuatan yang dimiliki untuk Meminimalkan kelemahan
mengatasi ancaman yang diha- dan menghindari ancaman
dapi (ST) (WT)
Sumber: Freddy Rangkuti,2006.
JEJAK Journal of Economics and Policy 8 (1) (2015): 1-88 41

BERBAGAI PELUANG

3. Mendukung strategi arround 1. Mendukung strategi Turn-agresif

KELEMAHAN INTERNAL KEKUATAN INTERNAL

4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi difersifikasi

BERBAGAI ANCAMAN

Sumber: Rangkuti (2006: 19).


Gambar 2 Matrik Analisis SWOT

Total skor faktor strategi internal


Kuat Rata-rata Lemah
4,0 3,0 2,0 1,0

Total 4,0 Tinggi


I II III
Skor 3,0 Sedang Pertumbuhan Pertumbuhan Penciutan

V
IV VI
Faktor Strategis Pertumbuhan Stabili-
Stabilitas Penciutan
2,0 Rendah tas

VII VIII IX
Pertumbuhan Pertumbuhan Likuiditas
Eksternal 1,0

Sumber: Freddy Rangkuti (2006:151).


Gambar 1 Matriks Internal-Eksternal
Keterangan:
I : Strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal.
II : Strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal.
III : Strategi turn around.
IV : Strategi stabilitas.
V : Strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal atau stabilitas (tidak ada
perubahan dalam pendapatan).
VI : Strategi divestasi.
VII : Strategi diversifikasi konsentrik.
VIII : Strategi diversifikasi konglomerat.
IX : Strategi likuiditas (tidak berkembang).
42 Adi Permadi, Strategi Pengembangan Industri Kecil Carica

nakan dalam penelitian ini adalah sebagai ja), hasil penelitian menunjukkan bahwa se-
berikut. bagian besar pengusaha industri kecil carica
Matrik ini dapat menggambarkan se- di Kabupaten Wonosobo berjenis kelamin
cara luas bagaimana peluang dan ancaman laki-laki (53,33%), berumur 30-39, 40-49,
eksternal yang dihadapi industri kecil carica 50-59 tahun (26,67%) dan berpendidikan
sehingga dapat disesuaikan denga kekuatan tamat SLTA (53,33%). Dengan adanya in-
dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik di- dustri kecil carica di Kabupaten Wonosobo
sesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan mampu menyerap tenaga kerja yang cukup
yang dimilikinya. Matrik ini dapat mengha- banyak dari daerah sekitar industri. Tenaga
silakan empat set kemungkinan alternatif kerja yang terserap pada industri kecil carica
strategi di Kabupaten Wonosobo menurut data te-
rakhir tahun 2014 sebanyak 162 tenaga kerja.
HASIL DAN PEMBAHASAN Ditinjau dari segi permodalan, hasil
Unit usaha industri kecil carica di penelitian menunjukkan bahwa sebagian
Kabupaten Wonosobo tersebar di tiga ke- besar sumber modal industri kecil carica
camatan, yaitu Kecamatan Kejajar, Mojo- di Kabupaten Wonosobo berasal dari mo-
tengah, dan Wonosobo. Terdapat 15 unit dal sendiri atau pribadi yaitu sebanyak 12
usaha industri kecil carica di Kabupaten pengusaha (80%) dan modal awal pendiri-
Wonosobo, dimana jumlah terbanyak ter- an usaha sebesar antara Rp 1.000.000,- s/d
dapat di Kecamatan Wonosobo yaitu ada 9 Rp 5.000.000,-. Keputusan pengusaha un-
unit usaha. tuk menggunakan modal pribadi dikare-
Dari hasil penelitian diketahui bah- nakan pengusaha pada industri kecil carica
wa penggunaan tenaga kerja pada industri di Kabupaten Wonosobo memang meng-
kecil carica di Kabupaten Wonosobo mayo- hindari pinjaman dari perbankan karena
ritas antara 6 – 10 orang tenaga kerja. Dilihat mempunyai resiko yang tinggi dan takut
dari segi sumber daya manusia (tenaga ker- tidak bisa mengangsur pinjamannya beser-

Tabel 3. Analisis Matrik IFE Industri Kecil Carica di Kabupaten Wonosobo


Kekuatan
Bobot Rating Bobot x
Faktor-Faktor Strategi Internal
Rata-rata Rata-rata Rating
(A) Kualitas produk sesuai selera 0,096 3,887 0,373
(B) Adanya inovasi produk carica 0,096 2,067 0,198
(C) Ketrampilan tenaga kerja memadai 0,091 3,733 0,34
(D) Tenaga kerja dekat dengan lokasi
usaha 0,109 3,133 0,341
(E) Lokasi industri dekat dengan pasar 0,119 3,667 0,436
Kelemahan
(F) Keterbatasan bahan baku yang terse-
dia 0,085 1,067 0,091
(G) Dana investasi dan modal kerja
terbatas 0,088 1,133 0,1
(H) Mahalnya harga teknologi modern 0,118 2,333 0,275
(I) Keterbatasan industri memenuhi
permintaan 0,088 1,2 0,106
(J) Manajemen belum maksimal 0,11 1,8 0,198
Total IFE 2,458
Sumber: data primer, diolah, 2014.
JEJAK Journal of Economics and Policy 8 (1) (2015): 1-88 43

Tabel 4. Analisis Matrik EFE Industri Kecil Carica di Kabupaten Wonosobo

Peluang
Bobot Rating
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot x Rating
Rata-rata Rata-rata
(A) Permintaan carica meningkat 0,103 3,333 0,343
(B) Tidak adanya barang substitusi 0,11 3,467 0,381
(C) Pangsa pasar luas 0,093 3,133 0,291
(D) Kemudahan mendirikan usaha 0,093 2,467 0,229
(E) Pelatihan dari dinas terkait 0,103 2,933 0,302
Ancaman
(F) Harga bahan baku berfluktuatif 0,088 1,533 0,135
(G) Iklim usaha tidak stabil 0,114 2,333 0,266
(H) Kenaikan harga barang pembantu 0,094 1,667 0,157
(I) Bencana longsor di Dieng 0,116 2,4 0,278
(J) Hambatan pada musim kemarau 0,087 1,267 0,110
Total EFE 2,494
Sumber: data primer, diolah, 2014.

ta bunga tinggi yang dikenakan, ada pula bobot x rating terkecil yaitu 0,110.
yang mengaku takut pinjaman tersebut ti- Strategi Pengembangan Industri Kecil
dak bisa dikelola dengan baik sehingga akan Carica di Kabupaten Wonosobo Strategi SO
menyebabkan kerugian. Ditinjau dari segi (Strenght-Opportunity) antara lain Mening-
teknologi, hasil penelitian menunjukkan katkan kualitas sumber daya manusia untuk
peralatan yang digunakan masih semi tradi- meningkatkan kualitas produk carica; Me-
sional. Proses produksi carica di Kabupaten manfaatkan tenaga kerja dari daerah sekitar
Wonosobo sebagian besar kegiatannya dila- untuk peningkatan industri carica; Men-
kukan di tempat khusus (pabrik) yang bia- goptimalkan lokasi industri yang strategis,
sanya berlokasi disamping rumah pemiliki agar produsen menambah produksinya ka-
usaha. rena pasar produk carica sangat terbuka.
Kekuatan dan kelemahan utama bagi Tenaga kerja menjadi penting mengingat
industri carica digambarkan pada tabel dia- salah satu pilar keberhasilan suatu usaha
tas. Kekuatan utama industri carica adalah adalah pengelolaan dan perencanaan usaha
variabel kekuatan yang memiliki nilai bobot yang matang (Karel, 2013).
x rating terbesar, yakni lokasi industri dekat Selanjutnya adalah Strategi WO meli-
dengan pasar. Dengan nilai bobot x rating puti, menyiapkan persediaan dalam bentuk
0,436.Kelemahan utama industri carica ada- stok barang untuk mengatasi masalah keti-
lah keterbatasan bahan baku yang tersedia ka kekurangan bahan baku; Mengoptimal-
dengan nilai bobot x rating terkecil yaitu kan produk khas daerah untuk memenuhi
0,091. permintaan pasar; Mengoptimalkan pelati-
Faktor-faktor eksternal yang berpen- han dari dinas untuk memenuhi dan men-
garuh terhadap industri carica ditunjukkan jaga kualitas produk carica.
pada tabel diatas. Peluang utama bagi in- Kemudian Strategi ST antara lain,
dustri carica tersebut adalah tidak adanya Menjaga kualitas dan ciri khas produk agar
barang substitusi carica di pasaran dengan dapat bersaing dengan industri carica yang
bobot x rating terbesar yaitu 0,381. Aanca- lainnya; Mengantisipasi bencana longsor di
man utama bagi industri carica yaitu ham- dataran tinggi Dieng dapat dilakukan den-
batan pada musim kemarau dengan nilai gan penyuluhan kepada para masyarakat
44 Adi Permadi, Strategi Pengembangan Industri Kecil Carica

di daerah dataran tinggi Dieng; Melakukan Anwar, Moh Arsjad. (1986). Ekonomi Indonesia,
inovasi produk carica yang bisa meningkat- Masalah dan Prospek 1986/1987. Jakarta:UI
PRESS.
kan selera para konsumen. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Ja-
Adapun langkah lain yaitu strategi karta: PT Asdi Mahasatya.
WT yakni, Meningkatkan kemampuan ma- Azhary, Saleh Irsan. (1986). Industri Kecil Sebuah
najerial pengusaha; Menaikkan harga jual Tinjauan Dan Perbandingan. Jakarta: LP3ES.
BPS . (2014). Kabupaten Wonosobo Dalam Angka.
produk carica untuk menutupi biaya pro-
Wonosobo:BPS Kabupaten Wonosobo.
duksi yang terus naik; Pada musim kemarau Bustaman, Umi Salwa Ahmad. (2010). Growth Strate-
produksi carica bisa diganti dengan produk gies among Small and Medium Enterprises –
makanan olahan lainnya yang menjadi ko- Case of Malay Entrepreneurs. Journal of Small
moditas Kabupaten Wonosobo. Business Management, 36(4)
David, FR. (2008). Manajemen Strategis Konsep. Edisi
SIMPULAN Ketujuh Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Indeks.
Karel, Skokan. et al. (2013). Strategic Planning and
Terdapat 15 unit usaha industri kecil Business Performance of Micro, Small and
carica, dimana jumlah unit terbanyak ter- Medium-Sized Enterprises. Journal of Com-
petitiveness Vol. 5, Issue 4, pp. 57-72, Decem-
dapat di Kecamatan Wonosobo yaitu ada 9 ber 2013
unit usaha. Industri kecil carica di Kabupa- Kitching, John., and David Smallbone. (2012). Are
ten Wonosobo mayoritas dikelola oleh res- freelancers a neglected form of small busi-
ponden pemilik industri kecil carica beru- ness?. Journal of Small Business and Enter-
prise Development, Vol. 19 Iss: 1 pp. 74 - 91
mur produktif dengan tingkat pendidikan
Kuncoro, Mudrajat. (2000). Usaha Kecil di Indonesia:
sebagian besar tamat SLTA. Profil, Masalah dan Strategi Pemberdayaan.
Sebagian besar sumber modal industri Website http://www.google.com. Diakses
kecil carica di Kabupaten Wonosobo berasal pada tanggal 20 Oktober 2014.
dari modal sendiri atau pribadi sebanyak 12 Lincolin, Arsyad. (1999). Pengantar Perencanaan dan
Pembangunan Ekonomi Daerah. Yogyakarta:
pengusaha. Kekuatan yang dimiliki industri BPFE.
kecil carica di Kabupaten Wonosobo adalah Purwaningdyah, Yunia Galih .et al. (2014). Efektivitas
lokasi industri yang dekat dengan pasar.Ke- ekstrak biji pepaya (carica papaya l.) Sebagai
lemahan yang dimiliki adalah keterbatasan anti diare pada mencit yang diinduksi salmo-
nella typhimurium. Jurnal Pangan dan Agroin-
bahan baku yang tersedia.Peluang yang
dustri Vol. 3 No 4 p.1283-1293, September 2014
dimiliki industri kecil carica di Kabupa- Rangkuti, Freddy. (2008). Analisis SWOT Teknik
ten Wonosobo adalah tidak adanya barang Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Grame-
substitusi carica di pasaran. dia Pustaka Utama.
Ancaman yang dimiliki industri ke- Sriyana, Jaka. (2010). Strategi Pengembangan Usaha
Kecil dan Menengah (Ukm): Studi Kasus Di
cil carica di Kabupaten Wonosobo adalah Kabupaten Bantul. Fakultas Ekonomi. UII. Yo-
hambatan pada musim kemarau.Berdasar- gyakarta.
kan hasil penelitian strategi pengembangan Sukirno, Sadono. (2002). Pengantar Teori Mikro eko-
yang dapat dilakukan oleh industri kecil ca- nomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suparmoko. M. (2002). Ekonomi Pembangunan. Yog-
rica di Kabupaten Wonosobo adalah strate-
yakarta: BPFE Yogyakarta.
gi konsentrasi melalui integrasi horizontal. Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindus-
Strategi ini bertujuan memperluas usaha trian. Jakarta.
dengan cara meningkatkan jumlah produk- Undang-Undang No. 9 Tahun 1999 tentang Perindus-
si dan menambah jasa. Pada industri kecil trian. Jakarta.
Sagir, Suharsono. (2000). Membangun Manusia
carica di Kabupaten Wonosobo dapat me- Karya. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
ningkatkan kualitas produk dan memperlu-
as pasar dengan cara promosi.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, H.R. (2005). Dasar-dasar Ekonomi
Wilayah. Jakarta: Graha Ilmu.
Anoraga, Pandji., dan Djoko Sudantoko. (2002). Ko-
perasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil. Ja-
karta: PT Rineka Cipta.

Вам также может понравиться