Вы находитесь на странице: 1из 19

b.

Prinsip four handed-dentistry


 Dokter gigi diharapkan melatih asisten sehingga tidak perlu melakukan pergerakan
yang tidak efisien. Misalnya mengambil forcep atau alat pencabutan gigi di daerah
yang jauh dari jangkauannya.
 Asisten yang membantu dokter gigi harus mempunyai pengetahuan dan
keterampilan dalam menangani peralatan. Terlatih untuk mengikuti setiap prosedur
perawatan yang dilakukan dokter gigi.
 Asisten harus lebih sering menangani peralatan misalnya saliva ejector, suction
pump, handpiece dan bor, sehingga dokter gigi tidak perlu melakukannya sendiri
 Oleh karena itu dikenal konsep pembagian zona kerja atau Clock Concept, bila kepala
pasien dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat dibelakang pasien, maka arah jam
11-2 disebut static zone, daerah tanpa pergerakan dokter gigi dan perawat serta
tidak terlihat pasien, pada zona ini untuk menempatkan mobile cabinet yang berisi
hand instrument yang dapat membuat takut pasien. Arah jam 2-4 disebut assisten
zone, tempat pergerakan perawat, pada dental unit di sisi ini dilengkapi saliva ejector,
suction dan light cure. Arah jam 4-8 disebut transfer zone, kemudian dari arah 9
sampai jam 11 adalah operator zone, tempat pergerakan dokter gigi.

1. Kondisi ruang kerja


a. Kursi operator
 Tidak boleh terlalu tinggi atau rendah
 Kursi harus menyangga punggung dengan baik
 Letak kursi operator dekat dengan pasien
b. Meja peralatan atau instrument table pada kursi gigi
 Meja ditempatkan sesuai jangkauan tangan dokter gigi
 Meja disesuaikan dengan tinggi operator
c. Lampu
 Arah pencahayaan sesuai dengan area kerja pada mulut pasien
 Lampu harus terang tidak redup
d. Instrumen tajam
 Alat harus selalu dalam kondisi tajam ( tidak tumpul )
e. Suhu ruangan
 Harus nyaman bagi operator dan pasien
 Tidak lembab
2. Postur tubuh
a. Leher tidak miring pada satu sisi
b. Bahu lurus tidak naik atau turun (tubuh pada bagian atas ditekuk ke depan, dari sendi
pinggul maksimum 10-20 derajat. Kepala ditekuk ke depan maksimal 25 derajat.
c. Badan lurus tidak miring kanan atau kiri dan tidak mluntir saat merawat pasien
(hindari penekukan kesamping dan rotasi)
d. Siku membentuk < 90º
e. Punggung dalam posisi tegak bersandar pada punggung kursi
f. Posisi kaki ( paha operator ) selevel dengan kepala pasien dan kaki menapak lantai
g. Dari zero point operator, mampu berputar sekitar kepala pasien dari posisi jam 2 – 10
tanpa adanya hambatan.
h. Lampu diposisikan di sekitar kepala drg, sehingga cahaya jatuh paralel pada arah
pandang maksimal deviasi 15%
3. Menjelaskan cara memegang instrumen gigi
a. Tidak memegang instrument dengan cara yang sama dan waktu yang lama
b. Penggunaan instrument tidak mengandalkan gerakan yang bertumpu pada jari tetapi
bertumpu pada bahu dan lengan
4. Memperagakan dan menjelaskan beberapa kondisi berbahaya yang tidak sesuai prinsip
ergonomi
a. Posisi badan dapat mencederai operator sendiri  Berputar atau mluntir
b. Memegang instrumen dengan cara yang sama terus menerus + kuat
c. Memegang instrumen terlalu kencang atau longgar
d. Ibu jari hiperekstensi pada saat memegang instrumen
e. Menekan ujung instrument pada jari
f. Menggunakan instrumen tidak layak pakai
g. Handscoon dengan size tidak sesuai
5. Menjelaskan akibat tidak melaksanakan prosedur ergonomi
a. Rasa lelah berlebihan pada bahu dan leher
b. Low Back Pain
c. Rasa sakit atau terbakar pada lengan
d. Pegangan menjadi kurang bertenaga atau kram pada tangan
e. Hilang rasa pada jari dan tangan
f. Tangan dan jari  Hipersensitivitas

3. Posisi ergonomi pasien dan operator

 posisi operator : duduk pada postur simetris


tubuh pada bagian atas ditekuk ke depan , dari sendi pinggul maksimum 10-20 0 .
Hindari penekukan ke samping dan rotasi. Kepala ditekuk ke depan maksimal 25 0.
Dari zero point operator , mampu berputar sekitar kepala pasien dari posisi jam 2 –
10 tanpa adanya hambatan.
Jam 12.30 – 10.00  tangan kanan
Jam 2 – 11.00  kidal

Lampu diposisikan disekitar kepala drg, sehingga cahaya dapat jatuh paralel pada
arah pandang maksimal deviasi 15%
10. PEMASANGAN MODEL KERJA DALAM ARTIKULATOR
• Periksa kelengkapan artikulator yaitu sendi artikulator, pin vertical (incisor guide pin),
pin horizontal (incisor indicator), pasak pengunci artikulator dengan gips (model locking
pin RA dan RB), model plate, (gambar 14).
• Apabila tidak menggunakan magnet artikulator dan occlusal plane table artikulator pada
tahap ini maka buatlah bentukan 3 (tiga) cekungan pada dasar model kerja yang paling
tebal dengan menggunakan bantuan pisau gips dan pisau malam
• Apabila menggunakan magnet artikulator dan meja oklusal artikulator, posisikan model
kerja pada occlusal plane table dan sesuaikan dengan tonjolan pada permukaan split
cast plate pada dasar model kerja RA dan RB (untuk artikulator handy IIA Shofu).
Tujuannya adalah untuk membantu retensi model kerja dengan gips saat dipasang
dalam artikulator.
• Model kerja difiksasi menggunakan batang korek api dan malam perekat yang
dilunakkan di atas nyala api bunsen brander.

Gbr.15. Artikulator
• Ulasi semua bagian artikulator (model locking pin, split cast plate) yang akan
berkontak dengan gips dan dasar model kerja menggunakan bahan separasi (vaselin)
• Pasanglah model plate RA dan RB pada split cast plate RA dan RB pada artikulator
• Siapkan adonan gips putih untuk memasang model dalam artikulator. Letakkan adonan
gips putih di bagian atas artikulator hingga menutupi split cast plate dan model locking
pin, tunggu hingga gips mengeras, gunanya untuk memfiksasi split cast plate dan
model locking pin
(Untuk artikulator handy IIA Shofu) (gambar 16 A)

• Ulasi model plate dan split cast plate dengan vaselin. Letakkan adonan gips putih pada
model RA yang sudah diulasi vaselin (gambar 16 B)
• Letakkan adonan gips putih pada model plate RA hingga menutupi bagian-bagian
undercut model plate (gambar 16 C)
• Tentukan posisi model kerja pada artikulator dengan bantuan occlusal plane table.
Perhatikan garis median model harus sebidang garis median pada artikulator dan
bidang oklusi model sebidang dengan horisontal articulator (gambar 15) sehingga
membentuk segitiga Bonwill.
• Letakkan model kerja RA pada occlusal plane table
• Periksa kesejajaran segitiga bonwill dengan bantuan occlusal plane table.Tunjukkan
instruktur.

Gbr.16. Kesejajaran bidang oklusi model kerja dalam artikulator


• Katupkan bagian atas artikulator sehingga menekan model kerja RA. Rapikan kelebihan
gips putih yang melekat pada artikulator lalu tunggu sampai gips mengeras. Perhatikan
pin vertikal harus menempel pada incisor guide table dan pin horisontal harus tetap
pada titik kontak gigi insisif pertama RB (gambar 16 D).

A B

C D

Gbr.17. Pemasangan model kerja RA dalam artikulator, A. Penempatan gips pada bagian
atas artikulator; B. Penempatan gips pada model kerja RA; C. Penempatan gips pada model
plate RA;
D. Mengkatupkan artikulator pada model kerja RA (Manual Use Shofu Handy
IIA Articulator)
Gbr. 18. Pemasangan model kerja RB dalam artikulator tanpa menggunakan occlusal plane
table (Manual Use Shofu Handy IIA Articulator)

• Apabila gips untuk model kerja RA dalam artikulator telah mengeras, baliklah
artikulator sehingga bagian bawah artikulator menjadi bagian atas (gambar 17).
Lakukan tahapan pemasangan model dalam artikulator RB (tahapan sama dengan
pemasangan model kerja dalam artikulator RA).
• Cek garis median model kerja yang telah dipasang dalam artikulator harus sebidang
dengan garis median artikulator (gambar 15). Tunjukkan pada instruktur dengan karet
gelang yang membentuk segitiga Bonwill tetap terpasang.

1. Cara mounting (mounting di artikulator mungkin)


Alat & bahan: artikulator, bowl & spatula gipsum, pisau malam & pisau gipsum, karet
gelang & malam mainan (pastisin), malam perekat, vaselin, gipsum lunak (plaster of paris)
Prosedur
 Persiapkan artikulator, periksa pin vertikal & pin horisontal pada posisi yang benar
 Ulaskan selapis tipis vaselin pada dasar model kerja RA & RB dan bagian artikulator yang
menghadap model kerja
 Pasang karet gelang pada artikulator melingkar dari pin horisontal hingga bagian
posterior artikulator sebagai panduan bidang oklusi artikulator.
 Letakkan malam mainan di dasar artikulator pada tiga tempat.
 Letakkan & atur model kerja RA & RB di atas malam mainan dengan pedoman karet
gelang kerja.
 Garis median model kerja sebidang dengan garis median artikulator
 Bidang oklusi model kerja sebidang dengan bidang oklusi artikulator
 Ujung pin horisontal artikulator menyentuh titik potong garis oklusi & garis median
model kerja pada kunci gigit
 Campur dan aduk bubuk gipsum dengan air sesuai aturan pabrik
 Tabur bubuk gipsum di atasnya sambil diaduk sampai konsistensi yang diharapkan
 Adonan gipsum dituangkan pada ruang antara dasar model kerja RA dan artikulator.
Rapikan adonan gipsum sambil menunggu adonan mengeras.
 Setelah mengeras, artikulator dibalik dan malam mainan dilepas. Pertahankan agar fiksir
model kerja tidak terlepas, selanjutnya isi dengan adonan gipsum. Rapikan adonan
gipsum sambil menunggu adonan mengeras.
 Lepas kunci gigit pada model kerja dan cek kondisi garis median, bidang oklusi,
horisontal pin, dan vertikal pin tidak mengalami perubahan.

Cetak model studi


1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
“Ibu hari ini kita akan mencetak gigi ibu. Jadi nanti saya akan masukkan sendok dan bahan
cetak ke mulut ibu. Mungkin nanti akan tersa penuh dan sedikit tidak nyaman. Pada saat
dicetak, ibu bernafas melalui hidung dan dihembuskan melalui hidung juga”
4. Gunakan masker dan glove
5. Posisikan pasien: tegak, bidang oklusal sejajar lantai. Mulut setinggi siku utk pecetakan RB
dan setinggi bahu untuk pencetakan RA
6. Cobakan sendok cetak siap pakai yang sesuai dengan rahang pasien (bila masih ada gigi
gunakan sendok cetak yang bersudut, apabila sudah tidak bergigi gunakan yang tidak
bersudut)
7. Siapkan bowl, sptle, alginate, dan air
8. Campur alginate dengan air dengan rasio yang sesuai, aduk
9. Masukkan ke sendok cetak, ratakan.
10. Posisi operator RA di sisi kanan agak ke belakang. RB sisi kanan agak ke depan

Posisi mencetak RB

Posisi mencetak RA

11. Masukkan sendok cetak RA/RB ke pasien. Pada RB, instruksikan pasien utk mengangkat
lidah
12. Lepaskan sendok cetak dari mulut pasien setelah alginate setting.
13. Instruksikan pasien untuk berkumur
14. Cek apakah seluruh anatomi sudah tercetak, tidak ada gelembung udara, sobekan
15. Instruksikan pasien utk datang kembali
16. Segera cor dengan dental stone

Prosto

I. Pasien perempuan usia 56 tahun dtg ingin dibuatkan gigi tiruan lengkap. Dari
anamnesa pasien mengatakan baru melakukan pencabutan gigi 2 bulan lalu.
1. Jelaskan tujuan pencetakan RA & RB
2. Jelaskan posisi operator dan pasien saat mencetak RA & RB
3. Sebutkan bagian2 struktur anatomis yang harus didapatkan pada pencetakan RA
dan RB

Jawab:

1. Tujuan pencetakan RA dan RB adalah untuk:


 Untuk mendapatkan model anatomis/model studi
 Menentukan diagnosis awal
 Menentukan rencana perawatan
 Menentukan desain gigi tiruan
2. Posisi operator dan pasien saat mencetak
RA:
Posisi pasien: garis Camper's (garis tragus-alanasi) sejajar dengan lantai dan kepala
setinggi siku operator
Posisi operator: memasukkan sendok cetak dari depan lalu ke belakang berada pada
arah jam 11
RB :
Posisi pasien: bidang oklusal sejajar dengan lantai dan kepala setinggi siku operator
Posisi operator: memasukan sendok cetak dari depan arah jam 7-8
3. Struktur anatomis yang harus didapatkan
RA:
Frenulum labialis dan bucallis
Vestibulum labialis dan bucallis
Tuber maxila
Hamular notch
Fovea palatina
Torus palatinus
Papila invisivus
Rugae palatina
Raphae palatina
Procesus alvelolaris
Posterior palatal seal area
RB:
Frenulum labialis, bucalis, dan lingualis
Vestibulum labialis dan bucalis
Retro myelohyoid area
Retro molar pad (trigonum retro molar)
Lingual sulcus
Buccal self area
Procesus alveologis (residual ridge)

II. Pasien akan dilakukan pencetakan fisiologis u/ mendapatkan model kerja


1. Simulasi dan verbalkan alat dan bahan yang akan dipakai.
2. Simulasikan dan verbalkan teknik pencetakan yang akan dipakai pada pasien.

Jawab:

1. Alat dan Bahan:


 Masker & Handscoon
 Penutup dada
 Gelas kumur
 Diagnostic kit
 Saliva ejector
 Sendok cetak perforated atau sendok cetak individual
 Povidone iodine 10% (gatau boleh atau ngga. kalo kata internet, NaOCl 5,25%
diencerkan 1:10 atau H2O2 7,5%)
 Elastomer jenis heavy body
 Elastomer jenis light body
 Spatula dan mixing pad
 Bahan adhesif untuk sendok cetak (kata internet)
2. Teknik pencetakan yang digunakan adalah teknik selective pressure (kata buku panduan
klinik)
(tapi ga tau juga prosedur pastinya, AKAN DITANYAKAN)
ATAU
Teknik pencetakan yang digunakan adalah double impression tipe one-step
Prosedur:
1) Dokter melakukan salam, sapa, dan perkenalan
2) Dokter memakai masker & handscoon
3) Penderita didudukan pada posisi yang benar. RA: garis Camper's (garis tragus-alanasi)
sejajar dengan lantai dan kepala setinggi siku operator; RB: bidang oklusal sejajar
dengan lantai dan kepala setinggi siku operator
4) Memasang penutup dada pada pasien
5) Jelaskan prosedur pencetakan, instruksi bernapas dengan hidung, dan kadang ada
respon muntah
6) Melepas protesa gigi bila ada
7) Instruksi untuk berkumur pada pasien
8) Mencobakan sendok cetak pada rahang pasien u/ memastikan fit atau tidaknya sendok
cetak.
9) Aplikasikan bahan adhesif pada sendok cetak
10) Dua operator masing-masing mencampur bahan elastomer (light body & heavy body)
secara bersamaan
11) Hasil pengadukan light-body dimasukkan ke dalam syringe, heavy body dimasukkan ke
dalam sendok cetak
12) Aplikasikan elastomer light-body ke daerah servikal gigi2 penyangga atau pada rahang
edentulous diaplikasikan di atas heavy-body di dalam sendok cetak.
13) Masukkan sendok cetak berisi heavy-body ke dalam rahang. Tahan dengan tangan jaga
agar sendok cetak tidak bergerak sampai mengeras dan konsistensi seperti karet.
Perhatikan rekomendasi pabrik untuk working time dan setting time.
14) Lepas sendok cetak dengan menarik bagian posterior ke arah oklusal
15) Lakukan disinfeksi pada cetakan (PROSEDURNYA PERLU DICARI TAU LAGI)
16) Isi cetakan dengan gipsum setelah 30 menit.

Catatan:
Teknik Cetak Elastomer: Single Mix (monophase, bukan heavy & light body) & Double
Mix (heavy & light body)
Double Mix:
 one stage: kaya cetak model kerja di kampus
 two stage: heavy body dalam tray dilapisi dengan vinyl atau kassa dicetakkan ke
rahang pasien → vinyl/kassa dilepas → cetakan heavy body dilapisi dengan light
body dicetakkan lagi ke rahang pasien → cetakan final

Kuretase gingival (kuretase jaringanlunak/closed curettage) adalah pembuangan epitelium poket


dan jaringan ikat subepitel tanpa melakukan flap, termasuk prosedur bedah
Open curettage adalah pembuangan epitel poket yang terinfeksi dengan melakukan flap sehingga
di dapatkan akses secara langsung. Melalui insisi inverse bevel reflection marging gingiva (modified
Widman prosedur)

Indikasi closed curettage :

- Pada kasus mild atau moderate perio dengan poket <6 mm


- Selama re-evaluasi setelah beberapa minggu atau bulan apakah tindakan bedah
diperlukan
- Pretreatment terapi bedah selanjutnya pada severe advanced periodontitis untuk
meningkatkan penyembuhan luka

Kontraindikasi
Tidak ada kontraindikasi kecuali pada pasien dengan penyakit sistemik  memerlukan perhatian
khusus seperti konsultasi pada penyakit dalam atau pemberian antibiotic untuk mencegah focus
infeksi Keuntungan

- Less traumatic dan less hemorage daripada intervensi bedah radical  shrinkage gingival
minimal  tidak mengganggu estetis
- Pembentukan perlekatan yang baik jika maintenance dilakukan
Kerugian
- Karena akses yang terbatas, terdapat permukaan akar yang terlewatkan
sehingga pembersihan plak dan kalkulus tidak maksimal
- Pada kasus poket yang dalam dan sempit pada furkasi dimana terdapat
irregularitas akar keberhasilan close curettage tidak 100%  terjadi rekurensi
- Dexterity operator

4. Prosedur kuretase

 Persiapan alat dan bahan


 Pemakaian masker dan gloves
 Pemakaian polibib pada pasien
 Posisikan pasien pada kursi dental
 Lakukan asepsis ekstra dan intra oral menggunakan povidon iodine. Celupkan
tampon pada povidon iodin menggunakan pinset lalu ulaskan pada daerah bibir dan
sekitar mulut dari dalam keluar. Lalu dengan tampon baru ulaskan pada daerah yang
akan dilakukan anastesi.
 Lakukan anastesi infiltrasi. Aplikasikan anastesi topikal pada mucobucalfold lalu
insersikan jarum suntik dengan bevel menghadap ke tulang, lakukan aspirasi, jika
aspirasi negatif deponir larutan anastesi sebanyak 1.5 ml pada daerah bukal dan 0.3
ml pada daerah palatal dilanjutkan dengan cek numbness.
 Lakukan skelling ultrasonik untuk membuka sulkus gingiva.
 Dengan menggunakan kuret Gracey #5-6 (gigi P) #7-8 (permukaan bukal #9-10
(permukaan palatal) #11-12 (mesial gigi M) #13-14 (Distal gigi M) bagian tajam
menghadap gingiva, bagian luar gingiva ditahan dengan jari, lakukan pengerukan
jaringan patologis/jaringan granulasi dari dasar poket ke lateral, ditarik ke arah
koronal.
 Lakukan berulang-ulang sampai seluruh jaringan granulasi terangkat, dan adanya
darah segar
 Irigasi menggunakan H2O2, Aquades / saline, dan povidone iodine.

5. Instruksi

 Sikat gigi menggunakan metode charter  gerakan sikat gigi horizontal dari apikal ke
koronal (massage gingiva)
 Minum obat secara teratur sesuai instruksi.

Resep

R/ Amoxicillin 500mg tab no.X

s.3.d.d.1

R/ Metronidazole 500mg tab no. X


s.3.d.d.1

R/ Kalium diklofenak 50mg tab no.X

s.p.r.n

KURETASE

a. Sblm dilakukan kuret dilakukan srp kemudian kontrol 7 hari


b. Ditemukan poket 3-5 mm
c. Pasien berkumur
d. Up
e. Siapkan saliva ejector dan tip nya
f. Asepsis
g. Anastesi lokal pake lidocain 2% adrenalin 1:80.000
h. kemudian dilakukan kuretase dengan menggunakan alat kuret, pertama ujung beak
diarahkan pada jar lunak dg gerakan stroke sampai jar granulasi keluar dan drh segar
juga keluar.
i. Kemudian dilanjutkan dengan jaringan keras, ujuk beak diarahkan ke sementum
untuk menghilangkan sementum nekrotik dan menghlskan permukaan akar dan
pastkan tdk ada debris dan kalkulus.
j. Kemudian irigasi menggunakan h202 3% dan nacl 0,9%
k. Irigasi povidon iodine 10%
l. Diberi periodontal pack.
m. Kie: jaga oh, jgn mnm makn slma 1 jam, bagian gigi yg dikuret jgn di sikat dan dipakai
mengunyah selama 1 hari, jgn dihisap – hisap. Menghindari mkan mknan pedas,
asam, panas. Meminum obat secara teratur. Kontrol 7 hari lg.
n. Peemberian resep amox 500mg 3x1, metronidazole 250 3x1, chlorhexidine 0,2%.
Obat hrs hbs.

a. Kuretase:
Alat dan Bahan:

 Masker dan Handschoon


 Diagnostic Kit
 Tampon
 Syringe dan Lidocaine 2%
 Pocket Probe
 Kuret Gracey
 Syringe irigasi dan larutan Pz
 Glass slab
 Semen spatula
 Pack periodontal
 Povidine iodine 10%
Prosedur:

 Menggunakan masker dan handschoon


 Asepsis dengan povidone iodine pada area yang akan dilakukan kuretase
 Lakukan anastesi
 Root planning dengan kuret Gracey, ujung tajam menghadap sementum sampai
terasa halus sambil fiksasi dengan tampon
 Kuretase dengan kuret Gracey 11-12 bagian mesial, 13-14 bagian distal, ujung
tajam menghadap jaringan lunak sampai jaringan nekrotik hilang, lakukan dengan
gerakan pull stroke horizontal sampai terlihat darah segar dan encer, sambil fiksasi
dengan tampon
 Irigasi dengan Pz
 Keringkan dan isolasi
 Aduk pack di glass slab dengan semen spatula dengan gerakan meluas, ratio
base:catalyst sesuai aturan pabrik
 Basahi handschoon dengan air, pasang pack pada daerah yang dikuretase
 Lakukan muscle trimming, masukkan pack sampai rapat dengan interdental,
buang kelebihan pack di oklusal dan mukosa yang bergerak
 Instruksikan pada pasien:
- Jaga pack agar tidak lepas, jangan disikat, gigi yang ada pack jangan digunakan
untuk makan
- Bila pack lepas sebelum 3 hari maka pasien kontrol untuk dilakukan repack
- Hindari makan dan minum panas/pedas, instruksi makan makanan lunak,
jangan merokok
- Kontrol 7 hari setelah kuretase
- Pemberian analgesik bila perlu
- Apa ada yg ditanyakan?

1. Kuretase
a. Persiapan alat: kuret gracey dan kaca mulut, alat anastesi
b. Persiapan operator

c. Tindakan injeksi supraperiosteal pada lipatan mucobuccofold


d. Kuretase: bagian cutting edge dari kuret diarahkan ke pada jaringan
e. Dimulai dari bagian fasial ,kuret dimasukkan sampai dasar poket , lalu kuret ditekan
sampai menembus dinding poket. Dengan gerakan scooping , jaringan yang berada
antara dasar poket dan puncak alveolar dibuang.
f. Ulangi dengan cara yang sama untuk sisi gigi bagian lingual dengan bantuan kaca
mulut. Sampai semua jaringan granulasi hilang
g. Lakukan scaling dan root planing pada gigi
h. Spooling dengan NaCl atau CHX
i. Jaringan diadaptasikan lagi dengan cara menekan dengan jari
j. Tutup area kerja dengan periodontal pack

Penentuan Furcation Involvement


(setelah selesai scaling)
Alat:
-Diagnostic kit (kaca mulut, sonde, pinset, escavator)
-Probe Naber’s
1. Menggunakan masker dan handscoon
2. Hitung furkasi nya sesuai klasifikasi:
Kelas 1:
 terlihat resesi secara klinis
 tidak terlihat furkasi secara klinis
 ro: tampak gambaran radiolusen berupa titik pada furkasi
Kelas 2:
 terlihat resesi secara klinis
 cul de sac (probe Naber’s masuk ke dalam furkasi sebesar <3mm , tidak menembus
ke sisi lainnya karena masih terhalang tulang)
 ro:
Kelas 3:
 terlihat resesi secara klinis
 terlihat furkasi secara klinis
 probe Naber’s masuk ke dalam furkasi sebesar >3mm, namun belum menembus ke
sisi lainnya karena terhalang soft tissue
 ro:
Kelas 4:
 terlihat resesi secara klinis
 terlihat furkasi secara klinis
 probe Naber’s masuk ke dalam furkasi dan menembus ke sisi lainnya.
 Ro: Tampak radiolusen melibatkan furkasi gigi

Gingivektomi
No. Poin yang harus dilakukan Nilai
1 Menggunakan masker dan gloves
2 Pasien dipersilahkan kumur
3 Asepsis daerah operasi. Untuk ekstraoral menggunakan alkohol 70%. Untuk
intraoral menggunakan povidone iodine 10% dengan kapas yang dipegang dengan
pinset, melingkar dari pusat ke sisi terluar
4 Anestesi pada daerah operasi
5 Mengukur poket dengan pocket marking forcep untuk membuat bleeding point.
Ujung forcep dimasukkan hingga dasar sulkus dan ditekan. Berjalan dari arah
anterior ke posterior pada seluruh gigi yang akan digingivektomi
6 Eksisi gingiva dgn scalpel 1mm lebih ke apikal sepanjang bleeding point
7 Ambil jaringan lunak dengan kuret. Bila terdapat kalkulus discalling
menggunakan sickle
8 Gingivoplasty menggunakan pisau kirkland. Gunakan pisau orban untuk daerah
proximal
9 Irigasi menggunakan NaCl 0,9% pada daerah operasi
10 Dikeringkan dengan tampon
11 Beri pack pd daerah operasi. Pastikan pack bebas pada daerah vestibulum dan
cek oklusi agar pack tidak mudah lepas
12 Instruksi post gingivektomi:
A. Pack tidak boleh disikat
B. Dalam 24 jam tidak boleh makan makanan panas, pedas.
C. Makan pada sisi yg tidak digingivektomi
D. Apabila pack lepas kurang dari 3 hari, pasien diinstruksikan
untuk menghubungi operator untuk dipack ulang
E. Apabila pack lepas lebih dari 3 hari, pasien diinstruksikan
untuk kumur dengan obat kumur

Resep:

R/Amoxicilin 500mg tabs No. XV

S.3.d.d.1

R/Asam mefenamat 500mg tabs No. X

S.3.d.d.1 pc prn

R/Povidone iodine oral gargle 120ml fl No.1

S.3.d.d.coll or

PROSTODONSIA
Mencetak Rahang
TUJUAN : melakukan pencetakan dan pembuatan model rahang
TEKNIK : mukostatis
BAHAN : hidrokoloid irreversible (Alginat) dan air
ALAT : sendok cetak, spatula, bowl, gelas takar
NO Aspek yang dinilai Nilai
1 Posisi penderita
a. Duduk dengan posisi kepala, tubuh berada dalam 1 garis lurus
b. Interpupil sejajar garis lantai
c. Oklusal atas dan bawah sejajar lantai
2 Posisi operator
a. RA: operator berada di sebelah kanan belakang pasien dan siku operator setinggi
mulut pasien
b. RB: mulut penderita setinggi siku dan bahu operator
3 Persiapan pasien sebelum mencetak
a. Kumur
b. Tarik napas panjang (agar paru2 terisi penuh oksigen)
c. Selama pencetakan: tidak boleh menahan napas karena dapat meningkatkan CO2 dan
merangsang muntah, tidak boleh bernapas lewat mulut
d. Sebelum mencetak RB, ujung lidah pasien di palatum anterior ketika sendok cetak
ditekan, kemudian diletakkan diatas sendok cetak
4 Mencoba sendok cetak dalam mulut
a. Sendok cetak dimasukkan dengan cara memutar dan dimasukkan salah satu sisi
terlebih dahulu
b. Centering
NB: bila sayap sendok cetak kurang lebar dapat diberi tambahan dgn mgunakan baseplate wax.
5 Prosedur mencetak
a. Masukkan sendok cetak
b. Centering
c. Membuka bibir
d. Menekan sendok cetak
RA: dengan menggunakan jari telunjuk dan jari manis tangan kanan operator menekan
sendok cetak ke atas
RB: dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan operator
e. melakukan trimming otot-otot pipi, bibir, dan lidah
f. f. Fiksasi sendok cetak
6 Melepaskan sendok cetak dari rahang
Sendok cetak dilepaskan dengan jari telunjuk kanan/kiri yang diletakkan pada vestibulum bukalis
RA : tekan tangkai sendok cetak ke atas, tarik bagian anterior sejajar dengan sumbu gigi. sendok cetak
dikeluarkan dari 1 sisi dan diputar ke sisi lain
RB : tekan tangkai sendok cetak ke bawah, bila bagian posterior sudah lepas tarik bagian anterior sejajar dengan
sumbu gigi. Sendok cetak dikeluarkan dari 1 sisi dan diputar ke sisi lain
7 Syarat cetakan yg baik
A. Harus meliputi tanda-tanda anatomis
RA: gigi gekigi, frenulum (labialis, bukalis), vestibulum (labialis, bukalis), papila
insisivus, rugae palatina, fovea palatina, hamular notch, tuberositas maksilaris,
palatum
RB : gigi geligi, frenulum (labialis, bukalis), vestibulum (labialis, bukalis), retromolar
pad, mylohyoid ridge
B. Harus memenuhi faktor fisik
a. Tepi cetakan bulat
b. Permukaan cetakan tdk blh gelembung udara, sobek, dan lipatan2
c. Bagian sendok cetak tdk blh terlihat
d. Bila ada tambahan malam, bahan tersebut tidak blh trlht
C. Semua bagian yg di cetak harus di dukung sendok cetak

GINGIVEKTOMI

1. Salam, senyum, APD, Inform consent


2. Menghilangkan inf. Akut ( diberi resep )
3. Mengukur kedalaman poket dengan probe ( Probe WHO )
4. Anastesi lokal dengan infiltrasi ( Bukal / labial atau Lingual )
5. Menandai poket dengan poket marker
Untuk menghilangkan seluruh dinding poket, batas apikal dari poket harus diidentifikasi
terlebih dahulu. Ini digunakan sebagai acuan dalam membuat insisi gingivektomi
6. Insisi dibuat di sebelah apikal dari tanda yang sudah dibuat yaitu apikal dasar poket dan
bersudut 45º sehingga blade dapat menembus gingiva ke dasar poket
7. Insisi yang kontinue dibuat dengan mengikuti dasar poket. Insisi yang akurat akan
menghilangkan dinding poket dan membentuk kontur jaringan yang ramping
Selanjutnya dibuat horizontal diantara setiap daerah interdental dengan menggunakan
blade disposable
8. Buang sisa jaringan gingiva ( Fibrosa dan jaringan granulasi ) dapat dibersihkan dengan
kuret
9. Scalling dan root planning
10. Bilas / irigasi dengan aquadest steril / saline
11. Tekan daerah luka dengan kasa yang telah dibasahi salin steril, sekitar 2 – 3 menit untuk
menghentikan perdarahan
12. Pasang dressing periodontal / periodontal pack. Periodontal pack dipasang sampai
memenuhi / menutupi luka dengan mengisi seluruh ruang interdental
13. Dressing dimuscle trimming dengan cara menggerakkan bibir, pipi dan lidah. Dan
kelebihan dressing pada permukaan oklusal dibersihkan
14. Instruksi pada pasien
o Hindari makan dan minum selama 1 jam
o Jangan minum – minuman panas dan alkohol selama 24 jam, jangan berkumur –
kumur 1 hari setelah operasi
o Jangan makan – makanan yang keras, kasar dan lengket dan kunyahlah makanan
dengan sisi yang tidak dioperasi
o Minumlah analgesik bila pasien merasa sakit setelah efek anastesi hilang. Aspirin
tidak boleh digunakan karena memperpanjang waktu perdarahan
o Gunakan larutan kumur saline hangat setelah 1 hari operasi, dan bila perlu
gunakan obat kumur chlorhexidine tiap pagi dan malam sebagai pengontrolan
plak secara mekanis
o Bila terjadi perdarahan, tekanlah dressing selama 15 menit dengan menggunakan
sapu tangan yang bersih yang sudah dipanaskan, jangan berkumur dan segera
hubungi dokter bila perdarahan belum terhenti
o Sikat bagian mulut yang tidak dioperasi saja
o Dan bila terjadi pembengkakan atau rasa sakit pasca perawatan segera hubungi
dokter

Gingivektomi
Alat dan Bahan

1. Masker dan Handscoon


2. Diagnostic Kit
3. Povidone Iodine 10%; Cotton pellet
4. Syringe & Lidocaine 10%
5. Probe periodontal
6. Pocket Marking Forceps
7. Pisau Kirkland
8. Pisau Orban
9. Kuret Gracey
10. Sickle
11. Scalpel dan Blade no.15
12. Syringe Irigasi & Pz
13. Glass slab
14. Semen Spatula
15. Pack Periodontal
16. Tampon
Prosedur

1. Pakai masker dan handscoon


2. Asepsis
3. Anastesi
4. Ukur kedalaman pocket dg pocket marking forceps dan lihat bleeding point sebagai
proyeksi dasar pocket
5. Eksisi pada bleeding point 45 derajat kearah koronal secara berkelanjutan dengan
menggunakan blade&scalpel
6. Lakukan kuretase
7. Irigasi
8. Gingiva dibentuk dan dihaluskan seperti kontur normal menggunakan kirkland*
9. Kontur interdental dibentuk dengan pisau orban
10. Irigasi dengan Pz, keringkan dengan tampon; isolasi
11. Aduk pack di glass slab dgn semen spatula dengan gerakan meluas, ratio base:catalyst
sesuai dengan aturan pabrik
12. Basahi handscoon dengan air, pasang pack pada daerah yang dikuretase
13. Lakukan muscle trimming
14. Buang bagian yang mengenai oklusal dan mukosa bergerak
15. Instruksi: Jaga pack agar tidak lepas;jangan disikat;jangan dipakai makan; bila lepas
sebelum 3 hari maka dilakukan repack; jangan makan dan minum pedas/panas;
Instruksi makan makanan lunak; jangan merokok. Kontrol 7 hari
16. Pemberian resep analgesik bila perlu
Langkah dari nomor 8 adalah langkah Gingivoplasty*
*Diagnostic Kit pada Periodonsia: Kaca Mulut 2 buah, Pinset dental, Sonde half-moon

Вам также может понравиться

  • Gigi Tiruan Jembatan
    Gigi Tiruan Jembatan
    Документ36 страниц
    Gigi Tiruan Jembatan
    Dedi Gober
    91% (11)
  • Kartu Sehat Gigi Ibu
    Kartu Sehat Gigi Ibu
    Документ4 страницы
    Kartu Sehat Gigi Ibu
    bagswan
    Оценок пока нет
  • Desain Kartu Penilaian Gigi Ibu Hamil
    Desain Kartu Penilaian Gigi Ibu Hamil
    Документ1 страница
    Desain Kartu Penilaian Gigi Ibu Hamil
    angga novendra
    Оценок пока нет
  • Bukhukhu
    Bukhukhu
    Документ23 страницы
    Bukhukhu
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Checklist Desinfeksi
    Checklist Desinfeksi
    Документ4 страницы
    Checklist Desinfeksi
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Impp Lansia
    Impp Lansia
    Документ2 страницы
    Impp Lansia
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Januari 2023
    Januari 2023
    Документ28 страниц
    Januari 2023
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Januari 2023
    Januari 2023
    Документ28 страниц
    Januari 2023
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Checklist Mutu
    Checklist Mutu
    Документ1 страница
    Checklist Mutu
    Ruri Istifarini
    Оценок пока нет
  • Impp Keswa
    Impp Keswa
    Документ2 страницы
    Impp Keswa
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • To Osce Ui 24 Januari 2017
    To Osce Ui 24 Januari 2017
    Документ2 страницы
    To Osce Ui 24 Januari 2017
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Pricelist Gigi
    Pricelist Gigi
    Документ2 страницы
    Pricelist Gigi
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Soal Try Out Osce Unpri
    Soal Try Out Osce Unpri
    Документ2 страницы
    Soal Try Out Osce Unpri
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Maaf Hari Ini Tutup Sementara
    Maaf Hari Ini Tutup Sementara
    Документ1 страница
    Maaf Hari Ini Tutup Sementara
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • SHSHSJ
    SHSHSJ
    Документ1 страница
    SHSHSJ
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Asjsj
    Asjsj
    Документ2 страницы
    Asjsj
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • 5b) Mekanisme Umum Kerja Hormon
    5b) Mekanisme Umum Kerja Hormon
    Документ8 страниц
    5b) Mekanisme Umum Kerja Hormon
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • GDHF
    GDHF
    Документ2 страницы
    GDHF
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • To Osce Ui 24 Januari 2017
    To Osce Ui 24 Januari 2017
    Документ2 страницы
    To Osce Ui 24 Januari 2017
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • To Osce Unissula 2017
    To Osce Unissula 2017
    Документ2 страницы
    To Osce Unissula 2017
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Try Out OSCE Universitas Airlangga
    Try Out OSCE Universitas Airlangga
    Документ2 страницы
    Try Out OSCE Universitas Airlangga
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • To Osce USU 21 Januari 2016
    To Osce USU 21 Januari 2016
    Документ1 страница
    To Osce USU 21 Januari 2016
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Sitologi
    Sitologi
    Документ4 страницы
    Sitologi
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Lap Prak BO - Sediaan Sitologi
    Lap Prak BO - Sediaan Sitologi
    Документ6 страниц
    Lap Prak BO - Sediaan Sitologi
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Lap Prak BO - Sediaan Sitologi
    Lap Prak BO - Sediaan Sitologi
    Документ6 страниц
    Lap Prak BO - Sediaan Sitologi
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • To Osce USU 21 Januari 2016
    To Osce USU 21 Januari 2016
    Документ1 страница
    To Osce USU 21 Januari 2016
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • AKAKA
    AKAKA
    Документ6 страниц
    AKAKA
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • 2014bpsl Prosto I Blok 12k
    2014bpsl Prosto I Blok 12k
    Документ44 страницы
    2014bpsl Prosto I Blok 12k
    wulan
    Оценок пока нет
  • Hasil Diskusi Bahan Ujian Osce
    Hasil Diskusi Bahan Ujian Osce
    Документ17 страниц
    Hasil Diskusi Bahan Ujian Osce
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Kids Jaman Now
    Kids Jaman Now
    Документ16 страниц
    Kids Jaman Now
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет