Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Lampu diposisikan disekitar kepala drg, sehingga cahaya dapat jatuh paralel pada
arah pandang maksimal deviasi 15%
10. PEMASANGAN MODEL KERJA DALAM ARTIKULATOR
• Periksa kelengkapan artikulator yaitu sendi artikulator, pin vertical (incisor guide pin),
pin horizontal (incisor indicator), pasak pengunci artikulator dengan gips (model locking
pin RA dan RB), model plate, (gambar 14).
• Apabila tidak menggunakan magnet artikulator dan occlusal plane table artikulator pada
tahap ini maka buatlah bentukan 3 (tiga) cekungan pada dasar model kerja yang paling
tebal dengan menggunakan bantuan pisau gips dan pisau malam
• Apabila menggunakan magnet artikulator dan meja oklusal artikulator, posisikan model
kerja pada occlusal plane table dan sesuaikan dengan tonjolan pada permukaan split
cast plate pada dasar model kerja RA dan RB (untuk artikulator handy IIA Shofu).
Tujuannya adalah untuk membantu retensi model kerja dengan gips saat dipasang
dalam artikulator.
• Model kerja difiksasi menggunakan batang korek api dan malam perekat yang
dilunakkan di atas nyala api bunsen brander.
Gbr.15. Artikulator
• Ulasi semua bagian artikulator (model locking pin, split cast plate) yang akan
berkontak dengan gips dan dasar model kerja menggunakan bahan separasi (vaselin)
• Pasanglah model plate RA dan RB pada split cast plate RA dan RB pada artikulator
• Siapkan adonan gips putih untuk memasang model dalam artikulator. Letakkan adonan
gips putih di bagian atas artikulator hingga menutupi split cast plate dan model locking
pin, tunggu hingga gips mengeras, gunanya untuk memfiksasi split cast plate dan
model locking pin
(Untuk artikulator handy IIA Shofu) (gambar 16 A)
• Ulasi model plate dan split cast plate dengan vaselin. Letakkan adonan gips putih pada
model RA yang sudah diulasi vaselin (gambar 16 B)
• Letakkan adonan gips putih pada model plate RA hingga menutupi bagian-bagian
undercut model plate (gambar 16 C)
• Tentukan posisi model kerja pada artikulator dengan bantuan occlusal plane table.
Perhatikan garis median model harus sebidang garis median pada artikulator dan
bidang oklusi model sebidang dengan horisontal articulator (gambar 15) sehingga
membentuk segitiga Bonwill.
• Letakkan model kerja RA pada occlusal plane table
• Periksa kesejajaran segitiga bonwill dengan bantuan occlusal plane table.Tunjukkan
instruktur.
A B
C D
Gbr.17. Pemasangan model kerja RA dalam artikulator, A. Penempatan gips pada bagian
atas artikulator; B. Penempatan gips pada model kerja RA; C. Penempatan gips pada model
plate RA;
D. Mengkatupkan artikulator pada model kerja RA (Manual Use Shofu Handy
IIA Articulator)
Gbr. 18. Pemasangan model kerja RB dalam artikulator tanpa menggunakan occlusal plane
table (Manual Use Shofu Handy IIA Articulator)
• Apabila gips untuk model kerja RA dalam artikulator telah mengeras, baliklah
artikulator sehingga bagian bawah artikulator menjadi bagian atas (gambar 17).
Lakukan tahapan pemasangan model dalam artikulator RB (tahapan sama dengan
pemasangan model kerja dalam artikulator RA).
• Cek garis median model kerja yang telah dipasang dalam artikulator harus sebidang
dengan garis median artikulator (gambar 15). Tunjukkan pada instruktur dengan karet
gelang yang membentuk segitiga Bonwill tetap terpasang.
Posisi mencetak RB
Posisi mencetak RA
11. Masukkan sendok cetak RA/RB ke pasien. Pada RB, instruksikan pasien utk mengangkat
lidah
12. Lepaskan sendok cetak dari mulut pasien setelah alginate setting.
13. Instruksikan pasien untuk berkumur
14. Cek apakah seluruh anatomi sudah tercetak, tidak ada gelembung udara, sobekan
15. Instruksikan pasien utk datang kembali
16. Segera cor dengan dental stone
Prosto
I. Pasien perempuan usia 56 tahun dtg ingin dibuatkan gigi tiruan lengkap. Dari
anamnesa pasien mengatakan baru melakukan pencabutan gigi 2 bulan lalu.
1. Jelaskan tujuan pencetakan RA & RB
2. Jelaskan posisi operator dan pasien saat mencetak RA & RB
3. Sebutkan bagian2 struktur anatomis yang harus didapatkan pada pencetakan RA
dan RB
Jawab:
Jawab:
Catatan:
Teknik Cetak Elastomer: Single Mix (monophase, bukan heavy & light body) & Double
Mix (heavy & light body)
Double Mix:
one stage: kaya cetak model kerja di kampus
two stage: heavy body dalam tray dilapisi dengan vinyl atau kassa dicetakkan ke
rahang pasien → vinyl/kassa dilepas → cetakan heavy body dilapisi dengan light
body dicetakkan lagi ke rahang pasien → cetakan final
Kontraindikasi
Tidak ada kontraindikasi kecuali pada pasien dengan penyakit sistemik memerlukan perhatian
khusus seperti konsultasi pada penyakit dalam atau pemberian antibiotic untuk mencegah focus
infeksi Keuntungan
- Less traumatic dan less hemorage daripada intervensi bedah radical shrinkage gingival
minimal tidak mengganggu estetis
- Pembentukan perlekatan yang baik jika maintenance dilakukan
Kerugian
- Karena akses yang terbatas, terdapat permukaan akar yang terlewatkan
sehingga pembersihan plak dan kalkulus tidak maksimal
- Pada kasus poket yang dalam dan sempit pada furkasi dimana terdapat
irregularitas akar keberhasilan close curettage tidak 100% terjadi rekurensi
- Dexterity operator
4. Prosedur kuretase
5. Instruksi
Sikat gigi menggunakan metode charter gerakan sikat gigi horizontal dari apikal ke
koronal (massage gingiva)
Minum obat secara teratur sesuai instruksi.
Resep
s.3.d.d.1
s.p.r.n
KURETASE
a. Kuretase:
Alat dan Bahan:
1. Kuretase
a. Persiapan alat: kuret gracey dan kaca mulut, alat anastesi
b. Persiapan operator
Gingivektomi
No. Poin yang harus dilakukan Nilai
1 Menggunakan masker dan gloves
2 Pasien dipersilahkan kumur
3 Asepsis daerah operasi. Untuk ekstraoral menggunakan alkohol 70%. Untuk
intraoral menggunakan povidone iodine 10% dengan kapas yang dipegang dengan
pinset, melingkar dari pusat ke sisi terluar
4 Anestesi pada daerah operasi
5 Mengukur poket dengan pocket marking forcep untuk membuat bleeding point.
Ujung forcep dimasukkan hingga dasar sulkus dan ditekan. Berjalan dari arah
anterior ke posterior pada seluruh gigi yang akan digingivektomi
6 Eksisi gingiva dgn scalpel 1mm lebih ke apikal sepanjang bleeding point
7 Ambil jaringan lunak dengan kuret. Bila terdapat kalkulus discalling
menggunakan sickle
8 Gingivoplasty menggunakan pisau kirkland. Gunakan pisau orban untuk daerah
proximal
9 Irigasi menggunakan NaCl 0,9% pada daerah operasi
10 Dikeringkan dengan tampon
11 Beri pack pd daerah operasi. Pastikan pack bebas pada daerah vestibulum dan
cek oklusi agar pack tidak mudah lepas
12 Instruksi post gingivektomi:
A. Pack tidak boleh disikat
B. Dalam 24 jam tidak boleh makan makanan panas, pedas.
C. Makan pada sisi yg tidak digingivektomi
D. Apabila pack lepas kurang dari 3 hari, pasien diinstruksikan
untuk menghubungi operator untuk dipack ulang
E. Apabila pack lepas lebih dari 3 hari, pasien diinstruksikan
untuk kumur dengan obat kumur
Resep:
S.3.d.d.1
S.3.d.d.1 pc prn
S.3.d.d.coll or
PROSTODONSIA
Mencetak Rahang
TUJUAN : melakukan pencetakan dan pembuatan model rahang
TEKNIK : mukostatis
BAHAN : hidrokoloid irreversible (Alginat) dan air
ALAT : sendok cetak, spatula, bowl, gelas takar
NO Aspek yang dinilai Nilai
1 Posisi penderita
a. Duduk dengan posisi kepala, tubuh berada dalam 1 garis lurus
b. Interpupil sejajar garis lantai
c. Oklusal atas dan bawah sejajar lantai
2 Posisi operator
a. RA: operator berada di sebelah kanan belakang pasien dan siku operator setinggi
mulut pasien
b. RB: mulut penderita setinggi siku dan bahu operator
3 Persiapan pasien sebelum mencetak
a. Kumur
b. Tarik napas panjang (agar paru2 terisi penuh oksigen)
c. Selama pencetakan: tidak boleh menahan napas karena dapat meningkatkan CO2 dan
merangsang muntah, tidak boleh bernapas lewat mulut
d. Sebelum mencetak RB, ujung lidah pasien di palatum anterior ketika sendok cetak
ditekan, kemudian diletakkan diatas sendok cetak
4 Mencoba sendok cetak dalam mulut
a. Sendok cetak dimasukkan dengan cara memutar dan dimasukkan salah satu sisi
terlebih dahulu
b. Centering
NB: bila sayap sendok cetak kurang lebar dapat diberi tambahan dgn mgunakan baseplate wax.
5 Prosedur mencetak
a. Masukkan sendok cetak
b. Centering
c. Membuka bibir
d. Menekan sendok cetak
RA: dengan menggunakan jari telunjuk dan jari manis tangan kanan operator menekan
sendok cetak ke atas
RB: dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan operator
e. melakukan trimming otot-otot pipi, bibir, dan lidah
f. f. Fiksasi sendok cetak
6 Melepaskan sendok cetak dari rahang
Sendok cetak dilepaskan dengan jari telunjuk kanan/kiri yang diletakkan pada vestibulum bukalis
RA : tekan tangkai sendok cetak ke atas, tarik bagian anterior sejajar dengan sumbu gigi. sendok cetak
dikeluarkan dari 1 sisi dan diputar ke sisi lain
RB : tekan tangkai sendok cetak ke bawah, bila bagian posterior sudah lepas tarik bagian anterior sejajar dengan
sumbu gigi. Sendok cetak dikeluarkan dari 1 sisi dan diputar ke sisi lain
7 Syarat cetakan yg baik
A. Harus meliputi tanda-tanda anatomis
RA: gigi gekigi, frenulum (labialis, bukalis), vestibulum (labialis, bukalis), papila
insisivus, rugae palatina, fovea palatina, hamular notch, tuberositas maksilaris,
palatum
RB : gigi geligi, frenulum (labialis, bukalis), vestibulum (labialis, bukalis), retromolar
pad, mylohyoid ridge
B. Harus memenuhi faktor fisik
a. Tepi cetakan bulat
b. Permukaan cetakan tdk blh gelembung udara, sobek, dan lipatan2
c. Bagian sendok cetak tdk blh terlihat
d. Bila ada tambahan malam, bahan tersebut tidak blh trlht
C. Semua bagian yg di cetak harus di dukung sendok cetak
GINGIVEKTOMI
Gingivektomi
Alat dan Bahan