Вы находитесь на странице: 1из 24

PERIODONSIA

Gingivektomi
Alat dan Bahan:
1. Alat diagnostic (kaca mulut, sonde, pinset dalam nierbekken/tools tray)
2. Pisau kirkland dan orband
3. Handle scalpel no 3, blade no 11/15
4. Kuret Gracey
5. Sickle scalers universal/ USS Scalers
6. Pocket marker forceps
7. Periodontal probe
8. Pinset bedah/ chirurgis
9. Tensimeter
10. Asepsis: povidone iodine 10% dan alcohol 70%
11. Anastesi 1 ampul pehacaine dalam spuit anastesi 27 G
12. Spuit irigasi
13. Kassa, cotton roll dan cotton pellet
14. Glass lab
15. Spatula semen
16. Irigasi PZ/ Saline NaCl 0,9%
17. Periodontal pack
(*tambahan sendiri)
1. Sebelum melakukan tindakan sebaiknya, senyum salam sapa perkenalkan diri,
jelaskan pada pasien prosedur gingivektomi, tanda tangan informed consent dan
lakukan tensi/tanda vital.
2. Persiapan posisi pasien dan operator (sesuai regio gigi).
3. Sebelum tindakan asepsis dilakukan cek OHI, plak indeks dan poketing (operasi boleh
dilakukan jika indeks plak <10%).

Checklist:
No. Poin yang harus dilakukan Nilai
1 Menggunakan masker dan gloves
2 Pasien dipersilahkan kumur
3 Asepsis daerah operasi. Untuk ekstraoral menggunakan alkohol
70%. Untuk intraoral menggunakan povidone iodine 10% dengan
kapas yang dipegang dengan pinset, melingkar dari pusat ke sisi
terluar
4 Anestesi pada daerah operasi
5 Mengukur poket dengan pocket marking forcep untuk membuat
bleeding point. Ujung forcep dimasukkan hingga dasar sulkus dan
ditekan. Berjalan dari arah anterior ke posterior pada seluruh gigi
yang akan digingivektomi
6 Eksisi gingiva dgn scalpel 1mm lebih ke apikal sepanjang bleeding
point
7 Ambil jaringan lunak dengan kuret. Bila terdapat kalkulus discalling
menggunakan sickle
8 Gingivoplasty menggunakan pisau kirkland. Gunakan pisau orban
untuk daerah proximal
9 Irigasi menggunakan NaCl 0,9% pada daerah operasi
10 Dikeringkan dengan tampon
11 Beri pack pd daerah operasi. Pastikan pack bebas pada daerah
vestibulum dan cek oklusi agar pack tidak mudah lepas
12 Instruksi post gingivektomi:
A. Pack tidak boleh disikat
B. Dalam 24 jam tidak boleh makan makanan panas, pedas.
C. Makan pada sisi yg tidak digingivektomi
D. Apabila pack lepas kurang dari 3 hari, pasien diinstruksikan
untuk menghubungi operator untuk dipack ulang
E. Apabila pack lepas lebih dari 3 hari, pasien diinstruksikan
untuk kumur dengan obat kumur

Resep:
R/Amoxicilin 500mg tabs No. XV
S.3.d.d.1
R/Asam mefenamat 500mg tabs No. X
S.3.d.d.1 pc prn
R/Povidone iodine oral gargle 120ml fl No.1
S.3.d.d.coll or.
VERSI SOP:

Prosedur:

1. Senyum, salam, sapa

2. Perkenalkan diri, jelaskan rencana perawatan, tanda tangan IC,


lakukan pemeriksaan vital sign

3. Cek OHI, plak indeks. Operasi boleh dilakukan jika indeks plak <10%

4. Asepsis

Anastesi

5. Mengoleskan chlorhexidine gluconate 10% pada daerah


operasi menggunakan kapas

6. Anestesi dapat dilakukan dengan blok/infiltrasi. Dapat juga


dilakukan dengan anestesi di tiap interdental papil dan margin
gingival.

Menandai bleeding point

7. Tandai gingiva yang akan di lakukan gingivektomi dengan pocket marker


di bagian mesial, tengah dan distal. Lalu bleeding point disambungkan
menggunakan sonde.

Gingivektomi

8. Insisi menggunakan external bevel incision dengan sudut 45


derajat, sekitar 1-2 mm arah apical dari bleeding point.

9. Insisi marginal menggunakan Kirkland knife. Insisi interdental


menggunakan Orban knife. Dapat juga menggunakan blade no.
15.

Gingivoplasty

10. Dilakukan penghalusan tepi insisi menggunakan blade.

11. Tujuan: gingival reshaping

I. Scaling dan root planning

II. Irigasi dengan saline

III. Adaptasi jaringan dengan cara menekan kasa yang telah


dibasahi air steril atau saline pada daerah operasi

13. Aduk periodontal pack pada glassplate dengan perbandingan base


dan katalis 1: 1. Diaduk menggunakan stif spatula sampai di
dapatkan konsistensi dempul.
15. Aplikasikan pada daerah luka dan dilakukan muscle trimming. Tunggu
sampai periodontal pack setting

16. Resepkan medikasi ( analgetik, antibiotik dan obat kumur


chlorhexidine) Instruksi pasca operasi:

a. Hindari makan atau minum selama 1


jam.

b. Jangan minum-minuman panas atau alkohol selama 24 jam.


Jangan berkumur-kumur satu hari setelah operasi.

c. Jangan makan makanan yang keras, kasar atau lengket


dan kunyahlah makanan dengan sisi yang tidak dioperasi.

d. Minumlah analgesik bila anda merasa sakit setelah efek


anestesi hilang. Aspirin merupakan kontraindikasi selama 24
jam.

e. Gunakan larutan kumur salin hangat setelah satu hari. Gunakan


larutan kumur klorheksidin di pagi hari dan malam hari bila anda
tidak dapat melakukan pengontrolan plak secara mekanis.
Larutan ini dapat langsung digunakan pada hari pertama setelah
operasi asalkan tidak dikumurkan terlalu kuat di dalam mulut.

f. Teh, kopi dan rokok harus dihindari bila anda menggunakan


larutan kumur klorheksidin untuk mengurangi stain.

g. Bila terjadi perdarahan, tekanlah dressing selama 15 menit


dengan menggunakan sapu tangan bersih yang sudah
dipanaskan; jangan berkumur; hubungi dokter anda bila
perdarahan tidak juga berhenti.

h. Sikat bagian mulut yang tidak dioperasi saja.

i. Bila tahap pascaoperasi tidak menimbulkan gangguan namun


sakit dan bengkak timbul 2-3 hari kemudian, segeralah hubungi
dokter anda.
RADIOLOGI
Persiapan:

 Matikan lampu pijar


 Pastikan save light menyala
 Menggunakan masker lalu handscoon
 Buka film dengan cara memegang bagian samping film (pisahkan kertas
pembungkus, aluminium foil dan film dari tempatnya)
 Lakukan prossesing film:

1) DEVELOPING
Kandidat mencelupkan film di larutan developer (80o F) selama 2,5 menit dan
digoyangkan selama 5 detik
2) RINSING
Kandidat membilas film dibawah air mengalir selama 30 detik
- UNTUK MENGHILANGKAN SISA-SISA DEVELOPER DARI FILM SEHINGGA PROSES
DEVELOPING AKAN TERHENTI.

- UNTUK MEMASTIKAN AGAR DEVELOPER TIDAK MENGKONTAMINASI LARUTAN


FIXER.

3) FIXATION
Kandidat mencelupkan film di larutan fixer selama 2-4 menit dan
digoyangkan setiap 30 detik
- LARUTAN FIXER MENGHILANGKAN SISA KRISTAL SILVER HALIDE YANG TIDAK
TERPAPAR DAN YANG TIDAK MENGEMBANG DARI EMULSI FILM

- AKAN MENGERASKAN KEMBALI EMULSI FILM YANG MELUNAK SELAMA PROSES


DEVELOPING.

4) WASHING
Kandidat mencuci film dibawah air bersih yang mengalir selama 10 menit
GUNANYA UNTUK MENGHILANGKAN SEMUA SISA BAHAN-BAHAN PROSESING DAN SILVER METALIK
DARI FILM.

5) DRYING
SETELAH PENCUCIAN, FILM DIKERINGKAN DENGAN CARA MENGGANTUNGKAN FILM DI RAK FILM.
ATAU DAPAT DI ANGIN-ANGINKAN SAMPAI KERING.
PEDODONSIA
SOAL 1
Seorang anak perempuan usia 9 tahun datang ke dokter gigi
didampingi ibunya, anak kooperatif, mengeluh gigi lubang dan tidak
bisa makan.
IO : 75 85 sisa akar
Ro : benih gigi 45 35 masih tertutup tulang alveolar
1. Gambar desain SM
2. Verbalkan fungsi komponen SM
3. Verbalkan KIE pemeliharaan
4. Kontrol
(Ceklist perhitungan SM metode moyers)
Rencana Perawatan pada kasus ini adalah :

I. Penjelasan kepada pasien dan informed consent

II. Ekstraksi gigi 75, 85

III. Space Maintainer Fungsional Lepasan

1. Desain SM

Kandidat menyebutkan jenis SM yang akan dibuat:


Jenis Space Maintainer yang akan dibuat yaitu Space Maintainer Fungsional
Lepasan
Kandidat menyebutkan komponen SM:
1) Labial bow/ Labial arch/ Busur labial dengan loop vertical (U loop) pada gigi 73
hingga 83 Ø 0,7 mm
lengan busur terletak pada distal kaninus kiri dan kanan RB (73 dan 83)
2) Adams clasps/ Adams klamer/ Cengkram Adams pada gigi 36 dan 46 Ø 0,7 mm
3) Base Plate Acrylic/ Basis Plat Akrilik
4) Anasir gigi tiruan akrilik 75 dan 85
2. Verbalkan fungsi komponen SM
1) Labial bow/ Labial arch/ Busur labial dengan loop vertical (U loop) pada gigi 73 hingga
83 Ø 0,7 mm ; lengan busur terletak pada distal kaninus kiri dan kanan RB (73 dan 83)
a. Sebagai retensi dan stabilitas alat yaitu untuk mempertahankan alat dalam mulut.
b. Mempertahankan lengkung gigi dari arah labial anterior/ mencegah lengkung gigi rahang
atas untuk bergerak ke labial.
2) Adams clasps/ Adams klamer/ Cengkram Adams pada gigi 36 dan 46 Ø 0,7 mm
a. Sebagai retensi yaitu untuk menjaga agar plat tetap melekat di dalam mulut.
b. Menahan gaya vertikal yang dapat mengangkat plat lepas dari rahang dan menggangu
stabilitas alat.
c. Membantu fungsi gigi penjangkar/anchorage.
3) Base Plate Acrylic/ Basis Plat Akrilik
a. Mendukung komponen-komponen yang lain, seperti tempat penanaman basis klamer,
busur labial dan lain-lain.
b. Mencegah pergeseran gigi-gigi (shifting).
c. Menahan dan meneruskan kekuatan gigitan.
4) Anasir gigi tiruan akrilik 75 dan 85
a. Memperbaiki fungsi pengunyahan, fungsi bicara dan fungsi estetik akibat pencabutan dini.
b. Mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang dicabut dini.
c. Mempertahankan diastema dengan mencegah pergeseran dari gigi lain ke ruang yang
terjadi akibat pencabutan dini.
d. Mencegah terjadinya maloklusi.
3. KIE Pemeliharaan
1) Pada pemasangan space maintainer lepasan, anak dan orangtuanya harus diberitahu cara
memasang, melepaskan dan memeliharanya.

2) Pemasangan dilakukan di depan cermin, sehingga pasien dapat melihatnya, kemudian


pasien diminta untuk mencoba memasang sendiri di depan operator dan orangtuanya
(sebelum memakai alat keadaan mulut bersih dan pemasangan dilakukan dari depan dulu
baru kebelakang).

3) Alat ini dipakai terus menerus dan dilepas apabila makan dan sikat gigi, saat tidur dipakai.

4) Alat orto dibersihkan dengan menggunakan sikat gigi halus tanpa odol/pasta gigi setiap
hari.

5) Instruksikan pasien untuk menjaga kebersihan rongga mulut (lakukan DHE) dan rutin
kontrol setiap 1-2 minggu sekali.

4. Kontrol
Kontrol dilakukan setiap 2 minggu sekali.
Pada kontrol dilakukan pemeriksaan subjektif, pemeriksaan objektif, penunjang/radiografi
dan KIE.
1. Pemeriksaan subjektif meliputi keluhan pasien tentang alat yang dipakainya. Hal-hal lain
yang penting untuk ditanyakan antara lain adalah apakah ada keluhan dari pasien, apakah
alat tersebut selalu dipakai oleh pasien, apakah pasien kesulitan saat memakai dan melepas
alat, apakah pasien sudah merasa nyaman saat memakai alat.

2. Pemeriksaan objektif meliputi pemeriksaan jaringan lunak (adakah gingiva/mukosa yang


terkena trauma/iritasi akibat pemakaian alat), retensi dan stabilisasi alat, oklusi traumatik
yang ditimbulkan akibat pemakaian alat (diperiksa dengan articulating paper) dan keutuhan
alat.

3. Pemeriksaan penunjang/ radiografi/ rontgen pada regio gigi 75 dan 85 untuk melihat
erupsi benih gigi terhadap tulang alveolar.

3. Pasien diberikan pengulangan instruksi (KIE pemeliharaan) dan dokter gigi juga melakukan
oral profilaksis.
RADIO

Skenario klinik:
Seorang pasien datang kembali ke praktek dokter gigi setelah selesai foto radiografi periapikal.
Setelah melihat hasil foto radiografi tersebut dokter gigi memutuskan merujuk ulang pasien untuk
foto radiografi kembali karena pada hasil foto radiografi pasien ditemukan gambaran berwarna
kecoklatan sehingga gambaran anatomi gigi menjadi tidak terlihat. Dokter gigi menduga telah terjadi
kesalahan dalam pemrosesan foto tersebut.

Tugas:
1. Sebut dan tuliskan nama gambaran kesalahan prosesing foto radiografi tersebut
2. Sebut dan tuliskan penyebab kesalahan prosesing foto radiografi tersebut
3. Verbalkan teknik pemrosesan foto radiografi

Nama Kandidat:

skor
No Prosedur keterangan
0 1 2
1 Menyebutkan dan menuliskan 0 : tidak menyebutkan dan tidak menuliskan /
Gambaran kesalahan foto salah
1: hanya menyebutkan / menuliskan saja
Jawaban : Stain 2: menyebutkan dan menuliskan dengan tepat
2 Menyebutkan dan menuliskan 0: tidak melakukan / salah
penyebab kesalahan foto
1: menyebutkan dan menuliskan kurang tepat
Jawaban:
Larutan fixer sudah lama 2: menyebutkan dan menuliskan dengan tepat
Washing kurang bersih
Kontaminasi pada larutan
3 Verbalkan teknik prosesing foto 0: tidak melakukan / salah
radiografi
1: memverbalkan dan memperagakan kurang
1. Memakai masker dan lengkap
handscoon
2. Semua lampu 2: memverbalkan dan memperagakan dengan
dipadamkam, kecuali benar
safe light
3. Film dibuka dari
pembungkusnya
4. Masukkan film ke
larutan developer 8-10
detiktergantung
aturan pabrik, angkat
dan amati dibawah
safe light ada
bayangan putih kabur
atau tidak
5. Cuci film dalam air
mengalir selama 20
detik
6. Masukkan film dalam
larutan fixer sampai
terlihat gambaran gigi
dan jaringan
sekitarnya
7. Film dicuci lagi
dibawah air mengalir
sampai bau asam dari
fixer hilang
8. mengeringkan film
Total score
Score max: Global performance:
(Total score/ 10) x 100 1. Fail
2. Borderline
3. Pass
KONSERVASI
a. Alat dan Bahan untuk preparasi kavitas dan pemolesan komposit kelas IV
-
1 set mikromotor / connector
-
Highspeed
-
Bor Bundar
-
Bor fissure silinder ujung membulat/ long pearl ujung bulat
-
Bor fine atau superfine
-
Polishing rubber/ cup/ polishing brush
b. Alat dan bahan untuk aplikasi restorasi komposit kelas IV
-
Etsa
-
Bonding +tempat & mikrobrush
-
Komposit
-
Light cure
-
Plastic instrument / composit filling instrument
-
Matriks Mylar (Mylar Strip) dan wedge
1. Prosedur Preparasi Kelas IV
a) Gigi dibersihkan dengan pasta profilaksis tanpa fluor
b) Isolasi gigi yang akan dilakukan preparasi dengan cotton roll, tapi tidak menghalangi frenulum
labialis
c) Lakukan pencocokan warna restorasi dengan shade guide
-
Dilakukan dibawah sumber cahaya sinar matahari (±jam 10 pagi atau lampu daylight)
-
Jarak antara mulut pasien dan mata operator ±50-70 cm, untuk mendapatkan persepsi visual yang
optimal
-
Pencahayaan disorotkan ke mulut pasien ±45o
-
Shade Guide dibasahi dengan air dan cocokkan dengan wana gigi yang telah dibersihkan.
(dilakukan sebelum anestesi, jika preparasi perlu anestesi)
d) Preparasi kavitas kls IV
-
Minimal invasive
-
Rapikan seluruh tepi gigi yang tajam dengan menggunakan bor highspeed silindris.
-
Permukaan email yang tidak didukung dentin yang sehat harus dibuang
-
Sudut-sudut preparasi dibulatkan
-
Sudut-sudut preparasi dibulatkan
-
Cavosurface line angle dibuat bevel menggunakan bor fissure tapered dengan membuat long
bevel.
-
Seluruh dinding kavitas dihaluskan, lalu cek dengan sonde
e) Restorasi Komposit Kelas IV
i. Aplikasi Etsa/Etching
-
Bersihkan dan keringkan kavitas dari debris
-
Aplikasi etsa menggunakan syringe/ mikrobrush, email selama 10-20 detik, lalu aplikasikan pada
dentin 10-20 detik
-
Bersihkan etsa dari kavitas menggunakan water syringe dengan tekanan ringan, sambil disuction
-
Keringkan kavitas dari air menggunakan water syringe dengan tekanan ringan, hingga permukaan
kavitas terlihat lembab (moist) dan mengkilat.
ii. Aplikasi Bonding
-
Isolasi kembali gigi yang akan dilakukan penambalan
-
Aplikasikan bonding menggunakan microbrush ke seluruh permukaan kavitas
-
Diamkan selama 20 detik, kemudian dilakukan penyinaran (light curing) selama 20 detik
iii. Penambalan komposit
-
Pasang matriks mylar dan wedge pada gigi yang akan dilakukan restorasi
-
Penambalan komposit dilakukan dengan cara incremental
-
Aplikasikan komposit dengan menggunakan instrumen plastik/teflon, sambil membentuk
permukaan anatomis.
*Setiap langkah incremental dilakukan penyinaran selama 20-40 detik menggunakan light cure
- Lakukan penambalan hingga seluruh kavitas telah terisi dengan komposit dengan baik
- Lepas matriks mylar
iv. Pemolesan komposit
- Lakukan finishing dengan menghaluskan dan sambil membentuk anatomis tambalan dengan
menggunakan bor fine / superfine
- Lalu poles komposit dengan polishing rubber/cup/ polishing brush & polishing strip
- Lakukan pemolesan hingga tidak terdapat step antara tambalan komposit dan gigi pada tepi
restorasi
- Poles hingga tambalan halus dan mengkilat

RESTORASI KOMPOSIT KELAS 4

Prosedur restorasi kavitas kelas IV resin komposit

1. Siapkan bahan dan alat

a. Bahan : - Cotton roll - Cotton pellet - Etsa (asam fosfat 37%) - Bonding - Resin komposit warna
universal dentin & warna enamel - Articulating paper

b. Alat : Diagnostic set - Ekskavator sendok - Plastis intrumen - Handpiece low speed - Handpiece
high speed - Round metal bur - Fissure & round diamond bur - Pear shaped / flame / round end
tapered diamond bur - Fine finishing bur (pita kuning) - Celulloid strip - Rubber silicon bur - Polishing
disc bur - Microbrush - Light curing unit - Saliva ejector

2. Prosedur

a. Prosedur restorasi

1) Hilangkan jaringan karies dengan round bur metal yang dipasang pada handpiece low speed dan
ekskavator sendok

2) Hilangkan enamel yang tidak didukung dentin dengan fissure atau round diamond bur yang
dipasang pada handpiece high speed, pastikan air pada handpiece menyala untuk menanggulangi
panas yang dihasilkan handpiece, serta kontrol genangan air pada mulut pasien dengan saliva ejector

3) Buat hollow ground bevel pada cavosurface dengan lebar 1-2mm dengan kedalaman ½ lebar
lapisan email dengan pear shaped / flame diamond bur --> kalau yg dijelaskan waktu bimbel disuruh
pake round end tapered diamond bur

b. Prosedur penumpatan

1) Bersihkan kavitas dengan chlorhexidine digluconate 2% (cavity cleanser)

2) Aplikasi etsa pada email (5 detik) lalu dentin (15 detik) dengan microbrush

3) Tempelkan cotton pellet basah lalu keringkan dengan semprotan udara ringan, jaga permukaan
untuk tetap moist/lembab

4) Isolasi area gigi dengan cotton roll pada vestibulum

5) Pasang celulloid strip pada proksimal gigi


6) Aplikasi bahan bonding dengan microbrush, biarkan mengalir selama 20 detik dan dianginkan
ringan, lalu disinar selama 10 detik

7) Aplikasi resin komposit dengan plastis instrumen. Permukaan palatal terlebih dahulu dengan
warna universal dentin, lalu disinar 20 detik. Aplikasi RK dilanjutkan ke arah labial dengan warna
enamel, lalu disinar 20 detik.

8) Lepas celulloid strip

9) Finishing restorasi dengan fine finishing bur pita kuning, dilanjutkan polishing dengan ruber silicon
bur atau dapat dikombinasikan polishing disc

c. Cek oklusi dengan articulating paper

d. Perlihatkan hasil penumpatan kepada pasien dengan cermin

1. PREP klas IV
a. Isolasi daerah kerja dengan cotton roll atau rubber dam
b. Eskavasi menggunakan eskavator untuk membersihkan karies
c. Preparasi menggunakan round bur pd kavitas, kemudian preparasi menggunakan fissure
bur untuk membentuk bevel pada enamel.
d. Kemudian membersihkan daerah kerja menggunakan cavity cleanser
e. Penentuan shade guide dan pencobaan crown form dipotong dan disesuaikan dengan
insisal menggunakan gunting.
f. Ganti cotton roll
g. Etsa dengan asam fosfat 37% selama 20 detik pada cavo surface enamel margin
kemudian dibilas menggunakan air dan dikeringkan sampai terlihat frosty appearance
dan moist
h. Terus dilakukan bonding dan di semprot perlahan dengan triway syringe kemudian
disinari dengan light cured selama 15 detik sampai moist
i. Kemudian dilakukan penumpatan dengan komposit teknik layering setebal 1-2 mm
kemudian disinari selama 20 detik.
j. Pada layer terakhir komposit dimasukkan pada crown form dan disinari dengan light
cured
k. Kemudian dilakukan finishing dengan fine finishing bur sampai halus
l. Kemudian dilakukan polishing dengan sand rubber cup sampai mengkilat.
m. Lakukan cek oklusi dengan artikulating paper
n. Kemudian feedback

ORTO

Kurva Spee

- Kurva yang dibentuk dari puncak bonjol distal gigi molar paling posterior ke incisal gigi
incisive paling anterior
- Kriteria : Normal (kedalam +/- 3mm)
- Kelainan : dalam /datar / terbalik
- Cara pemeriksaan :
o Tempatkan penggatis/instrumen mendatar pada bonjol distal gigi molar terakhir sampai
incisal gigi anterior
o Ukur jarak kurva terdalam terhadap penggaris/instrument tadi

Kurva Spee Kurva Spee (curve of Spee) merupakan lengkung yang menghubungkan insisal
insisivi dengan bidang oklusal molar terakhir pada rahang bawah. Pada keadaan normal
kedalamannya tidak melebihi 1,5 mm (kurva Spee datar). Pada kurva Spee yang positif
(bentuk kurvanya jelas dan dalam) biasanya didapatkan gigi insisivi yang supraposisi atau gigi
posterior yang infraposisi atau gabungan kedua keadaan tersebut.

Kurva Spee Adalah lengkung yg menghubungkan antara insisal insisive dengan bidang oklusal
molar terakhir pada rahang bawah.
Berikut beberapa tahap penentuan kurve spee :
- Tempatkan suatu penggaris pada posisi horizontal mulai dari puncak tonjol gigi insisivus
permanen rahang bawah sampai ke cusp mesiobukal gigi molar pertama permanen rahang
bawah.
- Setelah itu gunakan kaliper zurich untuk mengukur kedalaman kurve Spee, dengan
menempatkan kaliper tersebut pada cusp gigi premolar rahang bawah secara tegak lurus
terhadap penggaris.
- Kemudian catat hasilnya dalam satuan milimeter. Pencatatan pengukuran tersebut
merupakan prediksi besarnya ruangan yang dibutuhkan untuk mensejajarkan gigi premolar
bawah dalam dataran oklusal yang sama.

Kurva of spee normal :

kedalaman tdk lebih 1.5 mm

Kurva spee positif : kedalaman > 1.5 mm → bentuk kurve cekung → gigi insisivi supra posisi / gigi
posterior infra posisi

Radio
Pasien perempuan mengeluhkan pembengkakan 1/3 kiri bawah wajah. Ada rongent,
gambaran radiolusen batas tegas, resorpsi akar gigi 36, 37, 38, berlobus-lobus

a. Verbalkan interpretasi radiograf


b. Diagnosis
c. DD (4)
d. Surat rujukan

a. Evaluasi mutu radiograf panoramik

1. Obyek tercakup TMJ sampai tepi mandibula

2. Kontras, detail, ketajaman


3. Kejelasan 3 regio : gigi anterior dan kondil kiri-kanan

4. Simetris, sudut mandibula kiri dan kanan sama jelas

5. Septum nasal dan palatum durum jelas

6. Gigi anterior dan posterior proporsional dan sama jelas

7. Tidak ada ghost image

INTERPRETASI PANORAMIK

A) GENERAL VIEW

 Kondisi perubahan dan hubungan berbagai struktur anatomis yang tampak dalam
radiograf
 Keadaan dan perubahan pada gigi geligi
 Keadaan tinggi tulang secara general
 Pola trabekulasi rahang
 Kepadatan / densitas tulang rahang
 Jaringan lunak yang dapat diidentifikasi
 Keadaan / perubahan umum lainnya yang perlu dinyatakan

B) SPESIFIC VIEW

 Regio , perubahan /kelainan yang terlihat dan prakiraan asal kelainan di radiograf
 Perubahan / kelainan tersebut sesuai prakiraan asal kelainan secara rinci
 Efek perubahan / kelainan tersebut terhadap jaringan sekitar (bila ada)
 Deteksi benda asing
 Kesimpulan DD

C) 7 CLUES

 Radiodensitas lesi
 Lokasi
 Ukuran dan bentuk
 Perluasan
 Batas tepi
 Struktur interna
 Efek lesi terhadap jaringan sekitar

c. DD

 Ameloblastoma : radiolusen batas jelas, berlobus lobus / bersepta (honeycomb, soap


bubble), menyebabkan asimetri wajah atau ekspansi tulang
 kista dentigerous : ada gigi yang impaksi atau teresorpsi akarnya, radiolusensi berbatas jelas ,
penyebab odontogenic
d. Surat Rujukan

drg. Ayu Bella Sheila

SIP 0906626635

Klinik Gigi Cantik

Jl. Bidadari Kayangan Integrasi no.3

Jakarta, 31 Oktober 2015

Kepada Yth

TS Spesialis Bedah Mulut

RSGM FKG UI

Bersama dengan ini saya rujuk pasien,

Nama : Monica Maya

Usia / jenis kelamin : 30 tahun /Perempuan

Temuan klinis : pembengkakan wajah pada 1/3 muka bawah dan sejumlah
akar gigi teresorpsi (Foto rontgen terlampir)

DD : susp. Ameloblastoma

Mohon dilakukan evaluasi dan tatalaksana dibidang TS

BTK

Hormat Saya,
Ttd

drg. Ayu Bella Sheila

BEDAH MULUT
Skenario klinik:
Seorang laki- laki berusia 22 tahun datang ke rsgm dengan keluhan pembengkakan pada sisi kiri
wajahnya sejak 2 bulan yang lalu. Pasien tidak ingat kapan mulai terasa bengkak, hanya
pembengkakan dirasakan semakin membesar. Pasien mengaku tidak pernah merasakan sakit dan rasa
tidak nyaman karena pembengkakan tersebut. Sebelumnya pasien pernah mencabutkan gigi belakang
bawah kiri 5 hari yang lalu dan dokter tidak berhasil mencabut gigi tersebut.
Eo: terdapat pembengkakan diffuse yang meluas dari angulus mandibula sampai daerah pelipis kiri.
Warna normal, palpasi keras, tidak sakit, dan tidak ada kenaikan temperatur, serta tidak ada defisit
sensorik pada daerah kiri wajah
Io: terdapat luka bekas cabutan pada mukosa gingiva dan vestibulum regio gigi 38, gigi 38 tidak ada
Pasien dilakukan pemeriksaan radiografi panoramik
Tugas:
1. Intepretasikan dan tuliskan hasil pemeriksaan foto panoramik
2. Tentukan dan tuliskan diagnosa kasus tersebut dan differensial diagnosanya
3. Tentukan dan tuliskan rencana perawatan kasus tersebut

skor
No Prosedur keterangan
0 1 2
1 Interpretasi foto panoramik dan 0 : tidak melakukan / salah
menuliskan hasilnya
1: menyebutkan mutu 1-2 dan gambaran
radiografi 1-4
Mutu radiografi: 2: menyebutkan mutu dan gambaran radiografi
secara lengkap
Kontras baik
Tidak ada artefak
Seluruh jaringan terfoto dengan
jelas
Gambaran Radiografi:
Ukuran:
Bentuk : unilokular, berbatas
jelas
Lokasi : angulus sampai ramus
mandibula
Densitas : radiolusen
Batas/tepi : radiopak
Internal lesi : radiolusen
Efek terhadap struktur
disekitarnya : mendesak tulang,
meresorpsi akar 37

2 Tentukan dan tuliskan diagnosa 0: tidak melakukan / salah


kasus tersebut
2: menuliskan diagnosa dengan tepat

Kista dentigerous pada regio


gigi 38

3 Tentukan dan tuliskan rencana 0: tidak melakukan / salah


perawatan kasus tersebut
1: menuliskan rancana perawatan dengan benar
tetapi tidak membuat surat rujukan
Rujuk ke dokter spesialis BM 2: menuliskan rancana perawatan dengan benar
dan membuat surat rujukan

Total score
Score max: Global performance:
1. Fail
2. Borderline
(Total score/ 6) x 100 3. Pass
#ODONTOGENIC KERATOCYST

A. Mutu panoramik bagus


B. General view
18,28 = tampak impaksi vertikal
26 = tampak radiopak bahan kedokteran gigi pengisian saluran akar
38,47,48 = tampak impaksi horizontal
36,37 = tampak radiolusen berbatas radiopak jelas pada periapial
37 = tampak impaksi transversal
C. Spesific view
Body mandibula sinistra = tampak radiolusen unilokuler berbatas radiopak jelas dari body
mandibula sampai angulus mandibula dan mendesak kanalis mandibularis
D. DD = Ameloblastoma
E. Rencana Perawatan
1. KIE
2. Bedah radikal

#IMPAKSI KANINUS

A. Mutu panoramik BAGUS


B. General view :
18,28,38,48 : tampak gambaran benih gigi
13,23 : tampak impaksi gigi
12,22 : tampak agenisi
33 : tampak gigi rotasi sentris
34 : tampak gigi rotasi eksentris
C. Rencana Perawatan
Merapikan gigi diperlukan perawatan orthodonsia, namun apabila masih didapatkan
kelebihan tempat dapat diberi gigi tiruan/perawatan di bidang prostho.

#MESIODENS IMPAKSI ANGULASI VERTIKAL

A. Mutu Periapikal  shortening


B. Intepretasi
11,21 : tampak gambaran radiopak kelebihan gigi diantara 2 gigi
C. KIE
Jadi,anak ibu giginya rapat karena terdapat gigi tambahan yaitu mesiodens. Untuk
memperbaikinya dapat dilakukan perawatan kawat gigi namun sebelumnya perlu dilakukan
pencabutan pada gigi kelebihan gigi tsb. Kelainan ini tidak berbahaya dan menular.
D. Rencana Perawatan
1. DHE
2. Pencabutan gigi mesiodens
3. Perawatan orthodonti

#COMPLEX ODONTOMA

1. PANORAMIK
A. OBJEK tercakup dr tmj smpe tepi mandbula
B. Kontras detail ketajaman baik
C. Gigi ante dan kondilus knan kiri tampak jela
D. Sdut mandibula ka ki simetris
E. Gigi anterior dan poste ukurannya proposional
F. Septum nasal dan palatum durum terlihat jelas
G. Tidak tampak gambaran ghost image
H. Radiograf dapat diinterpretasi
2. Interpret
47,48 : Tampak gambaran radiopak solid berbatas radiolusen ukuran 3-5 cmenyerupai
gambaran cotton wool dari regio 37,38 sampai pada angulus mandibula sinistra
3. Kesan : complex odontoma
4. Dd : paget’s disease (beda: pagets disease seluruh rahang dan pd anak – anak)
5. Tx : bedah radikal/mandibulektomi
6. Rujuk. BM atau ONKOLOGI
7. PP : PA
8. KIE : Jadi menurut pemeriksaan radiologi, diduga bapak menderita suatu tumor jinak yaitu
complex odontoma. Namun diperlukan pemeriksaan lebih lanjut yaitu PA. Perawatan tumor
ini memerlukan pembedahan. Tapi tenang saja, setelah di operasi akan kembali seperti
semula.

INTERPRETASI RONTGEN

( Keluar UKDI Agustus 2014 )


Skenario : OS laki-laki, 19 tahun, pada pemeriksaan klinis ditemukan 13 ada RK, bengkak regio 12
dan 13. Palpasi tidak sakit ( sayangnya dia gak bilang ada krepitasi atau enggak ). Di pos
disediakan Ro panoramik yang ada lesi di antara 13 dan 14.

Tugas :

a. Lakukan interpretasi radiograf panoramik, verbalkan, dan tulis.


b. Sebutkan diagnosis kasus tersebut.
c. Sebutkan rencana perawatan beserta alternatifnya.
d. Sebutkan rencana perawatan yan dipilih beserta alasannya.
Jawab :

a. Terdapat lesi radiolusen pada apikal gigi 13 dan sudah meluas ke gigi 14, bentuk membulat
dengan ukuran kurang lebih 17-20 mm, batas jelas, struktur interna radiolusen.
b. Diagnosis kasus ini : kista radikuler ( atau kista periapikal ). Kenapa bukan kista
globulomaksilaris? Karena sodara-sodara ternyata selama ini kista globulomaksilaris adalah
tidak ada, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut apakah kista tersebut periapikal,
periodontal, atau KOT ( Sumber: Pharoah edisi baru). Lagian juga kista globulomaksilaris
adanya di antara gigi 2 dan 3 kok..
c. Rencana perawatan dan alternatifnya : PSA gigi 13 atau enukleasi.
d. Rencana perawatan menurut gw adalah enukleasi. Kenapa? Itu kista udah gede banget,
hampir 20 mm alias 2 cm, dengan batas kista sudah mencapai apikal gigi 14. Itu aja kalo
enukleasi kemungkinan 14-nya ikutan diekstraksi.

RO MESIODENS

Skenario : Pasien anak-anak, datang dengan keluhan central diastema. Disediakan foto dental. ( Dari
hasil pemeriksaan, ada gigi supernumerary letaknya di dekat akar gigi 11, ada central
diastema ).

Tugas :

a. Tuliskan general view untuk radiograf di atas.


b. Tuliskan minimal 2 proyeksi radiografik untuk menentukan posisi.
c. Tuliskan diagnosis.
Jawab :

a. General view :
 Kondisi gigi geligi: Terdapat malposisi gigi dan anomali jumlah gigi.
 Perubahan pada gigi geligi: Tidak ada.
 Hubungan gigi geligi: Terdapat titik kontak yang tidak baik pada beberapa gigi dan
tidak ada titik kontak pada beberapa gigi. Garis oklusi tidak baik.
 Kondisi jaringan periodonsium: Terjadi perubahan jaringan periodonsium.
 Perubahan pada jaringan periodonsium: Terdapat penurunan tulang alveolar dan
kehilangan tulang kortikal pada beberapa gigi.
 Hubungan gigi dan jaringan periodonsium: Titik kontak yang tidak baik dan tidak
adanya titik kontak menyebabkan perubahan pada jaringan periodonsium.
 Kondisi tulang rahang: Tidak ada kelainan.
 Perubahan tulang rahang : Tidak ada.
 Hubungan gigi, jaringan periodonsium, dan tulang rahang: Titik kontak yang tidak
baik dan tidak adanya titik kontak menyebabkan perubahan pada jaringan
periodonsium namun tidak pada tulang rahang.
 Kesimpulan secara umum: Kelainan berasal dari periodontal.
b. Proyeksi radiografik untuk menentukan posisi :
 Oklusal topografi dan periapikal
 Periapikal biasa dan periapikal yang diubah sudutnya ( teknik SLOB atau BOR )
 Panoramik dan periapikal
c. Diagnosis : Mesiodens.
Nama-nama spesifik untuk gigi supernumerary :
 Mesiodens : gigi supernumerary yang berada di antara maxillary central incisors
 Peridens : gigi supernumerary yang berada di area premolar
 Distodens : gigi supernumerary yang berada di distal gigi M3 ( also called fourth
molar or distomolar )
 Paramolar: gigi supernumerary yang berada di palatal atau bukal gigi molar (Sumber:
Pharoah)

Вам также может понравиться

  • Impp Lansia
    Impp Lansia
    Документ2 страницы
    Impp Lansia
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Impp Keswa
    Impp Keswa
    Документ2 страницы
    Impp Keswa
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Januari 2023
    Januari 2023
    Документ28 страниц
    Januari 2023
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Maaf Hari Ini Tutup Sementara
    Maaf Hari Ini Tutup Sementara
    Документ1 страница
    Maaf Hari Ini Tutup Sementara
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • To Osce Ui 24 Januari 2017
    To Osce Ui 24 Januari 2017
    Документ2 страницы
    To Osce Ui 24 Januari 2017
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Januari 2023
    Januari 2023
    Документ28 страниц
    Januari 2023
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Checklist Mutu Rumah Sakit Untuk Kepuasan Pasien
    Checklist Mutu Rumah Sakit Untuk Kepuasan Pasien
    Документ1 страница
    Checklist Mutu Rumah Sakit Untuk Kepuasan Pasien
    Ruri Istifarini
    Оценок пока нет
  • Pricelist Gigi
    Pricelist Gigi
    Документ2 страницы
    Pricelist Gigi
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Checklist Desinfeksi
    Checklist Desinfeksi
    Документ4 страницы
    Checklist Desinfeksi
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Desain Kartu Penilaian Gigi Ibu Hamil
    Desain Kartu Penilaian Gigi Ibu Hamil
    Документ1 страница
    Desain Kartu Penilaian Gigi Ibu Hamil
    angga novendra
    Оценок пока нет
  • Kartu Sehat Gigi Ibu
    Kartu Sehat Gigi Ibu
    Документ4 страницы
    Kartu Sehat Gigi Ibu
    bagswan
    Оценок пока нет
  • Soal Try Out Osce Unpri
    Soal Try Out Osce Unpri
    Документ2 страницы
    Soal Try Out Osce Unpri
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • To Osce Unissula 2017
    To Osce Unissula 2017
    Документ2 страницы
    To Osce Unissula 2017
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • GDHF
    GDHF
    Документ2 страницы
    GDHF
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Asjsj
    Asjsj
    Документ2 страницы
    Asjsj
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • 2014bpsl Prosto I Blok 12k
    2014bpsl Prosto I Blok 12k
    Документ44 страницы
    2014bpsl Prosto I Blok 12k
    wulan
    Оценок пока нет
  • To Osce Ui 24 Januari 2017
    To Osce Ui 24 Januari 2017
    Документ2 страницы
    To Osce Ui 24 Januari 2017
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • To Osce USU 21 Januari 2016
    To Osce USU 21 Januari 2016
    Документ1 страница
    To Osce USU 21 Januari 2016
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Lap Prak BO - Sediaan Sitologi
    Lap Prak BO - Sediaan Sitologi
    Документ6 страниц
    Lap Prak BO - Sediaan Sitologi
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Try Out OSCE Universitas Airlangga
    Try Out OSCE Universitas Airlangga
    Документ2 страницы
    Try Out OSCE Universitas Airlangga
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • AKAKA
    AKAKA
    Документ6 страниц
    AKAKA
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • To Osce USU 21 Januari 2016
    To Osce USU 21 Januari 2016
    Документ1 страница
    To Osce USU 21 Januari 2016
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • 5b) Mekanisme Umum Kerja Hormon
    5b) Mekanisme Umum Kerja Hormon
    Документ8 страниц
    5b) Mekanisme Umum Kerja Hormon
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • SHSHSJ
    SHSHSJ
    Документ1 страница
    SHSHSJ
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Sitologi
    Sitologi
    Документ4 страницы
    Sitologi
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • OPTIMASI_GIGI_TIRUAN
    OPTIMASI_GIGI_TIRUAN
    Документ36 страниц
    OPTIMASI_GIGI_TIRUAN
    Dedi Gober
    91% (11)
  • Lap Prak BO - Sediaan Sitologi
    Lap Prak BO - Sediaan Sitologi
    Документ6 страниц
    Lap Prak BO - Sediaan Sitologi
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Kids Jaman Now
    Kids Jaman Now
    Документ16 страниц
    Kids Jaman Now
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Bukhukhu
    Bukhukhu
    Документ23 страницы
    Bukhukhu
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет
  • TOPICAL FLUOR DAN STERILISASI SALURAN AKAR
    TOPICAL FLUOR DAN STERILISASI SALURAN AKAR
    Документ17 страниц
    TOPICAL FLUOR DAN STERILISASI SALURAN AKAR
    Bagus Kurniawan
    Оценок пока нет