Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA
PASIEN THALASEMIA
SANTI ANDAYANI
TUJUAN PEMBELAJARAN
UMUM
memahami maksud dan tujuan berkomunikasi yang efektif
dengan pasien thalasemia
KHUSUS
1. memahami tahapan penerimaan pasien terhadap
diagnosis thalasemia
2. mengenali tanda-tanda adanya gangguan penyesuaian
pada pasien thalasemia
3. membuka diri dan berkomunikasi efektif dengan pasien
thalasemia
POKOK BAHASAN
komunikan :
mendengarkan apa yang dikatakan
memahami apa yang disampaikan
menyetujui (atau tidak) apa yang didengar
mengambil (atau tidak) tindakan yang sesuai
KOMUNIKASI EFEKTIF
TUJUAN
mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat
memberikan dukungan pada pasien (efektif dan efisien)
menghindari salah paham yang menimbulkan dugaan malpraktik
MANFAAT
kepuasan pasien terhadap pelayanan medis
kepercayaan pasien kepada pemberi layanan
keberhasilan diagnosis, terapi dan tindakan medis
kepercayaan diri dan ketegaran pada fase terminal
PRINSIP KOMUNIKASI EFEKTIF
RESPECT
HUMBLE EMPHATY
CLARITY AUDIBLE
HUBUNGAN PERAWAT-PASIEN
ketrampilan komunikasi
hubungan profesional, bukan hubungan sosial
hubungan interpersonal
saling pengertian - saling percaya dalam interaksi bersifat
terapeutik
terfokus pada pasien
bertujuan menyelesaikan masalah
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
komunikasi yang direncanakan secara sadar dan bertujuan
dipusatkan untuk kesembuhan pasien
komunikasi interpersonal
saling pengertian, saling membutuhkan, saling membantu
TUJUAN
mengurangi rasa cemas atau kecemasan perawat
TUGAS PERAWAT
mengeksplorasi perasaan dan tilikan diri
mendefinisikan harapan
mengidentifikasi kecemasan
menganalisis kekuatan dan kelemahan diri
mencari informasi tentang pasien
merancang strategi untuk pertemuan pertama
TAHAP ORIENTASI
TUJUAN
memvalidasi keakuratan data dan rencana yang dibuat
mengevaluasi hasil tindakan yang telah lalu
TUGAS PERAWAT
membina rasa saling percaya
menunjukkan penerimaan dan komunikasi terbuka
merumuskan kontrak (waktu, tempat pertemuan, topik)
mengklarifikasi kembali kontrak yang disepakati
menggali pikiran dan perasaan
mengidentifikasi masalah klien (pertanyaan terbuka)
merumuskan tujuan interaksi
TAHAP KERJA
inti proses komunikasi terapeutik - tahap terpanjang
TUJUAN
menyatukan proses komunikasi dengan tindakan perawatan
membangun suasana untuk proses perubahan
TUGAS PERAWAT
membantu pasen menyampaikan perasaan dan pikiran
menganalisa respons verbal dan non verbal yang disampaikan
mendengarkan secara aktif, dengan penuh perhatian
membantu pasien mendefinisikan masalah yang dihadapi
mencari penyelesaian masalah dan mengevaluasi
menyimpulkan percakapan dengan pasien
TAHAP TERMINASI
akhir pertemuan, sementara dan akhir
TUJUAN
mendorong pasien memberikan penilaian
tercapai kondisi saling menguntungkan dan memuaskan
penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan
TUGAS PERAWAT
evaluasi objektif (mengevaluasi pencapaian tujuan)
evaluasi subjektif (menanyakan perasaan)
menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi
SIKAP PERAWAT
bersikap tenang
sikap tubuh terbuka
kaki dan tangan terbuka (tidak bersilangan)
menunduk / memosisikan tubuh ke arah pasien / lebih dekat
mempertahankan kontak mata, sejajar, dan natural
FAKTOR PENGHAMBAT
persepsi
sistem nilai
latar belakang sosial budaya
emosi
jenis kelamin
pengetahuan
peran dan hubungan
lingkungan
citra diri
kondisi fisik
THALASEMIA
KLINIS
thalasemia mayor
thalasemia intermedia
thalasemia minor
THALASEMIA
TANDA DAN GEJALA
pucat, kuning, lesu, letargi, lemah badan
gizi kurang, anoreksia, sesak nafas
perut buncit, pembesaran limpa
kulit hitam
gangguan pertumbuhan, masalah seksual
tulang keropos, kartilago menipis, kranial menebal
perubahan bentuk wajah (gigi maju, hidung pesek, dahi lebar)
KOMPLIKASI
infeksi hepatitis, HIV, reaksi hemolisis
jantung, hati, infeksi, diabetes, reproduksi, dsb.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
=
MORE THAN WORD
ADAPTASI PSIKOLOGIK
Elisabeth Kübler-Ross
KETIKA MENGHADAPI DIAGNOSIS
kecewa
tidak sesuai keinginan
tidak bisa menyangkal
duh aku suka deg-degan deh saat mau rapat, kamu pernah
mengalami hal yang sama?
DEPRESI
YANG HARUS DIHINDARI
“Jangan berlebihan seperti itu ah ..”
“Coba deh kamu lebih santai ..”
“Ya jangan dipikirin terus dong ..”
“Kamu tuh mikirin hal-hal yang ga ada apa-apanya,
biarkan saja ..”
CEMAS
LEBIH BAIK ...
“Iya ya, pasti terasa berat untukmu, tapi kita pasti bisa deh
pelan-pelan semakin baik”
menghargai kesedihan pasien