Вы находитесь на странице: 1из 11

EFEKTIFITAS LATIHAN FINGGER HOLD (GENGGAM JARI)

TERHADAP NYERI SENDI PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN


SENDI DI DESA SRIGADING SANDEN BANTUL YOGYAKARTA
EFEKTIFITAS LATIHAN FINGGER HOLD (GENGGAM JARI) TERHADAP NYERI SENDI PADA
LANSIA DENGAN GANGGUAN SENDI DI DESA SRIGADING SANDEN BANTUL YOGYAKARTA
1
Zakiatul Hikmah, 2Supriyadi

Departemen Keperawatan Dasar, Manajemen dan Kepemimpinan Keperawatan, Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Surya Global
Yogyakarta

ABSTRACT

Background : Increased age, physiological function decreased due to degenerative diseases, so


non-communicable diseases appear in the elderly.Most non-communicable diseases in elderly
people with arthritis (51.9%) ranks second after hypertension (57.6%). Joint pain is a joint
inflammation characterized by swelling of the joints, the color kemerhan, heat and the occurrence
of impaired motion. Objective : This research is to know the effectiveness of fingger hold exercises
on joint pain in elderly with joint disorder in Srigading Sanden Village Yogyakarta. Method :
Preexperiment research design with one group pretest-posttest design. The population in this study
is elderly people aged 60 years and make visits to Sanden health cente. Sample of 21 elderly with
puposive technique, instrument used NRS (Numeric Twig Sampling). Data were analyzed using
wilcoxon test. Results: The intensity of joint pain in the elderly with joint disorder before the
practice of fingger hold (handheld finger) mostly experienced moderate joint pain (61.9%),
whereas after finger hold exercises the majority of joints decreased pain, most in the category no
pain (61.9%). Wilicoxon test results obtained Z count -4.245b and significance 0.000. Conclusion
: exercise fingger hold (hand finger) effectively reduce joint pain in elderly with joint disorders

Key Words: Exercise fingger hold (handheld finger), joint pain, elderly

ABSTRAK

Latar Belakang: Bertambahnya usia, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat penyakit
degeneratif, sehingga penyakit tidak menular muncul pada lansia. Penyakit tidak menular
terbanyak pada lansia yaitu arthritis (51,9%) menempati urutan kedua setelah hipertensi (57,6%).
Nyeri sendi merupakan suatu peradangan sendi yang ditandai dengan pembengkakan sendi, warna
kemerhan, panas dan terjadinya gangguan gerak. Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektifitas latihan fingger hold (genggam jari) terhadap nyeri sendi pada lansia dengan gangguan
sendi di Desa Srigading Sanden Yogyakarta. Metode: Desain penelitian Praexperimen dengan
rancangan one group pretest-postest design. Populasi dalam peneltian ini adalah lansia yang
berusia ditas 60 tahun dan melakukan kunjungan ke puskesmas Sanden. Sampel berjumlah 21
lansia dengan teknik purposive sampling, instrumen yang digunakan NRS (Numeric Ranting
Sampling). Data dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil: Intensitas nyeri sendi pada lansia
dengan gangguan sendi sebelum dilakukan latihan fingger hold (genggam jari) sebagian besar
mengalami nyeri sendi sedang (61,9%), sedangkan setelah dilakukan latihan finger hold (genggam
jari) mayoritas mengalami penurunan nyeri sendi, paling banyak pada kategori tidak nyeri
(61,9%). Hasil uji wilicoxon diperoleh Z hitung sebesar -4.245b dan signifikasi 0,000.
Kesimpulan: latihan fingger hold (genggam jari) efektif menurunkan nyeri sendi pada lansia
dengan gangguan sendi.

Kata Kunci: Latihan fingger hold (genggam jari), nyeri sendi, lansia

Korespondensi: Supriadi, Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Surya Global Yogyakarta, Jl. Ringroad Selatan Blado, Potorono,
Banguntapan, Yogyakarta, e-mail: hikmahzakiya@gmail.com

1
PENDAHULUAN Tingginya UHH merupakan salah satu
Keberhasilan pembangunan merupakan indikator keberhasilan pembangunan nasional
cita-cita suatu bangsa yang terlihat dari peningkatan terutama di bidang kesehatan, sejak tahun 2008-
Usia Harapan hidup (UHH). Peningkatan UHH 2015 memperlihatkan peningkatan UHH di
dapat mengakibatkan terjadinya transisi Indonesia dari 69,0 tahun menjadi 70,8 tahun (18).
epidemiologi dalam bidang kesehatan akibat Indonesia akan memasuki periode lansia, dimana
meningkatnya jumlah angka kesakitan penyakit 10% penduduk akan berusia lebih dari 60 tahun dan
degeneratif. Perubahan struktur demografi proyeksi UHH tahun 2030-2035 mencapai 72,2
diakibatkan oleh peningkatan populasi lansia tahun (18).
dengan menurunnya angka kematian serta Menurut (6) populasi lansia yang berusia
penurunan jumlah kelahiran (15). 60-64 tahun mengalami peningkatan pada tahun
Populasi lansia di dunia dari tahun ke 2015 berjumlah 152,8 ribu jiwa, sedangkan pada
tahun semakin meningkat, bahkan pertambahan tahun 2016 jumlah lanjut usia sebanyak 160,2 ribu
lansia yang mendominasi dibandingkan dengan jiwa. Pada tahun 2017 diperkirakan mengalami
kelompok usia lainnya. Populasi lansia di dunia peningkatan menjadi 168,1 ribu jiwa dan pada tahu
tahun 2015 berjumlah 901.000.000 jiwa berusia 2020 diperkirakan sebesar 190,4 ribu jiwa (6).
lebih dari 60 tahun yang terdiri atas 12% dari Propinsi Yogyakarta memiliki lima kabupaten yaitu
jumlah populasi secara global (14). Populasi lansia Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul, Sleman,
pada tahun 2030 di proyeksikan mencapai 1,4 Yogyakarta (6). UHH di Kabupaten Bantul
milyar dan pada tahun 2050 populasi lansia cenderung meningkat, yang dipengaruhi oleh
diproyeksikan 2 kali lipat di tahun 2015, yaitu multifaktor salah satunya ialah faktor kesehatan
mencapai 2.1 milyar (14) populasi penduduk lansia (10). Perhitungan UHH di Kabupaten Bantul pada
Indonesia yang berusia lebih dari 60 tahun berada tahun 2014 adalah 73,22 tahun dan meningkat pada
pada urutan 108 dari seluruh dunia (14). Populasi tahun 2015 menjadi 73,24 tahun (10).
lansia diprediksikan pada tahun 2050, Indonesia Bertambahnya usia, fungsi fisiologis
akan masuk menjadi sepuluh besar negara dengan mengalami penurunan akibat proses degeneratif,
jumlah lansia terbesar berkisar 10 juta lansia (14). sehingga penyakit tidak menular muncul pada
Suatu negara dikatakan berstruktur tua jika lansia (17). Penyakit terbanyak pada lansia yaitu
mempunyai populasi lansia di atas 7% (18). penyakit tidak menular yaitu arthritis (51,9%)
Indonesia termasuk negara dengan struktur menempati urutan ke dua setelah hipertensi
penduduk menuju tua (ageing population), karena sebanyak 57,6% lansia (15). Nyeri sendi/rematik
jika dilihat dari proporsi lansia di Indonesia telah yang paling banyak ditemukan pada lansia di
mencapai 20,2 juta jiwa, setara dengan 8,03% dari Indonesia adalah osteoarthritis, kedua adalah
keseluruhan penduduk (18). Pada tahun 2016 kelompok rematik luar sendi (ganguan pada
jumlah lansia yang berusia lebih dari 60 tahun komponen penunjang sendi, peradangan),
mengalami peningkatan menjadi 22.630.882 jiwa, sedangkan asam urat sekitar 6-7% dan penyakit
sedangkan jumlah lansia perempuan yaitu remathoid arthritis di Indonesia hannya 0,1% lansia
11.908.658 jiwa dan lansia laki-laki berjumlah (1).
10.722.224 jiwa (18). Nyeri sendi merupakan suatu peradangan
sendi yang ditandai dengan pembengkakan sendi,

2
warna kemerahan, panas, nyeri dan terjadinya Puskesmas Sanden merupakan salah satu
gangguan gerak (12). Bagian yang terkena Puskesmas di wilayah kerja kabupaten Bantul dengan
persendian adalah jari-jari, tulang punggung, sendi jumlah lansia 6.025 lansia dengan peringkat ketujuh
penahan berat tubuh seperti lutut dan punggung dengan jumlah lansia laki-laki 2.527 sedangkan
(12). Nyeri merupakan kejadian ketidaknyamanan lansia perempuan berjumlah 3.498. Jumlah lansia
yang dalam perkembangannya akan mempengaruhi tertinggi dengan peringkat kesatu di wilayah kerja
berbagai komponen dalam tubuh, efek nyeri dapat Kasihan II yang berjumlah 10.694 lansia dan
berpengaruh terhadap fisik, perilaku dan pada terendah di wilayah kerja Pandak I berjumlah 1.828
aktifitas sehari-hari (12). Untuk itu perlu adanya lansia. Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian
intervensi yang efektif dalam menangani penurunan program lansia Puskesmas Sanden, terdapat empat
nyeri sendi pada lansia dengan gangguan sendi. wilayah kerja yaitu Desa Gadingsari, Gadingharjo,
Managemen nyeri mempunyai beberapa Srigading, dan Murtigading. Penelitian ini di lakukan
tindakan atau prosedur baik secara farmakologi di Puskesmas Sanden, di karenakan Puskesmas
maupun non farmakologi. Prosedur secara dengan jumlah lansia tertinggi ke 1-6 sudah tidak di
farmakologi dilakukan dengan pemberian rekomendasikan Dinkes Bantul , karena pada
analgesik, yaitu untuk mengurangi atau Puskesmas lainnya sedang dalam proses akreditasi
menghilangkan rasa nyeri (12). Terapi farmakologi dan kuota penelitian penuh. Wilayah kecamatan
memiliki efek samping yang cukup banyak seperti Sanden daerah dataran rendah (0-15) meter diatas
depresi pernafasan, mual, muntah dan konstipasi, permukaan laut) dengan luas wilayah 23,16 km2,
selain itu obat farmakologi juga dapat penggunaan pertanian 50, 13% dan daerah terluas
menimbulkan ketergantungan dan ketagihan (20). dengan lahan pertanian baik sawah maupun non
Intervensi non farmakologi mencangkup perilaku sawah adalah Desa Srigading (7). Penelitian ini
kognitif, untuk mengubah persepsi lansia terhadap dilakukan di Desa Srigading berdasarkan data
nyeri dan mengajari lansia agar memiliki rasa kunjungan lansia di Puskesmas Sanden dari bulan
kontrol yang lebih baik seperti distraksi, relaksasi, September 2017-Febuari 2018 yang berusia 60 tahun
terapi musik, biofeedback (12). ke atas dan berkunjung ke puskesmas Sanden
Teknik relaksasi fingger hold (genggam jari) berjumlah 371 lansia yang terdiri dari 218
merupakan bagian dari teknik jin shin jyustu yaitu perempuan dan 115 laki-laki. Adapun wilayah kerja
akupresur jepang. Bentuk seni yang menggunakan Puskesmas Sanden yang mengalami nyeri sendi
sentuhan sederhana, tangan dan pernafasan untuk dengan gangguan sendi peringkat pertama di Desa
meyeimbangkan energi didalam tubuh (12). Teknik Gadingsari berjumlah 44 lansia dan peringkat
genggam jari sangat berguna untuk kehidupan sehari- terendah di Desa Gadingharjo berjumlah 10 lansia.
hari seperti saat menangis, merasa marah atau gelisah Puskesmas Sanden memiliki program, skrining
karena situasi sulit, teknik ini dapat membantu untuk kesehatan lansia seperti cek tekanan darah, gula
menjadi lebih tenang dan fokus, sehingga dapat darah, kolestrol, serta kegiatan posyandu yang
mengambil tindakan atau respon yang tepat dalam dilakukan 1 bulan sekali dan senam bugar lansia yang
menghadapi situasi tersebut (16). Dalam keadaan ditujukan untuk lansia. Puskesmas Sanden belum ada
relaksasi secara alamiah akan memicu pengeluaran program non farmakologi untuk lansia yang
hormon endofrin, hormon ini merupakan analgesik mengalami nyeri sendi dengan ganguan sendi, yang
alami tubuh sehingga nyeri akan berkurang (12).

3
masih rutin dilakukan dengan memberikan obat Desa Srigading belum pernah dilakukan penelitian
farmakologi yaitu obat anti nyeri. tentang latihan fingger hold (genggam jari) terhadap
Berdasarkan data dari Puskesmas, Desa nyeri sendi pada lansia dengan gangguan sendi.
Srigading dengan lansia berusia diatas 60 tahun yang Berdasarkan uraian latar belakang diatas,
mengalami nyeri sendi dengan gangguan sendi maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
berjumlah 21 lansia, hal ini di dukung dari kebiasaan judul “Efektifitas latihan fingger hold (genggam jari)
lansia yang masih mengkomsumsi makanan terhadap nyeri sendi pada lansia dengan gangguan
mengandung tinggi purin seperti Tahu, Tempe, sendi di Desa Srigading Sanden Bantul Yogyakarta”.
kacang-kacangan, jeroan. Sesuai dengan penelitian
(22) menyatakan terdapat hubugan yang signifikan TUJUAN
antara pola makan dengan penyakit gout. Mayoritas Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya
penduduk Desa Srigading bermata pencaharian efektifitas latihan finger hold (genggam jari)
sebagai petani dan buruh tani karena luasnya lahan terhadap nyeri sendi pada lansia dengan gangguan
pertanian yang mampu mendukung kegiatan usaha sendi di Desa Srigading Sanden Bantul Yogyakarta.
para penduduk. Sesuai dengan penelitian yang Tujuan khusus diketahuinya tingkat nyeri sendi
dilakukan oleh (2) menyatakan bahwa karakteristik sebelum dan sesudah diberikan latihan finger hold
sosio-demografi, kejadian osteoarthritis lebih banyak (genggam jari) pada lansia dengan gangguan sendi
dialami oleh kelompok usia 50-70 tahun, berjenis di Desa Srigading Sanden Bantul Yogyakarta.
kelamin perempuan dan memiliki pekerjaan fisik
(Petani, Perternak, Buruh). MATERI DAN METODE
Berdasarakan wawancara dengan lima lansia Design Penelitian
pada tanggal 16 Desember 2017 di Desa Srigading Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
didapatkan hasil lima lansia mengalami nyeri lutut
ini adalah penelitian praexperimen dengan
dan pinggang dengan kriteria karakteristik nyeri
menggunakan rancangan penelitian one
seperti cekot-cekot. Satu lansia dari empat lansia
mengalami tidak bisa tidur, nyeri yang dirasakan group pretes posttest. Variabel bebas latihan
tidak mengganggu aktifitas sehari-hari serta tidak fingger hold (genggam jari) sedangkan
mengganggu saat berinteraksi dengan orang lain dan variabel terikat yaitu nyeri sendi pada lansia.
saat melakukan aktifitas. Dua lansia mengalami nyeri
hilang timbul pada lutut dan pinggang terutama saat Populasi dan Sampel

melakukan aktifitas sehari-hari dan melakukan Populasi dalam penelitian ini adalah lansia

pekerjaan rumah dan nyeri akan berkurang saat yang berusia ditas 60 tahun melakukan kunjungan

istirahat. Dua lansia mengalami nyeri sendi hilang ke Puskesmas Sanden dari bulan September 2017-

timbul, tidak mengganggu aktifitas sehari-hari dan Febuari 2018 sebanyak 371 lansia.

tidak mengganggu pekerjaan serta merasakan tidak


Intrumen Penelitian
nyaman dengan nyeri yang sedang dirasakan. Dari
Penelitian ini menggunakan lembar observasi
lima lansia mengatakan saat merasa nyeri yang tidak
NRS (Numeric Rating Scale). untuk
bisa ditahan minum obat yang didapat dari
mengumpulkan data terkait dengan penelitian yang
puskesmas atau posyandu lansia dan nyeri akan
akan digunakan.
berkurang hannya sementara tidak menyembuhkan.

4
Analisa Data Wanita dengan umur diatas 50 tahun dapat
Analisa data dalam penelitian ini terdiri meningkatkan resiko terjadinya arthritis. Hal
analisas bivariat dengan uji wilcoxon dan analisis ini sesuai dengan penelitian (9). Prevalensi
univariat nyeri sendi lebih banyak terjadi pada wanita
dari pada laki-laki hal ini dikarenakan pengaruh
HASIL DAN PEMBAHASAN hormon. Hormon yang dimaksud adalah
a. Karakterisik Lansia Berdasarkan Data hormon estrogren, dimana pada perempuan
Sosiodemografi Di Desa Srigading Sanden hormon estrogen berperan untuk mengatur
Bantul Yogyakara siklus menstruasi dan kehamilan serta salah satu
Tabel 1. Hasil Analisis Univaria fungsi hormon estrogen adalah
Karakteristik lansia berdasarkan mempertahankan masa tulang.
data sosiodemografi di Desa
Hormon estrogen ini dapat mempengaruhi
Srigading Sanden Bantul
Yogyakarta zat kimia di otak yang berkaitan dengan nyeri.
Karakteristik F (%) SD Mean Dimana kadar hormon estrogen yang tinggi
Jenis
dapat membantu meringankan nyeri, sedangkan
Kelamin
Perempuan 15 71,4% kadar hormon estrogen yang rendah dapat
Laki-laki 6 28,6%
memperburuk rasa nyeri yang dialami.
Usia mayoritas yang mengalami nyeri sendi adalah
60-65 tahun 14 66,7%
perempuan yang berusai 60-70 tahun dan
66-70 tahun 7 33,3%
Pendidikan ,991 2,53 tergolong kelompok menopose. Dimana pada
Tidak sekolah 1 4,8% perempuan kadar hormon estrogen berfluktuasi,
SD 9 42,9%
SMP 5 23,8% sehingga hal inilah yang menyebabkan
SMA 2 9,5% perempuan lebih banyak dari pada laki-laki
Sarjana 4 19,0%
Tinggal yang mengalami nyeri sendi. (9)
Bersama Berdasarkan tingkat pendidikan dari 21
Pasangan 10 47,6%
Anak 7 33,3% responden, masih banyak responden yang
Pasangan 4 19,0% tingkat pendidikan masih rendah, hal ini dapat
anak dan
Menantu dilihat dari tabel 1 bahwa didapatkan responden
Pekerjaan ,668 1,91 yang tidak sekolah sebnayak 1 lansia (4,8%),
Tani 11 52,6%
Pedagang 5 23,8% responden dengan pendidikan SD sebanyak 9
Pegawai negri 5 23,8% lansia (42,9%), responden yang berpendidikan
Sumber: Data Primer (2018)
SMP sebanyak 5 lansia (23,8%), responden
Data pada tabel 1 di atas dilihat dari usia
dengan pendidikan SMA sebnayak 2 lansia
dan jenis kelamin, bahwa keseluruhan
(9,5%), responden dengan pendidikan sarjana
responden memiliki usia 60-70 tahun dan dari
sebanyak 4 lansia (19,0%). Hal ini sesuai
21 responden didapati 15 lansia berjenis
dengan penelitian (21) menyatakan bahwa
kelamin perempuan, 6 lansia berjenis kelamin
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
laki-laki. Hal ini didukung oleh penelitian (21)
maka lebih mudah dalam menerima informasi
yang menyatakan bahwa arthritis umumnya
sehingga semakin banyak pengetahuan yang
terjadi dua kali lipat pada perempuan di banding
dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang
laki-laki.

5
menghabat perkembangan pengetahuan dan Karakteristik F (%) SD
sikap terhadap nilai-nilai yang di perkenalkan. Kategori nyeri
Tidak nyeri 0 0%
Peneltian ini dilakukan pada lansia Nyeri ringan 13 61,9% 0,49
sebanyak 21 lansia yang tinggal dengan Nyeri sedang 8 38,1% 8
Nyeri berat 0 0%
keluarga, sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (21) menyatakan bahwa dalam Total 21 100%
Sumber: Data Primer 2018
menangani penyakit asam urat memerlukan
Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui
kesabaran dan ketelitian terutama menjaga
dari 21 responden (100%) yang mengalami
asupan makanan yang memicu asam urat
nyeri sendi sedang dan ringan. Kemudia dari 21
menjadi tinggi hal ini didukung dari keluarga
responden diketahui nyeri sendi sedang
sangat penting untuk kesembuhan, karena
sebanyak 13 lansia (61.9%) dan responden yang
keluarga dapat memberikan kasih sayang,
mengalami nyeri sendi ringan sebanyak 8 lansia
perhatian pertolongan, maupun dalam menjaga
(38.1%), sehingga dapat dikatakan bahwa
dan memotivasi diit asam urat maka keluarga
responden yang mengalami nyeri sendi sedang
sangat mendukung bagi penderita asam urat.
lebih banyak daripada responden yang
Berdasarkan riwayat pekerjan dari 21
mengalami nyeri sendi ringan dari hasil pre-test.
lansia, sebagian besar riwayat pekerjaan petani,
hal ini dapat dilihat dari tabel 1 bahwa Mayoritas responden menyatakan

didapatkan responden dengan pekerjaan mengalami nyeri sendi di pagi hari dan setelah

sebelum 60 tahun petani sebanyak 11 lansia melakukan aktifias sehari-hari dan

(52,6%), pedagang 5 lansia (23,8%), pegawai menyebabkan lansia mengalami hambatan

negri 5 lansia (23,8%). Hal ini sejalan dengan dalam melakukan aktifitas sehari-hari, nyeri

penelitian (4) yang menyatakan bahwa yang dirasakan hilang timbul, panas, kaku,

pekerjaan/aktifitas fisik salah satu faktor kesemutan pada bagian tangan dan kaki. Hal

munculnya penyakit rematik. Berbagai aktivitas tersebut sesuai dengan (11) mengenai penderita

dengan beban kerja dan daya tekanannya yang arthritis mengeluhkan kekambuhan pada pagi

dapat memperberat sendi dan pekerjaan yang hari dan setelah beraktifitas berat.

dapat menggunakan tangan dalam jangka waktu Dampak dari nyeri sendi dapat

lama, sering menjadi keluhan pada setiap mengancam jiwa penderita dengan masalah

penderita rematik. yang dialami berupa keterbatasan pada


mobilitas, mudah lelah dan gangguan tidur. Hal
b. Hasil Analisis Univariat Tingkat Nyeri Sendi ini akan mengganggu lansia untuk melakukan
Pada Lansia Dengan Gangguan Sendi aktifitas sehari hari. Nyeri sendi pada lansia
Sebelum Di Lakukan Latihan Fingger Hold mengakibatkan sendi bengkak dan meradang,
(Genggam Jari). asam urat bahkan membentuk kristal yang dapat
Tabel 2. Hasil Analisis Univariat Tingkat menimbulkan cacat dibagian tubuh yang
Nyeri Sendi Pada Lansia Dengan Gangguan terkena. Penyakit nyeri sendi dapat
Sendi Sebelum Di Lakukan Latihan Fingger mempengaruhi berbagai jaringan dan organ,
Hold (Genggam Jari). terutama menyerang sendi yang disebut
inflamasi sinovitas, berkembang menjadi
kerusakan tulang rawan artikuler dan kakakuan

6
sendi. Nyeri sendi kronik ditandai dengan tetapi juga dapat dipengaruhi oleh obat
kekakuan, pembengkakan, peradangan, analgesik yang diminum oleh lansia.
peradangan yang perikardium, pleura , sklera,
Beberapa responden yang tetap tergolong
dan tibul lesi noduler, destruksi jaringan
nyeri sendi ringan sesungguhnya telah
sinovial yang disertai gangguan pergerakan dan
mengalami perubahan namun masih mengalami
kematian fungsi tubuh secara prematur (11).
nyeri, karena bayak faktor seperti perhatian
c. Tingkat nyeri sendi pada lansia dengan responden terhadap nyeri dengan cara relaksasi
gangguan sendi setalah di lakukan latihan untuk mengurangi nyeri dan dukungan dari
fingger hold (genggam jari) di Desa Srigading keluarga seperti keluarga selalu menemani
Sanden Bantul Yogyakarta ketika responden mengeluh nyeri dengan tidak
Tabel 3. Hasil Analisis Univaria Tingkat meninggalkan lansia di ruangan sendirian. Hal
nyeri sendi pada lansia dengan gangguan ini sesuai dengan penelitian (13) yang
sendi setalah di lakukan latihan fingger hold menyatakan bahwa penurunan nyeri sebenarnya
(genggam jari) di Desa Srigading Sanden akan terjadi secara berbeda-beda akibat kondisi
Bantul Yogyakarta seseorang, terdapat berbagai faktor yang dapat
memepengaruhi nyeri seseorang, misalnya
Karakteristik F (%) SD
Kategori nyeri kehadiran dan dukungan sosial dan keluarga.
Tidak nyeri 13 61,9%
Kekambuhan nyeri sendi pada lansia
Nyeri ringan 8 38,1% 0,49
Nyeri sedang 0 0% 8 dalam penelitian ini dipengaruhi oleh gaya
Nyeri berat 0 0%
hidup yang tidak sehat dari responden adalah
Total 21 100% aktivitas yang berlebihan serta pada makanan
Sumber: Data primer 2018 yang dikomsumsi tiap harinya seperti kacang-
Berdasarkan tabel 3. diatas dari 21 kacangan, tempe, tahu, jeroan dan lain-lain
responden yang telah diberikan latihan fingger yamg masih sulit dihindari oleh lansia. Gaya
hold (genggam jari) didapatkan hasil bahwa hidup yang tidak sehat sejalan dengan
responden dengan tidak nyeri 13 lansia ( penelitian (11) menyatakan bahwa faktor yang
61.9%) dan responden dengan nyeri ringan 8 perlu diperhatikan mengenai kekambuhan nyeri
lansia (38.1%). Rata-rata nyeri post-test 3.62 sendi pada lansia seperti pola makan, aktivitas
dan median 4.00. mayoritas responden dan istirahat. Fase sensasi nyeri terjadi ketika
mengalami tidak nyeri dan yang paling sedikit pasien sudah merasakan nyeri, pasien dalam
mengalami nyeri ringan. menyikapi terhadap munculnya nyeri sangat
bervariatif dikarenakan sifatnya nyeri yang
Nyeri sendi membaik ditunjukan pada
subjektif, keberadaan endhoprin dan enkafalin
responden mengalami penurunan skala nyeri,
membantu menjelaskan bagaimana orang
responden juga mengalami perubahan tidak
berbeda dalam merasakan tingkat nyeri dari
merasakan panas, kesemutan dan kaku pada jari
stimulus yang sama. Kadar endorphin berbeda
tangan, dan tidak terganggu dalam melakukan
tiap individu dengan sedikit endorphin
aktifitas sehari-hari. hal tersebut juga tidak
merasakan nyeri yang lebih besar (13).
menutup kemungkinan tidak hannya di
pengaruhi latihan finger hold (genggam jari)

7
d. Hasil Uji Normalitas Data (8) teknik genggam jari sangat berguna untuk
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas DataShapiro- kehidupan sehari-hari, saat kita menangis,
Wilk merasa marah atau gelisah karena situasi yang
sulit, teknik ini dapat membantu untuk menjadi
Shapiro
lebih baik dan tenang. Sejalan dengan pendapat
Wilk
Keterangan
Kelompok Pre test Post (3) dalam keadaan relaksasi secara alamiah
test
akan memicu pengeluaran hormon endrofrin,
Statistik 0,620 0,620 Sig. P < 0,05
Sig 0,000 0,000 tidak hormon ini merupakan analgesik alami dari
normal tubuh sehingga nyeri akan berkurang.
Sumber: Data primer 2018
Teknik genggaman jari sangat berguna
Berdasarakan tabel 4 tersebut dapat
untuk kehidupan sehari-hari. Saat kita
dilihat bahwa masih data pretes dan postes
menangis, merasa marah atau gelisah karena
mempunyai nilai p value < 0,05 maka data
situasi yang sulit, teknik ini dapat membantu
berdistribusi tidak normal, karena syarat
untuk menjadi lebih baik tenang dan fokus
distrribusi data bernilai normal adalah p value >
sehingga dapat mengambil tindakan atau respon
0,05 sehingga pengujian hipotesis akan
yang tepat dalam menghadapi situasi tersebut.
menggunakan statistik non parametrik yaitu
Teknik ini juga dapat dilakukan sebagai
menggunakan uji wilcoxon.
meditasi yang diiringi oleh musik atau
e. Efektifitas latihan fingger hold (genggam jari) dilakukan sebelum tidur untuk melepaskan
terhadap nyeri sendi pada lansia dengan masalah-masalah yang dihadapi dan membantu
gangguan sendi Di Desa Srigading Sanden
Bantul Yogyakarta. tubuh, pikiran dan jiwa untuk mencapai
relaksasi (8).
Tabel 5. Uji Bivariat Efektifitas latihan
fingger hold (genggam jari) terhadap nyeri Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
sendi pada lansia dengan gangguan sendi Di (12) yang menyatakan bahwa Titik-titik refleksi
Desa Srigading Sanden Bantul Yogyakarta
pada tangan memberikan rangsangan secara
Pretest- posttest refleks (spontan) pada saat genggaman.
Z -4.245b Rengsangan tersebut akan mengalirkan
Asymp. Sig. (2- 0.000 semacam gelombang kejut listrik menuju otak.
tailed)
Sumber: Data Primer 2018 Gelombang tersebut diterima otak dan diproses
dengan cepat diteruskan menuju saraf pada
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada organ tubuh yang mengalami gangguan,
perbedaan yang yang nyata (signifikan) antara sehingga sumbatan di jalur energi menjadi
pre-test dengan post-test nyeri sendi pada lansia lancer (19).
di Desa Srigading Sanden Bantul Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang
Pada lansia yang mengalami nyeri sendi ringan dilakukan sesuai dengan teori yang sudah ada,
dan sedang setelah dilakukan latihan fingger bahwa latihan fingger hold (genggam jari)
hold (genggam jari) diperoleh hasil bahwa sebagai terapi non farmakologi untuk
sebanyak 13 responden mengalami penurunan menurunkan nyeri pada nyeri sendi, dimana
nyeri menjadi tidak nyeri dan sebanyak 8 metode pereda nyeri dengan teknik non
responden mengalami penurunan menjadi nyeri farmakologi mempunyai resiko sangat rendah,
ringan. Hasil penelitan konsisten dengan teori

8
pada penderita gangguan sendi umumnya KESIMPULAN
pengelolaan nyeri efisien di gunakan dalam Hasil analisis efektifitas latihan fingger
penurunan nyeri dengan latihan fingger hold hold (genggam jari) terhadap nyeri sendi pada
(genggam jari). lansia dengan gangguan sendi di Desa Srigading
Hasil analisa pengaruh latihan fingger Sanden Bantul Yogyakarta, dapat diketahui
hold (genggam jari) terhadap nyeri sendi pada berdasarkan uji statistik Wilcoxon signe range test
lansia di Desa Srigading Sanden Bantul dengan tingkat signifikasi 𝛼 = 0,05 di dapatkan
Yogyakarta dapat diketahui bahwa Asmp. Sig. hasil 0,000 yang berarti P < α yaitu 0,000 ≤ 0,05
(2-tailed) sebesar 0,000 (nilai p). Hal ini maka Ho di tolak artinya latihan fingger hold
menunjukan nilai p sebesar 0,000 < 0,05 yang (genggam jari) efektif untuk menurunkan nyeri
berarti Ho ditolak, sedangkan Ha diterima yang sendi pada lansia dengan gangguan sendi di Desa
menjelaskan bahwa latihan fingger Hold Srigading Sanden Bantul Yogyakarta.
(genggam jari) efektif menurunkan nyeri sendi
SARAN
pada lansia di Desa Srigading Sanden Bantul
Yogyakarta dengan nilai Z hitung -4.425b. Bagi peneliti selanjutnya
Tanda negatif (-) pada nilai Z hitung memiliki
arti bahwa pemberian latihan fingger hold Hasil dari penelitian ini diharapkan agar

(genggam jari) efektif dalam menurunkan nyeri dapat dikembangkan misalnya dengan cakupan

sendi pada lansia dengan gangguan sendi, dari wilayah yang berbeda.

skor yang lebih tinggi ke skor yang lebih


Dapat juga dikembangkan ke penelitian
rendah.
selanjutnya dengan menggunkan metode penelitian
Hasil ini juga sesuai dengan penelitian
True Eksperimen menggunkan perbandingan
(12) yang meneliti pengaruh terapi relaksasi
kelompok kontrol
genggam jari terhadap penurunan nyeri sendi
pada lansia, hasil penelitian ini dapat DAFTAR PUSTAKA
disimpulkan bahwa teknik relaksasi genggam 1. Afdaleli, Fetrisia, W., Wahida, N dan Ashra,
jari berpengaruh terhadap penurunan nyeri sendi F. 2016. ‘Pengaruh Kompres Hangat Aroma
pada lansia karena teknik relaksasi genggam jari Terapi Lavender Terhadap Penurunan Skala
menghasilkan relaksasi dan melancarkan Nyeri Pasien Rematik (Osteoarthritis) Pada
sirkulasi. Relaksasi genggam jari berpengaruh Lansia Di Panti Sayang Ibu Batusangkar’.
terhadap penurunan skala nyeri pada pasien post Diakses pada tanggal 14 Oktober 2017.
operasi sectio caesarea, hal ini sesuai dengan Available from:
penelitia (16) yang berjudul efektifitas relaksasi http//www.ejurnal.stikesprimanusantara.ac.id..
genggam jari terhadap penurunan skala nyeri 2. Ali, W.A.H.B.W. 2014. ‘Prevalensi dan
pada pasien post operasi sectio caesarea, hasil Distribusi Osteoarthritis Lutut Berdasarkan
penelitian ini menunjukan bahwa skala nyeri Karakteristik Sosio-Demografi Dan Faktor
sesudah diberikan teknik relaksasi genggam jari Resiko Di wilayah Kerja Puskesmas Susut 1,
lebih rendah dibandingkan tidak diberikan Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli’.
relaksasi genggam jari. Diperoleh pada tanggal 28 Desember 2017.
Available from: http://lib.unnes.ac.id/ .

9
3. Aprianto. 2012. ‘Perbedaan Imajenasi pada tanggal 18 November 2017. Available
Terpimpin Dengan Mendengarkan Penurunan from:
Nyeri Pada Pasien Post Operasi Hernia Di dinkes.bantulkab.go.id/data/hal/1/8/23/41-
RSUD Wilayah Kabupaten Pekalongan’. profil-kesehatan-2016
Diakses pada tanggal 14 oktokber 2017. 11. Diniati, S.R., Rihiantoro, T., Asuti, T. 2017.
Available from: ‘Senam Lansia Dan Kekambuhan Nyeri Sendi
http://www.eskripsi.stikesmuhpkj.ac.id/ Pada Lansia Penderita Arthritis’. Diakses pada
4. Bawarodi, F., Rottie, J., Malara, R. 2017. tanggal 20 juli 2018. Available
‘Faktor-faktor yang berhubungan dengan from:http://ejurnal.poltekes-tkj.ac.id
kekambuhan penyakit rematik Di Wilayah 12. Idris, D.N.T., Astarani, K. 2016. ‘Terapi
Puskesmas Beo Kabupaten Talaud’. Diakses Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan
pada tanggal 20 Juli 2018. Available from: Nyeri Sendi Pada Lansia’. Diakses pada
http://www.eskripsi.stikesmuhpkj.ac.id tanggal 14 Oktokber 2017. Available from:
5. Brumaister, M no date, Jin Shin Jyustu- http://ejurnal.stikesbaptis.ac.id
Fingger Holds, The New Zaeland Association 13. Indrawati, U. 2017. ‘Pegaruh Kombinasi
Of Jin Shin Jyustu Inc, New Zaeland. Diakses Teknik Relaksasi Genggam Jari Dan Kompres
pada tanggal 30 November. Avaibel From: Dingin Terhadap Perubahan Persepsi Nyeri
www.jinshinjyutsu.org.nz. Pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Di RSUD
6. , 2016. Daerah Istimewa Jombang’. Diakses pada tanggal 20 Juli 2018.
Yogyakarta Dalam Angka. Jogjakarta: Badan Available from:http://respository.umy.ac.id.
Pusat Statistik D.I. Yogyakarta. Diakses 28 14. Jayanti, I, G, P. 2016. Demografi Populasi
Oktokber 2017. Available from: Penduduk Lanjut Usia di Dunia dan
Yogyakarta.Bps.go.id Indonesia. Di akses 2 November 2017.
7. , 2016. Statistik Daerah Available from:
Kecamatan Sanden. Badan Pusat Statistik https://www.slideshare.net/gustiputrijayanti/pr
Kabupaten Bantul. Diakses 29 Desember evalensi-lansia-di-dunia-dan-indonesia, 2016.
2017. Available from: 15. Kementeria Kesehatan RI. 2017. Profil
http://bantulkab.bps.go.id. Kesehatan Indonesia. Diakses pada tanggal 17
8. Cane, PM. 2013. Hidup Sehat dan Selaras: November 2017. Available from:
Penyembuhan Trauma. Alih Bahasa: Maria, S http://www.depkes.go.id/resources/download/
& Emmy, L.D. Yogyakarta: Capacitar pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-
Internasional, INC. Kesehatan-Indonesia-2016.pdf
9. Dewi, E.U., Kudmasa, M.V.2016. ‘Pengaruh 16. Marifah, A.R., Handayani, R.N dan Dewi, P.
Kompres Jahe Terhadap Penurunan Nyeri 2016. ‘Efektifitas Relaksasi Genggam Jari
Sendi Pada Lansia Di Panti Werdha Anugrah terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien
Dukuh Kupang Barat Surabaya’. Diakses pada Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD
tanggal 20 Juli 2018. Available from: PROF. Margono Soekardjo Purwokerto’.
http://ejournal.stikeswiliambooth.ac.id. Diakses pada tanggal 14 Oktokber 2017.
10. Dinas Kesehtan Kabupaten Bantul. 2016. Available from: jurnalkeperawatan.stikes-
Profil Kesehatan Kabupaten Bantul. Diakses aisyiyahbandung.ac.id

10
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia. 2016. Rencana Aksi Nasional
Kesehatan Lanjut Usia. Diakses pada tanggal
27 Oktokber 2017. Available from:
http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload
/dir_519d41d8cd98f00/files/PMK-No.-25-
Tahun-2016-ttg-Rencana-Aksi-Nasional-
Kesehatan-Lanjut-Usia-Tahun-2016-
2019_867.pdf
18. Pusat Data dan Informasi Kementrian RI.
2013. Gambaran Lanjut Usia di Indonesia. Di
akses 27 Oktokber 2017. Available from:
www.depkes.go.id/download.php?file=downlo
ad/pusdatin/buletin/buletin-lansia.pdf
19. Puwahang, 2011. Jari-Jari tangan. Diakses
pada tanggal 27 Oktokber 2017. Available
from: http://titik-refelksi-pada-tangan.
20. Santosa, I.M.E., Jariah, A dan Arsani, A.
2016. ‘Pengaruh Kompres Hangat Terhadap
Perubahan Intensitas Nyeri Pada Lansia Yang
Menderita Arthritis Reumatoid Di Panti Sosial
Tresna Werdha Puspakarma Mataram’.
Diakses pada tanggal 14 Oktokber 2017.
Available from: http//id.stikes-mataram.ac.id.
21. Taufandas, M., Rosa, E., Afandi, M. 2018. ‘
Penngaruh Range Of Motion Untuk
Menurunkan Nyeri Sendi Pada Lansia
Dengan Osteoartritis Di Wilayah Puskesmas
Godean Sleman Yogyakarta’. Diperoleh pada
tanggal 20 juli 2018. Available from:
http://jurnal.unitri.ac.id
22. Wijayanti, T., Utari, I. 2017. ‘Hubungan
Antara Pola Makan Dengan Penyakit Gout’.
Diperoleh pada tanggal 28 Desember 2017.
Available from: http://www.lpp.uad.ac.id>92,-
ida-untari-730-735.pdf

11

Вам также может понравиться