Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH:
Kelompok 7
Arianti Yulanda (070118a005)
Defi Puji Lestari (070118a009)
Kamsidi (070118a028)
Lalu Santri Aji (070118a033)
Nanda Riski R. (070118a041)
Nurul Julia N. (070118a049)
Rikha Amalia M. (070118a057)
Siti Muliawati D. (070118a068)
Ulvaturrohmah (070118a074)
Yohanes H. Ome (070118a079)
A. LATAR BELAKANG
Masa dewasa awal dimulai pada umur 20 tahun sampai kira-kira umur
40 tahun. Saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan reproduktif dan Masa Dewasa Madya, dimulai
pada usia 40 tahun hingga usia 60 tahun. (Hurlock, 1980).
Dewasa ini, perhatian terhadap penyakit tidak menular makin hari
makin meningkat, karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya yang
terjadi pada masyarakat. Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan masalah
yang sangat substansial, mengingat pola kejadian sangat menentukan status
kesehatan di suatu daerah dan juga keberhasilan peningkatan status kesehatan
di suatu negara. PTM menyebabkan sekitar 60% kematian dan 43% kesakitan
di seluruh dunia.
Perubahan pola struktur masyarakat dari agraris ke industri dan
perubahan pola fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga
sebagai hal yang melatar belakangi prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM),
sehingga kejadian penyakit tidak menular semakin bervariasi. Penyakit tidak
menular merupakan penyakit kronis yang sifatnya tidak ditularkan dari orang
ke orang. Perhatian terhadap penyakit tidak menular semakin hari semakin
meningkat karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya pada
masyarakat di berbagai negara termasuk indonesia. Di antaranya penyakit
yang tidak menular pada wanita adalah Kanker Payudara dan Hipertensi
(Riskesdas, 2013).
Penyakit hipertensi merupakan the silent disease karena orang tidak
mengetahui dirinya terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekanan
darahnya. Hipertensi merupakan penyebab terbesar dari kejadian stroke, baik
tekanan darah sistolik maupun diastoliknya (Rudianto, 2013).
Menurut Depkes (2008) berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007,
prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18
tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke.
Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Berdasarkan data
pola 10 besar penyakit terbanyak di Indonesia tahun 2010, prevalensi kasus
hipertensi sebesar 8,24% diantaranya 3,49% pada lakilaki dan 4,75% pada
perempuan. Penyakit ini termasuk dalam kategori penyakit dengan Case
Fatality Rate tertinggi setelah pneumonia yaitu 4,81% (Kemenkes RI, 2012).
Hipertensi merupakan penyakit yang sering dijumpai diantara penyakit
tidak menular lainnya. Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang
mempunyai prevalensi hipertensi lebih tinggi dari angka nasional. Kasus
tertinggi penyakit tidak menular tahun 2012 pada kelompok penyakit jantung
dan pembuluh darah adalah penyakit hipertensi esensial. Prevalensi kasus
hipertensi primer/esensial di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 1,67%
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 1,96%
(Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2013).
Berdasarkan data yang di dapatkan Meningkatnya hipertensi
dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Hal-hal yang termasuk gaya
hidup tidak sehat, antara lain merokok, kurang olahraga, mengonsumsi
makanan yang kurang bergizi, dan stres (Nisa, 2012). Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Syahrini dkk (2012) mengenai faktorfaktor risiko yang
berhubungan dengan hipertensi primer yaitu obesitas, makanan berlemak, dan
kebiasaan konsumsi garam, sedangkan merokok, konsumsi alkohol, dan
konsumsi kafein tidak ada hubungan dengan kejadian hipertensi.
Peran perawat komunitas dalam penanganan penyakit tidak menular
yaitu memberikan keperawatan langsung (kepada individu, keluarga,
kelompok), penyuluhan pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka
merubaha perilaku individu, perawat sebagai konsultasi pemecahan masalah
kesehatan yang dihadapi, melaksanakan rujukan apabila penyakit tersebut
memerlukan penanganan lebih lanjut.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan asuhan keperawatan komunitas kepada dewasa dengan
hipertensi di RW 04 Desa Sembungan Utara Kabupaten Semarang.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui secara umum tentang dewasa
b. Untuk mengetahui tentang hipertensi
c. Untuk mengetahui asuhan keperawatan komunitas dewasa dengan
hipertensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dewasa
1. Definisi Dewasa
Secara etimologi, istilah dewasa (adult) berasal dari bah asa latin,
bentuk lampau partisipel da ri kata kerja adultus yang berarti “telah
tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna (grown to full size
and strength)” atau “telah menjadi dewasa (matured)”
Secara umum mereka yang tergolong dewasa muda (young
adulthood) ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. (Dariyo, 2003).Batasan
usia menurut Depkes RI (2009), yaitu yang tergolong dewasa awal adalah
usia 26-35 tahun dan yang tergolong dewasa akhir adalah usia 36-45
tahun.
Selanjutnya, Elizabeth B. Hurlock membagi rentang usia dewasa
awal menjadi tiga tahapan, yakni:
a. Masa Dewasa Awal (muda, dini). Masa ini dimulai pada usia 18
tahun sampai kira-kira umur 40 tahun dimana perubahan fisik dan
psikologis telah mencapai kematangannya. Batasan usia 18 tahun
diambil karena di usia ini seseorang dianggap telah dewasa
menurut hukum yang berlaku di Amerika sejak tahun 1970.
b. Masa Dewasa Madya, dimulai pada usia 40 tahun hingga usia 60
tahun. Rentang usia ini ditandai dengan terjadinya penurunan kemampuan fisik
dan psikologis yang nampak jelas pada semua orang.
c. Masa dewasa Lanjut, Masa ini dimulai saat seseoang menginjak
usia 60 tahun sampai meninggal dunia, di mana kemampuan fisik
maupupsikologis dirasakan semakin cepat menurun pada setiap
orang.
2. Ciri-ciri tahapan dewasa
Sementara itu Erikson sebagaimana dikutip oleh F.J. Monks
menyebutkanciri-ciri setiap tahapan usia dewasa sebagai berikut:
a. Usia dewasa awal di tandai oleh penemuan intimitas atauunisolasi
diri. Artinya, ia dapat berkembang menjadi pribadi yang dapat
menemukan keakraban dengan pasangannya, atau sebaliknya,
menjadi pribadi yang selalu mengisolasi dirinya. Hal tersebut
tergantung dari sikap dan pola asuh orangtua serta lingkungan
keluarga yang membentuknya.
b. Masa dewasa pertengahan ditandai dengan perkembangannyake
arah generativitas atau stagnasi. Artinya dalam fase ini seseorang
dapat menjadi produktif dan kreatif, yakni memiliki kesempatan
untuk mendidik generasi selanjutnya dan mengembangkan kultur
budaya yang telah ada, atau sebaliknya bersikap kaku dan egois
terhadap perubahan dan sesuatu yang baru.
c. Masa tua atau lanjut usia merupakan masa akhir kehidupan
seseorang, yang ditandai dengan perkembangannya seseorang ke
arah integritas ego ataupun putus asa.
A. PENGKAJIAN
1. Data Core Komunitas
Tahap pengkajian dilakukan pada tanggal 24-29 Juni 2019 yang
dilakukan oleh 40 mahasiswa. Berdasarkan hasil pengkajian di Desa
Sembungan, didapatkan data sebagai berikut:
a. Data core
1) Jumlah penduduk : ± 336 KK
2) Pekerjaan
Menurut wawancara oleh pak RW 04 Desa Sembungan sebagia
besar seorang wiraswasta (40,48%), IRT(32,15%) dan PNS
(16,17%). Lansia di desa Sembungan sebagian besar sudah tidak
bekerja, mereka merupakan IRT (40,8%), pensiunan (24,5%) ,
pekerja swasta (16,3%) dan pedagang (16,3%).
3) Distribusi penduduk berdasarkan Umur yang bersedia mengisi
kuesioner
No. Kelompok Umur Jumlah
1 6-12 Tahun 42 Jiwa
2. 13-24 Tahun 37 jiwa
3. 25-45Tahun 84Jiwa
4. 46- 70 Tahun 49 Jiwa
Jumlah 212 jiwa
4) Suku Dominan
Suku dominan yang ada di kelurahan Sembungan adalah suku
jawa.
5) Rata-rata Penghasilan
Jenis lapangan pekerjaan yang tersedia di daerah Sembungan
adalah bekerja sebagai wiraswasta dan PNS.
6) Budaya Keseharian Yang Diterapkan
Masyarakat Sembungan keseharian bekerja.
7) Budaya Terkait Bidang Kesehatan
Warga Sembungan melakukan posyandu balita setiap tanggal 10.
Sebagian besar masyarakatnya sudah sadar akan kesehatan,
sehingga mereka selalu mendatangi dokter keluarga msing-masing
bila ada keluhan pada kesehatannya.
2. WINSHIELD SURVEY
a. Batas Wilayah
Batas – batas wilayah yang mengelilingi Desa Sembungan adalah
sebagai berikut :
1) Sebelah Utara
2) Sebelah Timur
3) Sebelah Selatan
4) Sebelah Barat
b. Kondisi Perumahan
Kondisi perumahan yang ada di desa Sembungan sudah relatif bagus
dengan rumah – rumah permanen yang sebagian besar terbuat dari
tembok bertap genteng, berlantai keramik dan hanya beberapa yang
berlantai semen.
c. Kondisi Lingkungan
Suasana Lingkungan yang ada di RW.04 cukup bersih. Tidak terlihat
adanya sampah berserakan di jalan-jalannya. Kondisi selokan sebagian
besar sudah tertutup. Kondisi sungai mengalir bersih, tidak terdapat
tumpukan sampah.
d. Observasi terhadap keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat
Lingkungan di RW 4 Sembungan cukup besih, terdapat selokan di
daerah rumah warga. Perilaku warga apabila sakit sudah cukup baik,
dengan berobat ke dokter keluarga, puskesmas, atau di rumah sakit.
e. Tempat Umum
Sarana umum yang ada di desa Sembungan adalah sarana ibadah
seperti Masjid, aula tempat perkumpulan.
f. Pertokoan / pasar
Pertokoan di desa Sembungan cukup banyak dari toko kelontong, toko
sembako, toko bangunan, dan usaha yang lainnya. Pasar terletak
kurang lebih 1 km dari desa Sembungan. Perbatasan Rw 4 terdapat
sebuah alun-alun dimana apabila sore hari menjelang malam, area
sekitar digunakan sebagian warga di RW 4 untuk berjualan aneka
makanan.
g. Transportasi
Warga desa Sembungan biasa menggunakan alat transportasi pribadi
seperti sepeda motor, dan mobil untuk berpergian. Selain itu ada
angkutan umum.
h. Pusat pelayanan sosial dan kesehatan
Di desa Sembungan dekat dengan Rumah Sakit Umum Daerah
Ungaran. selain dalam kawasan desa ini terdapat kantor polisi sekitar.
i. Pos bencana atau perlindungan
Belum terdapat pos bencana atau perlindungan di desa Sembungan.
3. 8 ELEMEN SUB SISTEM KEPERAWATAN KOMUNITAS
a. Fisik dan lingkungan perumahan
1) Desa Sembungan dekat dengan pusat kota Ungaran. Di perbatasan
sebelah utara terdapat alun-alun kota Ungaran. Sebelah barat
terdapat Yayasan sekolah SMP/SMA NU Ungaran. Di dalam area
Rw 4 sendiri terdapat pondok pesantren “Nurul Ulum” yang
letaknya berdekatan dengan Masjid di Rw 4. Di sebelah timur Rw
juga terdapat Kantor Polisi (POLSEK) kota Ungaran. Di area Rt 6
juga terdapat pemakaman umum.
2) Kondisi pemukiman di desa Sembungan cukup padat dengan
jumlah penduduk sebanyak >212 jiwa. Letak rumah di RW 4
letaknya cukup berdempetan, sehingga tidak banyak lahan kosong
didaerah ini. Kondisi sudah lumayan bersih walaupun ada beberapa
yang kotor dan kurang perawatan.
3) Sanitasi
a) Penyediaan air bersih warga desa Sembungan menggunakan
mata air sumur dan BPSPAM.
b) Penyediaan air minum warga desa Sembungan menggunakan
air minum kemasan galon dan sebagian merebus air sendiri.
c) Penggunaan jamban warga desa Sembungan sebagian besar
rumah sudah menggunakan wc sendiri dan sudah menggunakan
sapiteng
d) Sarana pembuangan air limbah warga desa Sembungan melalui
saluran got yang pembuangan akhirnya di sungai.
e) Pengolahan sampah warga desa Sembungan sudah ada petugas
kebersihan yang mengambil sampah warga tapi ada juga warga
yang membuang langsung ke TPA terdekat.
f) Di desa Sembungan Kualitas udara cukup panas pada siang
hari dikarenakan sangat sedikitnya pepohonan besar, karena
rumahnya sangat berdempetan. Selain itu daerah desa
Sembungan berdekatan dengan perkotaan.
4) Kondisi geografis di desa Sembungan RW 4 sendiri ada 10 RT.
b. Pendidikan
1) Sarana pendidikan yang tersedia
Sarana pendidikan yang ada Di Desa Sembungan adalah adanya
pondok pesantren “Nuurul Ulum” dan yayasan SMP/SMA NU
Ungaran, SMP Masehi Ungaran, selain itu di Rw 4 juga terdapat
TK.
2) Keamanan dan transportasi
a) Keadaan keamanan
Keadaan keamanan di Desa Sembungan Cukup baik, selain
karena letaknya di dekat kantor kepolisian salah satu RT di
desa ini merupakan asrama kepolisian.
b) Kejadian kriminal yang pernah terjadi
Desa Sembungan cukup bersih untuk urusan kriminal.
c) Sistem keamanan
Ada poskampling namnun tidak terawat dan tidak berjalan.
d) Penanganan konflik antar penduduk
Bila ada masalah antar penduduk maka warga
menyelesaikannya dengan cara musyawarah.
e) Jenis transportasi yang ada
Warga Sembungan menggunakan transportasi umum yang ada
tapi juga banyak yang menggunakan kendaraan pribadi.
f) Situasi jalan
Didesa Sembungan jalanan aspal dan beberapa daerah jalannya
teebuat dari semen/paving.
g) Akses transportasi ke sarana pelayanan kesehatan
Biasanya warga menggunakan kendaraan pribadi.
h) Politik dan kebijakan pemerintah
(1) Strutur organisasi pemerintahan
Lurah : Drs. Wahyudi Prasetyo, MM)
(2) Struktur organisasi yang menangani masalah kesehatan
yaitu Posyandu.
(3) Jenis organisasi yang ada ibu PKK, kumpulan RT,
kumpulan RW dan Dawis
(4) Keaktifan organisasi yang ada cukup aktif
c. Pelayanan kesehatan dan sosial
1) Jenis pelayanan kesehatan yang ada
Tingkat pertama : POSYANDU, Bidan Desa
Tingkat kedua : PUSKESMAS
2) Tingkat pemanfaatan layanan tingkat pertama
Tingkat pemanfaatan layanan pada tingkat pertama tergolong
cukup aktif.
3) Karakteristik pengguna
Karakteristik pengguna pelayanan kesehatan di Desa Sembungan
beragam dari usia bayi sampai lansia dengan berbagai masalah
kesehatan yang berbeda-beda.
4) Tanggapan masyarakat terhadap layanan kesehatan
Tanggapan terhadap pelayanan kesehatan tergolong kurang aktif
dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan desa, dilihat dari lebih
seringnya warga yang berkunjung ke dokter keluarga dari pada ke
puskesmas.
d. Sistem komunikasi
1) Media komunikasi
Warga Sembungan menggunakan handpone sebagai media
komunikasi satu sama lain.
2) Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan lebih dominan pada bahasa Indonesia dan
Jawa.
3) Pola komunikasi penduduk
Pola komunikasi yang digunakan selama ini cukuplah baik.
4) Pertemuan atau perkumpulan
Pertemuan atau perkumpulan biasanya dilakukan di aula Rw 4 atau
di rumah warga secara bergilir.
5) Alat komunikasi
Alat yang sekarang digunakan seperti Hp
6) Komunikasi bidang kesehatan
Komunikasi dibidang kesehatan yang lebih banyak digunakan
warga Sembungan terutama RW.04 adalah berkunjung ke dokter
keluarga.
7) Akses masyarakat terhadap informasi kesehatan
Akses masyarakat terhadap informasi kesehatan didapatkan
puskesmas dan dokter keluarga masing-masing warga.
8) Pendidikan kesehatan yang pernah dilakukan
Sudah banyak pendidikan kesehatan yang diterima oleh warga
RW.04 karena di RW.04 ada bidan desa dan juga ada kader – kader
kesehatan dan dikarenakan warga sudah berpendidikan tinggi maka
banyak warga yang mendapat informasi kesehatan melalui media
sosial atau dari teman sejawad.
e. Ekonomi
1) Tingkat perekonomian masyarakat
Di desa Sembungan ini sebagian besar sumber perekonimian
warganya dari bekerja sebagai buruh dan pegawai swasta.
2) Presentasi masyarakat di bawah garis kemiskinan
Di desa Sembungan mayoritas warga RW 4 perekonomiannya
sudah menengah ke atas.
3) Jenis pekerjaan penduduk
Jenis pekerjaan warga RW 4 adalah Swasta, PNS, Wirausaha dan
untuk lansia di desa Sembungan sebagian besar sudah tidak bekerja
(pensiunan), dan menghabiskan waktu dirumah untuk melakukan
kegiatan sehari-hari.
4) Jenis lapangan pekerjaan yang tersedia
Jenis lapangan pekerjaanyang tersedia di daerah Sembungan tidak
ada
5) Daya beli masyarakat bidang kesehatan
Warga Sembungan datang ke pelayanan kesehatan hanya apabila
sudah merasakan keluhan.
f. Rekreasi
1) Persepsi masyarakat tentang rekreasi
Warga wilayah Sembungan mengatakan bahwa rekreasi juga
merupakan salah satu kebutuhan penting, karena dapat
menghilangkan penat dan bosan dengan kegiatan sehari-hari.
Rekreasi di area sekitar desa Sembungan yang biasa warga datangi
adalah alun-alun, kolam renang Siwarak, Watu Gunung.
2) Tempat rekreasi yang tersedia
Di wilayah Sembungan terdapat alun-alun kota Ungaran dimana
saat malam hari dapat dijadikan tempat rekreasi dan kolam renang
Siwarak.
3) Jenis rekreasi yang sering dilakukan
Warga wilayah Sembungan biasanya rekreasi sendiri-sendiri
ditempatwisata terdekat atau tempat rekreasi wisata yang lain.
PENGKAJIAN KELOMPOK DEWASA PADA TANGGAL 27- 28 JUNI 2019
DI RW 04 DI DESA SEMBUNGAN UTARA
KABUPATEN SEMARANG
A. Dewasa
1. Karakteristik Dewasa
B. Data Kuesioner:
Dari 84 kuesioner yang tersebar, riwayat penyakit yang pernah dialami
oleh kelompok dewasa adalah 18orang (21,42%)dengan riwayat keluarga
yang mempunyai penyakit hipertensi, 5orang (5,95%) yang memiliki
riwayat Asma, 3 orang (3,57%) yang memiliki riwayat penyakit asam
jantung, , 6 orang (7,14%) memiliki riwayat DM
C. Data Observasi :
Berdasarkan hasil skrining dan pengukuran tekanan darah pada kelompok
dewasa dengan hipertensi di RW 4, didapatkan sebanyak 15 (17,85%)
orang kelompok dewasa mengalami sakit kepala dan kaku leher/tengkuk
dan mengalami hipertensi.
Berdasarkan hasil observasi di lingkungan warga, ditemukan wargayang
memiliki pola hidup yang tidak sehat seperti merokok yaitusebanyak19
(22,62%) orang
2. A. Data kuesioner :
Dari hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada 150 KK dan telah diisi a. Kurangnya Manajemen
oleh 84 warga dewasa, terdapat 18 (21,42 %) dewasa yang mengalami pengetahuan kesehatan tidak
penyakit hipertensi. b. dukungan sosial efektif
Dari 18 penderita hipertensi yang mengalami tanda dan gejala hipertensi tidak memadai
sebanyak 15 orang (83,3 %) yang tidak mengalami tanda dan gejala c. kesulitan ekonomi
hipertensi sebanyak 3 orang (16,6 %) pola kesehatan
Dari 84 warga yang telah mengisi kuesioner di dapatkan hasil yang pernah keluarga
mendapatkan pendidikan kesehatan sebanyak 72 orang ( 85,7 %) yang
sebagian besar melalui media sosial dan yang tidak mendapatkan
pendidikan kesehatan sebanyak 12 orang ( 14,2 %)
A. Data wawancara :
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada salah satu dawis
mengatakan bahwa pendidikan kesehatan sebagian besar di dapatkan
melalui media sosial melalui internet.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d persepsi negative terhadap strategi pelayanan kesehatan yang di tawarkan
2. Manajemen kesehatan tidak efektif b.d kurang petunjuk untuk bertindak
D. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Kriteria Penapisan
Keperawatan A B C D E F G H I J K L Total
1. Perilaku 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 2 3 38
kesehatan
cenderung
beresiko
2. Manajemen 4 2 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 36
kesehatan
tidak efektif
Keterangan:
1. Sesuai dengan peran perawat komunitas Skor:
1 :Sangatrendah
2. Resiko terjadi 2 :Rendah
3. Resiko parah 3 :Cukup
4. Kemungkinan untuk dilakukan penkes 4 :Tinggi
5 :SangatTinggi
5. Minat masyarakat
6. Kesesuaian dengan program pemerintah
7. Kemungkinan untuk diselesaikan
8. Ketersediaan sumber : tempat
9. Ketersediaan sumber: dana
10. Ketersediaan sumber: waktu
11. Ketersediaan sumber: fasilitas
12. Ketersediaan sumber: petugas
E. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Intervensi
komunitas
Perilaku kesehatan NOC : NIC :
cenderung beresiko Perilaku : Promosi Kesehatan Pengembangan kesehatan komunitas (8500)
(Domain 1 promosi (1602) : 1. Proses kelompok
kesehatan, kelas 2 a. (160207) Melakukan perilaku a. Refresh kader kesehatan mengenai kemampuan pengukuran
manajemen kesehatan kesehatan secara rutin dari skala tekanan darah menggunakan tensi meter
kode 00188) 1 ditingkatkan diskala 3 dan b. Focus Group Discussion dengan kader kesehatan terkait
dipertahankan diskala 4 permasalahan hipertensi di RW 04
b. (160216) Menggunakan latihan c. Pendirian program “Waspadai Hipertensi Kendalikan Tekanan
rutin yang efektif dari skala 1 Darah dalam Diri”
ditingkatkan diskala 3 dan
dipertahankan diskala 4 2. Empowerment
Pengetahuan : manajemen a. Masyarakat melaksanakan pengukuran tekanan darah secara rutin
hipertensi (1837) : b. Memanfaatkan system dukungan sosial dan keluarga untuk
a. (183727) Manfaat olahraga meningkatkan efektivitas gaya hidup atau modifikasi perilaku
teratur dari skala 1 kesehatan
ditingkatkan diskala 3 dan 3. Partnership
dipertahankan diskala 4 a. Bekerjasama dengan puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan
b. (183728) Sumber informasi secara rutin
hipertensi terpercaya dari b. pembuatan proposal yang ditujukan kepada kelurahan untuk
skala 1 ditingkatkan diskala penganggaran dana desa
3 dan dipertahankan diskala
4 4. Pendidikan kesehatan
a. Pendidikan kesehatan mengenai manfaat pengukuran tekanan
darah secara mandiri
b. Pendidikan kesehatan mengenai bahaya hipertensi
c. Pendidikan kesehatan mengenai manfaat senam anti hipertensi
d. Pendidikan kesehatan mengenai pola gaya hidup sehat
Manajemen kesehatan tidak NOC : NIC :
efektif Perilaku : Promosi Kesehatan Pengembangan kesehatan komunitas (8500)
(Domain 1 promosi (1602) : 1. Proses kelompok
kesehatan, kelas 2 a. (160207) Melakukan perilaku a. Refresh kader mengenai pengaturan pola pola gaya hidup sehat
manajemen kesehatan kesehatan secara rutin dari b. Focus Group Discussion dengan kader kesehatan terkait
kode 00188) skala 1 ditingkatkan diskala 3 permasalahan hipertensi di RW 05
dan dipertahankan diskala 4 2. Empowerment
b. (160216) Menggunakan a. Memanfaatkan system dukungan social dan keluarga untuk
latihan rutin yang efektif dari meningkatkan efektivitas gaya hidup atau modifikasi perilaku
skala 1 ditingkatkan diskala 3 kesehatan
dan dipertahankan diskala 4 c. Masyarakat melakukan pengecekan kesehatan secara rutin
Pengetahuan : manajemen (skrining) dengan pengecekan TB, BB, Tekanan Darah, GDS,
hipertensi (1837) : Asam urat dan Kolesterol tiap 6 bulan
a. (183727) Manfaat olahraga 3. Partnership
teratur dari skala 1 a. pembuatan proposal yang ditujukan kepada kelurahan untuk
ditingkatkan diskala 3 dan penganggaran dana desa
dipertahankan diskala 4 4. Pendidikan kesehatan
b. (183728) Sumber informasi a. Pendidikan kesehatan mengenai bahaya hipertensi
hipertensi terpercaya dari skala b. Pendidikan kesehatan mengenai pengaturan pola makan pada
1 ditingkatkan diskala 3 dan hipertensi
dipertahankan diskala 4 c. Pendidikan kesehatan mengenai manfaat senam anti hipertensi
d. Pendidikan kesehatan mengenai pola gaya hidup sehat
F. Plan Of Action Agregat Dewasa Dengan Hipertensi
Masalah Waktu dan Bentuk Penanggung
Kegiatan Tujuan Sasaran Media Dana
kesehatan Tempat kegiatan jawab
Perilaku Menerapkan Untuk Warga Waktu: 2 x 1. Pelatihan speaker, Dana Kelompok
Kesehatan program memberdaya dengan pertemuan pengukuran tekanan laptop Pribadi VII
Cenderung “Waspadai kan warga hipertensi Tempat: darah dengan tensi dan kelompok
Beresiko Hipertensi agar lebih dan resiko Aula meter LCD
(Domain 1 : Kendalikan aktif dan hipertensi sembungan 2. Pelatihan senam
Promosi Tekanan Darah waspada rw 04 hipertensi
Kesehatan, Dalam Diri” terhadap 3. Pendidikan
Kelas 2 : penyakit kesehatan Pola Gaya
Manajemen hipertensi Hidup Sehat
Kesehatan, serta untuk
00188) meningkatka
n kualitas
kesehatan
Manajemen Menerapkan Untuk Warga Waktu: 1 x 1. Melakuk speaker, Dana Kelompok
kesehatan program memberdaya dengan pertemuan an pengecekan laptop Pribadi VII
tidak efektif “Waspadai kan warga hipertensi Tempat: pemeriksaan TB, dan kelompok
(Domain 1 Hipertensi agar lebih dan resiko Aula BB, Tekanan Darah, LCD
promosi Kendalikan aktif dan hipertensi sembungan GDS, Asam Urat,
kesehatan, Tekanan Darah waspada rw 04 dan kebutuhan tubuh
kelas 2 Dalam Diri” terhadap (cobtoh : IMT, Body
manajemen penyakit Fat, Body Water,
kesehatan hipertensi Muscle mass dll)
kode 00188) serta untuk untuk proses
meningkatka skrining
n kualitas 2. Menganj
kesehatan urkan untuk
melakukan cek
kesehatan secara
rutin tiap 6 bulan
sekali
3. Pendidik
an kesehatan
mengenai “JKN
Mobile”
Implementasi dan Evaluasi Kegiatan
No Waktu Kegiatan/Implementasi Sasaran Evaluasi Paraf
1. Sabtu, 13 1. Pengukuran TB, BB, TD, GDS Masyarakat S : Warga RW 04 mengatakan bersedia dan antusis untuk di Kelompok
Juli 2019 untuk proses sceaning RW 04 lakukan pemeriksaan (TB, BB, TD, dan GDS) 7
O : Warga Rw 04 yang mengikuti pemeriksaan sebanyak 14
orang dengan hasil (dilampirkan)
A : Manajemen kesehatan tidak efektif
teratasi sebagian
P :
- Menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara
rutin tiap 6 bulan sekali
- Memberikan pendidikan kesehatan mengenai hasil
pemeriksaan
- evaluasi pelaksanaan program
P:
- Melaksanakan screening hipertensi pada dewasa
- evaluasi pelaksanaan program
2. Sabtu, 20 1. Pemeriksaan TB, BB, TD dan Masyarakat S : Warga mengatakan mau melakukan pengecekan secara
Juli 2019 asam urat untuk proses evaluasi usia dewasa rutin agar mengetahui kondisi kesehatannya
RW 04 O : Warga yang mengikuti kegiatan pemeriksaan sebanyak 20
Sembungan orang dengan hasil (dilampirkan)
A : Manajemen kesehatan tidak efektif teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi :
- Pemaparan hasil pemeriksaan warga