Вы находитесь на странице: 1из 9

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENDAHNYA

KEPEMILIKAN JAMBAN KELUARGA DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN


KEJADIAN DIARE DI DESA SEI MUSAM KENDIT KECAMATAN BAHOROK
KABUPATENLANGKAT TAHUN 2014

Faisal azwinsyah1, Surya Dharma2, Devi Nuraini Santi3


1
Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
2,3
Departemen Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia.
Email : faisalazwinsyah@gmail.com

ABSTRACT
One of health efforts in society is basic sanitation. One of basic sanitation facility in
society is latrine. Latrine is useful for the dispose of human feces so the bacteria in the feces
did not pollutes the environment and then environment is clean with good esthetic.
This aim of this research is to study the factors realted to the few of ownership of
household’s latrine and personal hygiene with diarrhea incidence in Desa Sei Musam Kendit,
sub district of Bahorok, regency of Langkat.
This research is analytic study with cross sectional study using the primary data was
collected from the responden of household with questionnaire instrument and the secondary
data from Puskesmas Bukit Lawang. The data was analyzed by analytic and statitical test
with chi square test with 95% CI.
The result of statistic analysis indicates that there is a significant correlation to the
education and ownership of household’s latrine (p=0.049),the income ownership of
household’s latrine(0,001),the knowledge on ownership of household’s latrine(p=0,002),the
ownership of latrine with diarrhea incidence(p=0,002)and personal hygiene with diarrhea
incidence (p=0,007).and there is a significant correlation between the attitudes and
ownership of household’s latrine(p=0,095) and between the association ownership of
household’s latrine(p=939).
It is suggested to the people who lives in Desa Sei Musam Kendit to pay attention to
personal hygiene and use the latrine that fulfill the health requirement to avoid the
transmission of diarrhea and the health staff must provide the society with activity about the
importance of personal hygiene, the ownership of household’s latrine and the importance of
environment sanitation.
Keyword : Characteristic, Knowledge, Ownership of latrine, Personal Hygiene, Diarrhea
incidence.

PENDAHULUAN kemampuan untuk menjangkau pelayanan


Tujuan pembangunan kesehatan menuju kesehatan yang bermutu, secara adil dan
Indonesia Sehat 2025 adalah merata (Depkes RI, 2008).
meningkatnya kesadaran, kemauan dan Sasaran pembangunan kesehatan adalah
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
yang setinggi-tingginya dapat terwujud orang agar terwujud derajat kesehatan
melalui terciptanya masyarakat, bangsa yang optimal. Peningkatan derajat
dan negara Indonesia yang ditandai oleh kesehatan yang optimal tersebut
penduduknya yang hidup dengan perilaku diselenggarakan melalui pendekatan,
dan dalam lingkungan sehat, memiliki pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit Kendit Kecamatan Bahorok Kabupaten
(preventif), penyembuhan penyakit Langkat tahun 2014.
(kuratif) dan pemulihan kesehatan Secara khusus tujuan dari penelitian ini
(rehabilitatif). Dalam upaya mencapai adalah
sasaran ini yang utama dilaksanakan sesuai a. Untuk mengetahui karakteristik
paradigma sehat yaitu upaya promotif dan Kepala keluarga (pendidikan,
preventif tanpa mengabaikan kuratif dan pekerjaan dan pendapatan) Di Desa
rehabilitatif guna membangun partisipasi Sei Musam Kendit Kecamatan
masyarakat dalam peningkatan derajat Bahorok Kabupaten Langkat tahun
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. 2014.
Salah satu upaya kesehatan yang dilakukan b. Untuk mengetahui personal
di masyarakat adalah penyediaan sanitasi hygiene Kepala Keluarga Di Desa
dasar, salah satu dari beberapa fasilitas Sei Musam Kendit Kecamatan
sanitasi dasar yang ada di masyarakat Bahorok Kabupaten Langkat tahun
adalah jamban. Jamban berguna untuk 2014.
tempat membuang kotoran manusia c. Untuk mengetahui kepemilikan
sehingga bakteri yang ada dalam kotoran jamban keluarga Di Desa Sei
tersebut tidak memenuhi lingkungan, Musam Kendit Kecamatan
selanjutnya lingkungan akan terlihat bersih Bahorok Kabupaten Langkat tahun
indah sehingga mempunyai nilai estetika 2014.
yang baik (Soeparman, 2003). Berdasarkan d. Untuk mengetahui kejadian diare
Riskesdas (2010), proporsi penduduk atau Di Desa Sei Musam Kendit
rumah tangga yang akses terhadap fasilitas Kecamatan Bahorok Kabupaten
sanitasi layak (dikatakan layak apabila Langkat tahun 2014.
sarana tersebut milik sendiri atau bersama, e. Untuk mengetahui pengetahuan
kloset jenis leher angsa dan pembuangan kepala keluarga terhadap faktor-
akhir tinjanya ke tangki septik atau SPAL) faktor yang berhubungan dengan
provinsi sebesar 55,53%, dan akses kepemilikan jamban keluarga
terhadap fasilitas sanitasi tidak layak f. Untuk mengetahui sikap kepala
adalah sebesar 44,47%. Provinsi paling keluarga terhadap faktor-faktor
tinggi akses terhadap fasilitas tidak layak yang berhubungan dengan
adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur kepemilikan jamban keluarga
(74,65%) dan terendah di DKI Jakarta g. Untuk mengetahui hubungan
(17,17%). Sementara itu, menurut karakteristik Kepala Keluarga
kualifikasi daerah, akses terhadap fasilitas (pendidikan, pekerjaan dan
sanitasi layak di perkotaan hampir dua kali penghasilan) terhadap faktor-faktor
lipat (71,45%) dibandingkan dengan di yang berhubungan dengan
pedesaan (38,55%). Sedangkan akses kepemilikan jamban keluarga Di
terhadap fasilitas sanitasi di perkotaan Desa Sei Musam Kendit
yang tidak layak (28,55%) dan di pedesaan Kecamatan Bahorok Kabupaten
(61,45%). Langkat tahun 2014.
h. Untuk mengetahui hubungan
TUJUAN PENELITIAN perilaku penggunaan
Secara umum tujuan dari penelitian ini jamban(Pengetahuan dan sikap)
adalah mengetahui faktor-faktor yang terhadap faktor-faktor yang
berhubungan rendahnya kepemilikan berhubungan dengan kepemilikan
jamban keluarga dengan penggunaan jamban keluarga Di Desa Sei
jamban keluarga dan personal hygiene Musam Kendit Kecamatan
dengan kejadian diare di Desa Sei Musam Bahorok Kabupaten Langkat tahun
2014
i. Untuk mengetahui hubungan Square dengan tingkat kepercayaan 95%
kepemilikan jamban keluarga (α = 0,05).
terhadap kejadian diare Di Desa
Sei Musam Kendit Kecamatan HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahorok Kabupaten Langkat tahun Karakteristik Responden
2014 Tabel 4.1 Distribusi Responden
j. Untuk mengetahui hubungan Menurut Pendidikan Kepala Keluarga
personal hygiene kepala keluarga di Desa Sei Musam Kendit Kecamatan
terhadap kejadian diare Di Desa Bahorok Kabupaten Langkat Tahun
Sei Musam Kendit Kecamatan 2014
Bahorok Kabupaten Langkat tahun Pendidikan Jumlah %
2014 Tidak Sekolah 3 3,4
SD 45 51,7
RUMUSAN PENELITIAN SMP 25 28,7
Adapun rumusan masalah berdasarkan SMA 12 13,8
uraian diatas adalah berdasarkan latar AKADEMIS/PT 2 2,3
belakang diatas diperoleh bahwa di Desa Jumlah 87 100
Sei Musam Kendit masih banyak yang Tingkat pendidikan responden yang tidak
belum memiliki jamban keluarga. sekolah (3,4%), SD (51,7%), SMP
(28,7%), SMA (13,8%) dan
MANFAAT PENELITIAN AKDEMIS/PT (2,3%). Dari uraian diatas
Sebagai bahan informasi kepada menunjukan bawa di Desa Sei Musam
masyarakat mengenai pentingnya personal Kendit Kecamatan Bahorok Kabupaten
hygiene, sanitasi jamban bagi masyarakat Langkat lebih banyak berpendidikan SD.
di Desa Sei Musam Kendit Kecamatan Tabel 4.2. Distribusi Responden
Bahorok Kabupaten Langkat. Sebagai Menurut Pekerjaan Kepala Keluarga di
bahan masukan bagi petugas sanitasi Desa Sei Musam Kendit Kecamatan
puskesmas dalam rangka peningkatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun
peran serta masyarakat untuk menjaga 2014
kesehatan lingkungan. Pekerjaan Jumlah %
Petani 74 85,1
METODE PENELITIAN Pedagang 13 14,9
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
Analitik dengan rancangan cross-sectional Jumlah 87 100
yaitu pendekatan yang bersifat sesaat pada Pekerjaan responden umumnya petani
suatu waktu dan tidak diikuti kurun suatu (85,1%) dan pedagang (14%). Dari tabel
waktu diatas menunjukan bahwa mata
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pencaharian responden di Desa Sei Musam
Kepala Keluarga Di Desa Sei Musam Kendit Kecamatan Bahorok Kabupaten
Kendit Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat sebagai petani karena daerah
Langkat dengan jumlah populasi 457 KK. tersebut merupakan daerah perkebunan.
Sampel dalam penelitian ini adalah Tabel 4.3 Distribusi Responden
sebagian dari seluruh kepala keluarga Menurut Pendapatan Kepala Keluarga
yang ada di Desa Sei Musam Kendit. di Desa Sei Musam Kendit Kecamatan
Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bahorok Kabupaten Langkat Tahun
Sei Musam Kendit Kecamatan Bahorok 2014
Kabupaten Langkat. Teknik pengambilan Pendapatan Jumlah %
sampel pada penelitian ini dilakukan 1.Rp. < 1.000.000 22 25,3
secara acak sederhana atau simple random 2.Rp. 1.000.000-2. 60 69,0
sampling. Analisis data dilakukan uji Chi- 000.000
3.Rp. >2.000.000 5 5,7 Tabel 4.6 Distribusi Responden
Kepemilikan Jamban di Desa Sei
Jumlah 87 100 Musam Kendit Kecamatan Bahorok
Pendapatan responden sebagian besar Kabupaten Langkat Tahun 2014
Rp.1.000.000-2.000.000 (69,0%), Rp.< Kepemilikan Jumlah %
1.000.000 (25,3%) dan Rp.>2.000.000 Jamban
(5,7%). Dari tabel diatas menunjukan Memiliki 41 47.1
bahwa pendapatan responden di Desa Sei TidakMemiliki 46 52.9
Musam Kendit Kecamatan Bahorok
Jumlah 87 100
Kabupaten Langkat tergolong rendah.
Kepemilikan jamban keluarga di Desa Sei
Tabel 4.4 Distribusi Responden
Musam Kendit Kecamatan Bahorok
Tentang Pengetahuan di Desa Sei
Kabupaten Langkat lebih banyak tidak
Musam Kendit Kecamatan Bahorok
memiliki jamban (52,9%) dan memiliki
Kabupaten Langkat Tahun 2014
jamban (47,1%). Dari tabel diatas
Pengetahuan Jumlah % menunjukan bahwa kepemilikan jamban
Responden lebih banyak tidak memiliki jamban.
Baik 36 41,4 Tabel 4.7 Distribusi Responden
Kurang Baik 51 58,6 Berdasarkan Tingkat Personal Hygiene
Jumlah 87 100 di Desa Sei Musam Kendit Kecamatan
Pengetahuan responden lebih banyak Bahorok Kabupaten Langkat Tahun
berpengetahuan kurang baik (58,6) dan 2014
pengetahuan baik (41,4%). Dari tabel Personal Jumlah %
diatas menunjukan bahwa pengetahuan Hygiene
responden di Desa Sei Musam Kendit Baik 9 10,3
Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat
kurang baik.
Buruk 78 89,7
Tabel 4.5 Distribusi Responden
Tentang Sikap di Desa Sei Musam Jumlah 87 100
Kendit Kecamatan Bahorok Kabupaten Personal hygiene responden umumnya
Langkat Tahun 2014 personal hygiene buruk (89,7%) dan
Sikap Jumlah % personal hygiene baik (10,3%). hal ini
Responden disebabkan dengan pendidikan responden
Baik 77 88,5 umumnya tamatan SD, pekerjaan petani
Kurang Baik 10 11,5 dan pengetahuan kurang baik, sehingga
Jumlah 87 100 responden kurang mengetahui tentang
Sikap responden umumnya baik (88,5%) memelihara kebersihan dan kesehatan diri.
dan sikap kurang baik (11,5%). Dari tabel Dari hasil pertanyaan di dapat data
diatas menunjukan bahwa sikap responden responden dengan mencuci tangan
di Desa Sei Musam Kendit Kecamatan memakai sabun menjawab tidak (58,6%),
Bahorok Kabupaten Langkat baik hal ini mencuci tangan memakai sabun setelah
dikarenakan pada dasar nya responden BAB menjawab tidak (58,6%), dan
menyadari perlunya jamban keluarga memotong kuku secara teratur menjawab
namun dengan keterbatasan dana kadang-kadang (51,7%). Pemenuhan
responden tidak dapat memiliki jamban perawatan diri dipengaruhi oleh
keluarga. pengetahuan dan pemahaman akan
pentingnya personal hygiene.
Tabel 4.8 Distribusi Responden responden menjawab mencuci tangan
Kejadian Diare di Desa Sei Musam sebelum makan yaitu selalu (81,6%), dan
Kendit Kecamatan Bahorok Kabupaten responden menjawab mencuci bahan
Langkat Tahun 2014 makanan sebelum diolah/ masak yaitu
Kejadian Jumlah % selalu (89,7%). Kemungkinan besar untuk
Diare terkena penyakit diare sangat kecil karena
Ya 22 25,3 terputusnya jalur kontaminasi.
Tidak 65 74,7
Jumlah 87 100
Responden menurut kejadian diare dalam
6 bulan terakhir di Desa Sei Musam
Kendit Kecamatan Bahorok Kabupaten
Langkat sebagian besar bukan penderita
diare (74,7%) dan penderita diare (25,3%).
hal ini dikarenakan dari data yang didapat
dalam pertanyaan personal hygiene bahwa
Tabel 4.9 Hubungan Pendidikan Responden Dengan kepemilikan Jamban Keluarga
KEPEMILIKAN JAMBAN
PENDIDIKAN Tidak Jumlah %
Memiliki % %
Memiliki
Tidak sekolah 0 0 3 100 3 100
SD 17 37,7 28 62,3 45 100
SMP 14 56,0 11 44,0 25 100
SMA 8 66,6 4 33,4 12 100
AKADEMI/PT 2 100 0 0 2 100
Jumlah 41 46 87
2
X : 9,125 P : 0,049
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas dapat memiliki jamban (66,6%) dan yang tidak
dilihat bahwa dari 87 responden yang memiliki jamban (33,4%) sedangkan
pendidikan tidak sekolah (100%) tidak responden dengan pendidikan Akademi/PT
memiliki jamban. Responden dengan yang memiliki jamban (100%). Dari hasil
pendidikan SD yang memiliki jamban analisis statistik dengan menggunakan uji
(37,7%) dan yang tidak memiliki jamban Fisher’s Exact test diperoleh (p<0,05),
(62,3%). Responden dengan pendidikan artinya ada hubungan yang bermakna
SMP yang memiliki jamban (56,0%) dan antara pendidikan dengan kepemilikan
yang tidak memiliki jamban (44,0%). jamban keluarga.
Responden dengan pendidikan SMA yang
Tabel 4.10 Hubungan Pendapatan Responden Dengan kepemilikan Jamban Keluarga
KEPEMILIKAN JAMBAN
PENDAPATAN Tidak Jumlah %
Memiliki % %
Memiliki
< Rp. 1.000.000 3 13,7 19 86,3 22 100
Rp1.000.000-2.000.000 33 55,0 27 45,0 60 100
> Rp. 2.000.000 5 100 0 0 5 100
Jumlah 41 46 87
X2 : 17,005 P : 0,001

Berdasarkan Tabel 4.16 di atas dapat pendapatan < Rp. 1.000.000 yang
dilihat bahwa dari 87 responden dengan memiliki jamban (13,7%) dan yang tidak
memiliki jamban (86,3%). Responden (100%). Dari hasil analisa statistik dengan
dengan pendapatan Rp. 1.000.000- menggunakan uji Fisher’s Exact test
2.000.000 yang memiliki jamban (55,0%) diperoleh (p<0,05), artinya ada hubungan
dan yang tidak memiliki jamban (45,0%). yang bermakna antara pendapatan dengan
Sedangkan responden dengan pendapatan kepemilikan jamban keluarga.
> Rp. 2.000.000 yang memiliki jamban

Tabel 4.11 Hubungan Pengetahuan Responden Dengan kepemilikan Jamban Keluarga


KEPEMILIKAN JAMBAN
PENGETAHUAN Tidak Jumlah %
Memiliki % %
Memiliki
Baik 24 66,7 12 33,3 36 100
Kurang baik 17 33,4 34 66,6 51 100
Jumlah 41 46 87
X2: 13,842 P : 0,002

Berdasarkan Tabel 4.17 di atas dapat memiliki jamban (66,6%). Dari hasil
dilihat bahwa dari 87 responden dengan analisa statistik dengan menggunakan uji
pengetahuan baik yang memiliki jamban Chi Square diperoleh (p<0,05), artinya ada
(66,7%) dan yang tidak memiliki jamban hubungan yang bermakna antara
(33,3%). Sedangkan responden dengan pengetahuan dengan kepemilikan jamban
pengetahuan yang kurang baik, yang keluarga.
memiliki jamban (33,4%) dan yang tidak
Tabel 4.12 Hubungan Kepemilikan Jamban Responden Dengan Kejadian Diare
KEPEMILIKAN KEJADIAN DIARE
Jumlah %
JAMBAN YA % TIDAK %
Memiliki 4 9,8 37 90,2 41 100
Tidak Memiliki 18 39,2 28 60,8 46 100
Jumlah 22 65 87
2
X : 9,901 P : 0,002

Berdasarkan Tabel 4.19 di atas dapat memiliki jamban tidak mengalami diare
dilihat bahwa dari 87 responden yang (60,8%). Dari hasil analisis statistik
memiliki jamban, mengalami diare (9,8%) dengan menggunakan uji Chi Square
sedangkan memiliki jamban tidak diperoleh (p<0,05), artinya ada hubungan
mengalami diare(90,2%). Sedangkan yang bermakna antara kepemilikan jamban
responden yang tidak memiliki jamban, dengan kejadian diare.
mengalami diare(39,2%) dan tidak
Tabel 4.13 Hubungan Personal Hygiene Responden Dengan Kejadian Diare
PERSONAL KEJADIAN DIARE
Jumlah %
HYGIENE YA % TIDAK %
Baik 6 66,7 3 33,3 9 100
Buruk 16 20,5 62 79.5 78 100
Jumlah 22 65 87
X2 : 9,098 P : 0,007

Berdasarkan Tabel 4.20 di atas dapat diare dan(33,3%) tidak mengalami diare.
dilihat bahwa dari 87 responden dengan Sedangkan responden dengan personal
personal hygiene baik (66,7%) mengalami hygiene buruk (20,5%) mengalami diare
(79,5%) tidak mengalami diare. Dari hasil artinya ada hubungan yang bermakna
analisa statistik dengan menggunakan uji antara personal hygiene dengan kejadian
Fisher’s Exact test diperoleh (p<0,05), diare

hubungan yang bermakna antara sikap


KESIMPULAN DAN SARAN responden dengan kepemilikan jamban
KESIMPULAN keluarga.
Karakteristik responden menurut Ada hubungan yang bermakna antara
pendidikan kepala keluarga di Desa Sei kepemilikan jamban dengan kejadian
Musam Kendit Kecamatan Bahorok diare.
Kabupaten Langkat lebih banyak Ada hubungan yang bermakna antara
berpendidikan SD (51,7%) menurut personal hygiene dengan kejadian diare.
pekerjaan responden umumnya petani Saran
(85,1%) menurut pendapatan responden Bagi petugas kesehatan di wilayah kerja
sebagian besar Rp. 1.000.000-2.000.000 puskesmas Bukit Lawang agar
(69,0%). memberikan penyuluhan secara
Distribusi Pengetahuan responden di Desa berkesinambungan mengenai pentingnya
Sei Musam Kendit Kecamatan Bahorok personal hygiene, cakupan kepemilikan
Kabupaten Langkat lebih banyak jamban dan pentingnya sanitasi
berpengetahuan kurang baik (58,6%) lingkungan guna mencegah penularan
Distribusi Sikap responden di Desa Sei penyakit diare.
Musam Kendit Kecamatan Bahorok Bagi masyarakat di Desa Sie Musam
Kabupaten Langkat umunya sikap baik Kendit Kecamatan Bahorok Kabupaten
(88,5%). Langkat untuk lebih memperhatikan
Distribusi responden menurut personal hygiene dan memanfaatkan
kepemilikan jamban di Desa Sei Musam jamban yang memenuhi syarat kesehatan
Kendit Kecamatan Bahorok Kabupaten agar penularan diare tidak terjadi.
Langkat lebih banyak tidak memiliki Hasil penelitian ini diharapkan dapat
jamban (52,9%) menjadi bahan informasi untuk penelitian
Distribusi responden menurut personal lebih lanjut serta menambah wawasan ilmu
hygiene di Desa Sei Musam Kendit pengetahuan.
Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat
umumnya personal hygiene buruk DAFTAR PUSTAKA
(89,7%) Achmadi F,U (2013), Dasar-Dasar
Distribusi responden menurut kejadian Penyakit Berbasis Lingkungan,
diare di Desa Sei Musam Kendit PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Azwar, (1995), Sanitasi Dasar, Mutiara
sebagian besar bukan penderita diare Sumber Widya, Jakarta.
(74,7%) Badan Penelitian dan Pengembangan
Ada hubungan yang bermakna antara kesehatan Departemen Kesehatan
pendidikan dengan kepemilikan jamban RI,2010. Laporan Nasional Riset
keluarga, tidak ada hubungan yang Kesehatan Nasional (Riskesdas)
bermakna antara pekerjaan dengan Tahun
kepemilikan jamban keluarga dan ada 2010. Jakarta.
hubungan yang bermakna antara Chandra, B (2007), Pengantar Kesehatan
pendapatan dengan kepemilikan jamban Lingkungan, EGC, Jakarta.
keluarga. Depkes RI, 2004. Syarat-syarat jamban
Ada hubungan yang bermakna antara Sehat.
pengetahuan responden dengan http://repository.usu.ac.id/bitstream
kepemilikan jamban keluarga dan tidakada
/123456789/19460/4/Chapter%20II kelurahan sukaraja kecamatan
.pdf [12 November 2013] medan maimun, Skripsi,
Depkes RI, 2008. Profil Kesehatan Sumatera Utara University,
Indonesia 2008, Direktorat Medan.
Jenderal Bina Kesehatan Madjid s, 2009. Pengetahuan dan
Masyarakat, Jakarta. Tindakan Masyarakat Dalam
Pemanfaatan
Depkes RI, 2007. Rumah Tangga Sehat JambanKeluarga.Http://Datinke
Dengan Perilaku Hidup Bersih ssulsel.Wordpress.com/2009/06/
dan Sehat. Pusat Promosi 26/ pengetahuan-dan-tindakan-
Kesehatan, Jakarta. masyarakat-dalam-
pemanfaatan-jamban-
Ehler dan Steel, (1958), Municipal &
keluarga/. Diakses 10 juli 2014.
Rural Sanitation, Tosho Insatsu,
Japan. Notoadmojo, S (2003), Ilmu Kesehatan
Entjang, I (2000), Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip
Masyarakat, PT.Citra aditya Dasar), PT Rineka Cipta, Jakarta.
Bakti, Bandung. , (2007), Kesehatan
Masyarakat Ilmu & Seni, PT
Febriwanti, I (2010), Hubungan Rineka Cipta, Jakarta.
karakteristik kepala keluarga Notoadmojo, S (2010), Ilmu Kesehatan
dengan tingkat kepemilikan Masyarakat (Prinsip-Prinsip
jamban di kelurahan Bener Dasar), PT Rineka Cipta, Jakarta
KecamatanTegal Rejo Kota Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit.
Yogyakarta, Skripsi Universitas Edisi 2. EGC. Jakarta
Ahmad Dahlan.
Pebriani, A (2013), Faktor-faktor yang
Herawati, D,T, (2007), Hubungan antara berhubungan dengan
sanitasi rumah dan Personal penggunaan jamban keluarga
Hygiene dengan kejadian Diare dan kejadian diare di desa
di Kelurahan Kampung Mandar tualang sembilar kecamatan
Kecamatan Banyuwangi bambel kabupaten aceh tenggara
Kabupaten Banyuwangi. Skripsi tahun 2012, Skripsi, Sumatera
Universitas Jember. Utara University, Medan.
Pruverawati, (2012), Kesehatan
Hossain dan Gupta, (2002), TextBook of Lingkungan,Alfabeta, Bandung.
Medicine,Choudhary Printers,
India. Suparmin, S (2003), Pembuangan Tinja
& Limbah Cair, EGC,Jakarta.
Kusnoputranto, H (2005), Kesehatan
Lingkungan, FKM UI, Jakarta. Suraatmaja S. 2007. Gastroenterology
Anak. FK UNUD/ RS Sanglah.
Kunoli J, Firdaus (2013), Pengantar Denpasar; Kapita Selekta Sagung
Epidemiologi Penyakit menular Seto. Denpasar
Untuk Mahasiswa kesehatan
Masyarakat, Trans Info Media, Sulistyorini dan Putranti, (2009),
Jakarta. Hubungan antara kepemilikan
jamban dengan kejadian diare
Laura, Y (2012). Hubungan kondisi di desa karangagung
sanitasi dasar dengan keluhan kecamatan palang kabupaten
kesehatan diare serta kualitas air
pada pengguna air sungai deli di
tuban, Jurnal Universitas
Airlangga.

Sutedjo, (2003), Analisis Perilaku


Masyarakat dalam Penggunaan
Jamban, Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro,
Semarang.

Syafrudi, (2009), Ilmu Kesehatan


Masyarakat Untuk Mahasiswa,
Trans Info Media, Jakarta.
Zein, (2011), Diare Akut Dewasa, USU
Press, Medan.
Zulkoni, A (2011), Parasitologi Untuk
Keperawatan, Kesehatan
Masyarakat dan Teknik
Lingkungan, Nuka Medik,
Yogyakarta.

Вам также может понравиться